Anda di halaman 1dari 9

Ikatan kovalen

Ikatan kovalen adalah sejenis ikatan kimia yang dikarakterisasikan oleh pasangan elektron
yang saling terbagi (kongsi elektron) di antara atom-atom yang berikatan. Singkatnya,
stabilitas tarikan dan tolakan yang terbentuk di antara atom-atom ketika mereka berbagi
elektron dikenal sebagai ikatan kovalen.

Ikatan kovalen merangkumi banyak jenis interaksi, yaitu ikatan sigma, ikatan pi, ikatan
logam-logam, interaksi agostik, dan ikatan tiga pusat dua elektron.[1][2] Istilah bahasa Inggris
untuk ikatan kovalen, covalent bond, pertama kali muncul pada tahun 1939.[3] Awalan co-
berarti bersama-sama, berasosiasi dalam sebuah aksi, berkolega, dll.; sehingga "co-valent
bond" artinya adalah atom-atom yang saling berbagi "valensi", seperti yang dibahas oleh teori
ikatan valensi. Pada molekul H2, atom hidrogen berbagi dua elektron via ikatan kovalen.
Kovalensi yang sangat kuat terjadi di antara atom-atom yang memiliki elektronegativitas
yang mirip. Oleh karena itu, ikatan kovalen tidak seperlunya adalah ikatan antara dua atom
yang berunsur sama, melainkan hanya pada elektronegativitas mereka. Oleh karena ikatan
kovalen adalah saling berbagi elektron, maka elektron-elektron tersebut perlu ter-delokalisasi.
Lebih jauh lagi, berbeda dengan interaksi elektrostatik ("ikatan ion"), kekuatan ikatan
kovalen bergantung pada relasi sudut antara atom-atom pada molekul poliatomik.

Diagram MO yang melukiskan ikatan kovalen (kiri) dan ikatan kovalen polar (kanan) pada
sebuah molekul diatomik. Panah-panah mewakili elektron-elektron yang berasal dari atom-
atom yang terlibat.

Sejarah
Istilah Bahasa Inggris "covalence" pertama kali digunakan pada tahun 1919 oleh Irving
Langmuir di dalam artikel Journal of American Chemical Society yang berjudul The
Arrangement of Electrons in Atoms and Molecules:[4]

“ ”
(p.926)… we shall denote by the term covalence the number of pairs of
electrons which a given atom shares with its neighbors.

Gagasan ikatan kovalen dapat ditilik beberapa tahun sebelum 1920 oleh Gilbert N. Lewis
yang pada tahun 1916 menjelaskan pembagian pasangan elektron di antara atom-atom. Dia
memperkenalkan struktur Lewis atau notasi titik elektron atau struktur titik Lewis yang
menggunakan titik-titik di sekitar simbol atom untuk mewakili elektron valensi terluar atom.
Pasangan elektron yang berada di antara atom-atom mewakili ikatan kovalen. Pasangan
berganda mewakili ikatan berganda, seperti ikatan rangkap dua dan ikatan rangkap tiga.
Terdapat pula bentuk alternatif lainnya di mana ikatan diwakili sebuah garis.

Konsep awal ikatan kovalen berawal dari gambar molekul metana sejenis ini. Ikatan kovalen
tampak jelas pada struktur Lewis, mengindikasikan pembagian elektron-elektron di antara
atom-atom.

Ketika gagasan pembagian pasangan elektron memberikan gambaran kualitatif yang efektif
akan ikatan kovalen, mekanika kuantum diperlukan untuk mengerti sifat-sifat ikatan seperti
ini dan memprediksikan struktur dan sifat molekul sederhana. Walter Heitler dan Fritz
London sering diberi kredit atas penjelasan mekanika kuantum pertama yang berhasil
menjelaskan ikatan kimia, lebih khususnya ikatan molekul hidrogen pada tahun 1927.[5] Hasil
kerja mereka didasarkan pada model ikatan valensi yang berasumsi bahwa ikatan kimia
terbentuk ketika terdapat tumpang tindih yang baik di antara orbital-orbital atom dari atom-
atom yang terlibat. Orbital-orbital atom ini juga diketahui memiliki hubungan sudut spesifik
satu sama lain, sehingga model ikatan valensi dapat memprediksikan sudut ikatan yang
terlihat pada molekul sederhana dengan sangat baik.

Derajat ikat
Derajat ikat atau orde ikat adalah sebuah bilangan yang mengindikasikan jumlah pasangan
elektron yang terbagi di antara atom-atom yang membentuk ikatan kovalen. Istilah ini hanya
berlaku pada molekul diatomik. Walaupun demikian, ia juga digunakan untuk
mendeskripsikan ikatan dalam senyawa poliatomik.

1. Ikatan kovalen yang paling umum adalah ikatan tunggal dengan hanya satu pasang
elektron yang terbagi di antara dua atom. Ia biasanya terdiri dari satu ikatan sigma.
Semua ikatan yang memiliki lebih dari satu pasang elektron disebut sebagai ikatan
rangkap atau ikatan ganda.
2. Ikatan yang berbagi dua pasangan elektron dinamakan ikatan rangkap dua.
Contohnya pada etilena. Ia biasanya terdiri dari satu ikatan sigma dan satu ikatan pi.
3. Ikatan yang berbagi tiga pasang elektron dinamakan ikatan rangkap tiga. Contohnya
pada hidrogen sianida. Ia biasanya terdiri dari satu ikatan sigma dan dua ikatan pi.
4. Ikatan rangkap empat ditemukan pada logam transisi. Molibdenum dan renium adalah
unsur yang umumnya memiliki ikatan sejenis ini. Contoh ikatan rangkap ditemukan
pada Di-tungsten tetra(hpp).
5. Ikatan rangkap lima telah ditemukan keberadaannya pada beberapa senyawa
dikromium.
6. Ikatan rangkap enam ditemukan pada molibdenum dan tungsten diatomik.

Tentu saja kebanyakan ikatan tidak ter-lokalisasikan, sehingga klasifikasi di atas, walaupun
sangat berguna dan digunakan secara luas, hanya berlaku pada keadaan yang sempit. Ikatan
tiga pusat juga tidak dapat diterapkan menggunakan konvensi di atas.

Resonansi
Kebanyakan ikatan dapat dideskripsikan dengan menggunakan lebih dari satu struktur Lewis
yang benar (misalnya pada ozon, O3). Dalam diagram lewis (LDS: Lewis dot structure) O3,
atom pusat akan memiliki ikatan tunggal dengan satu atom dan ikatan rangkap dua dengan
satu atom lainnya. Diagram LDS tidak dapat memberitahukan kita atom mana yang berikatan
rangkap; atom pertama dan kedua yang berikatan dengan atom pusat memiliki probabilitas
yang sama untuk memiliki ikatan rangkap. Dua struktur yang memungkinkan ini disebut
sebagai struktur resonansi. Pada kenyataannya, struktur ozon adalah hibrid resonansi antara
dua struktur resonansi yang memungkinkan. Daripada satu ikatan tunggal dan satu ikatan
rangkap dua, sebenarnya terdapat dua ikatan 1,5 dengan kira-kira tiga elektron pada setiap
atom.

Kasus resonansi yang khusus terlihat pada atom-atom yang membentuk cincin aromatik
(contohnya benzena). Cincin aromatik terdiri dari atom-atom yang tersusun menjadi
lingkaran (dihubungkan dengan ikatan kovalen) dan menurut LDS akan memiliki ikatan
tunggal dan rangkap dua yang saling bergantian. Dalam kenyataannya, elektron-elektron
cenderung secara merata berada di seluruh ruang cincin. Pembagian elektron pada struktur
aromatik seringkali diwakili dengan cincin di dalam lingkaran atom.

Struktur titik Lewis (LDS) untuk molekul-molekul beresonansi diperlihatkan dengan


menciptakan struktur titik untuk setiap bentuk yang memungkinkan, mengurung struktur-
struktur tersebut, dan menghubungkan satu sama lain dengan tanda panah berkepala ganda.

Teori saat ini


Saat ini model ikatan valensi telah digantikan oleh model orbital molekul. Dalam model ini,
setiap atom yang berdekatan akan memiliki orbital-orbital atom yang saling berinteraksi
membentuk orbital molekul yang merupakan jumlah dan perbedaan linear orbital-orbital
atom tersebut. Orbital-orbital molekul ini merupakan gabungan antara orbital atom semula
dan biasanya berada di antara dua pusat atom yang berikatan.

Dengan menggunakan mekanika kuantum, adalah mungkin untuk menghitung struktur


elektronik, aras energi, sudut energi, jarak ikat, momen dipol, dan spektrum elektromagnetik
dari molekul sederhana dengan akurasi yang sangat tinggi. Jarak dan sudut ikat dapat
dihitung seakurat yang diukur. Untuk molekul-molekul kecil, perhitungan tersebut cukup
akurat untuk digunakan dalam menentukan kalor pembentukan termodinamika dan energi
aktivasi kinetika.

Ikatan Kovalen – Ikatan Tunggal


Kata Kunci: hibrida, hibridisasi, ikatan kovalen, kubik, orbital, piramida, tetrahedron
Ditulis oleh Jim Clark pada 08-10-2007
Tinjauan sederhana mengenai ikatan kovalen

Pentingnya struktur gas mulia

Pada tingkatan yang sederhana seberapa penting struktur gas mulia terletak pada struktur
elektronik gas mulia seperti neon atau argon yang memiliki delapan elektron pada tingkat
energi terluarnya (atau dua elektron pada kasus helium). Struktur gas mulia tersebut
merupakan gagasan secara keseluruhan dalam suatu cara "yang diinginkan" untuk
menjelaskan atom supaya dimengerti.

Kamu mungkin akan memperoleh kesan yang kuat bahwa ketika atom-atom bereaksi satu
sama lain, atom-atom tersebut berusaha untuk mencapai struktur gas mulia.

Setelah dicapai struktur gas mulia melalui pen-transfer-an elektron dari satu atom ke atom
yang lainnya seperti pada ikatan ionik, hal ini juga memungkinkan bagi atom untuk mencapai
struktur yang stabil melalui pembagian (sharing) elektron untuk menghasilkan ikatan
kovalen.

Beberapa molekul kovalen yang sangat sederhana

Klor

Sebagai contoh, dua atom klor dapat mencapai struktur stabil melalui pembagian (sharing)
elektron tunggal yang tidak berpasangan yang mereka miliki seperti pada diagram.

Kenyataan bahwa satu atom klor digambarkan dengan elektron yang ditulis dengan tanda
silang dan atom yang lainnya dengan tanda titik adalah bentuk penyederhanaan untuk
menunjukkan dari mana saja semua elektron itu berasal. Pada kenyataannya tidak ada
perbedaan diantara keduanya.

Dua atom klor dapat dikatakan bergabung malalui ikatan kovalen. Alasan bahwa kedua atom
klor tetap bersatu adalah pasangan elektron yang sudah dibagikan (shared) ditarik menuju inti
kedua atom klor.
.

Hidrogen

Atom hidrogen hanya mambutuhkan dua elektron pada level terluarnya untuk mencapai
struktur gas mulia helium. Sekali lagi, ikatan kovalen mengikat dua atom secara bersamaan
karena pasangan elektron ditarik menuju kedua inti.

Hidrogen klorida

Hidrogen memiliki struktur helium, dan klor memiliki struktur argon.

Ikatan kovalen

Kasus yang terjadi disini tidak berbeda dari tinjauan yang sederhana
Satu hal yang perlu diubah adalah terlalu tergantung pada konsep struktur gas mulia.
Kebanyakan dari molekul sederhana yang kamu gambarkan pada faktanya seluruhnya
memiliki atom dengan struktur gas mulia.

Sebagai contoh:

Setara dengan molekul yang lebih rumit seperti PCl3, tidak terdapat masalah. Pada kasus ini,
hanya elektron terluar saja yang ditunjukkan untuk tujuan penyederhanaan. Tiap atom pada
struktur ini memiliki elektron pada lapisan yang lebih dalam 2,8. Sekali lagi, semuanya yang
ada memiliki struktur gas mulia.

Kasus dimana tinjauan sederhana melepaskan permasalahan

Boron trifluorida, BF3

Sebuah atom boron hanya memiliki 3 elektron pada tingkat terluarnya, dan kondisi ini tidak
memungkinkan bagi boron untuk untuk mencapai struktur gas mulia melalui sharing elektron
yang sederhana. Apakah ini suatu masalah? Tidak. Boron membentuk jumlah ikatan yang
maksimum yang dapat dilakukannya pada keadaan ini, dan struktur ini merupakan struktur
yang benar.

Sejumlah energi dilepaskan ketika terbentuknya ikatan kovalen. Karena energi menghilang
dari sistem maka hal ini menjadikannya lebih stabil setelah terbentuknya seluruh ikatan
kovalen. Hal ini diikuti, oleh karena itu, atom akan cenderung untuk membentuk ikatan
kovalen sebanyak mungkin. Pada kasus boron dalam BF3, tiga ikatan yang terbentuk
merupakan suatu kemungkinan yang maksimum karena boron hanya memiliki 3 elektron
untuk dibagikan ke yang lain.

Fosfor(V) klorida, PCl5

Pada kasus fosfor lima ikatan kovalen adalah sesuatu hal yang memungkinkan – seperti pada
PCl5.

Fosfor membentuk dua senyawa klorida – PCl3 and PCl5. Ketika fosfor dibakar dalam klor
keduanya dapat terbentuk – produk utama yang dihasilkan tergantung pada seberapa banyak
klor yang digunakan. Kita sudah melihat struktur dari PCl3.

Diagram PCl5 (seperti diagram PCl3 sebelumnnya) hanya menunjukkan elektron terluarnya
saja.

Harus diperhatikan bahwa fosfor sekarang memiliki 5 pasang elektron pada tingkat terluarnya
– tentu saja tidak memenuhi struktur gas mulia. Kamu dapat menggambarkan PCl3 pada
tingkatan GCSE dengan memuaskan, tetapi akan terlihat menghkawatirkan untuk
menggambarkan PCl5.

Kenapa kadang-kadang fosfor melepaskan diri dari struktur gas mulia dan membentuk lima
ikatan? Supaya dapat menjawab pertanyaan tersebut kita perlu menjelajahi terlebih dahulu
batas-batas A’level syllabuses. Hal ini jangan dijadikan penghalang! Hal ini tidak terlalu sulit,
dan ini sangat berguna jika kamu mencoba untuk memahami ikatan pada beberapa senyawa
organik yang penting.
Tinjauan yang lebih rumit mengenai ikatan kovalen

Ikatan pada metana, CH4


Apakah ada yang salah dengan gambar titik-silang ikatan pada metana?

Kita memulainya dengan metana karena metana merupakan kasus yang paling sederhana
yang menggambarkan ringkasan dari proses yang rumit. Kamu akan mengingat bahwa
gambar titik-silang metana akan tampak seperti berikut.

Terdapat ketidakcocokan yang cukup serius antara struktur diatas dan struktur modern dari
karbon,, 1s22s22px12py1. Struktur modern menunjukkan bahwa terdapat 2 elektron tidak
berpasangan untuk dibagikan (share) kepada hidrogen, sebagai pengganti 4 elektron yang
dibutuhkan.

Kamu dapat melihat hal berikutnya dengan lebih mudah yaitu dengan menggunakan notasi
elektron dalam kotak. Hanya tingkat-2 saja yang ditunjukkan. Elektron 1s2 terletak terlalu
kedalam atom untuk dilibatkan dalam ikatan. Hanya elektron 2p yang secara langsung dapat
digunakan untuk sharing elektron. Kemudian kenapa metana bukan CH2?

Promosi elektron

Ketika ikatan terbentuk, energi dilepaskan dan sistem menjadi lebih stabil. Jika karbon lebih
membentuk 4 ikatan dibanding 2 ikatan, dua kali lipat energi dilepaskan dan karena itu
molekul yang dihasilkan menjadi lebih stabil.

Hanya terdapat perbedaan energi yang kecil antara orbital 2p dan 2s, dan karena itu
menjadikan karbon untuk menyediakan sejumlah kecil energi untuk mempromosikan elektron
dari 2s ke 2p yang kosong untuk memberikan 4 elektron tidak berpasangan. Kelebihan energi
dilepaskan ketika pembentukan ikatan lebh dari sekedar untuk menggantikan energi yang
masuk.

Sekarang kita memiliki 4 elektron tak berpasangan yang siap untuk berikatan, muncul
masalah yang lain. Pada metana semua ikatan karbon-hidrogen adalah identik, akan tetapi
elektron yang kita miliki berada pada dua orbital yang berbeda. Kamu tidak akan
memperoleh empat ikatan yang identik kecuali kamu memulainya dari empat orbital yang
identik.

Hibridisasi

Elektron tersusun kembali dengan sendirinya dalam proses yang disebut dengan hibridisasi.
Proses hibridisasi mereorganisasi elektron menjadi empat orbital hibrida yang identik yang
disebut dengan orbital hibrida sp3 (karena orbital hibrida tersebut berasal dari satu orbital s
dan tiga orbital p). Kamu harus membaca "sp3" dengan "s p tiga" – bukan "s p kubik".

Orbital hibrida sp3 terlihat sedikit seperti setengah bagian orbital p, dan orbital-orbiatal
tersebut tersusun kembali dengan sendirinya dalam jarak tertentu karena itu terpisah sejauh
mungkin. Kamu dapat menggambarkan inti pada pusat tetrahedron (piramida dasar segitiga)
dengan orbital-orbital yang mengarah ke sudut. Supaya lebih jelas, inti digambarkan dengan
ukuran yang jauh lebih besar dari ukuran sebenarnya.
Apa yang terjadi ketika ikatan terbentuk?

Harus diingat bahwa elektron yang dimiliki oleh hidrogen terletak pada orbital 1s ? jarak
daerah simetris berbentuk bola di sekeliling inti dimana terdapat kemungkinan (katakanlah
95%) untuk menemukan elektron. Ketika ikatan kovalen terbentuk, orbital atomik (orbital
pada tiap atom) bergabung untuk menghasilkan orbital molekul yang baru yang mengandung
pasangan elektron yang menimbulkan ikatan.

Empat orbital molekul terbentuk, terlihat seperti hibrida sp3, tetapi dengan inti hidrogen
melekat pada tiap cuping. Tiap orbital mengikat 2 elektron yang telah kita gambarkan
sebelumnya dengan tanda titik dan silang.

Prinsipnya meliputi – promosi elektron jika dibutuhkan, kemudian hibridisasi, diikuti dengan
pembentukan orbital molekul – dapat diaplikasikan pada tiap molekul yang berikatan
kovalen.
Ikatan pada fosfor klorida, PCl3 dan PCl5

Apakah ada yang salah dengan tinjauan sederhana mengenai PCl3?

Diagram berikut hanya menunjukkan elektron (ikatan) terluar saja

Tidak ada yang salah dalam hal ini! (meskipun tidak ada catatan untuk bentuk molekul
sebagaimana mestinya). Jika kamu meninjau hal ini dengan tinjauan yang lebih modern,
alasannya akan seperti ini:

Fosfor memiliki struktur elektronik 1s22s22p63s23px13py13pz1. Jika kita hanya


memperhatikan elektron terluar seperti “elektron dalam kotak� maka:

Terdapat tiga elektron tak berpasangan yang dapat digunakan untuk membentuk ikatan
dengan tiga atom klor. Keempat orbital tingkat-3 mengalami hibridisasi untuk menghasilkan
empat hibrida sp3 yang sebanding seperti pada karbon – kecuali salah satu diantara orbital
hibrida tersebut mengandung pasangan elektron mandiri.

Masing-masing dari ketiga atom klor tersebut kemudian membentuk ikatan kovalen dengan
menggabungkan orbital atomik yang mengandung elektron tak berpasangan dengan salah
satu elektron yang tak berpasangan yang dimiliki fosfor untuk membentuk 3 orbital molekul.
Kamu mungkin heran apakah semuanya ini cukup menyulitkan! Sebenarnya tidak! Kesulitan
ini hanya dengan PCl5 saja.

Apakah ada yang salah dengan tinjauan sederhana tentang PCl5?

Kamu akan mengingat bahwa gambar titik-silang PCl5 terlihat aneh karena fosfor tidak
berakhir pada kondisi yang sama dengan struktur gas mulia. Diagram berikut juga hanya
menunjukkan elektron terluar saja.

Pada kasus ini, tinjauan yang lebih modern membuat sesuatu kelihatan lebih baik dengan
menghilangkan segala sesuatu yang menimbulkan kekhawatiran tentang struktur gas mulia.
Jika fosfor membentuk PCl5 maka yang pertama dilakuakan adalah menurunkan 5 elektron
tak berpasangan. Hal ini berlangsung melalui promosi salah satu elektron pada orbital 3s ke
orbital yang memiliki energi lebih tinggi berikutnya.
Orbital yang memiliki energi lebih tinggi yang mana? Salah satu orbital 3d. Kamu mungkin
mengira hal tersebut menggunakan orbital 4s karena orbital ini yang pertama diisi sebelum 3d
ketika atom disusun dari awal. Tidak begitu! Berbeda ketika kamu menyusun atom pada
tempat pertama, orbital 3d selalu dihitung sebagai orbital yang memiliki energi lebih rendah.

Hal ini membiarkan fosfor dengan susunan elektron:

Sekarang elektron tingkat-3 disusun ulang (terhibridisasi) dengan sendirinya untuk


memberikan orbital hibrida, semuanya memiliki energi yang setara. Orbital-orbital tersebut
disebut dengan hibrida sp3d karena menunjukkan asal mula orbital hibrida tersebut.

Elektron di tiap orbital tersebut kemudian berbagi (share) ruang dengan elektron dari lima
atom klor untuk membuat lima orbital molekul yang baru – dan karena itu terbentuk lima
ikatan kovalen.

Kenapa fosfor membentuk kelebihan dua ikatan? Ini berawal dari penggunaan sejumlah
energi untuk mempromosikan elektron, yang mana lebih disukai daripada mengantinya
kembali ketika terjadi pembentukan ikatan yang baru. Secara sederhana, hal ini
menguntungkan secara energetik bagi fosfor untuk membentuk kelebihan ikatan.

Keuntungan dari pendapat seperti ini terletak pada suatu jalur yang mengabaikan pertanyaan
secara menyeluruh apakah kamu dapat memperoleh struktur gas mulia, dan karena itu kamu
tidak perlu khawatir tentang hal ini.

Senyawa non-eksis – NCl5

Nitrogen berada pada golongan yang sama dengan fosfor pada tabel periodik, dan kamu
mungkin mengira bahwa nitrogen membentuk senyawa yang sama. Pada faktanya, tidak
terbentuk! Sebagai contoh, keberadaan senyawa NCl3 itu ada, tetapi tidak dengan NCl5.

Nitrogen memiliki struktur elektronik 1s22s22px12py12pz1. Alasan kenapa NCl5 tidak eksis
adalah nitrogen membentuk lima ikatan, nitrogen dapat mempromosikan salah satu elektron
2s. Masalahnya adalah tidak terdapat orbital 2d untuk mempromosikan elektron ke dalamnya
– dan perbedaan energi ke tingkat berikutnya (orbital 3s) terlalu besar.

Pada kasus ini, kemudian, energi dilepaskan ketika kelebihan ikatan yang terbentuk tidak
cukup untuk menggantikan energi yang diperlukan untuk mempromosikan elektron – dan
karena itu promosi elektron tidak terjadi.
Atom akan membentuk banyak ikatan sebanyak yang mungkin dan ini menguntungkan
secara energetik.
Diposkan oleh Alexander's Blog Education di 03:36 0 komentar
Label: Kimia

Ikatan Kovalen
Ikatan Kovalen
Kata Kunci: ikatan kovalen, Ikatan Kovalen Rangkap, Pembentukan Ikatan Kovalen
Ditulis oleh Ratna dkk pada 15-04-2009
Ikatan kovalen dapat terjadi karena adanya penggunaan elektron secara bersama. Apabila
ikatan kovalen terjadi maka kedua atom yang berikatan tertarik pada pasangan elektron yang
sama. Molekul hidrogen H2 merupakan contoh pembentukan ikatan kovalen.

Pembentukan ikatan kovalen atom-atom hidogen


Masing-masing atom hidrogen mempunyai 1 elektron dan untuk mencapai konfigurasi oktet
yang stabil seperti unsur golongan gas mulia maka masing-masing atom hidrogen
memerlukan tambahan 1 elektron. Tambahan 1 elektron untuk masing-masing atom hidrogen
tidak mungkin didapat dengan proses serah terima elektron karena keelekronegatifan yang
sama. Sehingga konfigurasi oktet yang stabil dpat dicapai dengan pemakaian elektron secara
bersama. Proses pemakaian elektron secara bersama terjadi dengan penyumbangan masing-
masing 1 elektron ari atom hidrogen untuk menjadi pasangan elektron milik bersama.
Pasangan elektron bersama ditarik oleh kedua inti atom hidrogen yang berikatan.
Pembentukan Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen biasanya terjadi antar unsur nonlogam yakni antar unsur yang mempunyai
keelektronegatifan relatif besar. Ikata kovalen juga terbentuk karena proses serah terima
elektron tidak mungkin terjadi. Hidrogen klorida merupakan contoh lazim pembentukan
ikatan kovalen dari atom hidrogen dan atom klorin. Hidrogen dan klorin merupakan unsur
nonlogam dengan harga keelektronegatifan masing-masing 2,1 dan 3,0. Konfigurasi elektron
atom hidrogen dan atom klorin adalah
H:1
Cl : 2 8 7
Berdasarkan aturan oktet yang telah diketahui maka atom hidrogen kekurangan 1 elektron
dan atom klorin memerlukan 1 elektron untuk membentuk konfigurasi stabil golongan gas
mulia. Apabila dilihat dari segi keelektronegatifan, klorin mempunyai harga
keelektronegatifan yang lebih besar dari hidrogen tetapi hal ini tidak serta merta membuat
klorin mampu menarik elektron hidrogen karena hidrogen juga mempunyai harga
keelektronegatifan yang tidak kecil. Konfigurasi stabil dapat tercapai dengan pemakaian
elektron bersama. Atom hidrogen dan atom klorin masing-masing menyumbangkan satu
elektron untuk membentuk pasangan elektron milik bersama.

Pembentukan HCl
Ikatan Kovalen Rangkap dan Rangkap Tiga
Dua atom dapat berpasangan dengan mengguna-kan satu pasang, dua pasang atau tiga pasang
elektron yang tergantung pada jenis unsur yang berikatan. Ikatan dengan sepasang elektron
disebut ikatan tunggal sedangkan ikatan yang menggu-nakan dua pasang elektron disebut
ikatan rangkap dan ikatan dengan tiga pasang elektron disebut ikatan rangkap tiga. Ikatan
rangkap misalnya dapat dijumpai pada molekul oksigen (O2) dan molekul karbondiksida
(CO2) sedangkan ikaran rangkap tiga misalnya dapat dilihat untuk molekul nitrogen (N2) dan

Anda mungkin juga menyukai