DISUSUN OLEH :
M.Martono Diel (22020117410017)
Yudhanoorsanti Elmonita (22020117410010)
Clara Agustina (22020117410024)
Yetti Oktaviana (22020117410001)
Vera Fitriana (22020117410027)
Rini Kriswanti (22020117410028)
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu keperawatan, model konseptual dan teori merupakan
aktivitas berpikir yang tinggi. Model konseptual mengacu pada ide-ide global
mengenai individu, kelompok, situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan
disiplin yang spesifik. Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan
yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata, sedangkan
konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau
model keperawatan.
Teori keperawatan itu sendiri merupakan sekelompok konsep yang membentuk
sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menejlaskan suatu proses,
peristiwa atau kejadian yang didasari oleh fakta-fakta yang telah diobservasi tetapi
kurang absolut atau bukti langsung. Teori-teori yang terbentuk dari penggabungan
konsep dan pernyataan yang berfokus lebih khusus pada suatu kejadian dan
fenomena dari suatu disiplin (Fawcet, 1992).
Teori mempunyai kontribusi pada pembentukan dasar praktik keperawatan
(Chinn & Jacob, 1995). Suatu metode untuk menghasilkan dasar pengetahuan
keperawatan ilmiah adalah melalui pengembangan dan memanfaatan teori
keperawatan. Definisi teori keperawatan dapat membantu mahasiswa keperawatana
dalam memahami bagaimana peran dan tindakan keperawatan yang sesuai dengan
peran keperawatan.
B. Perumusan Masalah
Penting bagi perawat untuk mengetahui tentang teori keperawatan menurut
beberapa tokoh-tokoh keperawatan bagaimana konsep, tujuan, persamaan dan
perbedaan serta bagaimana penerapan dari masing-masing teori dan model praktik
keperawatan.
1
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui model praktik keperawatan dan tujuan teori dan model
keperawatan.
2. Mengetahui karakteristik teori keperawatan dan faktor-faktor yang
mempengaruhi teori keperawatan.
3. Mengetahui pandangan beberapa ahlitentang model konsep dan teori
keperawatan.
D. Manfaat Penulisan
Pengetahuan tentang konsep teori dan model konseptual keperawatan akan
bedampak pada kemampuan perawat dalam melakukan analisis serta berpikir
secara logis, sistematis dan analitis agar dapat meningkatkan profesionalisme
keperawatan.
2
BAB II
KONSEP TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN
A. PENGERTIAN
Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep, atau
definisi yang memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau
fenomena-fenomena dengan menentukan hubungan spesifik antara konsep-konsep
tersebut dengan maksud untuk menguraikan, menerangkan, meramalkan dan atau
mengendalikan suatu fenomena. Teori dapat diuji, diubah atau digunakan sebagai
suatu pedoman dalam penelitian
Teori keperawatan didefinisikan oleh Stevens (1981) sebagai usaha untuk
menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan. Teori
keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lainnya
dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan memperkirakan dan mengontrol
hasil asuhan keperawatan yang dilakukan.
Teori keperawatan menurut Barnum 1990 merupakan usaha-usaha untuk
menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan.
Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan
kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual
keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat mendapatkan
informasi agar mereka peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa
yang terjadi pada suatu saat juga dan tahu apa yang harus perawat kerjakan.
Teori keperawatan sebagai salah satu bagian kunci perkembangan ilmu
keperawatan dan pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin
dicapai diantaranya :
1. Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-alasan tentang
kenyataan-kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan, baik bentuk
tindakan atau bentuk model praktek keperawatan sehingga berbagai permasalahan
dapat teratasi.
2. Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat untuk
memahami berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan kemudian
dapat memberikan dasar dalam penyelesaian berbagai masalah keperawatan.
3
3. Adanya teori keperawatan membantu proses penyelesaian masalah dalam
keperawatan dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindakan keperawatan
sehingga segala bentuk dan tindakan dapat dipertimbangkan.
4. Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi dan filosofi
keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan keperawatan
dapat terus bertambah dan berkembang.
Model keperawatan mengandung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri
yang memungkinkan perawat untuk menerapkan cara mereka bekerja dalam batas
kewenangan sebagai seorang perawat.
4
keperawatan melalui suatu penggunaan metode ilmiah yang dapat menganalisis dan
mensintesis ilmu keperawatan dari berbagai disiplin ilmu lain.
5
Teori Parse memungkinkan perawat untuk memahami bagaiman individu
memilih dan memegang tanggung jawab akan pola kesehatan personal . Menurut
Parse , klien adalah figur yang berkuasa dan pengambilan keputusan . Peran
perawat adalah menbantu individu dan keluarga memilih segala kemungkinan,
terutama menjelaskan makna ( meaning ) (menyingkap apa yang sebelumnya dan
apa yang akan terjadi ), mengsinkronkan ritme (rhyhm) (mengarahkan selama
diskusi untuk mengenali harmoni), danmemobilisasi transcendence
(membayangkan kemungkinan dan perencanan untuk mencapainya).
6
5. Model Konsep dan Teori Keperawatan Katharine Kolcaba
Salah satu contoh model konseptual yang akan dibahas disini yaitu model teori
kenyamanan (Comfort) yang dikembangkan oleh Katharine Kolcaba. Dalam
perspektif pandangan Kolcaba ini, Holistic comfort didefinisikan sebagai suatu
pengalaman yang immediate yang menjadi sebuah kekuatan melalui kebutuhan akan
pengurangan (relief), (ease), and (transcendence) yang dapat terpenuhi dalam empat
kontex pengalaman yang meliputi aspek fisik, psikospiritual, sosial dan lingkungan
(Ruddy, 2007).
Model theori Kolcaba ini termasuk dalam lingkup Middle range theory yang memiliki
kriteria, lingkup, tingkat abstraksi, dan kestabilan penerimaan secara luas. Dalam
lingkup dan tingkatan abstrak, middle range theory cukup spesifik untuk memberikan
petunjuk riset dan praktik, cukup umum pada campuran populasi klinik dan mencakup
fenomena yang sama. Sebagai petunjuk riset dan praktek, middle range theory lebih
banyak digunakan dari pada grand theory, middle grand theory dapat diuji dalam
pemikiran empiris.
7
BAB III
PERSAMAAN, PERBEDAAN DAN PERBANDINGAN MASING-MASING
KONSEP TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN
(Hildegard .E. Peplau , Rosemarie Rizzo Parse, Martha .E.Roger, Sister Calista Roy,
Khatarine Kalcaba, Jean Watson)
Adapun persamaan dan perbedaan dari masing-masing teori dan model keperawatan
adalah :
A. PERSAMAAN
Secara konseptual ada beberapa persamaan teori dan model keperawatan diantaranya
adalah Hildegard .E. Peplau ,Sister Calista Roy, Jean Watson, antara lain :
1. Semua teori berfokus pada caring
2. Manusia dilihat sebagai mahluk yang holistic dari bio psiko sosio spiritual dan
cultural yang utuh dan tidak terpisahkan antara jiwa dan raganya. Manusia harus
diperhatikan, dijaga, dihormati dan didampingi.
3. Kesehatan dilihat sebagai suatu kondisi kesejahteraan dari segi fisik, pikiran,
mental, ekonomi, budaya dan pengalaman seseorang. Suatu kondisi harmoni antara
diri sendiri dan orang lain atau antara diri sendiri dengan alam. Kondisi sehat dan
sakit ditemukan dan dinilai oleh individu maupun kelompok.
4. Lingkungan dilihat sebagai totalitas lingkungan baik fisik, social, budaya, agama
ekonomi, situasi atau pengalaman yang dialami manusia yang mempengaruhi dan
dipengaruhi manusia. Lingkungan dapat berpengaruh dalam penyembuhan manusia.
5. Keperawatan adalah sesuatu yang komplek, esensinya adalah caring, sering
berkaitan dengan aspek social, kultur dan aspek lainnya. Keperawatan diberikan
untuk memberi bantuan, dukungan, kesempatan dan memfasilitasi untuk
kesejahteraan dan kebaikan manusia/klien.
6. Dalam proses keperawatan dapat disemua tahap, dari pengkajian sampai evaluasi,
karena konsep teori ini adlah caring yang melekat dan menjadi esensi dari
keperawatan yang terintegrasi dalam semua tahap proses keperawatan
8
Keperawatan
Martha Rogers dan Jean Manusia itu utuh tetapi mempunyai berbagai
Watson perbedaan (sifat dan karakter).
Rosemarie Parse dan Martha Makhluk hidup sebagai Unit
Rogers
B. PERBEDAAN
Ada beberapa perbedaan yang mendasar dari beberapa teori dan model konseptul
keperawatan antara Hildegard .E. Peplau , Rosemarie Rizzo Parse, Martha E.
Roger, Sister Calista Roy, Khatarine Kalcaba, Jean Watson antara lain :
1. Perbedaan dari teori-teori ini terletak dari sudut pandang caring yang berbeda
2. Roy memulai pendekatan teorinya dengan mengembangan teori dari Harry
Helson respon adaptif sebagai fungsi dari datangnya stimulus sampai tercapainya
derajat adaptasi yang dibutuhkan individu.Sehingga seorang perawat yang tidak
mempunyai perilaku caring ini akan menjadi sterssor bagi para pasiennya.
3. Watson seorang pembuat teori keperawatan yang secara explisit mensupport
konsep kejiwaan dan menekankan pada dimensi spiritual dari eksistensi manusia.
Watson lebih menekankan pada kualitas keharmonisan interpersonal,
transpersonal, empati, dan keramahan dalam caring. Intinya adalah hbungan
antara perawat-klien lebih penting dalam mencapai tujuan asuhan keperawatan.
4. Teori Peplau menitikberatkan pada kajian hubungan perawat dengan pasien secara
interpersonal, dalam teorinya peplau menjelaskan hubungan interpersonal tersebut
dalam wilayah psikososial.
5. Perbedaan untuk aplikasi dalam proses keperawatan dibedakan dari jenis teori.
Watson termasuk dalam teori filosofi sehingga tidak dapat langsung diaplikasikan
dalam proses keperawatan karena cakupannya masih sangat luas dan abstrak dan
perlu diturunkan dalam middle range theory.
6. Sedangkan Roy dan Peplau termasuk middle range theory.
Teori dan Model Perbedaan
Keperawatan
Florence Nightingale dan Martha Rogers : manusia dan lingkungan
Matha Rogers bekerja sama dalam proses perubahan
9
lingkungan sendiri.
Florence Nightingale : hanya lingkungan
pasien yang dimanipulasi
11
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan model-model konsep dalam keperawatan, perawat harus
mengembangkan interaksi antara perawat dan klien untuk membantu individual
dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan kemampuan sehingga dapat
membantu memenuhi tekanan atau memenuhi kebutuhan yang dihasilkan dari
suatu kondisi, lingkungan, situasi atau waktu yang bertujuan untuk melakukan
konservasi kegiatan yang ditujukan untuk menggunakan sumber daya yang dimiliki
klien secara optimal
B. Saran
Diharapkan kita sebagai seorang perawat mampu menerapkan model konsep
keperawatan dan marilah kita sebagai perawat berusaha untuk meringankan
penderitaan pasien yang kita rawat.
12
DAFTAR PUSTAKA
Martha Raile Alligood, Editor edisi Indonesia : Prof. Achir Yani S. Hamid, MN,
DNSc, Pakar Teori Keperawatan dan Karya Mereka, Volume 1 dan 2, Elsevier, 2017
Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses &
Praktik. Jakarta: EGC. Hlm130,137
13