Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS MINAT BELAJAR BAHASA INDONESIA DI MASA PANDEMI

COVID-19 DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL (STUDI KASUS)


SISWA KELAS VIII B SMP MUHAMMADIYAH 2 MAKASSAR
Suriandi1)

Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sawerigading Makassar

Email : mrsuriandi97@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran daring dalam


pembelajaran bahasa Indonesia di kelas VIII B SMP Muhammadiyah 2 Makassar serta
untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran daring
pada pembelajaran bahasa Indonesia di kelas VIII B SMP Muhammadiyah 2 Makassar.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Jumlah populasi
penelitian ini ialah berjumlah 30 peserta didik dari kelas VIII B SMP Muhammadiyah 2
Makassar. Hasil penelitian ini adalah 1) Tingkat minat belajar bahasa Indonesia siswa
dalam pembelajaran daring pada kelas VIII B SMP Muhammadiyah 2 Makassar masih
perlu ada perhatian sedikit, karena tidak menunjukkan perkembangan minat belajar siswa
yang signifikan. Pernyataan tersebut didukung oleh responden yang menjawab sebanyak
53 % yang merasa tidak memiliki minat belajar bahasa Indonesia melalui media daring
dan juga di pengaruhi oleh kendala jaringan yang di temui oleh responden selama proses
belajar daring dan 2) Pelaksanaan pembelajaran daring bahasa Indonesia melalau media
daring zoom yang dilakukan oleh guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII B
SMP Muhammadiyah 2 Makassar berjalan dengan efektif yang berdasarkan dari
antusiasme responden dalam mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia secara daring.
Argumen tersebut juga di dukung dengan tingkat pemahaman siswa terhadap
pembelajaran bahasa Indonesia yang cepat tangkap dan paham akan materi yang
disampaikan oleh guru mata pelajaran melalui media daring zoom.

Kata Kunci : Minat belajar, Daring, Peserta didik, Zoom, SMP Muhammadiyah 2
Makassar

PENDAHULUAN

Sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia 1945 pada Alenia ke-IV, salah satu tujuan bangsa Indonesia adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dapat
ditempuh dengan pendidikan formal, informal ataupun nonformal. Pendidikan merupakan
suatu proses yang mencakup tiga dimensi, individu, masyarakat atau komunitas nasional
dari individu tersebut, dan seluruh kandungan realitas, baik material maupun spiritual
yang memainkan peranan dalam menentukan sifat, nasib, bentuk manusia maupun
masyarakat. Pendidikan lebih dari sekedar pengajaran, yang dapat dikatakan sebagai
suatu proses transfer ilmu, transformasi nilai, dan pembentukan kepribadian dengan
segala aspek yang dicakupnya (Nurkholis, 2013:25).

Sehingga pendidikan memiliki peran penting dalam kehidupan sesorang yang


nantinya menjadi bekal dalam menghadapi tantangan masa depan yang lebih besar dan
penuh dengan persaingan. Pendidikan merupakan pendewasaan peserta didik agar dapat
mengembangkan bakat, potensi, dan keterampilan yang dimiliki dalam menjalani
kehidupan, oleh karena itu pendidikan didesain untuk memberikan pemahaman serta
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Pendidikan juga dapat menjadi penentu dari
nilai dan kualitas hidup individu. Dilihat dari seberapa besar peran pendidikan dalam
kehidupan, ada baiknya pendidikan di negara ini dapat lebih dikembangkan secara
maksimal dan memberikan berbagai manfaat pada setiap individu.

Dalam pembelajaran tatap muka biasanya masih terdapat kendala saat


kegiatan belajar mengajar berlangsung, terutama pada kelas rendah. Pada kelas
rendah biasanya guru menyampaikan materi pembelajaran dengan metode
ceramah agar mudah dipahami oleh siswa. Sehingga dalam pelaksanaan
pembelajaran daring yang masih terbilang baru ini, pastinya akan timbul kendala-
kendala yang dihadapi oleh guru, siswa maupun sekolah. Pelaksanaan
pembelajaran daring yang belum maksimal di sekolah, atau guru yang hanya
memberi tugas tanpa menjelaskan materi kepada siswa akan memberikan dampak
kepada siswa. Di samping kendala tersebut, tentunya ada manfaat-manfaat dari
diterapkannya pembelajaran daring di masa pandemi covid-19 ini. Dalam keadaan
pembelajaran dengan situasi seperti ini, guru dituntut untuk lebih aktif memahami
cara berkomunikasi dengan siswa dengan bahasa dan alat yang jelas berbeda.
Pemanfaatan media pembelajaran dan metode pembelajaran secara online harus
digunakan guru secara maksimal. Hal ini untuk menunjang jalannya pelaksanaan
pembelajaran daring selama masa pandemi dalam kurun waktu yang belum
ditentukan kapan akan berakhir penerapan pembelajaran daring ini.

Dengan demikian perkembangan belajar anak akan sangat bergantung


pada baik tidaknya proses kegiatan belajar mengajar (KBM) yang disampaikan
guru. Perkembangan belajar anak di rumah pada masa pandemi covid-19 ini akan
cenderung berbeda dengan perkembangan belajar di sekolah sehingga guru
sebagai fasilitator harus memiliki berbagai inovasi, memberikan motivasi bagi
siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM).
METODE PENELITIAN

Penelitian pada skripsi ini menggunakan metode penelitian deskriptif


dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan
peneliti adalah penelitian kualitatif. Menurut Sutopo (2006:179), penelitian
kualitatif yaitu penelitian yang mengarah pada pendeskripsian secara rinci dan
mendalam baik kondisi maupu proses, dan juga hubungan atau saling
keterkaitannya mengenai hal-hal pokok yang ditemukan pada sasaran penelitian.
Tipe penelitian ini menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2014:4)
merupakan penelitian yang menghasilkan data berupa kata-kata baik tertulis
maupun lisan dari orang-orang, serta perilaku yang dapat diamati.

Digunakannya penelitian kualitatif ini untuk dapat memahami tindakan-


tindakan pada subjek dan objek yang diteliti melalui teknik-teknik penelitian
kualitatif seperti wawancara secara mendalam dan dokumentasi. Sebab untuk
mendapatkan hasil dari penelitian yang mendalam tentang efektivitas
pembelajaran daring dalam pembelajaran bahasa Indonesia akan lebih baik jika
dilakukan dengan cara wawancara dan dokumentasi.

Objek penelitian karya ilmiah ini adalah Peserta didik kelas VIII B SMP
Muhammadiyah 2 Makassar, kecamatan Tallo, Kota Makassar sejumlah 30 orang.

Teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan cara melakukan


wawancara terhadap peserta didik dan mengambil beberapa dokumentasi
pelasaksanaan kegiatan proses belajar-mengajar.

Berikut adalah bagan variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini;

Variabel Penelitian

Hasil Belajar Bahasa


Minat Belajar
Indonesia dengan
Bahasa Indonesia menggunakan Media
Daring
(Variabel Bebas)
(Variabel Terikat)
HASIL PENELITIAN

Uji Validitas

Tabel Pearson Correlations


X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 TOTAL
X1 Pearson Correlation 1 ,621** ,513** ,375* ,424* ,284 ,340 ,836**
Sig. (2-tailed) ,000 ,004 ,041 ,020 ,128 ,066 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
X2 Pearson Correlation ,621** 1 ,283 ,317 ,202 ,290 ,170 ,685**
Sig. (2-tailed) ,000 ,130 ,087 ,284 ,119 ,368 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** **
X3 Pearson Correlation ,513 ,283 1 ,097 ,555 ,182 ,510 ,738**
Sig. (2-tailed) ,004 ,130 ,611 ,001 ,336 ,004 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
*
X4 Pearson Correlation ,375 ,317 ,097 1 -,140 ,151 -,214 ,353
Sig. (2-tailed) ,041 ,087 ,611 ,461 ,427 ,256 ,056
N 30 30 30 30 30 30 30 30
* ** **
X5 Pearson Correlation ,424 ,202 ,555 -,140 1 ,117 ,545 ,623**
Sig. (2-tailed) ,020 ,284 ,001 ,461 ,539 ,002 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
X6 Pearson Correlation ,284 ,290 ,182 ,151 ,117 1 ,000 ,486**
Sig. (2-tailed) ,128 ,119 ,336 ,427 ,539 1,000 ,006
N 30 30 30 30 30 30 30 30
** **
X7 Pearson Correlation ,340 ,170 ,510 -,214 ,545 ,000 1 ,548**
Sig. (2-tailed) ,066 ,368 ,004 ,256 ,002 1,000 ,002
N 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** ** **
Total Pearson Correlation ,836 ,685 ,738 ,353 ,623 ,486 ,548 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,056 ,000 ,006 ,002
N 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Hasil uji validasi data menunjukkan pertanyaan butir X1, X2, X3, X5, X6
dan X7 terbukti valid karena nilai r hitungnya lebih besar dari r tabel yaitu (α; 30-
2 = 28) 0,374. Sedangkan untuk butir pertanyaan X4 dinyatakan tidak valid
karena nilai r hitungnya lebih kecil dari r tabel yaitu 0,374. Sehingga pertanyaan
dalam kuisioner dapat dinyatakan valid dan layak digunakan.

Uji Reliabilitas

Tabel Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,750 6

Hasil perhitungan uji reliabilitas metode Cronbach’s Alpha (r hitung)


dapat dilihat pada kolom Cronbach’s Alpha, yaitu 0.688 dengan N of Items
menunjukkan bahwa jumlah dari items atau jumlah pertanyaan adalah 6. Maka
dapat disimpulkan r hitung > r tabel 5%, yaitu 0.750 > 0.361, sehingga data
tersebut dikategorikan reliabel atau dapat dipercaya dan konsisten.

Hasil Data Kuesioner

Data yang telah terkumpul di analisis dengan tujuan dapat menunjukkan


kesimpulan dengan baik dan jelas. Data kuisioner yang diperoleh di analisis
dengan cara mentabulasikan, menganalisis, dan menafsirkan setiap data dari
masing-masing individu atau responden. Setelah data hasil kuisioner diperoleh,
maka data tersebut diolah ke dalam bentuk tabel deskriptif presentase dengan
rumus :

P= F/N x 100%

Keterangan :

P = Angka Persentase

F = Frekuensi (jumlah jawaban responden)

N = Jumlah responden

Adapun beberapa pertanyaan yang peneliti ajukan kepada para responden


dapat dilihat pada paparan pertanyaan berikut ini.

Alternatif Jawaban Frekuensi ( F ) Persentase ( % )

Sangat Tidak Setuju 5 17 %

Tidak Setuju 5 17 %
Setuju 19 63 %

Sangat Setuju 1 3%

Total 30 100%

Berdasarkan pada tabel 4.3 di atas, menunjukkan bahwa beberapa siswa


setuju media daring zoom efektif dalam proses belajar mengajar Bahasa Indonesia
yang dilakukan oleh guru mata pelajaran. Hal tersebut bisa di lihat pada hasil
persentase di atas, bahwa sebanyak 63% siswa menjawab setuju media daring
zoom efektif dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia. Sedangkan sebanyak
17% siswa mengatakan sangat tidak setuju dan sebanyak 17% siswa mengatakan
tidak setuju bahwa media daring zoom efektif dalam pembelajaran bahasa
Indonesia.

PEMBAHASAN

Berdasarkan data hasil temuan dapat diketahui bahwa tingkat minat belajar
siswa kelas VIII B SMP Muhammadiyah 2 Makassar masih perlu ada perhatian
sedikit, baik dari guru mata pelajaran dan lingkungan sekitar siswa. Berdasarkan
dari data penelitian di atas, minat belajar bahasa Indonesia siswa kelas VIII B
SMP Muhammadiyah 2 Makassar di masa pandemi covid-19 tidak menunjukkan
perkembangan yang signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari proses belajar siswa
menggunakan media daring tidak dapat menambah minat belajar siswa/siswi kelas
VIII B SMP Muhammadiyah 2 Makassar. Hal tersebut dibuktikan dengan
persentase jawaban responden penelitian yang menunjukkan sebanyak 53%
responden merasa tidak menambah minat mereka belajar bahasa Indonesia
menggunakan media daring. Tetapi hal tersebut di imbangi oleh jawaban 47%
responden yang merasa minat belajar bahasa Indonesia menggunakan media
daring bertambah.

Salah satu faktor yang membuat minat belajar bahasa Indonesia siswa
kelas VIII B SMP Muhammadiyah 2 Makassar tidak meningkat yaitu terjadi
hambatan pada jaringan yang responden gunakan yang sering bermasalah. Hal
tersebut terbukti pada 53% responden yang mengalami kendala pada jaringan
ketika melakukan belajar daring, tetapi ada juga responden yang tidak mengalami
hambatan pada jaringannya ketika belajar daring yaitu sebanyak 37% responden.
Tetapi tanpa mempedulikan hambatan jaringan yang di dapat oleh responden,
proses belajar daring bahasa Indonesia yang dilakukan oleh guru mata pelajaran
dapat cepat di pahami oleh responden yang dibuktikan bahwa sebanyak 60%
responden dapat cepat paham pelajaran bahasa Indonesia pada pembelajaran
daring. Ada juga 37% responden yang tidak dapat cepat memahami pelajaran
bahasa Indonesia pada pembelajaran daring.
Berdasarkan dari data penelitian di atas, pelaksanaan pembelajaran daring
bahasa Indonesia berjalan dengan efektif melalui media daring zoom. Hal tersebut
dapat ditunjukkan dari hasil data pertanyaan mengenai keefektifan media daring
dalam proses belajar mengajar bahasa Indonesia yang menunjukkan sebanyak
63% responden yang setuju menggunakan media daring zoom efektif dalam
proses belajar mengajar bahasa Indonesia. Tetapi ada juga beberapa responden
sebesar 34% yang tidak setuju proses belajar mengajar melalui media daring
zoom tidak efektif dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Proses pembelajaran
daring menggunakan media zoom berjalan baik sesuai dengan ketentuan proses
belajar daring dimana responden menggunakan baju seragam sekolah dan
mengikuti protokol kesehatan menggunakan masker meskipun belajar dari rumah.

Hal tersebut dibuktikan dari data kuisioner bahwa sebanyak 83,2%


responden setuju menggunakan baju seragam sekolah selama proses belajar
daring. Dan penggunaan masker dan wajib vaksin untuk mengikuti belajar daring
membuat beberapa responden tidak setuju dengan kebijakan tersebut. Hal ini
terbukti dari data hasil kuisioner yang menunjukkan sebesar 70% responden tidak
memakai masker selama proses belajar daring dan sebesar 63,2% responden tidak
melakukan kewajiban vaksin dalam mengikuti pembelajaran daring.

KESIMPULAN

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP Muhammadiyah 2


Makassar pada kelas VIII B, maka dapat dipaparkan beberapa simpulan berikut
ini.
1. Tingkat minat belajar bahasa Indonesia siswa dalam pembelajaran daring
pada kelas VIII B SMP Muhammadiyah 2 Makassar masih perlu ada
perhatian sedikit, karena tidak menunjukkan perkembangan minat belajar
siswa yang signifikan. Pernyataan tersebut didukung oleh responden yang
menjawab sebanyak 53 % yang merasa tidak memiliki minat belajar
bahasa Indonesia melalui media daring dan juga di pengaruhi oleh kendala
jaringan yang di temui oleh responden selama proses belajar daring.

2. Pelaksanaan pembelajaran daring bahasa Indonesia melalau media daring


zoom yang dilakukan oleh guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas
VIII B SMP Muhammadiyah 2 Makassar berjalan dengan efektif yang
berdasarkan dari antusiasme responden dalam mengikuti pembelajaran
bahasa Indonesia secara daring. Argumen tersebut juga di dukung dengan
tingkat pemahaman siswa terhadap pembelajaran bahasa Indonesia yang
cepat tangkap dan paham akan materi yang disampaikan oleh guru mata
pelajaran melalui media daring zoom.
DAFTAR PUSTAKA

Alisman.2014. Analisis Efektivitas dan Efisiensi Manajemen Keuangan di Aceh


Barat. Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik Indonesia. 50
Aprida, P., & Muhammad Darwis, D. 2017. Belajar dan Pembelajaran. Fitrah
Jurnal- jurnal Keilmuan, 337
Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka
Cipta.
Bilfaqih, Yusuf. 2015. Esesnsi Pengembangan Pembelajaran Daring.
Yogyakarta: Deepublish
Depdiknas.2006. Permendiknas No 22 Tahun 2006 Tentang
Standar Isi. Jakarta: Depdiknas.
Hasan, M. Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan
Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Isman, Mhd. 2016. Pembelajaran Media dalam Jaringan (Moda Jaringan). The
Progressive and Fun Education Seminar, 586.
Jamaludin, Dindin dkk. 2020. Pembelajaran Daring Masa Pandemik
Covid-19 Pada Calon Guru: Hambatan, Solusi Dan Proyeksi. Karya Tulis
Ilmiah LP2M UIN Sunan Gunung Djati Bandung. 3
Masruri. 2014. Analisis Efektifitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri Perkotaan.Padang: Akademia Permata.
Moleong, L. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Mutia, Intan dan Leonard. 2013. Kajian Penerapan E-learning Dalam Proses
Pembelajaran di Perguruan Tinggi. Faktor Exacta 6(4). 282
Nurkholis. 2013. Pendidikan Dalam Upaya Memajukan Teknologi.
Jurnal Kependidikan, 25.Pengetahuan. 131
Pangondian, Roman A. 2019. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan
Pembelajaran Daring Dalam Revolusi Industri 4.0. Seminar Nasional
Teknologi Komputer & Sains (SAINTEKS). 57
Prastowo, Andi. 2012. Metode Penelitian Penelitian Kualitatif Dalam
Persektif Rancangan Penelitian. Jogjakarta : Ar-ruzzmedia.
Putra, Made. 2020. Kurang Efisiennya PembelajaranDaring/E-Learning.
3
Rahyubi, H. 2014. Teori-teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik.
Bandung: Penerbit Nusa Media.
Resmini, Novi dkk. 2006. Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI PRESS.
Rohmawati, Afifatu. 2015. Efektivitas Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Usia
Dini, 17.
Sobron A.N, B. R. 2019. Persepsi Siswa dalam Studi Pengaruh Daring Learning
terhadap Minat Belajar IPA. Pendidikan Islam dan Multikulturalisme
.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods) .
Bandung: Alfabeta.
Susanto, A. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di SD. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Sutopo. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS.
Syarifudin, Albitar S. 2020. Implementasi Pembelajaran Daring Untuk
Meningkatkan Mutu Pendidikan Sebagai Dampak Diterapkannya Social
Distancing. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 31-33
Tarigan, H. G. 2013. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
CV Angkasa.2015a. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Bahasa.
Bandung: CV Angkasa.2015b. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan
Bahasa. Bandung: CV Angkasa.2015c. Menyimak Sebagai Suatu
Keterampilan Bahasa. Bandung: CV Angkasa.

Anda mungkin juga menyukai