TEKNOLOGI FORMULASI
SEDIAAN LIQUID DAN
SEMISOLID
Tim Penyusun:
apt. Sheila Meitania Utami, M.Si
apt. Rian Hidayat
Bissmillahirrahmaanirrohiim
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga Modul Praktikum Teknologi dan Formulasi Sediaan Liquid dan
Semi Solid ini dapat hadir kehadapan pembaca. Modul ini berisi petunjuk-petunjuk
pembuatan berbagai sediaan farmasi khususnya sediaan liquid dan semisolid yang
ditujukan untuk mahasiswa D-III Farmasi tingkat pertama.
Praktikum Teknologi dan Formulasi Sediaan Liquid dan Semi Solid merupakan
penunjang untuk mengasah kemampuan mahasiswa dalam aspek keterampilan teknis
guna memberikan gambaran terhadap teori-teori yang telah disajikan selama
perkuliahan Teknologi dan Formulasi Sediaan Liquid dan Semi Solid. Sehingga
diharapkan dengan adanya modul ini mahasiswa mampu mengikuti praktikum dengan
baik.
Modul praktikum ini bukanlah tuntutan dan final sehingga masih perlu
penyempurnaan dan harus menyesuaikan dengan perkembangan di lapangan. Penyusun
akan senantiasa mengevaluasi materi praktikum untuk mendukung pembekalan
mahasiswa yang lebih baik. Semoga buku ini dapat bermanfaat dan mencapai sasaran
serta tujuan penyusunannya.
Tim Penyusun
2
STUDI PREFORMULASI
Nama Produk :
Bentuk Sediaan :
a. Rumus Molekul :
b. Bobot Molekul :
c. Pemerian :
d. Kelarutan :
e. Titik leleh :
f. Kadar :
g. Kandungan Air :
h. Inkompabilitas :
i. Penggunaan Terapeutik :
j. Stabilitas :
3
SEDIAAN SIRUP
A. FORMULA
per 5 ml per 100 mL per Bets 1000 L
No. Nama Bahan
Jumlah Satuan Jumlah Satuan Jumlah Satuan
1 Dipenhidramin HCl 12.50 mg g kg
Methylparaben
5 5.00 mg mg g
(Nipagin)
Propylparaben
6 1.25 mg mg g
(Nipasol)
7 Sorbitol Liquid 650.00 mg g kg
B. PROSEDUR KERJA
1. Panaskan air (lebihkan dari kebutuhan) sampai mendidih lalu dinginkan
2. Timbang bahan sesuai kebutuhan
3. Dipenhidramin dan Ammonium klorida dihaluskan dalam mortar kemudian
dilarutkan dengan sebagian air (campuran 1)
4. Gula pasir, saccharin sodium, pewarna kuning, nipagin, dan nipasol dihaluskan
dalam mortar kemudian dilarutkan dengan sebagian air (campuran 2)
5. Tambahkan sorbitol ke dalam campuran 2, aduk sampai homogen (campuran 3)
6. Tambahkan campuran 1 ke dalam campuran 3 dan jangan lupa bilas wadah
campuran 1 dengan sedikit air (campuran 4)
7. Tambahkan propilenglikol dan aduk sampai homogen
8. Tambahkan essence leci dan sisa air
4
9. Masukkan ke dalam wadah 10 ml sehingga didapatkan 10 botol
C. EVALUASI SEDIAAN
1. Organoleptik
Meliputi warna, bau, dan rasa
2. Penentuan pH larutan dengan pH meter
3. Volume terpindahkan
Prosedur lihat di FI IV hal 1089 <1261>
• Gunakan gelas ukur tidak lebih dari 2.5 kali volume larutan yang diuji
• Siapkan 10 botol sirup dan tuang masing-masing botol ke dalam gelas ukur
10mL secara perlahan-lahan dan diamkan tidak lebih dari 30menit.
• Ukur volume masing-masing botol pada saat tidak ada gelembung udara dan
hitung persentase rata-rata volumenya dan masing-masing botol
• Persyaratan
Volume rata-rata tidak kurang dari 100%, dan
Tidak satupun volume tiap wadah kurang dari 95%
Jika tidak memenuhi maka lanjutkan pengujian 20 botol tambahan
4. Penentuan bobot jenis larutan
FI IV hal 1030 <981>, dibutuhkan 10 mL
• Gunakan piknometer yang bersih dan kering (dicuci terlebih dahulu dengan
etanol lalu aseton)
• Timbang piknometer kosong (w1) lalu isi dengan air suling, bagian luar
piknometer dilap sampai kering dan ditimbang (w2)
• Buang air suling tersebut, keringkan piknometer lalu isi dengan cairan yang
akan diukur bobot jenisnya pada suhu yang sama pada saat pemipetan, dan
timbang (w3)
• Hitung bobot jenis cairan dengan rumus :
BJ =
Keterangan:
w1 = bobot piknometer kosong
w2 = bobot piknometer + air suling
w3 = bobot piknometer + cairan
5
SEDIAAN ELIXIR
A. FORMULA
per 5 ml per 100 mL per Bets 1000 L
No. Nama Bahan
Jumlah Satuan Jumlah Satuan Jumlah Satuan
1 Paracetamol 125.00 mg g kg
Total 5.00 mL mL L
Note : volume yang dibuat lebihkan 3% (jadi 103mL) dan hitung konstanta dielektrik
campurannya
B. PROSEDUR KERJA
1. Panaskan air (lebihkan dari kebutuhan) sampai mendidih lalu dinginkan
2. Timbang bahan sesuai kebutuhan
3. Parasetamol dihaluskan dalam mortar kemudian larutkan dengan sebagian
air hangat dan alkohol 96% (campuran 1)
4. Gula pasir, saccharin sodium, eurocert red ponceau, nipagin, dan nipasol
dihaluskan dalam mortar kemudian larutkan dengan sebagian air dalam
lumpang (campuran 2)
5. Tambahkan sorbitol ke dalam campuran 2 dan aduk sampai homogen
(campuran 3)
6. Tambahkan campuran 1 ke dalam campuran 3 dan jangan lupa bilas wadah
campuran 1 dengan sedikit air (campuran 4)
7. Tambahkan propilenglikol dan aduk sampai homogen
8. Tambahkan essence leci dan sisa air
9. Masukkan ke dalam wadah 10mL sehingga didapatkan 10 botol
6
C. EVALUASI SEDIAAN
1. Organoleptik
Meliputi warna, bau, dan rasa
2. Volume terpindahkan
Prosedur lihat di FI IV hal 1089 <1261>
• Gunakan gelas ukur tidak lebih dari 2.5 kali volume larutan yang diuji
• Siapkan 10 botol sirup dan tuang masing-masing botol ke dalam gelas
ukur 10mL secara perlahan-lahan dan diamkan tidak lebih dari 30menit.
• Ukur volume masing-masing botol pada saat tidak ada gelembung udara
dan hitung persentase rata-rata volumenya dan masing-masing botol
• Persyaratan
Volume rata-rata tidak kurang dari 100%, dan
Tidak satupun volume tiap wadah kurang dari 95%
Jika tidak memenuhi maka lanjutkan pengujian 20 botol tambahan
• Timbang piknometer kosong (w1) lalu isi dengan air suling, bagian luar
piknometer dilap sampai kering dan ditimbang (w2)
• Buang air suling tersebut, keringkan piknometer lalu isi dengan cairan
yang akan diukur bobot jenisnya pada suhu yang sama pada saat
pemipetan, dan timbang (w3)
• Hitung bobot jenis cairan dengan rumus :
BJ =
Keterangan:
w1 = bobot piknometer kosong
w2 = bobot piknometer + air suling
w3 = bobot piknometer + cairan
7
SEDIAAN MIXTURA
A. FORMULA
per 5 ml per 100 mL per Bets 1000 L
No. Nama Bahan
Jumlah Satuan Jumlah Satuan Jumlah Satuan
1 Asam Salisilat 150 mg g Kg
2 Camphora 60 mg g Kg
4 ZnO 300 mg mg Kg
7 Gliserin 1 mL mL L
8 Aquadest ad 5 mL mL L
Total 5.00 mL mL L
Note : volume yang dibuat lebihkan 3% (jadi 103mL)
B. PROSEDUR KERJA
1. Timbang bahan sesuai kebutuhan
2. Asam salisilat dihaluskan dalam mortar dan larutkan dengan sebagian etanol
96% kemudian keringkan dengan talkum venetum (campuran 1)
3. Camphora dihaluskan dalam mortar dan larutkan dengan sebagian etanol
96% kemudian keringkan dengan ZnO (campuran 2)
4. Tambahkan campuran 2 ke dalam campuran 1 dan aduk sampai homogeny
5. Tambahkan air sebagian sedikit demi sedikit sambil di aduk
6. Tambahkan gliserin sedikit demi sedikit sambil di aduk
7. Tambahkan pewarna yang sebelumnya sudah dilarutkan dengan air
8. Tambahkan sisa air
9. Masukkan ke dalam wadah dan kemas
C. EVALUASI SEDIAAN
1. Organoleptik
Meliputi warna, dan bau
2. Volume terpindahkan
Prosedur lihat di FI IV hal 1089 <1261>
• Gunakan gelas ukur tidak lebih dari 2.5 kali volume larutan yang diuji
• Siapkan 10 botol sirup dan tuang masing-masing botol ke dalam gelas
ukur 10mL secara perlahan-lahan dan diamkan tidak lebih dari 30menit.
8
• Ukur volume masing-masing botol pada saat tidak ada gelembung udara
dan hitung persentase rata-rata volumenya dan masing-masing botol
• Persyaratan
Volume rata-rata tidak kurang dari 100%, dan
Tidak satupun volume tiap wadah kurang dari 95%
Jika tidak memenuhi maka lanjutkan pengujian 20 botol tambahan
• Timbang piknometer kosong (w1) lalu isi dengan air suling, bagian luar
piknometer dilap sampai kering dan ditimbang (w2)
• Buang air suling tersebut, keringkan piknometer lalu isi dengan cairan
yang akan diukur bobot jenisnya pada suhu yang sama pada saat
pemipetan, dan timbang (w3)
• Hitung bobot jenis cairan dengan rumus :
BJ =
Keterangan:
w1 = bobot piknometer kosong
w2 = bobot piknometer + air suling
w3 = bobot piknometer + cairan
9
SEDIAAN SUSPENSI
A. FORMULA
per 5 ml per 100 mL per Bets 1000 L
No. Nama Bahan
Jumlah Satuan Jumlah Satuan Jumlah Satuan
1 Mg(OH)2 200.00 mg g Kg
2 Al(OH) 200.00 mg g Kg
3 Tragakan 800.00 mg mg Kg
5 Nipagin 5.00 mL mL L
6 Sorbitol 0.3 mL mg g
7 Asam Sitrat 5 mg mg g
8 Aquadest ad 5 mL mL L
Total 5.00 mL mL L
Note : volume yang dibuat lebihkan 3% (jadi 103mL)
B. PROSEDUR KERJA
1. Tragakan dihaluskan dalam mortar dan kembangkan dengan sedikit air
sedikit demi sedikit sambal diaduk (campuran 1)
2. Mg(OH)2 , Al(OH), nipagin, dan gula pasir dihaluskan dalam mortar
kemudian larutkan dengan sedikit air (campuran 2)
3. Tambahkan campuran 2 ke campuran 1 sedikit demi sedikit dan jangan lupa
wadah campuran 2 dibilas dengan sedikit air
4. Tambhkan sorbitol sedikit demi sedikit sambal diaduk
5. Tambahkan asam sitrat yang sebelumnya sudah dilarutkan dalam air
6. Tambahkan sisa air
7. Masukkan ke dalam wadah dan kemas
C. EVALUASI SEDIAAN
1. Organoleptik
Meliputi warna, rasa, dan bau
10
2. Volume terpindahkan
Prosedur lihat di FI IV hal 1089 <1261>
• Gunakan gelas ukur tidak lebih dari 2.5 kali volume larutan yang diuji
• Siapkan 10 botol sirup dan tuang masing-masing botol ke dalam gelas
ukur 10mL secara perlahan-lahan dan diamkan tidak lebih dari 30menit.
• Ukur volume masing-masing botol pada saat tidak ada gelembung udara
dan hitung persentase rata-rata volumenya dan masing-masing botol
• Persyaratan
Volume rata-rata tidak kurang dari 100%, dan
Tidak satupun volume tiap wadah kurang dari 95%
Jika tidak memenuhi maka lanjutkan pengujian 20 botol tambahan
BJ =
Keterangan:
w1 = bobot piknometer kosong
w2 = bobot piknometer + air suling
w3 = bobot piknometer + cairan
11
5. Volume sedimentasi
• Sediaan dimasukkan ke dalam tabung sedimentasi yang berskala.
• Volume yang diisikan merupakan volume awal (Vo)
• Setelah beberapa waktu/hari diamati volume akhir dengan terjadinya
sedimentasi. Volume terakhir tersebut diukur (Vu).
• Hitung volume sedimentasi (F)
• Buat kurva/grafik antara F (sumbu Y) terhadap waktu (sumbu X)
Penafsiran hasil :
• Bila F=1 dinyatakan sebagai “Flocculation equilibrium”, merupakan
sediaan yang baik. Demikian apabila F mendekati 1.
• Bila F>1 terjadi “Floc” sangat longgar dan halus sehingga volume akhir
lebih besar dari volume awal. Maka perlu ditambahkan zat tambahan.
• Formulasi suspensi lebih baik jika dihasilkan kurva garis yang horizontal
atau sedikit curam.
6. Uji redispersi
Suspensi di redispersi dengan cara membalikkan botol dengan sudut 900
kemudian dicatat berapa jumlah pengocokan dan lama pengocokan yang
diperlukan hingga tersuspensi dengan baik. Titik akhirnya adalah jika pada
dasar tabung sudah tidak terdapat endapan. Kemampuan redispersi baik bila
suspensi telah terdispersi sempurna dengan pengocokan tangan maksimum 30
detik.
12
5rpm. Jika masing-masing rpm memberikan harga di antara 30-80
maka spindel dapat digunakan untuk uji viskositas
• Spindel diturunkan sedemikian rupa sehingga batas spindel tercelup
ke dalam cairan yang akan diukur viskositasnya.
• Tekan power alat dan biarkan alat untuk kalibrasi
• Set RPM mulai dari 2, 5, 10, 20, 40, 50, 40, 20, 10, 5, 2 rpm
• Baca hasil kekentalan zat dalam cp dan %Tourque
• Plot data yang diperoleh antara tekanan geser (%Torque) dengan
kecepatan geser (rpm) sehingga diperoleh kurva dan tentukan sifat
aliran sediaan tersebut
Kecepatan geser (rpm) Viskositas (cP) Tekanan geser
2
5
10
20
40
50
40
20
10
5
2
13
SEDIAAN EMULSI
D. FORMULA
3 Gliserin 0.50 mL mL L
4 Nipagin 5.00 mg mg Kg
5 Nipasol 1.25 mg mg g
6 Sakarin 5.00 mg mg g
7 Propilenglikol 0.5 mL mL L
9 Aquadest ad 5 mL mL L
Total 5.00 mL mL L
Note : volume yang dibuat lebihkan 3% (jadi 103mL)
B. PROSEDUR KERJA
1. Kembangkan gom arab dengan sebagian air dalam mortar sampai terbentuk
corpus emulsi kemudian tambahkan oleum lecoris aselli sedikit demi sedikit
sembari diaduk kuat
2. Tambahkan sedikit air sembari diaduk kuat
3. Tambahkan gliserin sedikit demi sedikit sembari diaduk kuat
4. Tambahakan propilenglikol sedikit demi sedikit sembari diaduk kuat
5. Tambahkan sakarin yang sudah dilarutkan dengan air sembari diaduk kuat
6. Tambahkan sisa air sedikit demi sedikit sembari diaduk kuat
7. Tambahkan oleum cinnamomi
8. Tuang ke dalam wadah 10 mL sehingga didapatkan 10 botol
C. EVALUASI SEDIAAN
1. Organoleptik
Meliputi warna, rasa, dan bau
14
2. Volume terpindahkan
Prosedur lihat di FI IV hal 1089 <1261>
• Gunakan gelas ukur tidak lebih dari 2.5 kali volume larutan yang diuji
• Siapkan 10 botol sirup dan tuang masing-masing botol ke dalam gelas
ukur 10mL secara perlahan-lahan dan diamkan tidak lebih dari 30menit.
• Ukur volume masing-masing botol pada saat tidak ada gelembung udara
dan hitung persentase rata-rata volumenya dan masing-masing botol
• Persyaratan
Volume rata-rata tidak kurang dari 100%, dan
Tidak satupun volume tiap wadah kurang dari 95%
Jika tidak memenuhi maka lanjutkan pengujian 20 botol tambahan
BJ =
Keterangan:
w1 = bobot piknometer kosong
w2 = bobot piknometer + air suling
w3 = bobot piknometer + cairan
15
5. Penentuan tipe emulsi
Dilakukan dengan menggunakan uji pengenceran, dengan cara mengencerkan
emulsi dengan air. Jika emulsi tercampur baik dengan air maka tipe amulsi
adalah minyak dalam air (M/A) sebaliknya jika air yang ditambahkan
membentuk globul pada emulsi maka tipe emulsinya adalah air dalam minyak
(A/M).
• Ambil beberapa mili emulsi dan encerkan dengan air (1:1) dan lakukan
pengocokan dengan hati-hati
• Amati dan tentukan tipe emulsinya
6. Uji sentrifugasi
• Masukkan emulsi dalam tabung effendorf setinggi 10 mL
• Lakukan sentrifugasi pada kecepatan 13.000 selama 30 menit
• Amati kestabilan emulsi yang terjadi
16
• Plot data yang diperoleh antara tekanan geser (%Torque) dengan
kecepatan geser (rpm) sehingga diperoleh kurva dan tentukan sifat aliran
sediaan tersebut
Kecepatan geser (rpm) Viskositas Tekanan geser
2
5
10
20
40
50
40
20
10
5
2
17
SEDIAAN KRIM
A. FORMULA
4 Gliserin 500.00 mg g Kg
5 TEA 100.00 mg g g
7 Tokoferol 25.00 mg g L
8 Nipagin 5.00 mg g L
8 Aquadest ad 5.00 mL mL L
B. PROSEDUR KERJA
1. Fase minyak (minyak kelapa, asam stearate, setil alkohol) dilebur di atas
penangas air hingga suhu 700C.
2. Pada saat yang sama fase air (gliserin, TEA, nipagin, air) dipanaskan di atas
penangas air hingga suhu 700C.
3. Campurkan fase minyak dan fase air ke dalam mortar panas. Aduk hingga
terbentuk masa putih seperti susu.
4. Setelah dingin 400C ditambhakna tokoferol, diaduk hingga homogeny
5. Tambahkan ekstrak encer dan aduk sampai homogeny
6. Tambahakan oleum lavender kemudian diaduk terus hingga homogeny
7. Tuang ke dalam wadah dan kemas
C. EVALUASI SEDIAAN
1. Organoleptik
Meliputi warna, dan bau
18
2. Homogenitas
Krim dioleskan di atas kaca objek kemudian dikatupkan dengan kaca objek
lain, lalu amati apakah krim tersebut homogen, apakah permukaannya halus
merata atau ada granul yang masih keras
4. Uji hedonik
Krim dicoba oleh perwakilan tiap kelompok kemudian diberikan nilai
berdasarkan kenyamanan, homogenitas, dan organoleptic.
5. Uji sentrifugasi
• Masukkan krim dalam tabung effendorf setinggi 10 mL
• Lakukan sentrifugasi pada kecepatan 13.000 selama 30 menit
• Amati kestabilan krim yang terjadi
19
• Plot data yang diperoleh antara tekanan geser (%Torque) dengan
kecepatan geser (rpm) sehingga diperoleh kurva dan tentukan sifat aliran
sediaan tersebut
Kecepatan geser (rpm) Viskositas Tekanan geser
2
5
10
20
40
50
40
20
10
5
2
20
SEDIAAN GEL
A. FORMULA
2 Carbopol 50.00 mg g Kg
3 Gliserin 150.00 mg g Kg
4 TEA 150.00 mg g Kg
5 Nipagin 5.00 mg g G
6 Aquadest ad 5.00 mL mL L
B. PROSEDUR KERJA
1. Kembangkan karbopol dengan sebagian air hangat dan aduk sampai
terbentuk basis gel
2. Tambahkan TEA sdikit demi sedikit sembari diaduk
3. Tambahkan gliserin dan minyak atsiri lavender sedikit demi sedikit sembari
diaduk
4. Tambahkan nipagin yang sudah dilarutkan dalam air
5. Tambahkan sisa air dan aduk sampai homogen
6. Tuang ke dalam wadah dan kemas
C. EVALUASI SEDIAAN
1. Organoleptik
Meliputi warna, dan bau
2. Homogenitas
Gel dioleskan di atas kaca objek kemudian dikatupkan dengan kaca objek
lain, lalu amati apakah gel tersebut homogen, apakah permukaannya halus
merata atau ada granul yang masih keras
3. Penentuan pH gel dengan pH meter
21
4. Uji hedonik
Gel dicoba oleh perwakilan tiap kelompok kemudian diberikan nilai
berdasarkan kenyamanan, homogenitas, dan organoleptik.
22
SEDIAAN SALEP
A. FORMULA
3 Propilenglikol 500.00 mg g Kg
5 Vaselin ad 5000.00 mg g Kg
B. PROSEDUR KERJA
1. Masukkan sedikit vaselin pada mortar dan tambahkan champora, gerus
sampai homogen
2. Tambahkan adeps lanae, gerus hingga homogeny
3. Tambahkan sedikit vaselin, gerus sampai homogen
4. Tambahkan propilenglikol, gerus sampai homogen
5. Tambahkan sebagian vaselin, gerus sampai homogeny
6. Tambahkan paraffin cair, gerus sampai homogeny
7. Tambahkan sisa vaselin, gerus sampai homogeny
8. Tuang ke dalam wadah dan kemas
C. EVALUASI SEDIAAN
1. Organoleptik
Meliputi warna, dan bau
2. Homogenitas
Salep dioleskan di atas kaca objek kemudian dikatupkan dengan kaca objek
lain, lalu amati apakah salep tersebut homogen, apakah permukaannya halus
merata atau ada granul yang masih keras
23
4. Uji hedonik
Salep dicoba oleh perwakilan tiap kelompok kemudian diberikan nilai
berdasarkan kenyamanan, homogenitas, dan organoleptik.
24
SEDIAAN PASTA
A. FORMULA
2 Gliserin 1100.00 mg g Kg
3 Na Benzoat 25.00 mg g Kg
6 Na CMC 30.00 mg g
6 Aquadest ad 5000.00 mL mL
B. PROSEDUR KERJA
1. Kembangkan Na CMC dengan sebagian air, aduk sampai mengembang
2. Tambahkan Na Beozoat dan sodium sakarin yang sebelumnya sudah
dilarutkan dengan air (campuran 1)
3. Kembangkan Na lauryl sulfat dengan sebagian air, aduk sampai homogen
(campuran 2)
4. Tambahkan campuran 2 ke dalam campuran 1, aduk hingga homogeny
5. Tambahkan kalsium karbonat sedikit demi sedikit, aduk hingga homogeny
6. Tambahkan gliserin sedikit demi sedikit, aduk sampai homogeny
7. Tambahkan oleum menthe piperitae
8. Tambahkan sisa air
9. Tuang ke dalam wadah dan kemas
C. EVALUASI SEDIAAN
1. Organoleptik
Meliputi warna, dan bau
25
2. Homogenitas
Pasta dioleskan di atas kaca objek kemudian dikatupkan dengan kaca objek
lain, lalu amati apakah pasta tersebut homogen, apakah permukaannya halus
merata atau ada granul yang masih keras
3. Penentuan pH pasta dengan pH meter
26