Anda di halaman 1dari 8

MANAJEMEN DALAM PELAYANAN KESEHATAN

“ORGANISASI DAN PENGORGANISASIAN”

OLEH :
ENDANG PALUPI
S021808014

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PASCASARJANA


UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2018
A. PENGERTIAN MANAJEMEN
Tercapainya sebuah tujuan tidak terlepas dari konsep pengaturan yang diterapkan selama
proses pencapaian tujuan. Baik yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok. Pengaturan
itu merupakan seni/ kreatifitas yang diterapkan seseorang atau kelompok yang kemudian
dikenal dengan istilah manajemen. Manajemen berkembang kurang lebih sudah memasuki
abad ke 20, seberjalannya ilmu manajemen muncullah beberapa pengertian menurut ahli.
Secara umum, manajemen adalah seni untuk mecapai sebuah tujuan dengan memanfaatkan
sumber daya yang ada. Seorang ahli teori manajemen bernama Peter Ducker (1974)
menambahkan bahwa tugas yang paling penting adalah menetapkan arah tujuan perusahaan,
memberikan kepemimpinan untuk mencapai tujuan tersebut serta membuat keputusan
mengenai bagaimana menggunakann sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan
yang telah ditetapkan. Dalam perkambangannya, model fungsi manajemen mengacu pada
pembagian manajemen yang dirumuskan oleh Henry Fayol pada tahun 1916, yaitu :

- planning (perencanaan)
- organizing (pengorganisasian)
- commanding (pemberian komando)
- coordinating (pengkoordinasian)
- controlling (pengendalian).

Lima fungsi itu terlihat sama, namun senyatanya fungsi tersebut memiliki fungsi
tersendiri dan berbeda satu sama lain. Permisalannya, fungsi perencanaan tentu memiliki
sekumpulan pekerjaan yang berbada secara nyata dengan kumpulan pekerjaan yang dilakukan
pada fungsi pengorganisasian. Hal ini berlaku pula pada fungsi konsep menejemen yang
dirumuskan oleh Koontz diterapkan untuk menjelaskan fungsi organisasi. Sebagai contoh, di
dalam organisasi perusahaan akan terdapat fungsi pemasaran yang melakukan tugas-tugas
berbeda dengan serangkaian pekerjaan yang dilakukan oleh fungsi keuangan.
Pada perkembangan selanjutnya, fungsi – fungsi manajemen disusutkan menjadi empat
fungsi yang mencakup planning, organizing, leading/directing dan controlling . fungsi
commanding dan coordinating dirasa telah tercakup pada organizing.
Berdasarkan beberapa paparan diatas, manajemen dapat didefinisikan sebagai proses
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian dari berbagai sumber daya
organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Definisi manajemen tersebut
dapat dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut :
1. Menurut R. Terry manajemen adalah suatu proses unik dan khas yang terdiri atas
tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, serta penggerakan dan pengendalian
yang dilakukan guna menentukan arah serta mencapai tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya melalui pemanfaatan SDM serta sumber daya lain.
2. Menurut James A.F. Stone, manajemen suatu proses perencaan,
pengorganisasian, leadership, serta pengendalian upaya dari anggota organisasi tersebut
serta penggunaan Sumber daya yang tersedia di organisasi tersebut guna mencapai suatu
tujuan yang telah ditetapkan organisasi sebelumnya.
3. Manajemen juga dapat memberikan kreativitas tersendiri bagi pelaku menejemen itu
sendiri, karena menurut Federick Winslow Taylor mengatakan bahwa menejemen
merupakan sebuah percobaan yang dilakukan secara sungguh-sungguh guna menghadapi
setiap kepemimpinan dalam kelompok atau setiap bentuk kerjasama yang dilakukan oleh
manusia dengan sikap serta jiwa seorang yang intelektual dengan memanfaatkan ilmu
yang ada.
4. Manajemen merupakan sebuah proses. Artinya, seluruh kegiatan manajemen yang
dijabarkan ke dalam empat fungsi diatas secara berkesinambungan dan semuanya
bermuara kepada pencapaian tujuan.
5. John D. Millett menyatakan bahwa manajemen adalah suatu proses pengarahan dan
pemberian fasilitas kerja kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal
untuk mencapai tujuan.

B. FUNGSI – FUNGSI MANAJEMEN (MANAGEMENT FUNCTION)


Pekerjaan yang dilakukan oleh seorang pemimpin perusahaan atau organisasi saat mereka
mengelola perusahaan dapat dikelompokkan ke dalam kelompok – kelompok tugas yang
memiliki tujuan yang disebut sebagai fungsi manajemen. Koontz berpendapat bahwa fungsi
manajemen dikelompokkan kedalam lima fungsi. Kelima fungsi tersebtu dilakukan secara
simulatan dan berkesinambungan.
Fungsi pertama yang dijalankan seorang pengelola adalah planning (perencanaan) yaitu
suatu proses mengembangkan tujuan – tujuan organisasi/kelompok serta memilih serangkaian
tindakan (strategi) untuk mencapai tujuan – tujuan tersebut.
Perencanaan mencakup (a) menetapkan tujuan (b) mengembangkan berbagai premis
mengenai lingkungan organisasi di mana tujuan – tujuan hendak dicapai (c) memilih arah
tindakan (course o f action) untuk mencapai tujuan – tujuan tersebut (d) merumuskan berbagai
aktivitas yang diperlukan untuk menterjemahkan rencana menjadi aksi (e) melakukan
perencanaan ulang untuk mengoreksi berbagai kekurangan dalam perencanaan awal.
Fungsi prencanaan memberikan arah kepada kelompok untuk memberikan arahan
terhadap anggota terhadap tujuan yang hendak dicapai. Tanpa adanya tujuan yang jelas yang
dirumuskan dalam kegiatan perencanaan, organisasi/ kelompok tidak akan emiliki hasil akhir
yang jelas untuk dicapai dalam kurun waktu tertentu. Selain itu ketiadaan tujuan akan
menyulitkan kelompok tersebut dalam melakukan proses evaluasi (bagian dari pengendalian)
yang merupakan perbandingan antara rencana dengan realisasi pencapaian sesungguhnya.
Untuk mencapai tujuan, tahap yang kedua adalah melakukan pengorganisasian
(organizing) . Pengorganisasian adalah suatu proses dimana sumber daya manusia yang ada
saling dihubungkan untuk mencapai tujuan bersama. Pengorganisasian mencakup pembagian
kerja/ job desk diantara kelompok dan individu serta pengkoordinasian aktivitas individu dan
kelompok. Pengorganisasian mencakup juga penetapan kewenangan manajerial atau
pemimpin.
Selain mengorganisasi sumber daya manusia, pengorganisasian juga mengorganisasi
penggunaan berbagai sumber daya non manusia seperti uang, material, peralatan dan
sebagainya. Roda organisasi akan berjalan baik apabila proses seleksi daripada sumber daya
manusia di dalamnya memperhatikan kualitas sesuai dengan kebutuhan kerja masing – masing.
Sumber daya manusia yang terlah diorganisasi tersebut selanjutnya perlu diarahkan
aktivitasnya agar menghasilkan pencapaian yang bagus. Hal ini dilakukan melalui pelaksanaan
fungsi ketiga yaitu leading (memimpin) . Memimpin adalah suatu proses memotivasi indivisu
atau kelompok dalam suatu aktivitas hubungan kerja (task related activities) agar mereka dapat
bekerja dengan sukarela (voluntarily) dan harmonis dalam mencapai tujuan bersama.
Keberlangsungan dari beberapa proses tersebut akan dilakukan fungsi keempat yaitu
controlling (pengendalian) untuk mengevaluasi seberapa jauh ketercapaian dari target yang
ditentukan. Akhirnya seorang leader harus senantiasa memastikan bahwa tugas tugas yang
dilakukan anggotanya berjalan sinergi dan sesuai dengan rencana bersama. Pengendalian
merupakan suatu proses untuk memastikan adanya kinerja yang efisien dalam pencapaian
tujuan. Pengendalian mancakup (a) menetapkan berbagai tujuan dan standar (b)
membandingkan kinerjan sesungguhnya dengan tujuan yang telaj ditetapkan (c) mendorong
keberhasilan dan mengoreksi berbabagai kelemahan.
Manajemen, manager dan kepemimpinan tidak bisa dipisahkan oleh karena sifat-sifat
kepemimpinan untuk mengarahkan anggota agar mampu bekerja sama secara efektif dan
efisien mutlak dimiliki oleh seorang perencana, pengorganisasi, pengarah, pemotivasi, dan
pengendali untuk memengaruhi orang dan mekanisme kerja guna pencapaian tujuan bersma.
Jelaslah kiranya bahwa manajer untuk mengelola organisasinya agar efektif dan efisien harus
memiliki jiwa, sifat, perilaku dan karakter kepemimpinan. Manajemen adalah seni, ilmu dan
prosesnya, manager adalah orangnya dan kepemimpinan adalah sifat atau jiwanya. James A.F
Stoner dan Charles Wankel menspesifikasikan secara lebih lengkap tentang seorang pemimpin
/ manager sebagai berikut :
1. Manajer bekerja dengan dan melalui orang lain (manager work with and trough other
people)
2. Manajer bertanggung jawab dan bertanggung gugat (managers are responsible dan
accountable)
3. Manajer menyeimbangkan persaingan tujuan dan menetapkan prioritas (managers balance
competing and set priority)
4. Manajer harus berfikir secara analitis dan konseptual (managers must think analitycally
and conceptualy)
5. Manajer adalah penengah (manager are meditors)
6. Manajer adalah politikus (managers are politician)
7. Manajer adalah diplomat (managers are diplomats)
8. Manajer adalah lambang (managers symbols)
9. Manajer mengambil keputusan yang sulit (managers make difficult decisions)
Spesifikasi tetang manajer seperti telah dideskripsikan diatas menunjuukkan bahwa
manajer harus pandai memainkan peran tertentu pada waktu tertentu pula. Seorang manajer
yang efektif akan lihai dalam memainkan peran mereka saat keadaan menunutunya.
C. PROSES MANAJEMEN
Suatu proses marupakan suatu rangkaian aktivitas yang satu sama lainnya saling
bersusulan. Proses adalah suatu cara sistematis untuk menjalankan suatu pekerjaan. Proses
manajemen adalah suatu rangkaian aktivitas yang harus dilakukan seorang manajer dalam
suatu organsasi. Rangkaian aktivitas dimaksudkan adalah merupakan fungsi seorang manajer.
Fungsi manajer tersebut membentuk suatu proses keseluruhannya.
Kajian fungsi manajer secara garis besarnya dapat dilihat dari dua arah, yaitu fungsi
manajer ke dalam organisasi dan fungsi manajer ke luar organisasi. Fungsi manajer ke dalam
organisasi dapat dilihat dari dua sudut berikut.
1. Fungsi manajer dari sudut proses, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pemotivasian dan pengendalian
2. Fungsi manajer dari sudut spesialisasi kerja, yaitu keuanganm ketenagakerjaan,
pemasaran, pembelian, produksi dan sejenisnya.
D. PENGORGANISASIAN
1. PENGERTIAN ORGANISASI
Organisasi pada dasarnya merupakan sarana untuk mencapai tujuan melalui
pelaksanaan fungsi-fungsi manajerial yang dilakukan oleh seorang pimpinan. Dengan
demikian jelas bahwa keberhasilan pencapaian sebuah tujuan sangat ditentukan oleh
organisasi itu sendiri terutama oleh struktur yang dianutnya. Berikut beberapa definisi
tentang organisasi :
a. Edgar H. Schein (2004)
Mendefinisikan organisasi sebagai bentuk koordinasi bersifat rasional yang
dilakukan oleh sejumlah orang demi mencapai sejumlah tujuan yang jelas melalui
pembagian kerja atau fungsi, dan melalui fungsi suatu hierarki ortoritas dan
pertanggungjawaban.
b. Talcott Parsons (1975)
Berupaya membedaan organisasi dengan sistem sosial lainnya karena organisasi
memiliki sifat formal dan berorientasi pada pencapaian suatu tujuan.
c. Richard L. Daft (2010)
Mendefinisikan organisasi sebagai entitas sosial yang diatur oleh tujuan didesain
secara sengaja berupa sistem aktivitas yang terstruktur dan terkoordinasi, dan
berhubungan dengan lingkungan eksternalnya. Daft menempatkan peran manajer
pada posisi sentral dalam menstrukturasi dan mengkoordinasi sumber daya
organisasi guna mencapai tujuan.
d. James D. Mooney (1974)
Mendefinisikan organisasi sebagai bentuk perserikatan orang – orang untuk
mencapai suatu tujuan bersama (organization is the form of every human
association for the attainment of common purpose).
2. PRINSIP – PRINSIP ORGANISASI
Didalam kehidupan berorganisasi tidak terlepas dari permasalahan anatar anggota di
dalamnya mengingat setiap anggota memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Selain itu,
faktor keragaman karakteristik menjadi permasalahn tersendiri. Organisasi mengalami
perubahan yang sangat cepat, sehingga penting di dalam organisasi itu merumuskan usaha
– usaha untuk kemudian organisasi itu terus hidup.
Sutarto (2002) mengatakan bahwa pada umumnya organisasi maenghadapi masalah
para pejabat yang bekerja didalamnya seringkali tidak mengetahui apalagi meyakiti tujuan
organisasi, oembagian kerja yang tidak jelas sehingga para anggota tidak mengetahui apa
yang sebenatnya menjadi tanggung jawabnya, adanya pembentukan satuan organisasi yang
kurang berlandaskan pada pengembangan volume kerja, adanya pelayanan yang berhenti
karena pejabat tidak masuk kerja, adanya jabatan kembar, pembagian wewenang yang
tidak jelas, adanya pegawai yang selalu menunggu perintah, adanya rentangan kontrol yang
terlalu panjang, adanya bawahan yang bingung karena harus melaksanakan perintah atasan
ganda, kurang menyadari perlunya sarana dan prasarana tertentu agar organisasi dapat
hidup sehat dan masih banyak lagi masalah yang kemudian muncul.
Agar organisasi dapat berjalan efektif dan efisien dalam situasi yang dinamis dan
masalah yang bermunculan, maka organisasi harus melaksanakan prinsip – prinsip
organisasi. Istilah prinsip diartikan sebagai cara berfikir atau cara bertindak. Dengan
demikian prinsip – prinsip organisasiadalah hal – hal yang harus dipedomani oleh
organisasi dalam menjalankan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan. Prinsip – prinsip
organisasi menawarkan petunjuk untuk mencapai sebuah organisasiagar efektif dan efisien
dalam situasi yang dinamis dan kompleks.
Banyak ahli yang menyatakan tentang prinsip organisasi. Prinsip tersebut telah
berkembang sesuai dengan perkembangan jaman yang ada. Beberapa pendapat itu antara
lain :
1. Henry Fayol (1977)
Fayol mengemukakan 14 Prinsip organisasi yaitu :
1) Pembagian kerja (devision work)
2) Wewenang dan tanggungjawab (authority and responsibility)
3) Discipline (discipline)
4) Kesatuan perintah (unity of command)
5) Kesatuan arah (unity of direction)
6) Kepentingan individu dibawah kepentingan umum (subordination od individual of
individual interest to general interest)
7) Gaji pegawai (remuneration of personnel)
8) Sentralisasi (centralization)
9) Saluran jenjang (scalar chain)
10) Ketertiban (order)
11) Keadilan (equity)
12) Kestabilan masa kerja pegawai (stability of tenure of personnel)
13) Inisiatif (initiative)
14) Kesatuan jiwa korps (esprit de corp)
2. L.P Alford dan Russel Beatty (1951)
Dalam tulisannya yang berjudul “Principle of Industrial Management” mereka
mengemukakan 7 prinsip organisasi :
1) Prinsip Tujuan (principle of objective)
2) Prinsip wewenang dan tanggungjawab (principle ot authority and responsibility)
3) Prinsip wewenang pokok (principle of ultimate authority)
4) Prinsip penugasan kewajiban-kewajiban (principle of assignment to duties)
5) Prinsip definisi (principle of definition)
6) Prinsip kesamaan (principle of homogeneity)
7) Prinsip efektivitas organisasi (principle of organization effectiveness)
3. Louis A. Allen (1951)
Dalam bukunyayang “Management and Organization” Alllen mengemukakan 6
prinsip organisasi, yakni :
1) Tujuan (objective)
2) Pembagian fungsi (distribution of function)
3) Tanggung jawab-wewenang (responsibility and authority)
4) Pelimpahan (delegation)
5) Pengawasan (supervision)
6) Kontrol (control)
4. W . Warren Haynes dan Joseph L. Massie (1974)
Dalam bukunya yang berjudul “Management for Bussiness anf Industry” mereka
mengemukakan 4 prinsip organisasi :
1) Kesatuan perintah (unity command)
2) Rentangan kontrol (span of control)
3) Prinsip pengecualian (principle ox exception)
4) Prinsip jenjang (principle of scalar)
Di dalam organisasi dan pengorganisasian masih banyak hal yang harus dipelajari lebih
mendalam lagi mengenai Struktur organisasi, Perilaku dalam berorganisasi,
Pengembangan organisasi.
DAFTAR PUSTAKA

Setyowati. 2013. Organisasi dan Kepemimpinan Modern. I. Yogyakarta : Graha ilmu

Solihin. I. 2002. Pengantar Manajemen. Jakarta: Penerbit Erlangga

Siswanto. 2016. Pengantar Manajemen. Bandung: Bumi Aksara

Rivai V. 2004. Kiat Memimpin dalam Abad ke- 21. Jakarta: Murai Kencana

Anda mungkin juga menyukai