Pengertian
Dispensing adalah proses yang meliputi serangkaian
kegiatan:
menerima dan memvalidasi resep obat
membahas dan solusi masalah dalam resep bila ada,
kalau perlu bersama dokter penulis resep
Menyiapkan obat dan / atau racikan
Memberi wadah dan etiket
Menyerahkan obat dan memberikan informasi
kepada pasien/ perawat
Mendokumentasikan semua tindakan
Compounding atau meracik adalah suatu kegiatan
membuat sediaan obat dengan mencampur bahan
aktif farmakologis dan bahan tambahan farmasi
Sediaan racikan a.l : pulveres , salep/ krim, larutan dan
suspensi
Racikan dibuat berdasar resep dan tidak dibenarkan
membuat persediaan/ banyak
Dispensing obat : resep
non resep ??
Informasi meliputi :
- Bahan berkhasiat
- Khasiat obat
- Rejimen dosis dan cara pakai obat
- Interaksi obat
- Efek samping obat
- Parameter farmakokinetika
- dll
2. Tehnik berkomunikasi
Kiat dalam berkomunikasi :
1. Berlaku ramah, empati dan penuh perhatian
2. Sapa pasien apakah ada yang perlu dibantu atau
ditanyakan
3. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti
disesuaikan dengan tingkat pemahaman ( usia,
latar belakang, budaya dll )
4. Usahakan tidak gunakan istilah kedokteran/
farmasi untuk pasien (karena ingin terlihat ahli ?),
gunakan padanannya
5. Beri informasi yang akurat, tidak berlebihan , tidak
memvonis, menakutkan dan mengancam serta
jelas
Bekal sebelum menjawab pertanyaan pasien
1. Pahami semua obat yang diperoleh pasien efek terapi,
efek samping, sifat khas sediaan.
2. Pahami keluhan dan harapan pasien
3. Pahami data pasien ( kondisi , umur, pendidikan,
ekonomi dll)
4. Ajukan pertanyaan standar pada pasien ( 3 prime
questions) :
- Bagaimana dokter menjelaskan tentang obat yang
diberikan
- Bagaimana cara menggunakannya
- Harapan setelah menggunakan obat
3.Menjamin keamanan khasiat, kemanfaatan
dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan
Diperlukan pengetahuan ttg :
Tepat Pasien
Tepat Indikasi
Tepat Obat
Tepat Dosis
Waspada Efek Samping
A. TEPAT PASIEN
- Diagnosis yang tepat menentukan pengobatan yang tepat
- Setiap pasien bisa mempunyai respon yang berbeda
terhadap obat
b. Analisa Resep
Efek farmakologi masing-masing obat dalam resep :
1) Furosemide adalah salah satu loop diuretik.
2) Aspilet adalah sediaan branded dari asam asetil salisilat
80 mg/ tablet. Asam asetil salisilat pada dasarnya adalah
jenis dari antiinflamasi nonsteroid yang juga sering
digunakan sebagai antiplatelet.
3) ISDN 5 atau isosorbid dinitrat 5 mg/tablet, merupakan senyawa
nitrat kerja panjang yang sering digunakan pada penanganan
kasus angina.
4) Diazepam 2 mg/tablet. Diazepam merupakan hipnotikum
golongan benzodiazepine.
5) Ranitidine, antihistamin H-2
6) Antasida, antasida merupakan sediaan obat basa yang
bekerja menetralkan asam lambung. Umumnya
natasida adalah sediaan tablet atau suspense yang
mengandung Al(OH)3 atau Mg(OH)2.
7)Bicnat merupakan garam, yang membawa sifat basa,
dapat digunakan pula sebagai antasida, alkalinisasi
urin, dan untuk mengatasi ketidaknyamanan saluran
urin pada penderita infeksi saluran urin.
8)Ketocid/ ketoprofen 200 mg/kapsul merupakan obat
antiinflamasi nonsteroid.
9)FA/ folic acide atau asam folat merupakan suplemen
makanan yang berperan penting dalam pembentukan
sel darah merah
Lakukan Analisa kerasionalan obat . Adakah DRP?
Apa saran yang diberikan?
( Pasien menyatakan tidak menderita hipertensi)
Batas waktu penggunaan obat
ED (Expired Date) atau tanggal kadaluwarsa adalah batas
waktu penggunaan produk obat setelah diproduksi dan
sebelum kemasannya dibuka. Tanggal atau bulan ED
selalu tercantum pada kemasan.
BUD (Beyond Use Data) adalah batas waktu
penggunaan produk obat setelah diracik/disiapkan atau
setelah kemasan primernya dibuka
Tanggal atau bulan BUD tidak selalu tercantum pada
kemasan.
Pastikan bahwa warna, bau, dan tekstur dari obat yang
telah dibuka tersebut masih dalam kondisi yang sama
seperti saat dibuka pertama kal
Informasi BUD dapat ditentukan berdasarkan
informasi dari pabrik obat, ataupun dari pedoman
umum dalam USP.
Penetapan BUD pada wadah sebagian besar obat
diatur oleh regulasi masing-masing negara
The U.S Pharmacopeia (USP) BUD sebaiknya
dicantumkan pada etiket wadah obat memberikan
batasan waktu kepada pasien kapan obat tersebut
masih layak untuk digunakan.
BUD Produk obat Steril
Pada saat produk steril dibuka terjadi paparan dengan
lingkungan di sekitarnya. Udara, uap air dan
mikroorganisme dapat masuk dapat menyebabkan
perubahan fisika dan kimia, serta kontaminasi
mikroorganisme. Perubahan fisika dan kimia
dipercepat oleh meningkatnya suhu, sedangkan
kontaminasi mikroorganisme dapat menimbulkan
infeksi
Produk steril biasanya tidak mengandung pengawet,
oleh karena itu dapat terkontaminasi oleh bakteri
Contoh :
expiration date serbuk injeksi seftriakson 1g dalam vial
yang belum dibuka adalah 3 (tiga) tahun; sedangkan
setelah direkonstitusi (beyond use date) sifat fisika
dan kimia stabil selama 24 jam pada suhu 25°C dan
selama 4 hari pada suhu 2-8°C.
Single use vial seftriakson yang telah direkonstitusi
harus segera digunakan.
Pengelompokan BUD produk steril (USP chapter 797)
1. Immediate use /Penggunaan Segera :Pemberian
injeksi dilakukan dalam waktu 1 jam sesudah
penyiapan/ pencampuran sediaan injeksi.
2. Low –Segregated Compounding Area,Penyiapan
sediaan injeksi dilakukan di Laminar Air Flow
Workbench (LAFW) atau Biological Safety Cabinet
(BSC) yang memenuhi persyaratan partikel dan
mikroba ISO Class 5 dan tahapan pencampurannya
sedikit, misalnya: rekonstitusi sediaan injeksi
antibiotik vial satu dosis. Dapat digunakan maksimum
12 jam
3. Low/Rendah , Penyiapan sediaan injeksi dilakukan di
Ruang ISO Class 5, tahapan pencampurannya sedikit
dan digunakan dalam waktu 48 jam BUD.
4. Medium/Sedang,Penyiapan sediaan injeksi dilakukan
di Ruang ISO Class 5 dan tahapan pencampurannya
banyak atau produk steril digunakan untuk lebih dari
satu pasien; atau produk steril digunakan untuk satu
pasien namun beberapa kali penggunaan. Dapat
digunakan dalam waktu 30 jam
5.High/ Tinggi,Penyiapan sediaan injeksi dengan bahan
obat yang tidak steril; atau penyiapan sediaan steril
dengan bahan obat steril namun tidak dilakukan di
Ruang ISO Class 5; Dapat digunakan dalam waktu 24
jam
Pedoman pemberian injeksi yang aman
Vial dengan label single dose atau single use hanya
digunakan untuk satu pasien dan satu prosedur.
Jarum dan syringe steril hanya digunakan satu kali (satu
kali pakai buang, disposable).
Penyiapan dan pemberian sediaan injeksi secara aseptis
dan mencegah kontaminasi.
Pemberian sediaan injeksi sebelum batas waktu
kedaluwarsa (expiration date atau beyond use date).
Penyimpanan, pencampuran dan pemberian sediaan
injeksi sesuai dengan standar prosedur operasional yang
telah ditetapkan dan dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
terlatih.
Dokumentasi dan evaluasi keefektifan dan keamanan
penggunaan sediaan injeksi secara berkala.
BUD produk obat Non Steril
Produk Obat-obat Pabrik
Kelembaban stabilitas obat ? khususnya obat-
obat yang dikemas dalam jumlah banyak (satu wadah)
perlu dipertimbangkan secara khusus.
Pasien akan membuka–tutup wadah setiap kali akan
menggunakan obat untuk setiap dosis pemakaian.
obat dapat terpapar oleh udara dan dengan demikian
akan mengurangi shelf-life atau mempercepat ED.
Bentuk sediaan padat
Produk obat pabrik bentuk sediaan padat yang
membutuhkan BUD misalnya produk repacking
(contoh: CTM kemasan 1000 tablet dikemas ulang
dalam wadah yang lebih kecil dengan jumlah yang
lebih sedikit dalam masing-masing wadah barunya) .