Anda di halaman 1dari 18

HASIL PENELITIAN

DESAIN SISTEM LAPORAN PEMAKAIAN


DAN LEMBAR PERMINTAAN OBAT
(LPLPO) DALAM RANGKA
PENINGKATAN MUTU TATA KELOLA
OBAT DI PUSKESMAS TAMALATE
MELALUI APLIKASI GOOGLE FORM

MUHAMMAD TAHIR
2017.24.074

KONSENTRASI ADMINISTRASI PELAYANAN KESEHATAN

PROGRAM MAGISTER TERAPAN


SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
MAKASSAR
2019
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Konsep Administrasi

a. Pengertian Administrasi

Administrasi adalah aktivitas manusia yang berkaitan dengan

pengaturan sumber-sumber daya manusia dan alami, yang

diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan kolektivitas sosial (Juharni

2015:5)

Administrasi menurut The Liang Gie dalam Mariati (2017:8)

adalah segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan

pokok yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam kerja sama

mencapai tujuan tertentu. Sedangkan menurut S.P Siagian

administrasi adalah keseluruhan pelaksanaan kegiatan yang

dilakukan oleh dua orang atau lebih yang terlibat dalam suatu bentuk

usaha kerja sama demi tercapainya tujuan yang ditentukan

sebelumnya.

Menurut Hadari Nawawi dalam Congge (2017:5) mengatakan

bahwa administrasi berarti “rangkaian kegiatan atau proses

pengendalian acara atau sistem kerjasama sejumlah orang , agar

berlangsung efektif dan efisien dalam mewujudkan tujuan bersama.

Menurut Haryadi (2009:1) ada dua pengertian administrasi yaitu

administrasi dalam arti sempit dan administrasi dalam arti luas :


1. Administrasi dalam arti sempit adalah kegiatan penyusunan dan
pencatatan data dan informasi secara sistematis dengan tujuan
untuk menyediakan keterangan serta memudahkan
memperolehnya kembali secara keseluruhan dan dalam satu
hubungan satu sama lain. Administrasi dalam arti sempit ini
sebenarnya lebih tepat disebut dengan tata usaha.
2. Administrasi dalam arti luas adalah kegiatan kerja sama yang
dilakukan sekelompok orang berdasarkan pembagian kerja
sebagaimana ditentukan dalam struktur dengan mendayagunakan
sumber daya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Jadi, pengertian adminisitrasi dalam arti luas memiliki unsur unsur
sekelompok orang, kerja sama, pembagian tugas secara
terstruktur, kegiatan yang runtut dalam proses, tujuan yang akan
dicapai, dan pemanfaatan berbagai sumber.

Administrasi meliputi seluruh kegiatan, dari pengaturan hingga

pengurusan sekelompok orang yang memiliki visi untuk mencapai

satu tujuan bersama.

b. Fungsi Administrasi

Menurut Apiaty (2017:4) Pada dasarnya fungsi administrasi dan

fungsi manajemen adalah sama perbedaannya dimana fungsi

administrasi adalah untuk menentukan tujuan organisasi dan

merumuskan kebijakan umum, sedangkan manajemen bersifat

melaksanakan kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam rangka

pencapaian tujuan dalam batas-batas kebijaksanaan yang

dirumuskan.

Dalam proses pelaksanaan ini, administrasi mempunyai tugas-

tugas tertentu yang harus dilakukan sendiri dan tugas-tugas itulah

yang biasanya disebut sebagai fungsi administrasi menurut Daft

dalam Apiaty (2017:4) antara lain :

a. Planning (Perencanaan)
Perencanaan adalah suatu rincian yang merupakan organisasi
yang besar di dalamnya ada penyusunan dan perumusan
rencana diserahkan kepada sekelompok staf perencana, akan
tetapi penetapannya merupakan tugas dan tanggung jawab
manajemen.

b. Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisian adalah suatu kegiatan yang menyangkut tipe-tipe
struktur organisasi dan prinsip-prinsionya, sejarah organisasi,
gaya manajerial yang tepat digunakan, sifat dan jenis dari
berbagai bentuk kegiatan yang harus dilakukan.

c. Leading (Kepemimpinan)
Kepemimpinan merupakan fungi manajemen yang melibatkan
penggunaan pengaruh untuk memotivasi karyawan meraih
sasaran organisasi.

d. Controlling (Pengendalian)
Pengendalian adalah fungsi keempat yang mempunyai arti
memantau aktivitas karyawan, menjaga organisasi agar tetap
berjalan ke arah pencapaian sasaran, dan membuat koreksi bila
diperlukan.

c. Ciri Administrasi

Menurut Mariati (2017:8) ciri pokok untuk disebut sebagai

administrasi, yaitu :

1. Sekelompok orang, artinya kegiatan administrasi hanya


memungkinkan terjadi jika dilakukan oleh lebih dari satu orang.
2. Kerja sama, artinya kegiatan administrasi hanya mungkin terjadi
jika dua orang atau lebih bekerja sama.
3. Pembagian tugas, artinya kegiatan administrasi bukan sekedar
kegiatan kerja sama, melainkan kerja sama tersebut harus
didasarkan pada pembagian kerja yang jelas.
4. Kegiatan yang runtut dalam satu proses, artinya kegiatan
administrasi berlangsung dalam tahan-tahapan tertentu secara
berkesinambungan.
5. Tujuan, artinya sesuatu yang diinginkan untuk dicapai melalui
kegiatan kerja sama.

2. Konsep Manajemen

a. Pengertian Manajemen

Manajemen dapat didefenisikan sebagai proses

merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan


pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan semua sumber

daya organisasi untuk mencapai sasaran yang sudah ditetapkan.

Suprihanto (2014:4)

Menurut Stoner Freeman, dan Gilbert dalam Foster dan S. Iwan

(2019:7) menyatakan manajemen adalah proses perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan terhadap usaha-

usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber-sumber

daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah

ditetapkan.

Sedangkan menurut Robbin, dalam Foster dan S. Iwan

(2019:7) menyatakan bahwa manajemen adalah proses

menyelesaikan sesuatu dengan dan melalui orang lain secara efektif

dan efisien.

Arti Manajemen menurut Firmansyah (2018:1) Manajemen

sangatlah penting bagi kehidupan nunusia karena manjemen dapat

mempermudah pekerjaan manusia dengan spesialisasi pekerjaan

serta berkembangnya skala operasi yang ada di era sekarang ini.

Ada tiga alasan utama diperlukannya manajemen, yaitu untuk

mencapai tujuan, untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-

tujuan yang saling bertentangan, dan untuk mencapai efisiensi dan

efektifitas. Keberhasilan suatu kegiatan atau pekerjaan tergantung

dari manajemennya. Pekerjaan itu akan berhasil apabila

manajemennya baik dan teratur, dimana manajemen itu sendiri

merupakan suatu perangkat dengan melakukan proses tertentu


dalam fungsi yang terkait. Maksudnya adalah serangkaian tahap

kegiatan mulai awal melakukan kegiatan atau pekerjaan sampai

akhir tercapainya tujuan kegiatan atau pekerjaan.

b. Fungsi Manajemen

Fungsi-fungsi manjemen menurut Foster dan S. Iwan

(2019:10) :

1. Perencanaan (planning). Fungsi manajemen yang melibatkan


penetapan tujuan, menetapkan strategi untuk mencapai tujuan
tersebut, dan mengembangkan rencana untuk mengintegrasikan
dan mengoordinasikan kegiatan.

2. Pengorganisasian (organizing). Fungsi manajemen yang


melibatkan mengatur dan menyusun pekerjaan untuk mencapai
tujuan organisasi. Manajer juga bertanggung jawab untuk
mengatur dan menyusun pekerjaan yang dilakukan karyawan
untuk mencapai tujuan organisasi. Ketika manajer mengatur,
mereka menentukan tugas apa yang harus dilakukan, siapa yang
harus melakukannya, bagaimana tugas-tugas tersebut
dikelompokkan, siapa yang melapor kepada siapa, dan di mana
keputusan harus dibuat.

3. Kepemimpinan (leading). Fungsi manajemen yang melibatkan


bekerja dengan dan melalui orang untuk mencapai tujuan
organisasi. Setiap organisasi memiliki orang dan tugas manajer
adalah bekerja bersama dan melalui orarig-orang untuk mencapai
tujuan.

4. Pengendalian (controlling). Fungsi manajemen yang melibatkan


pemantauan, membandingkan, dan memperbaiki kinerja kerja.

c. Tingkatan Manajemen

Menurut Sucahyowati (2017:13) manajemen dalam organisasi

dibagi menjadi 3 golongan :

a. Manaiemen Lini atau manajemén tingkat pertama, yaitu tingkatan


yang paling rendah dalam suatu organisasi, di mana seorang
yang bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.
b. Manajemen menengah (Middle Manager) yaitu mencakup lebih
dari satu tingkatan di dalam organisasi. Manager mengengah
mengarahkan kegiatan manager lain, juga mengarahkan
kegiatan-kegiatan yang melaksanakan kebijakan organisasi.
c. Manajemen Puncak (Top Manajer), terdiri atas kelompok yang
relatif kecil, yang bertanggung jawab atas manajemen
keseluruhan dari organisasi. Mereka menetapkan kebijaksanaan
operasional dan membimbing hubungan organisasi dengan
lingkungannya.

3. Konsep Puskesmas

a. Pengertian Puskesmas

Puskesmas merupakan unit organisasi pelayanan kesehatan

terdepan dengan misi sebagai pusat pengembangan pelayanan

kesehatan, yang tugasnya melaksakan pembinaan, pelayanan

kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di

suatu wilayah tertentu. Pelayanan kesehatan yang dilakukan secara

menyeluruh, meliputi aspek-aspek ; promotiv, preventif, kuratif, dan

rehabilitatif (Calundu, 2018:38)

Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) adalah salah

satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting di

Indonesia. Adapun yang dimaksudkan dengan PUSKESMAS ialah

suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat

pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat

dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat

pertama yang menyco lenggarakan kegiatannya secara menyeluruh,

terpadu dan berkainambungan pada suatu masyarakat yang

bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu (Azwar, 2010:125)


Puskesmas adalah organisasi fungsional yang

menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh,

terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat

dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan

biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. (Ismaniar

2015:37).

Menurut Permenkes RI Nomor 75 tahun 2014, Puskesmas

adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya

kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat

pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif,

untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-

tingginya di wilayah kerjanya.

b. Tugas Pokok Puskesmas

Menurut Ryadi (2016:21) Adapun tugas-tugas pokok dari pusat

kesehatan masyarakat (Puskesmas) ini, meliputi :

1. Membina dan mengembangkan kegiatan swadaya masyarakat


dan memberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
2. Melaksanakan perpanjangan program-program departemen
kesehatan secara operasional melalui berbagai usaha kesehatan
pokok (basic health service).
3. Mengoordinasi dan membina tenaga/staf puskesmas yang
berada di bawahnya.

c. Sub unit Puskesmas

Menurut Permenkes Nomor 30 Tahun 2014. Sub-sub unit di

Puskesmas dan jaringannya antara lain:

a. Sub unit pelayanan kesehatan di dalam lingkungan Puskesmas;


b. Puskesmas Pembantu;
c. Puskesmas Keliling;
d. Posyandu; dan
e. Polindes.
Puskesmas memiliki satuan penunjang di antaranya adalah

puskesmas pembantu dan puskesmas keliling, puskesmas

pembantu yaitu unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan

berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-

kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam rung lingkup wilayah

yang lebih kecil.

Sedangkan puskesmas Keliling yaitu unit pelayanan kesehatan

keliling yang dilengkapi dengan kendaraan bermotor dan peralatan

kesehatan, dengan tugas yaitu memberi pelayanan kesehatan

daerah terpencil.

Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat, dimana

masyarakat dapat sekaligus memperoleh pelayanan profesional oleh

petugas sektor, serta non profesional (oleh kader) dan

diselenggarakan atas usaha masyarakat sendiri.

Pondok Bersalin Desa (Polindes) adalah salah satu bentuk

Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang

merupakan wujud nyata bentuk peran serta masyarakat didalam

menyediakan tempat pertolongan persalinan dan pelayanan

kesehatan ibu dan anak lainnya, termasuk KB di desa.


4. Konsep Sistem

a. Pengertian Sistem

Sistem dapat didefenisikan sebagai kumpulan dari elemen-

elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

saling terhubung, sumber daya manusia, teknologi baik hadware

maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan

untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama. (Maniah dan

Hamidin, 2017:1)

Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait /terpadu

yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan (Anggraeni dan Irvani,

2017:23). Sistem menurut Davis dalam Zakiyudin (2011:1)

mendefenisikan sistem sebagai seperangkat unsur-unsur yang terdiri

dari manusia, alat, konsep dan prosedur yang dihimpung menjadi

satu untuk maksud dan tujuan bersama. Sedangkan menurut Gaol

(2008:9) sitem adalah hubungan satu unit dengan unit-unit lainnya

yang saling berhubungan satu sama lainnya dan yang tidak dapat

dipisahkan serta menuju satu kesatuan dalam rangka mencapai

tujuan yang telah ditetapkan.

Sistem adalah sekumpulan komponen atau jaringan kerja dari

prosedur-prosedur yang saling berkaitan dan saling bekerjasama

membentuk suatu jaringan kerja untuk mencapai sasaran atau tujuan

tertentu. Muslihudin & Oktafianto (2016:2).

Definisi sistem secara umum adalah kumpulan dari bagian-

bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama atau
sistem bisa diartikan sebagai sekumpulan subsistem, komponen

atau elemen yang saling bekerjasama dengan tujuan yang sama

untuk menghasilkan output yang sudah ditentukan sebelumnya.

Mulyani (2018:2)

b. Karakteristik sistem

Menurut Hutahaean (2014:3), Supaya sistem itu dikatakan

sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu :

1. Komponen
Suatu sistem tersiri dari sejumlah komponen-komponen yang
saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk
satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang
berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
2. Batasan sistem (boundary)
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara sustu
sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya.
Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang
sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan
ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan luar sistem (environment)
Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari
sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat
bersifat dapat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang
merugikan harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan
mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung sistem (interface)
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu
subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini
memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke
subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi
masukan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.
5. Masukkan sistem (input)
Masukkan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang
dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukkan
sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang
dimsukkan agar sistem dapat beroprasi. Signal input adalah
energi yang diproses untuk didaptkan keluaran. Contoh dalam
sistem komputer program adalah maintenance input sedangkan
data adalah signal input untuk dilolah menjadi informasi.
6. Keluaran sistem (output)
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan
dikalsifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa
pembuangan. Contoh Komputer menghasilkan panas yang
merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah
keluaran yang dibutuhkan.
7. Pengolah sistem
Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah
masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah
bahan baku menjadi bahan jadi.

8. Sasaran sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasarn
(objective). Sasaran dari sistem sangat mennetukan input yang
dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

c. Klasifikasi sistem

Menurut Subari (2012:22), Sistem merupakan suatu bentuk

integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena

sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang

terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem

dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, di antaranya :

a. Sistem abstrak dan sistem fisik


Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide
yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu
sistem yang berupa pemikiran hubungan manusia dengan Tuhan,
sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik,
misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan,
sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.
b. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam;
tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi,
terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkan sistem
buatan manusia merupakan sistem merupakan sistem yang
melibatkan interaksi manusia dengan mesinyang disebut human
machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan
contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan
komputer yang berinteraksi dengan manusia.
5. Konsep Informasi

a. Pengertian Informasi

Menurut Anggraeni dan Irvani (2017:12) Secara umum

informasi dapat didefenisikan sebagai hasil dari pengolahan data

dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi

penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang

nyata dan digunakan untuk pengambilan keputusan. Informasi

merupakan data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau

diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan

keputusan.

Informasi menurut McFadden dalam Zakiyudin (2011:5)

mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses

sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang

yang menggunakan data tersebut.

Informasi merupakan salah satu sumber daya yang sangat

diperlukan dalam suatu organisasi. Informasi adalah data yang telah

diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang

menerimanya.

b. Pengertian Informasi

Menurut Subari (2012:24) Fungsi utama informasi adalah

menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai

informasi. Informasi yang disampaiakan kepada pemakai mungkin

merupakan hasil dari data yang dimasukkan ke dalam pengolahan.

Akan tetapi dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang


kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian

atau mengurangi bermacam-macam pilihan.

c. Kriteria Informasi

Menurut Romney dalam Mulyani (2018:15) mengemukakan

kriteria informasi yang baik sebagai berikut :

1. Relevan
Informasi bisa dikatakan relevan apabila informasi yang termuat
didalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan
membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa
kini, serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka
dimasa lalu.
2. Andal
Informasi harus bebas dari pengertian yang menyesatkan dan
kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta
dapat diverifikasi. Informasi mungkin relevan, tetapi jika
penyajiannya tidak akurat maka penggunaan informasi tersebut
secara potensial dapat menyesatkan.
3. Lengkap
Informasi disajikan selengkap mungkin, yaitu mencakup semua
informasi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.
4. Tepat Waktu
Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan
berguna dalam pengambilan keputusan. Informasi yang tepat
waktu memenuhi karakteristik :
 Tersdia pada saat dibutuhkan
 Informasi yang disajikan terbaru
5. Dapat Dipahami
Informasi yang disediakan dalam informasi dinyatakan dalam
bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman
para pengguna.
6. Dapat Diverifikasi
Informasi yang disajikan dalam informasi dapat diuji, dan apabila
pengujian yang dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang
berbeda, hasilnya tetap menunjukkan simpulan yang tidak
berbeda jauh.
7. Dapat Diakses
Informasi tersedia pada saat dibutuhkan dan dengan format yang
dapat digunakan.
d. Nilai Informasi

Menurut Fauzi (2017:12) Nilai dari informasi ditentukan dua hal

yaitu manfaat dan baiaya mendapatkannya. Suatu informasi bernilai

bila manfaatnya lebih efektif dibandingka dengan biaya

mendapatkannya. Biaya-biaya yang berhubungan untuk memperoleh

informasi seperti waktu, dan sumber daya untuk mengumpulkan,

memproses serta menyimpan data serta mendidtribusikan informasi

yang dihasilkan kepada para pembuat keputusan.

6. Konsep Sistem Informasi

a. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Raharjana (2017:4) Sistem informasi merupakan

kesatuan banyak eleman yang saling berhubungan yang

megumpulkan (input), memanipulasi (process), menyimpan dan

mendistribusikan (output) data atau informasi dan mengakibatkan

reaksi (mekanisme feedback) untuk memenuhi satu tujuan.

Sistem informasi adalah suatu system yang ada di dalam

organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi

harian, mendukung operasi yang bersifat manajerial dan kegiatan

strategi dari suatu organisasi dan pihak luar tertentu dengan laporan

yang diperlukan. (Zakiyudin, 2011:9)

b. Fungsi Sistem Informasi

Menurut Anggraeni dan Irvani (2017:2) Fungsi sistem informasi

adalah :
1) Untuk meningkatkan aksesibilitas data yang ada secara efektif
dan efisien kepada pengguna, tanpa dengan perantara sistem
informasi.
2) Memperbaiki produktivitas aplikasi pengembangan dan
pemeliharan system.
3) Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam
memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
4) Mengidentifikasi kebutuhan mengenai keterampilan pendukung
system informasi.
5) Mengantisipasi dan memahami akan konsekuensi ekonomi.
6) Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem
informasi.
7) Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.

c. Komponen Sistem Informasi

Menurut Leman (1998:3) Komponen Sistem Informasi adalah:


1) Hardware, terdiri dari komputer, periferal (printer) dan jaringan
2) Software, merupakan kumpulan dari perintah/fungsi yang ditulis
dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komputer
melaksanakan tugas tertentu untuk memerintahkan tugas
tertentu. Software digolongkan menjadi Sistem Operasi
(Windows 95 dan NT). Aplikasi (Akuntansi), Utilitasi (Anti Virus,
speed Disk), serta bahasa (3GL dan 4GL)
3) Data, merupakan komponen dasar dari informasi yang akan
diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi
4) Manusia, yang terlibat dalam komponen manusia seperti
operator, pimpinan sistem informasi dan sebagainya. Oleh
sebab itu perlu suatu rincian tugas yang jelas
5) Prosedur, seperti dokumentasi prosedur/proses sistem, buku
penuntun operasional (aplikasi) dan teknis.

d. Jenis-Jenis Sistem Informasi

Menurut Haryadi (2009:33) jenis-jenis sistem informasi dapat


dibedakan menjadi :
a. Transaction Processing System (TPS)
Transaction Processing System (TPS) adalah sistem informasi
terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-
data dalam jumlah besar. TPS merupakan sistem tanpa batas
yang memungkinkan organisasi berinteraksi dengan lingkungan
eksternal karena manajer melihat data data yang dihasilkan oleh
TPS untuk memperbaharui informasi setiap menitnya.
b. Office Automation System (OAS)
Office automation system (OAS) mendukung pegawai data yang
biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru, melainkan hanya
menganalisis informasi untuk mentransfonnasikan data atau
untuk memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu, sebelum
membaginya atau menyebarkannya secara keseluruhan. baik ke
dalam organisasi maupun ke luar organisasi.
c. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem informasi manajemem (SIM) tidak menggantikan
transaction processing systems, tetapi semua SIM mencakup
pengolahan transaksi. SIM adalah sistem informasi yang sudah
terkomputerisasi yang bekerja karena adanya interaksi antara
manusia dan komputer. SIM mendukung tugas-tugas
organisasional yang lebih luas dari transaction processing
systems, termasuk analisis keputusan dan pembuatan
keputusan
d. Decision Support System (DSS)
Kelas sistem informasi terkomputerisasi pada level yang lebih
tinggi adalah decision support system (DSS). DSS hampir sama
dengan SIM tradisional karena keduanya sama sama tergantung
pada basis data sebagai sumber datanya. DSS berawal dari SIM
tradisional yang menekankan kepada fungsi pendukung
pembuatan keputusan di seluruh tahap-tahapnya, walaupun
keputusan aktual masih wewenang eklusif si pembuat
keputusan.
e. Knowledge Work System (KWS)
knowledge work system (KWS) mendukung para pekerja
profesional, seperti ilmuwan, insinyur, dan doktor dengan
membantu mereka menciptakan pengetahuan baru dan
memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke orgarisasi atau
masyarakat

7. Sistem Informasi Puskesmas

Menurut Permenkes RI Nomor 75 tahun 2014, Sistem

Informasi Puskesmas adalah suatu tatanan yang menyediakan

informasi untuk membantu proses pengambilan keputusan dalam

melaksanakan manajemen Puskesmas dalam mencapai sasaran

kegiatannya.

1. Setiap puskesmas wajib melakukan kegiatan sistem informasi


puskesmas.
2. Sistem informasi Puskesmas dapat diselenggarakan secara
elektonik atau non elektronik
3. Sistem informasi puskesmas paling sedikit mencakup :
a. pencatatan dan pelaporan kegiatan Puskesmas dan
jaringannya;
b. survei lapangan;
c. laporan lintas sektor terkait; dan
d. laporan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah
kerjanya.

8. Konsep Sistem Pencatatan Dan Pelaporan Obat

Menurut Permenkes Nomor 30 tahun 2014, Permintaan Obat

dan Bahan Medis Habis Pakai Tujuan permintaan Obat dan Bahan

Medis Habis Pakai adalah memenuhi kebutuhan Obat dan Bahan

Medis Habis Pakai di Puskesmas, sesuai dengan perencanaan

kebutuhan yang telah dibuat. Permintaan diajukan kepada Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota, sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan dan kebijakan pemerintah daerah setempat.

Pencatatan, pelaporan dan pengarsipan Pencatatan,

pelaporan, dan pengarsipan merupakan rangkaian kegiatan dalam

rangka penatalaksanaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai secara

tertib, baik Obat dan Bahan Medis Habis Pakai yang diterima,

disimpan, didistribusikan dan digunakan di Puskesmas atau unit

pelayanan lainnya.

Tujuan pencatatan, pelaporan dan pengarsipan :

a. Bukti bahwa pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai

telah dilakukan;

b. Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian; dan

c. Sumber data untuk pembuatan laporan.

Anda mungkin juga menyukai