Anda di halaman 1dari 27

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Manajemen

1 Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari bahasa Perancis yaitu 'menegement' yang berarti

seni untuk mengatur atau mengelola sesuatu. Dalam bahasa Inggris, kata 'to

manage' berarti mengendalikan atau mengelola. Secara umum, manajemen

dikenal sebagai sebuah proses yang mengatur kegiatan atau perilaku sehingga

menimbulkan efek yang baik. Secara etimologi, definisi manajemen adalah

sebuah seni mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan utama sebuah

organisasi atau bisnis melalui proses perencanaan, pengorganisasian,

pengelolaan, dan pengawasan sumber daya dengan cara yang efektif dan

efisien.

Menurut Afandi (2018:1) "Manajemen adalah berkerja dengan orang

orang untuk mencapai tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi

perencanaan (planning), Pengorganisasian (organizing), penyusunan

personalia atau pegawaian (staffing) pengarahan dan kepemimpinan (reading),

dan pengawasan (controlling)"

Sedangkan Menurut Firmansyah (2018:4) "Manajemen adalah seni dan

ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan

pengawasan dari pada sumber daya manusia untuk pencapaian tujuan yang

9
sudah ditetapkan terlebih dahulu". Sebagai tambahan Menurut Sarinah & Mardalena

(2017:7) "Manajemen adalah suatu proses dalam rangka mencapai tujuan dengan bekerja

bersama melalui orang-orang dan sumber daya organisasi lainnya"

Definisi manajemen menurut Supomo dan Nurhayati (2018:2) "Manaiemen adalah

suatu proses yang khas yang terdiri atas tindakan-tindakan perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta

mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan

sumber-sumber lainnya".

Dari beberapa teori para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Manajemen adalah

suatu proses khas, yang terdiri dari tindakan perencanaan, pengorganisasian, pergerakan,

dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang

telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya

lainnya.

2 Unsur-Unsur Manajemen

Ada beberapa unsur manajemen yang disingkat 6M (man, money, material, mechines,

method, and market) adalah sebagai berikut :

a Manusia (Man)

Sarana utama bagi setiap manajer untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan

terlebih dahulu adalah manusia. Tanda adanya manusia, manajer tidak akan

mungkin dapat mencapai tujuannya. Manusia adalah orang yang mencapai hasil

melalui kegiatan orang-orang lain.

b Uang (Money)

Untuk melakukan berbagai aktivitas perusahaan uang adalah salah satu hal yang

sangat diperlukan untuk biaya-biaya yang dikeluarkan. Uang yang digunakan


untuk membayar uoah ataub gaji, membeli bahan-bahan dan peralatan. Uang

sebagai sarana manajemen harus digunakan efektif mungkin agar tujuan tercapai

dengan serendah mungkin.

c Bahan-Bahan (Material)

Bahan-bahan merupakan faktor pendukung utama dalam prosesproduksi, tapa

adanya bahan-bahan maka proses produksi tidak akan berjalan. Bahan-bahan

tersebut misalnya bahan baku pembantu lainnya untuk menunjang dalam proses

produksi.

d Mesin (Machines)

Kemanjuan teknologi, penggunaan meisn-mesin sangat dibutuhkan dalam

pelaksanaan kegiatan perusahaan.

e Metode (Methods)

Untuk melakukan kegiatan-kegiatan agar berdaya guna berhasil guna, manusia

dihadapkan pada berbagai alternative metode atau cara melakukan pekerjaan, oleh

karena itu, metode merupakan sarana manaiemen untuk mencapai tujuan.

f Pasar (Market)

Pasar merupakan sarana yang tidak kalah penting dalam manajemen, karena tanda

adanya pasar, hasil produksi tidak akan adan artinya sehingga tujuan perusahaan

tidak akan tercapai.

3 Fungsi Manajemen

Fungsi-fungsi Manajemen menurut Erni dan Kurniawan (2017:8) sebagai berikut :

a. Fungsi Perencanaan (Planning)

Perencanaan merupakan unsur yang sangat penting dan merupakan fungsi

fundamental manajemen karena organizing, actuacting dan controling harus

terlebih dahulu direncanakan adapun pengertian perencanaan adalah kegiatan


memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan membuat, serta menggunakan

asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dalam hal memvisualisasikan

serta merumuskan aktifitas-aktifitas yang diusulkan yang dianggap perlu untuk

mencapai hasil-hasil yang dinginkan.

b. Fungsi Pengorganisasian (Organization)

Pengertian pengorganisasian adalah membagi suatu kegiatan besar menjadi suatu

kegiatan-kegiatan kecil pengorganisasian mempermudah manajer dalam

melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk

melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.

c. Fungsi Pengarahan (Directing)

Pengertian pengarahan adalah suatu tindakan yang mengusahakan agar semua

anggota kelompok berusaha mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan

manajerial dan usaha-usaha organisasi. Berarti menggerakkan orang-orang agar

mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk

mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif.

d. Fungsi Pengendalian (Controlling)

Pengendalian yaitu proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian

kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan, dan dimplementasikan bisa

berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan

terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.

4 Manfaat Manajemen

Menurut Sarinah dan Mardalena (2017:3) manfaat mempelajari ilmu manajemen

adalah:

a. Merencanakan suatu hal lebih efisien dan lebih efektif.

b. Dapat mengerjakan suatu hal secara lebih terstruktur atau sistematis.


c. Pembagian tugas kerja menjadi lebih terstruktur.

d. Sasaran / tujuan yang ingin dicapai lebih jelas.

e. Dapat menyusun strategi yang lebih rasional dan logis.

f. Memungkinkan seseorang bekerja secara tim / kelompok

2.1.2 Manajemen Sumber Daya Manusia

1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen SDM sebenarnya secara konseptual banyak para ahli untuk perlu

mengemukakan pengertian dan batasan mengenai manajemen sumberdaya manusia

secara utuh yang dilandasi oleh dinamika praktek penyelenggaraan urusan sumberdaya

manusia. Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan suatu proses menangani

berbagai masalah dalam berbagai ruang lingkup seperti pegawai, karyawan, pekerja,

manajer, dan pekerjaan lainnya dalam mendukung kegiatan organisasi atau perusahaan

untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan

Menurut Rusby (2017:2) Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses

menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan

tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi

mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Sedangkan Menurut Bintoro dan Daryanto (2017: 15) menyatakan bahwa

Manajemen Sumber Daya Manusia, atau disingkat dengan MSDM adalah suatu ilmu atau

cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang

dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal

sehingga tercapai tujuan bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi

maksimal.

Sebagai tambahan Menurut Sedarmayanti (2017:6) "Manajemen Sumber Daya

Manusia adalah seni untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengawasi


kegiatan sumber daya manusia atau pegawai, dalam rangka mencapai tujuan organisasi,

pertukaran dengan tujuan menghasilkan kepuasan bagi pihak-pihak yang terkait"

Samsudin (2019:22) "Manajemen sumber daya manusia adalah suatu kegiatan

pengelolaan yang meliputi pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas

jasa bagi manusia sebagai individu organisasi atau perusahaan bisnis".

Simamora (2019:5) "manajemen sumber daya manusia adalah pendayagunaan,

pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa, dan pengelolaan individu anggota

organisasi atau kelompok pekerja".

Berdasarkan beberapa pendapat menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan

manajemen sumber daya manusia merupakan suatu pengelolaan sumber daya manusia

dalam suatu perusahaan secara efektif dan efisien agar dapat membantu terwujudnya

tujuan dari perusahaan yang meliputi pendayagunaan, pengembangan, penilaian,

pemberian balas jasa bagi manusia sebagai individu organisasi atau perusahaan bisnis

2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Fungsi manajemen sumber daya manusia menurut Hamali ( 2018: 6) yaitu:

a. Perencanaan

Perencanaan adalah kegiatan memperkirakan tentang keadaan tenaga kerja, agar

sesuai dengan kebutuhan organisasi secara efektif dan efisien, dalam membantu

terwujudnya tujuan.

b. Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengatur karyawan dengan menetapkan

pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi dan koordinasi

dalam bentuk bagan organisasi. Organisasi hanya merupakan alat untuk mencapai

tujuan. Organisasi yang baik akan membantu terwujudnya tujuan secara efektif.
c. Pengarahan dan pengadaan

Pengarahan adalah kegiatan memberi petunjuk kepada karyawan, agar mau kerja

sama dan bekerja efektif serta efisien dalam membantu tercapainya tujuan

organisasi.Pengarahan dilakukan oleh pemimpin yang dengan kepimimpinannya

akan memberi arahan kepada karyawan agar mengerjakan semua tugasnya dengan

baik. Adapun pengadaan merupakan proses penarikan, seleksi, penempatan,

orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan

organisasi. Pengadaan yang baik akan membantu terwujudnya tujuan.

d. Pengendalian

Pengendalian merupakan kegiatan mengendalikan karyawan agar mentaati

peraturan organisasi dan bekerja sesuai dengan rencana. Bila terdapat penyimpanan

diadakan tindakan perbaikan dan/atau penyempurnaan. Pengedalian karyawan

meliputi kehadiran, kedisplinan, perilaku kerja sama, dan menjaga situasi

lingkungan kerja.

e. Pengembangan

Pengembangan merupakan proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis,

konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan

pelatihan yang diberikan hendaknya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini

maupun masa yang akan datang.

f. Kompensasi

Kompensasi merupakan pemberian balas jasa langsung berupa uang atau barang

kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada organisasi. Prinsip

kompensasi adalah adil dan layak, adil diartikan sesuai dengan prestasi kerja,

sedangkan layak diartikan dapat memenuhi kebutuhan primer.


g. Pengintegrasian

Pengintegrasian merupakan kegiatan untuk mempersatukan kepentingan organisasi

dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja sama yang serasi dan saling

menguntungkan. Di satu pihak organisasi memperoleh keberhasilan/keuntungan,

sedangkan dilain pihak karyawan dapat memenuhi kebutuhan dari hasil

pekerjaannya.

h. Pemeliharaan

Pemeliharaan merupakan kegiatan pemeliharaan atau meningkatkan kondisi fisik,

mental, dan loyalitas agar mereka tetap mau bekerja sama sampai pensiun.

i. Kedisiplinan

Kedisplinan merupakan salah satu fungsi manajemen sumber daya manusia yang

penting dan merupakan kunci terwujudnya tujuan organisasi, karena tanpa adanya

kedisplinan maka sulit terwujudnya tujuan yang maksimal. Kedisplinan merupakan

keinginan dan kesadaran untuk menaati peraturan organisasi dan norma sosial.

j. Pemberhentian

Pemberhentian merupakan putusnya hubungan kerja seorang karyawan dari suatu

organisasi. Pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan karyawan, keinginan

organisasi, berakhirnya kontrak kerja, pensiun, atau sebab lainnya. Penerapan

fungsi manajemen dengan sebaikbaiknya dalam mengelola karyawan akan

mempermudah mewujudkan tujuan dan keberhasilan organisasi.

3. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Hamali (2018:15) menyatakan bahwa manaiemen sumber daya manusia

mengandung empat tujuan sebagai berikut:

a. Tujuan Organisasional
Ditujukan untuk dapat mengenali keberadaan manaiemen sumber daya manusia

(MSDM) dalam memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas organisasi.

Walaupun secara formal suatu departemen sumber daya manusia diciptakan untuk

dapat membantu para manaier, namun demikian para manajer tetap bertanggung

jawab terhadap kinerja karyawan. Departemen sumber daya manusia membantu

para manajer dalam menangani hal-hal yang berhubungan dengan sumber daya

manusia.

b. Tujuan Fungsional

Ditujukan untuk mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat yang sesuai

dengan kebutuhan organisasi. Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika

manajemen sumber daya manusia memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat

kebutuhan organisasi.

c. Tujuan Sosial

Ditujukan untuk secara etis dan sosial merespon terhadap kebutuhan-kebutuhan

dan tantangan-tantangan masyarakat melalui tindakan meminimasi dampak negatif

terhadap organisasi. Kegagalan organisasi dalam menggunakan sumber dayanya

bagi keuntungan masyarakat dapat menyebabkan hambatan-hambatan.

d. Tujuan Personal

Ditujukan untuk membantu karyawan dalam pencapaian tujuannya, minimal

tujuan-tujuan yang dapat mempertinggi kontribusi individual terhadap organisasi.

Tujuan personal karyawan harus dipertimbangkan jika parakaryawan harus

dipertahankan, dipensiunkan, atau dimotivasi. Jika tujuan personal tidak

dipertimbangkan, kinerja dan kepuasan karyawan dapat menurun dan karyawan

dapat meninggalkan organisasi.

2.1.3 Lingkungan Kerja


1. Pengertian Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja adalah tempat dimana pegawai melakukan aktivitas setiap

harinya. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan memungkinkan

pegawai untuk bekerja optimal.

Lingkungan kerja dapat mempengaruhi emosi pegawai. Jika pegawai menyenangi

lingkungan kerja dimana dia bekerja, maka pegawai tersebut akan merasa nyaman

ditempat kerjanya, melakukan aktivitas sehingga waktu kerja dipergunakan secara

efektif. Lingkungan kerja itu mencakup hubungan kerja yang terbentuk antara sesame

karyawan dan hubungan kerja antara bawahan dan atasan serta lingkungan fisik

tempat pegawai bekerja.

Menurut Sedarmayanti (2017) "Lingkungan kerja keseluruhan alat perkakas dan

bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode

kerjanya serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai

kelompok".

Sedangkan Menurut Ahmad (2018:99) berpendapat bahwa "Lingkungan kerja

adalah kehidupan sosial, psikologi, dan fisik dalam instansi yang berpengaruh

terhadap pegawai dalam melaksanakaan tugasnya".

Sebagai tambahan Sedarmayati dalam Ahmad (2018:100) berpendapat bahwa

"lingkungan kerja merupakan keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi,

lingkungan sekitarya dimana sescorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan

kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok".

Afandi (2018:66) "Lingkungan kerja adalah segalah sesuatu yang ada disekitar

para pekerja atau pegawai yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja pegawai dalam
melaksanakan pekerjaannya sehingga akan diperoleh hasil kerja yang maksimal,

dimana dalam lingkungan kerja tersebut terdapat fasilitas kerja yang mendukung

pegawai dalam penyelesaian tugas yang bebankan kepada pegawai guna

meningkatkan kerja pegawai dalam suatu perusahaan.

2. Jenis – Jenis Lingkungan Kerja

Ada beberapa jenis-jenis disiplin kerja yang mempengaruhi disiplin kerja

dalam kantor atau instansi tempat bekerja. Menurut Enny (2019:58) ada dua

macam jenis-jenis lingkungan kerja, diantaranya adalah:

a Lingkungan Kerja Fisik

Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat

disekitar tempat kerja yang dapat dipengaruhi pegawai baik secara langsung

maupun secara tidak langsung. Lingkungan kerja fisik dapat dibagidalam dua

kategori, yakni:

1) Lingkungan yang langsung berhubungan dengan pegawai (seperti: pusat

kerja, kursi, dan meja).

2) Lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat juga disebut

lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi manusia, misalnya:

temperatur, kelembapan, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan,

getaram, mekanisme, bau tidak sedap, warna lain.

b Lingkungan Kerja Non Fisik

Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan

dengan hubungan kerja, baik dengan atasan maupun dengan sesama rekan
kerja ataupun hubungan dengan bawahan. Lingkungan kerja non fisik ini

merupakan lingkungan kerja yang tidak bisa diabaikan. Hubungan kerja yang

terbentuk sangat mempengaruhi psikologis pegawai. Untuk menciptakan

hubunga - hubungan yang harmonis dan efektif pimpinan perlu:

1) Meluangkan waktu untuk mempelajari aspirasi - aspirasi emosi pegawai

dan bagaimana mereka berhubungan dengan tim kerja dan menciptakan

suasana yang meningkatkan kreativitas.

2) Pengelolaan hubungan kerja dan pengendalian emosional di tempat kerja itu

sangat perlu untuk diperhatikan karena akan memberikan dampak terhadap

kerja pegawai. Hal ini disebabkan karena manusia ini bekerja bukan sebagai

mesin, manusia mempunyai perasaan untuk dihargai dan

bukan bekerja untuk uang saja.

3. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja

Dengan adanya lingkungan kerja yang baik maka kinerja pegawai juga

dipengaruhi oleh lingkungan yang nyaman yang didapat oleh pegawai dari tempat

mereka bekerja. Menurut Afandi (2018) Untuk menciptakan lingkungan kerja

yang baik ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:

a. Bangunan tempat keria

b. Ruang kerja yang lapang

C. Ventilasi udara yang baik

d. Tersedianya tempat ibadah

e. Tersedianya sarana angkutan karyawan

4. Indikator Lingkungan Kerja


Indikator-indikator lingkungan kerja menurut Afandi (2018:70) adalah sebagai

berikut :

a. Pencahayaan

Cahaya penerangan yang cukup memancarkan dengan tepat akan menambah

efisiensi kerja para karyawan, karena mereka dapat bekerja dengan lebih cepat

lebih sedikit membuat kesalahan dan matanya tak lekas menjadi lelah.

b. Warna

Warna merupakan salah satu faktor yang penting untuk memperbesar efisiensi

kerja para karyawan, khususnya warna akan mempengaruhi keadaan jiwa

mereka dengan memakai warna yang tepat pada dinding ruang dan alat-alat

lainnya kegembiraan dan ketenangan bekerja para karyawan akan terpelihara.

C. Udara

Mengenai faktor udara ini, yang sering sekali adalah suhu udara dan banyaknya

uap air pada udara itu.

d. Suara

Untuk mengatasi terjadinya kegaduhan, perlu kiranya meletakkan alat-alat yang

memiliki suara yang keras, seperti mesin ketik pesawat telepon, parkir motor,

dan lain-lain. Pada ruang khusus, sehingga tidak mengganggu pekerja lainnya

dalam melaksanakan tugasnya.

2.1.1 Disiplin Kerja

1. Pengertian Disiplin Kerja

Dalam sebuah organisasi atau perusahaan, kedisiplinan menjadi sangat penting

dimiliki oleh semua karyawan atau pegawainya baik dari tingkat bawah sampai pada

tingkat manajemen puncak. Hal dapat dilihat dari karyawan selalu datang dan pulang
tepat pada waktunya, mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik, mematuhi

semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.

Disiplin kerja dalam penelitian ini, berhubungan dengan tingginya kinerja

organisasi. Dengan kata lain, makin tinggi disiplin kerja, maka makin tinggi pula

kinerja yang dihasilkan karyawan, sehingga pada akhirnya karyawan mau dan ikhlas

bekerja dengan sebaik mungkin demi tercapainya tujuan organisasi dan berbagai

sasarannya. Setiap organisasi mengharapkan karyawan dapat berkinerja dengan baik.

Menurut Rivai (2019:824) mengemukakan "Disiplin kerja adalah suatu alat yang

digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia

untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan

kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-

norma yang berlaku"

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja memiliki peranan

penting dalam sebuah perusahaan karena pada umumnya disiplin kerja merupakan

rasa tanggung jawab yang dimiliki seseorang dalam menjalankan tugasnya,

mendorong gairah kerja dan serta meningkatkan kesadaran terhadap peraturan yang

berlaku didalam perusahaan. Dengan disiplin kerja yang baik maka perusahaan dapat

dengan mudah menjalankan tjuan perusahaan yang ingin dicapai.

2. Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja

Siswanto (2017:179) berpendapat bahwa faktor-faktor dari disiplin kerja itu ada 5

yaitu:

a. Frekuensi Kehadiran, salah satu tolak ukur untuk mengetahui tingkat

kedisiplinan pegawai. Semakin tinggi frekuensi kehadirannya atau rendahnya

tingkat kemangkiran maka pegawai tersebut telah memliki disiplin kerja yang

tinggi.
b. Tingkat Kewaspadaan, pegawai yang dalam melaksanakan pekerjaannya selalu

penuh perhitungan dan ketelitian memiliki tingkat kewaspadaan yang tinggi

terhadap dirinya maupun pekerjaannya.

c. Ketaatan Pada Standar Kerja, dalam melaksanakan pekerjaannya pegawai

diharuskan menaati semua standar kerja yang telah ditetapkan sesuai dengan

aturan dan pedoman kerja agar kecelakaan kerja tidak terjadi atau dapat

dihindari.

d. Ketaatan Pada Peraturan Kerja, dimaksudkan demi kenyamanan dan kelancaran

dalam bekerja.

e. Etika Kerja, diperlukan oleh setiap pegawai dalam melaksanakan perkerjaannya

agar tercipta suasana harmonis, salin menghargaiantar sesama pegawai

3. Indikator Disiplin Kerja

Menurut Rivai (2019:824) berpendapat bahwa "Disiplin Kerja "Suatu alat

yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka

bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk

meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan

perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku". Adapun indikator yang digunakan

meliputi:

a Frekuensi kehadiran

Menyangkut tingkat frekuensi kehadiran ditempat kerja, Tingkat ketetapan datang

dan meninggalkan tempat kerja, Tingkat komitmen pegawai untuk selalu berada di

kantor selama jam kerja.

b Tingkat kewaspadaan
Tingkat efektif dan efisien dalam pemakaian peralatan kerja, Tingkat kehati-hatian

dalam menggunakan peralatan kerja, Tingkat penjagaan dan perawatan peralatan

keria.

c Ketaatan pada standar kerja

Tingkat pertanggung jawaban pegawai terhadap pekerjaan, Tingkat memahami

fungsi dan tugas pegawai dalam bekerja.

d Ketaatan peraturan kerja

Tingkat pemahaman terhadap peraturan kerja, Tingkat kesadaran pegawai untuk

taat terhadap peraturan, Tingkat pemahaman pegawai terhadap hak dan kewajiban

sebagai seorang pegawai.

e Etika kerja

Tingkat kesopanan pegawai dalam bekerja, Tingkat kejujuran dalam bekerja,

Tingkat efisiensi pembinaan etika kerja pegawai ole perusahaan.

2.1.2 Kinerja Karyawan

1. Definisi Kinerja

Istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance (prestasi

kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai sesorang). Kinerja adalah hasil kerja

seorang pegawai selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai

kemungkinan, misalnya standard target, sasaran, atau kriteria yang telah ditentukan

terlebih dahulu dan disepakati bersama. Jika pegawai tidak melakukan pekerjaannya,

maka suatu orgnaisasi akan mengalami kegagalan.

Menurut Kasmir dalam Septiani (2019:2), Kinerja adalah hasil kerja dan perilaku

kerja yang telah dicapai dalam menyelesaikan tugas-tugas dan tanggung jawab yang

diberikan dalam suatu periode tertentu.


Sedangkan Menurut Mangkunegara dalam Arya (2018:7) mengatakan "Kinerja

merupakan pencapaian dari aktifitas karyawan yang diukur secara kuantitas maupun

kualitas dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tanggung jawab yang telah

diberikan".

Sebagai tambahan Menurut Rivai dalam Masram (2017:138) menyatakan "Kinerja

adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode

tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan,

kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran maupun kriteria yang

telah ditentukan terlebih dahulu telah disepakati bersama".

Mathis dan Jackson dalam Masram (2017:138), Kinerja pada dasarnya adalah apa

yang dilakukan atau tidak dilakukan pegawai. Manajemen kinerja adalah keseluruhan

kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkna kinerja perusahaan atau organisasi,

termasuk kinerja masing-masing individu dan kelompok kerja di perusahaan tersebut.

Dari teori-teori yang diketahui diatas maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa

kinerja adalah suatu proses atau hasil kerja yang dihasilkan oleh pegawai .melalui

beberapa aspek yang harus dilalui serta memiliki tahapan-tahapan untuk mencapainya

dan bertujuan untuk meningkatkan kinerja pegawai it sendiri. Maka dari itu kinerja

merupakan elemen yang penting dalam maju mundurnya suatu organisasi. Karena

kinerja merupakan cerminan bagaimana suatu organisasi itu berjalan ke arah yang

benar atau hanya berjalan ditempat saja.

2. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Sebagaimana disebutkan di atas bahwa kinerja adalah unjuk kerja, yang mana

kinerja tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kinerja dalam suatu organisasi

sangat dipengaruhi kondisi-kondisi baik yang berada di dalam organisasi maupun

yang berbeda di luar organisasi (lingkungan intern dan ekstern). Faktor kinerja
manusia memiliki peranan besar dalam menentukan suksesnya organisasi. Secara

konseptual hasil kerja manusia sering juga sebagai sikap mental yang selalu memiliki

pandangan bahwa hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari

hari ini.

Oleh karena itu agar kinerja pegawai dapat ditingkatkan berbagai faktor harus

dipenuhi. Faktorfaktor yang mempengaruhi tersebut antara lain: Berikut faktor-faktor

yang mempengaruhi kinerja menurut Kasmir (2018:189-192) bahwa faktor yang

mempengaruhi kinerja adalah :

a Kemampuan dan keahlian Kemampuan dan keahlian atau skill yang dimiliki

seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan.

b Pengetahuan Pengetahuan tentang pekerjaan, seseorang yang memiliki

pengetahuan yang baik akan menghasilkan pekerjaan yang baik.

c Rancangan kerja Merupakan rancangan pekerjaan yang akan memudahkan

karyawan dalam mencapai tujuannya.

d Kepribadian Yakni kepribadian seseorang atau karakter yang dimiliki seseorang

pegawai berbeda-beda.

e Motivasi kerja Motivasi kerja merupakan dorongan bagi seseorang untuk

melakukan pekerjaan.

f Budaya organisasi Budaya organisasi merupakan kebiasaan-kebiasaan atau

norma-norma yang berlaku dan dimiliki oleh sebuah organisasi atau perusahaan.

g Kepemimpinan merupakan perilaku seorang pimpinan dalam mengatur,

mengelola dan memerintah bawahanya untuk mengerjalakan sesuatu tugas dan

tanggungjawab yang diberikannya.

h Gaya kepemimpinan merupakan gaya atau sikap seorang pemimpin dalam

menghadapi atau memerintahkan bawahannya.


i Kepuasan kerja Merupakan perasaan senang atau, gembira atau perasaan suka

seseorang sebelum dan setelah melakukan pekerjaan

j Lingkungan kerja Merupakan suasana atau kondisi di sekitar lokas tempat bekerja

seseorang.

k Loyalitas Merupakan kesetiaan seseorang untuk tetap bekerja dan membela

perusahaan dimana tempat bekerjanya.

l Komitmen Merupakan kepatuhan karyawan untuk menjalankan kebijakan dan

peraturan perusahaan dalam bekerja.

m Disiplin kerja Merupakan usaha karyawan untuk menjalankan aktivitas kerjanya

secara sungguh-sungguh.

Faktor-faktor di atas pada umumnya adalah faktor yang

mempengaruhi kinerja sekaligus kinerja dalam perusahaan. Sedang dalam suatu

instansi faktor yang mempengaruhi kinerja antara lain adalah :

1) Kecakapan pegawai,

2) Kreativitas,

3) Hasil kerja yang bermutu,

4) Disiplin kerja.

5) Pribadi yang produktif menggambarkan potensi,

6) Persepsi dan

7) Kreativitas seseorang yang senantiasa ingin menyumbangkan agar bermanfaat

bagi diri dan lingkungannya.

Jadi, orang yang produktif adalah orang yang dapat memberi sumbangan yang

nyata dan berarti bagi ligkungan sekitarnya, imaginatif dan inovatif dalam mendekati

persoalan hidupnya serta mempunyai kepandaian (kreatif) dalam mencapai tujuan

hidupnya. Pada saat yang bersamaan orang seperti ini selalu bertanggung jawab dan
bersamaam seperti ini selalu bertanggung jawab dan responsif dalam hubungannya

dengan orang lain (kepemimpinan). Pegawai seperti ini merupakan aset organisasi,

yang selalu berusaha meningkatkan diri dalam organisasinya, dan akan menunjang

pencapaian kinerja organisasi.Dari teori tersebut, insentif dan motivasi memiliki peran

penting dalam faktor orgasnisasi dalam menentukan prestasi kerja karyawan.

3. Indikator Kinerja

Kineria adalah sebagai hasil kerja yang telah dicapai seseorang dari tingkah laku

kerjanya dalam melaksanakan aktivitas kerja. Menurut Menurut Sutrisno dalam Sandi

dan Satria (2020:122) bahwa terdapat lima indicator kineria karyawan yaitu:

a. Hasil kerja

yaitu meliputi tingkat kuantitas maupun kualitas yang telah dihasilkan dan

sejauhmana pengawasan.

b. Pengetahuan pekerjaan

yaitu pengetahuan yang terkait dengan tugas pekerjaan yang akan berpengaruh

langsung terhadap kuantitas dari hasil kerja.

C. Inisiatif

yaitu tingkat inisiatif selama melaksanakan tugas pekerjaan khusunya dalam hal

penagangan masalah-masalah yang timbul.

d. Sikap

yaitu semangat kerja serta sikap positif dalam melaksanakan tugas pekerjaan.

e. Disiplin waktu dan absensi

yaitu ketepatan waktu dan tingkat kehadiran.

2.2 Penelitian Terdahulu


Terdapat beberapa penilitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini. penelitian

terdahulu ini sebagai bagian dari acuan peneliti dalam memperkaya teori yang digunakan

dalam mengkaji penelitian yang akan dilakukan. Peneliti mengangkat beberapa penelitian

sebagai referensi untuk memperkaya bahan kajian pada penelitian ini. Berikut adalah

beberapa penelitian terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian yang dilakukan penulis.

Penelitian tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Peneliti, Jurnal, Tahun


Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian
. dan Judul Penelitian

1. Anggreany Hustia, Pengaruh Motivasi Objek penelitian adalah PT.


Jurnal Ilmu Lingkungan Kerja CS2 Pola Sehat Palembang.
Manajemen , Vol. 10, Kerja dan Penelitian dilakukan dengan
No. 1, Desember Disiplin menyebarkan kuesioner kepada
2020, ISSN 2623- Kerja sampel penelitian sebanyak 73
2081 , Pengaruh Terhadap karyawan. Dalam penelitian ini
Motivasi Kerja, Kinerja digunakan metode analisis
Lingkungan kerja Dan Karyawan berbentuk kualitatif yang
Disiplin Kerja dikuantitatifkan dan dianalisis
Terhadap Kinerja menggunakan analisis regresi
Karyawan Pada berganda, pengujian simultan
Perusahaan WFO dan pengujian individual.
Masa
Pandemi

2. Raniasari Bimanti kinerja Motivasi Populasi dalam penelitian ini


Esthi dan Yustia karyawan adalah seluruh karyawan PT.
Nadia Marwah. Jurnal dan Disiplin Asahi Indonesia, sedangkan
Manajemen Bisnis. Kerja teknik pengambilan sampel
Vol. 22, No. 1, 2020, dengan menggunakan teknik
ISSN: 1411 - 1713 , NonProbability sampling atau
Kinerja karyawan: sampel jenuh berjumlah 80
motivasi dan disiplin responden.Metode
kerja pada pt asahi pengumpulan data
Indonesia menggunakan
kuesioner, wawancara, dan
studi pustaka, sedangkan
metode analisa data
menggunakan uji kualitas
data, uji asumsi klasik, dan uji
hipotesis, dengan
No Peneliti, Jurnal, Tahun
Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian
. dan Judul Penelitian

menggunakan alat analisis


SPSS. Hasil penelitian ini
motivasi berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan
dengan nilai thitung (2,746) >
ttabel (1,991). Jika
thitung > ttabel. Disiplin kerja
berpengaruh positif terhadap
kinerja karyawan dengan
thitung (2,685) > ttabel
(1,991). Nilai R2 pada
penelitian ini sebesar diperoleh
sebesar 0,247. Hal ini berarti
24,7% motivasi
dan disiplin kerja berpengaruh
terhadap kinerja karyawan.

3. Daspar, Jurnal Pengaruh Motivasi populasi karyawan di seksi


Ekonomi Manajemen Lingkungan welding PT. Astra Honda
Bisnis . Vol. 1, No. 2, dan Disiplin Motor.
Juli 2020, ISSN 2716- Kerja yang berjumlah 70 orang,
0238, Pengaruh Terhadap maka 70 orang diambil
Lingkungan, Motivasi Kinerja menjadi sampel penelitian.
dan Disiplin Kerja Karawan Metode analisis
Terhadap Kinerja yang digunakan dalam
Karyawan penelitian ini adalah regresi
linear berganda. Hasil
penelitian
menunjukkan bahwa
lingkungan kerja dan disiplin
kerja berpengaruh positif
terhadap kinerja,
sedangkan motivasi tidak
berpengaruh terhadap kinerja
.

4. Andi Hasryningsih Pengaruh Motivasi Kesimpulan dari penelitian


Asfar dan Rita Lingkungan dan Holcim Indonesia Inc.
Anggraeni, Jurnal Kerja dan Variabel selama periode 2012 hingga
Bina Bangsa Dissiplin Intervenin 2014 dengan menggunakan
Ekonomika. Vol. 13, Kerja g Economic Value Added (EVA)
No. 01, Februari 2020, Terhadap adalah
Pengaruh Lingkungan Kinerja perusahaan tidak dapat
Kerja Dan Disiplin Karyawan menciptakan nilai ekonomis
Kerja Terhadap bagi pemegang saham.
Kinerja Sedangkan untuk
Pegawai Melalui Return On Equity (ROE),
No Peneliti, Jurnal, Tahun
Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian
. dan Judul Penelitian

Motivasi Sebagai penurunan laba perusahaan


Variabel Intervening disebabkan beberapa faktor
Pada Dinas salah satunya
Perhubungan adalah lambatnya pertumbuhan
Kabupaten Serang pasar di tahun 2014 yang
berdampak pada harga dan
volume
penjualan

5. I Made Sandi Rastana Pengaruh Badan Jumlah responden yang


dan I Gede Aryana Lingkungan Keuangan diambil sebanyak 59 pegawai
Mahayasa, Jurnal Kerja dan Daerah di dengan metode penentuan
Manajemen, Disiplin Kabupaten sampel yaitu sampling jenuh.
Kewirausahaan dan Kerja Tabanan Pengumpulan data kuesioner
Pariwisata. Vol.1, Terhadap dan diuji dengan uji validitas
No.3, Agustus Kinerja dan reliabilitas. Teknik analisis
2021,ISSN 2774- Karyawan data yang digunakan adalah
7085, Pengaruh analisis regresi linier berganda,
Lingkungan Kerja determinasi, uji signifikan
Fisik dan Disiplin parsial dan simultan dengan uji
Kerja Terhadap t dan uji F. Berdasarkan
Kinerja Pegawai Pada hasil analisis ditemukan bahwa
Badan Keuangan lingkungan kerja fisik
Daerah berpengaruh positif dan
di Kabupaten Tabanan signifikan secara
parsial terhadap kinerja
pegawai, disiplin kerja
berpengaruh positif dan
signifikan secara parsial
terhadap kinerja pegawai, serta
lingkungan kerja fisik dan
disiplin kerja berpengaruh
secara simultan terhadap
kinerja pegawai.
6. Sudung Simatupanga Disiplin Karakerist Uji parsial (Uji t) menemukan
dan Novita Kerja ik Individu pengaruh positif dan signifikan
Butarbutarb, Jurnal Terhadap dan disiplin kerja terhadap kinerja
Manajemen. Vol.12 Kinerja Pengaruhn karyawan, serta untuk menilai
No.2, 2021, ISSN Karyawan ya kinerja individu. Uji secara
2301-4628, Disiplin simultan (uji F) bahwa disiplin
Kerja, Karakteristik kerja dan orang berpengaruh
Individu dan positif dan signifikan terhadap
Pengaruhnya kinerja karyawan
Terhadap Kinerja
Pegawai

7. Annisa Putri Pengaruh Pengaruh Penelitian ini merupakan


No Peneliti, Jurnal, Tahun
Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian
. dan Judul Penelitian

Marpaung dan Arif lingkungan budaya desain penelitian kausalitas


Darmawan, Jurnal OF kerja dan organisasi, dengan sebanyak 67 orang
Applied Managerial disiplin kepemimp sebagai sampel yang
Accounting. Vol.6, kerja inan merupakan karyawan PT Citra
No. 1, 2022, ISSN terhadap Buana Prakarsa. Metode
258-9917, Pengaruh kinerja pengambilan sampel yang
Budaya Organisasi, karyawan digunakan adalah teknik
Kepemimpinan, sampling jenuh dengan
Lingkungan Kerja populasi berjumlah 67 orang.
Dan Disiplin Kerja Metode analisis data yang
Terhadap digunakan adalah metode
Kinerja Karyawan analisis regresi linier berganda
dengan menggunakan program
SPSS (Statistical Package for
the Social Sciences) versi 25

8 Kepi Kusumayanti Pengaruh Pengaruh Populasi pada penelitian ini


dan Sri Langgeng lingkungan motivasi adalah seluruh Pegawai
Ratnasari, Jurnal kerja dan kerja dan Negeri Sipil Dinas
BENING, Vol.7, disiplin lingkunga Perindustrian dan Perdagangan
No.2, 2020,. ISSN kerja n kerja Pemerintah Kota Batam yang
2614-499, Pengaruh terhadap berjumlah 51
Motivasi Kerja, kinerja orang. Teknik pengambilan
Disiplin Kerja, karyawan sampel menggunakan teknik
Lingkungan Kerja, sampling jenuh dimana seluruh
Dan Gaya populasi pada penelitian ini
Kepemimpinan dijadikan sampel dengan
Terhadap Kinerja jumlah 51 responden. Data
Pegawai Negeri Sipil diperoleh
Dinas Perindustrian dengan menggunakan
Dan Perdagangan instrumen angket dan telah
Daerah Pemerintah diuji validitas dan reliabilitas.
Kota Batam Pengujian data ini dianalisis
dengan menggunakan regresi
linear berganda, dan dilakukan
pengujian hipotesis secara uji t
dan uji F.

9 Saka Perwira Hadi Pengaruh CV cahyo metode yang digunakan adalah


dan Sulastri Irbayuni, Lingkungan utomo metode kuantitatif dan
Jurnal EK&BI, , Vol. kerja dan kubah pengumpulan data
4., No. 2, Desember disiplin nganjuk menggunakan kuesioner
2021, ISSN 2620- kerja dengan skala Likert sebagai a
7443, Pengaruh terhadap
Lingkungan Kerja kinerja alat ukur. Populasi dan sampel
Dan Disiplin Kerja karyawan yang digunakan adalah
Terhadap karyawan bagian produksi di
Kinerja Karyawan Cv CV Cahyo
No Peneliti, Jurnal, Tahun
Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian
. dan Judul Penelitian

Cahyo Utomo Kubah Utomo Dome dengan total 35


Nganjuk karyawan. Data yang
digunakan adalah data primer
dan data sekunder dengan
menggunakan
Analisis Partial Least Square
(PLS).

2.3 Kerangka Berpikir

Menurut Uma Sekaran dalam Sugiyono (2019:95), “Kerangka berpikir adalah model

konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah

diidentifikasi sebagai masalah yang penting.” Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan

secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Adapun kerangka berpikir dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Pengaruh Lingkungan Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di Seksi

Stockfitting PT Panarub Industry di Kota Tangerang

Lingkungan Kerja (X1)

1. Pencahayaan
2. Warna
3. Udara
4. Suara
Kinerja Karyawan (Y)
H1
Sumber: Afandi (2018:70
1. Hasil Kerja
Dispilin Kerja (X2) 2. Pengetahuan Pekerjaan
3. Inisiatif
4. Sikap
1. Frekuensi Kehadiran 5. Disiplin waktu dan
2. Tingkat Kewaspadaan H2 Absensi
3. Ketaatan Pada Standar
Kerja Sumber: Sutrisno dalam
4. Ketaatan Peraturan Kerja sandi dan satria (2020:122)
5. Etika Kerja

Sumber: Rivai (2019:824)

H3
Gambar 2.1

Kerangka

Berpikir

2.4 Pengembanga

n Hipotesis

Menurut

Sugiyono

(2019:99),

“Hipotesis

merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan

masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.” Dikatakan sementara,

karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan

pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat

dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban

yang empirik.

Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan

pendekatan kuantitatif. Adapun hipotesis yang dikemukakan dalam permasalahan ini adalah

sebagai berikut:

H1 : Diduga terdapat pengaruh Lingkungan Kerja terhadap kinerja karyawan produksi

Seksi StockFitting di PT Panarub Industry.

H2 : Diduga terdapat pengaruh Disiplin Kerja terhadap kinerja karyawan produksi Seksi

StockFitting di PT Panarub Industry.


H3 : Diduga terdapat pengaruh Lingkungan Kerja dan Disiplin Kerja terhadap kinerja

karyawan produksi Seksi StockFitting di PT Panarub Industry

Anda mungkin juga menyukai