Anda di halaman 1dari 26

BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI FORMULASI
SEDIAAN LIQUID DAN
SEMISOLID

Tim Penyusun:
apt. Sheila Meitania Utami, M.Si
apt. Rian Hidayat

PROGRAM STUDI D-III FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG
2021
KATA PENGANTAR

Bissmillahirrahmaanirrohiim

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga Modul Praktikum Teknologi dan Formulasi Sediaan Liquid dan
Semi Solid ini dapat hadir kehadapan pembaca. Modul ini berisi petunjuk-petunjuk
pembuatan berbagai sediaan farmasi khususnya sediaan liquid dan semisolid yang
ditujukan untuk mahasiswa D-III Farmasi tingkat pertama.
Praktikum Teknologi dan Formulasi Sediaan Liquid dan Semi Solid merupakan
penunjang untuk mengasah kemampuan mahasiswa dalam aspek keterampilan teknis
guna memberikan gambaran terhadap teori-teori yang telah disajikan selama
perkuliahan Teknologi dan Formulasi Sediaan Liquid dan Semi Solid. Sehingga
diharapkan dengan adanya modul ini mahasiswa mampu mengikuti praktikum dengan
baik.
Modul praktikum ini bukanlah tuntutan dan final sehingga masih perlu
penyempurnaan dan harus menyesuaikan dengan perkembangan di lapangan. Penyusun
akan senantiasa mengevaluasi materi praktikum untuk mendukung pembekalan
mahasiswa yang lebih baik. Semoga buku ini dapat bermanfaat dan mencapai sasaran
serta tujuan penyusunannya.

Tangerang, Februari 2021

Tim Penyusun

2
STUDI PREFORMULASI

Nama Produk :
Bentuk Sediaan :

1. API (Active Pharmaceutical Ingredient)


1) Paracetamol (misal)

a. Rumus Molekul :
b. Bobot Molekul :
c. Pemerian :
d. Kelarutan :
e. Titik leleh :
f. Kadar :
g. Kandungan Air :
h. Inkompabilitas :
i. Penggunaan Terapeutik :
j. Stabilitas :

2. Informasi Exipient (Bahan Tambahan)


1) Sodium Saccharin Crystal (misal)
a. Sinonim :
b. Nama Kimia :
c. Kelarutan :
d. Titik Leleh :
e. Inkompatibilitas :
f. Fungsi :

3
SEDIAAN SIRUP

A. FORMULA
per 5 ml per 100 mL per Bets 1000 L
No. Nama Bahan
Jumlah Satuan Jumlah Satuan Jumlah Satuan
1 Dipenhidramin HCl 12.50 mg g kg

2 Ammonium klorida 125.00 mg mg g

3 Gula Pasir/Saccharosa 2500.00 mg g kg

4 Saccharin sodium 3.00 mg mg g

Methylparaben
5 5.00 mg mg g
(Nipagin)
Propylparaben
6 1.25 mg mg g
(Nipasol)
7 Sorbitol Liquid 650.00 mg g kg

8 Propylene Glycol 500 mg g kg

9 Pewarna Kuning 1.00 mg mg g

10 Essence Leci 0.01 mL g kg

11 Purified water ad 5.00 mL mL L

Total 5.00 mL 60.00 mL 1000 L


Note : volume yang dibuat lebihkan 3% (jadi 103mL)

B. PROSEDUR KERJA
1. Panaskan air (lebihkan dari kebutuhan) sampai mendidih lalu dinginkan
2. Timbang bahan sesuai kebutuhan
3. Dipenhidramin dan Ammonium klorida dihaluskan dalam mortar kemudian
dilarutkan dengan sebagian air (campuran 1)
4. Gula pasir, saccharin sodium, pewarna kuning, nipagin, dan nipasol dihaluskan
dalam mortar kemudian dilarutkan dengan sebagian air (campuran 2)
5. Tambahkan sorbitol ke dalam campuran 2, aduk sampai homogen (campuran 3)
6. Tambahkan campuran 1 ke dalam campuran 3 dan jangan lupa bilas wadah
campuran 1 dengan sedikit air (campuran 4)
7. Tambahkan propilenglikol dan aduk sampai homogen
8. Tambahkan essence leci dan sisa air

4
9. Masukkan ke dalam wadah 10 ml sehingga didapatkan 10 botol
C. EVALUASI SEDIAAN
1. Organoleptik
Meliputi warna, bau, dan rasa
2. Penentuan pH larutan dengan pH meter
3. Volume terpindahkan
Prosedur lihat di FI IV hal 1089 <1261>
• Gunakan gelas ukur tidak lebih dari 2.5 kali volume larutan yang diuji
• Siapkan 10 botol sirup dan tuang masing-masing botol ke dalam gelas ukur
10mL secara perlahan-lahan dan diamkan tidak lebih dari 30menit.
• Ukur volume masing-masing botol pada saat tidak ada gelembung udara dan
hitung persentase rata-rata volumenya dan masing-masing botol
• Persyaratan
Volume rata-rata tidak kurang dari 100%, dan
Tidak satupun volume tiap wadah kurang dari 95%
Jika tidak memenuhi maka lanjutkan pengujian 20 botol tambahan
4. Penentuan bobot jenis larutan
FI IV hal 1030 <981>, dibutuhkan 10 mL
• Gunakan piknometer yang bersih dan kering (dicuci terlebih dahulu dengan
etanol lalu aseton)
• Timbang piknometer kosong (w1) lalu isi dengan air suling, bagian luar
piknometer dilap sampai kering dan ditimbang (w2)
• Buang air suling tersebut, keringkan piknometer lalu isi dengan cairan yang
akan diukur bobot jenisnya pada suhu yang sama pada saat pemipetan, dan
timbang (w3)
• Hitung bobot jenis cairan dengan rumus :

BJ =

Keterangan:
w1 = bobot piknometer kosong
w2 = bobot piknometer + air suling
w3 = bobot piknometer + cairan

5
SEDIAAN ELIXIR
A. FORMULA
per 5 ml per 100 mL per Bets 1000 L
No. Nama Bahan
Jumlah Satuan Jumlah Satuan Jumlah Satuan
1 Paracetamol 125.00 mg g kg

2 Gula Pasir/Saccharosa 2,000 mg g kg

3 Saccharin sodium 3.00 mg mg g

4 Methylparaben (Nipagin) 5.00 mg mg g

5 Propylparaben (Nipasol) 1.25 mg mg g

6 Sorbitol Liquid 655.00 mg g kg

7 Propylene Glycol 700 mg g kg

8 Alkohol 96% 0.15 mL mL L

9 Eurocert Red Ponceau 1.11 mg mg g

10 Essence Leci 0.2 mL g kg

11 Purified water ad 5.00 mL mL L

Total 5.00 mL mL L
Note : volume yang dibuat lebihkan 3% (jadi 103mL) dan hitung konstanta dielektrik
campurannya

B. PROSEDUR KERJA
1. Panaskan air (lebihkan dari kebutuhan) sampai mendidih lalu dinginkan
2. Timbang bahan sesuai kebutuhan
3. Parasetamol dihaluskan dalam mortar kemudian larutkan dengan sebagian
air hangat dan alkohol 96% (campuran 1)
4. Gula pasir, saccharin sodium, eurocert red ponceau, nipagin, dan nipasol
dihaluskan dalam mortar kemudian larutkan dengan sebagian air dalam
lumpang (campuran 2)
5. Tambahkan sorbitol ke dalam campuran 2 dan aduk sampai homogen
(campuran 3)
6. Tambahkan campuran 1 ke dalam campuran 3 dan jangan lupa bilas wadah
campuran 1 dengan sedikit air (campuran 4)
7. Tambahkan propilenglikol dan aduk sampai homogen
8. Tambahkan essence leci dan sisa air
9. Masukkan ke dalam wadah 10mL sehingga didapatkan 10 botol

6
C. EVALUASI SEDIAAN

1. Organoleptik
Meliputi warna, bau, dan rasa

2. Volume terpindahkan
Prosedur lihat di FI IV hal 1089 <1261>
• Gunakan gelas ukur tidak lebih dari 2.5 kali volume larutan yang diuji
• Siapkan 10 botol sirup dan tuang masing-masing botol ke dalam gelas
ukur 10mL secara perlahan-lahan dan diamkan tidak lebih dari 30menit.
• Ukur volume masing-masing botol pada saat tidak ada gelembung udara
dan hitung persentase rata-rata volumenya dan masing-masing botol
• Persyaratan
Volume rata-rata tidak kurang dari 100%, dan
Tidak satupun volume tiap wadah kurang dari 95%
Jika tidak memenuhi maka lanjutkan pengujian 20 botol tambahan

3. Penentuan bobot jenis larutan


FI IV hal 1030 <981>, dibutuhkan 10 mL
• Gunakan piknometer yang bersih dan kering (dicuci terlebih dahulu
dengan etanol lalu aseton)

• Timbang piknometer kosong (w1) lalu isi dengan air suling, bagian luar
piknometer dilap sampai kering dan ditimbang (w2)
• Buang air suling tersebut, keringkan piknometer lalu isi dengan cairan
yang akan diukur bobot jenisnya pada suhu yang sama pada saat
pemipetan, dan timbang (w3)
• Hitung bobot jenis cairan dengan rumus :

BJ =

Keterangan:
w1 = bobot piknometer kosong
w2 = bobot piknometer + air suling
w3 = bobot piknometer + cairan

4. Penentuan pH eliksir dengan pH meter

7
SEDIAAN MIXTURA
A. FORMULA
per 5 ml per 100 mL per Bets 1000 L
No. Nama Bahan
Jumlah Satuan Jumlah Satuan Jumlah Satuan
1 Asam Salisilat 150 mg g Kg

2 Camphora 60 mg g Kg

3 Talkum Venetum 300 mg mg Kg

4 ZnO 300 mg mg Kg

5 Etanol 96% 0.8 mL mL L

6 Pewarna Merah 0.1 mg mg g

7 Gliserin 1 mL mL L

8 Aquadest ad 5 mL mL L

Total 5.00 mL mL L
Note : volume yang dibuat lebihkan 3% (jadi 103mL)

B. PROSEDUR KERJA
1. Timbang bahan sesuai kebutuhan
2. Asam salisilat dihaluskan dalam mortar dan larutkan dengan sebagian etanol
96% kemudian keringkan dengan talkum venetum (campuran 1)
3. Camphora dihaluskan dalam mortar dan larutkan dengan sebagian etanol
96% kemudian keringkan dengan ZnO (campuran 2)
4. Tambahkan campuran 2 ke dalam campuran 1 dan aduk sampai homogeny
5. Tambahkan air sebagian sedikit demi sedikit sambil di aduk
6. Tambahkan gliserin sedikit demi sedikit sambil di aduk
7. Tambahkan pewarna yang sebelumnya sudah dilarutkan dengan air
8. Tambahkan sisa air
9. Masukkan ke dalam wadah dan kemas

C. EVALUASI SEDIAAN
1. Organoleptik
Meliputi warna, dan bau
2. Volume terpindahkan
Prosedur lihat di FI IV hal 1089 <1261>
• Gunakan gelas ukur tidak lebih dari 2.5 kali volume larutan yang diuji
• Siapkan 10 botol sirup dan tuang masing-masing botol ke dalam gelas
ukur 10mL secara perlahan-lahan dan diamkan tidak lebih dari 30menit.

8
• Ukur volume masing-masing botol pada saat tidak ada gelembung udara
dan hitung persentase rata-rata volumenya dan masing-masing botol
• Persyaratan
Volume rata-rata tidak kurang dari 100%, dan
Tidak satupun volume tiap wadah kurang dari 95%
Jika tidak memenuhi maka lanjutkan pengujian 20 botol tambahan

3. Penentuan bobot jenis larutan


FI IV hal 1030 <981>, dibutuhkan 10 mL
• Gunakan piknometer yang bersih dan kering (dicuci terlebih dahulu
dengan etanol lalu aseton)

• Timbang piknometer kosong (w1) lalu isi dengan air suling, bagian luar
piknometer dilap sampai kering dan ditimbang (w2)
• Buang air suling tersebut, keringkan piknometer lalu isi dengan cairan
yang akan diukur bobot jenisnya pada suhu yang sama pada saat
pemipetan, dan timbang (w3)
• Hitung bobot jenis cairan dengan rumus :

BJ =

Keterangan:
w1 = bobot piknometer kosong
w2 = bobot piknometer + air suling
w3 = bobot piknometer + cairan

4. Penentuan pH mikstura dengan pH meter

9
SEDIAAN SUSPENSI
A. FORMULA
per 5 ml per 100 mL per Bets 1000 L
No. Nama Bahan
Jumlah Satuan Jumlah Satuan Jumlah Satuan
1 Mg(OH)2 200.00 mg g Kg

2 Al(OH) 200.00 mg g Kg

3 Tragakan 800.00 mg mg Kg

4 Gula pasir 560.00 mg mg Kg

5 Nipagin 5.00 mL mL L

6 Sorbitol 0.3 mL mg g

7 Asam Sitrat 5 mg mg g

8 Aquadest ad 5 mL mL L

Total 5.00 mL mL L
Note : volume yang dibuat lebihkan 3% (jadi 103mL)

B. PROSEDUR KERJA
1. Tragakan dihaluskan dalam mortar dan kembangkan dengan sedikit air
sedikit demi sedikit sambal diaduk (campuran 1)
2. Mg(OH)2 , Al(OH), nipagin, dan gula pasir dihaluskan dalam mortar
kemudian larutkan dengan sedikit air (campuran 2)
3. Tambahkan campuran 2 ke campuran 1 sedikit demi sedikit dan jangan lupa
wadah campuran 2 dibilas dengan sedikit air
4. Tambhkan sorbitol sedikit demi sedikit sambal diaduk
5. Tambahkan asam sitrat yang sebelumnya sudah dilarutkan dalam air
6. Tambahkan sisa air
7. Masukkan ke dalam wadah dan kemas

C. EVALUASI SEDIAAN
1. Organoleptik
Meliputi warna, rasa, dan bau

10
2. Volume terpindahkan
Prosedur lihat di FI IV hal 1089 <1261>
• Gunakan gelas ukur tidak lebih dari 2.5 kali volume larutan yang diuji
• Siapkan 10 botol sirup dan tuang masing-masing botol ke dalam gelas
ukur 10mL secara perlahan-lahan dan diamkan tidak lebih dari 30menit.
• Ukur volume masing-masing botol pada saat tidak ada gelembung udara
dan hitung persentase rata-rata volumenya dan masing-masing botol
• Persyaratan
Volume rata-rata tidak kurang dari 100%, dan
Tidak satupun volume tiap wadah kurang dari 95%
Jika tidak memenuhi maka lanjutkan pengujian 20 botol tambahan

3. Penentuan bobot jenis larutan


FI IV hal 1030 <981>, dibutuhkan 10 mL
• Gunakan piknometer yang bersih dan kering (dicuci terlebih dahulu
dengan etanol lalu aseton)
• Timbang piknometer kosong (w1) lalu isi dengan air suling, bagian luar
piknometer dilap sampai kering dan ditimbang (w2)
• Buang air suling tersebut, keringkan piknometer lalu isi dengan cairan
yang akan diukur bobot jenisnya pada suhu yang sama pada saat
pemipetan, dan timbang (w3)
• Hitung bobot jenis cairan dengan rumus :

BJ =

Keterangan:
w1 = bobot piknometer kosong
w2 = bobot piknometer + air suling
w3 = bobot piknometer + cairan

4. Penentuan pH suspensi dengan pH meter

11
5. Volume sedimentasi
• Sediaan dimasukkan ke dalam tabung sedimentasi yang berskala.
• Volume yang diisikan merupakan volume awal (Vo)
• Setelah beberapa waktu/hari diamati volume akhir dengan terjadinya
sedimentasi. Volume terakhir tersebut diukur (Vu).
• Hitung volume sedimentasi (F)
• Buat kurva/grafik antara F (sumbu Y) terhadap waktu (sumbu X)
Penafsiran hasil :
• Bila F=1 dinyatakan sebagai “Flocculation equilibrium”, merupakan
sediaan yang baik. Demikian apabila F mendekati 1.
• Bila F>1 terjadi “Floc” sangat longgar dan halus sehingga volume akhir
lebih besar dari volume awal. Maka perlu ditambahkan zat tambahan.
• Formulasi suspensi lebih baik jika dihasilkan kurva garis yang horizontal
atau sedikit curam.

6. Uji redispersi
Suspensi di redispersi dengan cara membalikkan botol dengan sudut 900
kemudian dicatat berapa jumlah pengocokan dan lama pengocokan yang
diperlukan hingga tersuspensi dengan baik. Titik akhirnya adalah jika pada
dasar tabung sudah tidak terdapat endapan. Kemampuan redispersi baik bila
suspensi telah terdispersi sempurna dengan pengocokan tangan maksimum 30
detik.

7. Uji viskositas dan sifat aliran dengan Viskometer Brookfield


• Suspensi dikocok lalu dimasukkan ke dalam beker gelas dan pastikan
tidak ada gelembung udara didalamnya
• Pilih spindel dengan mengurutkan dari yang besar sampai yang kecil.
Semakin kental sampel yang akan diujikan maka spindel yang akan
digunakan semakin kecil. Salah satu spindel dipilih berdasarkan hasil
uji coba semua spindel pada 4 kecepatan (rpm) yaitu 0.5; 1; 2.5; dan

12
5rpm. Jika masing-masing rpm memberikan harga di antara 30-80
maka spindel dapat digunakan untuk uji viskositas
• Spindel diturunkan sedemikian rupa sehingga batas spindel tercelup
ke dalam cairan yang akan diukur viskositasnya.
• Tekan power alat dan biarkan alat untuk kalibrasi
• Set RPM mulai dari 2, 5, 10, 20, 40, 50, 40, 20, 10, 5, 2 rpm
• Baca hasil kekentalan zat dalam cp dan %Tourque
• Plot data yang diperoleh antara tekanan geser (%Torque) dengan
kecepatan geser (rpm) sehingga diperoleh kurva dan tentukan sifat
aliran sediaan tersebut
Kecepatan geser (rpm) Viskositas (cP) Tekanan geser
2
5
10
20
40
50
40
20
10
5
2

13
SEDIAAN EMULSI
D. FORMULA

per 5 ml per 100 mL per Bets 1000 L


No. Nama Bahan
Jumlah Satuan Jumlah Satuan Jumlah Satuan
1 Oleum Lecoris Aseli 40.00 mg g Kg

2 Gom Arab 400.00 mg g Kg

3 Gliserin 0.50 mL mL L

4 Nipagin 5.00 mg mg Kg

5 Nipasol 1.25 mg mg g

6 Sakarin 5.00 mg mg g

7 Propilenglikol 0.5 mL mL L

8 Oleum Cinnamomi 0.01 mL mL L

9 Aquadest ad 5 mL mL L

Total 5.00 mL mL L
Note : volume yang dibuat lebihkan 3% (jadi 103mL)

B. PROSEDUR KERJA
1. Kembangkan gom arab dengan sebagian air dalam mortar sampai terbentuk
corpus emulsi kemudian tambahkan oleum lecoris aselli sedikit demi sedikit
sembari diaduk kuat
2. Tambahkan sedikit air sembari diaduk kuat
3. Tambahkan gliserin sedikit demi sedikit sembari diaduk kuat
4. Tambahakan propilenglikol sedikit demi sedikit sembari diaduk kuat
5. Tambahkan sakarin yang sudah dilarutkan dengan air sembari diaduk kuat
6. Tambahkan sisa air sedikit demi sedikit sembari diaduk kuat
7. Tambahkan oleum cinnamomi
8. Tuang ke dalam wadah 10 mL sehingga didapatkan 10 botol

C. EVALUASI SEDIAAN
1. Organoleptik
Meliputi warna, rasa, dan bau

14
2. Volume terpindahkan
Prosedur lihat di FI IV hal 1089 <1261>
• Gunakan gelas ukur tidak lebih dari 2.5 kali volume larutan yang diuji
• Siapkan 10 botol sirup dan tuang masing-masing botol ke dalam gelas
ukur 10mL secara perlahan-lahan dan diamkan tidak lebih dari 30menit.
• Ukur volume masing-masing botol pada saat tidak ada gelembung udara
dan hitung persentase rata-rata volumenya dan masing-masing botol
• Persyaratan
Volume rata-rata tidak kurang dari 100%, dan
Tidak satupun volume tiap wadah kurang dari 95%
Jika tidak memenuhi maka lanjutkan pengujian 20 botol tambahan

3. Penentuan bobot jenis larutan


FI IV hal 1030 <981>, dibutuhkan 10 mL
• Gunakan piknometer yang bersih dan kering (dicuci terlebih dahulu
dengan etanol lalu aseton)
• Timbang piknometer kosong (w1) lalu isi dengan air suling, bagian luar
piknometer dilap sampai kering dan ditimbang (w2)
• Buang air suling tersebut, keringkan piknometer lalu isi dengan cairan
yang akan diukur bobot jenisnya pada suhu yang sama pada saat
pemipetan, dan timbang (w3)
• Hitung bobot jenis cairan dengan rumus :

BJ =

Keterangan:
w1 = bobot piknometer kosong
w2 = bobot piknometer + air suling
w3 = bobot piknometer + cairan

4. Penentuan pH emulsi dengan pH meter

15
5. Penentuan tipe emulsi
Dilakukan dengan menggunakan uji pengenceran, dengan cara mengencerkan
emulsi dengan air. Jika emulsi tercampur baik dengan air maka tipe amulsi
adalah minyak dalam air (M/A) sebaliknya jika air yang ditambahkan
membentuk globul pada emulsi maka tipe emulsinya adalah air dalam minyak
(A/M).
• Ambil beberapa mili emulsi dan encerkan dengan air (1:1) dan lakukan
pengocokan dengan hati-hati
• Amati dan tentukan tipe emulsinya

6. Uji sentrifugasi
• Masukkan emulsi dalam tabung effendorf setinggi 10 mL
• Lakukan sentrifugasi pada kecepatan 13.000 selama 30 menit
• Amati kestabilan emulsi yang terjadi

7. Uji viskositas dan sifat aliran dengan Viskometer Brookfield


• Emulsi dikocok lalu dimasukkan ke dalam beker gelas dan pastikan tidak
ada gelembung udara didalamnya
• Pilih spindel dengan mengurutkan dari yang besar sampai yang kecil.
Semakin kental sampel yang akan diujikan maka spindel yang akan
digunakan semakin kecil. Salah satu spindel dipilih berdasarkan hasil uji
coba semua spindel pada 4 kecepatan (rpm) yaitu 0.5; 1; 2.5; dan 5 rpm.
Jika masing-masing rpm memberikan harga di antara 30-80 maka spindel
dapat digunakan untuk uji viskositas
• Spindel diturunkan sedemikian rupa sehingga batas spindel tercelup ke
dalam cairan yang akan diukur viskositasnya.
• Tekan power alat dan biarkan alat untuk kalibrasi
• Set RPM mulai dari 2, 5, 10, 20, 40, 50, 40, 20, 10, 5, 2 rpm
• Baca hasil kekentalan zat dalam cp dan %Tourque

16
• Plot data yang diperoleh antara tekanan geser (%Torque) dengan
kecepatan geser (rpm) sehingga diperoleh kurva dan tentukan sifat aliran
sediaan tersebut
Kecepatan geser (rpm) Viskositas Tekanan geser
2
5
10
20
40
50
40
20
10
5
2

17
SEDIAAN KRIM
A. FORMULA

per 5 ml per 100 mL per Bets 1000 L


No. Nama Bahan
Jumlah Satuan Jumlah Satuan Jumlah Satuan
1 Ekstrak encer 200.00 mg g Kg

2 Minyak kelapa 750.00 mg g Kg

3 Asam stearate 350.00 mg g L

4 Gliserin 500.00 mg g Kg

5 TEA 100.00 mg g g

6 Setil alkohol 100.00 mg g g

7 Tokoferol 25.00 mg g L

8 Nipagin 5.00 mg g L

9 Oleum lavender 0.01 mL mL

8 Aquadest ad 5.00 mL mL L

Total 5.00 mL 100.00 mL 1000.00 L


Note : volume yang dibuat lebihkan 3% (jadi 103mL)

B. PROSEDUR KERJA
1. Fase minyak (minyak kelapa, asam stearate, setil alkohol) dilebur di atas
penangas air hingga suhu 700C.
2. Pada saat yang sama fase air (gliserin, TEA, nipagin, air) dipanaskan di atas
penangas air hingga suhu 700C.
3. Campurkan fase minyak dan fase air ke dalam mortar panas. Aduk hingga
terbentuk masa putih seperti susu.
4. Setelah dingin 400C ditambhakna tokoferol, diaduk hingga homogeny
5. Tambahkan ekstrak encer dan aduk sampai homogeny
6. Tambahakan oleum lavender kemudian diaduk terus hingga homogeny
7. Tuang ke dalam wadah dan kemas

C. EVALUASI SEDIAAN
1. Organoleptik
Meliputi warna, dan bau

18
2. Homogenitas
Krim dioleskan di atas kaca objek kemudian dikatupkan dengan kaca objek
lain, lalu amati apakah krim tersebut homogen, apakah permukaannya halus
merata atau ada granul yang masih keras

3. Penentuan pH krim dengan pH meter

4. Uji hedonik
Krim dicoba oleh perwakilan tiap kelompok kemudian diberikan nilai
berdasarkan kenyamanan, homogenitas, dan organoleptic.

5. Uji sentrifugasi
• Masukkan krim dalam tabung effendorf setinggi 10 mL
• Lakukan sentrifugasi pada kecepatan 13.000 selama 30 menit
• Amati kestabilan krim yang terjadi

6. Uji viskositas dan sifat aliran dengan Viskometer Brookfield


• Krim dikocok lalu dimasukkan ke dalam beker gelas dan pastikan tidak
ada gelembung udara didalamnya
• Pilih spindel dengan mengurutkan dari yang besar sampai yang kecil.
Semakin kental sampel yang akan diujikan maka spindel yang akan
digunakan semakin kecil. Salah satu spindel dipilih berdasarkan hasil uji
coba semua spindel pada 4 kecepatan (rpm) yaitu 0.5; 1; 2.5; dan 5 rpm.
Jika masing-masing rpm memberikan harga di antara 30-80 maka spindel
dapat digunakan untuk uji viskositas
• Spindel diturunkan sedemikian rupa sehingga batas spindel tercelup ke
dalam cairan yang akan diukur viskositasnya.
• Tekan power alat dan biarkan alat untuk kalibrasi
• Set RPM mulai dari 2, 5, 10, 20, 40, 50, 40, 20, 10, 5, 2 rpm
• Baca hasil kekentalan zat dalam cp dan %Tourque

19
• Plot data yang diperoleh antara tekanan geser (%Torque) dengan
kecepatan geser (rpm) sehingga diperoleh kurva dan tentukan sifat aliran
sediaan tersebut
Kecepatan geser (rpm) Viskositas Tekanan geser
2
5
10
20
40
50
40
20
10
5
2

20
SEDIAAN GEL
A. FORMULA

per 5 ml per 100 mL per Bets 1000 L


No. Nama Bahan
Jumlah Satuan Jumlah Satuan Jumlah Satuan
1 Oleum Lavender 20.00 mg g Kg

2 Carbopol 50.00 mg g Kg

3 Gliserin 150.00 mg g Kg

4 TEA 150.00 mg g Kg

5 Nipagin 5.00 mg g G

6 Aquadest ad 5.00 mL mL L

Total 5.00 mL 100.00 mL 1000.00 L


Note : volume yang dibuat lebihkan 3% (jadi 103mL)

B. PROSEDUR KERJA
1. Kembangkan karbopol dengan sebagian air hangat dan aduk sampai
terbentuk basis gel
2. Tambahkan TEA sdikit demi sedikit sembari diaduk
3. Tambahkan gliserin dan minyak atsiri lavender sedikit demi sedikit sembari
diaduk
4. Tambahkan nipagin yang sudah dilarutkan dalam air
5. Tambahkan sisa air dan aduk sampai homogen
6. Tuang ke dalam wadah dan kemas

C. EVALUASI SEDIAAN
1. Organoleptik
Meliputi warna, dan bau
2. Homogenitas
Gel dioleskan di atas kaca objek kemudian dikatupkan dengan kaca objek
lain, lalu amati apakah gel tersebut homogen, apakah permukaannya halus
merata atau ada granul yang masih keras
3. Penentuan pH gel dengan pH meter

21
4. Uji hedonik
Gel dicoba oleh perwakilan tiap kelompok kemudian diberikan nilai
berdasarkan kenyamanan, homogenitas, dan organoleptik.

5. Uji viskositas dan sifat aliran dengan Viskometer Brookfield


• Gel dikocok lalu dimasukkan ke dalam beker gelas dan pastikan tidak
ada gelembung udara didalamnya
• Pilih spindel dengan mengurutkan dari yang besar sampai yang kecil.
Semakin kental sampel yang akan diujikan maka spindel yang akan
digunakan semakin kecil. Salah satu spindel dipilih berdasarkan hasil uji
coba semua spindel pada 4 kecepatan (rpm) yaitu 0.5; 1; 2.5; dan 5 rpm.
Jika masing-masing rpm memberikan harga di antara 30-80 maka spindel
dapat digunakan untuk uji viskositas
• Spindel diturunkan sedemikian rupa sehingga batas spindel tercelup ke
dalam cairan yang akan diukur viskositasnya.
• Tekan power alat dan biarkan alat untuk kalibrasi
• Set RPM mulai dari 2, 5, 10, 20, 40, 50, 40, 20, 10, 5, 2 rpm
• Baca hasil kekentalan zat dalam cp dan %Tourque
• Plot data yang diperoleh antara tekanan geser (%Torque) dengan
kecepatan geser (rpm) sehingga diperoleh kurva dan tentukan sifat aliran
sediaan tersebut.
Kecepatan geser (rpm) Viskositas Tekanan geser
2
5
10
20
40
50
40
20
10
5
2

22
SEDIAAN SALEP
A. FORMULA

per 5 g per 10g per Bets 100kg


No. Nama Bahan
Jumlah Satuan Jumlah Satuan Jumlah Satuan
1 Champora 100.00 mg g Kg

2 Adeps lanae 250.00 mg g Kg

3 Propilenglikol 500.00 mg g Kg

4 Paraffin cair 10.00 mg g g

5 Vaselin ad 5000.00 mg g Kg

Total 5000.00 mg 10.00 g 1000.00 Kg


Note : volume yang dibuat lebihkan 3% (jadi 103mL)

B. PROSEDUR KERJA
1. Masukkan sedikit vaselin pada mortar dan tambahkan champora, gerus
sampai homogen
2. Tambahkan adeps lanae, gerus hingga homogeny
3. Tambahkan sedikit vaselin, gerus sampai homogen
4. Tambahkan propilenglikol, gerus sampai homogen
5. Tambahkan sebagian vaselin, gerus sampai homogeny
6. Tambahkan paraffin cair, gerus sampai homogeny
7. Tambahkan sisa vaselin, gerus sampai homogeny
8. Tuang ke dalam wadah dan kemas

C. EVALUASI SEDIAAN
1. Organoleptik
Meliputi warna, dan bau

2. Homogenitas
Salep dioleskan di atas kaca objek kemudian dikatupkan dengan kaca objek
lain, lalu amati apakah salep tersebut homogen, apakah permukaannya halus
merata atau ada granul yang masih keras

3. Penentuan pH salep dengan pH meter

23
4. Uji hedonik
Salep dicoba oleh perwakilan tiap kelompok kemudian diberikan nilai
berdasarkan kenyamanan, homogenitas, dan organoleptik.

5. Uji viskositas dan sifat aliran dengan Viskometer Brookfield


• Salep dikocok lalu dimasukkan ke dalam beker gelas dan pastikan tidak
ada gelembung udara didalamnya
• Pilih spindel dengan mengurutkan dari yang besar sampai yang kecil.
Semakin kental sampel yang akan diujikan maka spindel yang akan
digunakan semakin kecil. Salah satu spindel dipilih berdasarkan hasil uji
coba semua spindel pada 4 kecepatan (rpm) yaitu 0.5; 1; 2.5; dan 5 rpm.
Jika masing-masing rpm memberikan harga di antara 30-80 maka spindel
dapat digunakan untuk uji viskositas
• Spindel diturunkan sedemikian rupa sehingga batas spindel tercelup ke
dalam cairan yang akan diukur viskositasnya.
• Tekan power alat dan biarkan alat untuk kalibrasi
• Set RPM mulai dari 2, 5, 10, 20, 40, 50, 40, 20, 10, 5, 2 rpm
• Baca hasil kekentalan zat dalam cp dan %Tourque
• Plot data yang diperoleh antara tekanan geser (%Torque) dengan
kecepatan geser (rpm) sehingga diperoleh kurva dan tentukan sifat aliran
sediaan tersebut.
Kecepatan geser (rpm) Viskositas Tekanan geser
2
5
10
20
40
50
40
20
10
5

24
SEDIAAN PASTA
A. FORMULA

per 5 g per 10g per Bets 100kg


No. Nama Bahan
Jumlah Satuan Jumlah Satuan Jumlah Satuan
1 Calcium carkonat 2400.00 mg g Kg

2 Gliserin 1100.00 mg g Kg

3 Na Benzoat 25.00 mg g Kg

4 Na. Lauryl Sulfat 100.00 mg g g

5 Sodium Saccharin 10.00 mg g Kg

6 Na CMC 30.00 mg g

7 Oleum menthe piperta 0.01 mL mL

6 Aquadest ad 5000.00 mL mL

Total 5000.00 mg 10.00 g 1000.00 Kg


Note : volume yang dibuat lebihkan 3% (jadi 10.3g)

B. PROSEDUR KERJA
1. Kembangkan Na CMC dengan sebagian air, aduk sampai mengembang
2. Tambahkan Na Beozoat dan sodium sakarin yang sebelumnya sudah
dilarutkan dengan air (campuran 1)
3. Kembangkan Na lauryl sulfat dengan sebagian air, aduk sampai homogen
(campuran 2)
4. Tambahkan campuran 2 ke dalam campuran 1, aduk hingga homogeny
5. Tambahkan kalsium karbonat sedikit demi sedikit, aduk hingga homogeny
6. Tambahkan gliserin sedikit demi sedikit, aduk sampai homogeny
7. Tambahkan oleum menthe piperitae
8. Tambahkan sisa air
9. Tuang ke dalam wadah dan kemas

C. EVALUASI SEDIAAN
1. Organoleptik
Meliputi warna, dan bau

25
2. Homogenitas
Pasta dioleskan di atas kaca objek kemudian dikatupkan dengan kaca objek
lain, lalu amati apakah pasta tersebut homogen, apakah permukaannya halus
merata atau ada granul yang masih keras
3. Penentuan pH pasta dengan pH meter

4. Daya detergensi/ daya bersih pasta terhadap kotoran yang melekat


5. Uji viskositas dan sifat aliran dengan Viskometer Brookfield
• Pasta dikocok lalu dimasukkan ke dalam beker gelas dan pastikan tidak
ada gelembung udara didalamnya
• Pilih spindel dengan mengurutkan dari yang besar sampai yang kecil.
Semakin kental sampel yang akan diujikan maka spindel yang akan
digunakan semakin kecil. Salah satu spindel dipilih berdasarkan hasil uji
coba semua spindel pada 4 kecepatan (rpm) yaitu 0.5; 1; 2.5; dan 5 rpm.
Jika masing-masing rpm memberikan harga di antara 30-80 maka spindel
dapat digunakan untuk uji viskositas
• Spindel diturunkan sedemikian rupa sehingga batas spindel tercelup ke
dalam cairan yang akan diukur viskositasnya.
• Tekan power alat dan biarkan alat untuk kalibrasi
• Set RPM mulai dari 2, 5, 10, 20, 40, 50, 40, 20, 10, 5, 2 rpm
• Baca hasil kekentalan zat dalam cp dan %Tourque
• Plot data yang diperoleh antara tekanan geser (%Torque) dengan
kecepatan geser (rpm) sehingga diperoleh kurva dan tentukan sifat aliran
sediaan tersebut.
Kecepatan geser (rpm) Viskositas Tekanan geser
2
5
10
20
40
50
40
20
10
5

26

Anda mungkin juga menyukai