Anda di halaman 1dari 13

PERAN MANAJEMEN KANTOR TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN

DALAM SEBUAH ORGANISASI

Afina Lathifan Bathni

165254001

Program Studi Administrasi Bisnis

Politeknik Negeri Bandung

Abstract
Management is a social process that deals with the overall human business with
other human assistance and other sources using efficient and effective methods to
achieve the goals previously formulated.Management functions can be defined as a
variety of tasks or activities that management has an important role and
complement each other in achieving the goals of an organization or team. Stages of
management functions including planning, Organizing, direction and control.
Planning is the stage of determining what goals you want to achieve, and things to
do. Organizing is the determination of position, duties and authority of each
individual. Direction is giving encouragement to each an invidual in order to carry
out their duties properly. Supervision is to conduct oversight to each of its members
are already carrying out their duties well and according to plan. the goals of the
organization or company will be more easily achieved when the employees do their
jobs skillfully and according to what the company wants.

Keyworads: Management functions, organization, planning, organizing,


directing, monitoring.
1. Pendahuluan/Latar Belakang

Setiap organisasi memiliki tujuan yang ingin dicapai, maka yang


harus dilakukan adalah melakukan usaha-usaha agar tercapainya tujuan.
Usaha yang dilakukan melibatkan beberapa cara salah satunya adalah
terciptanya peran manajemen yang baik yang nantinya akan berpengaruh
terhadapa produktivitas karyawan di dalam oraganisasi itu sendiri.
Tahapan atau cara yang harus dilalui yaitu
perencanaan,pengorganisasian,pengarahan,dan control. Manajemen yang
baik akan memudahkan terwujudnya tujuan organisasi yang telah dibuat.
Hasil akhir yang diharapkan adalah terciptanya produktivitas pada
karyawan yang sesuai dengan keinginan perusahaan.
Manajemen yang baik sangatlah diperlukan untuk meningkatkan
efektivitas kerja karyawan, sehingga akan meningkatkan produktivitas
pada karyawan.

2. Kajian Literatur/Tinjauan Pustaka

2.1 Pengertian Manajemen

Manajemen menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah


penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran

Terry (dalam Handayaningrat 1980:20) berpendapat bahwa


Manajemen adalah suatu proses yang membeda-bedakan atas
perencanaan, pengoranisasian, penggerakaan saat pelaksanaan, dan
pelakukan pengawasan dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni,
agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sedangkan pengertian Manajemen menurut Farida (2009:25) yaitu,
manajemen adalah suatu proses pencapaian tujuan melalui kegiatan
orang lain. Jadi, manajemen adalah usaha dalam mencapai tujuan dengan
melalui berbagai kegiatan dan melibatkan orang lain atau dengan kata lain
tidak dilaksanakan secara sendiri. Adapun yang dimaksud dengan orang
lain tersebut yaitu orang-orang sebagai bawahan, karyawan, atau para
pegawai.

Handayaningrat (1980:18) juga mengemukakan pendapatnya


mengenai manajemen yaitu :

a. Manajemen sebagai suatu proses (Management is a process)


Manajemen adalah serangakaian tahapan kegiatan yang diarahkan pada
pencapaian suatu tujuan dengan memanfaatkan sumber- sumber yang ada
semaksimal mungkin.

b. Manajemen sebagai suatu fungsi (Management is a function)

Manajemen mempunyai kegiatan-kegiatan tertentu yang dapat dilakukan


sendiri-sendiri tanpa menunggu selesainya kegiatan yang lain, sekalipun
kegiatan-kegiatan yang satu dan lainnya saling berkaitan dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi.

c. Manajemen sebagai kumpulan orang (Management as a people/group of


people)

Manajemen dipakai dalam arti kolektif utnuk menunjukan jabatan


kepemimpinan di dalam organisasi, misalnya : kelompok pimpinan atas,
kelompok pimpinan tengah dan kelompok pimpinan bawah
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen adalah ilmu
yang mengatur pemafaat sumber daya manusia secara efektif dan efisien
agar terciptanya pencapaian dari sebuah tujuan yang telah ditetapkan.
Rangkaian kegiatan yang dilalui meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengaturan, serta pengawasan yang dilakukan sehingga
tujuan tersebut dapat benar-benar tercapai.
2.2 Pengertian Manajemen Kantor

Menurut Chaniago (2013:4) berpendapat bahwa manajemen


kantor adalah kegiatan yang dilakukan dalam mengelola, merencanakan,
dan mengontrol setiap aktivitas kantor, dimana hasil akhir kegiatan kantor
ini berwujud pelayanan informasi kepada berbagai pihak. Sedangkan
menurut Terry (1966), manajemen kantor dapat didefinisikan sebagai
perencanaan, pengendalian, dan perngorganisasian pekerjaan
perkantoran, serta menggerakan mereka yang melaksanakannya agar
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan lebih dulu. Dapat
disimpulkan bahwa manajemen kantor adalah kegiatan merencanakan,
mengendalikan, dan mengorganisasikan setiap pekerjaan yang ada di
kantor berupa pelayanan informasi demi mencapai tujuan.

2.3 Pengertian Produktivitas Karyawan

Setiap organisasi pada dasarnya akan memiliki kebijakan yang


berbeda-beda terhadap sumber daya manusia yang dimilikinya guna
mencapai produktivitas kerja karyawan. Sistem kerja yang mendukung
tentunya akan mendorong pencapaian kinerja yang tinggi daripada
kondisi kerja yang tidak mendukung.
Menurut Hasibuan (2007) karyawan adalah aset yang mempunyai
andil terbesar terhadap kemajuan organisasi atau perusahaan.
Penanganan yang tidak tepat oleh manajemen akan menghambat
pencapaian, tujuan organisasi/perusahaan.Produktivitas tenaga kerja
adalah perbandingan antara hasil kerja yang di capai dengan peran serta
tenaga kerja persatuan waktu (Kussriyanto, 1986:2). Sedangkan Menurut
Hasibuan (2007) Produktivitas adalah perbandingan antara output (hasil)
dengan input (masukan). Jika Produktivitas naik ini hanya dimungkinkan
oleh adanya peningkatan efisiensi (waktu-bahan-tenaga) dan sisitem
kerja, teknik produksi dan adanya peningkatan keterampilan dari tenaga
kerjany
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja
adalah suatu kemampuan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan
suatu produk atau hasil kerja sesuai dengan mutu yang ditetapkandalam
waktu yang lebih singkat dari seorang tenaga kerja.

2.4 Fungsi Manajemen

Manajemen sebagai sebuah rangkaian tindakan tindakan yang


dilakukan oleh para anggota organisasi dalam upaya mencapai sasaran
organisasi.
Beberapa ahli telah mengungkapkan pendapatnya mengenai fungsi
manajemen, diantaranya :
1. Menurut Terry (dalam Farida:2009:55)
A Planning (Perencanaan)
B Organizing (Pengorganisasian)
C Actuating (Pengarahan)
D Controling (Pengawasan)

2. Menurut Gie (dalam Farida 2009:54)


a. Perencanaan
b.Pembuatan keputusan
c. Kepemimpinan (Pembimbingan)
d.Koordiansi
e. Pengendalian (termasuk pengawasan)
f. Penyempurnaan
Perbedaan dari arti yang dimaksud hanya terletak pada perbedaan
istilah saja. Adanya tahapan awal yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan atau pemanfaatan sumber daya manusia menjadiin kesamaan
pada fungsi manajeme. Beberapa pembahasan mengenai beberapa fugsi
manajemen secara umum:

a. Perencanaan ( Planning)

Perencanaan adalah proses penetuan tujuan atau sasaran yang


hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang diperlukan untuk
mencapai tujuan seefektif dan sefisien mungkin.

Menurut Nanang (2004:49) Ada tiga kegiatan dalam setiap


perencaaan diantaranya :
a.Perumusan tujuan yang ingin dicapai
b.Pemilihan program untuk mencapai tujuan
c.Identifikasi dan pengerahan sumber yang jumlahnya terbatas

Farida (2009:58) mengungkapkan bahwa perencanaan memiliki


beberapa sifat yang menandakan perencanaan tersebut cukup efektif.
a. Faktual : Sebuah perencanaan yang efektif tentunya didasari dan
dibuat berdasarkan fakta-fakta yang telah dihimpun dan diolah
menjadi sebuah informasi yang relevan.
b. Rasional : Perencanaan dibuat bukan berdasarkan angan-angan tinggi
akan tujuan yang dapat dicapai, melainkan perencanaan yang baik
dibuat berdasarkan pemikiran yang logis, masuk akal, ilmiah sehingga
perencanaan tersebut dapat dipertanggung jawabkan dan dapat benar-
benar dicapai.
c. Fleksibel : Sebuah perencanaan hendaknya dibuat fleksibel, dimana
perencanaan tersebut dapat mengikuti perkembangan zaman dan
teknologi yang terjadi dilapangan, supaya pada saat terjadi perubahan
pihak manajemen dapat mengendalikan perubahan tersebut.
d. Kontinyu : Kegiatan yang telah disusun harus dapat dilakukan
secara terus-menerus dan berkelanjutan serta berkesinambungan
dan dapat digunakan sebagai seumber perencanaan berikutnya untuk
tahapan selanjutnya.
e. Sederhana : Perencanaan yang baik bukanlah perencanaan yang
disusun secara rumit dan terlalu mengawang-awang. Justru
perencanaan yang baik disusun secara senderhana sehingga dapat
mudah dipahami, jelas, dan terdapat petunjuk dalam cara
pelaksanaannya.
Menurut Handayaningrat (1980:111) perencanaan ialah suatu
proses, karena perencanaan adalah suatu tindakan pemilihan yang
terbaik dan menguntungkan dari semua alternatif yang ada dalam usaha
pencapaian tujuan. Perencanaan sebagai fungsi manajemen, ialah dimana
pimpinan wajib melakukan perencanaan sebagai pendoman dalam
kegiatan untuk mencapai sebuah tujuan organisasi. Pemimpin harus
menyadari bahwa dinamika suatu organisasi sebagian besar terletak
pada pundaknya, yaitu dengan rencana – rencana yang pelaksanaanya
didelegasikan pada bawahan. Kreativitas seorang pimpinan mewujudkan
dinamika perusahaan. Sebagai pimpinan perlu mempunyai banyak waktu
untuk merencanakan, bukan hanya sibuk mengerjakan tugas saja.

Menurut Farida (2009:57) perencanaan adalah rangkaian kegiatan


memilih tujuan, kebijaksanaan, prosedur dan program yang akan
dikerjakan pada masa yang akan datang berdasarkan fakta-fakta dan
pemikiran yang matang dalam rangka pencapaian tujuan.

Dari beberapa definisi di atas perencanaan merupakan proses


terpenting dari semua fungsi manajemen Rencana meliputi sumber -
sumber yang dibutuhkan, tugas yang diselesaikan, tindakan yang diambil
dan jadwal yang diikuti. Khusus untuk tenaga kerja (karyawan),
perencanaan adalah merencanakan sumber daya meliputi tenaga ker ja
secara efektif serta efisien agar sesuai dengan kebutuhan
organisasi/perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan

b. Organizing (Pengorganisasian)

Menurut Hasibuan ( 2007 : 5 ) organisasi adalah suatu sistem


perserikatan formal dari dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan tertentu. Pengorganisasian adalah salah satu tindakan
penting dalam mengelola suatu organisasi. Dalam tahapan ini seorang
pimpinan atau manajer mempunyai peranan penting dalam menetapkan
dan mengatur kegiatan atau usaha apa yang akan dilakukan agar tujuan
dari organisainya dapat dicapai. Peran pimpinan tersebut antara lain
menentukan struktur organisasi, menentukan daftar pekerjaan yang harus
dilakukan, penetapan anggota dengan tugas yang sesuai dengan
keahliannya masing-masing, pemberian kekuasaan atau wewenang.

Struktur organisasi mempunyai fungsi sebagai pembagian kerja


dan bagaimana fungsi atau kegiatan-kegiatan berbeda yang
dikoordinasikan, selain itu struktur organisasi juga menunjukkan
mengenai krangka-krangka dari pekerjaan, saluran perintah maupun
penyampaian laporan.

Prinsip-prinsip sebuah organisasi, diantaranya; mempunyai tujuan


yang jelas, pembagian tugas atau divisi, pembagian wewenang dan
tanggung jawab, adanya susunan hierarki, adanya kesatuan perintah dan
komando, batasan kemampuan pengawasan (span of control), dan
pertanggungjawaban atas kegiatan yang telah dilakukan.

Menurut Farida (2009:14) terdapat beberapa hal yang


harusdiperhatikan dalam penyusunan organsasi, yaitu :
1. Aktivitas kegiatan atau pekerjaan. Maksud dari hal ini adalah kita
harus dapat mengelompokan aktivitas atau kegiatan yang ada pada
suatu organisasi tersebut.
2. Manusia. Seorang manajer atau pimpinan harus mempunyai
keahlian membagi tugas kepada setiap anggota individu yang tentunya
sesuai dengan kehalian yang dimiliki. Dalam hal ini yang harus manajer
lakukan adalah penempatan seseorang yang tepat di tempat yang tepat
agar organiasi dapat dijalankan secara lebih efektif dan efisien.
3. Hubungan-hubungan. Seorang pimpinan harus padai mengatur
wewenang, tugas dan tanggung jawab kepada setiap anggota yang ada.
4. Lingkungan manajemen. Seorang pimpinan tidak hanya mengatur
sumber daya manusia atau tenaga kerja. Namun, ia dapat menentukan
fasilitas apa saja yang dibutuhkan dalam kegiatan organisasi tersebut.

c. Actuacting ( Pergerakan )

Dengan kata lain actuating adalah suatu usaha yang dilakukan untuk
mencapai tujuan perusahaan dengan berpedoman pada perencanaan
(planing) dan usaha perorganisasian. Actuating merupakan usaha
menggerakkan atau melakukan. Actuating berarti meminta atau
menjadikan anggota kelompok untuk melaksanakan tugas dengan
antusias Pergerakan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga
mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan.
Pergerakan adalah salah satu fungsi manajemen yang berkaitan langsung
dengan sumber daya manusia oleh karena itu biasanya tahapan ini adalah
fungsi manajemen yang paling sulit untuk dilakukan secara efektif.Dengan
kata lain actuating adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mencapai
tujuan perusahaan dengan berpedoman pada perencanaan (planing) dan
usaha perorganisasian.
Menurut Farida (2009:69) terdapat beberapa prinsip dari
penggerakan yang dapat membuatnya berjalan dan memperoleh hasil
secara maskimal, prinsip-prinsip itu antara lain:

1. Efisiensi, dengan adanya keterbatasan fasilitas, dana, dan waktu


tentunya akan membuat kita untuk dapat memanfaatkan hal-hal
tersebut semaskimal mungkin sehingga tidak ada hal yang terbuang
sia-sia.
2. Efektivitas metode penggerakan, dalam melakukan penggerakan,
sebaiknya kita menggnakan metode yang sesuai dengan tipe
sumber daya manusia yang dimiliki. Misalnya, memberikan
motivasi untuk mengerjakan sesuatu, dan bonus atas hasil kinerja
kerja yang memuaskan.
3. Komunikasi manajerial; Komunikasi antara bawahan dan atasan
harusalah terjalin dengan baik, agar terciptanya suasana kerja yang
nyaman dan pihak atasan maupun bawahan dapat saling
memberikan semangat atau dapat saling melakukan penggerakan
satu sama lain.
4. Information; Informasi adalah hal terpenting yang harus
diperhatikan bukan hanya oleh pimpinan, namun oleh seluruh
anggota organisasi tersebut. Dalam hal ini, perlu adanya informasi
yang selalu mengalir dengan baik kepada pihak-pihak yang berhak
mendapatkan informasi tersebut, dan berusaha untuk
meminimaslisir terjadinya miss-communication maupun grapefine
(isu-isu)

Pergerakan bersifat sangat kompleks karena disamping


menyangkut manusia, juga menyangkut berbagai tingkah laku dari
manusia-manusia itu sendiri. Manusia dengan berbagai tingkah lakunya
yang berbeda-beda, memiliki pandangan serta pola hidup yang berbeda-
beda pula. Nantinya pergerakan akan memberikan semangat, motivasi,
inspirasi atau dorongan sehingga timbul kesadaran dan kemauan para
karyawan untuk bekerja dengan baik.Tindakan penggerakan ini oleh para
ahli adakalanya diperinci lebih lanjut ke dalam tiga tahap tindakan sebagai
berikut

1. Memberikan semangat, motivasi, inspirasi atau dorongan sehingga


timbul kesadaran dan kemauan para petugas untuk bekerja dengan
baik. Tindakan ini juga disebut motivating.
2. Pemberian bimbingan lewat contoh-contoh tindakan atau teladan.
Tindakan ini juga disebut leading, yang meliputi beberapa tindakan
seperti : pengambilan keputusan, mengadakan komunikasi agar ada
bahasa yang sama antara pimpinan dan bawahan, memilih orang-
orang yang menjadi anggota kelompok, dan memperbaiki sikap,
pengetahuan, dan keterampilan bawahan.
3. Pengarahan (directing atau commanding) yang dilakukan dengan
memberikan petunjuk-petunjuk yang benar, jelas dan tegas. Segala
saran-saran dan perintah atau instruksi kepada bawahan dalam
pelaksanaan tugas harus diberikan dengan jelas dan tegas agar
terlaksana dengan baik terarah kepada tujuan yang telah ditetapkan

Dengan hasil penggerakan yang efektif, tentunya akan menciptakan


organisasi yang efektif juga. Karena sebuah penggerakan efektif akan
membuat anggota organisasi menjadi terdorong dan termotivasi untuk
melaksanakan tuagsnya sheingga dapat meningkatkan kinerja dan
produktifitas kerja mereka. Dan hasil akhirnya adalah terciptanya
organsisasi yang efektif dan berhasil mencapai tujuannya.

Sebuah penggerakan yang efektif adalah hasil dari pihak manajemen


yang telah berhasil karena dapat menggerakan orang-orang yang tepat
dan berkompeten untuk melakukan tugas yang sesuai dengan keahilannya
msing-masing, sehinga dapat memanfaatkan secara maskimal sumber
daya manusia yang tersedia

d. Controling ( Pengawasan)

Controlling mencakup kelanjutan tugas untuk melihat apakah


kegiatankegiatan dilaksanakan sesuai rencana. Pelaksanan kegiatan
dievaluasi dan penyimpangan-penyimpangan yang tidak diinginkan
diperbaiki supaya tujuan-tujuan dapat tercapai dengan baik
Secara hierarki pengawasan adalah proses terakhir yang dilakukan
oleh seorang manajer. Dimana manajer tersebut memastikan bahwa
anggotanya telah melaksanakan tugas mereka dengan baik dan
memastikan tidak terjadinya penyimpangan pada organisasinya. Sebuah
organisasi yang mempunyai perencanaan dan pengorganisasian yang baik
dan sesuai pun belum tentu dapat mencapai tujuan organisasinya dan
menjadi sebuah organisasi yang baik. Apabila pimpinannya tidak
melakukan pengawasan yang baik dan terdapat penyimpangan maupun
kesalahan yang terjadi pada organisasi tersebut.

Jika saat melakukan pengawasan, manajer atau pimpinan


menemukan adanya penyimpangan, kesalahan maupun ketidakcocokan,
maka manajer atau pimpinan harus segera mengambil suatu tindakan
untuk menangani masalah
tersebut sebelum menjadi semakin besar dan berdampak negatif bagi
berjalannya organisasi tersebut.
Adapun sasaran dari pengawasan adalah mengawasi kinerja kerja,
mencegah terjadinya ketidaksesuaian atau penyimpangan yang terjadi.
Selain itu, pengawasan mempunyai tujuan yang penting bagi sebuah
organiasasi yaitu membuat semua kegiatan dalam mencapai tujuan
berjalan dengan efektif dan efisien. Pengawasan mempunyai bebrapa
fungsi penting untuk sebuah organisasi maupun tim, diantaranya:

1. Mencegah terjadinya ketidaksesuaian maupun penyimpangan


2. Membuat pegawai menjadi lebih disiplin dalam mengerjakan
tugasnya
3. Menumbuhkan rasa tanggung jawab baik untuk anggota maupun
pimpinan
4. Menangani masalah yang terjadi dengan tepat dan cepat.

Pengawasan tidak dapat dilakukan dengan waktu yang sebentar,


pengawasan perlu dilakukan dari awal pelaksanaan hingga akhir
pelaksanaan. Agar tahapan pengawasan dapat terlaskana secara efektif
dan efisien, sebaiknya dalam melaksanakan pengawasan tersebut
berpendoman pada beberapa prinsip-prinsip pengawasan, seperti :

1. Tetap berorientasi pada tujuan organisasi; dalam melakukan


pengawasan tentunya seorang manajer harus tetap berorientasi pada
tujuan organisasinya.
2. Efisiensi; dengan sumber daya yang terbatas seorang pimpinan harus
tetap dapat melaksanan pengawasan dengan baik, tentunya dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada semaskimal mungkin
3. Umpan balik; pengawasan harus dapat menimbulkan suatu umpan
balik yang positif untuk organisasinya. Misalnya dengan adanya
pengawasan diharapkan anggota dapat lebih meningkakan kinerja
kerjanya menjadi lebih produktif.

2.5 Hubungan peran manajemen kantor dengan produktivitas


karyawan

Manajemen dapat diartikan sebagai suatu proses yang terdiri dari


rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan
dan pengendalian/pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya
manusia dan sumberdaya lainnya.
Pertama, peran manajemen harus mampu mengembangkan
karyawan, karena dengan pengembangan, produktivitas karyawan akan
meningkat, kualitas dan kuantitas produksi semakin baik, karena
technical skill, human skill, dan managerial skill karyawan yang semakin
baik. Kedua, peran manajmen harus mampu mengintegrasikan, dalam
artian menyatukan keinginan karyawan dan kepentingan perusahaan,
agar tercipta kerja sama yang serasi saling meguntungkan. Untuk
mendorong hasil tersebut, peran manajemen hendaknya terbuka serta
mendorong partisipasi dan keberanian para bawahan untuk
menyampaikan pendapat dan keluhan – keluhannya. Hal ini akan tercipta
dengan memanfaatkan komunikasi dua arah.

Dengan demikian, peran manajemen kantor sangat penting. Dengan


peran manajemen, pihak perusahaan akan dapat mengarahkan karyawan
secara benar sehingga aktivitas kantor dapat dijalankan secara efektif dan
efisien. Lebih lanjut tujuan organisasi atau perusahaan akan lebih mudah
tercapai ketika para karyawan melakukan pekerjaannya dengan terampil
dan sesuai yang diinginkan perusahaan.

Kesimpulan

Peran manajemen dapat didefinisikan sebagai berbagai tugas atau


kegiatan yang manajemen memiliki posisi penting dan besifat dukungan
dan saling melengkapi dalam mencapai tujuan organisasi atau tim.
Tahapan fungsi manajemen termasuk perencanaan, Organizing, arah dan
kontrol. Perencanaan adalah tahap menentukan apa tujuan yang ingin
Anda capai, dan hal yang dapat dilakukan. Pengorganisasian adalah
penentuan posisi, tugas dan kewenangan masing-masing individu.
Pengggerakan dapat memberikan dorongan kepada setiap invidu untuk
melaksanakan tugasnya dengan baik. Controlling adalah melakukan
pengawasan ke masing-masing anggotanya sudah melaksanakan
tugasnya dengan baik dan sesuai rencana. Sebuah organisasi yang
dijalankan dengan menerapkan fungsi manajemen akan lebih mungkin
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh organisasi yang efektif dan
efisien daripada yang tidak menerapkan fungsi manajemen. Seorang
manajer harus mampu mempelajari peranan dan hubungan manusia
dalam mencapai tujuan organisasi/perusahan terus dikembangkan
hingga sekarang. Dengan peran manajemen, pihak perusahaan akan dapat
mengarahkan karyawan secar benar sehingga aktivitas kantor dapat
dijalankan secara efektif dan efisien. Lebih lanjut tujuan organisasi atau
perusahaan akan lebih mudah tercapai ketika para karyawan melakukan
pekerjaannya dengan terampil dan sesuai yang diinginkan perusahaan.
Daftar Pustaka

Chaniago, Harmon. 2013. Manajemen Kantor Kontemporer, Cetakan 1. Bandung:


Akbar Limas Perkasa

Farida, V. H. (2009). Dasar-Dasar Manajemen SMK. Bandung: Armico

Handayaningrat, Soewarno. 1980. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan


Manajemen. Jakarta: Gunung Agung

Hasibuan, M. S. (2007). Manjemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Kussriyanto, Bambang. (1986). Meningkatkan Produktivitas Karyawan, Edisi II.


Jakarta: LPPM dan PT. Pusataka Binaan

Nanang Fattah. (2004). Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya

https://my.plagramme.com

Anda mungkin juga menyukai