Anda di halaman 1dari 17

PAPER

KEWIRAUSAHAAN
INTERNET SEBAGAI SARANA PENUNJANG USAHA

Disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Kewirausahaan (BB)


Dosen Pengampu Bapak Dr. Wahdiyat Moko, SE., MM.

Disusun Oleh:
Irvan Maulana Hartono (215020200111046)
Farah Azzahra (215020200111048)
Adji Dharma Ningnagari (215020200111050)
Muhammad Fahmi Fayzul Haq (215020200111054)
Clara Alverina Chandra (215020200111093)

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
OKTOBER 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
rahmat-Nya paper Kewirausahaan yang berjudul ‘Internet Sebagai Sarana Penunjang
Internet’ ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Terimakasih penulis ucapkan kepada bapak Dr. Wahdiyat Moko, SE., MM. selaku
dosen mata kuliah Kewirausahaan yang telah mengarahkan penulis dalam menulis paper ini,
terimakasih juga penulis ucapkan kepada semua rekan yang telah berkontribusi memberikan
bantuan dan saran atas penyusunan makalah ini.

Kami sebagai penyusun materi menyadari bahwa paper yang kami susun ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala kritikan dan saran dari
para pembaca untuk melengkapi segala kekurangan serta kesalahan dari paper ini.

Malang, 15 Oktober 2022

Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Saat ini perkembangan internet sangat pesat dan dapat dimanfaatkan oleh seluruh
masyarakat untuk saling berhubungan dari tempat yang berbeda dengan mudah. Hal ini
tentu membuat seluruh aspek kehidupan dalam masyarakat turut merasakan dampaknya.
Salah satu aspek yang tak luput dari dampak adanya perkembangan internet ini adalah
kewirausahaan. Pada bidang kewirausahaan internet memberikan kemudahan bagi
wirausahawan, khususnya untuk bertukar informasi terkait produk barang atau jasa.
Internet telah menjadi salah satu sarana untuk menunjang usaha karena dapat
dimanfaatkan untuk dialog, diskusi, dan konsultasi oleh konsumen sehingga
mempermudah wirausahawan ketika melakukan evaluasi.

Berhubungan dengan internet, kini terdapat platform yang dapat menghubungkan


konsumen dengan perusahaan atau perseorangan dalam melakukan transaksi elektronik,
pertukaran barang, dan pertukaran informasi melalui internet yang dikenal sebagai
e-commerce. Adanya e-commerce tentu saja memberikan kemudahan dan kepraktisan
dalam melakukan jual beli namun, perlu diketahui juga bahwa dibalik kemudahan yang
diberikan oleh penggunaan suatu teknologi terdapat hambatan-hambatan yang dihadapi
dan tentu saja akan berpengaruh pada keberlanjutan penggunaan teknologi di kemudian
hari. Oleh karena itu, untuk meminimalisir dampak dari hambatanhambatan tersebut
diperlukan etika dalam pemanfaatan teknologi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana internet sebagai sarana penunjang usaha?
2. Bagaimana sistem informasi manajemen dapat menjadi keunggulan bersaing usaha?
3. Bagaimana konsep dari e-commerce?
4. Apa saja hambatan teknologi informasi yang harus diwaspadai?
5. Bagaimana etika dalam memanfaatkan teknologi informasi?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui internet sebagai sarana penunjang usaha.
2. Untuk mengetahui bahwa sistem informasi manajemen sebagai keunggulan bersaing
usaha.
3. Untuk memahami konsep dari e-commerce.
4. Untuk mengetahui hambatan teknologi informasi yang harus diwaspadai.
5. Untuk memahami etika dalam memanfaatkan teknologi informasi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Internet Sebagai Sarana Penunjang Usaha


2.1.1 Pengertian Internet
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, (2008) Internet adalah jaringan
komunikasi elektronik yang menghubungkan jaringan komputer dan fasilitas
komputer dan fasilitas komputer yang terorganisasi di seluruh dunia melalui
telepon atau satelit.
2.1.2 Perkembangan Internet dalam Bisnis
Penggunaan internet dalam bisnis masa kini telah mengalami perkembangan,
dari pertukaran informasi secara elektronik ke aplikasi strategi bisnis, seperti:
pemasaran, penjualan, dan pelayanan pelanggan. Akibat internet, pemasaran
terhadap perusahaan, produk, dan pelayanan menjadi proses yang interaktif saat
ini. Banyak perusahaan yang menggunakan platform online bukan hanya untuk
sekedar menyajikan katalog produk dan media promosi, melainkan juga untuk
berdialog, berdiskusi, dan berkonsultasi dengan konsumen secara daring. Dengan
adanya internet beserta platform online akan memudahkan konsumen untuk
dapat dilibatkan secara langsung dalam perancangan, pengembangan, pemasaran,
dan penjualan produk.
2.1.2 Peran Internet dalam Bisnis
a. Analisa Produk dan Pasar
Dengan memanfaatkan internet, kita bisa melakukan riset pemasaran
dan berinteraksi langsung dengan pelanggan secara mudah. Hal ini akan
mempermudah perusahaan untuk melaksanakan analisa pasar dan produk akan
membantu untuk mendapatkan ide dalam mengembangkan bisnis sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
b. Penyedia Lowongan Kerja
Mengiklankan lowongan kerja kini adalah hal yang mudah, ditambah
lagi dengan meningkatnya minat mencari lowongan kerja masyarakat. Dengan
internet, kita bisa memanfaatkan website, media sosial, dan platform online
perusahaan masing-masing. Dengan cara ini akan meningkatkan peminat
lowongan pekerjaan tersebut.
c. Wadah untuk Pelanggan
Untuk mendapatkan pelanggan tidaklah semudah yang dibayangkan.
Salah satu cara yang efektif dalam menjaring pelanggan adalah dengan
memanfaatkan internet. Perusahaan bisa membuat sebuah kelompok ataupun
forum berbasis blog atau website untuk mengumpulkan pelanggan
sebanyak-banyaknya dan menjadikan wadah untuk pelanggan menyampaikan
kritik dan saran kepada perusahaan. Karena berbasis internet, kita bisa
menjaring klien dari mana saja, dari luar kota bahkan luar negeri. Kita juga tak
perlu mengeluarkan akomodasi karena semua hanya memerlukan konektivitas
dan gadget.
d. Menyebarkan dan Mengakses Informasi
Internet menjadi wadah yang paling efektif dalam menyebar dan
mengakses informasi dibanding media lainnya. Saat menggunakan internet,
informasi yang disebarkan akan lebih cepat didapat orang lain daripada
menggunakan fax atau pos. Akses informasi ini juga dapat mencakup banyak
lokasi sekaligus, bahkan hingga ke luar negeri. Apalagi jika website
perusahaan kita, dilengkapi dengan fitur chat dan video conference yang
memudahkan pelanggan untuk bertanya seputar produk atau jasa yang Anda
tawarkan.

2.2 Sistem Informasi Manajemen Sebagai Keunggulan Bersaing Usaha


2.2.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen atau management information system
adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal dalam bisnis
yang terdiri atas pemanfaatan dokumen, manusia, teknologi, serta prosedur
dalam akuntansi manajemen.
2.2.2 Fungsi Sistem Informasi Manajemen
a. Meningkatkan produktivitas serta penghematan dalam hal biaya di dalam organisasi
b. Mempermudah pihak manajemen dalam melakukan pengawasan, perencanaan,
pengarahan serta pendelegasian kinerja pada semua departemen yang berkoordinasi
c. Membantu dalam membangun hubungan yang sehat antara setiap orang dari
departemen ke departemen melalui pertukaran informasi yang tepat
d. Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pengolahan data dengan sajian
data secara akurat dan realtime
e. Sebagai sarana untuk peningkatan SDM dengan ketersediaan unit kerja yang
sistematis dan terkoordinasi berbasis teknologi
f. Membantu dalam membandingkan kinerja bisnis. Sistem ini menyimpan semua
riwayat data dan informasi dalam basis data
2.2.3 Tujuan Sistem Informasi Manajemen
1. Menyediakan informasi yang berguna dalam menganalisis data dan pengambilan
keputusan bagi suatu perusahaan atau bisnis
2. Memudahkan pekerjaan dan pengelolaan manajemen dalam suatu perusahaan atau
bisnis
3. Menyediakan informasi dalam perhitungan produk, harga pokok jasa dan
tujuan-tujuan lain yang menjadi target manajemen
4. Menyediakan layanan yang dapat digunakan sebagai media pengendali, perencana,
evaluasi dan sebagai sarana perbaikan yang berkelanjutan
5. Memecahkan berbagai masalah dalam bisnis yang meliputi layanan, biaya produk,
serta strategi bisnis
2.2.4 Contoh Sistem Informasi Manajemen
a. Executive Support System (ESS)
Sistem ini akan membantu manajer untuk bisa berinteraksi dengan lingkungan
perusahaan dan bisnis. Caranya yaitu dengan memakai bantuan dari grafik serta
pendukung dari komunikasi yang lain.
b. Group Decision Support System (GDSS) dan Computer-Support Collaborative
Work System (CSCWS)
GDSS fungsinya adalah untuk mencari solusi atas permasalahan untuk
pengumpulan pengetahuan pada kelompok dan bukan individual. GDSS lebih
sering ada dalam bentuk kuesioner, konsultasi, serta skenario. Contoh dari GDSS
adalah e-government.
c. Expert System (ES) dan Artificial Intelligent (AI)
Sistem informasi yang ini biasanya memakai kecerdasan buatan dalam
menganalisis pemecahan masalah menggunakan pengetahuan tenaga ahli yang sudah
diprogram kedalamnya. Contoh dari ES dan AI adalah sistem jadwal mekanik.
d. Decision Support System (DSS)
Selanjutnya, ada sistem informasi yang membantu manajer untuk mengambil
keputusan dengan mengamati lingkungan dalam perusahaan. Contoh dari DSS
adalah link elektronik.
e. Informatic Management System (IMS)
IMS memiliki fungsi untuk mendukung spektrum tugas di dalam organisasi.
IMS juga bisa dimanfaatkan dalam menganalisis pembuatan keputusan. Beberapa
fungsi informasi dan program komputerisasi bisa disatukan dalam IMS.
f. Office Automation System (OAS)
OAS atau Office Automation System. Aplikasi ini memiliki fungsi untuk
melancarkan komunikasi antara departemen di dalam perusahaan. Caranya dengan
mengintegrasi dan menggabungkan server komputer di setiap user perusahaan.
Contoh OAS adalah melalui email.
g. Supply Chain Management (SCM)
Pada sistem ini, manfaat yang diperoleh dari manajemen adalah
mengintegrasikan data penting seperti suplai dari pemasok, produsen, hingga
pengecer. Tidak tanggung-tanggung, bahkan sampai ke konsumen paling akhir.
Biasanya sistem ini menjadi satu dengan sistem pembukuan perusahaan pada
software akuntansi. Contoh software akuntansi yaitu majoo.
h. Enterprise Resource Planning (ERP)
Biasanya perusahaan besarlah yang sering menggunakan sistem informasi
manajemen ERP. Tapi, sistem ini juga bisa digunakan dalam skala kecil. ERP
biasanya dipakai pada pengelolaan manajemen serta melakukan pengawasan yang
terintegrasi antara unit-unit perusahaan.
2.2.5 Manfaat Sistem Informasi Manajemen
1. Manajemen dapat memperoleh gambaran umum dari seluruh operasi mereka
2. Manajer memiliki kemampuan untuk mendapatkan umpan balik tentang kinerja
mereka
3. Sebuah bisnis dapat memaksimalkan manfaat dari investasi mereka dengan melihat
apa yang berfungsi dan apa yang tidak
4. Manajer dapat membandingkan hasil dengan kinerja yang direncanakan dengan
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam rencana dan kinerja
2.3 Konsep E-Commerce
2.3.1 Pengertian E-Commerce
Secara umum e-commerce dapat diartikan sebagai sebuah proses bisnis yang
meliputi jual-beli barang dan jasa melalui jaringan elektronik yang biasanya
melibatkan transaksi data elektronik, sistem manajemen inventaris otomatis dan
sistem pengumpulan data otomatis. Pelaksanaan e-commerce sendiri didorong
karena adanya perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat.
Pelaksanaan jual-beli melalui internet ini tentu membuat masyarakat semakin
dipermudah melakukan bisnis karena tidak membutuhkan bisnis konvensional
(offline) sebagai tempat usaha dalam menjangkau konsumen.
2.3.2 Jenis-Jenis E-Commerce
a. Business-To-Business (B2B)
B2B e-commerce merupakan jenis transaksi besar yang dilakukan antar
perusahaan secara elektronik maupun fisik. Dimana pelaksanaannya tidak
melibatkan konsumen tunggal atau perorangan. Umumnya e-commerce dengan
jenis ini menggunakan EDI (Electronic Data Interchange) dan email sebagai
sarana dalam menawarkan produk yang diperjualbelikan. EDI (Electronic Data
Interchange) adalah proses transfer data yang terstruktur dan memiliki format
standar yang telah disetujui.

b. Business-To-Consumer (B2C)

B2C e-commerce merupakan jenis transaksi yang terjadi antara perusahaan


dengan konsumen akhir. Dimana pada jenis bisnis B2C perkembangan bisnis
yang terjadi cenderung lebih cepat dibandingkan dengan toko ritel biasa. Oleh
karena itu, biasanya persaingan yang terjadi pada bisnis B2C sangat ketat dan
kurang merata.

c. Consumer-To-Consumer (C2C)

C2C merupakan jenis e-commerce yang meliputi semua transaksi elektronik


barang atau jasa antar konsumen. Umumnya jenis bisnis C2C dibagi menjadi
dua model yaitu marketplace dan classified. Dimana pada model marketplace ini
konsumen membutuhkan wadah dalam proses transaksinya. Sementara pada
model classified lebih memberi kebebasan kepada penjual dan pembeli untuk
melaksanakan transaksi sesuai dengan kesepakatan langsung

d. Consumer-To-Business (C2B)

C2B merupakan kebalikan dari jenis bisnis B2C, dimana meliputi transaksi
dari konsumen kepada perusahaan. Hal ini bermaksud bahwa kita sebagai
konsumen dapat melakukan penawaran barang atau jasa ke perusahaan besar.
Umumnya model bisnis C2B yang populer adalah freelancer.

e. Business-To-Administration (B2A)

B2A adalah jenis e-commerce yang meliputi seluruh transaksi yang dilakukan
secara online antara perusahaan dengan administrasi publik. Jenis e-commerce
ini melibatkan banyak layanan, khususnya di bidang seperti fiskal, jaminan
sosial, ketenagakerjaan, dokumen hukum dan register, dan sebagainya.

f. Consumer-To-Administration (C2A)

C2A merupakan jenis e-commerce yang mencakup transaksi antara konsumen


dengan pemerintah atau administrasi publik. Dimana pelaksanaannya
diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan memberi kemudahan kepada
pengguna layanan pemerintah. Umumnya jenis bisnis ini sering digunakan
dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan administrasi.

g. Online-To-Offline (O2O)

O2O adalah jenis e-commerce yang menarik pelanggan dari saluran online
untuk toko fisik. O2O mengidentifikasikan pelanggan di bidang online seperti
email dan iklan internet, kemudian menggunakan berbagai alat dan pendekatan
untuk menarik pelanggan agar meninggalkan lingkup online.

2.4 Hambatan Teknologi Informasi yang Harus Diwaspadai


● Ketidaksesuaian teknologi yang digunakan dengan jenis bisnis yang dijalankan
Salah satu hambatan penggunaan teknologi dalam komunikasi bisnis adalah
adanya ketidaksesuaian antara teknologi yang digunakan dengan jenis bisnis yang
dijalankan. Hasil studi menunjukkan bahwa beberapa organisasi atau perusahaan tidak
menggunakan internet untuk menjual produk atau jasa karena menurut mereka
internet dan e-commerce tidak sesuai dengan jenis bisnis yang mereka jalankan.
Mereka lebih memilih menggunakan internet sebagai media komunikasi dibandingkan
sebagai media pemasaran.
● Kurangnya literasi teknologi yang dimiliki oleh manajer
Dalam organisasi atau perusahaan, manajer atau pimpinan memiliki pengaruh
yang besar terhadap penggunaan teknologi. Hasil studi menunjukkan bahwa persepsi
manajer atau pimpinan berpengaruh pada cara pandang organisasi atau perusahaan
pada peran teknologi. Jika manajer atau pimpinan tidak dapat melihat pengaruh
teknologi dalam komunikasi bisnis yang positif, tidak familiar dengan penggunaan
teknologi seperti komputer dan tetap pada keyakinannya bahwa teknologi hanya
diperuntukkan bagi organisasi atau perusahaan skala besar maka mereka tidak akan
melibatkan teknologi dalam kegiatan bisnisnya.
● Kurangnya literasi teknologi yang dimiliki oleh pegawai
Hambatan penggunaan teknologi dalam komunikasi bisnis juga disebabkan
oleh kurangnya literasi teknologi yang dimiliki oleh pegawai. Hal ini terjadi manakala
manajer atau pimpinan organisasi atau perusahaan telah melek teknologi sementara
pegawai di bawahnya tidak memiliki keterampilan dalam menjalankan teknologi yang
digunakan. Hasil studi menunjukkan bahwa sebuah organisasi atau perusahaan yang
ingin mengimplementasikan teknologi dalam bisnis paling tidak membutuhkan
pegawai yang memiliki pengetahuan dalam mengoperasikan teknologi yang
digunakan.
● Teknologi yang digunakan kurang memenuhi standar yang dibutuhkan
Penggunaan teknologi dalam komunikasi bisnis yang kurang memenuhi
standar juga dapat mendatangkan hambatan tersendiri. Berbagai perangkat teknologi
yang digunakan untuk komunikasi antara pembeli dan penjual umumnya
membutuhkan untuk berbagai platform yang sama. Organisasi atau perusahaan yang
berencana untuk menerapkan teknologi dalam komunikasi bisnis perlu melakukan
proses pemilahan dan pemilihan teknologi yang tepat sehingga benar-benar dapat
mendukung dan meningkatkan kinerja organisasi atau perusahaan.
● Alokasi dana
Penggunaan teknologi dalam komunikasi bisnis kerapkali membutuhkan dana
yang tidak sedikit. Apalagi jika mengingat kebutuhan teknologi guna mendukung
kinerja organisasi atau perusahaan. Umumnya, teknologi dengan spesifikasi tinggi
membutuhkan dana yang tidak sedikit dibandingkan dengan teknologi dengan
spesifikasi yang tidak terlalu tinggi. Hal ini memberikan hambatan tersendiri bagi
organisasi atau perusahaan yang memiliki keterbatasan dana.
● Mahalnya biaya pengembangan dan pemeliharaan sistem teknologi
Beberapa organisasi atau perusahaan yang memiliki keterbatasan dana
cenderung untuk tidak menerapkan atau menggunakan teknologi dalam komunikasi
bisnis. Hal ini disebabkan mereka merasa bahwa biaya untuk mengembangkan dan
memelihara sistem teknologi sangat mahal dibandingkan dengan keuntungan yang
diperoleh. Keadaan ini membuat organisasi atau perusahaan menggunakan aplikasi
teknologi yang sederhana seperti website sebagai media untuk memberikan informasi
terkait produk atau jasa yang ditawarkan. Namun perlu dipahami juga bahwa berbagai
aplikasi teknologi termasuk website juga membutuhkan pemeliharaan dan
peningkatan yang juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit apabila pegawai tidak
memiliki keterampilan dalam pengembangan dan pemeliharaan teknologi.
● Lambatnya koneksi internet
Organisasi atau perusahaan yang menjalankan bisnis secara online dengan
mengadopsi e-commerce atau e-business memerlukan ketersediaan broadband seperti
DSL, fiber, atau broadband berkapasitas tinggi. Koneksi internet yang lambat
menyebabkan lambatnya pengiriman data dan membuat organisasi atau perusahaan
enggan untuk menggunakan internet dalam menjalankan bisnisnya. Hasil studi
menunjukkan bahwa organisasi atau perusahaan yang kurang percaya diri dalam
menggunakan teknologi akan berdampak pada kurangnya keyakinan untuk
mengadaptasi teknologi lainnya dan berkompetisi dalam sistem e-commerce.
● Permasalahan integrasi teknologi
Terkait dengan pengembangan dan pemeliharaan sistem teknologi, teknologi baru
yang diterapkan dalam dunia bisnis perlu dievaluasi berdasarkan perspektif
keberadaan proses dan warisan teknologi yang terdampak. Integrasi teknologi juga
membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Organisasi atau perusahaan dengan
keterbatasan dana cenderung untuk enggan melakukan integrasi teknologi.
● Kurangnya kepercayaan konsumen terhadap produk atau jasa yang dijual
secara online
Organisasi atau perusahaan skala kecil cenderung menemui hambatan yang
jauh lebih besar dalam hal menjual produk atau jasa secara online dibandingkan
dengan organisasi atau perusahaan skala besar yang telah memiliki nama dan dikenal
masyarakat luas. Konsumen online cenderung untuk mencari produk atau jasa yang
ternama karena dipandang sangat kredibel dibandingkan dengan produk atau jasa
yang belum memiliki nama atau belum dikenal.
● Kurangnya tingkat keamanan dalam transaksi secara online
Dalam konteks bisnis ke konsumen, organisasi atau perusahaan umumnya
menawarkan berbagai kemudahan dalam melakukan transaksi secara online misalnya
dengan menggunakan kartu kredit. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di benak
konsumen terkait sistem keamanan yang dimiliki oleh website dari organisasi atau
perusahaan yang bersangkutan. Umumnya, organisasi atau perusahaan yang bekerja
sama dengan pihak lain, mereka perlu menjaga atau memperbaiki tingkat keamanan
data dan informasi selama kerjasama berlangsung. Tingkat keamanan data dan
informasi inilah yang juga menjadi salah satu hambatan penggunaan teknologi

2.5 Etika dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi


2.5.1 Pengertian Etika
Sebelum membahas mengenai etika penggunaan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK), kita harus terlebih dahulu tahu tentang apa itu etika. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), etika adalah ilmu tentang asas-asas
akhlak, sedangkan akhlak berarti budi pekerti atau kelakuan. Oleh karena itu,
dapat disimpulkan bahwa etika adalah ilmu yang mengatur tentang budi pekerti
atau tata cara berperilaku.

2.5.2 Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi


Teknologi informasi dan komunikasi terdiri dari 3 kata, yaitu teknologi,
informasi, dan komunikasi. Teknologi informasi bermakna menggabungkan
bidang teknologi seperti komputer, telekomunikasi dan elektronik dan bidang
informasi seperti data, fakta, dan proses (Munir, 2005). Pengertian secara
terminologis, komunikasi adalah proses penyampaian suatu pernyataan seseorang
kepada orang lain (Effendy, Onong Uchjana, 2008). Dapat disimpulkan bahwa
teknologi informasi dan komunikasi adalah teknologi dalam pengolahan data,
fakta dan proses menjadi pernyataan yang dapat diterima dan diketahui oleh
orang lain.
2.5.3 Etika dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Setelah membahas pengertian dari etika dan teknologi informasi dan
komunikasi secara terpisah, maka dapat digabungkan menjadi satu.
Penggabungan ini yang nantinya dapat memberikan jawaban apa pengertian dari
etika dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Etika dalam
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi adalah ilmu tentang tata cara
menggunakan teknologi dalam mengolah data supaya dapat diterima oleh orang
lain.
2.5.4 Manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi
Di era sekarang pemanfaatan TIK tidak dapat dipisahkan dari diri seseorang.
Semua orang menggunakan perkembangan TIK sesuai kebutuhan mereka.
Pemanfaatan TIK dalam keseharian contohnya, seseorang dari pedesaan yang
menghubungi kerabat melalui telepon genggam/seluler. Dalam pengertian
sebagai wahana komunikasi yang berupa telepon genggam/seluler, TIK tidak
hanya menjadi dominasi masyarakat perkotaan saja tetapi sudah mempengaruhi
kehidupan masyarakat pedesaan (Siahaan, 2015). Semakin berkembangnya
teknologi TIK bukan hanya melalui sebatas komputer dan internet. Contoh
pemanfaatan TIK bagi seorang pelajar, melalui perkembangan TIK mereka bisa
saling berbagi pengalaman, memudahkan untuk mencari referensi dalam belajar
dan pengerjaan tugas, serta berdiskusi bersama tanpa harus mempermasalahkan
jarak.
2.5.5 Dasar Aturan Penggunaan Teknologi
Dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi berbasis elektronik
diperlukan beberapa aturan. Aturan-aturan dalam menggunakan informasi diatur
tertulis secara hukum, yang kemudian disebut dengan Undang-Undang Informasi
dan Transaksi Elektronik (ITE). Undang-undang ITE mengatur beberapa hal,
meliputi:
1. Pengakuan informasi atau dokumen elektronik sebagai alat bukti hukum
yang sah,
2. Tanda tangan elektronik,
3. Penyelenggaraan sertifikasi elektronik,
4. Penyelenggaraan sistem elektronik,
5. Perbuatan-perbuatan yang dilarang dalam menggunakan terknologi
informasi (cyber crime), antara lain:
● Konten ilegal, yang terdiri dari kesusilaan, perjudian, penghinaan atau
pencemaran nama baik, pengancaman, dan pemerasan,
● Akses ilegal,
● Intersepsi ilegal,
● Gangguan terhadap data/data interference,
● Gangguan terhadap sistem/system interference, dan
● Penyalahgunaan alat dan perangkat/misuse of device.
2.5.6 Etika Penggunaan Teknologi
TIK memiliki banyak manfaat, namun TIK juga dapat berpengaruh buruk.
Banyak orang yang menyalahgunakan kemampuan mereka untuk melakukan hal
buruk dengan memanfaatkan TIK. Sebagai pengguna teknologi tidak bisa
sembarang dalam penggunaannya. Dilansir dari kemendikbud.com, Ada beberapa
etika yang perlu diperhatikan, antara lain:
1. Menggunakan TIK untuk hal yang bermanfaat.
2. Tidak memasuki sistem informasi orang lain secara illegal.
3. Tidak mengubah, mengurangi, atau menambah hasil karya orang lain.
4. Tidak menggunakan perangkat lunak untuk suatu kejahatan.
5. Tidak memasukan dan menyebarkan hal-hal yang bersifat pornografi,
kekerasan dan merugikan orang lain.
6. Menggunakan perangkat lunak yang asli.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Internet adalah jaringan komunikasi elektronik yang menghubungkan jaringan komputer dan
fasilitas komputer dan fasilitas komputer yang terorganisasi di seluruh dunia melalui telepon
atau satelit. Internet dapat dimanfaatkan sebagai penunjang usaha yang bagus ketika
digunakan dengan optimal, terutama dalam e-commerce. Salah satu cara agar internet dapat
digunakan dengan baik adalah dengan menggunakan sistem informasi manajemen. Sistem ini
merupakan sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal dalam bisnis yang terdiri
atas pemanfaatan dokumen, manusia, teknologi, serta prosedur dalam akuntansi manajemen.
Namun juga perlu beberapa etika dalam penggunaan teknologi, agar teknologi maupun
internet tersebut tidak disalah gunakan.

3.2 Kritik dan Saran


Kritik: Di balik perkembangan internet dalam bisnis secara global, ternyata hal
tersebut belum merata di beberapa negara, salah satunya Indonesia. Indonesia masih belum
bisa menjadikan internet sebagai penunjang usaha secara merata. Banyak usaha di Indonesia
yang masih belum paham dan mahir menggunakan internet. Kondisi ini berdampak kepada
pergerakan ekonomi Indonesia yang tidak bisa bergerak secara penuh.

Saran: (a) Penguatan sektor di bidang ekonomi digital, memberikan ruang yang lebih
luas bagi masyarakat untuk berkompetisi. (b) Pengembangan dan pelatihan mengenai
pentingnya internet dalam menjalankan bisnis secara merata. (c) Perlunya kerja sama antara
pemerintah dan wirausahawan dalam mewujudkan pemerataan penggunaan internet sebagai
penunjang usaha.
DAFTAR PUSTAKA

Kartikasari, D., 2021. Pentingnya Peranan Internet dalam Distribusi Pemasaran Produk
UMKM. KOMPLEKSITAS: JURNAL ILMIAH MANAJEMEN, ORGANISASI
DAN BISNIS, 10(01), pp.53-58

Palinggi, S. and Limbongan, E.C., 2020, January. Pengaruh Internet Terhadap Industri
Ecommerce Dan Regulasi Perlindungan Data Pribadi Pelanggan Di Indonesia. In
Semnas Ristek (Seminar Nasional Riset Dan Inovasi Teknologi) (Vol. 4, No. 1).

Rahma, Akidna. 2021. "Penjelasan Lengkap Mengenai Sistem Informasi Manajemen",


https://majoo.id/solusi/detail/sistem-informasi-manajemen, diakses pada 17 Oktober
2022 pukul 09.17.

Rumahmedia.com. (2022). 7 Jenis Bisnis e-Commerce yang Perlu Anda ketahui. Tersedia di:
https://www.rumahmedia.com/insights/7-jenis-bisnis-e-commerce-yang-perlu-anda-ke
tahui [Diakses pada 16 Oktober 2022]

Sarjanaekonomi.co.id. (2022). Pengertian E-Commerce Menurut Para Ahli. Tersedia di:


https://sarjanaekonomi.co.id/pengertian-e-commerce-menurut-para-ahli/ [Diakses
pada 15 Oktober 2022].

Yuliana, O. (2000). Penggunaan teknologi internet dalam bisnis. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan, 2(1), 36-52.

Yuliana, Oviliani. 2000. Penggunaan Teknologi Internet Dalam Bisnis. Jurnal Akuntansi &
Keuangan, 2 (1), Hal 36 - 52

Anda mungkin juga menyukai