PENDAHULUAN
Untuk CH4 tetrahedral, empat hidrogen setara berada di sudut dengan sudut
HCH dari 109,5 Karbon tetrahedral tidak hanya bekerja sama dengan tidak adanya
isomer CH3Y dan CH2YZ, tetapi juga meramalkan adanya isomer bayangan cermin.
Ketika karbon membuat empat ikatan tunggal dengan empat kelompok berbeda
seperti CHFClBr, nonsuperimposable cermin-gambar molekul (enantiomer) ada:
Enantiomer menampilkan sifat fisik hampir sama kecuali untuk arah rotasi
dari cahaya terpolarisasi. Sebuah campuran yang sama dari si kembar cermin
gambar secara optik tidak aktif sejak rotasi membatalkan satu sama lain. Sebuah
karbon dengan empat kelompok yang berbeda dikatakan memiliki "pusat kiral."
Contoh molekul yang mengandung satu atau lebih pusat kiral ditunjukkan dengan
tanda bintang merah. Meskipun atom hidrogen tidak ditampilkan, menganggap
mereka hadir untuk memberikan karbon empat obligasi.
Sebagai jumlah pusat kiral (C *) meningkat, begitu juga jumlah stereoisomer
(struktur yang sama tetapi berbeda dalam orientasi ruang). Jumlah maksimum
stereoisomer yang mungkin adalah 2x di mana x adalah jumlah pusat kiral per
molekul.
Prelog dianugerahi Hadiah Nobel dalam bidang kimia (1975) untuk penelitian
stereokimia alkaloid, antibiotik, enzim, dan senyawa alam lainnya. Dia merancang
perbedaan stereokimia digunakan saat ini untuk konfigurasi gambar cermin: R / S
sebutan untuk enantiomer dan Z / E untuk isomer geometris Vladmir Prelog (19061998).
Tiga aspek stereokimia antara lain :
1. Isomer geometric
bagaimana ketegaran (rigidity) dalam molekul dapat mengakibatkan isomer.
2. Konformasi molekul
bentuk molekul dan bagaimana bentuk ini dapat berubah.
3. Kiralitas (chirality) molekul
bagaimana penataan kiri atau kanan atom-atom disekitar sebuah atom karbon
dapat mengakibatkan isomer.
1.2.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana Isomer geometri dalam alkena
2. Bagaimana isomer geometri dalam senyawa siklik.
3. Bagaimana tata nama (E) dan (z)
4. Bagaimana bentuk senyawa siklik.
5. Bagaimana konformasi senyawa rantai terbuka
6. Bagaimana aturan deret
7. Bagaimana kiralitas
8. Bagaimana proyeksi fisher.
1.3.
Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui apa itu stereokimia senyawa organik dan bagian-bagiannya
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Cl
Cl
C
H
H
C
H H
cis 1,2-dikloroetena
td 60oC
C
Cl
trans 1,2-dikloroetena
td 48oC
KELOMPOK III | MAKALAH KIMIA ORGANIK I
berotasi sempurna
mengelilingi
Ikatan-ikatan cincin
H
H
CH3
H
H
di atas bidang
OH
CH3
CH3
H
H
H
OH
di atas bidang
OH
Sama dengan
di bawah bidang
2.3.TATA NAMA (E) DAN (Z)
Sistem (E) dan (z) didasarkan pada suatu pemberian prioritas kepada atom atau
gugus yang terikat dalam masing-masing atom karbon ikatan rangkap. Jika atom
atau gugus yang berperioritas tinggi berada pada sisi yang berlawanan dari posisi
ikatan pi, maka isomer itu adalah (E). Jika gugus berperioritas tinggi berada dalam
satu sisi, maka isomer itu (Z). Huruf (E) berasal dari entgegen dan (Z) berasal
dari zuzamen.
Bila tiga atau empat gugus yang terikat pada atom-atom karbon suatu ikatan
rangkap berlainan, maka tetap diperoleh sepasang isomer geometrik. Tetapi
terkadang sulit untuk memberikan penandaan cis atau trans pada isomer itu.
Jika kedua atom pada masing-masing karbon ikatan rangkap itu berbeda,
prioritas didasarkan pada bobot atom dari atom atom yang langsung terikat pada
karbon ikatan rangkap itu. Atom dengan bobot atom lebih tinggi memperoleh
prioritas yang lebih tinggi.
F
Cl
Br
Nomor atom
I
9
17
35
53
Naiknya prioritas
Br
F
C
C
Cl
I lebih prioritas
daripada Br
Cl lebih prioritas
daripada F
2.4.
2.4.1
60o
90o
106o
120o
Senyaw
a siklik membentuk cincin-cincin datar . siklopentana semua senyawa siklik
menderita terikan (tegang karena tidak leluasa ), karena sudut ikatan (bond angel)
mereka menimpang dari sudut tetrahedral 109,5. Karena sudut cincin sangat kecil ,
maka siklopropana dan siklobutana lebih relatif dari pada alkana rantai terbuka ,
menurut Baeyer siklopentana merupakan system cincin yang paling stabil (karena
sudut ikatan paling dekat dengan sudut tetrahedral )dan kemudian reaktivitas
meningkat lagi mulai dengan sikloheksana .
Teori Baeyer tidak suluruhnya benar. Sikoheksana dan cincin yang lebih besar
lagi tidak lebih reaktif dari pada siklopentana . sekarang diketahui bahwa
sikloheksana bukanlah suatu cincin datar dengan sudut ikatan 120, melainkan suatu
cincin yang agak terlipat (puckered)dengan sudut ikatan mendekati 109, sudut
ikatan sp 3 biasa.
H
H
H
H
H
H
Sudutikatan 109
60o
tindih
C tumpang
maksimum
lebih tegang . siklopropana harus datar secara geometris tiga titik (atau tiga atom
karbon ) menentukan sebuah bidang . atom-atom hydrogen mau tidak mau bersifat
eklips .
2.4.3
Konformer sikloheksana
kursi
setengah kursi
biduk belit
2.4.4 Subtituen ekuatorial dan aksial
biduk
H
H
H
Sumbu.
Sebuah gugus metil lebih meruah dari pada sebuah atom hidrogen . bila gugus
metil dalam metilsikloheksana berada dalam posisi aksial, maka gugus metil itu
metil dan hidrogen aksial pada satu cincin akan saling tolak menolak. Antar aksi
antara gugus aksial disebut antaraksi 1,3-diaksial. Tolak menolak ini minimal bila
gugus metil berada pada temperatur kamar 95% molekul metilsikloheksana berada
dalam konformasi dimana gugus metil ekuitorial.
H
H
4
H
2
H
2
H
H
tolaka
n
1,3 diaksial
10
H
C
H
H
O
H
H
H
3.
Proyek newman
Suatu rumus bola dan pasak dan rumus dimensional adalah representasi tiga
dimensi dari model molekul dari suatu senyawa. Suatu proyek newman adalah
pandangan ujung ke ujung dari dua atom karbon saja dalam molekul ikan saja.
Proyek newman dapan digambarkan untuk moilekul dengan dua atom karbon saja
atau lebih, karena pada tiap kali hanya dua karbon dapat di tunjukan dalam proyeksi
itu, maka lebih dari suatu proyek newman dapat digambarkan untuk sebuah molekul.
KELOMPOK III | MAKALAH KIMIA ORGANIK I
11
OH
ClCH2
ClCH 2
H
OH
ClCH2
2 CH2
OH
Newman
Cl
C
2
CH2OH
H
Newman
H
1
OH
2
bola pasak
proyeknewman
OH
CH2Cl
dimensional
Cl
1 CH2
C
1
H
2
CH2
CH2OH 2 CH2
1
3 CH2Cl
Dimensional
Bola pasak
12
Karena adanya rotasi mengelilingi ikatan sigma, maka suatu molekul n dapat
memiliki dibelakang yang lain konformasi berapa saja. Konformosi yang berbedabeda itu disebut konformen (dari kata conformational isomer) karena conformer
dapat dengan mudah diubah satu menjadi yang lain, biasanay mereka tak dapat
diisolasikan satu bebas dari yang lain seperti isomer structural.
Dalam rumus-rumus etana dan 3-klorol-1-propanol, telah telah diperagakan
conformer goyang dalam nama atom-atom hydrogen atau gugus terpisah sejauh
mungkin satu dari yang lain. Karena ikatan C-C dapat berotasi maka atom-atom
hydrogen dapat juga saling menutup seperti gerhana tau sedapat mungkin berdekatan
satu di belakang yang lain ( konformasi ekslip ) agar lebih jelas digambarkan disini
dalam keadaan bukan ekslips benar-benar .
H
H
H
H
H
tolak menolak H
Goyang
eklips
13
H CH3
CH3
CH3
CH3
H
H
H
H
H
CH3
H
CH3
H
H
anti
eklips
gauche
metil tereklispkan
(energi terendah)
(energi tertinggi)
Cl
Br
naiknya prioritas
2.6.2. Jika atom atom itu adalah isotop satu sama lain
maka isotop dengan nomor massa tinggi memperoleh prioritas
1
1
2
1
D
KELOMPOK III | MAKALAH KIMIA ORGANIK I
14
naiknya prioritas
2.6.3. jika kedua atom itu identik ,
maka nomor atom (dari) atom- atom berikutnya digunakan untuk memberikan
prioritas. Jika atom atom ini juga mengikat atom atom identik, maka prioritas
ditentukan pada titik pertama kali dijumpai perbedaan dalam menyusuri rantai. Atom
yang mengikat suatu atom dengan prioritas tinggi , akan diprioritaskan (jangan
menjumlah nomor-nomor atom , melainkan mencari atom tunggal yang berprioritas.
H
H
C
H
H
CH3
C
C
H
C
H
C
H
Tiga H:
prioritas rendah
CR2
-CN -CH2OH
Aledehida
CH
COH
keton
KELOMPOK III | MAKALAH KIMIA ORGANIK I
15
naiknya prioritas
2.7
KIRALITAS
2.7.1. Kiralitas obyek dan molekul
Perhatikan tangan kiri anda. Tangan ini tak dapat diimpitkan (superimposed)
dengan bayangan cerminnya. Bila tangan kiri itu ditaruh didepan cermin , maka
bayangan cerminnya mirip tangan kanan. Jika taka ada cermin , maka dapat
ditempuh dengan cara berikut. Katupkan tangan kiri dan kanan dengan tapak yang
satu menghadap tapak yang lain ,maka akan tampak sepasang bayangan cermin.
Coba impitkan kedua tangan itu (kedua tapak menghadap ke bawah) tak dapat
bukan? Kekiri ke kanan ini juga dijumpai dalam hal sepatu dan sarung tangan
(cobakan sarung kiri untuk tangan kanan ) .
Obyek apa saja yang tak dapat diimpitkan pada bayangan cerminnya dikatakan
kiral (chiral ;Yunani,tangan. Tangan , sarung tangan dan sepatu semuanya kiral.
Sebaliknya piala atau kotak (kubus) adalah akiral (tidak kiral) ; benda-benda ini
dapat diimpit pada bayangan cerminnya. Asas-asas yang sama mngenai kekanan kiri
an juga berlaku untuk molekul. Sebuah molekul yang tak dapat diimpit pada
bayangan cerminnya adalah kiral.
Sebuah molekul akiral dan molekul bayangan cerminnya yang dapat
diimpitkan adalah senyawa yang sama , mereka bukanlah isomer satu dari yang lain.
Tetapi sebuah molekul kiral tidak dapat diimpitkan pada bayangan cerminnya ,
molekul ini dan molekul bayangan cerminnya adalah dua senyawa yang berlainan ,
yangb merupakan sepasang stereo isomer yang disebur enantiomer . sepasang
enantiomer adalah sepasang isomer yang merupakan bayangan cermin satu dari yang
lain, yang tak dapat diimpitkan.
2.7.2. Atom karbon kiral
Ciri struktur yang sangat lazim yang menyebabkan terjadinya kiralitas dalam
moleku ialah bahwa molekul itu mengandung sebuah atom karbon sp3 dengan 4
gugu yang berlainan. Molekul semacam itu bersifat kiral dan dijumpai sebagai
ebagai enantiomer . karena hal itu , maka sebuah atom karbon dengan 4 gugus yang
beerlainan disebau atom karbon asimetrik atau karbon kiral. Dengan belajar
mengenali karbon-karbon kiral dalam sebuah rumus , kita dapat sangat
menyederhanakan masalah mencari identitas struktur-struktur yang dapat dijumpai
sebagai enantioner.
Untuk mencari sebuah karbon kiral , haruslah ditetapkan bahwa keempat
gugus yang terikat pada karbon sp3 itu berlainan. Dalam banyak hal masalah itu
KELOMPOK III | MAKALAH KIMIA ORGANIK I
16
sederhana sekali, misalnya , jika pada karbon itu terikat dua atom atau lebih atom H(
- CH- atau - CH ), maka karbon itu tidak mungkin kiral. Tetapi dalam beberapa
kasus masalah itu dapat lebih menantang. Dalam hal-hal ini tiap gugus keseluruhan
yang terikat pada karbon harus dipertanyakan , harus diteliti, jadi tidak hanya atomatom yang terikat langsung pada karbon itu.
CH
CH
O
1 CH
OH
OH
OH
CH2OH
Atau
CH2OH
3 CH2OH
Untuk gliseraldehid.
menjadi
17
cahaya biasa merambat seperti gelombang, dan gelombang itu tegak lurus
arah rambatan. Cahaya Terpolarisasi Bidang: cahaya yang getaran gelombangnya
telah tersaring semua, kecuali getaran yang berada pada suatu bidang. Polaritas
bidang dilakukan dengan melewatkan bidang dengan melewatkan cahaya biasa
menembus sepasang kristal kalsit. Atau menembus kristal polariasi.
Jika cahaya terpolarisasi bidang dilewatkan suatu larutan yang mengandung
suatu enantiomer tunggal, maka bidang polarisasi cahaya itu diputar kekanan atau
kekiri. Perputaran cahaya terpolarisasi bidang disebut rotasi optis, senyawanya
dikatakan disebut aktif optis. Karena inilah maka enantiomer-enantiomer kadangkadang disebut isomer optis.
Suatu polarimeter ialah alat yang didesain untuk mempolarisasi cahaya dan
kemudian mengukur sudut rotasi bidang polarisasi cahaya oleh suatu senyawa aktif
optis. Besarnya perputaran itu bergantung pada
Struktur molekul
Temperatur
Panjang gelombang
Banyaknya molekul pada jalan cahaya dan lain-lain
Pelarut
sudut putar jenis ialah besarnya perputaran oleh 1 gram zat dalam 1 ml
larutan yang berada dalam tabung dengan panjang jalan cahaya 1 dm, pada
temperatur dan panjang gelombang tertentu. Panjang 589,3 nm.
Penetapan Konfigurasi: Sistem (R) dan (S)
KELOMPOK III | MAKALAH KIMIA ORGANIK I
18
Urutan penataan keempat gugs disekitar suatu atom karbon kiral disebut
konfigurasi mutlak di sekitar atom itu ( jangan mencampurkan konfigurasi dengan
konformasi, yakni bentuk-bentuk yang ddisebabkan rotani mengelilingi ikatanikatan). Sepesang enantiomer mempunyai konfigurasi yang berlawanan. Misalnya,
(+) gliseraldehida dan (-) gliseraldehida mempunyai konfigurasi yang berlawanan.
Sebelumnya baru diketahui ahwa (+) gliseraldehida dan asam (-) gliserat (asam 2,3dihidroksipropanoat) mempunyai konfigurasi yang sama disekitar karbon 2,
meskipun sedut putarnya berlawanan. Tetapi tak diketahui apakah OH pada karbon 2
dalam rumus dibawah ini berada dikiri ataukah dikanan.
Arah pemutaran bidang polarisasi cahaya oleh suatu entiomer adalah suatu
sifat fisika. Konfigurai mutlak suatu enantiomer adalah khas struktur molekulnya.
Tidak terdapat hubungan yang sederhana antara konfigureasi mutlak suatu
enantiomer tertentu dan arah perbutaran bidang polarisasi cahaya olehnya. Seperti
telah dikatakan diatas, enantiomer asam gliserat yang konfigurasinya mutlaknya
sama dengan konfigurasi (+)-gliseradehida adalah revorotatori.
Telah ditunjukkan bagaiman arah pemutaeran bidang polarisasi cahaya dapat
dinyatakan oleh (+) dan (-). Yang diperlukan juga suatu sistem untuk menyatakan
konfigurasi mutlak yakni, penataan yang sesungguhnya dari gugus-gugus
disekelilingb suatu karbon kiral. Sistem itu adalah sistem (R) dan (S)atau sistem
chan-ingooid-prelog. Huruf R berasal dari kata latin, rectus, kanan, sedangkan
(S)dari kata latin sisister,kiroi. Oleh karena itu satu enantiomer adalalah (R) dan
enantiomer lain adalah (S). Suatu campuran rasemik ditandai dengan (R) (S), yang
berarti suatu campuran dari keduanya.
Cara untuk memberikan konfigurasi (R) atau (S) kepada suatu karbon kiral:
1. Urutkan keempat gugus (atom) yang terikat pada karbon kiral itu menurut
urutan prioritas aturan deret Chan-Ingold-Prelog
2. Proyeksikan molekul itu sedemikian rupa sehingga gugus yang berprioritas
rendah berarah kebelakang.
3. Pilih gugus dengan prioritas tertinggi dan tarik suatu anak panah bengkok ke
gugus dengan prioritas tinggi berikutnya.
4. Jika panah ini searah dengan jarum jam, maka konfigurasinya itu adalah (R).
Jika arah anak panah berlawanan dengan jarum jam, konfigurasi (S).
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Stereokimia adalah studi mengenai molekul-molekul dalam ruang tiga dimensiyakni bagaimana atom-atom dalam sebuah molekul ditata dalam ruangan satu
relative terhadap yang lain.
20
Bidang simetri adalah suatu bidang khayal yang membagi dua molekul sehingga
bagian-bagian tersebut merupakan bayangan cermin antara satu dengan yang
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
21