Anda di halaman 1dari 23

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Peternakan merupakan kegiatan mengembangbiakkan hewan ternak serta

membudidayakan hewan tersebut dengan tujuan untuk mendapatkan hasil dan

manfaat dari hewan tersebut. Fungsi utama dari adanya peternakan bukan hanya

memelihara saja, tetapi mendapatkan manfaat dan hasil yang sudah direncanakan.

Hasilnya yaitu berupa sumber pangan yang lebih dominan pada unsur protein

hewani.

Manajemen merupakan proses pengaturan sesuatu untuk mencapai tujuan.

Dalam hal mencapai tujuan dari suatu organisasi, dibutuhkan suatu kerja sama

dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Manajemen juga dapat

meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam mencapai tujuan. Manajemen

memiliki beberapa fungsi yang dapat menunjang keberhasilan suatu organisasi

atau perusahaan yaitu fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

pengawasan, dan pengendalian. Oleh karena itu manajemen sangat penting dalam

organisasi.

Bidang peternakan merupakan salah satu bidang yang sangat dibutuhkan

dalam sektor pangan masyarakat, maka dari itu bidang ini dapat dijadikan suatu

media usaha atau bisnis. Dalam dunia bisnis, sangat membutuhkan adanya suatu

manajemen yaitu pengaturan untuk mencapai tujuan. Hal inilah yang melatar

belakangi dilakukannya praktek lapang dasar-dasar manajemen di Rumah Makan

Alam Jaya.
Maksud dan Tujuan

Maksud pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan pemahaman

mengenai arti penting manajemen dalam usaha peternakan. Terutama dalam

penerapan fungsi-fungsi manajemen dalam organisasi maupun perusahaan. Tetapi

dalam laporan ini terkhusus untuk fungsi manajemen yaitu pengarahan.

Tujuan pembuatan laporan ini adalah agar konsep manajemen disetiap

usaha terkhusus untuk usaha peternakan dapat diimplementasikan oleh semua

pihak. Hal ini dilakukan agar terciptanya suatu usaha yang harmonis dalam

menunjang pencapaian tujuan. Faktor pencapaian tujuan adalah terlaksananya

fungsi menajemen yaitu pengarahan agar semua pihak dalam perusahaan dapat

berkolaborasi semaksimal mungkin.


LAPORAN PRAKTEK LAPANG
DASAR-DASAR MANAJEMEN

PENGARAHAN

OLEH:

NAMA : ANDI MUHAMMAD ALFIAN

NIM : I011191096

KELOMPOK : XLVI (EMPAT PULUH ENAM)

ASISTEN : TRI SAKTI MUHRANI ARIFIN

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur.

Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur dari fungsi-fungsi manajemen itu.

Manajemen merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan.

Manajemen bukanlah suatu tujuan, tetapi hanya alat untuk mencapai tujuan yang

diinginkan, karena tujuan yang ingin dicapai itu adalah pelayanan atau laba.

Walaupun manajemen hanya merupakan alat dan wadah saja, tetapi harus diatur

dengan sebaik-baiknya (Ardiansyah, 2017).

Manajemen berfungsi sebagai sebuah proses perencanaan,

pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk

mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan

dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas

yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal

(Batlajery, 2016).

Manajemen bertujuan untuk menentukan sasaran yang hendak dicapai dan

menetapkan jalan dan sumber yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang

seefesien dan seefektif mungkin. Demikian pula halnya jika dikaitkan dengan

pendidikan. Respon terhadap harapan tersebut, tentunya tidak lepas dengan

adanya usaha pihak sekolah untuk memperbaiki kinerjanya, khususnya dalam

menyusun dan melaksanakan manajemen organisasi kependidikan yang tentunya

memiliki pengaruh yang besar terhadap kesuksesan pendidikan (Syamsuddin,

2017).
Struktur Organisasi

Struktur merupakan cara organisasi mengatur sumber daya manusia bagi

kegiatan-kegiatan kearah tujuan. Struktur merupakan cara yang selaras dalam

menempatkan manusia sebagai bagian organisasi pada suatu hubungan yang

relative tetap, yang sangat menentukan pola-pola interaksi, koordinasi, dan

tingkah laku yang berorientasi pada tugas (Gammahendra, dkk., 2014).

Struktur organisasi diartikan sebagai kerangka kerja formal organisasi

yang dengan kerangka kerja itu tugas-tugas pekerjaan dibagi-bagi,

dikelompokkan, dan dikoordinasikan. Struktur organisasi yang baik berusaha

mewujudkan keserasian dan keharmonisan kerja. Struktur organisasi merupakan

sistem yang harus dilaksanakan oleh manajer untuk menggerakkan aktivitas untuk

mewujudkan kesatuan tujuan (Nurhayati dan Darwansyah, 2013).

Penerapan struktur organisasi sangat tergantung pada masing-masing

organisasi. Beberapa faktor yang mungkin memengaruhi kebutuhan organisasi

akan struktur antara lain, luas lingkup organisasi sebesar apa sebuah organisasi

bekerja pada fokus-fokus tertentu, jumlah pekerja sebesar apa sebuah organisasi

melibatkan pekerja, wilayah keragaman daerah tempat organisasi bekerja.

Lingkungan internal organisasi situasi internal yang dapat mempengaruhi persepsi

tentang struktur yang tepat bagi organisasi (Nilna, 2015)


Gambar 1. Struktur Organisasi
Sumber : Dawan 2019
Fungsi Manajemen

Fungsi Perencanaan

Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat

strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja

organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi

manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian,

pengarahan, dan pengontrolan-tak akan dapat berjalan ( Batlajery, 2016).

Fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan memilih tujuan-tujuan,

kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur, dan program-program dari

alternatif-alternatif yang ada. Jadi masalah perencanaan adalah masalah

“memilih” yang terbaik dari beberapa alternatif yang ada. Manajer sebagai

pelaksana yang menyelesaikan urusan-urusan melalui orang lain. Mereka


mengambil keputusan, mengalokasikan sumber daya dan mengarahkan kegiatan

dari orang-orang lain dalam mencapai tujuan. (Syamsuddin,2017).

Perencanaan ditujukan pada masa depan yang penuh ketidakpastian, karena

adanya perubahan kondisi dan situasi. Hasil perencanaan baru akan diketahui pada

masa depan. Agar risiko yang ditanggung relatif kecil, hendaknya semua kegiatan,

tindakan dan kebijakan direncanakan terlebih dahulu. Perencanaan ini adalah

masalah memilih, artinya memilih tujuan dan cara terbaik untuk mencapai tujuan

tersebut dari beberapa alternatif yang ada (Ardiansyah, 2017).

Fungsi Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokan, dan

pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

Menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas ini, menyediakan alatalat yang

diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada

setiap individu yang akan melakukan aktifitas-aktifitas tersebut. Pengorganisasian

adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara

orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efesien, dan dengan

demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam hal melaksanakan tugas-tugas

tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran

tertentu (Syamsuddin, 2017).

Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah

dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang

tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat
memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan

efisien guna pencapaian tujuan organisas (Batlajery, 2016).

Menetapkan pekerjaan-pekerjaan esensial untuk dikerjakan. Ini disebut

pembagian kerja. Pembagian kerja adalah kegiatan mengurai pekerjaan dalam

satuan-satuan tugas yang terspesialisasi sehingga tiap orang anggota organisasi

mengerjakan dan bertanggung jawab melaksanakan seperangkat tugas yang

terbatas, bukan keseluruhan tugas (Ardiansyah, 2017).

Fungsi Pengarahan

Proses pengarahan program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam

organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan

tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.

Pengarahan menghubungkan manusia dalam kepemimpinan yang mengikat para

bawahan agar bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara efektif

serta efisien dalam pencapaian tujuan suatu organisasi (Batlajery, 2016).

Pengarahan adalah mengarahkan semua bawahan, agar mau bekerja sama dan

bekerja efektif untuk mencapai tujuan. Pengarahan adalah membuat semua

anggota kelompok agar mau bekerja sama dan bekerja secara ikhlas serta

bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha

pengorganisasian. Sedangkan pengarahan adalah dimana seorang pemimpin dapat

mengarahkan dan mengatur para bawahannya agar dapat bekerja secara efektif

dan efesien guna mendapatkan tujuan yang diinginkan oleh suatu perusahaan.

(Syamsuddin,2017).
Pengarahan berupa proses mengarahkan karyawan atau anggota organisasi

agar dapat bekerjasama dengan kelompok dengan memberikan dorongan-

dorongan sehingga karyawan atau anggota menjadi lebih semangat dalam

mencapai tujuan organisasi. Secara umum tujuan pengarahan yang ingin dicapai

pada setiap organisasi adalah menjamin kontinuitas perusahaan (organisasi),

membudayakan prosedur standar, menghindari kemangkiran yang tak berarti,

membina disiplin kerja, dan membina motivasi terarah (Ardiansyah, 2017).

Fungsi Pengkoordinasian

Pengkoordinasian adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu

perusahaan agar sesuai dengan ketetapan-ketetapan dalam rencana. Pengendalian

adalah mengukuran dan perbaikan terhadap pelaksanaan kerja bawahan, agar

rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuantujuan dapat

terlaksanakan (Syamsuddin, 2017).

Jabatan-jabatan diuraikan dalam tugas-tugas berulang satu persatu dan

dipercayakan kepada individu-individu baik bekerja dalam bagian yang sama

maupun yang bekerja dalam bagian-bagian pemerintahan yang berlainan. Akan

tetapi hanya dengan penerapan spesialisasi saja tidak memungkinkan suatu

organisasi mencapai hasil yang dinginkan. Oleh karena jabatan-jabatan

dikhususkan dan dibagikan diantara unit-unit maka koordinasi adalah perlu

(Anwar, 2016).

Kesepakatan bersama dalam pengkoordinasian yang mengikat di berbagai

aktivitas atau unsur yang berbeda dengan sedemikian rupa sehingga seluruh

kegiatan dan unsur tersebut dapat terarah pada pencapaian satu tujuan yang telah
ditetapkan dan di sisi lainnya keberhasilan yang satu tidak merusak keberhasilan

lainnya. Proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-

satuan yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi

untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien (Nadrah, 2011).

Fungsi Pengawasan

Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang

telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai

dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam

lingkungan dunia bisnis yang dihadapi. Pengawasan dilakukan agar hasil

pelaksanaan pekerjaan diperoleh secara berdaya guna (efisien) dan berhasil guna

(efektif) sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya (Batlajery,

2016).

Fungsi pengawasan sangat penting, tanpa adanya pengawasan maka fungsi-

fungsi yang lainnya tidak akan berjalan efektif dan efisien. Pengawasan tidak

hanya berlangsung pada saat pelaksanaan, tetapi juga pada saat perencanaan dan

pengorganisasian. Pada dasarnya dalam fungsi pengawasan juga terdapat proses

pengevaluasian untuk menjaga agar seluruh kegiatan tidak melenceng dari tujuan

yang ingin dicapai. Perusahaan ataupun organisasi pastinya terdapat pengawasan

yang dilakukan oleh pimpinan atau manajer, dan pengawasan itu juga memiliki

tujuan yang jelas untuk kepentingan organisasi ataupun perusahaan. (Zanah, dkk.,

2016).

Pengawasan dapat didefinisikan sebagai Proses mengikuti perkembangan

kegiatan untuk menjamin jalannya pekerjaan, dengan demikian dapat selesai


secara sempurna sebagaimana yang direncanakan sebelumnya, dengan

pengoreksian beberapa pemikiran yang saling berhubungan. Pengawasan

mengamati apa yang sebenarnya terjadi, dengan maksud untuk secepatnya

melaporkan kesalahan atau hambatan kepada pimpinan atau penanggung jawab

kegiatan yang bersangkutan agar dapat diambil tindakan yang korektif yang perlu

(Syafiie, 2011).
METODOLOGI PRAKTEK

Waktu dan Tempat

Praktek lapang dilaksanakan pada sabtu, 28 September 2019 pukul 14.00-

selesai di Rumah Makan Alam Jaya, Jalan Poros BTP Blok AA Nomor 17,

Tamalanrea, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Sulawasi Selatan.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data

Adapun jenis data yang digunakan dalam praktikum lapang dasar-dasar

manajemen adalah sebagai berikut:

a. Data kualitatif merupakan data yang membentuk kata-kata. Data kualitatif

diperoleh melalui berbagai macam bentuk pengumpulan data. Dalam

penelitian ini berupa wawancara, dokumentasi, analisis dan observasi.

b. Data kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara

langsung yang berupa informasi atau membentuk angka. Dalam hal ini

data kuantitatif yang diperlukan adalah jumlah karyawan, jumlah sarana

dan prasarana.

Sumber data

Adapun sumber data yang digunakan pada praktek lapang dasar-dasar

manajemen adalah sebagai berikut:

a. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber asli

(tidak melalui media perantara). Data yang diperoleh dari responden


melalui kuisioner, kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil

wawancara peneliti dengan narasumber.

b. Data sekunder adalahdata yang tidak langsung memberikan data kepada

peneliti, misalnya peneliti harus melalui orang lain atau mencari melalui

dokumen. Data ini diperoleh dengan menggunakan studi literatur yang

dilakukan terhadap banyak buku, diperoleh berdasarkan catatan-catatan,

diperoleh dari internet yang berhubungan dengan penelitian.

Metode Pengambilan Data

Metode pengambilan data yang digunakan pada praktek lapang dasar-

dasar manajemen adalah sebagai berikut:

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap

muka dan tanya jawab langsung antara peneliti dan narasumber yang dilakukan

melalui tatap muka dan tanya jawab langsung. Wawancara berupa suatu cara

pengumpulan data dengan mengadakan pembicaraan atau tanya jawab secara lisan

antara orang yang mewawancarai dan yang diwawancarai.

Observasi adalah metode pengumpulan data yang kompleks karena

melibatkan berbagai faktor dalam pelaksanaannya. Metode pengumpilan data

observasi tidak hanya mengukur sikap dari responden, namun juga dapat

digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi. Teknik pengumpulan

dan obeservasi cocok digunakan untuk peneitian yang bertujuan untuk

mempelajari perilaku manusia, proses kerja, dan gejala-gejala alam.

Kuisioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertannyaan atau pernyataan tertulis kepada responden


untuk dijawab. Kuisioner merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang

memungkinkan analisis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan

terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau sistem yang sudah ada.

Studi kepustakaan (literatur) adalah kegiatan untuk menghimpun informasi

yang relevan dengan topik atau masalah yang menjadi objek penelitian. Informasi

tersebut dapat diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, tesis, disertasi,

ensiklopedia, internet, dan sumber-sumber lain. Dengan melakukan studi

kepustakaa, peneliti dapat memanfaatkan semua informasi dan pemikiran-

pemikirannya yang relevan dengan penelitian.

Kegiatan yang Dilakukan

Kegiatan yang dilakukan yaitu pertama, melakukan observasi terhadap

Rumah Makan Alam Jaya sekaligus untuk memperjelas kesediaan pemilik untuk

dilakukannya wawanca menegenai manajemen Rumah Makan Alam Jaya dan

menentuka waktu wawancara. Setelah pemiliki menyetujui dilakukannya

wawanca serta mengkonfirmasi waktu luangnya maka pada tanggal 28 september

2019 kami mempersiapkan wawancara. Pada jam 14.00 WITA kami mengadakan

janji untuk berkumpul bersama di Rumah Makan Alam Jaya. Setelah semua

anggota kelompok hadir dan narasumber sudah siap diwawancarai, kami

melakukan wawancara. Karena narasumber tidak mngindahkan dilakukannya

perekaman maka, kami mencatat setiap informasi dari narasumber mengenai

jawaban kuisioner yang diajukan. Setelah semua informasi tercukupi, kami

melakukan dokumentasi dan mengakhiri praktek lapang Dasar-Dasar Manajemen.


PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Rumah Makan Alam Jaya adalah rumah makan yang didirikan oleh

H.Mansyur,SE pada tahun 2011. Usaha ini pada awalnya merupakan usaha

peternakan ayam potong dan dagang. Peternakan ayam potong dijalankan

langsung oleh pemilik. Sedangkan usaha dagang beras berupa suplay beras dari

beberapa daerah di Sulawesi Selatan untuk diperjualbelikan kembali. Seiring

berjalannya waktu, peternakan ayam tersebut mengalami penurunan pendapatan

diakibatkan oleh masuknya perusahaan-perusahaan skala peternakan besar

dengan teknologi modern yang memonopoli pasar sehingga mematikan usaha

peternakan skala menengah kebawah. Oleh karena itu, untuk meningkatkan

pendapatan usaha, pemilik membuat usaha ayam krispy yang bernama kress.

Usaha kress berupa gerobak-gerobak yang menjual ayam krispy, tersebar

dibeberapa tempat di Makassar. Akibat persaingan yang ketat usaha kress oleh

pemilik mengalami kemunduran dan gagal. Kemudian pemilik tidak putus asa

untuk mengembangkan usahanya dan mendirkan Rumah Makan Alam Jaya.

Rumah Makan Alam Jaya masih berjalan sejak 2011 sampai sekarang. Strategi

yang diterapkan yaitu kualitas bagus dan harga terjangkau untuk golongan

ekonomi menengah kebawah. Karena konsumen dengan skala ekonomi menengah

kebawah lebih banyak daripada konsumen skala ekonomi tinggi. Saat ini

narasumber menjalankan dua unit usaha yaitu Rumah Makan Alam Jaya dan

Dagang beras dengan nama UD.Alam Jaya . Dalam Rumah Makan Alam Jaya

tetap dijalankan satu gerobak Ayam Kripsy Kress untuk mempertahankan usaha
yang pernah dijalankan namun mengalami kegagalan karena tidak semua rencana

dapat terimplementasikan sesuai keinnginan.

Visi dan Misi

Visi Rumah Makan Alam Jaya yaitu mencari keuntungan sebesar-besarnya

dengan pongorbanan yang sekecil-kecilnya.

Misi Rumah Makan Alam Jaya yaitu menciptakan produk dengan kualitas

bagus dengan harga terjangkau oleh konsumen golongan menengah kebawah.

Lokasi Perusahaan

Lokasi Rumah Makan Alam Jaya yaitu di Jalan Poros BTP Blok AA

Nomor 17, Tamalanrea, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Sulawasi

Selatan.

Fungsi Manajemen (Pengarahan)

Pengarahan merupakan suatu proses membimbing semua stekholder

organisasi atau perusahaan agar dapat saling bekerja sama dan berkolaborasi demi

efektifivitas dan efisiensi pencapaian tujuan. Pada Rumah makan alam Jaya

pengarah dilakukan oleh pemilik yaitu, Mansyur dan biasa juga oleh pegawai

senior yang bekerja pada bagian bumbu dapur. Hal ini sesuai dengan pendapat

Batlajery (2016) proses pengarahan program agar dapat dijalankan oleh seluruh

pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat

menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang

tinggi.
Tindakan yang dilakukan pemilik agar semua anggota kompak untuk

mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manegerial Rumah Makan Alam

Jaya yaitu, dengan pengawasan secara disiplin dan sistematis. Apabila terjadi

ketidaksesuaian denga rencana managerial, ditindaklantuji dengan peneguran dan

pemberian saran sesuai konsep. Hal ini sesuai dengan pendapat Syamsuddin

(2017) pengarahan adalah mengarahkan semua bawahan, agar mau bekerja sama

dan bekerja efektif untuk mencapai tujuan. Pengarahan adalah membuat semua

anggota kelompok agar mau bekerja sama dan bekerja secara ikhlas serta

bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha

pengorganisasian.

Tindakan yang dilakukan oleh pemilik Rumah Makan Alam Jaya kepada

karyawan agar dapat menjalankan tugas sesuai dengan strategi yang ditetapkan

yaitu dengan melakukan pengontrolan yang terkoordinir, secara langsung maupun

tidak langsung. Pengontrolan secara langsung dilakukan dengan tatap muka,

sedangkan tidak langsung dengan media elektronik CCTV. Setelah dilakukan

pengontrolan dan ditemukan ketidaksesuaian dengan strategi yang telah

ditetapkan, maka dilakukan koreksi kualitas produk dengan pendekatan emosional

yang baik agar tidak menimbulkan ketersinggungan. Hal ini sesuai dengan

pendapat Ardiansyah (2017) pengarahan berupa proses mengarahkan karyawan

atau anggota organisasi agar dapat bekerjasama dengan kelompok dengan

memberikan dorongan-dorongan sehingga karyawan atau anggota menjadi lebih

semangat dalam mencapai tujuan organisasi


DAFTAR PUSTAKA

Anwar, M. K. 2017. Fungsi pengkoordinasian badan perencanaan pembangunan

daerah (BAPEDDA) dalam perencanaan Kota Samarinda. Jurnal

Administrasi Negara, 4(1) : 1-2.

Ardiansyah, R. 2017. Analisis Pelaksanaan Fungsi-Fungsi Manajemen untuk

Meningkatkan Aksebilitas Penyandang Disabilitas pada Pilkada Serentak

2015. Skripsi. Universitas Bandar Lampung. Lampung.

Batlajery, S. 2016. Penerapan Fungsi manajemen pada aparatur pemerintahan

Kampung Tambat Kabupaten Merauke. Jurnal Ekonomi dan Sosia, 2(7) :

138 – 43.

Gamahendra, dkk. 2014. Pengaruh struktur organisasi terhadap efektivitas

organisasi. Jurnal Administrasi Bisnis 7(2) : 3.

Nadrah. 2016. Efektifitas kewanangan kepala desa dalam pengkoordinasian

pembangunan partisipatif di Desa Balohang Kec. Lede Kab. Pulau

Taliabu. Jurnal Ilmiah 1(2) : 31-2.

Nilna. 2015. Penerapan Struktur Organisasi. Jurnal Pendidikan Akuntansi

Indonesia, 5(1) : 1-2

Nurhayati, T dan Darmawansya, A. 2013. Peran struktur organisasi dan sistem

remunerasi dalam meningkatkan kinerja. Jurnal Ekonomi dan Bisnis

14(2) : 4.

Syafiie. 2001. Akunstabilitas, partisipasi masyarakat dan transparansi kebijakan

publik sebagai pemoderasi hubungan pengetahuan dewan tentang


anggaran anggaran dan pengawasan keuangan daerah. Jurnal Akuntansi

dan Investasi 12(2) : 110-11.

Syamsuddin. 2017. Penerapan fungsi-fungsi manajemen dalam meningkatkan

mutu pendidikan. Jurnal Idaarah, 1(1) : 62-8.

Zanah, dkk. 2016. Pengaruh fungsi manajemen terhadap kepuasan kerja

karyawan. Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan 4(2) : 157-59.


LAMPIRAN

Ket: Gerobak Krezz

Ket: Ruanga makan pelanggan

Ket: Prosesi wawancara kepada narasumber


Ket: Foto bersama praktikan dan narasumber

Ket: Spanduk Rumah Makan Alam Jaya


PENUTUP

Kesimpulan

Praktek lapang dasar-dasar manajemen dilakukan agar konsep manajemen

disetiap usaha, terkhusus usaha peternakan dapat diimplementasikan oleh semua

pihak terutama objek prektek lapang kami yaitu Rumah Makan Alam Jaya.

Sehingga tercipta suatu usaha yang harmonis dalam menunjang pencapaian tujuan

usaha yaitu mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin dengan pengorbanan

seminimal mungkin. Salah satu faktor pencapaiaan tujuan adalah terlaksaanya

fungsi manajemen pengarahan, agar semua pihak dalam perusahaan dapat

berkolaborasi semaksimal mungkin. Pengarahan dalam Rumah Makan Alam Jaya

dilakukan dengan sistem kekeluargaan berupa pemberian saran dengan

pendekatan emosional agar sesuai dengan managerial yang telah direncanakan.

Saran

Saran untuk praktek lapang dasar-dasar manajemen selanjutnya agar dapat

lebih teliti dalam memilih objek penelitian untuk mendapatkan hasil yang

memuaskan. Walaupun semua perusahaan ataupun organisasi menerapkan fungsi-

fungsii manajemen namun tidak semuanya dapat menuangkannya dalam bentuk

data ataupun informasi.


Andi Muhammad Alfian adalah Nama penulis

laporan ini. Penulis lahir dari orang tua A.Al Ikhsan dan

A.Fitriani sebagai anak pertama dari dua bersaudara. Penulis

dilairkan di Makasar pada tanggal 14 Oktober 2001. Penulis

menempuh pendidkan pertama di SDN. 19 Camba,

melanjutkan ke SMPN 3 Camba, selanjutnya menempuh pendidikan menengah

atas SMAN 2 Maros, dan di Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin

Makassar.

Penulis juga aktif dalam dunia organisasi semasa sekolah. Dalam dunia

organisasi penulis terlibat dalam organisasi internal Sekolah. Pada saat menempuh

pendidikan menengah, penulis bergabung dalam OSIS UPT SMAN 2 Maros

sebagai koordinator bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Hingga kini penulis aktif dalam organisasi kepemudaan daerah. Penulis

aktif sebagai sekertaris umum GEMA(Gerakan Muda) Kecamatan Camba

Kabupaten Maros, anggota KNPI(Komite Nasional Pemuda Indonesia) Camba,

anggota Karang Taruna Abimata Kelurahan Cempaniga Kecamatan Camba, dan

anggota HPPMI(Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Indonesia) Maros

Komisarit UNHAS-PNUP.

Akhir kata penulis mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya

karena dengan ketekunan, motivasi tinggi untuk terus belajar dan berusaha,

berhasil menyelesaikan Laporan Praktek Lapang Dasar-Dasar Manajemen yang

berjudul “Fungsi Manajemen Pengarahan”. Semoga Laporan ini dapat

memberikan kontribusi positif dalam dunia pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai