Anda di halaman 1dari 9

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Ikatan kimia merupakan gaya yang menahan berkumpulnya atom-atom


dalam molekul atau kristal. Pada banyak senyawa sederhana, teori ikatan valensi dan
konsep bilangan oksidasi dapat digunakan untuk menduga struktur molekular dan
susunannya.   Serupa dengan ini, teori-teori dari fisika klasik dapat digunakan untuk
menduga banyak dari struktur ionic.Pada senyawa yang lebih kompleks / rumit,
seperti kompleks logam, teori ikatan valensi tidak dapat digunakan karena
membutuhken pemahaman yang lebih dalam dengan basis mekanika
kuantum.Sementara teori atom sedang dikembangkan, berbagai gagasan juga
dicetuskan tentang kombinasi atom yang menghasilkan senyawa kimia. Dalam
senyawa, atom-atom diikat bersama-sama oleh gaya yang dikenal sebagai ikatan
kimia. Elektron-elektron memegang peranan penting dalam pembentukan ikatan
kimia. (Sukmariyah, 1998)
Didalam atom individu terdapat daerah dengan peluang besar untuk
menemukan elektron.Didalam kombinasi atom juga terdapat daerah dengan peluang
besar untuk mendapatkan elektron.Elektron dalam atom dijelaskan oleh orbital atom,
dan elektron dalam molekul dijelaskan oleh orbital molekul.Salah satu petunjuk
dalam pembentukan ikatan kimia adalah adanya suatu golongan unsur yang sulit
membentuk senyawa kimia.Unsur ini termasuk golongan gas mulia. (Sukmariyah,
1998)
Pembentukan ikatan kimia terjadi karena adanya perpindahan satu atau lebih
elektron dari satu atom ke atom yang lainnya.Hal ini mendorong terjadinya
pembentukan ion positif dan ion negatif dan terbentuknya suatu jenis ikatan yang
disebut ikatan ion.Bentuk molekul adalah suatu gambaran geometris yang dihasilkan
jika inti atom-atom terikat dihubungkan oleh garis lurus. Karena dua titik 
membentuk satu garis lurus  maka semua molekul diatomic (beratom dua) berbentuk
linier. Tiga titik membentuk bidang, maka semua molekul triatomik berbentuk datar
(planar).Untuk molekul yang lebih dari tiga atom (molekul beratom banyak
poliatomik), bentuk datar dan bahkan linear kadang-kadang ditemui.Akan tetepi,
biasanya jumlah atom menentukan gambaran tiga matra.Bentuk molekul tidak dapat
diramalkan dari rumus empiris, jadi harus ditentukan secara percobaan. (Sukmariyah,
1998)
Teori Tolakan Pasangan Elektron Valensi (VSEPR)
Teori ini menyatakan bahwa baik pasangan elektron dalam ikatan kimia
ataupun pasangan elektron yang tidak dipakai bersama (yaitu pasangan elektron
mandiri) saling tolak menolak. Pasangan elektron cenderung untuk berjauhan satu
sama lain. Menurut asas eksklusi Pauli, jika sepasang elektron menempati suatu
orbital, elektron lain, bagaimanapun rotasinya, tidak dapat berdekatan dengan
pasangan tersebut.Teori VSEPR (diucapkan “vesper”) menggambarkan arah
pasangan elektron terhadap inti dari suatu atom.Bentuk geometris molekul ditentukan
oleh gambar geometris yang dihasilkan dengan menghubungkan inti-inti atom dengan
garis lurus.  Konfigurasi gas mulia yaitu konfiguarasi dengan delapan (8) elektron
pada kulit terluar disebut oktet. (Sukmariyah, 1998)
Berdasarkan aturan oktet yang telah diketahui maka atom hidrogen
kekurangan 1 elektron dan atom klorin memerlukan 1 elektron untuk membentuk
konfigurasi stabil golongan gas mulia.Apabila dilihat dari segi keelektronegatifan,
klorin mempunyai harga keelektronegatifan yang lebih besar dari hidrogen tetapi hal
ini tidak serta merta membuat klorin mampu menarik elektron hidrogen karena
hidrogen juga mempunyai harga keelektronegatifan yang tidak kecil.Konfigurasi
stabil dapat tercapai dengan pemakaian elektron bersama.Atom hidrogen dan atom
klorida masing-masing menyumbangkan satu elektron untuk membentuk pasangan
elektron milik bersama. (Sukmariyah, 1998)
 Ikatan Kovalen Rangkap dan Tiga Rangkap
Dua atom dapat berpasangan dengan menggunakan satu pasang, dua pasang
atau tiga pasang elektron yang tergantung pada jenis unsur yang berikatan.Ikatan
dengan sepasang elektron disebut dengan ikatan tunggal sedangkan ikatan yang
menggunakan dua pasang elektron disebut ikatan rangkap.Ikatan dengan tiga pasang
elektron disebut dengan ikatan rangkap tiga. Ikatan rangkap misalnya dapat dijumpai
dalam molekul oksigen ( O2 ) sedangkan ikatan rangkap tiga misalnya dapat dilihat
untuk molekul nitrogen ( N2 ) dan etuna ( C2H2 ). Meramalkan struktur molekul
menggunakan teori VSEPR (Valence Shell Elektron Pair Repulsion ). Struktur
molekul adalah teori pengaturan atom-atom molekul dalam ruang tiga
dimensi.Mempelajari struktur molekul dalam ilmu kimia memegang peranan yang
sangat penting. (Sukmariyah, 1998)
Molekul BeCl2 (Berelium Klorida), molekul ini mempunyai dua pasang
elektron terikat yaitu dua pasang elektron yang digunakan untuk memberikan dengan
Cl. Struktur Lewis BeCl2 dapat digambarkan sebagai berikut :
Cl — Be — Cl
         Dengan menggunakan teori VSEPR, maka dua pasang elektron terikat dari
molekul BeCl2 akan mengatur posisi sedemikian rupa sehingga gaya tolakannya
adalah minimum, misalnya saja kita peroleh dua bentuk pengaturan sebagai berikut :
                            Cl
                            ||
Cl — Be — Cl              Be — Cl (Syukri, 1999)
Struktur Molekul Sederhana
Ikatan ionik dibentuk oleh tarikan elektrostatik antara kation dan anion.
Karena medan listrik suatu ion bersimetri bola, ikatan ion tidak memiliki karakter
aneh. Sebaliknya , ikatan kovalen dibentuk dengan tumpang tindih orbital atom.
Karena tumpang tindih sedemikian sehingga orbital atom dapat mencapai tumpang
tindih maksimum, ikatan kovalen pasti bersifat terarah.Jadi bentuk molekul
ditentukan oleh dua ikatan yang kemudian ditentukan oleh orbital atom yang terlibat
dalam ikatan.Ikatan kovalen dapat terjadi karena adanya penggunaan elektron
bersama. Apabila ikatan kovalen terjadi maka kedua atom  yang berikatan tertarik
pada pasangan elektron yang sama. (Syukri, 1999)
Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia
Pada tahun 1916, beberapa gagasan tentang pembentukan ikatan kimia adalah
telah dikemukakan oleh dua orang kimiawan Amerika, Lewis, dan Langmuir, dan
seorang kimiawan Jerman, Kossel. Menurut mereka, apabila gas mulia tidak
bersenyawa dengan unsur lain, tentunya ada suatu keunikan dalam konfigurasi
elektronnya yang mencegah persenyawaan dengan unsur lain.Apabila dugaan ini
benar, atom yang bergabung dengn atom lain membentuk suatu senyawa , mungkin
mengalami perubahan didalam konfigurasi elektronnya yang mengakibatkan atom-
atom itu lebih menyerupai gas mulia. (Suminar, 1996)
Lambang Lewis
Lambang Lewis suatu unsur terdiri dari lambing kimia biasa yang dikelilingi
oleh sejumlah titik.Lambang kimia melambangkan butir atom yang terdiri dari
elektron pada inti atom dan kulit bagian dalam.Titik-titik melambangkan elektron
pada kulit terluar atau elektron valensi.
Struktur Lewis
Teori struktur berdasarkan teori oktet.Kereaktifan atom tergantung pada tinggi
rendahnya energi elektron.Elektron pada kulit terluar berenergi tinggi, sehingga
elektron terluar ini yang menjadi penyebab adanya sifat mengikat dari atom. Elektron
terluar  elektron valensi.
Lewis memodifikasikan model atom Borh dengan teori struktur Kekule, yaitu:
Atom dinyatakan dengan huruf, bulir menggambarkan inti dengan elektron-
elektronnya. Elektron-elektron di kulit terluar digambarkan sebagai titik-titik yang
mengelilingi bulir. (Suminar, 1996)
Garis valensi menurut teori struktur kekule mempunyai arti fisik
yaitu e- tunggal.Teori kekule tidak menyadari adanya konsep pasangan
e- yang menyendiri. Meskipun teori Lewis berlaku terutama untuk ikatan kovalen tapi
gagasannya dapat digunakan untuk menggambarkan ikatan ion maupun
kovalen.Struktur Lewis adalah kombinasi lambang Lewis yang menggambarkan
perpindahan atom pemakaian bersama elektron dalam suatu ikatan kimia.Muatan
formal adalah jumlah elektron kulit terluar ( valensi ) didalam atom terisolasi
dikurangi dengan jumlah elektron yang diperuntukkan bagi atom tersebut didalam
struktur Lewis.
Suatu struktur Lewis yang didalamnya tidak terdapat muatan formal ( semua
muatan formalnya nol ) lebih masuk akal dibandingkan struktur Lewis yang
mempunyai muatan formal, jika muatan formal diperlukan, carilah struktur dengan
muatan yang berisi atom  formal sekecil  mungkin yang berisikan atom itu (Suminar,
1996)
DAFTAR PUSTAKA

Brady, James E. 1998. Kimia Universitas Asas & Struktur Edisi Kelima Jilid
1.Terjemahan dari General Chemistry Principles, oleh Sukmariyah Maun,
Kamianti Anas dan Tilda S. Sally. Binarupa Aksara: Jakarta.
Syukri. 1999. Kimia Dasar Jilid 2. ITB : Bandung.
Petrucci, Ralph H.1996.Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi Keempat
Jilid 1.Terjemahan dari GENERAL CHEMISTRY, Principles and Modern
Application Fourth edition, oleh Suminar Achmadi, Erlangga, Jakarta.
ABSTRAK

Telah dilakukan percobaan yang berjudul “Struktur Senyawa” dengan tujuan


menyusun model setiap senyawa yang ditugaskan beradasarkan rumus molekulnya,
menggambarkan model senyawa dalam struktur tiga dimensi, menggambarkan rumus
struktur untuk setiap senyawa berdasarkan model molekul, menuliskan rumus titik
elektron untuk setiap rumus struktur, menuliskan rumus titik elektron yang sesuai
dengan elektron valensinya, dan menuliskan rumus struktur dan titik elektron untuk
setiap model senyawa yang diberi oleh asisten. Prinsip kerja yang digunakan dalam
percobaan ini adalah analisa kualitatif dimana melihat struktur tiga dimensi dari
molekul, hasil yang didaptkan dari percobaan ini, senyawa yang memilikii ikatan
tunggal adalah: H2; Cl2; HBr; CH4; CH2I2; NH3; H2O2; CH3OH. Senyawa dengan
dua ikatan ganda; C2H4. Senyawa ikatan rangkap 3 adalah C2H2 ; N2; C6H6..
Kesimpulan yang didapat dari percobaan ini, struktur 3 dimensi suatu senyawa
terbentuk karena dipengaruhi oleh elektron-elektron valensinya maupun elektron
valensi pasangannya.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Struktur senyawa dalam ikatan kimia merupakan gaya yang menahan


berkumpulnya atom-atom dalam molekul atau kristal.Ikatan kimia terbagi atas ikatan
ion, ikatan kovalen dan ikatan logam.Ikatan ion adalah ikatan kimia yang terjadi
karena adanya serah terima elektron, ikatan logam adalah ikatan antarlogam yang
harga keelktronegatifan rendah sehingga memungkinkan elektron valensi bebas
bergerak, sedangkan ikatan kovalen terjadi karena penggunaan dari elektron valensi
secara bersama yang berasal dari dua atom non logam.

Ikatan kimia sendiri memiliki 4 pembagian, yaitu senyawa dengan ikatan tunggal
dimana 1 elektron akan berpasangan dengan 1 elektron, contohnya; HCl, HBr, HI dan
lain-lain. Senyawa dengan ikatan ganda dua dimana 2 elektron akan berpasangan 2
elektron bebas dari pasangannya, contohnya: C2H4, HONO, dan lain-lain. Senyawa
dengan dua ikatan ganda berarti ada 2 pasang elektron yang berikatan dengan
pasangannya, contohnya: CO2, C3H4’ dan lain-lain. Senyawa dengan ikatan rangkap 3
berarti 3 pasang elektron berpasangan dengan 3 pasang elektron pasangannya,
contohnya: N2; C2H2 dan lain-lain.

Percobaan ini penting dilakukan agara dapat membayangkan secara mudah


sehingga memudahkan dalam menggambar dan menganalisis untuk materi
selanjutnya.

1.2. Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan struktur senyawa adalah:


1. Untuk menyusun model setiap senyawa yang ditugaskan berdasarkan rumus
molekulnya.
2. Menggambarkan model senyawa dalam struktur tiga dimensi.
3. Menggambarkan rumus struktur untuk setiap senyawa berdasarkan model
molekulnya.
4. Menuliskan rumus titik elektron untuk setiap rumus struktur.
5. Menuliskan rumus titik elektron yang sesuai dengan elektron valensinya.
6. Menuliskan rumus struktur dan titik elektron untuk setiap model senyawa
yang diberi oleh asisten

1.3. Manfaat Percobaan


Tujuan ini bermanfaat dilakukan agar dapat membedakan secara jelas dan benar
ikatan kimia, terutama mengenai ikatan kimia kovalen.Sehingga kedepannya lebih
mudah untuk membayangkan dan menganalisanya.Percobaan ini juga melatih agar
lebih teliti dan tepat dalam menuliskan rumus titik elektron pada ikatan kimia.

Anda mungkin juga menyukai