Anda di halaman 1dari 42

Oleh :

Dr. Catur Fatchu Ukhriyawati, SE., MM.

1
 Misalkan kuesioner adalah sasaran tembak seperti
pada gambar berikut ini.

 Anggap bahwa pusat sasaran tembak itu adalah target


dari apa yang kita ukur.
 Jawaban tiap responden yang ditanya menggunakan
kuesioner adalah menembak pada sasarannya.

 Jika pertanyaannya baik dan responden menjawab


dengan baik pula maka kita sudah menembak tepat
pada sasaran.

 Jika tidak demikian maka tembakan kita meleset.

 Makin banyak responden menjawab salah (karena


pertanyaan tidak jelas atau bias) maka sasaran kita
makin jauh.
 Pertama : menembak sasaran secara konsisten tetapi
jauh dari sasaran sebenarnya.
Hal ini disebut konsisten dan sistematis mengukur
pendapat responden dengan nilai yang salah untuk
semua responden  reliable tetapi tidak valid
(konsisten tetapi salah sasaran).
 Kedua, menebak secara acak, merata di segala
tempat.
 Kadang-kadang tembakannya kena sasaran, tetapi
secara rata-rata diperoleh jawaban yang benar secara
kelompok (tetapi tidak terlalu baik untuk individu).
 Dalam hal ini, kita memperoleh estimasi yang benar
secara kelompok, tetapi tidak konsisten. Sekarang
jelas bahwa reliabilitas berkaitan langsung dengan
validitas dari apa yang diukur.
 Ketiga, menunjukkan tembakan yang menyebar dan
secara konsisten menyimpang dari sasaran  tidak
reliable dan tidak valid
 Terakhir, menunjukkan menembak sasaran secara
konsisten  reliable dan valid.
 Hasil penelitian yang valid  bila terdapat kesamaan
antara data yang terkumpul dengan data yang
sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.
 Hasil penelitian yang reliabel  bila terdapat kesamaan
data dalam waktu yang berbeda.
 Instrumen yang valid : alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data (mengukur) itu valid.
 Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
 Meteran yang valid dapat digunakan untuk
mengukur panjang dengan teliti karena meteran
memang alat untuk mengukur panjang.

 Instrumen yang reliabel : instrumen yang bila


digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek
yang sama akan menghasilkan data yang sama.

 Alat ukur panjang dari karet  contoh instrumen


yang tidak reliabel/konsisten.
 Instrumen yang valid dan reliabel merupakan
syarat mutlak untuk mendapatkan hasil
penelitian yang valid dan reliabel.
 Instrumen yang berbentuk test  untuk
mengukur prestasi belajar dan instrumen yang
nontest untuk mengukur sikap.
 R & V umumnya digunakan untuk penelitian yg
variabelnya dirumuskan sbg sebuah variabel
latent/un-observed(konstruk) -> variabel yg tdk
dpt diukur secara langsung -> dimensi atau
indikator yang diamati.
 Skala yg sering dipakai -> skala ordinal -> skala
LIKERT
10
Korelasi Pearson Untuk
Uji Validitas Item
 Validitas item adalah kecermatan suatu item
atau instrumen data dalam mengukur apa
yang ingin diukur.
 Item dikatakan valid jika terjadi korelasi
yang kuat dengan skor totalnya.
 Hal ini menunjukkan adanya dukungan
item tersebut dalam mengungkap suatu
yang ingin diungkap.

11
 Item biasanya berupa pertanyaan atau
pernyataan yang ditujukan responden
dengan menggunakan kuesioner atau
angket dengan tujuan untuk mengungkap
sesuatu.
 Pengujian validitas item dalam SPSS
menggunakan dua alat analisis yaitu
Korelasi Pearson dan Corrected Item Total
Correlation.

12
Pengujian Validitas Instrumen
 Untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner.
 Pada setiap instrumen baik test maupun non test
terdapat butir-butir (item) pertanyaan atau
pernyataan.
 Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tsb.
Pengujian Validitas Instrumen
Mengukur validitas dapat dilakukan dengan cara :
1. Melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan
(indikator) dengan total skor konstruk atau variable.
uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan r
hitung (hasil kolom Correlated Item-Total
Correlation) dengan hasil perhitungan r tabel
untuk degree of freedom (df) = n-2, dimana n
adalah jumlah sampel.
Kriteria :
butir pertanyaan/indikator dinyatakan valid jika
nilai r hitung > r tabel
 Teknik uji validitas item dengan korelasi
Pearson yaitu dengan cara mengkorelasikan
skor item dengan skor toal item.
 Kemudian, pengujian signifikansi dilakukan
dengan kriteria menggunakan r tabel pada
tingkat signifikansi dengan uji dua sisi.
 Jika nilai positif dan r hitung > r tabel, maka
item dapat dinyatakan valid. Jika r hitung < r
table maka item dinyatakan tidak valid.

15
16
17
Langkah-langkah analisis dengan SPSS
sebagai berikut:
 Bukalah program SPSS
 Kliklah variabel view pada SPSS data editor
 Pada kolom NAME baris pertama sampai
kelima, ketik item1 sampai item5.
 Selanjutnya pada NAME baris keenam ketik
ITEMTOT (total dari semua item), pada
DECIMALS, ganti menjadi 0, dan pada
kolom MEASURE pilih ORDINAL. Untuk
kolom lainnya, abaikan saja

18
 masuklah ke halaman DATA VIEW dengan
mengklik DATA VIEW
 isikan data item-item dan item total seperti
gambar diatas
 Klik ANALYZE > CORRELATE >
BIVARIATE.
 perhatikan kotak dialog dibawah ini.

19
Masukkan semua item dan skor total ke kotak
Variables.
Pada Correlation Coefficients pastikan
terpilih Pearson.
Selanjutnya klik tombol OK , maka akan
didapat output uji validitas variabel.

20
VALIDITAS ITEM DGN KORELASI

21
22
Correlations

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEMTOT


ITEM1 Pearson Correlation 1.000 .606 .634* -.231 .634* .695*
Sig. (2-tailed) . .063 .049 .520 .049 .026
N 10 10 10 10 10 10
ITEM2 Pearson Correlation .606 1.000 .598 -.170 .598 .764*
Sig. (2-tailed) .063 . .068 .640 .068 .010
N 10 10 10 10 10 10
ITEM3 Pearson Correlation .634* .598 1.000 .041 .714* .937**
Sig. (2-tailed) .049 .068 . .912 .020 .000
N 10 10 10 10 10 10
ITEM4 Pearson Correlation -.231 -.170 .041 1.000 -.527 .149
Sig. (2-tailed) .520 .640 .912 . .118 .682
N 10 10 10 10 10 10
ITEM5 Pearson Correlation .634* .598 .714* -.527 1.000 .683*
Sig. (2-tailed) .049 .068 .020 .118 . .030
N 10 10 10 10 10 10
ITEMTOT Pearson Correlation .695* .764* .937** .149 .683* 1.000
Sig. (2-tailed) .026 .010 .000 .682 .030 .
N 10 10 10 10 10 10
*. Correlation is s ignificant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is s ignificant at the 0.01 level (2-tailed).

Untuk uji validitas item, perhatikan koefisien korelasi antara tiap


item dengan item total (itemtot).
Bila Signifikansi kurang dari 0,05 berarti VALID
Sebaliknya bila signifikansi lebih dari 0,05 berarti TIDAK VALID 23
Uji Validitas Cara ke-2
 Klik Analyze  Scale dan pilih Reliability Analysis
 Masukkan pertanyaan/indikator masing-masing
variabel (satu uji reliabilitas utk satu variabel)
 Masukkan item-item yang tidak gugur ke kotak Items.
Atau jika semua item sudah berada di kotak Items,
amka keluarkan item yang gugur.
 Pilih pada box model Alpha
 Klik Statistics dan Descriptive for : pilih scale if
item deleted
 Continue dan OK
25
• Nilai r tabel yang didapat adalah 0,62 adalah item 4 (0,149),
sedangkan yang lain di atas r tabel 0,632. Jadi dapat disimpulkan
bahwa item 4 tidak valid.
• Oleh karena itu harus diperbaiki atau dibuang. 26
27
 Reliability analysis adalah analisis yang
banyak digunakan untuk mengetahui
keajekan atau konsistesi alat ukur yang
menggunakan skala, kuesioner, atau
angket.
 Maksudnya untuk mengetahui apakah
alat ukur tersebut akan mendapatkan
pengukuran yang tetap konsisten jika
pengukuran diulang kembali.
28
Uji Reliabilitas
 Suatu questionare disebut reliabel/handal jika
jawaban-jawaban seseorang konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu.
 Contoh pertanyaan:
 Apakah gaji/upah yang diterima memuaskan?
Jawab: memuaskan
 Apakah yang krusial untuk diatasi?
Jawab: Kenaikan upah.
 Ini menunjukkan ketidak konsistenan pertanyaan
dalam mengungkap sikap atau pendapat responden.
 Reliabilitas dapat diukur dengan jalan mengulang
pertanyaan yang mirip pada nomor-nomor
berikutnya, atau dengan jalan melihat konsistensinya
(diukur dengan korelasi) dengan pertanyaan lain.
 Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dgn dua cara,
yaitu :
1. Repeated Measure atau pengukuran ulang
2. One shot atau pengukuran sekali saja :
hasil pengukuran dibandingkan dengan pertanyaan
lain atau mengukur korelasi antar jawaban
pertanyaan.
 Suatu konstruk /variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.70
 Selain itu analisis ini berguna untuk
mengukur validitas item butir pertanyaan
dengan teknik CORRECTED ITEM TOTAL
CORRELATION, yaitu mengkorelasikan
antara skor item dengan total item, kemudian
melakukan korelasi terhadap nilai koefisien
korelasi.
 Ada beberapa model analisis reliabilitas yaitu
Cronbach Alpha, Split Half Guttman, Parallel,
dan Strict Parallel.

31
32
RELIABILITY ANALYSIS
 Langkah-langkah analisis
 Kliklah variabel view pada SPSS data editor
 Pada kolom NAME baris pertama sampai kelima,
ketik item1 sampai item5. Selanjutnya pada NAME
baris keenam ketik ITEMTOT (total dari semua
item), pada DECIMALS, ganti menjadi 0, dan pada
kolom MEASURE pilih ORDINAL. Untuk kolom
lainnya, abaikan saja
 masuklah ke halaman DATA VIEW dengan
mengklik DATA VIEW
 isikan data item-item dan item total seperti
gambar diatas
 selanjutnya kliklah ANALYZE > SCALE >
RELIABILITY ANALYSIS 33
34
 Klik Analyze  Scale dan pilih Reliability Analysis
 Masukkan pertanyaan/indikator masing-masing
variabel (satu uji reliabilitas utk satu variabel)
 Masukkan item-item yang tidak gugur ke kotak Items.
Atau jika semua item sudah berada di kotak Items,
amka keluarkan item yang gugur.
 Pilih pada box model Alpha
 Klik Statistics dan Descriptive for : pilih item
 Continue dan OK
RELIABILITY ANALYSIS

Case Processing Summary

N % Reliability Statistics

Cases Valid 10 90.9


Cronbach's
Alpha N of Items
.571 5

Excluded(
1 9.1
a)
Total 11 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

36
RELIABILITY ANALYSIS
Item Statistics

Mean Std. Deviation N


item1 4.10 .568 10
item2 3.80 1.033 10
item3 3.50 1.080 10
item4 3.50 1.269 10
item5 3.50 1.080 10

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
item1 14.30 7.567 .619 .450
item2 14.60 5.822 .589 .356
item3 14.90 4.767 .825 .168
item4 14.90 10.322 -.259 .853
item5 14.90 6.322 .430 .455
37
OUTPUT RELIABILITY STATISTICS
 Output ini sebagai hasil analisis reliabilitas dengan
teknik Cronbach Alpha.
 Diketahui nilai Cronbach Alpha adalah 0,5713.
 Menurut Sekaran (2003) dalam Priyanto (2008),
reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik,
sedangkan 0,6 - 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8
adalah baik.
 Menurut Nunnaly seperti yang dikutip oleh Ghazali
(2005), alat ukur dapat dikatakan riliabel jika nilai
reliabilitas > 0,600, dimana 0,600 adalah standarisasi
nilai reliabilitas menurut pernyataan Nunnaly.
 Karena nilai kurang dari 0,6 maka hasil kurang
reliabel. Sedangkan jumlah item (N) adalah 5 item
pertanyaan.
38
39
KURANGNYA VALIDITAS
 keseluruhan item-item dipersepsikan oleh
responden sebagai sesuatu yang sama
(homogen), kesalahan pemahaman verbal,
analogi dan lain-lain.
 Merupakan ketidakcermatan peneliti dalam
membuat item-item pernyataan sehingga
menghasilkan item-item yang tidak valid.

40
KURANGNYA RELIABILITAS
 pertanyaan-pertanyaan bertentangan
dengan pertanyaan lainnya
 kurang baiknya susunan kata-kata atau
isi kalimat pertanyaan tersebut
disajikan sehingga menimbulkan
penafsiran yang berbeda.

41

Anda mungkin juga menyukai