C. Penilaian Persediaan
Dalam melakukan pengujian persediaan, auditor berhadapan dengan tiga
persoalan. Pertama, metode harus sesuai dengan standar akuntansi keuangan. Kedua,
penerapan metode harus konsisten dari tahun ke tahun. Ketiga, harus
mempertimbangkan antara biaya perolehan dengan nilai pasar. Karena metode untuk
memeriksa penentuan harga persediaan tergantung pada apakah persediaan tersebut
dibeli atau diproduksi.
Penetapan Harga Persediaan yang Dibeli
Tahap pertama dalam memeriksa penilaian persediaan yang dibeli, auditor
harus memastikan apakah klien menggunakan metode MPKP (masuk pertama keluar
pertama), rata-rata tertimbang, atau metode lainnya. Auditor juga harus menentukan
biaya mana yang harus dimasukkan dalam penilaian suatu unsur dari persediaan.
Dalam memilih unsur persediaan yang akan ditetapkan harganya , auditor
harus fokus pada persediaan dengan saldo rupiah yang besar dan produk yang
diketahui memiliki fluktuasi harga yang tinggi. Auditor juga harus menguji suatu
sampel yang representatif dari semua jenis persediaan dan bagian.
Apabila klien mempunyai master file persediaan perpetual yang mencatat
biaya perolehan per unit dari setiap pembelian, maka pemeriksaan akan bisa dilakukan
dengan cepat dengan cara menelusur biaya perolehan per unit ke catatan perpetual,
tidak perlu ke faktur penjual. Biasanya apabila digunakan catatan persediaan perpetual
untuk memeriksa biaya perolehan per unit, auditor harus menguji biaya perolehan
yang tercantum dalam catatan perpetual dengan mencocokkannya ke faktur penjual
sebagai bagian dari pengujian transaksi-transaksi siklus pembelian dan pembayaran.
D. Penetapan Harga Persediaan yang Diproduksi
Dalam menetapkan harga bahan baku dalam barang yang diproduksi, auditor
harus mempertimbangkan biaya perolehan per unit bahan baku maupun jumlah unit
yang diminta untuk menghasilkan satu unit output. Biaya perolehan per unit dapat
diperiksa dengan cara memeriksa faktur dari penjual atau master file persediaan
perpentual.
Demikian pula, ketika memeriksa biaya tenaga kerja langsung, auditor harus
memeriksa biaya tenaga kerja per jam dan jumlah jam kerja yang dibutuhkan untuk
menghasilkan sebuah produk. Biaya tenaga kerja langsung per jam dapat diverifikasi
dengan memeriksa daftar gaji atau upah dan kontrak kerja.
Overhead pabrik barang dalam proses dan barang jadi tergantung pendekatan
yang digunakan untuk mengalokasikan overhead pabrik.
Biaya Perolehan atau Harga Pasar
Dalam menetapkan harga persediaan, auditor harus mempertimbangkan
apakah biaya pokok pengganti atau nilai bersih bisa direalisasi lebih rendah daripada
biaya perolehan historis. Semua biaya produksi harus dipertimbangkan dalam
menetapkan nilai yang bisa direalisasi untuk barang dalam proses dan barang jadi
untuk persediaan yang diproduksi. Auditor harus mempertimbangkan harga jual
persediaan dan kemungkinan dampak dari fluktuasi harga yang cepat untuk
menetapkan nilai bersih bisa direalisasi.
8. PENGINTEGRASIAN PENGUJIAN
Pengujian Siklus Pembelian dan Pembayaran
Apabila auditor memeriksa pembelian persediaan sebagai bagian dari
pengujian siklus pembelian dan pembayaran, auditor juga mendapat bukti tentang
ketelitian bahan baku yang dibeli dan semua biaya overhead pabrik kecuali biaya
tenaga kerja. biaya perolehan pembelian ini bisa mengalir langsung ke harga pokok
penjualan atau menjadi bagian terbesar dalam persediaan akhir bahan baku, barang
dalam proses, dan barang jadi. Dalam pengauditan dimana klien memiliki master file
persediaan perpetual, auditor biasanya menguji hal ini sebagai bagian dari prosedur
pengujian pengendalian dan pengujian substantif golongan transaksi siklus pembelian
dan pembayaran.
Pengujian Siklus Penggajian dan Personalia
Ketika auditor memeriksa biaya tenaga, kondisi yang yang sama diterapkan
seperti halnya pada pembelian. Dalam banyak hal, catatan akuntansi biaya untuk
tenaga kerja langsung dan tidak langsung dapat diuji sebagai bagian dari siklus
penggajian dan personalia.
Pengujian Siklus Penjualan dan Pengumpulan Piutang
Hubungan antara siklus penjualan dan pengumpulan piutang dan siklus
persediaan dan penggudangan tidak seerat dua siklus yang baru saja kita bicarakan.
Namun demikian, kebanyakan pengujian audit dalam penggudangan barang jadi, dan
pengiriman serta pencatatan penjualan dilakukan ketika siklus penjualan dan
pengumpulan piutang terjadi. Apabila klien menggunakan catatan akuntansi biaya,
auditor bisa menguji standar harga pokok penjualan pada waktu yang bersamaan
dengan pelaksanaan pengujian penjualan.
Pengujian Akuntansi Biaya
Pengujian atas catatan akuntansi biaya berarti memeriksa pengendalian yang
mempengaruhi persediaan yang tidak diperiksa auditor sebagai bagian dari pengujian
atas ketiga siklus yang lalu. Auditor menguji pengendalian fisik, pemindahan biaya
bahan baku ke barang dalam proses, pemindahan biaya produksi barang yang sudah
selesai ke barang jadi, master file persediaan perpetual, dan catatan biaya per unit.
Persediaan Fisik, Penetapan Harga, dan Kompilasi
Dalam menguji persediaan fisik auditor bisa menitikberatkan pada master file
persediaan perpetual jika master file tersebut sudah diuji sebagai bagian dari satu atau
lebih siklus yang telah dibahas dan nampak bisa dipercaya. Jika demikian, auditor
dapat mengobservasi dan menguji penghitungan fisik persediaan pada suatu waktu
tertentu selain dari saat akhir tahun dan mengandalkan pada catatan perpetual yang
telah mencatat secara memadai kuantitas persediaan. Ketika menguji harga pokok per
unit sampai pada suatu batas tertentu, auditor juga bisa mengandalkan pada pengujian
catatan biaya yang dilakukan selama pengujian substantif golongan transaksi.
DAFTAR PUSTAKA
Jusup, Al Haryono. 2014. Auditing (Pengauditan Berbasis ISA). Edisi II. Yogyakarta: Unit
Penerbitan dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN