Anda di halaman 1dari 14

Audit & Assurance 2

AUDIT TERHADAP SIKLUS


PRODUKSI: PENGUJIAN SUBSTANTIF
TERHADAP SALDO SEDIAAN
Kelompok 8:
1. Leon Saputera ( 3012011049 )
2. Angel Fitria Ekasari ( 3012011076 )
kelas : 20AK1
DESKRIPSI SEDIAAN
Sediaan merupakan unsur aktiva yang disimpan dengan tujuan untuk dijual dalam kegiatan bisnis yang
normal atau barang-barang yang akan dikonsumsi dalam pengolahan produk yang akan dijual. Kekayaan
perusahaan yang tidak dimasukkan ke dalam kelompok sediaan karena kekayaan tersebut tidak dijual dalam
kegiatan bisnis normal perusahaan adalah sediaanyang menunggu saat penjualan dan surat berharga yang
disimpan untuk dijual di kemudian hari.

Sediaan umumnya mendapat perhatian yang lebih besar dari auditor di dalam auditnya karena berbagai
alasan berikut ini:
1. Umumnya sediaan merupakan komponen aktiva lancar yang jumlahnya cukup material dan merupakan
objek manipulasi serta tempat terjadinya kesalahan-kesalahan besar
2. Penentuan besarnya nilai sediaan secara langsung mempengaruhi kos barang yang dijual (cost of good
sold) sehingga berpengaruh pula terhadap perhitungan laba tahun yang bersangkutan
3. Verifikasi kuantitas, kondisi, dan nilai sediaan merupakan tugas yang lebih kompleks dan sulit disbanding
dengan verifikasi sebagian besar unsur laporan keuangan yang baik
4. Seringkali sediaan disimpan di berbagai tempat sehingga menyulitkan pengawasan dan perhitungan
fisiknya
5. Adanya berbagai macam sediaan menimbulkan kesulitan bagi auditor dalam melaksanakan auditnya
PRINSIP AKUNTANSI BERTERIMA UMUM DALAM
PENYAJIAN SEDIAAN DALAM NERACA
Sebelum membahas pengujian substatif terhadap sediaan, perlu diketahui terlebih dahulu prinsip
akuntansi berterima umum dalam penyajian sediaan di neraca berikut ini:
1. Laporan keuangan harus menjelaskan bahwa sediaan dinilai dengan lower of cost or market dan
harus menyebutkan metode yang digunalan dalam menentukan kos sediaan.
2. Jika sediaan dinyatakan pada kosnya, nilai pasarnya pada tanggal neraca harus dicantumkan dalam
tanda kurung, dan jika sediaan diturunkan nilainya pada harga pasarnya, kosnya harus dicantumkan
dalam tanda kurung. Kos pengganti kini (current replacement cost ) harus dicantumkan dalam
laporan keuangan untuk sediaan yang kosnya ditentukan berdasarkan metode masuk terakhir, keluar
pertama.
3. Akibat perubahan metode penilaian sediaan terhadap perhitungan rugi laba tahun yang harus di audit
harus di jelaskan dalam laporan keuangan dan auditor harus menyatakan perkecualian mengenai
konsistensi penerapan prinsip akuntansi berterima umum dalam laporan audit.
Lanjutan
… PRINSIP AKUNTANSI BERTERIMA UMUM DALAM
PENYAJIAN SEDIAAN DALAM NERACA
4. Penjelasan yang lengkap harus di buat dalam laporan keuangan jika sediaan digadaikan sebagai
jaminan utang yang ditarik oleh klien
5. Jika jumlahnya material, sediaan dalam perusahaanmanufaktur harus dikelompokkan menurut
kelompo utama berikut ini: sediaan produk jadi, sediaan produk dalam proses, dan sediaan bahan
baku. Penyajian kelompok sediaan tersebut dalam neracaberdasarkan urutan likuiditasnya
6. Perjanjian pembelian harus dijelaskan dalam laporan keuangan, jika jumlahnya material atau bersifat
luar biasa
7. Cadangan untuk menghadapi kemungkinan turunnya harga sediaan setelah tanggal neraca harus
dibentuk dengan menyisihkan sebagian laba yang ditahan. Cadangan ini tidak boleh dikurangkan
dari sediaan, namum harus disajikan sebagai pengurang akun laba ditahan
 
TUJUAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP
Tujuan audit terhadap sediaan adalah:
SEDIAAN
1. Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan
sediaan.
2. Membuktikan asersi keberadaan sediaan yang di cantumkan di neraca dan keterjadian transaksi
yng berkaitan dengan sediaan.
3. Membuktikan asersi kelengkapan transaksi yang berkaitan dengan sediaan yang dicatat dalam
catatan akuntansi dan kelengkapan saldo sediaan yang disajiakn di neraca.
4. Membuktikan asersi hak kepemilikan klien atas sediaan yang dicantumkan di neraca.
5. Membuktikan asersi penilaian sediaan yang dicantumkan di neraca.
6. Membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan sediaan di neraca .
 
Rerangka Tujuan Pengujian Substantif terhadap sediaan
PROGRAM PENGUJIAN SUBTANTIF TERHADAP
A. Prosedur Audit Awal
SALDO SEDIAAN
Sebelum membuktikan apakah saldo sediaan yang dicantumkan oleh klien di neracanya sesuai dengan
sediaan yang benar-benar ada pada tanggal neraca, auditor melakukan rekonsiliasi antara informasi
sediaan yang dicantumkan di neraca dengan catatan akuntansi yang mendukungngya. Rekonsiliasi ini
perlu dilakukan agar auditor memperoleh keyakinan bahwa informasi sediaan yang dicantumkan di
neraca di dukung dengan catatan akuntansi yang dapat di percaya. Oleh karena itu, auditor melakukan
5 prosedur audit berikut ini dalam melakukan rekonsiliasi informasi sediaan di neraca dengan catatan
akuntansi yang bersangkutan.
1. Usut saldo sediaan yang tercantum di neraca ke saldo akun sediaan yang bersangkutan di dalam
buku besar
2. Hitung kembali saldo akun sediaan di buku besar
3. Usut saldo awal akun sediaan ke kertas kerja tahun yang lalu
4. Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun sediaan ke jurnal yang bersangkutan
5. Lakukan rekonsiliasi buku pembantu sediaan dengan akun kontrol sediaan di buku besar
PROGRAM PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP
SALDO SEDIAAN
Prosedur analitik ini merupakan pengecekan secara
menyeluruh mengenai kewajaran sediaan yang disajikan
di neraca. Dalam prosedur ini, auditor menghitung
berbagai ratio yang bersangkutan dengan sediaan,
misalnya tingkat perputaran berbagai kelompok sediaan,
B. Prosedur Analitik dan jika terdapat fluktuasi ratio tertentu dan ratio tahun
sebelumnya, auditor berkewajiban mendapatkan
penjelasan mengenai penyebab terjadinya fluktuasi ratio
tersebut. Hubungan antara tingkat perputaran sediaan,
tingkat sediaan pada tanggal neraca, dan volume
penjualan semuanya harus mendukung pengujian
pengujian substantif yang telah dilakukan oleh auditor.
Lanjutan

Ratio berikut ini seringkali digunakan oleh auditor dalam pengujian analitik terhadap
sediaan:
Ratio Formula
1. Tingkat perputaran sediaan  
  Sediaan Produk Jadi Kos produk yang dijual + Rerata saldo sediaan produk jadi
  Sediaan Produk dalam proses Kos produksi + Rerata saldo sediaan produk dalam proses
  Sediaan bahan baku Biaya bahan baku + Rerata saldo sediaan bahan
  Sediaan Barang dagangan Kos produk yang dijual + Rerata saldo sediaan barang dagangan
2. Ratio Sediaan dengan aktiva lancar Sediaan + Aktiva lancar
3. Ratio laba bruto dengan hasil
penjualan Laba bruto + Hasil penjualan bersih
PROGRAM PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP
SALDO SEDIAAN
C. Pengujian terhadap Transaksi Rinci
Keandalan saldo sediaan sangat di tentukan oleh keterjadian transaksi berikut ini yang di debit dan di kreditkan
ke dalam akun piutang usaha:

01 02 03
Transaksi Pembelian Transaksi Penjualan Transaksi Pemakaian
C. Pengujian terhadap Transaksi Rinci
Auditor melakukan pengujian substantif terhadap transaksi rinci yang mendebit dan mengkredit akun
sediaan dan pengujian pisah batas yang digunakan untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan akun
tersebut.
1. Periksa Sampel Transaksi yang tercatat dalam akun sediaan ke dokumen yang mendukung timbulnya
transaksi tersebut.
2. Periksa pendebitan akun sediaan ke dokumen pendukung: bukti kas keluar, faktur pembelian, laporan
penerimaan barang dan surat order pembelian.
3. Periksa pengkreditan akun sediaan ke dokumen pendukung: faktur penjualan, laporan pengiriman
barang, bukti pemakaian barang Gudang, memo debit untuk retur pembelian.
4. Pengujian pisah batas transaksi yang berkaitan dengan sediaan.
5. Periksa dokumen yang mendukung transaksi pembelian dalam minggu terakhir tahun yang diaudit dan
minggu pertama setelah tanggal neraca.
6. Periksa dokumen yang mendukung berkurangnya sediaan (karena transaksi penjualan atau pemakaian
sendiri) dalam minggu terakhir tahun yang diaudit dan minggu pertama setelah tanggal neraca.
PROGRAM PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP
SALDO SEDIAAN
D. Pengujian terhadap Saldo Akun Rinci
1. Pengamatan terhadap Perhitungan Fisik Sediaan.
2. Periksa instruksi tertulis mengenai perhitungan fisik sediaan.
3. Lakukan pengamatan terhadap perhitungan fisik sediaan yang dilakukan oleh klien.
4. Kirimkan surat konfirmasi sediaan yang disimpan di Gudang pihak luar.
5. Mintalah informasi mengenai barang-barang klien yang dijual secara konsinyasi dan barang-barang
titipan yang ada ditangan klien.
6. Mintalah informasi mengenai sediaan yang dijadikan jaminan penarikan utang.
7. Lakukan pengujian terhadap penilaian sediaan
8. Mintalah informasi mengenai metode penilaian sediaan yang digunakan oleh klien.
9. Periksa kesesuaian kos per satuan sediaan dengan prinsip akuntansi berterima umum.
10. Periksa catatan pendukung yang bersangkutan dengan data kos per satuan sediaan.
11. Hitung tingkat perputaran sediaan dan bandingkan dengan tingkat perputaran sediaann tahun
sebelumnya.
12. Lakukan pengamatan terhadap sediaan yang lambat pemakaiannya atau penjualannya.
13. Mintalah surat representrasi sediaan dari klien.
PROGRAM PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP
SALDO SEDIAAN
E. Pemeriksaan Penyajian dan Pengungkapan Sediaan di
Neraca
Auditor melakukan verifikasi penyajian sediaan di neraca dengan cara :

Memeriksa klasifikasi sediaan di neraca.

Memeriksa pengungkapan yang bersangkutan dengan sediaan.

Melakukan analytical review terhadap sediaan.


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai