Oleh :
Ernawati, S.Farm. 1320262469
Lisa Olfah, S.Farm. 1320262507
Pradana Aji Anindito, S.Farm. 1320262619
Rica Agustyaningrum, S.Farm. 1320262548
Oleh :
Ernawati, S.Farm. 1320262469
Lisa Olfah, S.Farm. 1320262507
Pradana Aji Anindito, S.Farm. 1320262619
Rica Agustyaningrum, S.Farm. 1320262548
Disetujui oleh
Fakultas Farmasi USB Pembimbing PKPA
Dosen Pembimbing PKPA Apotek Nusukan
........................................................ ........................................................
PraktekKerjaProfesiApotekerUniversitasSetiaBudiAngkatanXXVI
ii
Praktek Kerja Profesi Apoteker
Universitas Setia Budi di Apotek Nusukan
Periode 01-30 April 2014
KATA PENGANTAR
tanggal 01-30 April2014 dan telah kami selesaikan dengan baik. Praktek Kerja
Profesi Apoteker di apotek ini merupakan salah satu syarat untuk dapat mengikuti
Pelaksanaan dan penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan dan
dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
2. Prof. Dr. RA. Oetari, SU, MM, Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi
3. Ismi Rachmawati, M.Si., Apt., selaku ketua jurusan Program Profesi Apoteker
PraktekKerjaProfesiApotekerUniversitasSetiaBudiAngkatanXXVI
iii
Praktek Kerja Profesi Apoteker
Universitas Setia Budi di Apotek Nusukan
Periode 01-30 April 2014
5. Keluarga kami khususnya kedua orang tua kami yang dengan tulus
memberikan perhatian, kasih sayang serta selalu memberikan doa yang tidak
7. Semua pihak yang telah berjasa dan membantu yang tidak dapat disebutkan
satu persatu sehingga kami dapat menjalankan Praktek Kerja Profesi Apoteker
kekurangan yang ada demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini turut
yang membutuhkan.
Surakarta, April2014
Penyusun
PraktekKerjaProfesiApotekerUniversitasSetiaBudiAngkatanXXVI
iv
Praktek Kerja Profesi Apoteker
Universitas Setia Budi di Apotek Nusukan
Periode 01-30 April 2014
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
C. Manfaat ............................................................................................. 4
3. Bangunan ..................................................................................... 11
PraktekKerjaProfesiApotekerUniversitasSetiaBudiAngkatanXXVI
v
Praktek Kerja Profesi Apoteker
Universitas Setia Budi di Apotek Nusukan
Periode 01-30 April 2014
F. Personalia .......................................................................................... 18
J. Pengelolaan Resep............................................................................. 27
PraktekKerjaProfesiApotekerUniversitasSetiaBudiAngkatanXXVI
vi
Praktek Kerja Profesi Apoteker
Universitas Setia Budi di Apotek Nusukan
Periode 01-30 April 2014
4. Administrasi ................................................................................ 44
5. Kasir ............................................................................................ 44
B. Pergudangan ...................................................................................... 51
C. Distribusi ........................................................................................... 51
D. Administrasi ...................................................................................... 53
PraktekKerjaProfesiApotekerUniversitasSetiaBudiAngkatanXXVI
vii
Praktek Kerja Profesi Apoteker
Universitas Setia Budi di Apotek Nusukan
Periode 01-30 April 2014
F. Pengembangan Apotek...................................................................... 58
G. Personalia .......................................................................................... 59
H. Perpajakan ......................................................................................... 60
A. Kesimpulan ....................................................................................... 69
B. Saran .................................................................................................. 70
LAMPIRAN ........................................................................................................ 72
PraktekKerjaProfesiApotekerUniversitasSetiaBudiAngkatanXXVI
viii
Praktek Kerja Profesi Apoteker
Universitas Setia Budi di Apotek Nusukan
Periode 01-30 April 2014
DAFTAR GAMBAR
Halaman
PraktekKerjaProfesiApotekerUniversitasSetiaBudiAngkatanXXVI
ix
Praktek Kerja Profesi Apoteker
Universitas Setia Budi di Apotek Nusukan
Periode 01-30 April 2014
DAFTAR TABEL
Halaman
PraktekKerjaProfesiApotekerUniversitasSetiaBudiAngkatanXXVI
x
Praktek Kerja Profesi Apoteker
Universitas Setia Budi di Apotek Nusukan
Periode 01-30 April 2014
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
PraktekKerjaProfesiApotekerUniversitasSetiaBudiAngkatanXXVI
xi
Praktek Kerja Profesi Apoteker
Universitas Setia Budi di Apotek Nusukan
Periode 01-30 April 2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kesehatan yang tinggi bagi masyarakat agar tercipta masyarakat yang sehat,
cerdas, dan produktif yang pada akhirnya akan memajukan bangsa itu sendiri.
berupaya untuk meningkatkan mutu obat yang beredar, ketersediaan obat, kualitas
distribusi dan penggunaan alat kesehatan yang merupakan salah satu komponen
obat yang beredar memenuhi persyaratan mutu, khasiat, aman dan harganya
terjangkau.
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Menurut
1
2
Praktek Kerja Profesi Apoteker
Universitas Setia Budi di Apotek Nusukan
Periode 01-30 April 2014
meningkatkan kesadaran, dan kemauan setiap penduduk untuk hidup sehat agar
Salah satu sarana kesehatan yang mendukung upaya tersebut di atas adalah
obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas dasar resep dokter, pelayanan
yang mencakup bahan baku obat, obat modern, obat asli Indonesia, alat kesehatan
dan kosmetik. Sebagai salah satu sarana kesehatan yang memegang peranan
yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan (non profit oriented) dan sebagai institusi
bisnis (profit oriented). Fungsi apotek sebagai unit pelayanan kesehatan adalah
keuntungan dan hal ini dapat dimaklumi mengingat investasi awal yang
kefarmasian. Apoteker memiliki fungsi dan tugas, antara lain sebagai APA
(Apoteker Penanggung Jawab Apotek) sebagai pemilik sarana modal, atau sebagai
informasi obat kepada pasien maupun kepada tenaga kesehatan lainnya. Apoteker
Penanggung Jawab Apotek dalam menjalankan pekerjaan tak hanya harus mampu
mengelola sebuah apotek dengan manajemen yang baik tetapi juga harus
dengan banyak orang, dan untuk menunjang hal tersebut apoteker perlu dibekali
dengan pendidikan yang baik yang bersifat teoritis maupun praktek mengenai
1. Tujuan Umum
d. Mampu memahami fungsi dan peran apoteker di apotek, baik dari aspek
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Apotek
apoteker.
apoteker.
2. SIA adalah surat izin yang diberikan oleh Menteri kepada apoteker untuk
3. Apoteker Penanggung Jawab Apotek adalah apoteker yang telah diberi SIA.
dan atau menggantikan pada jam-jam tertentu pada hari buka apotek.
6
7
Praktek Kerja Profesi Apoteker
Universitas Setia Budi di Apotek Nusukan
Periode 01-30 April 2014
tersebut tidak berada di tempat lebih dari tiga bulan secara terus-menerus,
telah memiliki SIPA dan tidak bertindak sebagai APA di apotek lain.
jabatan.
hewan. Pelayanan resep adalah menjadi tanggung jawab APA. Apoteker wajib
melayani resep sesuai tanggung jawab dan keahlian profesinya dan dilandasi pada
obat secara tepat, aman dan rasional kepada pasien, termasuk pelayanan
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI. No 889 tahun 2011 Tentang Registrasi Izin
Penyimpanan Narkotika.
Persyaratan Apotek.
9. Keputusan Mentri Kesehatan RI No. 347/ Menkes/ SK/ VII/ 1990 tentang
10. Peraturan Mentri Kesehatan RI No. 924/ Menkes/ Per/ X/ 1993 tentang Obat
11. Peraturan Mentri Kesehatan RI No. 1176/ Menkes/ Per/ X/ 1999 tentang Obat
12. Peraturan Mentri Kesehatan RI No. 922/ Menkes/ Per/ X/ 1993 tentang
Apoteker Penanggung Jawab Apotek (APA) saja tetapi juga harus memenuhi
persyaratan apotek yang ketentuan dan tata cara persyaratan apotek dinyatakan
dengan pemilik sarana yang telah memenuhi persyaratan harus siap dengan
generik sesuai dengan Daftar Obat Esensial Nasional atau Rumah Sakit tipe C.
3) Sarana apotek dapat didirikan pada lokasi yang sama dengan kegiatan
farmasi.
Ijin apotek berlaku selama 5 tahun dan dapat diperbarui kembali serta
4) Surat yang menyatakan status bangunan dalam bentuk akte hak milik / sewa /
kontrak.
pada perusahaan farmasi lain dan tidak menjadi APA di apotek lain.
8) Asli dan salinan/ Foto copy surat ijin atasan bagi pemohon Pegawai Negeri,
9) Akte perjanjian kerja sama APA dan Pemilik Sarana Apotek (PSA).
bidang obat.
Jarak minimum antara apotek satu dengan apotek yang lain tidak
ditinjau dari segi pemerataan dan pelayanan kesehatan, jumlah dan kondisi
pada lokasi yang sama dengan kegiatan pelayanan komoditi lainnya di luar
pasien yang dilengkapi dengan meja dan kursi serta lemari untuk menyimpan
catatan medikasi pasien, selain itu tempat parkir juga berperan penting, karena
dengan adanya tempat parkir yang luas maka konsumen akan lebih nyaman
datang ke apotek.
pajak. Untuk memperoleh NPWP sangat mudah kita dapat langsung mengurus di
3. Bangunan
ruang administrasi dan ruang kerja apoteker, ruang tunggu, ruang penyimpanan
obat, ruang pencucian alat dan WC. Secara teknis ventilasi serta sistem sanitasi
4. Perlengkapan Apotek
timbang yang sudah ditara, timbangan gram dengan anak timbang yang
sudah ditara, gelas ukur, labu Erlenmeyer, gelas piala, panci pengukur,
batang pengaduk, pemanas air, kompas, panci dan rak pengeringan alat.
d. Perlengkapan administrasi.
stock obat, blanko salinan resep, blanko faktur dan nota penjualan,
5. Perbekalan Apotek
Ketentuan dan tata cara pemberian ijin apotek telah diatur dalam
Dalam ketentuan umum dinyatakan bahwa Surat Izin Apotek (SIA) adalah surat
izin yang diberikan oleh Menteri kepada apoteker atau apoteker bekerjasama
7 sebagai berikut :
permohonan dapat meminta bantuan teknis kepada Kepala Balai Besar POM
melakukan kegiatan.
4) Dalam hal pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan (3) tidak
5) Dalam jangka waktu 12 (dua belas) hari kerja setelah diterima laporan hasil
Kepala Balai Besar POM dimaksud ayat (3) masih belum memenuhi syarat
Penundaan.
Pasal 8 :
Dalam hal apoteker menggunakan sarana pihak lain, maka penggunaan sarana
dimaksud wajib didasarkan atas perjanjian kerja sama antara apoteker dan
pemilik sarana. Pemilik sarana dimaksud dalam ayat (1) harus memenuhi
bersangkutan.
Pasal 9 :
dimaksud pasal 5 dan atau pasal 6, atau lokasi apotek tidak sesuai dengan
apotek, terjadi perubahan nama jalan dan nomor bangunan untuk alamat apotek
tanpa pemindahan lokasi apotek, surat ijin apotek hilang atau rusak, terjadi
Apotek, SIK Apoteker Penanggung Jawab Apotek dicabut dalam hal Apoteker
dunia.
dalam jangka waktu dua kali dua puluh empat jam ahli waris Apoteker
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota. Apabila pada apotek tersebut tidak
Kabupaten atau Kota disertai dengan laporan mengenai penyerahan resep, obat-
obat narkotika dan psikotropika, obat-obat keras dan kunci tempat penyimpanan
Suatu apotek yang sudah berjalan dapat dicabut ijinnya apabila: melanggar
No. 35/2009 (tentang Narkotika) dan peraturan lainnya; tidak lagi memenuhi
perundang-undangan.
tembusan Menteri Kesehatan, Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan Kepala Balai
Besar POM. Pencabutan dilakukan setelah diberi peringatan tiga kali berturut-
turut dengan selang waktu 2 bulan atau telah dibekukan minimal 6 bulan. Bila ijin
F. Personalia
memiliki Surat Izin Kerja (SIK) atau Surat Penugasan (SP) oleh Menteri
Pengelola Apotek ( APA ) dan atau menggantikannya pada jam – jam tertentu
pada hari buka apotek yang telah memiliki Surat Izin Kerja.
Jawab Apotek (APA) selama APA tersebut tidak ada di tempat lebih dari 3
(tiga) bulan secara terus – menerus, telah memiliki Surat Izin Kerja (SIK ) dan
d. Juru resep, yaitu personil yang membantu pekerjaan tenaga teknis kefarmasian
pengeluaran uang yang dilengkapi dengan kwitansi, nota tanda setoran dan
lain – lain.
keuangan apotek.
APA harus memenuhi persyaratan seperti yang diatur dalam PerMenKes RI No.
persyaratan yaitu :
5. Tidak bekerja di suatu perusahaan farmasi dan tidak menjadi APA di apotek
lain.
2. Memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental dari dokter yang memiliki
kefarmasian.
dibutuhkan masyarakat.
3) Menjamin setiap orang atau masyarakat yang menggunakan obat atau alat
4) Memiliki tanggung jawab bersama dengan tenaga kesehatan lain dan pasien
sepanjang karier, dan membantu memberi pendidikan dan memberi peluang untuk
meningkatkan pengetahuan.
masyarakat. Pada halaman terdapat papan petunjuk yang dengan jelas tertulis
nama apotek. Apotek harus dapat dengan mudah diakses oleh anggota
dari aktivitas pelayanan dan penjualan produk lainnya, hal ini berguna untuk
penyerahan. Masyarakat harus diberi akses secara langsung dan mudah oleh
Apotek memiliki suplai listrik yang konstan, terutama untuk lemari pendingin.
obat dan barang-barang lain yang tersusun dengan rapi, terlindung dari debu,
kelembaban dan cahaya yang berlebihan serta diletakkan pada kondisi ruangan
3.1 Perencanaan.
b. Tahap perencanaan
pengadaan obat diharapkan obat yang tepat jenis, tepat jumlah dan
sebelumnya.
3.2 Pengadaan.
3.3 Penyimpanan.
1. Obat / bahan obat harus disimpan dalam wadah asli dari pabrik.
2. Semua bahan obat harus disimpan pada kondisi yang sesuai, layak dan
4. Administrasi.
Buku defecta
pesanan ke PBF.
Surat Pesanan
obat.
Daftar harga
Laporan harian
keterangan.
J. Pengelolaan Resep
Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter hewan,
dan praktisi lain yang berizin kepada Apoteker Penanggung Jawab Apotek (APA)
Selain resep asli, apotek dapat pula melayani salinan resep atau copy
resep. Copy resep yang diterima juga harus memenuhi kelengkapan antara lain :
6. Nama sediaan obat, dosis dan aturan pakai, sesuai dengan aslinya
8. Tanda detur untuk obat yang sudah diserahkan dan tanda nedet untuk obat
Penanggung Jawab Apotek dan apoteker wajib melayani resep sesuai dengan
permintaan pasien mengenai cara penggunaan obat yang diserahkan kepada pasien
Resep yang telah dibuat disimpan menurut urutan tanggal dan nomor
penerimaan/pembuatan resep.
Resep yang telah disimpan melebihi tiga tahun dapat dimusnahkan dan cara
pemusnahannya adalah dengan cara dibakar atau dengan cara lain yang
memadai.
Pada pemusnahan resep harus dibuat berita acara pemusnahan sesuai dengan
bentuk yang telah ditentukan dalam rangkap empat dan ditandatangani oleh
Apoteker Penanggung Jawab Apotek dan seorang petugas apotek yang ikut
memusnahkan. Berita acara pemusnahan ini harus disebutkan hari dan tanggal
pemusnahan, tanggal yang terawal dan terakhir dari resep, berat resep yang
K. Penggolongan Obat
obat yang dapat ditimbulkan di dalam tubuh dan bahayanya obat tersebut bagi
pasien, maka penggolongan obat dibagi menjadi obat bebas, obat bebas terbatas,
a. Obat Bebas
Obat Bebas adalah obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter dan pada
lingkaran berwarna hijau dengan garis tepi berwarna hitam, tanda khusus
dimaksud harus diletakkan sedemikian rupa sehingga jelas terlihat dan mudah
Biogesic, Vitamin C.
Obat bebas terbatas adalah obat keras yang dapat diserahkan kepada
pasien tanpa resep dokter dalam jumlah terbatas. Pada Surat Keputusan
menetapkan tanda khusus untuk obat bebas terbatas adalah lingkaran biru
dengan garis tepi berwarna hitam, dan tanda khusus dimaksud harus
P.No.1 P.No.2
Awas! Obat Keras. Awas! Obat Keras.
Bacalah aturan memakainya. Hanya untuk kumur, jangan ditelan.
P.No.3 P.No.4
Awas! Obat Keras. Awas! Obat Keras.
Hanya untuk bagian luar dari badan Hanya untuk dibakar
P.No.5 P.No.6
Awas! Obat Keras. Awas! Obat Keras.
Tidak boleh ditelan. Obat wasir, jangan ditelan.
c. Obat Keras
obat berkhasiat keras yang untuk memperolehnya harus dengan resep dokter.
Tanda Khusus Obat Keras Daftar G, disebutkan bahwa tanda khusus untuk
obat keras adalah lingkaran berwarna merah dengan garis tepi berwarna hitam
dengan huruf K yang menyentuh garis tepi, selain itu juga harus
Contoh obat keras adalah semua injeksi yang tidak termasuk narkotika,
Obat Wajib Apotek (OWA) adalah obat keras yang dapat diserahkan
oleh apoteker kepada pasien di apotek tanpa resep dokter. Obat Wajib Apotek
maupun obat bebas terbatas guna mengatasi masalah kesehatan yang dirasa
OWA yaitu obat keras yang dapat diserahkan oleh apoteker tanpa resep dokter.
1. Memenuhi kewajiban ketentuan dan batasan tiap jenis obat untuk setiap
indikasi, efek samping dan lain-lain yang perlu diperhatikan oleh pasien.
e. Narkotika
menyatakan bahwa narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman
atau bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat
ketergantungan.
mengakibatkan ketergantungan.
pemusnahan narkotika.
i. Pemesanan Narkotika
Pedagang Besar Farmasi (PBF) Kimia Farma dengan jalan menulis dan
rangkap. Satu untuk arsip apotek dan sisanya untuk PBF, selanjutnya
Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah dan Kepala Balai Besar
secara khusus.
penyakit hanya berdasarkan resep dokter. Resep yang diberi tanda merah
nama dan alamat pasien, nama dan alamat dokter. Penulisan resep
narkotika tidak boleh ada pengulangan (iter) dan tidak boleh diberikan
salinan resepnya.
f. Psikotropika
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh Sistem Syaraf Pusat (SSP) yang
Petidina.dll
Asektildihidrokodeina, dll.
klobazam, dll.
i. Pemesanan Psikotropika
psikotropika dari apotek hanya dapat dilakukan kepada apotek lain, rumah
tersendiri dalam suatu rak atau lemari khusus, terpisah dari obat-obat yang
yang berisi obat psikotropika secara tersendiri. Buku catatan harian berisi
jumlah pengeluaran, sisa akhir, bulan, nama dan alamat pasien, dokter
DinKes Propinsi dan Kepala BBPOM Propinsi secara berkala satu tahun
sekali.
dan disaksikan oleh pejabat yang ditunjuk dalam waktu tujuh hari setelah
mendapat kepastian.
L. Pajak Apotek
dari kekayaan atau hasil pendapatan kepada negara menurut peraturan atau
kepentingan masyarakat atau iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-
PPN adalah pajak yang harus dibayar apotek pada setiap pembelian obat
Pajak ini dikenakan terhadap pemasangan papan nama apotek, lokasi dan
lingkungan apotek.
Pajak ini dikenakan setiap tahun dan besarnya tergantung pada luas tanah,
c. Penghasilan diatas 250 juta – 500 juta rupiah dikenakan pajak 25%
f. Tidak memiliki NPWP (Untuk PPh Pasal 21) dikenakan pajak 20% lebih
g. Tidak mempunyai NPWP untuk yang dipungut /potong (untuk PPh Pasal
pajak(Gratis).
diperoleh wajib pajak badan dalam negeri dalam bentuk usaha. Pembayaran pajak
BAB III
Apotek Nusukan didirikan pada tanggal 17 April 1987. Apotek swasta ini
berlokasi di jalan Adi Sumarmo No. 28 Surakarta. Sejak berdirinya pada tahun
Pengelola Apotek yaitu Dra. Hj. Yul Mariyah, M.Si., Apt yang seluruh modal
apotek berasal dari Pemilik Sarana Apotek. Salah satu faktor yang mempengaruhi
berkembangnya Apotek Nusukan adalah selain adanya resep yang berasal dari
dokter praktek yang ada di apotek, serta pelayanan resep yang diantar ke rumah
pasien. Disamping itu juga adanya rasa kekeluargaan yang dibangun dari masing-
masing karyawan. Sarana yang memadai akan menunjang pelaksanaan dan fungsi
apotek. Sarana apotek dalam hal ini adalah bangunan, perlengkapan apotek dan
kesehatan, apotek mempunyai dua fungsi yaitu unit pelayanan kesehatan (non
40
41
Praktek Kerja Profesi Apoteker
Universitas Setia Budi di Apotek Nusukan
Periode 01-30 April 2014
B. Struktur Organisasi
Nusukan menjadi tanggung jawab Apoteker yang dibantu oleh personalia yang
apotek dapat berjalan dengan lancar bila para karyawan terampil dan cekatan
APA
APING
Juru racik
. Kasir TTK Administrasi Pembantu
Umum
Administrasi : 1 orang
Kasir : 2 orang
dan pertanggungjawaban.
pengembangan apotek.
Apoteker.
dipisahkan dari resep biasa serta disimpan tersendiri tiap bulan untuk
g. Menyusun buku defecta setiap pagi, mengontrol buku harga hingga dapat
b. Meracik obat.
4. Administrasi
5. Kasir
hari.
6. Pembantu umum
a. Besarnya gaji ditentukan oleh PSA sesuai dengan aturan dari IAI.
c. Gaji karyawan meliputi gaji pokok dan tuslah yang besarnya tergantung
Apotek Nusukan buka setiap hari mulai jam 08.00 - 21.00 WIB, hari
minggu dan hari libur nasional tetap buka. Untuk kelancaran apotek, dilakukan
pembagian shift pagi dan shift sore dengan jadwal sebagai berikut:
AREA PARKIR
Mushola
Ruang
Tunggu
Ruang Tunggu
HV
Praktek
dokter HV Kasir HV
Spesialis
Kandungan
Ruang
Tunggu
HV HV
G Psik PATEN
U otro
D pika Obat Praktek dokter
A Se
tetes
qdfrgt
N dia Spesialis Penyakit
G an Pendaftaran
G Meja Dalam
pasien
E P racik S
N A
A A
E T
S L
R E
K E
I N
E P Praktek dokter
K
S umum
Ruang
Sediaan Meja Lemari Tunggu
Sirup racik narkotika
Tetes
Praktek
Toilet Ruang Administrasi
dokter gigi
Dapur Kamar
BAB IV
terhadap profesi kesehatan lain. Aspek bisnis meliputi permodalan dan cara
pengembangan Apotek.
47
48
Praktek Kerja Profesi Apoteker
Universitas Setia Budi di Apotek Nusukan
Periode 01-30 April 2014
A. Pengelolaan Apotek
1. Pengadaan Barang
habis atau persediaan yang tinggal sedikit. Perencanaan item barang yang
b. Pemesanan Barang
ditandatangani oleh APA dibuat rangkap dua, satu untuk PBF dan yang
lain untuk arsip apotek. Barang-barang yang harganya mahal, cepat rusak dan
no. SIPA serta stempel apotek. Setiap satu SP digunakan untuk memesan
satu jenis narkotika. Satu lembar SP untuk arsip dan yang tiga lembar dikirim
ke PBF. Form SP narkotika dibuat oleh PBF Kimia Farma dan form SP
pihak apotek tinggal mengisi sesuai dengan draft yang telah tersedia,
dimana satu surat pesanan dapat digunakan untuk memesan maksimal tiga
jenis psikotropika.
2. Penerimaan Barang
Ijin Kerja Asisten Apoteker (SIKAA), Apoteker Pendamping ataupun APA. Saat
jumlah barang tiap item, nomor batch, bentuk sediaan, dan waktu
APA yang menerima disertai nama terang, SIK, cap apotek, dan tanggal
penerimaan barang. Apabila barang yang datang tidak sesuai dengan pesanan
untuk penagihan jika pembelian dengan sistem kredit, sedang kopi faktur
Aping. Kemudian faktur digunakan untuk mengecek harga dalam daftar harga
apakah ada perubahan atau tidak, kemudian dicatat dalam buku pembelian
barang lalu masuk gudang untuk dicatat pada kartu stock barang di gudang.
yang bersangkutan sesuai batas waktu yang telah ditentukan, biasanya 1 sampai 3
bulan sebelum ED (Expired Date). Obat dengan ED yang hampir mendekati batas
ditukar dengan obat yang waktu kadaluwarsanya masih lama. Namun ada
beberapa barang yang memiliki ED tetapi tidak dapat dikembalikan dan biasanya
mendapat perhatian khusus untuk dijual terlebih dahulu jika telah mendekati
waktu kadaluwarsa.
3. Penyimpanan Barang
kebersihannya, tidak terkena sinar matahari langsung, sejuk, kering, dan tidak
mata, tetes telinga, cream, injeksi, salep dan suppositoria) dan disusun secara
terbatas, obat generik dan obat paten serta Obat Askes dikelompokan
disimpan di almari khusus daftar OKT. Untuk obat-obat yang mudah rusak
atau mudah meleleh pada suhu kamar disimpan dalam almari pendingin. Bahan
baku obat juga disusun secara alfabetis dan dipisahkan berdasarkan bentuk
antara serbuk, cairan, setengah padat, dll. Bentuk cairan yang mudah
B. Pergudangan
Barang yang diterima kemudian diteliti , setelah cocok dengan faktur dan
stock opname yaitu mencocokkan jumlah barang yang ada pada catatan
kartu stock dengan jumlah riilnya, oleh karena itu setiap pemasukan dan
C. Distribusi
usul panitia yang terdiri dari wakil DirJen POM, pabrik obat dan apotek.
konsumen tidak boleh melebihi harga eceran. Penjualan obat di Apotek Nusukan
meliputi penjualan obat dengan resep dokter, obat bebas, obat bebas terbatas
kelengkapan resep meliputi : nama, alamat, nomor SIP, dan tanda tangan
atau paraf penulis resep, nama obat, jumlah dan aturan pakai, nama pasien,
persetujuan pada pasien, setelah resep dibayar lalu diracik, diberi etiket, dikontrol
oleh APA, Aping ataupun AA dan diserahkan oleh AA, aping ataupun
apoteker kepada pasien disertai informasi yang diperlukan kepada pasien serta
pasien untuk mempermudah pencarian jika ada yang keliru. Lembar resep
bebas dan Obat Wajib Apotek disertai dengan informasi yang diperlukan.
a. Rumus harga penjualan obat bebas dan bebas terbatas adalah sebagai berikut :
D. Administrasi
1. Buku Defecta
Buku ini digunakan untuk mencatat nama obat atau obat baru serta
dan stock di apotek. Keuntungan dengan adanya buku ini adalah kita dapat
sekaligus mengecek barang dan stock barang, menghindari adanya duplikasi suatu
proses pemesanan.
oleh apoteker penanggung jawab. Surat pesanan dibuat rangkap dua, dengan
yang dituju, nama obat atau barang, jumlah, keterangan, tanda tangan pemesan
dilakukan setiap hari berdasarkan faktur dan tanda terima barang. Dalam buku ini
tercantum jenis barang, jumlah barang, harga satuan, diskon dan total
Buku ini digunakan untuk mencatat tanggal resep, nomor urut resep,
nama pasien, nama dokter, jenis obat paten, bentuk racikan, harga. Buku
Buku ini digunakan untuk mencatat nama pasien alamat, sakit yang
diderita, nama obat, jumlah dan harga obat. Tujuan pencatatan berdasarkan
dulcolax supp (laksan), bufacomb oral base (obat mulut dan tenggorokan).
6. Buku Hutang
apotek kepada PBF dan pada buku hutang tercantum tanggal faktur, nomor faktur,
Buku ini untuk mencatat faktur yang telah dibayar apotek kepada
PBF. Apotek menerima faktur asli yang disertai faktur pajak setelah pembayaran
faktur. Faktur ini dicatat dalam buku kas dengan menuliskan nomor, tanggal
penulisan faktur, tanggal penerimaan barang, nama PBF, nomor faktur dan jumlah
8. Kartu Stock
jumlah barang yang masuk dan keluar, baik berupa obat maupun komoditi
kadaluarsa, jumlah barang yang masuk / keluar dan sisa barang yang ada di
apotek
yang tercantum dalam kartu barang. Laporan ini mencantumkan nama obat,
satuan, penerimaan, penggunaan dan stock akhir. Tanggal dan nomor resep,
jumlah obat, nama dan alamat pasien, serta nama dokter tercantum dalam
penggunaan. Laporan ini dibuat satu bulan sekali ditandatangani APA dan
E. Pengelolaan Resep
Alur pelayanan resep yang dibawa pasien atau keluarga pasien di Apotek
obatnya. Jika obat tersedia, resep diberi harga dan diminta persetujuan
kepada pasien. Resep yang bertanda Cito dan P.I.M harus didahulukan.
Setelah resep dibayar, resep diberi nomor urut penerimaan resep, diberi cap
lunas dan tanggal. Kemudian resep dilayani untuk dihitung, diracik, diberi etiket,
diperlukan serta ditanyakan alamat pasien dengan tujuan bila ada kesalahan dapat
segera dilacak. Resep yang sudah dilayani dikumpulkan menjadi satu dan
disimpan. Resep dalam satu bulan dijadikan satu, dipisahkan menurut hari dan
pelacakan resep bila suatu waktu diperlukan. Penyimpanan resep dilakukan tiga
tahun, setelah itu dimusnahkan dan dibuat berita pemusnahan resep. Kopi resep
diberikan jika dalam resep tertulis iter ataupun dibeli sebagian. Kopi resep berisi
nama dan alamat apotek, nama dan SIK apoteker, nama dokter dan tanggal
pembuatan resep, nama pasien, tanda PCC dan paraf apoteker. Untuk kopi resep
yang mengandung narkotika hanya boleh dilayani oleh apotek yang menyimpan
resep asli.
Obat yang diserahkan atas dasar resep harus dilayani dengan etiket
berwarna putih untuk obat dalam, etiket berwarna biru untuk obat luar.
Dalam etiket harus mencantumkan nama dan alamat apotek, nama dan nomor SIK
APA, nomor dan tanggal pembuatan, nama pasien, aturan pakai, dan tanda
lain yang diperlukan misalnya kocok dahulu, tidak boleh diulang tanpa resep
dokter.
F. Pengembangan Apotek
Pelayanan Apotek Nusukan pada masyarakat sudah baik dilihat dari mutu
pelayanan dan aspek bisnis. Namun Apotek Nusukan selalu berusaha untuk
maupun penambahan obat baru dan alat kesehatan baik jumlah maupun jenisnya.
bandingkan antara apotek yang satu dengan yang lain. Sehingga peningkatan
mutu pelayanan suatu apotek sangat perlu diusahakan terus menerus untuk
mempertahankan eksistensinya.
atau mengambil resep ke rumah pasien dan adanya praktek dokter yang ada
di luar sediaan farmasi, misalkan dengan menjual minuman dan kebutuhan sehari-
pengelolaan dari segi lain misalnya adanya ruang tunggu dilengkapi dengan
tempat duduk yang nyaman, televisi dan parkir yang memadai. Apotek Nusukan
juga senantiasa memberikan informasi yang benar tentang manfaat dan tata
cara penggunaan perbekalan farmasi, pelayanan yang ramah, cepat dan tepat,
G. Personalia
di dalam apotek.
4. Kesejahteraan Karyawan
pembagian uang servis (untuk resep obat tunggal dan obat racikan). Pakaian
seragam kerja yang diberikan gratis setiap satu tahun sekali. Pemberian cuti untuk
karyawan yang sudah bekerja minimal satu tahun adalah selama 7 hari.
H. Perpajakan
macam pajak yang harus ditanggung Apotek Nusukan adalah sebagai berikut :
c. Penghasilan 50 juta sampai dengan 100 juta rupiah dikenakan pajak 15%.
d. Penghasilan 100 juta sampai dengan 200 juta rupiah dikenakan pajak 25%.
Pajak ini dikenakan setiap tahun dan besarnya tergantung pada luas tanah
Pajak ini dikenakan saat pembelian obat dari PBF yang besarnya 10%.
5. Pajak Reklame
7. Pajak Kendaraan
Pajak ini dikenakan pada setiap tahunnya terhadap STNK roda dua
8. Retribusi Sampah
apotek. Maka dalam hal pengelolaan sampah, apotek dikenakan retribusi sampah
sebesar Rp. 15.000,00 setiap bulannya. Setiap pagi sampah diambil oleh
diberikan sebatas untuk hal-hal yang spesifik dan yang perlu diketahui oleh
obat jika pasien mendapatkan lebih dari 3 macam obat dan geriatri.
akan dilayani seoptimal mungkin baik oleh APA, Aping maupun asisten
apoteker.
Kode etik apoteker terkait dengan PP No. 20 tahun 1962 tentang sumpah /
apoteker dan keilmuan apoteker sebagai apoteker, sekalipun diancam tidak akan
melaksanakan fungsinya di apotek dapat dilihat dari dua sudut, yaitu batas
bahan obat kepada konsumen) serta tugas dan tanggung jawab moral apoteker,
yaitu :
b. Tidak menyerahkan obat yang tidak lagi memenuhi syarat baku yang
penulis resep.
pasien.
swamedikasi.
b. Wajib meminta paraf dokter atau tanda seru jika dokter menghendaki
c. Tidak menangani atau memberi obat sendiri atas efek samping obat yang
BAB V
PEMBAHASAN
pengelolaan apotek.
Media yang digunakan adalah seluruh fasilitas yang ada di Apotek Nusukan.
Apotek ini beralamat di Jalan Adi Sumarmo No. 28 Surakarta. Dengan letak yang
strategis, di pinggir jalan raya, ramai penduduk, dilengkapi dengan praktek dokter
spesialis kandungan, dokter gigi, dokter umum, dokter internis dan jiwa serta
pelayanan askes. Bangunan apotek yang luas dan bersih memberikan kenyamanan
bagi konsumen, apalagi dilengkapi dengan lahan parkir yang cukup luas, ruang
65
66
Praktek Kerja Profesi Apoteker
Universitas Setia Budi di Apotek Nusukan
Periode 01-30 April 2014
tanggal 01—30 April 2014. Adapun kegiatan yang dilakukan selama PKPA
meliputi:
a. Pembekalan
c. Pemberian tugas
d. Diskusi
Berikut ini adalah uraian dan masing-masing kegiatan yang dilakukan oleh
mahasiswa PKPA:
a. Pembekalan
pihak Apotek Nusukan memberi penjelasan tentang tata tertib selama PKPA.
masing. Kegiatan praktek kerja dibagi dalam dua shift yaitu shifl pagi dan
2. Shift malam : melayani pasien, melayani penjualan obat resep dan non
resep
mahasiswa harus menerima barang sesuai dengan surat pesanan pada faktur
nomer batch harus sama dengan yang tertera pada obat, selain itu jumlah obat
dan juga tanggal expaired date dari suatu obat tersebut. Kemudian faktur
tanggal, nama PBF, nama barang , jumlah barang, harga , diskon dan tanggal
jatuh tempo. Faktur dikumpulkan sesuai dengan nama PBFnya yang berfungsi
alfabetis dan FEFO (First Expairade date First Out) atau FIFO (First In First
Inkaso dilakukan pada hari Rabu dan Jumat dari setiap minggunya,
pada saat inkaso maka pihak apotek akan mendapatkan faktur lunas, yang
wajib mengisi buku Inkaso sesuai dengan jumlah dan nomor faktur yang telah
dilunasi.
kendala dan hal tersebut dapat diatasi dengan konsultasi pada Apoteker
1. Konseling ke pasien
Apotek Nusukan pada tanggal 14 April 2014 dengan membeli resep yang
BAB VI
A. Kesimpulan
Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi yang dilakukan di Apotek Nusukan maka
dapat disimpulkan :
1. Apoteker penanggung jawab apotek (APA) dan pemilik sarana apotek (PSA)
pelayanan pasien.
69
70
Praktek Kerja Profesi Apoteker
Universitas Setia Budi di Apotek Nusukan
Periode 01-30 April 2014
B. Saran
Selama mahasiswa PKPA tentu ada hal yang pelu ditingkatkan di Apotek
pelayanan.
DAFTAR PUSTAKA
Anief, M., 1993, Ilmu Meracik Obat, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Oetari, R.A., 1999, Hand Out Farmasi Perapotikan, Fakultas Farmasi, Gadjah
Mada University, Yogyakarta.
71
L
A
M
P
I
R
A
N
72
Praktek Kerja Profesi Apoteker
Universitas Setia Budi di Apotek Nusukan
Periode 01-30 April 2014
Lampiran 4. Etiket
Lampiran 8. Obat HV