Anda di halaman 1dari 6

DARI MANAJEMEN KE KEPEMIMPINAN

Oleh

Clara Agustina, S.Kpe.Ns dan Dr. Luki Dwiantoro, S.Kp.M.Kep

Perkembangan pelayanan kesehatan mengalami perubahan yang begitu cepat. Hal ini
membutuhkan respon yang cepat dari semua pemberi layanan kesehatan agar tujuan-tujuan
yang telah ditetapkan dapat tecapai. Untuk itu, peran pemimpin sangat penting terutama
dalam hal pengambilan keputusan organisasional.

Dalam pelayanan kesehatan dewasa ini, tuntutan yang dihadapai adalah menanggapi
semakin kritisnya masyarakat akan pelayanan kesehatan dan semakin tingginya tuntutan
masyarakat akan pelayanan kesehatan. Hal ini berkaitan erat dengan bagaiamana manajemen
dan kepemimpinan dalam sebuah organisasi pelayanan dapat menjawab tantangan yang
dihadapi. Sebagian besar masalah organisasi saat ini adalah lemahnya sistem manajmen dan
kepemimpinan. Untungnya, orang-orang mulai menyadari bahwa kinerja dari peran
manajmen dan kepemimpinan sangat penting tidak hanya untuk kesuksesan, tapi juga untuk
bertahan hidup.

Masyarakat melihat gelombang baru model kepemimpinan yang berpihak pada


kepemimpinan partisipatif, tim bekerja, belajar sepanjang hayat, komunikasi, dan visi.
Akhirnya, orang akan melihat ke arah yang baru yang dapat memberikan kesuksesan dan
kebahagiaan bagi generasi sekarang maupun generasi yang akan datang. Tugas ini sulit, tetapi
di masa sekarang ini banyak faktor yang mendukung untuk mencapai kesuksesan dan
kebahagiaan tersebut. Organisasi harus ingat bahwa generasi ini memiliki kewajiban etis
untuk masa depan dan kesejahteraan generasi berikutnya.
Manajemen dan kepemimpinan menjadi sesuatu yang menarik untuk dikaji. Kedua
elemen tersebut dalam kenyataanya saling terkait satu sama lain dan terkadang tidak dapat
dipisahkan. Di lingkungan masyarakat maupun dalam organisasi formal ataupun non formal,
selalu ada seseorang yang dianggap lebih dari yang lain. Seseorang yang mempunyai
kemampuan lebih tersebut kemudian diangkat atau ditunjuk sebagai manager.

Pada organisasi berstruktur tradisional manajer sering dikelompokan menjadi manajer


puncak, manajer tingkat menengah dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan
bentuk piramida, dan dimana jumlah karyawan lebih besar dibagian bawah daripada bagian
puncak). Dengan katalain seorang manajer harus mampu memanajement sekelompok orang
dalam suatu organisasi untuk mencapai segala tujuan organisasi tersebut (Mangkunegara
2005).

Seorang manajer mempunyai peran yang sangat penting dalam suatu organisasi atau
perusahaan, menurut penelitian Mintzberg menyimpulkan bahwa manajer memainkan 10
peranan yang berbeda yang terbagi atas 3 kategori dasar (Mintzberg 2003), yaitu :

1. Interpersonal Roles (Peranan Interpersonal melibatkan hubungan dengan orang lain)


2. Informational Roles (Peranan ini berfungsi memberikan informasi melibatkan
pemrosesan informasi)
3. Decisional Roles (Peranan ini berfungsi mengambil keputusan melibatkan proses
pengambilan keputusan)

Untuk melakukan peranan tersebut seorang manajer harus memiliki sifat dan perilaku
yang mencerminkan sikap kepemimpinan yang baik. Nah, lantas apa yang terjadi kalau
seorang manjer tidak memiliki jiwa kepemimpinan?

Leadership (pemimpin) adalah orang yang dapat mempengaruhi orang lain dan dapat
memberi motivasi kepada orang lain untuk mencapai tujuan dalam bekerja, sedangkan
manager (manajer) adalah orang yang mengatur keuangan dan mengelola sumber daya
manusia tanpa bisa memotivasi seseorang, seorang manager belum tentu bisa menduduki
jabatan seperti leadership dan seorang leadership bisa saja menduduki jabatan menjadi
manager .
Kebanyakan orang biasanya juga merasa kalau status manager sudah dalam zona yang
paling aman yang membuat mereka yakin dapat membuat bawahannya patuh dan
mengikutiperaturan yang telah dia tetapkan, tanpa mereka sadari itu semua akan bersifat
sementara karna anda harus memperbarui lagi diri anda dan tingkatkan terus kemampuan diri
anda supaya dapat memotivasi tim kerja anda untuk tercapainya tujuan bersama.

Maka dari itu, untuk menjadi seorang leadership itu harus dimulai dari diri sendiri yang
harus mempunyai tanggung jawab dalam bekerja dan selain itu untuk menjadi leadership juga
tidak perlu menggunakan titel cukup dengan anda dapat memberi orang lain motivasi untuk
bekerja lebih baik.

Di dalam sebuah organisasi, hal yang paling utama untuk dimengerti ialah terkait soal
kepemimpinan, sebab kepemimpinan menjadi hal yang paling krusial dalam kerja-kerja
keorganisasian. Kemepimpinan disini biasanya banyak disalah artikan bagi sebagian orang,
sebagian besar menganggap bahwa persoalan kepemimpinan ialah persoalan bagaimana
pemimpin itu sendiri. Menurut penulis, kepemimpinan berkaitan erat dengan praktek-praktek
mengorganisir, dimana untuk mengorganisir dibutuhkan seorang pemimpin, pengikutnya, dan
kondisi. Maka dari itu berbicara soal kepemimpinan artinya berbicara juga soal pemimpin,
pengikutnya, dan kondisi suatu organisasi/kelompok.

Kepemimpinan merupakan suatu hal yang seharusnya dimiliki oleh setiap manajer
organisasi. Efektivitas seorang pemimpin ditentukan oleh kepiawaiannya memutuskan suatu
kebijaksanaan.Pemimpin juga harus tepat menempatkan karyawan dalam proses pengambilan
keputusan. Dalam beberapa hal tertentu, karyawan dan anggota organisasi lain perlu terlibat
lebih banyak dalam beberapa hal tertentu. Namun ada pula beberapa bagian yang perlu
ditetapkan secara tegas oleh pemimpin tanpa perlu banyak melibatkan pihak lain agar
kefektifan organisasi dapat tercapai.

Manajemen dan kepemimpinan adalah dua hal yang hampir semua orang susah untuk
memberdakannya., karena dua hal tersebut memiliki keterikatan yang erat dan tidak bisa
dipisahkan. Manaajmen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia secara efektif, yang didukung oleh sumber-sumber lainnya dalam suatu organisasi
untuk mencapai tujuan tertentu. sedangkan kepemimpinan merupakan sifat dari pemimpin
dalam memikul tanggung jawabnya secara moral dan legal formal atas seluruh pelaksanaan
wewenangnya yang telah didelegasikankepada orang-orang yang dipimpinnya. Orang yang
memimpin organisasi di sebut mananjer dan pemimpin adalah orang yang mempunyai
wewenang dalam pengambilan keputusan suatu organisasi (Manion 2005) .

Perbedaan Kepemimpinan dan Manajer

Manajer Leadership

1. Building and maintaining an organizational Building and maintaining an organizational


structure (membangun dan mengembangkan culture (membangun dan mengembangkan
struktur organisasi) kultur organisasi)
2. Path- following (merujuk pada alur Path- finding (merujuk pada alur penemuan)
kepengikutan)
3. Doing thing right (mengerjakan sesuatu yang Doing the right thing (mengerjakan sesuatu
benar) dengan benar)
4. The manager maintains, relies and The leader develops, inspires
control (mengedepankan pemeliharaan dan trust(mengembangkan dan menginspirasi
pengendalian) kepercayaan)
5. A preoccupation with the here-and-now of Focused on the creation of a vision about a
goal attainment (beranjak dengan “disini dan desired future state (berfokus pada upaya
sekarang” dari pencapaian tujuan) mengkreasi tentang masa depan yang
diinginkan)
6. Managers maintain a low level of emotional Leaders have empathy with other people and
involvement (memelihara level rendah give attention to what event and action
keterlibatan emosional) means (mempunyai empati terhadap orang
lain dan memberi perhatian pada setiap
peristiwa dan makna tindakan)
7. Designing and carry out plant, getting things Establishing a mission, giving a sense of
done, working effectively with direction (memantapkan misi dan
people (mendesain dan membawa rencana, membangkitkan rasa untuk mencapai arah
mendorong tindakan, dan bekerja efektif tertentu)
dengan orang)
8. Being taught by the Learning from the organization (belajar dari
organization(mengembangkan pikiran dari organisasi)
organisasi)

Sumber : (Danim, Sudarman 2008)

Perawat sebagai garda terbesar dalam pelayanan kesehatan dituntut untuk semakin peka
akan standard dan tuntutan pelayanan keperawatan. Perawat yang selalu ada di barisan
terdepan dalam pelayanan dan melayani 24 jam dalam sehari, otomatis sebagai profesi yang
paling lama dan sering kontak dengan pasien langsung. Disinilah perawat dituntut untuk peka
akan masalah kesehatan yang dihadapi oleh pasien. Disinilah dituntut adanya manjer yang
handal dalam mengelola pelayanan keperawatan.

Perawat terkadang mengeluhkan tentang atasan mereka, mengenai cara perilaku dan
kepemimpinan atasan mereka.Tidak hanya para perawat, mereka para manajer, sadar ataupun
tidak, mereka seringkali menjadi bahan pergunjingan para bawahan saat makan siang atau
ketika mereka sedang tidak ada di kantor.Setiap manajer, pada dasarnya ingin melakukan
yang terbaik dalam pekerjaannya.Namun demikian, tidak ada manajer yang sempurna.
Terkadang banyaknya beban pikiran yang menambah stres malah membuat tingkah laku
menjadi tak terkendali atau bahkan cenderung membawa emosi.

Jadi di harapkan seorang manager juga harus memiliki jiwa pemimpin (leadership) bukan
hanya seorang yang hanya bisa mengatur tanpa memberi motivasi terhadap bawahann.
Rahasia keberhasilan dalam kepemimpinan membuat pemimpin besar terpisah dari pemimpin
yang hanya biasa-biasa saja dalam organisasi saat ini. Untuk menjadi seorang pemimpin dan
manjer yang baik diperlukan pengetahuan yang luas tentang manajemen, kepemimpinan dan
tugas-tugas sebagai pemimpin dan manajer untuk diterapkan sesuai dengan kebutuhan
organisasinya.

DAFTAR PUSTAKA

Danim, Sudarman, Suparno. 2008. Manajemen Dan Kepemimpinan Transformasional


Kekepalasekolahan. Jakarta: Rineka Cipta.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005. Manajamen Sumber Daya Manusia Perusahaan.


cetakan ke. ed. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Manion, Jo. 2005. “From Management to Leadership : Practical Strategies for Health Care
Leaders.” : 23–27.

Mintzberg, Henry. 2003. Structure in Five : Designing Effective Organizations. Prentice -


Hall.

Anda mungkin juga menyukai