LANDASAN TEORI
2.1 Manajemen
Menurut George R. Terry dalam Wijaya (2016) mendefinisikan manajemen
sebagai suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan,
pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai
sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia
dan sumber daya lainnya. Sedangkan Robbins dan Coulter (2013:33) mengatakan
bahwa manajemen adalah mengoordinasi dan mengawasi kegiatan kerja sehingga
kegiatan pekerjaan dapat diselesaikan secara efisien dalam menjalankan kegiatan
kerja dan efektif dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Menurut Stoner dan Freeman (Safroni, 2012: 44) manajemen adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota
organisasi dan proses penggunaan semua sumber daya organisasi dan proses
penggunaan sumber daya organisasi untuk tercapainya tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.
Berdasarkan pengertian-pengertian menurut para ahli yang telah dijelaskan
diatas, maka dalam penelitian ini dapat dipahami bahwa manajemen merupakan
suatu rangkaian kegiatan mulai dari proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengendalian serta pengawasan yang memanfaatkan sumber daya
manusia dan juga sumber daya lainnya untuk dapat mencapai suatu tujuan organisasi
yang telah ditentukan.
13
14
5. High-Involvement innovation
Jika mekanisme dapat ditemukan untuk memfokuskan kemampuan
inovasi secara rutin di seluruh perusahaan, potensi inovatif yang
dihasilkan sangat besar. Meskipun masing-masing individu hanya dapat
mengembangkan inovasi inkremental yang terbatas, jumlah dari upaya ini
dapat memiliki dampak yang luas.
6. Create Climate
Ini memiliki implikasi besar bagaimana cara mengelola kreativitas dalam
organisasi dan terciptanya inovasi yang melibatkan dan membawa sesuatu
yang baru ke dalam penggunaan yang luas, bukan hanya menciptakannya.
7. External Focus
Orientasi yang pada dasarnya terbuka untuk rangsangan baru dari luar.
Organisasi semacam itu memiliki pendekatan yang mengambil dan
mengkomunikasikan sinyal melalui organisasi. Yang membuahkan hasil
dari sejauh mana inovasi telah menjadi proses terbuka yang melibatkan
jaringan yang lebih kaya di antara organisasi.
mereka untuk terus belajar, beradaptasi, dan berubah. Jones (2013:365) mengatakan
ada 4 macam dari organisasi pembelajaran yaitu Individual; Group; Organizational;
Interorganizational.
Menurut Serrat (2017:5) poin-poin utama dari organisasi pembelajaran adalah
sebagai berikut :
1. Ada visi inspiratif untuk belajar dan strategi pembelajaran organisasi yang
dengan jelas mengkomunikasikan bahwa pembelajaran sangat penting
untuk keberhasilan organisasi
2. Pemimpin mengambil peran utama yang patut dicontoh dalam
menciptakan dan mempertahankan budaya belajar yang mendukung.
3. Struktur organisasi formal yang sederhana memfasilitasi pembelajaran,
adaptasi, dan perubahan
4. Pendekatan yang seimbang untuk belajar yang mengakui pentingnya
pembelajaran terencana dan muncul.
5. Pembelajaran terencana ditujukan melalui desain strategi, struktur, sistem,
prosedur, dan rencana yang cermat dan Pembelajaran yang muncul secara
tidak langsung dapat menciptakan peluang untuk berbagi pengetahuan
dan pengalaman secara tidak resmi.
memegangnya dengan teliti dengan pengkajian yang cermat. Hal ini juga
termasuk kemampuan melakukan percakapan yang “bisa di pelajar” yang
menyeimbangkan antara penyelidikan dan pembelaan, dimana orang
menyatakan pikiran mereka dengan efektif dan pikiran tersebut terbuka
terhadap pengaruh orang.
4. Building Shared Vision (Membangun visi bersama)
Praktek membangun visi bersama melibatkan keterampilan menggali “
masa depan” bersama yang saling di bagikan yang membantu komitmen
sejati dan ikut sertaan di banding hanya sekedar pemenuhan. Dalam
menguasai disiplin ini, pemimpin belajar suatu bentuk kontrak produktif
dalam hal mencoba mendiktekan suatu visi, tidak perduli bagaimana
upaya sepenuh hati. Visi bersama muncul dari visi pribadi, namun saat ini
banyak pimpinan mempunyai visi pribadi yang tidak pernah dapat di
terjemahkan kedalam visi bersama yang melapisi suatu organisasi. Terlalu
sering, suatu visi bersama perusahaan telah beredar karena karisma
seseorang pemimpin, atau karena krisis yang melingkupi setiap orang
sementara waktu. Maka dari itu kedisiplinan untuk menterjemahkan visi
individu kedalam visi bersama tidak dapat terwujud
5. Team learning ( pembelajaran Tim)
Pembelajaran tim merupakan proses dari pengembangan kapasitas dan
menyerahkan sebuah tim untuk menciptkana hasil yang benar-benar
diinginkan oleh para anggota organisasi. Hal itu juga dibangun diatas
penguasaan pribadi, karena tim berbakat terbentuk dari individu yang
berbakat.
5. Short-term focus
Dalam bisnis, sering kali mudah untuk fokus pada menghentikan celah
untuk menyelesaikan masalah jangka pendek tanpa melihat gambaran
besar. Sehingga rencana jangka panjang seringkali dilupakan dan tidak
melakukan persiapan. Ini adalah salah satu faktor dimana organisasi
pembelajaran tidak dipikirkan dan tidak diterapkan karena kurangnya
perhatian dari pemimpinnya.
bisnis perusahaan supaya lebih baik. Hubungan antara 3 variabel tersebut dapat
diilustrasikan sebagai berikut:
Penelitian sebelumnya mengenai hubungan anatara variable
1. Organisasi Pembelajaran dan Innovation capability
Dar penelitian Sirait, Sukmawati, dan Sumertajaya (2015) dengan
menjadi organisasi pembelajar, akan meningkatkan kompetensi dan
kreativitas SDM untuk menghasilkan proses dan produk yang inovatif,
dan mampu bersaing dengan kompetitor. Dan dalam Kiziloglu (2015)
Menurut hasil penelitian ini organisasi pembelajaran memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan inovasi
2. Innovation Capability dan Business Performance
Taherparvar (2014) kemampuan inovasi telah dianggap sebagai faktor
yang signifikan dan aset tidak berwujud bagi perusahaan untuk
menciptakan nilai dan keunggulan kompetitif yang ahkirnya berdampak
pada kinerja perusahaan. Dan dalam Aini, Shen, Musadieq dan handayani
(2013) kemampuan inovasi dan kewirausahaan memiliki dampak positif
secara signifikan terhadap kinerja bisnis
3. Organisasi Pembelajaran dan Business Performance
Dari hasil penelitian Noruzy, et al (2013) menunjukan bahwa organisasi
pembelajaran berpengaruh pada kinerja organisasi baik secara langsung
maupun tidak langsung. Dan Huseein dan Mohamad (2014) organisasi
pembelajaran memiliki dampak yang signifikan terhadap organisasi
kinerja dan inovasi organisasi.
Hipotesis:
H1 :
Ho = Tidak ada pengaruh antara organisasi pembelajar terhadap
Innovation capability
32