partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase cair. Suspensi merupakan sediaan cair yang
mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase cair. Beberapa suspensi
dapat langsung digunakan, sedangkan yang lain berupa campuran padat yang harus
dikonstitusikan terlebih dahulu dengan pembawa yang sesuai segera sebelum digunakan .
Suspensi merupakan termodinamika tidak stabil, dimana terdapat padatan yang tidak larut
dari suspensi yang menyebabkan adanya tegangan antarmuka dan memerlukan energi bebas
permukaan untuk menstabilkannya sehingga energi besas permukaan tidak sama dengan nol
(∆ F≠0).
2. Beberapa bahan obat tidak stabil jika tersedia dalam bentuk larutan dapat dibuat dalam
sediaan suspensi.
3. Obat dalam sediaan suspensi rasanya lebih enak dibandingkan dalam larutan, karena rasa
4. Stabil secara kimia karena suspensi tidak mengalami perubahan secara kimia karena bahan
1. Tidak praktis dibawah bila dibandingkan dalam bentuk sediaan lain, misalnya pulveres,
2. Keseragaman dan keakuratan dosis tidak dapat dibandingkan dengan sediaan tablet
3. Efektifitas formulasi sulit dicapai karena dalam pembuatannya lebih sulit dibandngkan tablet.
berikut :
1. Ukuran Partikel
Ukuran partikel erat hubungannya dengan luas penampang partikel tersebut serta daya
tekan keatas dari cairan suspensi itu.Hubungan antara ukuran partikel merupakan
daya tekan keatas merupakan hubungan linier.Artinya semakin besar ukuran partikel maka
2. Kekentalan / Viskositas
Kekentalan suatu cairan mempengaruhi pula kecepatan aliran dari cairan tersebut,
makin kental suatu cairan kecepatan alirannya makin turun (kecil). Hal ini dapat dibuktikan
Keterangan :
V = Kecepatan Aliran
g = Gravitasi
Apabila didalam suatu ruangan berisi partikel dalam jumlah besar, maka partikel
tersebut akan susah melakukan gerakan yang bebas karena sering terjadi benturan antara
itu makin besar konsentrasi partikel, makin besar kemungkinan terjadinya endapan partikel
Dalam suatu suspensi kemungkinan besar terdiri dari beberapa macam campuran
bahan yang sifatnya tidak terlalu sama. Dengan demikian ada kemungkinan terjadi interaksi
antar bahan tersebut yang menghasilkan bahan yang sukar larut dalam cairan tersebut.Karena
sifat bahan tersebut sudah merupakan sifat alami, maka kita tidak dapat mempengruhi
(Lachman,2008)
homogeniser, colloid mill dan mortir.Sedangkan viskositas fase eksternal dapat dinaikkan
dengan penambahan zat pengental yang dapat larut kedalam cairan tersebut.Bahan-bahan
pengental ini sering disebut sebagai suspending agent (bahan pensuspensi), umumnya besifat
Bahan pensuspensi atau suspending agent dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu:
Bahan pensuspensi dari alam yang biasanya digunakan adalah jenis gom /
hidrokoloid.Gom dapat larut atau mengembang atau mengikat air sehingga campuran tersebut
membentuk mucilago atau lendir. Dengan terbentuknya mucilago maka viskositas cairan
tersebut bertambah dan akan menambah stabilitas suspensi. Kekentalan mucilago sangat
Derivat Selulosa
Contohnya : Metil selulosa, karboksi metil selulosa (CMC), hidroksi metil selulosa.
yang baik :
1. Partikel yang terdispersi harus memiliki ukuran yang sama dimana partikel ini tidak
2. Bagaimana juga, dalam peristiwa terjadinya sedimentasi, sediment harus tidak membentuk
endapan yang keras. Endapan tersebut harus dapat terdispersi kembali dengan usaha yang
3. Produk harus mudah untuk dituang, memiliki rasa yang menyenangkan dan tahan terhadap
serangan mikroba.
Deflokulasi Flokulasi
padat karena berat dari lapisan atas keras satu sama lain tidak terbentuk
suspensi.
Dapus