Email : mrsuriandi97@gmail.com
Abstrak
Kata Kunci : Minat belajar, Daring, Peserta didik, Zoom, SMP Muhammadiyah 2
Makassar
PENDAHULUAN
Objek penelitian karya ilmiah ini adalah Peserta didik kelas VIII B SMP
Muhammadiyah 2 Makassar, kecamatan Tallo, Kota Makassar sejumlah 30 orang.
Berikut adalah bagan variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini;
Variabel Penelitian
Uji Validitas
Hasil uji validasi data menunjukkan pertanyaan butir X1, X2, X3, X5, X6
dan X7 terbukti valid karena nilai r hitungnya lebih besar dari r tabel yaitu (α; 30-
2 = 28) 0,374. Sedangkan untuk butir pertanyaan X4 dinyatakan tidak valid
karena nilai r hitungnya lebih kecil dari r tabel yaitu 0,374. Sehingga pertanyaan
dalam kuisioner dapat dinyatakan valid dan layak digunakan.
Uji Reliabilitas
,750 6
P= F/N x 100%
Keterangan :
P = Angka Persentase
N = Jumlah responden
Tidak Setuju 5 17 %
Setuju 19 63 %
Sangat Setuju 1 3%
Total 30 100%
PEMBAHASAN
Berdasarkan data hasil temuan dapat diketahui bahwa tingkat minat belajar
siswa kelas VIII B SMP Muhammadiyah 2 Makassar masih perlu ada perhatian
sedikit, baik dari guru mata pelajaran dan lingkungan sekitar siswa. Berdasarkan
dari data penelitian di atas, minat belajar bahasa Indonesia siswa kelas VIII B
SMP Muhammadiyah 2 Makassar di masa pandemi covid-19 tidak menunjukkan
perkembangan yang signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari proses belajar siswa
menggunakan media daring tidak dapat menambah minat belajar siswa/siswi kelas
VIII B SMP Muhammadiyah 2 Makassar. Hal tersebut dibuktikan dengan
persentase jawaban responden penelitian yang menunjukkan sebanyak 53%
responden merasa tidak menambah minat mereka belajar bahasa Indonesia
menggunakan media daring. Tetapi hal tersebut di imbangi oleh jawaban 47%
responden yang merasa minat belajar bahasa Indonesia menggunakan media
daring bertambah.
Salah satu faktor yang membuat minat belajar bahasa Indonesia siswa
kelas VIII B SMP Muhammadiyah 2 Makassar tidak meningkat yaitu terjadi
hambatan pada jaringan yang responden gunakan yang sering bermasalah. Hal
tersebut terbukti pada 53% responden yang mengalami kendala pada jaringan
ketika melakukan belajar daring, tetapi ada juga responden yang tidak mengalami
hambatan pada jaringannya ketika belajar daring yaitu sebanyak 37% responden.
Tetapi tanpa mempedulikan hambatan jaringan yang di dapat oleh responden,
proses belajar daring bahasa Indonesia yang dilakukan oleh guru mata pelajaran
dapat cepat di pahami oleh responden yang dibuktikan bahwa sebanyak 60%
responden dapat cepat paham pelajaran bahasa Indonesia pada pembelajaran
daring. Ada juga 37% responden yang tidak dapat cepat memahami pelajaran
bahasa Indonesia pada pembelajaran daring.
Berdasarkan dari data penelitian di atas, pelaksanaan pembelajaran daring
bahasa Indonesia berjalan dengan efektif melalui media daring zoom. Hal tersebut
dapat ditunjukkan dari hasil data pertanyaan mengenai keefektifan media daring
dalam proses belajar mengajar bahasa Indonesia yang menunjukkan sebanyak
63% responden yang setuju menggunakan media daring zoom efektif dalam
proses belajar mengajar bahasa Indonesia. Tetapi ada juga beberapa responden
sebesar 34% yang tidak setuju proses belajar mengajar melalui media daring
zoom tidak efektif dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Proses pembelajaran
daring menggunakan media zoom berjalan baik sesuai dengan ketentuan proses
belajar daring dimana responden menggunakan baju seragam sekolah dan
mengikuti protokol kesehatan menggunakan masker meskipun belajar dari rumah.
KESIMPULAN