Anda di halaman 1dari 7

1.

Bobot Jenis Nyata


a. Definisi
Bobot jenis nyata ditetapkan sebagai massa suatu granul dibagi dengan volume.
Bobot jenis nyata diperoleh dari pembagian bobot jenis sampel dalam gram
dengan volume akhir sampel dalam cm3 yang berada pada gelas ukur.bobot jenis
nyata suatu granul tergantung pada distribusi ukuran pastikel, bentuk partike; dan
kecenderungan partikel yang menempel satu dengan yang lain.
b. Cara Kerja
i. Tuangkan kedalam gelas ukur 100 ml yang di miringkan pada sudut 45
dengan cepat(dapat melalui corong)
ii. Tegakkan gelas ukur , ratakan permukaan bahan dan baca volumenya (ml)
iii. Hitung bobot jenis nyata dengan rumus
c. Hasil
replikasi
1
2
3
Rata-rata

Berat (g)
10
10
10

d. Perhitungan
Replikasi 1

b=

w(g)
v (ml)

b=

10 g
21 ml

b=0,48
Replikasi 2

b=

w(g)
v (ml)

b=

10 g
20 ml

b=0,5

Replikasi 3

b=

w(g)
v (ml)

b=

10 g
19 ml

b=0,53

Volume(ml)
21
20
19

Bobot jenis
0,48
0,5
0,53
0,503

2. Bobot Jenis Mampat


a. Definisi
Timbang 10 g granul masukkan ke dalam gelas ukur dan dicatat volumenya,
kemudian granul dimampatkan sebanyak 10 kali ketukan dengan alat uji, catat
volume uji sebelum dimampatkan dan volume setelah dimampatkan dengan
pengetukan 500 kali.
b. Cara Kerja
i. Setelah penbacaan bobot nyata ,letakkan gelas ukur yang berisi bahan
pada alat pengetuk
ii. Jalankan alat dan amati serta catat volume bahan pada tiap interval 10
ketukan sampai 30 ketukan
iii. Hitung bobot jenis mampat dengan rumus
c. Hasil
Interval pengetukan
10
20
30
Rata-rata volume
Bobot jenis
Rata-rata bj mampat

Berat
10
10
10

d. Perhitungan
Rata-rata volume (1)

I
19ml
18ml
18ml
18,34
0,545
0,574

19 ml+ 18 ml+17 ml
3

18,34 ml

Rata-rata volume (2)

18 ml +17 ml+17 ml
3

17,3 ml

Rata-rata volume (3)

17 ml +16 ml+17 ml
3

16,599 ml

Bobot jenis (1)

berat ( g)
volume( ml)

II
18ml
17ml
17ml
17,3
0,578

III
17ml
16ml
17ml
16,599
0,599

10 g
18,34 ml

0,545 g / ml

Bobot jenis (2)

berat ( g)
volume( ml)

10 g
17,3 ml

0,578 g / ml

Bobot jenis (3)

berat ( g)
volume( ml)

10 g
16,599 ml

0,599 g / ml

Rata-rata bj mampat

0,545+0,578+0,599
3

0,574 g/ ml

% kompresibilitas

bj mampatbj nyata
x 100
bj mampat

0,5740,503
0.574

x 100 %

12 cukup baik
3. Kecepatan Alir
a. Definisi
kecepatan alir adalah waktu yang dibutuhkan sejumlah granul untuk mengalir
dalam suatu alat. Sifat ini dapat dipakai untuk menilai efektifitas bahan pelicin,
dimana adanya bahan pelicin dapat memperbaiki sifat alir suatu granul. Mudah
tidaknya aliran granul dapat dipengaruhi oleh bentuk granul, bobot jenis, keadaan
permukaan dan kelembapannya. Kecepatan alir granul sangat penting karena
berpengaruh pada keseragaman pengisian ruang kompresi dan keseragaman bobot
tablet.

b. Cara Kerja
i. Pasang corong pada pada statif dengan jarak ujung bagian bawah pipa ke
bidang datar 10 cm (bagian bawah corong di tutup)
ii. Tuang bahan tersebut ke dalam corong
iii. Buka bagiang bawah corong sambil menjalankan stopwatch
iv. Catat waktu yang pada bahan yang mulai mengalir sampai bahan corong
habis
v. Hitung kecepatan alir dengan rumus
c. Hasil
i. Sebelum diberikan pelicin / lubrikan
no
1
2
3
Rata-rata

Berat (g)
10
10
10

Tinggi (cm)
2
3
4,8

Kecepatan alir
5
3,4
2,08
3,49

ii. Sedudah diberikan pelicin / lubrikan


no

Berat (g)
10
10
10

Rata-rata
d. Perhitungan
i. Sebelum diberikan pelicin / lubrikan
w( g)

Kecepatan alir (1)


t (cm )

10 g
2 cm

5 g / cm
Kecepatan alir (2)

w( g)
t (cm )

10 g
3 cm

3,4 g/cm

Tinggi (cm)
1,8
1,6
1,7

Kecepatan alir
5,56
6,25
5,88
5,896

Kecepatan alir (3)

w( g)
t (cm )

10 g
4,8 cm

2,08 g /cm

Rata-rata kecepatan alir

5+3,4 +2,08
3

3,49 g /ml

ii. Sesudah diberikan pelicin / lubrikan


Kecepatan alir (1)

w( g)
t (cm )

10 g
1,8 cm

5,56 g /cm

Kecepatan alir (2)

w( g)
t (cm )

10 g
1,6 cm

6,25 g /cm

Kecepatan alir (3)

w( g)
t (cm )

10 g
1,7 cm

5,88 g /cm

Rata-rata kecepatan alir

1,8+1,6 +1,7
3

5,895 g /ml
4. Sudut Istirahat
a. Definisi
Sudut istirahat yaitu sudut yang terjadi antara timbunan partikel bentuk kerucut
dengan bidang horizontal. Besar kecilnya sudut diam dipengaruhi oleh bentuk,
ukuran dan kelembapan granul. Uji sudut diam menggambarkan sifat alir serbuk
pada
waktu mengalami proses penabletan. Besar kecilnya sudut diam
dipengaruhi oleh gaya tarik dan gaya gesek antar partikel, jika gaya tarik dan gaya
gesek kecil maka akan lebih cepat dan lebih mudah
b. Cara Kerja
i. Ukur tinggi timbunan bahan dibawah corong hasil penentuan kecepatan
alir
ii. Ukur jari-jari alas kerucut timbunan bahan
iii. Hitung sudut istirahat dengan rumus
c. Hasil
i. Sebelum diberikan pelicin / lubrikan
no
1
2
3
Rata-rata

Tinggi (cm)
1,3
1,2
1,25

Jari-jari (cm)
3,05
3
3,2

23,26
21,80
21,30

Jari-jari (cm)
3,3
3
3,3

21,30
20,30
18,77

ii. Sesudah diberikan pelicin / lubrikan


No
1
2
3
Rata-rata

Tinggi (cm)
1,3
1,1
1,1

Dapus
Ansel C Howard 2008 Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Jakarta UI Press

Depkes RI 1979 Farmakope Indonesia Edisi III Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan
Makanan Jakarta
Depkes RI 1995 Farmakope Indonesia Edisi IV Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan
Makanan Jakarta
Lachman L H A Lieberman dan J L Kanig 2008 Teori dan Praktek Farmasi IndustriEdisi Ketiga
Jakarta: UI Press

Anda mungkin juga menyukai