Anda di halaman 1dari 11

BIOSTATISTIKA KELOMPOK 3 / S1 GIZI B 2019

Aisyaturridha Amelia (073)

Michele Aiyada Yuwono (081)

Devi Sekar Wangi (078)

Nirwana Rose M.D (060)

UJI MANN-WHITNEY DAN UJI WILCOXON

MANN-WHITNEY

1. Definisi Uji Mann-Whitney

Uji Mann-Whitney Prosedur nonparametrik yang diperkenalkan oleh Mann dan Whitney (1947).
Prosedur ini dinamakan uji Mann-Whitney (Mann-Whitney test). Uji Mann-Whitney merupakan
alternative bagi uji-t. Uji Mann Whitney  adalah uji non-parametrik yang digunakan untuk
membandingkan dua mean populasi yang berasal dari populasi yang sama juga untuk menguji
apakah dua mean populasi sama atau tidak. Untuk menentukan perbedaan variable independen
terhadap variable dependen dilakukan perhitungan Mann-Whitney U test. Pertimbangan ini
dilakukan karena datanya berbentuk ordinal, data sampel dalam jumlah besar dan untuk dua
sampel yang berukuran tidak sama. Uji Whitney U Test Mann akan dilakukan apabila menemui
kasus: Diketahui dengan jelas bahwa terdapat perbedaan median, bentuk dan sebaran data sama,
tetapi tidak diketahui secara pasti apakah perbedaan median tersebut bermakna atau tidak.

2.Fungsi dalam berbagai bidang:

Digunakan dalam berbagai bidang, terutama lebih sering dalam Psikologi, medik/perawatan dan
bisnis. Misalnya, pada psikologi, uji Mann-Whitney  digunakan untuk membandingkan sikap dan
perilaku, dan lain-lain. Dalam bidang pengobatan, uji Mann-  Whitney digunakan untuk
mengetahui efek obat apakah sama atau tidak, selain itu juga bisa digunakan untuk menguji
apakah obat tertentu dapat menyembuhkan penyakit atau tidak. Dalam Bisnis, uji Mann-
Whitney  dapat digunakan untuk mengetahui preferensi orang-orang yang berbeda.

3. Langkah langkah uji mann-whitney

A. Hipotesis yang digunakan adalah:

Ho : tidak ada perbedaan distribusi skor untuk populasi yang diwakilkan oleh kelompok
eksperimen dan kontrol.

H1: skor untuk kelompok eksperimen secara statistik lebih besar daripada skor populasi
kelompok kontrol.

B. Untuk menghitung nilai statistik uji Mann-Whitney, rumus yang digunakan sebagai
berikut:

C. Persyaratan:

• Data berskala ordinal, interval atau resio

• Terdiri dari 2 kelompok yang independent atau saling bebas

• Data kelompok I dan kelompok II tidak harus sama banyaknya harus sama banyaknya

• Data tidak harus berdistribusi normal, sehingga tidak perlu uji normalitas

D. Prosedur pengujian dapat dilakukan sebagai berikut:

1. Susun kedua hasil pengamatan menjadi satu kelompok sampel

2. Hitung jenjang/ ranking untuk tiap tiap nilai dalam sampel gabungan

3. Jenjang atau ranking diberikan mulai dari terkecil sampai terbesar


4. Nilai beda diberi jenjang rata rata

5. Selanjutnya jumlahkan nilai jenjang untuk masing masing sampel

5. Hitung nilai statistik uji U

Ada dua macam teknik U-test ini yaitu U-test untuk sampel sampel kecil di mana n ≤ 20
dan U-test sampel nesar bila n > 20. Oleh karena pada sampel besar n > 20, maka distribusi
sampling U-nya mendekati distribusi normal, maka test signifikansi untuk uji hipotesis nihilnya
disarankan menggunakan harga kritik Z pada tabel probabilitas normal. Sedangkan test
signifikan untik sampel kecil digunakan kritik U.

a. Untuk sampel kecil (n1 atau n2 ≤ 20)

Untuk sampel kecil dimana n1 atau n2 ≤ 20, maka digunakan rumus umum dari uji mann
whitney. Berikut statistic uji yang digunakan untuk sampel kecil.

U1 = n1.n2 – U2

U2 = n1.n2 – U1

Bisa menggunakan salah satu rumus diatas, nah untuk mencari nilai U1 dan U2 sebagai berikut

Setelah mendapatkan nilai statistic uji U1 dan U2, kemudian mengambil nilai terkecil dari kedua
nilai tersebut. Nilai terkecil yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan tabel mann whitney.
b. Untuk sampel besar (n1 atau n2 > 20)

Berbeda dengan kasus jumlah sampel kecil, jumlah sampel besar menggunakan uji statistic uji z
karena jumlah sampel besar yaitu > 20 setiap sampel. Cara ini tidak membutuhkan tabel mann
whitney tapi menggunakan tabel z yang mungkin lebih popular. Caranya hamper sama untuk
sampel kecil yaitu mencari U1 dan U2 kemudian ada langkah tambahan untuk menentukan
statistic uji z. Nantinya akan digunkana untuk membandingkan dengan tabel z. Berikut rumus
yang digunakan:

Rumus diatas digunakan apabila ada ranking yang berbeda. Sedangkan untuk ada ranking yang
sama menggunakan rumus seperti berikut:

Criteria pengujian:

 Untuk hipotesis H1 ; µ1 ≠ µ2

Jika statistic hitung z ≤ statistic tabel –zα/2 atau z hitung ≥ statitik tabel zα/2, maka H0 ditolak

Jika statistic hitung z ≤ statistic tabel –zα/2 atau z hitung < statitik tabel zα/2, maka H0 diterima

 Untuk hipotesis H1 ; µ1 < µ2

Jika statistic hitung z ≤ statistic tabel –zα/2 ,maka H0 ditolak

Jika statistic hitung z > statistic tabel –zα/2 ,maka H0 diterima

 Untuk hipotesis H1 ; µ1 > µ2

Jika statistic hitung z ≥ statistic tabel –zα/2 ,maka H0 ditolak


Jika statistic hitung z < statistic tabel –zα/2 ,maka H0 diterima

WILCOXON

A. Definisi Uji Wilcoxon


Uji Wilcoxon termasuk dalam pengujian nonparametrik. Pengujian ini dilakukan untuk
membandingkan antara dua kelompok data yang saling berhubungan. Uji ini memiliki kekuatan
tes yang lebih dibandingkan dengan uji tanda. Asumsi-asumsi untuk uji Wilcoxon. Data yang
digunakan setidaknya berskala ordinal. untuk mengukur
signifikansi perbedaan antara 2 kelompok data berpasangan berskala ordinal atau interval tetapi
berdistribusi tidak normal. merupakan uji alternatif dari uji pairing t test atau t paired apabila
tidak memenuhi asumsi normalitas. Uji ini dikenal juga dengan istilah Wilcoxon Match Pair
Test.

B. Asal Uji Wilcoxon

Pada tahun 1945 Frank Wilcoxon mengusulkan suatu cara nonparametrikyangsangat


sederhanauntukmembandingkanduapopulasikontinubilahanyatersedia sampel bebas yang sedikit
dan kedua populasi asalnya tidak normal. Cara inidinamakan uji Wilcoxon atau uji jumlah rang
Wilcoxon.

C. Teori teori Uji Wilcoxon

- Uji wilcoxon digunakan untuk menganalisis hasil-hasil pengamatan yang berpasangan dari
dua data apakah berbeda atau tidak.
- Pengujian hipotesis pada statistiska non parametik dilakukan pada median yang sama.
- Uji ini merupakan penyempurnaan dari uji sign test
- Sama seperti uji tanda / sign test, teknik ini digunakan untuk menguji hipotesisi komperatif
dua sampel yang berkoerelasi bila datanya berbentuk ordinal.
- Uji tanda tanda atau sign test hanya memperhatikan arah positif dan negative, maka pada uji
Wilcoxon selain memperhatikan arah juga memperhatikan besarannya sehingga hasilnya
lebih baik dari pada sign test.
- Padauji Wilcoxon besar nya selisih antara positif dan negative akan diperhitungkan.

D. Langkah Uji Wilcoxon

Hipotesis
H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen (menggunakan media
blog) dengan kelas kontrol (tidak menggunakan media blog).
H1 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen (menggunakan media blog)
dengan kelas kontrol (tidak menggunakan media blog)

Taraf signifikasi (α)= 5%

Keterangan:
N = jumlah data
T = jumlah rangking dari nilai selisish yang negative atau positif

Kriteria Pengujian
H0 diterima dan H1 ditolak apabila nilai probabilitas > 0,05.
H0 ditolak dan H1 diterima apabila nilai probabilitas < 0,05.

Contoh Penggunaan Uji Wilcoxon Mann-Whitney

Contoh Kasus 1
Suatu penelitian dilakukan untuk menguji apakah nilai mata kuliah Statistika yang diberikan
pada mahasiswa Prodi Farmasi dan Prodi Ilmu Gizi memiliki perbedaan atau tidak. Untuk itu
diambil sampel sebanyak 10 nilai mahasiswa Prodi Farmasi dan 10 nilai mahasiswa Prodi Ilmu
Gizi. Dengan taraf signifikan 5%, lakukanlah pengujian apakah terdapat perbedaan nilai mata
kuliah statistika antara mahasiswa Prodi Farmasidan Prodi Ilmu Gizi ?

Berikut adalah datanya :

NO NilaiMahasiswa
Prodi Farmasi Prodi IlmuGizi
1 63 69
2 78 56
3 71 67
4 82 72
5 93 59
6 72 71
7 61 55
8 63 88
9 56 79
10 82 49

Cara Pengerjaan :

Langkah 1: Hipotesis

H0 : µ1 = µ2 : Tidak ada perbedaan nilai statistika mahasiswa prodi farmasi dengan prodi ilmu

gizi

H1 : µ1 ≠ µ2 : Ada perbedaan nilai statistika mahasiswa prodi farmasi dengan prodi ilmu gizi

Langkah2 :Taraf Signifikan

ɑ = 5% = 0.05

p = 1 - a/2 = 1 – 0.05/2

p = 1 – 0.025 = 0.975

Utabel = U0.0975 = 23
Langkah3 :StatistikUji

a. Hitung ranking gabungan 2 populasi


b. Hitungjumlah ranking untuksetiap variable :
R1 = Jumlah Ranking Farmasi
R2 = Jumlah Ranking IlmuGizi

Prodi Farmasi R1 Prodi IlmuGizi R2


63 7.5 69 10
78 15 56 3.5
71 11.5 67 9
82 17.5 72 13.5
93 20 59 5
72 13.5 71 11.5
61 6 55 2
63 7.5 88 19
56 3.5 79 16
82 17.5 49 1
Jumalah R1 119.5 Jumlah R2 90.5

Langkah 4 : Kriteria Uji

Nilai statistik uji U hitung > Nilai statistik uji U tabel Mann Whitney, yaitu 35.5 > 23 maka H0
gagal ditolak

Langkah 5 : Kesimpulan

Pada taraf nyata 5% peneliti memiliki cukup bukti bahwa tidak ada perbedaan antara nilai
statistika mahasiswa Prodi Farmasi dan nilai statistika Prodi Ilmu Gizi.
Sumber:

1. Djarwanto. 1987. Kumpulan SoaldanPenyelesaiannya: StatistikNonparametrik. Yogyakarta:


BPFE

https://www.statistikian.com/2014/04/mann-whitney-u-test.html#:~:text=Mann%20Whitney
%20U%20Test%20adalah,ratio%20tetapi%20tidak%20berdistribusi%20normal

2. Suharyadi dan Purwanto S.K. 2004. Statistik untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Jakarta:
Salemba Empat.

https://dataolah.blogspot.com/2012/08/langkah-langkah-uji-wilcoxon.html

Anda mungkin juga menyukai