TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Manajemen
1 Pengertian Manajemen
seni untuk mengatur atau mengelola sesuatu. Dalam bahasa Inggris, kata 'to
dikenal sebagai sebuah proses yang mengatur kegiatan atau perilaku sehingga
sebuah seni mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan utama sebuah
pengelolaan, dan pengawasan sumber daya dengan cara yang efektif dan
efisien.
pengawasan dari pada sumber daya manusia untuk pencapaian tujuan yang
9
sudah ditetapkan terlebih dahulu". Sebagai tambahan Menurut Sarinah & Mardalena
(2017:7) "Manajemen adalah suatu proses dalam rangka mencapai tujuan dengan bekerja
mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber-sumber lainnya".
Dari beberapa teori para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Manajemen adalah
suatu proses khas, yang terdiri dari tindakan perencanaan, pengorganisasian, pergerakan,
dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang
telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya
lainnya.
2 Unsur-Unsur Manajemen
Ada beberapa unsur manajemen yang disingkat 6M (man, money, material, mechines,
a Manusia (Man)
Sarana utama bagi setiap manajer untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
terlebih dahulu adalah manusia. Tanda adanya manusia, manajer tidak akan
mungkin dapat mencapai tujuannya. Manusia adalah orang yang mencapai hasil
b Uang (Money)
Untuk melakukan berbagai aktivitas perusahaan uang adalah salah satu hal yang
sebagai sarana manajemen harus digunakan efektif mungkin agar tujuan tercapai
c Bahan-Bahan (Material)
tersebut misalnya bahan baku pembantu lainnya untuk menunjang dalam proses
produksi.
d Mesin (Machines)
e Metode (Methods)
dihadapkan pada berbagai alternative metode atau cara melakukan pekerjaan, oleh
f Pasar (Market)
Pasar merupakan sarana yang tidak kalah penting dalam manajemen, karena tanda
adanya pasar, hasil produksi tidak akan adan artinya sehingga tujuan perusahaan
3 Fungsi Manajemen
mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk
4 Manfaat Manajemen
adalah:
Manajemen SDM sebenarnya secara konseptual banyak para ahli untuk perlu
secara utuh yang dilandasi oleh dinamika praktek penyelenggaraan urusan sumberdaya
berbagai masalah dalam berbagai ruang lingkup seperti pegawai, karyawan, pekerja,
manajer, dan pekerjaan lainnya dalam mendukung kegiatan organisasi atau perusahaan
Menurut Rusby (2017:2) Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses
menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan
tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi
Manajemen Sumber Daya Manusia, atau disingkat dengan MSDM adalah suatu ilmu atau
cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang
dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal
maksimal.
manajemen sumber daya manusia merupakan suatu pengelolaan sumber daya manusia
dalam suatu perusahaan secara efektif dan efisien agar dapat membantu terwujudnya
pemberian balas jasa bagi manusia sebagai individu organisasi atau perusahaan bisnis
a. Perencanaan
sesuai dengan kebutuhan organisasi secara efektif dan efisien, dalam membantu
terwujudnya tujuan.
b. Pengorganisasian
dalam bentuk bagan organisasi. Organisasi hanya merupakan alat untuk mencapai
tujuan. Organisasi yang baik akan membantu terwujudnya tujuan secara efektif.
c. Pengarahan dan pengadaan
Pengarahan adalah kegiatan memberi petunjuk kepada karyawan, agar mau kerja
sama dan bekerja efektif serta efisien dalam membantu tercapainya tujuan
akan memberi arahan kepada karyawan agar mengerjakan semua tugasnya dengan
orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan
d. Pengendalian
peraturan organisasi dan bekerja sesuai dengan rencana. Bila terdapat penyimpanan
lingkungan kerja.
e. Pengembangan
konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan
pelatihan yang diberikan hendaknya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini
f. Kompensasi
Kompensasi merupakan pemberian balas jasa langsung berupa uang atau barang
kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada organisasi. Prinsip
kompensasi adalah adil dan layak, adil diartikan sesuai dengan prestasi kerja,
dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja sama yang serasi dan saling
pekerjaannya.
h. Pemeliharaan
mental, dan loyalitas agar mereka tetap mau bekerja sama sampai pensiun.
i. Kedisiplinan
Kedisplinan merupakan salah satu fungsi manajemen sumber daya manusia yang
penting dan merupakan kunci terwujudnya tujuan organisasi, karena tanpa adanya
keinginan dan kesadaran untuk menaati peraturan organisasi dan norma sosial.
j. Pemberhentian
a. Tujuan Organisasional
Ditujukan untuk dapat mengenali keberadaan manaiemen sumber daya manusia
Walaupun secara formal suatu departemen sumber daya manusia diciptakan untuk
dapat membantu para manaier, namun demikian para manajer tetap bertanggung
para manajer dalam menangani hal-hal yang berhubungan dengan sumber daya
manusia.
b. Tujuan Fungsional
dengan kebutuhan organisasi. Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika
manajemen sumber daya manusia memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat
kebutuhan organisasi.
c. Tujuan Sosial
d. Tujuan Personal
harinya. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan memungkinkan
lingkungan kerja dimana dia bekerja, maka pegawai tersebut akan merasa nyaman
efektif. Lingkungan kerja itu mencakup hubungan kerja yang terbentuk antara sesame
karyawan dan hubungan kerja antara bawahan dan atasan serta lingkungan fisik
kelompok".
adalah kehidupan sosial, psikologi, dan fisik dalam instansi yang berpengaruh
"lingkungan kerja merupakan keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi,
Afandi (2018:66) "Lingkungan kerja adalah segalah sesuatu yang ada disekitar
para pekerja atau pegawai yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja pegawai dalam
melaksanakan pekerjaannya sehingga akan diperoleh hasil kerja yang maksimal,
dimana dalam lingkungan kerja tersebut terdapat fasilitas kerja yang mendukung
dalam kantor atau instansi tempat bekerja. Menurut Enny (2019:58) ada dua
Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat
disekitar tempat kerja yang dapat dipengaruhi pegawai baik secara langsung
maupun secara tidak langsung. Lingkungan kerja fisik dapat dibagidalam dua
kategori, yakni:
Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan
dengan hubungan kerja, baik dengan atasan maupun dengan sesama rekan
kerja ataupun hubungan dengan bawahan. Lingkungan kerja non fisik ini
merupakan lingkungan kerja yang tidak bisa diabaikan. Hubungan kerja yang
kerja pegawai. Hal ini disebabkan karena manusia ini bekerja bukan sebagai
Dengan adanya lingkungan kerja yang baik maka kinerja pegawai juga
dipengaruhi oleh lingkungan yang nyaman yang didapat oleh pegawai dari tempat
berikut :
a. Pencahayaan
efisiensi kerja para karyawan, karena mereka dapat bekerja dengan lebih cepat
lebih sedikit membuat kesalahan dan matanya tak lekas menjadi lelah.
b. Warna
Warna merupakan salah satu faktor yang penting untuk memperbesar efisiensi
mereka dengan memakai warna yang tepat pada dinding ruang dan alat-alat
C. Udara
Mengenai faktor udara ini, yang sering sekali adalah suhu udara dan banyaknya
d. Suara
memiliki suara yang keras, seperti mesin ketik pesawat telepon, parkir motor,
dan lain-lain. Pada ruang khusus, sehingga tidak mengganggu pekerja lainnya
dimiliki oleh semua karyawan atau pegawainya baik dari tingkat bawah sampai pada
tingkat manajemen puncak. Hal dapat dilihat dari karyawan selalu datang dan pulang
tepat pada waktunya, mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik, mematuhi
organisasi. Dengan kata lain, makin tinggi disiplin kerja, maka makin tinggi pula
kinerja yang dihasilkan karyawan, sehingga pada akhirnya karyawan mau dan ikhlas
bekerja dengan sebaik mungkin demi tercapainya tujuan organisasi dan berbagai
Menurut Rivai (2019:824) mengemukakan "Disiplin kerja adalah suatu alat yang
digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia
untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan
kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja memiliki peranan
penting dalam sebuah perusahaan karena pada umumnya disiplin kerja merupakan
mendorong gairah kerja dan serta meningkatkan kesadaran terhadap peraturan yang
berlaku didalam perusahaan. Dengan disiplin kerja yang baik maka perusahaan dapat
Siswanto (2017:179) berpendapat bahwa faktor-faktor dari disiplin kerja itu ada 5
yaitu:
tingkat kemangkiran maka pegawai tersebut telah memliki disiplin kerja yang
tinggi.
b. Tingkat Kewaspadaan, pegawai yang dalam melaksanakan pekerjaannya selalu
diharuskan menaati semua standar kerja yang telah ditetapkan sesuai dengan
aturan dan pedoman kerja agar kecelakaan kerja tidak terjadi atau dapat
dihindari.
dalam bekerja.
yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka
bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk
perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku". Adapun indikator yang digunakan
meliputi:
a Frekuensi kehadiran
dan meninggalkan tempat kerja, Tingkat komitmen pegawai untuk selalu berada di
b Tingkat kewaspadaan
Tingkat efektif dan efisien dalam pemakaian peralatan kerja, Tingkat kehati-hatian
keria.
taat terhadap peraturan, Tingkat pemahaman pegawai terhadap hak dan kewajiban
e Etika kerja
1. Definisi Kinerja
Istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance (prestasi
kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai sesorang). Kinerja adalah hasil kerja
kemungkinan, misalnya standard target, sasaran, atau kriteria yang telah ditentukan
terlebih dahulu dan disepakati bersama. Jika pegawai tidak melakukan pekerjaannya,
Menurut Kasmir dalam Septiani (2019:2), Kinerja adalah hasil kerja dan perilaku
kerja yang telah dicapai dalam menyelesaikan tugas-tugas dan tanggung jawab yang
merupakan pencapaian dari aktifitas karyawan yang diukur secara kuantitas maupun
kualitas dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tanggung jawab yang telah
diberikan".
adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode
kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran maupun kriteria yang
Mathis dan Jackson dalam Masram (2017:138), Kinerja pada dasarnya adalah apa
yang dilakukan atau tidak dilakukan pegawai. Manajemen kinerja adalah keseluruhan
Dari teori-teori yang diketahui diatas maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa
kinerja adalah suatu proses atau hasil kerja yang dihasilkan oleh pegawai .melalui
beberapa aspek yang harus dilalui serta memiliki tahapan-tahapan untuk mencapainya
dan bertujuan untuk meningkatkan kinerja pegawai it sendiri. Maka dari itu kinerja
merupakan elemen yang penting dalam maju mundurnya suatu organisasi. Karena
kinerja merupakan cerminan bagaimana suatu organisasi itu berjalan ke arah yang
Sebagaimana disebutkan di atas bahwa kinerja adalah unjuk kerja, yang mana
kinerja tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kinerja dalam suatu organisasi
yang berbeda di luar organisasi (lingkungan intern dan ekstern). Faktor kinerja
manusia memiliki peranan besar dalam menentukan suksesnya organisasi. Secara
konseptual hasil kerja manusia sering juga sebagai sikap mental yang selalu memiliki
pandangan bahwa hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari
hari ini.
Oleh karena itu agar kinerja pegawai dapat ditingkatkan berbagai faktor harus
a Kemampuan dan keahlian Kemampuan dan keahlian atau skill yang dimiliki
pegawai berbeda-beda.
melakukan pekerjaan.
norma-norma yang berlaku dan dimiliki oleh sebuah organisasi atau perusahaan.
j Lingkungan kerja Merupakan suasana atau kondisi di sekitar lokas tempat bekerja
seseorang.
secara sungguh-sungguh.
1) Kecakapan pegawai,
2) Kreativitas,
4) Disiplin kerja.
6) Persepsi dan
Jadi, orang yang produktif adalah orang yang dapat memberi sumbangan yang
nyata dan berarti bagi ligkungan sekitarnya, imaginatif dan inovatif dalam mendekati
hidupnya. Pada saat yang bersamaan orang seperti ini selalu bertanggung jawab dan
bersamaam seperti ini selalu bertanggung jawab dan responsif dalam hubungannya
dengan orang lain (kepemimpinan). Pegawai seperti ini merupakan aset organisasi,
yang selalu berusaha meningkatkan diri dalam organisasinya, dan akan menunjang
pencapaian kinerja organisasi.Dari teori tersebut, insentif dan motivasi memiliki peran
3. Indikator Kinerja
Kineria adalah sebagai hasil kerja yang telah dicapai seseorang dari tingkah laku
kerjanya dalam melaksanakan aktivitas kerja. Menurut Menurut Sutrisno dalam Sandi
dan Satria (2020:122) bahwa terdapat lima indicator kineria karyawan yaitu:
a. Hasil kerja
yaitu meliputi tingkat kuantitas maupun kualitas yang telah dihasilkan dan
sejauhmana pengawasan.
b. Pengetahuan pekerjaan
yaitu pengetahuan yang terkait dengan tugas pekerjaan yang akan berpengaruh
C. Inisiatif
yaitu tingkat inisiatif selama melaksanakan tugas pekerjaan khusunya dalam hal
d. Sikap
yaitu semangat kerja serta sikap positif dalam melaksanakan tugas pekerjaan.
terdahulu ini sebagai bagian dari acuan peneliti dalam memperkaya teori yang digunakan
dalam mengkaji penelitian yang akan dilakukan. Peneliti mengangkat beberapa penelitian
sebagai referensi untuk memperkaya bahan kajian pada penelitian ini. Berikut adalah
beberapa penelitian terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian yang dilakukan penulis.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Menurut Uma Sekaran dalam Sugiyono (2019:95), “Kerangka berpikir adalah model
konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah
diidentifikasi sebagai masalah yang penting.” Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan
secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Adapun kerangka berpikir dalam
Pengaruh Lingkungan Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di Seksi
1. Pencahayaan
2. Warna
3. Udara
4. Suara
Kinerja Karyawan (Y)
H1
Sumber: Afandi (2018:70
1. Hasil Kerja
Dispilin Kerja (X2) 2. Pengetahuan Pekerjaan
3. Inisiatif
4. Sikap
1. Frekuensi Kehadiran 5. Disiplin waktu dan
2. Tingkat Kewaspadaan H2 Absensi
3. Ketaatan Pada Standar
Kerja Sumber: Sutrisno dalam
4. Ketaatan Peraturan Kerja sandi dan satria (2020:122)
5. Etika Kerja
H3
Gambar 2.1
Kerangka
Berpikir
2.4 Pengembanga
n Hipotesis
Menurut
Sugiyono
(2019:99),
“Hipotesis
masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.” Dikatakan sementara,
karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan
pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat
dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban
yang empirik.
pendekatan kuantitatif. Adapun hipotesis yang dikemukakan dalam permasalahan ini adalah
sebagai berikut:
H2 : Diduga terdapat pengaruh Disiplin Kerja terhadap kinerja karyawan produksi Seksi