Pengertian suspensi
Menurut alok k,
2010 : 164
Suspensi farmasi dapat secara luas diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Suspensi oral
Suspensi oral banyak digunakan karena kemudian persiapan memungkinkan rendah
masalh stabilitas, dan kemudian pemberian dosis.
2. Suspensi parenteral
Suspensi perenteral diproduksi dengan banyak pertimbangan sebagai efek berkepanjangan
dari entitas kimia baru ditempat administrasi yaitu intramuskular, atau subkutan semua
agen yang digunakan harus aman, tidak memiliki efek pyrogenic atau antigenic atau irritant
atau hemolitic.
Lanjutan....
3. Suspensi parenteral
Kandungan padatan suspensi parenteral biasanya antara 0,5 dan
5,0% kecuali untuk pembentukan penisilin yang tidak larut. Dimana
konsentrasi antibiotik melebihi 30% sediaan steril ini dirancang
untuk pemberian intramuskular, intradermal, intralesional, intra
antikular atau subkutan. Viskositas suspensi parenteral harus cukup
rendah untuk memfasilitas injeksi, kendaraan umum untuk suspensi
parenteral termasuk mempertahankan larutan garam 0,9% atau
minyak nabati yang dapat diterima secara parenteral faktor utama
yang mengatur pemilihan bahan suntik adalah keamanan, suspensi
optalmik yang ditambahkan kemata harus disiapkan dengan cara
yang steril. Dengan bahan tambahan pada dasarnya adalah isotonik
dan berair dalam komposisi.
Lanjutan....