Anda di halaman 1dari 10

Penerbit : Kelompok 2

BUKU PEGANGAN SISWA

HANDOUT
IKATAN KIMIA
Fase - F / SMA kelas XI

Membangun Ruang Belajar untuk


Semua | Pertemuan 1
DAFTAR ISI

Halaman Cover......................................................1
Daftar Isi................................................................2
Ikatan Kimia..........................................................3
Teori Lewis dan Kossel.........................................4
Ikatan Ion..............................................................5
Ikatan Kovalen......................................................5
Pengecualian Kaidah Oktet..................................8
Halaman Penutup................................................10
01
Ikatan Kimia

Ikatan kimia merupakan gaya yang mengikat dua atom atau lebih
untuk membuat senyawa atau molekul kimia. Ikatan itulah yang akan
menjaga atom tetap bersama dalam suatu senyawa yang dihasilkan.

Dengan kata lain, ikatan kimia dari dua atau lebih unsur disebut
senyawa. Supaya lebih paham, yuk kita simak contoh dibawah!

Perhatikan garam dapur diatas! Kira-kira garam daput itu tersusun


dari atom apa aja? Ya, Na dan Cl.

Lalu mengapa mereka bisa bersatu dan membentuk senyawa garam


dapur? Bagaimana cara perpindahannya? Itu semua ada hubungannya
dengan ikatan kimia loh! Nah untuk memahami lebih lanjut kita simak
materi berikut ya!

Ikatan itu berbeda beda loh! Ada ikatan kuat seperti yang terjadi pada
ikatan logam, ikatan ion dan ikatan kovalen. Ada juga ikatan lemah
yang terjadi pada interaksi dipol-dipol, gaya dispersi London, dan
ikatan hidrogen. Semakin kuat ikatan kimia yang terjadi, maka akan
semakin stabil senyawa yang dihasilkannya. Sebaliknya, semakin
lemah ikatan kimia yang terjadi, akan semakin tidak stabil senyawa
yang dihasilkannya, dan dapat mengalami reaksi lain untuk
membuatnya lebih stabil.
Dalam pembentukannya, ikatan tersebut dipengaruhi oleh elektron
valensi. Apa itu elektron valensi? Yaitu elektron yang berada pada kulit
terluar suatu atom.

Teori Lewis dan Kossel


Albrecht Kossel dan Gilbert. N. Lewis merupakan orang pertama yang
telah berhasil dalam menjelaskan bagaimana ikatan kimia dapat
terbentuk.

1. Teori Lewis
Dinamakan teori Lewis, karena teori ini datang dari Profesor Fisika dan
Kimia dari Amerika Serikat, yaitu Gilbert. N. Lewis pada tahun 1916 di
dalam artikelnya “The Atom and The Molecules”. Teori Lewis erat
kaitanya dengan Struktur Lewis yaitu awal dalam menentukan bentuk
molekul. Perhatikan gambar dibawah, dimana titik-titik adalah simbol
elektron valensinya.

2. Teori Kossel
Albrecht Kossel yang merupakan ilmuwan dari Jerman, juga mengajukan
teori yang hampir mirip dengan teori Lewis. Bedanya terletak pada
transfer elektron yang penuh antar atom-atomnya. Kamu bisa lihat teori
Kossel ini pada ikatan polar.
Selanjutnya, Lewis dan Kossel menjelaskan bahwa kestabilan gas mulia
dengan konfigurasi elektron saling berhubungan. Di mana unsur gas
mulia ternyata memiliki 8 elektron valensi, sehingga memiliki sifat yang
stabil (kecuali He yang hanya memiliki 2 elektron valensi). Ini erat
kaitanya dengan ikatan kimia dimana akan membentuk suatu senyawa
yang lebih stabil.
Jenis-Jenis Ikatan Kimia:
1. Ikatan Ionik
Ikatan ionik terjadi ketika ion positif dan negatif (gaya listrik Coulomb)
pada setiap atomnya membentuk sebuah ikatan kimia atau ikatan yang
terjadi karena ada serah terima elektron. Biasanya terbentuk antara
atom logam (melepas elektron) dan atom non logam (menerima
elektron). Ikatan ionik ini juga biasa disebut dengan ikatan elektrovalen.
Contoh ikatan ion adalah Magnesium Klorida (MgCl2). Jadi, ikatan pada
senyawa MgCl2 merupakan ikatan Ionik ya.

2. Ikatan kovalen terbentuk akibat kecenderungan atom-atom untuk


menggunakan elektron bersama (share elektron) agar memiliki
konfigurasi elektron seperti gas mulia terdekat. Atom-atom yang
berikatan kovalen umumnya adalah antara atom-atom non logam.
Penggunaan pasangan elektron dalam ikatan kovalen dapat
digambarkan dengan struktur Lewis. Struktur Lewis menggambarkan
jenis atom-atom dalam molekul dan bagaimana atom-atom tersebut
terikat satu sama lain. Berdasarkan banyaknya elektron untuk
berikatan, ikatan kovalen terdiri dari ikatan kovalen tunggal, rangkap
dua, rangkap tiga, dan koordinasi.
a. Ikatan Kovalen Tunggal
Ikatan kovalen tunggal merupakan ikatan yang hanya melibatkan
sepasang elektron untuk digunakan bersama. Contohnya: H2O
b. Ikatan Kovalen Rangkap Dua
Ikatan kovalen rangkap 2 adalah ikatan yang masing-masing atomnya
memberikan sumbangan dua elektron valensi untuk membentuk dua
pasang elektron ikatan. Hal itulah yang membuatnya menjadi ikatan
rangkap dua. Contohnya adalah O2 dan CO2.

c. Ikatan Kovalen Rangkap Tiga


Ikatan kovalen rangkap tiga merupakan ikatan yang terjadi antara dua
atom yang melibatkan enam elektron ikatan dalam satu ikatan kovalen.
Contohnya adalah molekul N2 dan asetilena.

d. Ikatan Kovalen Koordinasi


Ikatan kovalen koordinasi terjadi karena hanya ada satu atom aja yang
menyumbangkan pasangan elektron. Jadi, atom pasangannya tidak bisa
menyumbangkan elektron. Ikatan ini hanya akan terjadi antar unsur-
unsur non logam. Contoh kovalen koordinasi adalah molekul HNO3, SO3,
NH4Cl, dan H2SO4.
Berdasarkan muatan di dalam molekul akibat distribusi elektron ikatan,
yaitu ikatan kovalen polar dan non polar.
a. Ikatan Kovalen Polar
Ikatan kovalen polar terjadi ketika pasangan elektron ikatan tertarik
lebih kuat ke salah satu atom. Hal ini karena adanya perbedaan
keelektronegatifan antar atom tersebut. Makin besar selisihnya, maka
akan makin besar pula kepolaran ikatannya. Contohnya adalah H-Cl,
dimana keelektronegatifan atom Cl adalah 3,0 sedangkan atom H
nilainya 2,1.

Selain itu, zat polar akan cenderung tertarik kepada zat polar lainnya.
Begitu juga dengan zat non polar cenderung lebih tertarik kepada zat
non polar juga. Contohnya adalah air yang merupakan zat polar dan
minyak yang yang merupakan zat non polar. Itulah mengapa air dan
minyak sulit bersatu.

b. Ikatan Kovalen Non Polar


Ikatan kovalen nonpolar, memiliki pasangan elektron ikatannya akan
sama kuat ke semua atom, di mana keelektronegatifan antar ikatannya
sama. Contohnya adalah atom H yang berikatan dengan atom H lagi,
keduanya memiliki nilai keelektronegatifan masing-masing 2,1. Contoh
lainnya adalah minyak. Ikatan kovalen disebut juga ikatan nonpolar
karena perbedaan keelektronegatifannya sering dianggap tidak
signifikan. Hal ini juga menyiratkan bahwa tidak ada pemisahan
muatan antara dua atom atau keelektronegatifan kedua atom sama
satu sama lain. Ada kemungkinan juga bagi atom-atom yang memiliki
ikatan polar yang sama untuk mengatur dirinya sedemikian rupa
sehingga muatan listriknya cenderung saling meniadakan, sehingga
menghasilkan pembentukan ikatan semacam ini.
Pengecualian Kaidah Oktet

Penyimpangan dari aturan oktet ini disebut juga sebagai pengecualian


aturan oktet. Aturan oktet dapat diterapkan pada unsur-unsur golongan
utama, seperti karbon, nitrogen, oksigen, dan halogen. Aturan ini juga d
apat diterapkan pada unsur logam seperti natrium dan magnesium.

Suatu unsur dapat mencapai kestabilan dengan beberapa cara, yaitu


melepaskan elektron dan menerima atau menangkap elektron. Pada
umumnya, unsur-unsur yang melepaskan elektron ialah unsur-unsur
logam, sedangkan unsur-unsur yang menarik elektron adalah unsur-
unsur non-logam.

Namun, tidak semua unsur-unsur itu dapat mencapai aturan oktet,


sehingga muncul pengecualian aturan oktet yang terbagi ke dalam tiga
kategori.
1. Senyawa dengan jumlah elektron valensi ganjil
Jika jumlah elektron valensi ganjil dimungkinkan terbentuk elektron
yang tidak berpasangan, dan sekurang-kurangnya terdapat satu
elektron yang tidak lengkap, sehingga tentunya membuat aturan oktet
tidak terpenuhi. Beberapa molekul mempunyai jumlah elektron yang
ganjil, contohnya pada molekul NO2 yang memiliki 17 elektron valensi,
yaitu 5 dari N, 6 dari O (5 + 6 + 6). Rumus strukturnya dapat ditulis
sebagai berikut.

Aturan oktet tidak mungkin dipenuhi pada molekul dengan jumlah


elektron valensi ganjil tersebut, karena untuk memenuhi aturan oktet
diperlukan pasangan elektron yang lengkap (8 elektron) yang
merupakan bilangan genap.
2. Senyawa yang Oktetnya Tidak Sempurna

Senyawa kovalen biner sederhana yang dibentuk dari unsur-unsur yang


elektron valensinya kurang dari 4, seperti berilium (Be) dan boron (B)
tidak dapat mencapai aturan oktet, sehingga membentuk oktet yang
tidak sempurna.

Situasi ini dibuktikan pada molekul BeCl2 dan BCl3, dengan penulisan
diagram sebagai berikut.

3. Senyawa yang Oktetnya Diperluas atau Superoktet

Senyawa dengan oktet diperluas atau berkembang terjadi pada unsur-


unsur periode 3 atau lebih yang dapat memiliki pasangan elektron
bersama lebih dari 8 pada kulit terluarnya. Situasi ini dibuktikan pada
molekul PCl5, SF6, dan beberapa senyawa gas mulia.

Pada PCl5, atom P dikelilingi 10 elektron, sedangkan pada SF6, atom S


dikelilingi 12 elektron sebagai berikut.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai