Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH PENGANTAR FARMASI KLINIK

TOTAL PARENTERAL NUTRISI (TPN)

KELOMPOK 1

ANIS HERAWATI (201040400004)

AYU NUFUS T.T.B (201040400074)

HASNA MASSYTHA (201040400026)

NOVITA TRI RAHMADANI (201040400062)

NURUL MAHMUDAH (201040400018)

OCTAVIANA HARIS SAPUTRI (201040400040)

PUJA ISMARINA (201040400080)

SAYAROH (1910404000135)

TIARA ZAHIRA AMALIA (201040400029)

STIkes WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG

TAHUN 2022
A. Konsep Dasar Nutrisi Parenteral

Nutrisi parenteral (PN) adalah nutrisi yang dikonsumsi melalui intravena,


melewati proses yang tidak biasa seperti proses makan dan mencerna. Pasien PN
adalah orang yang menerima formula yang mengandung nutrisi garam , glukosa, asam
amino , lipid dan ditambahkan vitamin.
Penggunaan Nutrisi Parenteral biasanya terbatas pada situasi saluran cerna
tidak berfungsi atau tidak dapat dilalui. Pasien yang memerlukan dukungan nutrisi :
luka bakar, kanker, gangguan saluran pencernaan, gagal hati, gagal ginjal akut dan
kronik, gagal nafas, operasi abdomen, trauma.
Formula Nutrisi Parenteral harus disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi pasien
dan mengandung cairan,makronutrien ( protein, karbohidrat, lemak ) dan
mikronutrient (elektrolit,mineral dan vitamin ) dalam jumlah yang tepat.
Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit harus dikoreksi secepat mungkin sebelum
diberikan nutrisi parenteral.

B. Pertimbangan pemberian TPN


1. Meningkatkan “clinical outcome”
2. Meningkatkan status nutrisi penderita
3. Mempertahankan sirkulasi
4. Mencukupi dan mempertahankan keseimbangan dan elektrolit
5. Mencegah atau mengganti kehilangan jaringan tubuh

C. Tim Nutrisi Parenteral


1. Dokter
2. Farmasis ( Farmasi Klinik)
3. Perawat
4. Ahli gizi
5. Pekerja sosial

D. TPN berdasarkan Jenis Pasien dan berdasarkan waktu pemberian


TPN berdasarkan jenis pasien meliputi :
 Nutrisi parenteral pediatrik
 Nutrisi parenteral untuk bayi premature
 Nutrisi parenteral dewasa

TPN berdasarkan waktu pemberian meliputi :

 Terapi TPN jangka pendek


Terapi TPN jangka pendek digunakan jika :
1. Sistem pencernaan seseorang telah menutup (misalnya dengan peritonitis)
2. Pasien berada pada berat badan yang cukup rendah dengan kondisi nutrisi
yang mengkhawatirkan
 Terapi TPN jangka panjang
Terapi TPN jangka panjang digunakan jika :
1. Pasien berada pada berat badan yang cukup rendah dengan kondisi nutrisi
yang mengkhawatirkan
2. Pasien anak dengan kecacatan organ sejak lahir
E. Pembagian parenteral nutrisi
a. Total Nutrisi Parenteral
Pemberian nutrisi kepada pasien yang seluruhnya diberikan secara intravena.
b. Parsial Nutrisi Parenteral.
Pemberian nutrisi secara intravena bersama dengan pemberian nutrisi secara oral
atau enteral.
F. Indikasi utama pemberian TPN
1. Terapi IV yang menyediakan nutrisi untuk pasien yang tidak bisa mengambil
makanan melalui mulut.
2. Tujuan TPN adalah untuk penggantian dan pemeliharaan melalui IV infus dari
nutrisi esensial ketika (dan hanya jika) melalui oral atau NGT dikontraindikasikan
atau tidak memadai.
3. Situasi khas saat TPN digunakan meliputi:
 Pasien yang sangat kekurangan gizi / pasien tanpa asupan oral > 1 minggu
 Pankreatitis parah Pankreas menghasilkan berbagai enzim pencernaan
untuk karbohidrat maupun protein. Jika pankreatitis maka makanan tidak
bisa diabsorbsi
 Penyakit radang usus yang parah (penyakit Crohn dan kolitis ulserativa)
 Operasi usus yang luas (yaitu, sindrom usus pendek)
 Obstruksi usus kecil
 Kehamilan (dalam kasus mual dan muntah)
 Pasien yang cedera kepala

Komplikasi pemberian makanan secara parenteral meliputi :

 Infeksi lewat kateter


 Trombosis vena atau emboli akibat masuknya gelembung udara ke dalam
pembuluh vena setelah pembedahan
 Ekstravasasi akibat penempatan ujung kateter yang kurang tepat.
 Efek samping pemberian nutrisi terlalu banyak/ lama dapat menyebabkan
gangguan pernapasan dan hati
G. Peran Farmasi dalam pelayanan nutrisi parenteral
 Menilai stabilitas dan ketercampuran larutan nutrisi parenteral
 Membantu dokter dalam membuat formula, penyiapan dan monitoring nutrisi
parenteral pada pasien
 Memberikan program pendidikan tentang nutrisi parenteral
 Berkoordinasi dalam pengaturan pemberian home therapy nutrisi parenteral
H. Penyiapan nutrisi parenteral
Merupakan kegiatan pencampuran nutrisi parenteral yang dilakukan oleh tenaga yang
terlatih secara aseptis sesuai kebutuhan pasien dengan menjaga stabilitas sediaan,
formula standar dan kepatuhan terhadap prosedur yang menyertai.
Kegiatannya berupa:
 Mencampur sediaan karbohidrat, protein, lipid, vitamin, mineral untuk
kebutuhan perorangan
 mengemas ke dalam kantong khusus untuk nutrisi.

I. Tahapan pembuatan TPN


Penyiapan

PRINSIP PENYIAPAN NUTRISI PARENTERAL


 Aseptic Dispensing
 No touch technic

MEMILIH TIPE PEMBERIAN TPN


 One in one
 Two in one
 Three in one

MEMILIH SISTEM PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL


 Botol / Kantong Terpisah
 Formula Individual
 Formula standard ( ready to use )

J. Persiapan pemberian nutrisi parenteral


1. Catat BB pasien, tentukan status nutrisinya
2. Menilai akses vena
3. Periksa hasil laboratorium
4. Hitung kebutuhan elektrolit
5. Hitung kebutuhan cairan perhari
6. Hitung cairan yang tersedia untuk Nutrisi Parenteral

K. Pembuatan
Pembuatan TPN volume kecil menggunakan syringe sedangkan untuk volume besar
dengan kantong/bag. Metode pembuatan bisa dengan metode manual atau otomatis
L. Pengemasan, label dan penyimpanan
Pengemasan menggunakan plastik EVA ( Ethyl Vinyl Acetat ) dan Botol kaca
Label di letakan pada luar dan dalam, label berisikan mengenai :
 Nama Pasien
 Ruang perawatan pasien
 Komposisi produk
 No Batch
 Tanggal pembuatan
 Tanggal kadaluwarsa
 Cara penyimpanan
 Perhatian khusus
Penyimpanan
 Suhu 2-6 derajat celcius
 Jangan disimpan pada suhu kamar lebih dari 24 jam
 Ambil 4-6 jam dari lemari es sebelum pemberian TPN dan biarkan di suhu
kamar
 Line TPN ditandai untuk membedakan dengan line obat
M. Jaminan Mutu
 Kalibrasi alat secara rutin
 Uji sterilitas secara berkala
 Pemeriksaan kesehatan personil
 Pelatihan personil
 Dokumentasi
N. Metode pemberian nutrisi parenteral
Jalur Perifer
 Ujung kateter tetap berada dalam vena prifer
 Digunakan untuk penggunaan jangka pendek ( maks 2 minggu )
 Larutan kurang dari 900 mOsm/L
 Konsentrasi Dextrosa maks 12,5%

Jalur Sentral
 Ujung kateter tetap berada dalam vena sentral
 Digunakan untuk jangka panjang
 Larutan dengan osmolaritas > 900 mOsm/L
 Konsentrasi Dekstrosa maks 30%
DAFTAR PUSTAKA

Pahriyani, Ani. (tanpa tahun). Pengantar TPN.


https://onlinelearning.uhamka.ac.id/mod/resource/view.php?id=225989 diakses pada
tanggal 4 Desember 2022

Anda mungkin juga menyukai