Anda di halaman 1dari 7

AUDIT PENETAPAN HARGA DAN KOMPILASI

Auditor harus memeriksa bahwa penghitungan fisik atau catatan kuantitas perpetual
telah ditentukan harganya dan dikompilasi dengan benar. Pengujian harga persediaan
mencakup semua pengujian atas harga perunit yang digunakan klien untuk memastikan
bahwa harga-harg tersebut benar. Kompilasi persediaan meliputi pengujian atas
pengikhtisaran penghitungan fisik persediaan yang dibuat klien, penghitungan ulang harga
dikalikan kuantitas, penjumlahan vertikal ikhtisar persediaan dan menelusur totalnya ke buku
besar.

A. PENGENDALIAN PENETAPAN HARGA DAN KOMPILASI

Pengendalian internal sekitar penetapan harga pokok per unit yang terintegrasi dengan
catatan produksi dan akuntansi lainnya memberikan asurans bahwa klien menggunakan biaya
perolehan (harga pokok) yang benar untuk persediaan.
Untuk mencegah dicantumkannya (yang membuat menjadi lebih saji) nilai persediaan
yang sudah usang (daluarsa), klien harus memiliki review formal dan pelaporan tentang
barang usang, lambat perputarannya, rusak, dan barang dinilai terlalu tinggi. Review harus
dilakukan oleh pegawai yang memiliki pengetahuan yang bertugas mereview master file
persediaan perpentual untuk menilai kecepatan perputaran (turnover) dan mendiskusikannya
dengan personel engineering dan produksi.
Apabila penghitungan fisik persediaan dicatat klien dengan menggunakan label
bernomor urut tercetak dan direview dengan cermat sebelum personel yang bertugas
melakukan penghitungan persediaan meninggalkan pemeriksaan persediaan, maka
kemungkinan terjadi kesalahan penyajian dalam pengikhtisaran label penghitungan
persediaan.

B. PROSEDUR PENETAPAN HARGA DAN KOMPILASI

Auditor bisa menerapkan tujuan dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari
klien sebagai kerangka acuan, termasuk deskripsi untuk setiap jenis persediaan, kuantitas,
harga pokok per unit, dan nilai persediaan (kuantitas dikalikan harga). Kita berasumsi bahwa
informasi yang tercermin dalam catatan persediaan perpentual dicatat dengan urutan: bahan
baku, barang dalam proses, dan barnga jadi secara terpisah.
Tujuan Audit Saldo dan Pengujian Rinci Saldo untuk Penetapan Harga Persediaan dan
Kompilasi
Tujuan audit saldo Prosedur Observasi Komentar
Persediaan
Persediaan sebagaimana Lakukan pengujian kompilasi. Batasilah pengujian
tercantum dalam daftar Jumlahkan daftar persediaan. kebenaran perkalian dan
persediaan cocok dengan Telusur totalnya ke buku penambahan, kecuali bila
hasil penghitungan fisik, besar. pengendalian internal lemah
perkalianya benar, demikian Kalikan kuantitas dengan
juga penjumlahannya dan harga atas unsur-unsur terpilih
cocok juga dengan saldo di
bukuk besar (kecocokan
saldo).
Unsur-unsur persediaan Telusur persediaan yang Lima tujuan berikutnya
sebagaimana tercantum tercantum dalam daftar ke dipengaruhi oleh hasil
dalam daftar persediaan label persediaan dan catatan observasi fisik. Pemeriksaan
sungguh-sungguh ada penghitungan auditor untuk nomor tag dan penghitungan
memeriksa keberadaan dan yang dilakukan sebagai
deskripsi. bagian dari observasi
Periksa nomor label yang penghitungan fisik ditelusur
belum digunakan yang ke daftar bagian pengujian
tercantum dalam dokumentasi ini.
auditor untuk memastikan
tidak ada label yang
ditambahkan.
Unsur-unsur persediaan yang Telusur dari label persediaan
ada telah tercantum dalam ke daftar persediaan untuk
daftar persediaan memastikan persediaan yang
tercantum dalam label telah
dimasukkan ke dalam daftar.
Periksa nomor-nomor label
untuk memastikan tidak ada
yang dibatalkan.
Unsur-unsur persediaan yang Telusur persediaan yang
tercantum dalam daftar tercantum dalam daftar ke
persediaan telah akurat. label persediaan dan catatan
penghitungan persediaan
auditor untuk memeriksa
kebenaran kuantitas dan
deskripsinya.
Lakukan pengujian harga
persediaan.

Unsur-unsur persediaan yang Periksa kebenaran


tercantum dalam daftar penggolongan menjadi bahan
persediaan telah digolongkan baku, barang dalam proses,
dengan benar. dan barang jadi dengan
deskripsi dalam label
persediaan dan catatan
pengujian penghitungan
auditor dengan daftar
persediaan.

Unsur-unsur persediaan yang Lakukan pengujian harga bisa


tercantum dalam daftar direalisasi, harga jual, dan
ditetapkan harganya sebesar keusangan.
yang bisa direalisasi.

Klien mempunyai hak atas Telusur label persediaan yang


persediaan yang tercantum bertuliskan “bukan milik
dalam daftar persediaan. perusahaan” ke daftar
persediaan untuk memastikan
bahwa barang tersebut tidak
di masukkan ke dalam daftar.
Review kontrak-kontrak
dengan konsumen dan
pemasok dari manajemen
untuk memeriksa
kemungkinan dimasukkannya
barang bukan milik
perusahaan, atau tidak
dimasukkannya barang milik
perusahaan ke dalam daftar.

C. PENILAIAN PERSEDIAAN

Dalam melakukan pengujian persediaan, auditor berhadapan dengan tiga persoalan.


Pertama, metoda harus sesuai dengan standar akuntansi keuangan. Kedua, penerapan metoda
harus konsisten dari tahun ke tahun. Ketiga, harus mempertimbangkan antara biaya perolehan
dengan nilai pasar. Karena metoda untuk memeriksa penentuan harga persediaan tergantung
pada apakah paersediaan tersebut dibeli atu diproduksi.

Penetapan Harga Persediaan yang dibeli

Tahap pertama dalam memeriksa penilaian persediaan yang dibeli, auditor harus
memastikan apakah klien metoda MPKP (masuk pertama keluar pertama), rata-rata
tertimbang, atau metoda lainnya. Auditor juga harus menentukan biaya mana yang harus
dimasukkan dalam penilaian suatu unsur dari persediaan.
Dalam memilih unsur persediaan yang akan ditetapkan harganya , auditor harus focus
pada persediaan dengan saldo rupiah yang besar dan produk yang diketahui memiliki
fluktuasi harga yang tinggi. Auditor juga harus menguji suatu sampel yang representative dari
semua jenis persediaan dan bagian. Sampling variabel terstrata atau sampling unit moneter
biasa digunakan dalam pengujian ini.
Apabila klien mempunyai master file persediaan perpentual yang mencatat biaya
perolehan per unit dari setiap pembelian, maka pemeriksaan akan bisa dilakukan dengan
cepat dengan cara menelusur biaya perolehan per unit ke catatan perpentual, tidak perlu ke
faktur penjual. Biasanya apabila digunakan catatan persediaan perpentual untuk memeriksa
biaya perolehan per unit, auditor harus menguji biaya perolekah yang tercantum dalam
catatan perpentual dengan mencocokkannya ke faktur penjual sebagai bagian dari pengujian
transaksi-transaksi siklus pembelian dan pembayaran.

Penetapan Harga Persediaan yang diproduksi

Dalam menetapkan harga barang dalam proses dan barang jadi, auditor harus
mempertimbangkan biaya bahan baku, tenaga kerja langsung,dan overhead pabrik.
Kebutuhan untuk memeriksa biaya-biaya tersebut menyebabkan audit atas barang dalam
proses dan barang jadi menjadi lebih kompleks dibandingkan dengan mengaudit barang yang
dibeli.
Dalam menetapkan harga bahan baku dalam barang yang diproduksi, auditor harus
mempertimbangkan biaya perolehan per unit bahan baku maupun jumlah unit yang diminta
untuk menghasilkan satu unit output. Biaya perolehan per unit dapat diperiksa dengan cara
memeriksa faktur dari penjual atau master file persediaan perpentual.
Demikian pula, ketika memeriksa biaya tenaga kerja langsung, auditor harus
memeriksa biaya tenaga kerja per jam dan jumlah jam kerja yang dibutuhkan untuk
mengasilkan sebuah produk. Biaya tenaga kerja langsung per jam dapat diverifikasi dengan
memeriksa daftar gaji atau upah dan kontrak kerja.
Overhead pabrik barang dalam proses dan barang jadi tergantung pendekatan yang
digunakan untuk mengalokasikan overhead pabrik.

Biaya Perolehan atau Harga Pasar

Dalam menetapkan harga persediaan, auditor harus mempertimbangkan apakah biaya


pokok pengganti atau nilai bersih bisa direalisasi lebih rendah daripada biaya perolehan
historis.semua biaya produksi harus dipertimbangkan dalam menetapkan milai yang bisa
direalisasi untuk barang dalam proses dan barang jadi untuk persediaan yang diproduksi.
Auditor harus mempertimbangkan harga jual persediaan dan kemungkinan dampak dari
fluktuasi harga yang cepat untuk menetapkan nilai bersih bisa direalisasi.
PENGINTEGRASIAN PENGUJIAN

A. Pengujian Siklus Pembelian dan Pembayaran

Apabila auditor memerikisa pembelian persediaan sebagai bagian dari pengujian


siklus pembelian dan pembayaran, auditor juga mendapat bukti tentang ketelitian bahan baku
yang dibeli dan semua biaya overhead pabrik, kecuali biaya tenaga kerja. Dalam pengauditan
di mana klien memiliki master file persediaan perpentual, auditor biasanya menguji hal ini
sbagai bagian dari prosedur pengujian pengendalian dan pengujian subtantif golongan
transaksi siklus pembelian dan pembayaran. Demikian pula, apabila biaya produksi
dibebankan ke pesanan atau proses individual, hal tersebut biasanya diuji sebagai bagian dra
siklus yang sama.

B. Pengujian Siklus Penggajian dan Personalia

Ketika auditor memeriksa biaya tenaga kerja, kondisi yang sama diterapkan seperti
halnya pada pembelian. Dalam banyak hal, catatan akuntansi biaya untuk tenaga kerja
langsung dan tidak langsung dapat diuji sebagai bagian dari siklus penggajian dan personalia.

C. Pengujian Suklus Penjualan dan Pengumpulan Piutang

Hubungan antar siklus penjualan dan pengumpulan piutang dan siklus persediaan dan
penggudangan tidak seerat dua siklus yang baru saja kita bicarakan. Namun demikian,
kebanyakan pengujian audit dalam penggudangan barang jadi, dan pengiriman serta
pencatatan penjualan dilakukan ketika siklus penjulan dan pengumpulan piutang terjadi.
Apabila klien menggunakan catatan akuntansi biaya, auditor bisa menguji standar harga
pokok penjualan pada waktu yang bersamaan dengan pelaksanaan pengujian penjualan.

D. Pengujian Akuntansi Biaya

Pengujian atas catatan akuntansi biaya berarti memeriksa pengendalian yang


mempengaruhi persediaan yang tidak diperiksa auditor sebagai bagian dari pengujian atas
ketiga siklus yang lalu. Auditor menguji persediaan fisik, pemindahan barang yang sudah
selesai ke barang jadi, master file persediaan perpetual, dan catatan biaya per unit.
E. Persediaan Fisik, Penetapan Harga, dan Kompilasi

Penghitungan fisik persediaan, penetapan harga, dan kompilasi ketiganya sama


pentingnya dalam pengauditan persediaan karena kesalahan penyajian dalam salah satu
aktivitas tersebut akan menyebabkan kesalahan penyajian dan harga pokok penjualan.
Dalam menguji persediaan fisik, auditor bisa menitikberatkan pada master file
persediaan perpentual jika master file tersebut sudah diuji sebagai bagian dari satu atau lebih
siklus. Jika demikian auditor dapat mengobservasi dan menguji penghitungan fisik
persediaan pada suatu waktu tertentu selain dari saat akhir tahun dan mengandalkan pada
catatan perpetual yang telah mencatat secara memadai kuantitas persediaan. Ketika menguji
harga pokok per unit, sampai pad suatu batas tertentu, auditor juga bisa mengandalkan pada
pengujian catatan biaya yang dilakukan selama pengujian subtantif golongan transaksi. Dan
yang terakhir, ketika auditor melakukan pengujian pengendalian dan pengujian subtantif yang
berkaitan dengan transaksi dan saldo persediaan, mereka juga mengintegrasikan pengujian
yang berkaitan dengan tujuan audit saldo dengan pengujian yang dilakukan untuk memenuhi
keempat tujuan penyajian dan pengungkapan. Auditor harus memperoleh pemahaman tentang
pengendalian klien mengenai pengungkapan persediaan tersebut dan pengujian subtantif lain
untuk mendapatkan bukti yang cukup dan tepat untuk keempat tujuan penyajian dan
pengungkapan.

Anda mungkin juga menyukai