Anda di halaman 1dari 5

Nama : Reza Arisandy (A31115036)

Muh. Rizal Kurniawan Nur (A31115045)

AUDIT SIKLUS PRODUKSI

MERENCANAKAN AUDIT ATAS SIKLUS PRODUKSI

 Tujuan Audit

Kategori Asersi Tujuan Audit atas Kelompok Tujuan Audit atas Saldo Akun
Transaksi
Keberadaan atau Transaksi pabrikasi yang dicatat Persediaan yang tercetak dalam neraca
Keterjadian menyajikan bahan, tenaga kerja, secara fisik ada.
dan overhead yang ditransfer ke Harga pokok penjualan menunjukkan
produksi serta pemindahan produksi harga pokok barang yang dijual selama
yang sudah selesai ke barang jadi periode berjalan.
selama periode berjalan.
Kelengkapan Semua transaksi pabrikasi yang Persediaan mencakup semua bahan,
terjadi selama periode berjalan produk dan perlengkapan yang ada di
sudah dicatat tangan pada tanggal nerca.
Harga pokok penjualan mencakup semua
transaksi penjualan selama periode
berjalan.
Hak dan Entitas memegang hak atas Entitas pelapor memegang hak milik atas
Kewajiban persediaan yang berasal dari persediaan pada tanggal neraca
transaksi pabrikasi yang dicatat.
Penilaiaan atau Transaksi pabrikasi telah dijurna, Persediaan telah dinyatakan dengan tepat
alokasi dan diposting dengan benar pada harga yang terendah.
Harga pokok penjualan didasarkan pada
penerapan metode arus biaya yang berlaku
secara konsisten.
Penyajian atau Rincian transaksi pabrikasi Persediaan dan harga pokok penjualan
pengungkapan mendukung penyajian dalam telah diidentifikasi secara tepat dalam
laporan keuangan termasuk laporan keuangan.
klasifikasi dan pengungkapan Pengungkapan yang berhubungan dengan
dasar penilaian dan penggunaan atau
penjaminan persediaan sudah memadai.

 Menggunakan Pemahaman Bisnis dan Industri untuk Mengembangkan Strategi Audit

Pada saat mengaudit sebuah perusahaan pabrikasi, auditor biasanya ingin memahami intensitas

modal dari proses pabrikasi, disamping bauran bahan baku dan tenaga kerja yang diperlukan dalam
proses pabrikasi itu. Pemahaman ini merupakan hal yang penting dalam mengevaluasi kelayakan

hasil-hasil keuangan yang dilaporkan, terutama pada saat mengevaluasi tujuan audit.

 Materialitas, Risiko Inheren, dan Prosedur Analitis

Materialitas

Petimbangan utama dalam mengevaluasi alokasi materialitas adalah penentuan besarnya salah saji

yang akan mempengaruhi keputusan pemakai laporan keuangan yang berakal sehat. Pertimbangan

sekunder adalah hubungannya dengan biaya untuk mendeteksi kesalahan.

Risiko Inheren

Risiko inheren dari terjadinya salah saji dalam laporan keuangan yang disebabkan oleh transaksi

persediaan pada jaringan hotel atau distrik sekolah relatif rendah, karena persediaan bukan merupakan

bagian yang material dari proses inti entitas itu.

Prosedur Analitis

Prosedur analitis adalah prosedur yang murah dari segi biaya dan dapat membuat auditor waspada

terhadap potensi terjadinya salah saji. Jika laporan keuangan yang disajikan untuk audit

memperlihatkan kecenderungan naiknya marjin laba yang disertai dengan naiknya jumlah hari

perputaran persediaan, maka persediaan mungkin telah ditetapkan terlalu tinggi.

 Mempertimbangan Komponen Pengendalian Internal

Sebagai bagian dari penilaian risiko, manajemen harus memperhatikan risiko dalam bagian

terdahulu mengenai risiko inheren dan merancang pengendalian yang sesuai. Sistem akuntansi untuk

persediaan mencakup penggunaan akun pengendali dan catatan.

Prosedur analitis yang biasa digunakan untuk mengaudit siklus produksi adalah:

• Perputaran Sediaan

• Pertumbuhan Sediaan dengan pertumbuhan Penjualan

• Barang jadi yang selesai dibuat dengan pemakaian bahan baku


• Barang jadi yang selesai dibuat dengan tenaga kerja langsung

• Produk rusak per juta

AKTIVITAS PENGENDALIAN – TRANSAKSI PABRIKASI

Komponen aktivitas pengendalian terdiri atas empat kategori aktivitas :

1. Pemisahan tugas, pengendalian umum, dan pengendalian aplikasi

2. Pengendalian pemrosesan informasi yang mencakup otorisasi yang tepat

3. Pengendalian fisik

4. Penelaah kinerja dan akuntabilitas

 Dokumen dan Catatan yang Umum

1. Production Order 7. Completed production report

2. Material requirement report 8. Inventory subsidiary ledgers or master

3. Material issue slip file (perpetual record)

4. Time ticket 9. Standard cost MF

5. Move ticket 10. WIP Inventory MF

6. Daily production activity report 11. FG Inventory MF

 Fungsi-Fungsi dan Pengendalian Terkait

Pelaksanaan dan pencatatan transaksi pabrikasi serta pengamanan persediaan melibatkan fungsi-

fungsi pabrikasi berikut ini :

1. Memulai produksi :

 Merencanakan dan mengendalikan produksi

 Mengeluarkan bahan baku

2. Memindahkan barang :

 Memroses barang dalam produksi

 Memindahkan pekerjaan yang sudah selesai ke barang jadi


 Melindungi persediaan

3. Mencatat transaksi pabrikasi dan persediaan :

 Menentukan dan mencatat biaya-biaya pabrikasi

 Menjaga kebenaran saldo-saldo persediaan

PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO PERSEDIAAN

Audit atas saldo persediaan memerlukan perencanaan yang cermat dan sangat substansi. Guna

memastikan pemeriksaan efisien dan efektif dalam mendapatkan bukti kompeten yang mencukupi.

 Menentukan Risiko Deteksi Uutuk Pengujian Rincian

Pengujian rincian atas asersi persediaan akan mencerminkan suatu hubungan terbalik dengan

penilaian risiko inheren, risiko pengendalian, dan risiko prosedur analitis yang relevan. Karena

gabungan antara penilaian risiko inheren dan pengendalian seringkali paling tinggi untuk asersi

keberadaan dan penilaian atas saldo persediaan, maka tingkat risiko deteksi keseluruhannya yang

dapat diterima harus diperkecil untuk asersi ini dibandingkan yang lainnya.

 Merancang Pengujian Substantif

Kategori Pengujian Substantif


Prosedur awal 1. Memperoleh pemahaman mengenai bisnis dan industri dan menentukan:
a. Signifikunsi harga pokok penjualan dan persediaan.
b. Penggerak ekonomi utama yang mempengaruhi harga pokok
penjualan,marjin kotor dan kemungkinan keusangan persediaan.
c. Sejauh mana klien memiliki persediaan konsinyasi (masuk atau keluar).
d. Eksistensi komitmen pembelian dan konsentrasi aktivitis dengan
pemasok.
2. Melakukan prosedur awal atas saldo dan catatan persediaan yang akan diuji
lebih lanjut.
Prosedur analitis 3. Melakukan prosedur analitis
a. Menelaah pengalaman dan kecenderungan industri.
b. Memeriksa analisis perputaran persediaan.
c. Menelaah hubungan saldo persediaan dengan aktivitas
pembelian,produksi, dan penjualan terakhir.
d. Membandingkan saldo pcrsediaan dengan volume penjualan yang
diantisipasi.
Pengujian rincian 4. Memvouching ayat jurnal dalam akun persediaan ke dokumentasi
transaksi pendukungnya.
5. Menelusuri data dari catatan pembelian, pabrikasi, produksi yang sudah
selesai, dan penjualan ke akun persediaan.
6. Pengujian pisah batas.
Pengujian rincian 7. Mengamati penghitungan fisik persediaan yang dilakukan klien.
saldo a. Memutuskan waktu dan Iuas pengujian.
b. Mengevaluasi kelayakan rencana perhitungan persediaan klien.
8. Menguji akurasi klerikal daftar persediaan.
a. Menghitung kembali total dan perkalian kuantitas dengan harga per unit.
b. Mene1usuri pengujian perhitungan dll.
9. Menguji penetapan harga persediaan.
a. Memeriksa faktur penjual yang sudah dibayar untuk persediaan yang
dibeli.
b. Memeriksa ketetapan tarif tenaga kerja langsung dan overhead, biaya
standar serta disposisi varians yang berhubungan dengan persediaan yang
diproduksi.
10. Mengkomfirmasi persediaan pada lokasi diluar entitas.
11. Memenksa perjanjian dan kontrak konsinyansi.
Pengujian rincian 12. Mengevaluasi nilai realisasi bersih persediaan
saldo: estimasi a. Memeriksa faktur penjualan setelah akhir tahun dan
akuntansi melakukan pengujian nilai terendah antara harga pokok dan harga pasar.
b. Membandingkan persediaan dengan katalog penjualan dan laporan
penjualan tahun berjalan entitas dll.
Prosedur yang Observasi atas perhitungan persediaan fisik
diwajibkan
Penyajian dan 13. Membandingkan penyajian da1am laporan dengan GAAP.
pengungkapan a. Mengkonfirmasi perjanjian penjaminan dan pengagunan persediaan.
b. Menelaah penyajian dan pengungkapan persediaan dalam konsep
laporan keuangan dan menentukan kesesuaianuya dengan GAAP

JASA-JASA BERNILAI TAMBAH DALAM SIKLUS PRODUKSI

Manajemen persediaan merupakan proses inti yang harus dikelola dengan baik oleh setiap

perusahaan pabrikasi agar dapat mencapai tujuan profitabilitas dan arus kas. Prosedur analitis yang

ditempuh auditor akan membahas efektivitas proses manajemen persediaan. Biasanya auditor akan

mengevaluasi perputaran persediaan suatu usaha entitas. Jika peringkat klien mendekati tingkat paling

bawah dalam industrinya, maka akuntan publik biasanya akan coba membahas masalah bagaiman

klien dapat memperbaiki proses manajemen persediaannya.

Anda mungkin juga menyukai