Anda di halaman 1dari 38

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Didalm dunia ini terdapat sekelompok molekul atau atom yang membentuk suatu
senyawa. Maka saat ini kita harus mempelajari yang namanya ilmu kimia. Kimia
adalah suatu ilmu yang mempelajari mengenai komposisi , struktur dan sifat zat
atau materi dari skala atom hingga molekul serta transformasi serta interaksi untuk
membentuk materi yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.nah, yang akan
kita pelajari disini adalah ikatan kimia,
Ikatan kimia adalah gaya tarik-menarik antara atom-atom sehingga atom-atom
tersebut tetap berada bersama-sama dan terkombinasi dalam senyawaan

1.2.Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan pengertian ikatan kimia dan senyawa organik?
2. Apa sajakah jenis-jenis ikatan kimia?
3. Bagaimana karakteristik ikatan ion, kovalen, kordinasi, logam, hidrogen, dan van
der waals
4. Bagaimanakah proses terbentuknya ikatan kimia?

1.3.Tujuan Dan Manfaat

Bertolak dari latar belakang yang dikemukakan di atas, maka perlu penulis
mengangkat “Ikatan Kimia Dan Senyawa Organik” sebagai pokok bahasan yang
selanjutnya akan diuraikan dalam makalah yang sederhana ini dengan tujuan:

1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari ikatan kimia.


2. Untuk mengetahui seluruh jenis-jenis ikatan kimia.
3. Untuk mengetahui kakateristik ikatan ion, kovalen, kordinsi, logam, hidrogen, dan
van der waals
4. Untuk mengetahui dan memahami proses terbentuknya ikatan kimia.
5. Untuk mengetahui apa itu kimia organik dan bagaimana peranannya dalam
kehidupan sehari-hari.
6. Melatih dan mendorong mahasiswa agar lebih kreativitas dalam mengolah dan
menuangkan ide yang dimiliki.

IKATAN KIMIA 1
BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Ikatan Kimia Menurut Para Ahli

 dikemukakan pada tahun 1916 oleh Gilbert Newton Lewis (1875-1946) dari
Amerika dan Albrecht Kossel (1853-1927) dari Jerman (Martin S. Silberberg,
2000) Ikatan Kimia Adalah gaya yang mengikat atom-atom dalam molekul atau
gabungan ion dalam setiap senyawa.

 Ikatan kimia adalah gaya tarik-menarik antara atom-atom sehingga atom-atom


tersebut tetap berada bersama-sama dan terkombinasi dalam senyawaan. Gagasan
tentang pembentukan ikatan kimia dikemukakan oleh Lewis dan Langmuir
(Amerika) serta Kossel (Jerman). Dalam pembentukan ikatan kimia, golongan gas
mulia (VIII A) sangat sulit membentuk ikatan kimia.

 Diduga bila gas mulia bersenyawa dengan unsur lain, tentunya ada suatu keunikan
dalam konfigurasi elektronnya yang mencegah persenyawaan dengan unsur lain.
(Elida, 1996). Menurut Elida (1996) mengatatakan bahwa, berdasarkan gagasan
tersebut, kemudian dikembangkan suatu teori yang disebut Teori Lewis :

Pembentukan ikatan kimia mungkin terjadi dengan cara :

1. Karena adanya satu atau lebih elektron dari satu atom ke atom yang lain
sedemikian rupa sehingga terdapat ion positif dan ion negatif yang keduanya
saling tarik-menarik karena muatannya berlawanan, membentuk ikatan ion.
2. Karena adanya pemakaian bersama pasangan elektron di antara atom-atom
yang berikatan. Jenis ikatan yang terbentuk disebut ikatan kovalen.
3. Perpindahan elektron atau pemakaian bersama pasangan elektron berlangsung
sedemikian rupa sehingga setiap atom yang diberikan mempunyai suatu
konfigurasi elektron mantap, yaitu konfigurasi dengan 8 elektron valensi.

Melalui ikatan kimia unsur-unsur kemudian membentuk molekul ataupun benda-


benda yang selanjutnya menyusun dan menjadi bagian dari alam semesta. Ikatan
kimia dapat terjadi karena adanya interaksi elektronik, dalam berbagai wujud dan
mekanisme. Sebuhungan dengan itu maka dikenal beberapa jenis ikatan kimia
antara lain (Hanapi, dkk., 2013) :

IKATAN KIMIA 2
Antara dua atom atau lebih dapat saling berinteraksi dan membentuk molekul.
Interaksi ini selalu disertai dengan pelepasan energi, sedangkan gaya yang
menahan atom-atom dalam molekul merupakan suatu ikatan yang dinamakan
ikatan kimia. Ikatan kimia terbentuk karena unsur-unsur ingin memiliki struktur
elektron stabil. Struktur elektron stabil yang dimaksud yaitu struktur elektron gas
mulia.

Tabel struktur elektron gas mulia

Nomor
Periode Unsur K L M N O P
Atom

1 He 2 2

2 Ne 10 2 8

3 Ar 18 2 8 8

4 Kr 36 2 8 18 8

5 Xe 54 2 8 18 18 8

6 Rn 86 2 8 18 32 18 8

Tahun 1916 G.N. Lewis dan W. Kossel menjelaskan hubungan kestabilan gas
mulia dengan konfigurasi elektron. Kecuali He; mempunyai 2 elektron valensi;
unsur-unsur gas mulia mempunyai 8 elektron valensi sehingga gas mulia bersifat
stabil. Atom atom unsur cenderung mengikuti gas mulia untuk mencapai
kestabilan. Jika atom berusaha memiliki 8 elektron valensi, atom disebut
mengikuti aturan oktet.

IKATAN KIMIA 3
Unsur-unsur dengan nomor atom kecil (seperti H dan Li) berusaha mempunyai
electron valensi 2 seperti He disebut mengikuti aturan duplet. Cara yang diambil
unsur supaya dapat mengikuti gas mulia, yaitu:

1. melepas atau menerima elektron;


2. pemakaian bersama pasangan elektron.

Jadi kecenderungan atom-atom untuk memiliki struktur atau konfigurasi elektron


seperti gas mulia atau 8 elektron pada kulit terluar disebut ”kaidah oktet”. Sementara
itu atom-atom yang mempunyai kecenderungan untuk memiliki konfigurasi electron
seperti gas helium disebut ”kaidah duplet”.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa gaya yang mengikat atom-atom dalam molekul
atau gabungan ion dalam setiap senyawa disebut ikatan kimia. Konsep ini pertama
kali dikemukakan pada tahun 1916 oleh Gilbert Newton Lewis (1875-1946) dari
Amerika dan Albrecht Kossel (1853-1927) dari Jerman (Martin S. Silberberg, 2000).
Konsep tersebut adalah:

1. Kenyataan bahwa gas-gas mulia (He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn) sukar
membentuk senyawa merupakan bukti bahwa gas-gas mulia memiliki susunan
elektron yang
2. Setiap atom mempunyai kecenderungan untuk memiliki susunan elektron yang
stabil seperti gas mulia. Caranya dengan melepaskan elektron atau menangkap
3. Untuk memperoleh susunan elektron yang stabil hanya dapat dicapai dengan
cara berikatan dengan atom lain, yaitu dengan cara melepaskan elektron,
3menangkap elektron, maupun pemakaian elektron secara bersama-sama.

IKATAN KIMIA 4
Contoh gambar ikatan-ikatan kimia

Contoh model titik Lewis yang menggambarkan ikatan kimia


anatara karbon C, hidrogen H, dan oksigen O. Penggambaran titik lewis adalah salah
satu dari usaha awal kimiawan dalam menjelaskan ikatan kimia dan masih digunakan
secara luas sampai sekarang.

IKATAN KIMIA 5
2.2. Jenis Ikatan KIMIA

2.2.1. Ikatan Primer/ion

Ikatan primer adalah ikatan kimia dimana ikatan gata antar atomnya
relatif besar. Ikatan primer ini terdiri atas ikatan ion, ikatan kovalen,
dan ikatan logam.

Pengertian Ikatan Ionik Menurut Ahli (James E. Brady, 1990)

Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat perpindahan elektron dari
satu atom ke atom lain (James E. Brady, 1990). Ikatan ion terbentuk
antara atom yang melepaskan electron (logam) dengan atom yang
menangkap elektron (bukan logam). Atom logam, setelah melepaskan
elektron berubah menjadi ion positif.

Sedangkan atom bukan logam, setelah menerima elektron berubah


menjadi ion negatif. Antara ion-ion yang berlawanan muatan ini terjadi
tarik-menarik (gaya elektrostastis) yang disebut ikatan ion (ikatan
elektrovalen). Senyawa yang memiliki ikatan ion disebut senyawa
ionik. Senyawa ionik biasanya terbentuk antara atom-atom unsur
logam dan nonlogam.

Proses terbentuknya ikatan ionik dicontohkan dengan pembentukan


NaCl. Natirum (Na) dengan konfigurasi elektron (2,8,1) akan lebih
stabil jika melepaskan 1 elektron sehingga konfugurasi elektron
berubah menjadi (2,8). Sedangkan Klorin (Cl), yang mempunyai
IKATAN KIMIA 6
konfigurasi (2,8,7), akan lebih stabil jika mendapatkan 1 elektron
sehingga konfigurasinya menjadi (2,8,8). Jadi agar keduanya menjadi
lebih stabil, maka natrium menyumbang satu elektron dan klorin akan
kedapatan satu elektron dari natrium.

Ketika natrium kehilangan satu elektron, maka natrium menjadi lebih


kecil. Sedangkan klorin akan menjadi lebih besar karena ketambahan
satu elektron. Oleh karena itu ukuran ion positif selalu lebih kecil
daripada ukuran sebelumnya, namun ion negatif akan cenderung lebih
besar daripada ukuran sebelumnya. Ketika pertukaran elektron terjadi,
maka Na akan menjadi bermuatan positif (Na+) dan Cl akan menjadi
bermuatan negatif (Cl–). Kemudian terjadi gaya elektrostatik antara
Na+ dan Cl– sehingga membentuk ikatan ionik.

Ikatan ion terbentuk antara:

1. ion positif dengan ion negatif,


2. atom-atom berenergi potensial ionisasi kecil dengan atom-atom
berafinitas elektron besar (Atom-atom unsur golongan IA, IIA
dengan atom-atom unsur golongan VIA, VIIA),
3. atom-atom dengan keelektronegatifan kecil dengan atom-atom
yang mempunyai keelectronegatifan besar

Sifat-sifat senyawa ion sebagai berikut.

1. Dalam bentuk padatan tidak menghantar listrik karena partikel-


partikel ionnya terikat kuat pada kisi, sehingga tidak ada
elektron yang bebas bergerak.
2. Leburan dan larutannya menghantarkan listrik.
3. Umumnya berupa zat padat kristal yang permukaannya keras
dan sukar digores.
4. Titik leleh dan titik didihnya tinggi.
5. Larut dalam pelarut polar dan tidak larut dalam pelarut
nonpolar.

IKATAN KIMIA 7
Ikatan ion terjadi karena adanya gaya tarik-menarik antar ion yang
bermuatan positif dan ion yang bermuatan negative.

Menurut Wibowo (2013) ada beberapa yang perlu diperhatikan, biasanya


terjadi kesalahan konsep dalam materi ikatan kimia ini, seperti contoh
sebagai berikut :

1. Ikatan ionik hanya dapat terjadi antara kation dan anion sederhana,
2. Senyawa ionik hanya dapat terbentuk secara langsung dari ion-ion,
dll

Pada formula atau rumus ionik. Senyawa ion itu tidak ada sebagai
molekul, sehinga kita tidak dapat mengetahui tentang rumus molekul dari
senyawa ion. Sebagai gantinya, rumus ionik suatu senyawa ialah rumus
empiris senyawa tersebut. Seperti contoh, natrium klorida rumusnya NaCl.

Menurut Saunders (2007) ada beberapa jumlah yang sama dengan ion
tersebut dalam kisi ioniknya, seperti contoh :

1. Magnesium Oksida berisi Mg2+ dan O2- ion, dan rumusnya itu MgO
2. Kalsium Klorida berisi Ca2+ dan cl2- ion, dan rumusnya itu CaCl2
3. Alumunium Oksida berisi Al3+ dan O2- ion, dan rumusnya itu
Al2O3

Contoh ikatan kimia dalam kehidupan sehari-hari :

contohnya adalah air. Air merupakan materi yang penting bagi kehidupan.
Sebagian besar kebutuhan pokok kita menggunakan air. Bahkan dalam
tubuh, air penting untuk menjaga DNA dari kerusakan, mengantarkan
nutrisi ke seluruh bagian tunuh, dan menjaga keseimbangan suhu tubuh.
Kita mengetahui air memiliki rumus senyawa H2O. Air tersusun dari
unsur-unsur hidrogen dan oksigen.

Tanpa kita sadari bahwa kita sedang berhadapan dengan contoh aplikasi
dari unsur-unsur yang berikatan, yang kemudian membentuk senyawa.
Mungkin hal-hal yang sepatutnya kita kritisi adalah bagaimana unsur-
unsur tersebut dapat berikatan dan kemudian membentuk senyawa.

IKATAN KIMIA 8
Sebelum itu, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa pengertian dari
senyawa kimia. Dan istilah organk seolah-olah berhubungan dengan kata
organisme atau jasad hidup.

Organik merupakan zat yang berasal dari makluk hidup (hewan/tumbuhan-


tumbuhan) seperti minyak dan batu bara. Pada dasarnya kimia organik
melibatkan zat-zat yang diperoleh dari jasad hidup.

2.2.2 Ikatan Kovalen (James E. Brady, 1990)

Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan


elektron secara bersama-sama oleh dua atom (James E. Brady, 1990). Ikatan
kovalen terbentuk di antara dua atom yang sama-sama ingin menangkap
elektron (sesama atom bukan logam).

Pasangan elektron yang dipakai bersama disebut pasangan electron ikatan


(PEI) dan pasangan elektron valensi yang tidak terlibat dalam pembentukan
ikatan kovalen disebut pasangan elektron bebas (PEB). Ikatan kovalen
umumnya terjadi antara atom-atom unsur nonlogam, bisa sejenis (contoh: H2,
N2, O2, Cl2, F2, Br2, I2) dan berbeda jenis (contoh: H2O, CO2, dan lain-
lain). Senyawa yang hanya mengandung ikatan kovalen disebut senyawa
kovalen.

Contoh Gambar Ikatan Kovalen

IKATAN KIMIA 9
Rumus Kimia Senyawa Kovalen

Dengan mengacu pada aturan oktet, kita dapat memprediksikan rumus


molekul dari senyawa yang berikatan kovalen. Dalam hal ini, jumlah elektron
yang dipasangkan harus disamakan. Akan tetapi, perlu diingat bahwa aturan
oktet tidak selalui dipatuhi, terdapat beberapa senyawa kovalen yang
melanggar aturan oktet.

Contohnya adalah ikatan antara H dan O dalam H2O. Konfigurasi elektron H


dan O adalah H memerlukan 1 elektron dan O memerlukan 2 elektron. Agar
atom O dan H mengikuti kaidah oktet, jumlah atom H yang diberikan harus
menjadi dua, sedangkan atom O satu, sehingga rumus molekul senyawa adalah
H2O.

pasangan elektron yang berikatan


Ikatan kovalen terdiri dari :

 Ikatan Kovalen Nonpolar

Ikatan kovalen nonpolar yaitu ikatan kovalen yang PEInya tertarik sama kuat
ke arah atom-atom yang berikatan. Senyawa kovalen nonpolar terbentuk
antara atom-atom unsur yang mempunyai beda keelektronegatifan nol atau
mempunyai momen dipol = 0 (nol) atau mempunyai bentuk molekul simetri.
Titik muatan negative electron persekutuan berhimpit, sehingga pada molekul
pembentuknya tidak terjadi momen dipol, dengan perkataan lain bahwa
elektron persekutuan mendapat gaya tarik yang sama.

IKATAN KIMIA 10
Ikatan kovalen nonpolar terdiri dari:

 Ikatan kovalen tunggal

Ikatan kovalen tunggal yaitu ikatan kovalen yang memiliki 1 pasang PEI.

Contoh: H2, H2O (konfigurasi elektron H = 1; O = 2, 6).

Contoh pembentukan ikatan pada molekul H2O di bawah ini:

Ikatan kovalen tunggal

IKATAN KIMIA 11
 Ikatan kovalen rangkap dua

Ikatan kovalen rangkap 2 yaitu ikatan kovalen yang memiliki 2 pasang PEI.

Contoh: O2, CO2 (konfigurasi elektron O = 2, 6; C = 2, 4).

Berikut ini pembentukan ikatan angkap 2 pada molekul CO2.

Ikatan kovalen rangkap dua

 Ikatan kovalen rangkap tiga

Ikatan kovalen rangkap 3 yaitu ikatan kovalen yang memiliki 3 pasang PEI.

Contoh: N2 (Konfigurasi elektron N = 2, 5).

Berikut ini pembentukan ikatan rangkap 3 pada molekul N2

Ikatan kovalen rangkap tiga

IKATAN KIMIA 12
 Ikatan Kovalen Polar

Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang PEInya cenderung tertarik ke
salah satu atom yang berikatan. Kepolaran suatu ikatan kovalen ditentukan
oleh keelektronegatifan suatu unsur. Senyawa kovalen polar biasanya terjadi
antara atom-atom unsur yang beda keelektronegatifannya besar, mempunyai
bentuk molekul asimetris, mempunyai momen dipol. Ikatan kovalen yang
terjadi antara dua atom yang berbeda disebut ikatan kovalen polar. Ikatan
kovalen polar dapat juga terjadi antara dua atom yang sama tetapi memiliki
keelektronegatifan yang berbeda.

Contoh ikatan kovalen polar: HF

Contoh ikatan kovalen polar HF


Dlm senyawa HF ini, F mempunyai keelektronegatifan yang tinggi jika
dibandingkan H.. sehingga pasangan elektron lebih tertarik kearah F, akibatnya
akan terbentuk dipol-dipol atau terjadi pengkutuban (terbentuknya kutub antara H
dan F).

IKATAN KIMIA 13
 Ikatan Kovalen Koordinasi

Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen di mana pasangan electron yang
dipakai bersama hanya disumbangkan oleh satu atom, sedangkan atom yang satu
lagi tidak menyumbangkan elektron.Jadi disini terdapat satu atom
pemberi pasangan electron bebas, sedangkan atom lain sebagai
penerimanya. Ikatan kovalen koordinasikadang-kadang dinyatakan dengan tanda
panah (→) yg menunjukan arah donasi pasangan elektron.

Contoh Ikatan Kovalen Koordinasi: BF3NH3

5B = 1s2 2s2 2p1

9F = 1s2 2s2 2p5

7N = 1s2 2s2 2p3

Contoh Ikatan Kovalen Koordinasi BF3NH3


Sifat-sifat Senyawa Kovalen :

1. Titik didih

Pada umumnya senyawa kovalen mempunyai titik didih yang rendah (rata-rata di
bawah suhu 200 0C). Sebagai contoh Air, H2O merupakan senyawa kovalen.
Ikatan kovalen yang mengikat antara atom hidrogen dan atom oksigen dalam
molekul air cukup kuat, sedangkan gaya yang mengikat antar molekul-molekul air
cukup lemah. Keadaan inilah yang menyebabkan air dalam fasa (bentuk) cair akan
mudah berubah menjadi uap air bila dipanaskan sampai sekitar 100 0C, akan
tetapi pada suhu ini ikatan kovalen yang ada di dalam molekul H2O tidak putus.

IKATAN KIMIA 14
2. Volatitilitas (kemampuan untuk menguap)

Sebagian besar senyawa kovalen berupa cairan yang mudah menguap dan berupa
gas. Molekul-molekul pada senyawa kovalen yang mempunyai sifat mudah
menguap sering menghasilkan bau yang khas. Parfum dan bahan pemberi aroma
merupakan senyawa kovalen contoh dari senyawa kovalen yang mudah menguap

IKATAN KIMIA 15
3. Kelarutan

Pada Umumnya senyawa kovalen tidak dapat larut dalam air, tetapi mudah larut
dalam pelarut organik. Pelarut organik merupakan senyawa karbon, misalnya
bensin, minyak tanah, alkohol, dan aseton. Namun ada beberapa senyawa kovalen
yang dapat larut dalam air karena terjadi reaksi dengan air (hidrasi) dan
membentuk ion-ion. Misalnya, asam sulfat bila dilarutkan ke dalam air akan
membentuk ion hidrogen dan ion sulfat. Senyawa kovalen yang dapat larut dalam
air selanjutnya disebut dengan senyawa kovalen polar, sedangkan senyawa
kovalen yang tidak larut dalam air selanjutnya disebut dengan senyawa kovalen
non polar.

4. Daya hantar Listrik

Pada umumnya senyawa kovalen pada berbagai wujud tidak dapat menghantar
arus listrik atau bersifat non elektrolit, kecuali senyawa kovalen polar. Hal ini
disebabkan senyawa kovalen polar mengandung ion-ion jika dilarutkan dalam air
dan senyawa tersebut temasuk senyawa elektrolit lemah. Berikut ini gambar
perbedaan antara senyawa non elektrolit, elektrolit lemah dan elektrolit kuat.

IKATAN KIMIA 16
2.2.3 Ikatan Logam

Ikatan logam adalah ikatan kimia yang terbentuk akibat penggunaan bersama
electron elektron valensi antaratomatom logam. Contoh: logam besi, seng, dan
perak. Ikatan logam bukanlah ikatan ion atau ikatan kovalen. Salah satu teori
yang dikemukakan untuk menjelaskan ikatan logam adalah teori lautan
elektron. Contoh terjadinya ikatan logam. Tempat kedudukan elektron valensi
dari suatu atom besi (Fe) dapat saling tumpang tindih dengan tempat
kedudukan elektron valensi dari atom-atom Fe yang lain.

Tumpang tindih antarelektron valensi ini memungkinkan elektron valensi dari


setiap atom Fe bergerak bebas dalam ruang di antara ion-ion Fe+ membentuk
lautan elektron. Karena muatannya berlawanan (Fe2+ dan 2 e–), maka terjadi
gaya tarik-menarik antara ion-ion Fe+ dan elektron-elektron bebas ini.
Akibatnya terbentuk ikatan yang disebut ikatan logam.

Adanya ikatan logam menyebabkan logam bersifat:

1. pada suhu kamar berwujud padat, kecuali Hg;


2. keras tapi lentur/dapat ditempa;
3. mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi;
4. penghantar listrik dan panas yang baik;
5. mengkilap.

Contoh ikatan logam :

IKATAN KIMIA 17
Perbandingan Sifat Fisis Senyawa Logam dengan Senyawa Non Logam

Logam Non Logam

Padatan non
Padatan logam
logam biasanya
1. termasuk
1. bukan
penghantar listrik
penghantar
yang baik
listrik

2. Mempunyai kilap
2. Tidak mengkilap
logam

Kuat dan keras


(apabila Kebanyakan non
3. digunakan 3. logam tidak kuat
sebagai logam dan lunak
paduan)

Biasanya rapuh
Dapat
4. dan patah bila
dibengkokkan 4.
dibengkokkan
dan diulur
atau diulur

Sukar
5. Penghantar panas
5. menghantarkan
yang baik
panas

Kebanyakan
Kebanyakan non
6. logam memiliki
6. logam memiliki
kerapatan yang
kerapatan rendah
besar

Kebanyakan Kebanyakan non


logam memiliki logam memiliki
7. titik didih dan 7. titik didih dan
titik leleh yang titik leleh yang
tinggi rendah

IKATAN KIMIA 18
REAKSI SENYAWA LOGAM :

Logam-logam alkali mempunyai beberapa sifat fisik antara lain semuanya lunak,
putih mengkilat, dan mudah dipotong. Jika logam-logam tersebut dibiarkan di
udara terbuka maka permukaannya akan menjadi kusam karena logam-logam
tersebut mudah bereaksi dengan air atau oksigen, dan biasanya disimpan dalam
minyak tanah.

Bersamaan dengan semakin bertambahnya nomor atom maka tingkat


kelunakannya juga semakin bertambah. Tingkat kelunakan logam-logam alkali
makin bertambah sesuai dengan bertambahnya nomor atom logam-logam tersebut.
Sifat-sifat kimia logam alkali tanah dapat diamati antara lain dari reaksinya
terhadap air. Reaksinya dengan air menghasilkan gas hidrogen dan hidroksida
serta cukup panas. Reaktivitas terhadap air dingin semakin bertambah besar
dengan bertambahnya nomor logam.

Logam-logam alkali tanah, kecuali berilium semuanya berwarna putih, mudah


dipotong dan nampak semakin mengkilat jika dipotong, serta cepat menjadi
kusam di udara. Reaktivitasnya terhadap air berbeda-beda. Berilium dapat
bereaksi dengan air dalam keadaan pijar dan airnya dalam bentuk uap. Magnesium
bereaksi dengan air dingin secara lambat dan semakin cepat bila makin panas,
logam-logam alkali tanah yang lain sangat cepat bereaksi dengan air dingin
menghasilkan gas hidrogen dan hidroksida serta menghasilkan banyak panas.

Senyawa klorida dari logam-logam alkali maupun alkali tanah larut dalam air
membentuk ion hidrat sederhana. banyak klorida kovalen atau agak kovalen
mengalami hidrolisis dan menghasilkan klorida dan oksida atau hidroksinya.
Misalnya larutan aluminium klorida bereaksi dengan air membentuk aluminium
hidroksida.

IKATAN KIMIA 19
 Polarisasi Ikatan Kovalen

Perbedaan keelektronegatifan dua atom menimbulkankepolaran senyawa. Adanya


perbedaan keelektronegatifan tersebut menyebabkan pasangan elektron ikatan
lebih tertarik ke salah satu unsur sehingga membentuk dipol. Adanya dipol inilah
yang menyebabkan senyawa menjadi polar. Pada senyawa HCl, pasangan elektron
milik bersama akan lebih dekat pada Cl karena daya tarik terhadap elektronnya
lebih besar dibandingkan H.

Hal itu menyebabkan terjadinya polarisasi pada ikatan H – Cl. Atom Cl lebih
negatif daripada atom H, hal tersebut menyebabkan terjadinya ikatan kovalen
polar.

Contoh:

1) Senyawa kovalen polar: HCl, HBr, HI, HF, H2O, NH3.

2) Senyawa kovalen nonpolar: H2, O2, Cl2, N2, CH4, C6H6, BF3.

Pada ikatan kovalen yang terdiri lebih dari dua unsur, kepolaran senyawanya
ditentukan oleh hal-hal berikut.

1) Jumlah momen dipol, jika jumlah momen dipol = 0, senyawanya

bersifat nonpolar. Jika momen dipol tidak sama dengan 0 maka

senyawanya bersifat polar.

2) Bentuk molekul, jika bentuk molekulnya simetris maka senyawanya

bersifat nonpolar, sedangkan jika bentuk molekulnya tidak simetris maka

senyawanya bersifat polar.

IKATAN KIMIA 20
 Aturan Oktet

Aturan oktet, yaitu unsur akan mendapatkan atau kehilangan elektron untuk
mencapai keadaan penuh delapan elektron valensi (oktet). Contohnya yaitu
Natrium memiliki satu elektron valensi. Menurut hukum oktet, unsur ini akan
bersifat stabil ketika memiliki 8 elektron valensi. Dengan demikian, natrium akan
kehilangan elektron 3s-nya. Dengan demikian, atom natrium akan berubah
menjadi ion natrium dengan muatan positif satu (Na+).

Ion tersebut isoelektronik dengan neon (gas mulia) sehingga ion Na+ bersifat
stabil. Sementara, untuk memenuhi aturan oktet, unsur klorin membutuhkan satu
elektron untuk melengkapi pengisian elektron pada 3p. Setelah menerima satu
elektron tambahan, unsur ini berubah menjadi ion dengan muatan negatif satu (Cl–
). Ion Cl–isoelektronik dengan argon (gas mulia) sehingga bersifat stabil.

Jika natrium dicampurkan dengan klorin, jumlah elektron natrium yang hilang
akan sama dengan jumlah elektron yang diperoleh klorin. Satu elektron 3s pada
natrium akan dipindahkan ke orbital 3p pada klorin.

 Pengecualian dan Kegagalan Aturan Oktet

Walaupun aturan oktet banyak membantu dalam meramalkan rumus kimia


senyawa biner sederhana, akan tetapi aturan itu ternyata banyak dilanggar
dan gagal dalam meramalkan rumus kimia senyawa dari unsur-unsur
transisi dan postransisi.

 Pengecualian aturan oktet

Pengecualian aturan oktet dapat dibagi dalam tiga kelompok sebagai


berikut

 Senyawa yang tidak mencapai aturan oktet.

Senyawa yang atom pusatnya mempunyai elektron valensi kurang dari 4


termasuk dalam kelompok ini. Hal ini menyebabkan setelah semua
elektron valensinya dipasangkan tetap belum mencapai oktet. Contohnya
adalah BeCl2, BCl3, dan AlBr3.

IKATAN KIMIA 21
 Senyawa dengan jumlah elektron valensi ganjil. Contohnya adalah NO2,
yang mempunyai elektron valensi (5 + 6 + 6) = 17.
 Senyawa yang melampaui aturan oktet. Ini terjadi pada unsur-unsur
periode 3 atau lebih yang dapat menampung lebih dari 8 elektron pada
kulit terluarnya (ingat, kulit M dapat menampung hingga 18 elektron).
Beberapa contoh adalah PCl5, SF6, ClF3, IF7, dan SbCl5.

 Kegagalan aturan oktet

Aturan oktet gagal meramalkan rumus kimia senyawa dari unsur transisi
maupun postransisi. Unsur postransisi adalah unsur logam setelah unsur
transisi, misalnya Ga, Sn, dan Bi. Sn mempunyai 4 elektron valensi, tetapi
senyawanya lebih banyak dengan tingkat oksidasi +2. Begitu juga Bi yang
mempunyai 5 elektron valensi, tetapi senyawanya lebih banyak dengan
tingkat oksidasi +1dan +3. Pada umumnya, unsur transisi maupun unsur
postransisi tidak memenuhi aturan oktet.

2. Ikatan Sekunder (Gaya Tarik Antarmolekul)

Ikatan sekunder adalah ikatan antar molekul. Gaya ikatan sekunder timbul
dari dipol atom atau molekul. Pada dasarnya dipol listrik timbul jika ada
jarak pisah antara bagian positif dan negatif dari sebuah atom dan molekul.
Perlu diingat bahwa gaya tarik antarmolekul berikatan dengan sifat-sifat
fisis zat, seperti titik leleh dan titik didih.

Semakin kuat gaya tarik antarmolekul, semakin sulit untuk


memutuskannya, sehingga mengakibatkan semakin tinggi titik leleh
maupun titik didih suatu senyawa.

IKATAN KIMIA 22
2.2.4 Gaya London / Gaya Dispersi

Gaya London atau gayadispersi adalah gaya tarik menarik antara molekul-
molekul dalam zat yang nonpolar. Fritz London, seorang ilmuwan Jerman
mengungkapkan teori tentang gaya ini, sehingga gaya ini bisa disebut gaya
London. Gaya London adalah gaya dimana elektron senantiasa bergerak
dalam orbital. Perpindahan elektron dari suatu daerah ke daerah lainnya
menyebabkan suatu molekul yang secara normal bersifat nonpolar menjadi
polar sesaat, membentuk dipol sesaat.

Dipol yang terbentuk dengan cara ini disebut dipol sesaat karena dipol ini
dapat berubah secara banyak dalam satu detik. Dipol sesaat pada suatu
molekul dapat mengimbas molekul di sekitarnya sehingga membentuk
suatu dipol terimbas.

Gaya London merupakan gaya yang relatif lemah. Zat yng molekulnya
bertarikan hanya berdasarkan gaya London mempunyai titik leleh dan titik
didih yang rendah dibandingkan dengan zat lain yang massa molekulnya
relatif kira-kira sama. Jika molekul-molekulnya kecil, zat-zat itu biasanya
berbentuk gas pada suhu kamar. Contohnya adalah hidrogen (H2), nitrogen
(N2), metana (CH4), gas-gas mulia seperti helium (He), dan sebagainya.

Kekuatan gaya London bergantung pada beberapa faktor, antara lain


kerumitan molekul dan ukuran molekul.

Kerumitan Molekul

 Lebih banyak terdapat interaksipada molekul kompleks dari molekul


sederhana, sehingga Gaya London lebih besar dibandingkan molekul
sederhana.
 Makin besar Mr makin kuat Gaya London.

IKATAN KIMIA 23
Ukuran Molekul

 Molekul yang lebih besar mempunyai tarikan lebih besar dari pada
molekul berukuran kecil. Sehingga mudah terjadi kutub listrik sesaat yang
menimbulkan Gaya London besar.
 Dalam satu golongan dari atas ke bawah, ukurannya bertambah besar,
sehingga gaya londonnya juga semakin besar.

2.2.5 Ikatan Hidrogen

Suatu gaya antarmolekul yang relatif kuat terdapat dalam senyawa


hidrogen yang mempunyai keelektronegatifan besar, yaitu fluorin (F),
oksigen (O), dan nitrogen (N). Misalnya dalam HF, H20, dan NH3. Hal ini
tercermin dari titik didih yang menyolok tinggi dari senyawa-senyawa
tersebut dibandingkan dengan senyawa lain yang sejenis.

Kekuatan ikatan hidrogen ini dipengaruhi oleh perbedaan


elektronegativitas antara atom-atom dalam molekul tersebut. Semakin
besar perbedaannya, semakin besar ikatan hidrogen yang terbentuk.

Ikatan hidrogen memengaruhi titik didih suatu senyawa. Semakin besar


ikatan hidrogennya, semakin tinggi titik didihnya. Namun, khusus pada air
(H2O), terjadi dua ikatan hidrogen pada tiap molekulnya. Akibatnya
jumlah total ikatan hidrogennya lebih besar daripada asam florida (HF)
yang seharusnya memiliki ikatan hidrogen terbesar (karena paling tinggi
perbedaan elektronegativitasnya) sehingga titik didih air lebih tinggi
daripada asam florida.

Gambar Ikatan Hidrogen


IKATAN KIMIA 24
Ikatan hidrogen yang terjadi antar molekul air, dimana muatan parsial
positif berasal dari atom H yang berasal dari salah satu molekul air. Ikatan
hidrogen dapat terjadi inter molekul dan intra molekul. Jika ikatan terjadi
antara atom-atom dalam molekul yang sama maka disebut ikatan hidrogen
intramolekul atau didalam molekul, seperti molekul H2O dengan molekul
H2O. Ikatan hidrogen, juga terbentuk pada pada antar molekul seperti
molekul NH3, CH3CH2OH dengan molekul H2O, ikatan yang semacam ini
disebut dengan ikatan hidrogen intermolekul.

2.2.6 Ikatan / Gaya Van Der Waals

Gaya-gaya antarmolekul secara kolektif disebut juga gaya van der Waals.
Jadi, bisa dikatakan bahwa gaya London, gaya dipol-dipol, dan gaya dipol-
dipol terimbas, semuanya tergolong gaya van der Waals. Namun demikian,
ada kebiasaan untuk melakukan pembedaan yang bertujuan untuk
memperjelas gaya antarmolekul dalam suatu zat berikut.

 Istilah gaya London atau gaya dispersi digunakan, jika gaya


antarmolekul itulah satu-satunya, yaitu untuk zat-zat yang
nonpolar. Misalnya untuk gas mulia, hidrogen, dan nitrogen.
 Istilah gaya van der Waals digunakan untuk zat yang mempunyai
dipol-dipol selain gaya dipersi, misalnya hidrogen klorida dan
aseton.

Geometri Molekul

Geometri molekul berkaitan dengan susunan ruang atom-atom dalam molekul.


Molekul diatomik memiliki geometri linear; Molekul triatomik dapat
bergeometri linear atau bengkok; Molekul tetraatomik bergeometri planar
(datar sebidang) atau piramida. Semakin banyak atom penyusun molekul,
semakin banyak pula geometrinya.

Geometri molekul dapat ditentukan melalui percobaan. Namun demikian,


molekul-molekul sederhana dapat diramalkan geometrinya berdasarkan
pemahaman tentang struktur elektron dalam molekul

IKATAN KIMIA 25
Teori Domain Elektron

Teori domain elektron adalah suatu cara meramaikan geometri molekul


berdasarkan tolak-menolak elektron-elektron pada kulit luar atom pusat. Domain
elektron berarti kedudukan elektron atau daerah keberadaan elektron, dalam hal
ini pada atom pusat. Jumlah domain elektron ditentukan sebagai berikut.

1. Satu pasangan elektron ikatan (PEI), baik ikatan tunggal, rangkap, atau
rangkap tiga, merupakan satu domain.
2. Satu pasangan elektron bebas (PEB) merupakan satu domain.

Atom Pusat
Rumus Jumlah Domain
Senyawa
N Lewis Elektron
o. PEI PEB

1. H2 O HOH 2 2 4

2. CO2 OCO 2 0 2

3 SO2 OSO 2 1 3

Tabel 1.4

Prinsip Dasar Teori Domain Elektron

1. Antara domain elektron pada kulit luar atom pusat saling tolak-menolak,
sehingga domain elektron akan mengatur diri (mengambil formasi)
sedemikian rupa sehingga tolak-menolak di antaranya menjadi minimum.
2. Pasangan elektron bebas mempunyai gaya tolak yang sedikit lebih kuat
daripada pasangan elektron ikatan. Hal itu terjadi karena pasangan elektron
bebas hanya terikat pada satu atom sehingga gerakannya lebih leluasa.

IKATAN KIMIA 26
Pengertian Senyawa Organik

Sebelum membahas lebih rinci dan jelas mengenai kimia organik, maka yang
sangat perlu diketahui adalah pengertian kimia Senyawa organik. Senyawa
organik adalah senyawa yang banyak mengandung unsur karbon dan unsur
lainnya seperti hidrogen, oksigen, nitrogen, belerang, dan fosfor dalam jumlah
sedikit.

Berikut ini beberapa contoh senyawa organik yang banyak terdapat dalam
kehidupan sehari-sehari, yaitu :

CH4= Metana (gas alam/ biogas) , C2H2= Etuna (gas karbit) , C2H5OH= Etanol
(alkohol) , C6H12O6= Glukosa , CH3COOH= Asam asetat (cuka) , C8H18= Oktana
(bensin) , C2H6= Etana , C3H8= Propana , C3H6O= Propana (aseton) .

Dari pengertian yang ada kimia organic memiliki ruang lingkup yag meluas, tidak
hanya meliputi senyawa-senyawa dari alam melainkan jua termasuk senyawa
sintesis yakni senyawa yang dibuat di laboratorium. Senyawa-senyawa karbon,
memiliki peranan penting dalam seluruh organism hidup dalam kehidupan sehari-
hari.Kini telah dikenal lebih dari dua juta senyawa karbon atau senyawa organic
dibandingkan dengan ± 100.000 senyawa organik. Sifat khas dari senyawa
organik adalah memiliki kemampuan berikatan dengan atom-atom umum lainnya.

Atom karbon dalam senyawa karbon dapat membentuk rantai panjang, cincin, dan
susunan lain yang lebih rumit. Senyawa karbon dapat terbentuk dari molekul-
molekul besar seperti polistirena.Berawal dari penjelasan pada pendahuluan
terutama latar belakang telah digambarkan mengenai senyawa organik dan
senyawa an-organik maka di sini dapat ditunjukkan perbedaan-perbedaannya.

IKATAN KIMIA 27
Senyawa Organik Senyawa An-organik

1. Tidak tahan panas 1. Tidak panas ( terurai pada suhu tinggi )

2. Semuanya berkatan kovalen 2. Dapat diberikan ion ( kovalen )

3. Sebagian besar tidak dalam air 3. Sebagian besar larut dalam air

4. Reaksinya lambat 4. Reaksinya relative cepat

5. Memiliki rantai yang panjang 5. Tidak memiliki rantai yang panjang

6. Mempunyai isomer 6. Tidak memiliki isomer

7. Jika dibakar menghasilkan arang 7. Jika dibakar tidak menghasilkan arang

Senyawa-senyawa organik sintesis biasanya terdiri dari penggabungan kepingan


kecil dan sederhana menjadi molekul besar yang kompleks. Ikatan kimia
dipecahkan melalui reaksi-reaksi kimia.

Ikatan dan Isomer

Atom mengandung inti ( nucleus ) yang kecil dan padat dikelilingi oleh electron-
elektron inti bermuatan positif, dan terdiri dari proton (+) dan neutron ( -). Nomor
atom suatu unsur: jumlah proton dalam inti / jumlah neutron bobot atom ≤ jumlah
proton dan neutron.

Orbital adalah electron-elektron terpusat pada daerah tertentu yang dikelilingi inti.
Pada dasarnya bahwa sebelum mengetahui tentang ikatan asam unsur-unsur yang
bergabung untuk membentuk ikatan kimia maka yang perlu diketahui adalah
mengenai unsur-unsur kulit elektron.

IKATAN KIMIA 28
Susunan Elektron Dalam Kulit Atom

Jumlah Orbital Setiap


Kulit
Nomor kulit Jumlah Elektron Jika Kulit Terisi Penuh

S P D

1 1 0 0 2

2 1 3 0 8

3 1 3 5 18

Susunan elektron dari 18 unsur pertama adalah:

Unsur- unsur : Hidrogen,Herlium, Litium, Berilium, Boron, Karbon, Nitrogen,


Oksigen, Fluor, Neon, Natrium, Magnesium, Aluminium, Silikon, Fosfor,
Belerang, Klor, dan Argon.

Elektron valensi dari 18 unsur pertama :

IKATAN KIMIA 29
Ikatan Ionik dan Kovalen

Ikatan ionik terbentuk melalui pemindahan satu atau lebih electron valensi dari
satu atom ke atom lain. Atom yang menyerahkan electron menjadi bermuatan
positif yaitu kation,sedangkan atom yang menerima electron menjadi bermuatan
negative adalah anion.Contoh : Reaksi antara atom natrium dan klor membentuk
natrium klorida (garam dapur). Dengan reaksinya :

Na + .C: → Na+ + :Cl:–

Atom Atom Kation Anion

Natrium Klor Natrium Klor

Atom-atom seperti natrium yang cenderung menyerakan elektronnya dinamakan


elektropositif, sedangkan atom-atom seperti klor yang cenderug menerima
electron dinamakan elektronegatif.

Reaksinya:

H +H → H: + Klor

Atom Molekul

Hidrogen Hidrogen

 Karbon dan Ikatan Kovalen

Atom karbon tidak mempunyai kecenderungan kuat untuk melepaskan semua


elektronnya atau kecenderungan kuat untuk menerima 4 elektron. Karbon tidak
bersifat elektropositif kuat dan elektronegatif kuat melainkan membentuk ikata
kovalen dengan atom lain melalui penggunaan electron bersama.

Misalnya:
Metana yakni karbon bergabung denga empat atom hidogen (masing-masing
memperjuangkan satu empat electron valensi)

IKATAN KIMIA 30
 Ikatan tunggal Karbon-karbon

Sifat khas atom karbon yitu memiliki kemampuan yang terbatas untuk
menggunakan bersama elektronnya tidak saja dengan unsur lain tetapi juga
dengan atom karbon lain. Misalnya etana dan heksakloroetana: setiap karbon
terikat dengan tiga atom hitrogen atau tiga atom klor.

Kendatipun mereka tidak memiliki satu melainkan dua atom kabon, senyawa-
senyawa ini mempunyai sifat kimia yang serupa dengan (brturut-turut) metana dan
karbonnetraklorida. Ikatan karbon-karbon (molekulnya: karbon dengan karbon)
Pada etana, seperti halnya dengan ikatan hitrogen pada molekul hitrogen adalah
ikatan kovalen murni yang electron-elektron digunakan bersama dianatara dua
atom karbon yang identik.

Sebagaimana halnya dengan molekul hidrogen, kalor digunakan untuk memecah-


mecahkan ikatan karbon menjadi dua bagian CH3 (dinamakan radikal metal).
Radikal aialah bagian dengan elektron bebas yang jumlahnya ganjil.

IKATAN KIMIA 31
Jumlah atom karbon yang dapat berikatan hamper tak terbatas dan beberapa
molekul dapat mengandung sederet 100 atau lebih ikatan karbon-karbon.
Kemampuan unsur untuk membentuk rantai sebagai hasil ikatan atom sejenis
dinamakan katensi (catention). Atom karbon tidak hanya berikatan dalam rantai
yang lurus melainkan juga membentuk cabang dan melingkar sebagaimana kita
lihat sangat seragam.

 Valensi

Valensi berarti kekuatan atau kapasitas dan sangat berkaitan dengan gabungan
kekuatan dari satu unsur. Valensi unsur-unsur adalah jumlah ikatan yang dapat
dibuat oleh unsur-unsur yang bersangkutan.

 Isometri

Rumus molekul adalah suatu zat yang hanya menyatakan jumlah dan macam tom
yang ada sedangkan rumus struktur menjelaskan bagaimana atom – atom tersusun.
misalnya : H2O adalah rumus molekul untuk air. setiap molekul air tersusun dari
dua atom hidogen dan satu atom oksigen.

Rumus sturkturnya H – O – H

Istilah isomer berasal dari bahasa latin yaitu “Isos” artinya sama dan “metos”
artinya bagian. jadi isomer sturktur adalah senyawa – senyawa yang mempunyai
rumus molekul sama tetapi berbeda rumus strukturnya.

contoh: untuk rumus C2H6O

IKATAN KIMIA 32
rumus strukturnya :

Pada rumus pertama, kedua karbon dihubungkan melalui ikatan kovalen tunggal,
sedangkan pada rumus kedua karbon dihubungkan dengan oksigen. Untuk
mengetahui susunan mana yang merupakan cairan dan mana yang merupakan gas,
yaitu dengan melakukan pengujian kimia sederhana.

cairan C2H6O (etil alcohol atau etanol) bereaksi denagn logam natrium
menghasilkan gas hydrogen dan senyawa baru C 2H5O na. sedangkan gas C2H6O
(dimetil eter) tidak bereaksi dengan logam natrium. keduannya merupakan isomer
– isomer struktur dimana mempunyai rumus struktur yang sesame tetapi berbeda
strukturnya.

Penulisan rumus struktur

Dalam penulisan rumus struktur , untuk mempelajari kimia organik maka dapat
dilakukan dengan beberapa cara misalnya untuk rumus molekul C5H12

 Rantai lurus (C-C-C-C-C)

Rantai tersebut menggunakan satu valensi bagi setiap karbon yang berada
“diujung” ke karbon nerikutnya ditengah rantai. karena itu setiap setiap karbon
yang memiliki sisa tiga valensi untuk mengikat hydrogen.

IKATAN KIMIA 33
 Rantai bercabang

Misalkan untuk mengurangi trpanjang dari empat karbon dan dihubungkan.


karbon kelima pada salah satu karbon dibagin tengah seperti:

C-C-C-C-C

Jika ditambahkan ikatan-ikatan lain pada setiap karbon agar memenuhi valensi
empat akan terlihat ada tiga karbon yang mempunyai tiga hidrogen sedangkan
adapula yang mempunyai satu atau dua hidrogen.

 Singkatan rumus struktur

Untuk memudahkan penulisan rumus struktur maka dapat dilakukan dengan cara
disingkat tampa mengurangi arti dari rumus tersebut. misalnya rumus struktur etil
alkohol.

IKATAN KIMIA 34
 Peranan Kimia Organik Dalam Kehidupan Sehari-hari

Kimia organik dalam peranannya dalam kehidupan sehari-hari sangatlah


banyak melalui cabang-cabang ilmu yang lain. Hampir sama reaksi dalam
jasad hidup melibatkan zat – zat orgsnik dan bahian utama dari jasad hidup
yakni protein, karbohidrat, lipid, (lemak) asam nukleat (DNA,
RNA)membrane sel, enzim, hormone adalah senyawa organik.

Senyawa – senyawa organik kita lihat sehari – hari adalah bensin, pakaian
, mebel dari kayu. kertas untuk buku – buku, obat – obatan , bungkusan –
bungkasan palastik, film untuk potret, minyak wangi, karpet, dan lain –
lain. sering juga kita mendengar berbagai berita seperti polietilen, epoksi,
“stirofoam”. nikosi, lemak tak jenuh, kolestrol dan bilangan oktan.

Demikian contoh- contoh senyawa organik yang berperan dalam


kehidupan sehari – hari bahwa dari senyawa – senyawa tersebut sangat
memiliki arti dalam memenuhi kebutuhan manusia dan sebagai bukti nyata
bentukan senyawa – senyawa yang ada yang berhasil di produk dari
kebudayaan teknologi, sebab cabang ilmu senyawa organik bukan sekedar
cabang ilmu bagi ahli kimia professional atau dokter, ahli fisika, daokter
hewan, apoteker, perawat atau ahli tanaman salah satunya adalah alkohol
dalam kehidupan sehari – hari yakni :

 Metanol

Methanol dapat diubah menjadi methanol yang dugunakan untuk membuat


polimer (plastik) sebagai pelarut untuk membuat senyawa organik.

 Etanol

Etanol adalah alkohol biasa yang merupakan alkohol terpenting, pada suhu
kamar etanol berupa zat cair bening, mudah menguap dan berbau khas.

IKATAN KIMIA 35
selain itu banyak senyawa organik yakni:

 polialkohol yang terdiri dari 2 seperti:

1. Etil glikol berupa zat cair tak berwarna , kental dan berasa manis,
sebagai gahan antgi beku, pada radiator mobil, sebagai bahan industry
erat sintesis seperti Dacron sebagai pelarut dan bahan pelunak.
2. Gliserol: sebagai pelembab dan pelembut pada lotion dan bahan-bahan
hosmetik juga sebagai pelarut jenis obat – obatan.

 Eter

kegunaannya sebagai pelarut dan obat bis (anestesi) pada operasi terutama
etil eter

 Aldehid

formaldehid merupakan aldehid yang paling banyak diproduksi dengan


kegunaannya sebagai berikut :

1. untuk membuat formalin yang dugunakan untuk mengawetkan (jangan


pada makanan)
2. untuk membuat berbagai jenis plastik termoset (tidak mudah meleleh
pada pemanasan)

 Keton

banyak digunakan adalah propanon sebagai pelarut untuk lilin, palstik,


sirlak, juga dapat memproduksi rayon pembersih pewarna kuku.

 Ester

1. Ester buah – buahan Ester yang berbau sedap digunakan sebagai


penyedap atau esen
2. Lilin dari asam karboksilat berantai panjang dengan alkohol berantai
panjang untuk membatik
3. Lemak dan minyak untuk membuat mentega dan sabun

IKATAN KIMIA 36
Kesimpulan

Dari pembahasan yang di presentasikan di atas dapat disimpulkan bahwa:

Ikatan kimia adalah Ikatan kimia adalah gaya tarik-menarik antara atom-atom
sehingga atom-atom tersebut tetap berada bersama-sama dan terkombinasi dalam
senyawaan

Jenis-jenis ikatan kima terbagi menjadi 5 yaitu ikatan ion, kovalen, kovalen
koordinasi, hidrogen dan van der wals

Serta kita dapat mengetahui pengertian serta peranan ikatan kimia terhadap ikatan
sehari-hari

Saran Demikiankah pembuatan makalah ini, apabila terdapat kekurangan


maka kiranya kritik dan saran dari pembaca sekalian, sehingga dalam pembuatan
makalah selanjutnya dapat lebih baik dan semoga makalah ini menambah
pengetahuan pembaca sekalian.

IKATAN KIMIA 37
DAFTAR PUSTAKA

Elida Tety. 1996. Pengantar Kimia. Jakarta: Penerbit Gunadarma.

Mukti Agus. 2013. Peningkatan Pemahaman Konsep Ikatan Kimia Melalui


Perbaikan Bahan Ajar. Aceh: Chimica Didactica Acta.

Nigel, Saunders. 2007. Chemistry eBook for AQA. New York: Oxford University
Press.

UPT MKU. 20113. Kimia Dasar I. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Rufaida, Anis Dyah., Wulandari, Erna Tri, dan Waldjinah. 2013. Detik-detik
Ujian Nasional Kimia Tahun Pelajaran 2013/2014. Klaten: Intan Pariwara.

Saidah, Aas, dan Purba, Michael. 2013. Kimia Bidang Keahlian Teknologi dan
Rekayasa. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Syarifudin. 2008. Inti Sari Kimia untuk SMA. Tangerang: Scientific Press.

Hark Suminar, 1983. Kimia Organik, Edisi Ke Enam. Penerbit: Erlangga,


Jakarta

Kolo, Sefrinus,. 2009. Bahan Ajar Kimia Organik. Universitas Timor.


Kefamenanu.

Lianawati Lucia, 1999. Bimbingan Pemantapan Kimia. Penerbit: CV Yrama


Widya, Bandung

IKATAN KIMIA 38

Anda mungkin juga menyukai