Anda di halaman 1dari 42

UJI BEDA MEAN

1 SAMPEL
Jenis Uji Hipotesis
Jenis data/ jumlah Distribusi Normal Distribusi Tidak
kategori Normal
Numerik - Numerik Uji Korelasi Pearson Uji Korelasi Spearmen
Numerik – Kategori (=2 kategori) Independen: Uji T test Independen Uji Man Whiteney
Dependen : Uji T test Dependen Uji Wilcoxon
Numerik – Kategori (≥2 kategori) Uji Anova Uji Kruskal Wallis

Kategori-Kategori - Chi- Square


Uji Beda

Uji beda 1 Sampel Uji beda 2 Sampel

Mean Proporsi Mean Proporsi


Berpasangan

Uji T Dependen/ Uji Mc Nemar


Uji Z Uji Z Wilcoxon berpasangan
Tidak
Berpasangan
Uji T Independen/ Uji Chi Square tidak
Uji T Man Whitney berpasangan
Tujuan Uji Beda Mean 1 Sampel
Tujuannya: Untuk menguji perbedaan antara data sampel dan data
populasi
Data populasi  Data penelitian sebelumnya/Data standar baku yang
ditentukan
Data sampel  Data Survey yang peneliti lakukan saat ini
Apa maksud uji beda 1 sampel dan uji beda 2
sampel?
• Beda 1 sampel  Kelompok sampel yang dibandingkan sama
Contohnya:
- Suatu penelitian ingin menguji perbedaan rata-rata berat badan bayi di kelurahan X di tahun 2020 dan tahun 2021
Uji beda mean 1 sampel –> numerik
- Suatu penelitian ingin menguji perbedaan proporsi gizi buruk di kelurahan Y di tahun 2020 dan tahun 2021 Uji
beda proporsi 1 sampel  kategorik

• Beda 2 sampel  Kelompok sampel yang dibandingkan terdiri dari 2 kelompok (laki-laki dan perempuan) atau (desa
dan kota)
Contohnya:
- Suatu penelitian ingin menguji perbedaan rata-rata tekanan darah sistolik pada laki-laki dan perempuan Uji beda
mean 2 sampel  numerik
- Suatu penelitian ingin menguji perbedaan proprosi obesitas pada laki-laki dan perempuan Uji beda proprosi 2
sampel/ uji chi square  kategorik
Uji beda 1 Sampel

Mean
Uji z Uji t

Bila standar deviasi populasi (σ) Bila standar deviasi populasi (σ) tidak
diketahui diketahui, hanya di ketahui standar deviasi
sampel (sd)

Z= t=
df= n-1

Ket : x̄ = Rerata sampel µ = rerata populasi σ = standar deviasi populasi n = Jumlah sampel sd= stadar deviasi sampel
Contoh soal UJI Z
• Laporan dinas kesehatan kota Depok menyatakan bahwa rata-rata
berat badan bayi di kota depok pada tahun 2020 adalah 2200 gr
dengan standar deviasi sebesar 400gr. Di tahun 2021 dilakukan
pengambilan sampel pada 100 bayi, dari hasil survey tersebut
didapatkan rerata berat badan bayi sebesar 2300 gr dengan standar
deviasi sebesar 350gr. Pada alpha 5%, ujilah apakah ada rata-rata BB
bayi pada 2021 adalah 2300?
Uji hipotesis
Langkah 1: Menetapkan Hipotesis
• H0: rerata berat badan bayi di Kota Depok di tahun 2021 adalah 2200
• Ha: rerata berat badan bayi di Kota Depok di tahun 2021 bukan 2200
Langkah 2: Penentuan uji statistik yang sesuai
Jenis data: numerik  Uji Z Uji beda mean 1 sampel
Langkah 3 : Menentukan batas atau tingkat kemaknaan
Alpha 5%
• Langkah 4 : Penghitungan uji statistic
Dikarenakan standar deviasi populasi diketahui maka menggunakan
rumus uji Z
diketahui
• Ket : x̄ = 2300gr µ = 2200gr σ = 400gr n = 100
Z= = 2.50 Z=

0.5 0.5

-2.5 2.5

Lihat di table Z pvalue untuk Z= 2.5


Berapa p value
daerah yang di
arsir?

0.5 0.5

-2.5 2.5

Karena two tailed maka membagi kurva Z menjadi 2


sisi, daerah penerimaan ada di tengah-tengah.

Lihat di table Z pvalue untuk Z= 2.5 adalah 0.4938

Untuk mencari nilai arsir / pvalue:


0.5 – 0.4938 =0.0062 (one tiled)
Karena hipotesis kita two tailed membagi 2 sisi yang
sama maka tinggal dikalikan 2
0.0062 x 2= 0.0124 (two tailed)
• Langkah 5: Keputusan
didaptkan pvalue = 0.0124
pada alpha 5% p value< alpha artinya ho ditolak

• Langkah 6: Kesimpulan
rerata berat badan bayi di Kota Depok di tahun 2021 bukan 2200
Contoh soal Uji t
• Suatu survey rumah sakit bakti ditahun 2018 didapatkan rerata lama
rawat pasien adalah 7 hari. Di tahun 2021 dilakukan survey kembali
pada 25 pasien dapatkan rerata lama rawat pasien sebesar 8 hari
dengan standar deviasi sebesar 3 hari. Pada alpha 5% ujilah apakah
ada perbedaan rerata lama rawat pasien di tahun 2018 dengan tahun
2021 di RS bakti?
Uji hipotesis
Langkah 1: Menetapkan Hipotesis
• H0: tidak ada perbedaan rerata lama rawat pasein di tahun 2018 dan
tahun 2021
• Ha: Ada perbedaan rerata lama rawat pasein di tahun 2018 dan tahun
2021
Langkah 2: Penentuan uji statistik yang sesuai
Jenis data: numerik  Uji Z Uji beda mean 1 sampel
Langkah 3 : Menentukan batas atau tingkat kemaknaan
Alpha 5%
• Langkah 4 : Penghitungan uji statistic
Dikarenakan standar deviasi populasi tidak diketahui maka
menggunakan rumus uji t
diketahui
• Ket : x̄ = 8 µ = 7 hari sd= 3 n = 25
t=
Z= = 1.67

df= n-1
Lihat di table t pvalue untuk t= 1.67
df= 25-1 = 24
Lihat di table t pvalue untuk t= 1.67
Ada di antara pvalue 0.20 sampai 0.10

Cara menulisnya
p value > 0.10 dan p value < 0.20
Atau
0.20> p value> 0.10

• Langkah 5: Keputusan
didaptkan pvalue 0.20> p value> 0.10
pada alpha 5% p value > alpha artinya ho
gagal ditolak = ho diterima

• Langkah 6: Kesimpulan
rerata lama rawat pasien di tahun 2021
tidak sama dengan 7 hari
Uji hipotesis
Sebuah studi ingin melihat perbandingan nilai rata-rata seleksi ABRI dengan standar
kelulusan yang telah ditetapkan yaitu sebesar 165cm
Dari data tersebut apakah nilai rata-rata seleksi sama dengan standar kelulusan yang di
tetapkan?
Langkah 1: Menetapkan Hipotesis
• H0: Rerata Tinggi Badan peserta seleksi sama dengan 165 cm
• Ha: Rerata Tinggi Badan peserta seleksi tidak sama dengan 165 cm
Langkah 2: Penentuan uji statistik yang sesuai
Jenis data: numerik  Uji beda mean 1 sampel
Langkah 3 : Menentukan batas atau tingkat kemaknaan
Alpha 5%
• Langkah 4: Perhitungan uji statistic
Analisis SPSS didapatkan p value=0.000
• Langkah 5: Keputusan
didapatkan pvalue pada alpha 5% p value< 0.05 
• Langkah 6: Kesimpulan
Rerata Tinggi Badan peserta seleksi tidak sama dengan 165 cm
Latihan
Sebuah studi ingin melihat perbandingan nilai rata-rata tekanan darah
sistol pada lansia di tahun 2022, jika pada tahun 2019 rata-rata tekanan
darah sistol pada lansia sebesar 140 mmHg
Dari data tersebut apakah nilai rata-rata tekanan darah sama dengan
tekanan darah pada tahun 2019?
Langkah 1: Menetapkan Hipotesis
• H0: Rerata TD sistol pada lansia tahun 2022 sama dengan 140mmHg
• Ha: Rerata TD sistol pada lansia tahun 2022 tidak sama dengan
140mmHg
Langkah 2: Penentuan uji statistik yang sesuai
Jenis data: numerik  Uji beda mean 1 sampel
Langkah 3 : Menentukan batas atau tingkat kemaknaan
Alpha 5%
• Langkah 4: Perhitungan uji statistic
Analisis SPSS didapatkan p value=0.000
• Langkah 5: Keputusan
didapatkan pvalue pada alpha 5% p value< 0.05  ho ditolak
• Langkah 6: Kesimpulan
Rerata tekanan darah sistol lansia pada tahun 2022 tidak sama
dengan 140mmHg
UJI BEDA MEAN 2 SAMPEL
Jenis Uji Hipotesis
Jenis data/ jumlah Distribusi Normal Distribusi Tidak
kategori Normal
Numerik - Numerik Uji Korelasi Pearson Uji Korelasi Spearmen
Numerik – Kategori (=2 kategori) Independen: Uji T test Independen Uji Man Whiteney
Dependen : Uji T test Dependen Uji Wilcoxon
Numerik – Kategori (≥2 kategori) Uji Anova Uji Kruskal Wallis

Kategori-Kategori - Chi- Square


Uji beda 2 Sampel

Mean Proporsi
Berpasangan

Uji T Dependen/ Uji Mc Nemar


Wilcoxon berpasangan
Tidak
Berpasangan
Uji T Independen/ Uji Chi Square tidak
Man Whitney berpasangan
Prinsip
Prinsip pengujian dua mean adalah melihat perbedaan variasi kedua kelompok
data.
Oleh karena itu dalam pengujian ini diperlukan informasi apakah
varian kedua kelompok yang diuji sama atau tidak.
Beda 2 sampel  Kelompok sampel yang dibandingkan terdiri dari 2 kelompok
(laki-laki dan perempuan) atau (desa dan kota)
Contohnya:
- Suatu penelitian ingin menguji perbedaan rata-rata tekanan darah sistolik pada
laki-laki dan perempuan Uji beda mean 2 sampel  numerik
- Suatu penelitian ingin menguji perbedaan proprosi obesitas pada laki-laki dan
perempuan Uji beda proprosi 2 sampel/ uji chi square  kategorik
UJI T TEST INDEPENDEN DAN MAN
WHITNEY
Contoh Soal
• Suatu studi ingin melihat perbedaan rerata tekanan darah sistol pada
lansia di wilayah X.
• Pada alpha 5%, apakah ada perbedaan rerata tekanan darah sistol
pada usia >= 65 tahun dan < 65 tahun di wilayah tersebut!
Hipotesis
• Ho: Tidak ada perbedaan rerata tekanan darah sistol pada usia >= 65
tahun dan < 65 tahun
• Ha: Terdapat perbedaan rerata tekanan darah sistol pada usia >= 65
tahun dan < 65 tahun
Uji beda mean 2 sampel (Distribusi Normal) = uji t-test Independen
Uji homogenitas
Bila pvalue >= 0.05 yang pvalue t
Deskriptif test yang dibaca yang atas, bila <
0.05 yang di baca yang bawah

P-value uji t test independen


Tabel 1. Perbedaaan Tekanan darah sistol
berdasarkan Usia
Variabel Usia >= 65 tahun Usia < 65 tahun Pvalue
Rerata TD Sistol 136.56 ± 19.52 134.57 ± 20.47 0.720

Kesimpulan:
Pada table 1 menunjukkan bahwa rerata tekanan darah sistol usia>= 65 tahun
sebesar 136.56 mmHg dengan standar deviasi 19.52 mmHg, sedangkan rerata
darah sistol usia < 65 tahun sebesar 134.57 mmHg dengan standar deviasi 20.47
mmHg

Table 1 menunjukkan bahwa pada alpha 5%, tidak terdapat perbedaan yang
signifkan rerata tekanan darah pada usia < 65 tahun dan >= 65 tahun.
Uji Man Whitney
P-value uji Ma Whitney
Tabel 2. Perbedaaan Tekanan darah sistol
berdasarkan Usia
Variabel Usia >= 65 tahun Usia < 65 tahun Pvalue

Rerata TD Sistol 136.56 ± 19.52 134.57 ± 20.47 0.480

Kesimpulan:
Pada table 1 menunjukkan bahwa rerata tekanan darah sistol usia>= 65 tahun
sebesar 136.56 mmHg dengan standar deviasi 19.52 mmHg, sedangkan rerata
darah sistol usia < 65 tahun sebesar 134.57 mmHg dengan standar deviasi 20.47
mmHg

Table 1 menunjukkan bahwa pada alpha 5%, tidak terdapat perbedaan yang
signifkan rerata tekanan darah pada usia < 65 tahun dan >= 65 tahun.
UJI T TEST DEPENDEN DAN
WILCOXON
Deskriptif
Uji t test dependen
Terdapat perbedaan rerata
tekaanan darah sistol sebelum
dan sesudah intervensi
Tabel 3. Perbedaaan Tekanan darah sistol
sebelum dan sesudah intervensi amlodipin
Variabel Sebelum Sesudah Pvalue
Rerata TD Sistol 158.18 ± 19.20 134.89 ± 20.24 0.000

Kesimpulan:
Pada table 3 menunjukkan bahwa rerata tekanan darah sistol sebelum sebesar
158.18 mmHg dengan standar deviasi 19.20 mmHg, sedangkan rerata darah sistol
sesudah intervensi sebesar 134.89 mmHg dengan standar deviasi 20.24 mmHg

Table 3 menunjukkan bahwa pada alpha 5%, terdapat perbedaan yang signifkan
rerata tekanan darah sebelum dan sesudah intervensi obat amlodipin. Dapat
dikatakan pemberian obat amlodipine efektif untuk menurunkan tekanan darah.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai