Anda di halaman 1dari 35

Materi Pelatihan “MELAKUKAN PENELITIAN DENGAN

MENGGUNAKANPROGRAM SPSS” Universitas


Simalungun

Program SPSS

 Tahap awal dalam menjalankan Program SPSS

 Pastikan Program SPSS telah Aktif

1
Materi Pelatihan “MELAKUKAN PENELITIAN DENGAN
MENGGUNAKANPROGRAM SPSS” Universitas
Simalungun

 Menuliskan nama variabel dan mengentri data

Sebagai contoh nama variabel dan data dimasukkan seperti pada


gambar dibawah ini dengan memasukkan variabel Imbalan,
kepuasan, dan kinerja.

Mengentri data

2
Materi Pelatihan “MELAKUKAN PENELITIAN DENGAN
MENGGUNAKANPROGRAM SPSS” Universitas
Simalungun

3
Materi Pelatihan “MELAKUKAN PENELITIAN DENGAN
MENGGUNAKANPROGRAM SPSS” Universitas
Simalungun

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Kesalahan operasionalisasi variabel mungkin terjadi karena dimensi


yang penting luput direalisasikan menjadi butir pertanyaan dalam
kuesionerKesalahan dapat diminimalkan dengan melakukan pengujian
validitas dan reliabilitas kuesioner.
 Validitas
Sebelum kuesioner disebarkan kepada responden, ujicobakanlah lebih
dahulu kepada sejumlah kecil responden (30 orang). Ini gunanya untuk
mengetahui validitas dan reliabilitas alat ukur dimaksud (kuesioner).Apabila
terdapat kesalahan yaitu tidak valid maka peneliti dapat memperbaiki
instrumen dengan mengganti pertanyaan/pernyataan atau membuang
pertanyaan/pernyataan yang tidak valid(kuesioner dapat dibuang apabila
kuesioner yang tersisa dianggab masih cukup memberikan informasi untuk
indikatornya). Validitas mengacu pada apakah kuesioner benar-benar
dapat mengukur apa yang ingin diukur.

• Uji Reliabilitas

4
Materi Pelatihan “MELAKUKAN PENELITIAN DENGAN
MENGGUNAKANPROGRAM SPSS” Universitas
Simalungun

Reliabilitasberkenaanderajadkonsistensi/keajegan data dalam


interval waktutertentu. Biasanya pengujiannya dilakukan sekaligus dengan
uji validitas, sama seperti uji validitas apabila terdapat kesalahan yaitu tidak
reliabel maka peneliti dapat memperbaiki instrumen dengan mengganti
pertanyaan/pernyataan atau membuang pertanyaan/pernyataan yang tidak
reliabel(kuesioner dapat dibuang apabila kuesioner yang tersisa dianggab
masih cukup memberikan informasi untuk indikatornya).

 Pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan sebelum melakukan


pembagian kuesioner yang sebenarnya dan responden yang diikutkan
dalam pengujian ini tidak diusahakan agar tidak ikut lagi dalam
pengisian kuesioner yang sebenarnya.
 Setelah kuesioner uji validas dan reliabilitas dieentri kedalam program
excel (ditabulasikan) maka dilakukan pengujian dengan menggunakan
program spss, langkah-langkah pengujian validitas dan reliabilitas
dengan program spss adalah sebagai berikut:
1. Tuliskan nomor pertanyaan (sesuai nomor pertanyaan yang kita buat
dalam tabulasi) dalam lembar kerja spss pada variable view jangan lupa
mengikutkan jumlah dibagian akhir nomor pertanyaan. Seperti tampilan
berikut

5
Materi Pelatihan “MELAKUKAN PENELITIAN DENGAN
MENGGUNAKANPROGRAM SPSS” Universitas
Simalungun

Sesuaikan beberapa item yang perlu seperti decimals dan lain-lain sesuai
keperluan.

2. Langkah berikutnya kita buka Data View maka akan muncul tampilan
yang sudah menunjukkan nomor pertanyaan (p1, p2,... jlh ) pada bar
bagian atas sebagai berikut

6
Materi Pelatihan “MELAKUKAN PENELITIAN DENGAN
MENGGUNAKANPROGRAM SPSS” Universitas
Simalungun

3. Tahap berikutnya adalah kita copi data dari tabulasi jawaban responden
yang sudah kita simpan pada program Excel sebagai berikut:

4. Dalam mengcopi pastikan bahwa jumlah ikut dicopi selanjutnya karena


nama atau nomor pertanyaan sudah kita buat dalam program spss maka,
nama atau item pertanyaan tidak lagi kita ikutkan dan nomor sampel juga
tidak diikutkan. Pastekan data tersebut pada lembar kerja spss dan pastikan
urutannya benar dengan mengklik pada bagian sudut kiri paling atas
tepatnya p1-1 dengan demikian data akan tersusun sebagai mana mestinya.

7
Materi Pelatihan “MELAKUKAN PENELITIAN DENGAN
MENGGUNAKANPROGRAM SPSS” Universitas
Simalungun

Tampilannya adalah sebagai berikut, dimana data sudah kita masukkan


dalam program spss.

5. Setelah data sudah tertabulasi pada program spss maka sudah dapat
dilakukan pengujian dengan cara Klik Analyze + Correlate +
Bivariateseperti pada tampilan berikut:

8
Materi Pelatihan “MELAKUKAN PENELITIAN DENGAN
MENGGUNAKANPROGRAM SPSS” Universitas
Simalungun

6. Selanjutnya akan muncul kotak dialog seperti dibawah ini:

9
Materi Pelatihan “MELAKUKAN PENELITIAN DENGAN
MENGGUNAKANPROGRAM SPSS” Universitas
Simalungun

Dikotak kiri sudah tampil p1 s/d JLH pastikan item person, Two-tailed
danFlag significant sorrelations telah di contreng atau ditandai. Pindahkan
semua variable kotak sebelah kanan dengan mengklik satu per satu + Ctrl
atau ctrl + A, selanjutnya klik tanda panah ke kanan. Seperti yang
ditunjukkan pada gambar berikut:

7. Selanjutnya klik OK maka akan muncul hasil sebagai berikut:


Correlations

p1 p2 p3 p4 p5 JLH

Pearson Correlation 1 ,124 -,130 ,000 ,101 ,404*

p1 Sig. (2-tailed) ,515 ,492 1,000 ,594 ,027

N 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation ,124 1 ,386 *
,360 ,234 ,777**
p2 Sig. (2-tailed) ,515 ,035 ,051 ,213 ,000
N 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation -,130 ,386 *
1 ,175 -,106 ,487**
p3 Sig. (2-tailed) ,492 ,035 ,355 ,578 ,006
N 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation ,000 ,360 ,175 1 ,064 ,613**
p4 Sig. (2-tailed) 1,000 ,051 ,355 ,738 ,000
N 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation ,101 ,234 -,106 ,064 1 ,439*
p5 Sig. (2-tailed) ,594 ,213 ,578 ,738 ,015
N 30 30 30 30 30 30

10
Materi Pelatihan “MELAKUKAN PENELITIAN DENGAN
MENGGUNAKANPROGRAM SPSS” Universitas
Simalungun

Pearson Correlation ,404* ,777** ,487** ,613** ,439* 1

JLH Sig. (2-tailed) ,027 ,000 ,006 ,000 ,015

N 30 30 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
KETENTUAN
MenurutSugiono (2005) bahwa “Jikanilai validitas CorrectedItem
Total Correlationsetiappertanyaanlebih besar dari 0,30
makabutirpertanyaandianggapsudahvalid”, selainitudapat juga
kitalihatdarinilaisignifikansi (1-tailed) yang beradadibawah α sebesar
5% makabutirpertanyaantersebutdianggabsudahvalid.
Maka dapat kita lihat hasil uji validitas dari contoh diatas sebagai berikut:
Hasil Uji Validitas
Pernyataan Corrected
Item total Sig. Keterangan
Correlaion (1 – tailed)
1. 1. Kami mendapattunjangan yang sesuai di 0.404 0.027 Valid
perusahaanini .

2. Sayaselalumendapatkan bonus ataspekerjaan kami.


0.777 0.000 Valid
3. Sayaselalumendapatkankomisiataspenjualansaya.
0.487 0.006 Valid
4. Perusahaan
inimemberikanasuransikesehatankepadaseluruhpega
wai.
0.613 0.000 Valid
5. Perusahaan
selalumenghargaisetiapkeberhasilanpegawai di 0.439 0.015 Valid
perusahaanini.
Dari hasil yang disajikan pada tabel diatas maka kita ketahui bahwa
semua daftar pertanyaan sudah valid karena Corrected Item total Correlaion
untuk semua pertanyaan lebih besar dari 0,30 dipertegas lagi dengan nilai Sig.(1 –
tailed)yang seluruhnya berada dibawah alpha 0,05.

Uji reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

11
Materi Pelatihan “MELAKUKAN PENELITIAN DENGAN
MENGGUNAKANPROGRAM SPSS” Universitas
Simalungun

1. Setelah data dimasukkan pada lembar kerja spss pada pengujian


validitas maka kita lakukan analisis dengan Klik Analyze + Scale +
Reliability analysissebagai berikut:

Selanjutnya akan muncul kotak dialog sebagai berikut:

Pindahkan semua variabel/items dari sisi kiri ke sisi kanan dan yang tidak
dipindahkan berarti tidak ikut dalam analysis. Pindahkan dengan cara klik satu

12
Materi Pelatihan “MELAKUKAN PENELITIAN DENGAN
MENGGUNAKANPROGRAM SPSS” Universitas
Simalungun

per satu dan klik tandah pana ke kanan atau klik keseluruhan (Ctrl + A) lalu
klik tanda panak kekanan maka keseluruhan items akan pindah kekanan
sebagai berikut.

Selanjutnya OK untuk menampilkan hasil sebagai berikut:

Reliability Statistics

Cronbach's N of Items
Alpha

,700 6

Ketentuan yang digunakan dalam analisis adalah:

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang


terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengujian
reliabilitas instrument dalam penelitian ini dilakukan atau dianalisis dengan teknik
Cronbach Alfa (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan niai
Cronbach Alfa>0,60 (ghozali, 2005).
Menurut Ghozali (2005), ”Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu
kuesiner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner

13
Materi Pelatihan “MELAKUKAN PENELITIAN DENGAN
MENGGUNAKANPROGRAM SPSS” Universitas
Simalungun

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah
konsiste atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan
dengn dua cara yaitu, yaitu; 1) Repeated Measure atau pengukuran ulang; 2) One
Shot atau pengukuran sekali saja”.
Sekaran (2000) menyatakan bahwa ”Reliabilitiesless than 0,60 are
considered to be poor those in the 0,7 range, acceptable and those over 0,80
good”. Artinya dalah reliabilitas yang kurang dari 0,6 adalah kurang baik
sedangkan 0,7 dapat diterima dan seterusnya 0,8 keatas dinyatakan baik.
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s N
Alpha Of Items Keterangan

2. 1. Variabel Imbalan 0.700 6 Reliabel


2. Kepuasan Kerja - - -
3. Kinerja - - -

Dari hasil diatas daftar pertanyaan untuk variabel imbalan sudah


reliabel karena cronbach’s Alphalebih besar dari 0,6 untuk itu maka daftar
pertanyaan sudah dapat dijadikan sebagai instrumen penelitian (kuesioner
sudah dapat dibagikan untuk melakukan penelitian)

14
Materi Pelatihan “MELAKUKAN PENELITIAN DENGAN
MENGGUNAKANPROGRAM SPSS” Universitas
Simalungun

BAB IV

UJI ASUMSI KLASIK

Pengujian asumsi klasik perlu dilakukan untuk memastikan bahwa alat uji
statistik regresi linier dapat digunakan atau tidak, beberapa uji asumsi klasik yang
dibahas dalam materi ini adalah:

1. Uji Normalitas
2. Uji Multikolinearitas
3. Uji Heteroskedastisitas.
Berikut ini dibahas satu per satu dan perlu diketahui bahwa uji
asumsi klasik cukup banyak walaupun dalam materi ini hanya empat yang
dibahas dan uji ini tidak harus semuanya dilakukan tetapi sesuai dengan
kebutuhan, misalnya tidak perlu dilakukan uji autokorelasi untuk regresi
linear sederhana, dan sebaginya.

*** Program SPSS akan dijalankan sekaligus untuk pengujian asumsi klasik
sampai uji hipotesis tidak perlu diulang-ulang.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah dalam model regrasi


variabel bebas dan variabel terikat memiliki data yang berdistribusi normal atau
tidak, menurut Sugiyono (2005). Cara yang sering digunakan adalah dengan
melihat tampilan grafik histogram yang memberikan pola distribusi normal karena
meyebar secara merata ke kiri dan kekanan. Atau dapat juga kita lihat dari grafik
Normal P-P plot.
JikaGrafik Normal Plot menunjukkanbahwatitik-titikmenyebar di
sekitargaris diagonal danpenyebarannyamengikutiarahgaris diagonal maka dapat
disimpulkan bahwa model garis regresi memenuhi asumsi normalitas.

15
Materi Pelatihan “MELAKUKAN PENELITIAN DENGAN
MENGGUNAKANPROGRAM SPSS” Universitas
Simalungun

 Langkah-langkah dalam melakukan uji normalitas adalah sebagai berikut;


Masukkan/atau entri data kedalam program spss atau dengan cara
mengcopi dari program lain seperti Excel (data yang dientri adalah jumlah dari
setiap variabel) tuliskan nama setiap variabel dalam lembar variable nama dan
sesuaikan items lain seperti decimals dll. Tampilan data di spss adalah sebagai
berikut:

16
Materi Pelatihan “MELAKUKAN PENELITIAN DENGAN
MENGGUNAKANPROGRAM SPSS” Universitas
Simalungun

Pada kotag dialog dibawah ini pindahkan kinerja ke dependent dan variabel

imbalan dan kepuasan kerja kedalam kotag Independent seperti pada gambah

dibawah ini:

Klik statistik selanjutnya deskriptive, Collinearity Diagnostics dsb, akhiri


dengan continue

17
Materi Pelatihan “MELAKUKAN PENELITIAN DENGAN
MENGGUNAKANPROGRAM SPSS” Universitas
Simalungun

Klik Plot sehingga muncul kotak dialog dibawah ini

Klik ZPRED ke Y dan SRESID ke X untu Uji Heteroskedastisitas dan klik

histogram perlu untuk melihat gambar Histogram dan P-Plot dalam uji normalitas.

Tampilannya adalah sebagai berikut: selanjtnya akhiri dengan continue.

18
Materi Pelatihan “MELAKUKAN PENELITIAN DENGAN
MENGGUNAKANPROGRAM SPSS” Universitas
Simalungun

Kita akhiri pengujian ini dengan mengklik OK. Selanjutnya dapat diklik item lain

untuk pengujian yang diperlukan.

19
Materi Pelatihan “MELAKUKAN PENELITIAN DENGAN
MENGGUNAKANPROGRAM SPSS” Universitas
Simalungun

Hasil yang pengujian telah ditampilkan oleh program SPSS kita dapat

menyimpannya (boleh tidak) apa bila ingin menyimpan hasil analisis maka

langkahnya adalah sebagai berikut:

Klik File + Save pada pojok kiri atas lembar hasil uji sebagai berikut:

akan muncul kotak dialog sebagai berikut:

20
Materi Pelatihan “MELAKUKAN PENELITIAN DENGAN
MENGGUNAKANPROGRAM SPSS” Universitas
Simalungun

maka akan tersimpan pada file yang dituju sebagai berikut

21
Materi Pelatihan “MELAKUKAN PENELITIAN DENGAN
MENGGUNAKANPROGRAM SPSS” Universitas
Simalungun

File yang tersimpan

Untuk pembahasan satu per satu materi pelatihan yang dimulai dari uji
Normalitas, kita akan analisis dengan dua cara yaitu melalui Histogram dan P-
Plot. Histogram dalam pengujian ini adalah sebagai berikut:

22
Materi Pelatihan “MELAKUKAN PENELITIAN DENGAN
MENGGUNAKANPROGRAM SPSS” Universitas
Simalungun

Tampilangrafik histogram diatas memberikanpoladistribusi normal


karenamenyebarsecarameratakekiridankekanan.

23
Materi Pelatihan “MELAKUKAN PENELITIAN DENGAN
MENGGUNAKANPROGRAM SPSS” Universitas
Simalungun

PadaGambar P-P Plot diatasiniterlihatbahwatitik-titikmenyebar di

sekitargaris diagonal danpenyebarannyamengikutiarahgaris diagonal.Dari grafik

ini dapat disimpulkan bahwa model garis regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas dipergunakan untuk mengetahu ada tidaknya variabel


indevendent yang memiliki kemiripan dengan variabel indevendent lain dalam
satu model yang dapat menyebabkan terjadinya karelasi yang sangat kuat antara
variabel independent tersebut.

24
Materi Pelatihan “MELAKUKAN PENELITIAN DENGAN
MENGGUNAKANPROGRAM SPSS” Universitas
Simalungun

Multikolinearitas adalah kondisi terdapatnya linier atau korelasi yang


tinggi antara masing-masing variabel independen dalam model regresi.
Multikolinearitas biasanya terjadi ketika sebagian besar variabel yang digunakan
saling terkait dalam suatu model regresi. Masalah multikolinearitas tidak dijumpai
pada regresi sederhana karena dalam regresi sederhana hanya melibatkan satu
variabel independen saja.

Pengujian multikolonieritas pada usulanpenelitian ini dilakukan dengan


melihat collnarity statistic dan nilai koefisien korelasi diantara variabel bebas. Uji
multikolonierisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas.Multikolinieritas terjadi apabila (1) nilai
tolerance (Tolerance < 0.10 dan (2) Variance inflation faktor (VIF>10). Hasil
pengujian untuk uji multikolinearitas ditampilkan pada tabel berikut:
Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Statistics


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) 17,490 6,155 2,841 ,006

1 Imbalan ,194 ,285 ,079 ,681 ,499 ,993 1,007

KepuasanKerja ,605 ,146 ,482 4,134 ,000 ,993 1,007

a. Dependent Variable: Kinerja


Berdasarkan hasil diatas terlihat nilai VIF untuk variabel Imbalan,
kepuasan kerja dan kinerja lebih kecil dari 10 yaitu (1,007 dan 1,007). Sedangkan
nilai tolerance-nya lebih besar dari 0.10 yaitu (0,993 dan 0,993), hal ini
menunjukkan bahwa variabel bebas dalam penelitian ini tidak saling berkolerasi
atau tidak ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas.

3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat
ketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan ke pengamatan yang lain.
Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah di mana terdapat kesamaan
varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut
homoskedastisitas.

25
Materi Pelatihan “MELAKUKAN PENELITIAN DENGAN
MENGGUNAKANPROGRAM SPSS” Universitas
Simalungun

Deteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode scatter plot


dengan memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan SRESID (nilai
residualnya). Model yang baik didapatkan jika tidak terdapat pola tertentu pada
grafik, seperti mengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar atau
sebaliknya melebar kemudian menyempit.
Beberapa alternatif solusi jika model menyalahi asumsi heteroskedastisitas
adalah dengan mentransformasikan ke dalam bentuk logaritma, yang hanya dapat
dilakukan jika semua data bernilai positif. Atau dapat juga dilakukan dengan
membagi semua variabel dengan variabel yang mengalami gangguan
heteroskedastisitas
Suatu asumsi penting dari model linier klasik adalah bahwa gangguan
yang muncul dalam fungsi regresi populasi adalah homoskedastik yaitu semua
gangguan memiliki varians yang sama, Gujarati (2003).

Berdasarkan Gambardi atas dari hasil tampilan output SPSS dengan jelas

menunjukkan bahwatitik-titikmenyebardibawahdandiatasangka 0,

sertatidakmembentukpolamaka dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak

terdapat unsur heteroskedastisitas.

26
Materi Pelatihan “MELAKUKAN PENELITIAN DENGAN
MENGGUNAKANPROGRAM SPSS” Universitas
Simalungun

BAB V

UJI HIPOTESIS

Ada beberapa hal yang akan dibahas dalam bagian ini seperti:
- Analisis data deskriptif
- Koefisien Determinasi
- Uji Simultan (Uji F)
- Uji Parsial (Uji t)
Akan dibahas satu per satu dengan melanjutkan langkah-langkah yang sudah
dilakukan pada BAB IV diatas, pembahasan ini dimulai dari analisis data
deskriptif.
 Analisis data deskriptif
Hasil analisis deskriptif ditampilkan pada gambar dibawah ini:
Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Kinerja 34,43 4,983 60


Imbalan 17,20 2,040 60
KepuasanKerja 22,50 3,968 60

Data yang diperoleh dari hasil analiss deskriptif mengandung: nilai tertinggi
(maximum), nilai terendah (minimum), rata-rata (mean) dan standar deviasi dari setiap
variabel yang diteliti untuk hipotesis, baik itu variabel bebas yaitu imbalan dan kepuasan
kerja maupun variabel terikat yaitu kinerja.

 Koefisien Determinasi

Selanjutnyaakandilakukananalisiskoefisiendeterminasi. Koefisien
determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model,yaitu
variasi variabel bebas dalam menerangkan variasi variabel terikatnya. Hasil
analisis untuk nilai koefisien deterninasi R2 dapat dilihat dalam Tabel dibawah ini:

27
Materi Pelatihan “MELAKUKAN PENELITIAN DENGAN
MENGGUNAKANPROGRAM SPSS” Universitas
Simalungun

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the


Square Estimate

1 ,481a ,232 ,205 4,443

a. Predictors: (Constant), KepuasanKerja, Imbalan


b. Dependent Variable: Kinerja

Nilai R2yang diperoleh adalah sebesar 0,232 atau 23,2% yang menunjukkan
kemampuan variabel Imbalan dan kepuasan kerja dalam menjelaskan kinerja sebesar
23,2%, sedangkan sisanya sebesar 76,8,3% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
dimasukkan ke dalam model misalnya (yaitu variabel-variabel lain)

Model Persamaan
Model persamaan dapat dilihat dari tabel hasil analisis dibawah ini.

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Statistics


Coefficients Coefficients

B Std. Beta Tolerance VIF


Error

(Constant) 17,490 6,155 2,841 ,006

1 Imbalan ,194 ,285 ,079 ,681 ,499 ,993 1,007

KepuasanKerja ,605 ,146 ,482 4,134 ,000 ,993 1,007

a. Dependent Variable: Kinerja


Berdasarkan hasil diatas dapat diketahui bahwa nilai konstanta adalah
sebesar 17,490dan nilai koefisien masing-masing variabel adalah sebesar 0.194
untuk X1, sebesar 0.605untuk X2Maka model regresi untuk penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Y = 17,490+ 0,194 X1 + 0.605X2
Dimana :
Y = Kinerja
X1 = Imbalan
X2 = Kepuasan Kerja

28
Materi Pelatihan “MELAKUKAN PENELITIAN DENGAN
MENGGUNAKANPROGRAM SPSS” Universitas
Simalungun

UJI SIMULTAN(Uji F)

Uji simultan adalah pengujian serempak yaitu keseluruhan variabel bebas


terhadap variabel terikatnya secara serempak, pengujian ini dapat kita lakukan
dengan melihat tampilan tabel anova sebagai berikut:

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 339,530 2 169,765 8,600 ,001b

1 Residual 1125,203 57 19,740

Total 1464,733 59

a. Dependent Variable: Kinerja


b. Predictors: (Constant), KepuasanKerja, Imbalan

Ketentuan:
Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan antara nilai Fhitung dengan
nilai Ftabel dengan kriteria keputusan adalah :
o Jika Fhitung < Ftabel H0 diterima atau H1 ditolak
o Jika Fhitung > Ftabel H0 ditolak atau H1 diterima
Atau membandingkan antara nilai sig dengan nilai alpha dengan kriteria
keputusan adalah :
o Apabila nilai siglebih kecil dari nilai alpha maka H0 ditolak atau H1
diterima.
o Apabbila nilai sig lebih besar nilai alpha maka H 0 diterima atau H1
ditolak.
 Dari hasil diatas diketahui bahwa Fhitung = 8,600 dan Ftabel = 3,16, dalam hal
ini Fhitung l ebih besar dari Ftabel dan nilai signifikan adalah 0.01 lebih kecil
dari nilai alpha 0.05, sehingga keputusan yang diambil adalah H 0 ditolak
dan H1 diterima. Diterimanya hipotesis alternatif menunjukkan variabel
bebas X1, dan X2mampu menjelaskan keragaman dari variabel terikat (Y)
dalam hal ini variabel kinerja. Imbalan dan kepuasan kerja secara
serempak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja.

29
Materi Pelatihan “MELAKUKAN PENELITIAN DENGAN
MENGGUNAKANPROGRAM SPSS” Universitas
Simalungun

UJI PARSIAL (Uji t)


Pengujian ini menunjukkan pengaruh satu per satu variabel bebas terhadap
variabel terikat, dalam hal ini pengaruh Imbalan terhadap kinerja, Pengaruh
Kepuasan kerja terhadap kinerja. Setelah nilai t tabel ditemukan maka dilakukan
analisis dengan menampilkan tabel Coefficients sebagai berikut:

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 17,490 6,155 2,841 ,006

1 Imbalan ,194 ,285 ,079 ,681 ,499

KepuasanKerja ,605 ,146 ,482 4,134 ,000

Ketentuan:
Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan antara nilai t hitung dengan
nilai ttabel dengan kriteria keputusan adalah :
o Jika thitung < ttabel H0 diterima atau H1 ditolak
o Jika thitung > ttabel H0 ditolak atau H1 diterima
Atau membandingkan antara nilai sig dengan nilai alpha dengan kriteria
keputusan adalah :
o Apabila nilai siglebih kecil dari nilai alpha maka H0 ditolak atau H1
diterima.
o Apabbila nilai sig lebih besar nilai alpha maka H 0 diterima atau H1
ditolak.

 Dari data diatas maka dapat disimpulkan bahwa untuk imbalan t hitung
sebesar 0,681 sedangkan t tabel 2,92 (t hitung lebih kecil dari t tabel)yang
berarti H0 diterima dan H1 ditolak atau dengan kata lain imbalan tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja hal ini juga diperkuat oleh nilai
sig yaitu 0,499 lebih besar dari nilai alpha 0,05.
 Untuk Kepuasan kerja dapat disimpulkan bahwa untuk kepuasan kerja
thitung sebesar 4,134 sedangkan t tabel 2,92 (t hitung lebih besar dari t tabel)yang

30
Materi Pelatihan “MELAKUKAN PENELITIAN DENGAN
MENGGUNAKANPROGRAM SPSS” Universitas
Simalungun

berarti H0 ditolak dan H1 diterima atau dengan kata lain kepuasan kerja
berpengaruh signifikan terhadap kinerja hal ini juga diperkuat oleh nilai
sig yaitu 0,000 lebih kecil dari nilai alpha 0,05.

Cara Menghitung F tabel dan t tabel


Menghitung F tabel
Untuk menghitung F tabel maka terlebih dahulu kita
tuliskan/tambahkan “df” pada variabel nama (setelah variabel terakhir)
seperti pada gambar berikut:
1

Selanjutnya kita tulis 1, 2, 3, 4, dsb secukupnya sesuai df seperti


gambar dibawah ini.

31
Materi Pelatihan “MELAKUKAN PENELITIAN DENGAN
MENGGUNAKANPROGRAM SPSS” Universitas
Simalungun

Selanjutnyaklik Transform + Compute Variable pada lembar kerja


SPSS dimana data kita entri maka akan muncul kotak dialog sebagai
berikut:

Selanjtnya tuliskan Ftabel pada Target Variabledan klik All pada Function
group dan pilih Idf.F

32
Materi Pelatihan “MELAKUKAN PENELITIAN DENGAN
MENGGUNAKANPROGRAM SPSS” Universitas
Simalungun

Untuk mendapatkan hasilnya maka tuliskan 0.95 pada ? pertama (0.95


artinya tingkat kepercayaan adalah 95% atau tingkat kesalahan/alpha 5%).
Tuliskan df pada ? kedua dan tanda ? ketiga di tulis 57 (yaitu nilai residual yang
ditampilkan pada tabel Anova) seperti pada gambar dibawah ini:

Untuk melihat hasilnya Klik OK sebagai berikut:

33
Materi Pelatihan “MELAKUKAN PENELITIAN DENGAN
MENGGUNAKANPROGRAM SPSS” Universitas
Simalungun

Kita lihat nilai F tabel pada df 2 (regretion pada anova) maka nilai F tabel=3,16.

Menghitung t tabel
Sama seperti menghitung Ftabel kita klik Transform + Conpute Variable dan kita
tuliskan Ttabel pada target variable, selanjutnya klik All untuk Fuction group dan
pilih Idf.T sebagai berikut:

Selanjutnya tuliskan 0.95 untuk ? pertama (tingkat kepercayaan/1-alpha) dan df


untuk ? yang kedua dan akhiri dengan OK

34
Materi Pelatihan “MELAKUKAN PENELITIAN DENGAN
MENGGUNAKANPROGRAM SPSS” Universitas
Simalungun

Dari hasil diatas ditemukan bahwa nilai t tabel adalah 2,92

SEKIAN & TERIMA KASIH

SELAMAT MENCOBA & SEMOGA BERMANFAAT

35

Anda mungkin juga menyukai