Anda di halaman 1dari 8

GELAR NAMA KEPANJANGAN GELAR

Sp.A Spesialis Anak

Sp.An Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi

Sp.And Spesialis Andrologi

Sp.B Spesialis Bedah

Sp.BA Spesialis Bedah Anak

Sp.BM Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial (Dokter gigi)

Sp.BP Spesialis Bedah Plastik

Sp.BS Spesialis Bedah Saraf

Sp.BTKV Spesialis Bedah Toraks Kardiovaskuler

Sp.F Spesialis Kedokteran Forensik & Medikolegal

Sp.FK Spesialis Farmakologi Klinik

Sp.Ger Spesialis Geriatri (sedang dikaji)

Sp.JP Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah

Sp.KFR Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi

Sp.KG Spesialis Konservasi Gigi (Dokter Gigi)

Sp.KGA Spesialis Kedokteran Gigi Anak (Dokter Gigi)

Sp.KJ Spesialis Kedokteran Jiwa atau Psikiatri

Sp.KK Spesialis Penyakit Kulit dan Kelamin

Sp.KM Spesialis Kedaruratan Medik

Sp.KN Spesialis Kedokteran Nuklir

Sp.KO Spesialis Kedokteran Olahraga

Sp.M Spesialis Mata

Sp.MK Spesialis Mikrobiologi Klinik

Sp.OG Spesialis Obstetri & Ginekologi (Kebidanan dan Kandungan)

Sp.Ok Spesialis Kedokteran Okupasi (Kerja)

Sp.Onk.Rad Spesialis Onkologi Radiasi

Sp.Ort Spesialis Ortodonsia (Perawatan Maloklusi) (Dokter Gigi)

Sp.OT Spesialis Bedah Orthopaedi dan Traumatologi

Sp.P Spesialis Paru (Pulmonologi)

Sp.PA Spesialis Patologi Anatomi

Sp.PD Spesialis Penyakit Dalam

Sp.Perio Spesialis Periodonsia (Jaringan Gusi dan Penyangga Gigi) (Dokter Gigi)

Sp.PK Spesialis Patologi Klinik

Sp.PM Spesialis Penyakit Mulut (Dokter Gigi)


GELAR NAMA KEPANJANGAN GELAR
Sp.Pros Spesialis Prostodonsia (Restorasi Rongga Mulut) (Dokter Gigi)

Sp.Rad Spesialis Radiologi

Sp.RKG Spesialis Radiologi Kedokteran Gigi (Dokter Gigi)

Sp.RM Spesialis Rehabilitasi Medik

Sp.S Spesialis Saraf

Sp.THT-KL Spesialis Telinga Hidung Tenggorok-Bedah Kepala Leher

Sp.U Spesialis Urologi

Sub-spesialis / konsultan

Sebagian dokter spesialis melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu subspesialis
(Sp2), atau lebih dikenal sebagai konsultan. Pendidikan Sp2 ini dijalani selama 4 sampai 6 smester.
Beberapa gelar yang ditambahkan:

(K) diakhir gelar spesialisasi berarti Konsultan/Spesialis 2/Sub Spesialis, misalnya Sp.A (K)
artinya Spesialis Anak Konsultan

KFER Konsultan Fertilitas Endokrinologi Reproduksi (biasanya dimiliki oleh spesialis


kebidanan)

KFM Konsultan Feto Maternal (dimiliki oleh spesialis kebidanan-kandungan)

Gelar yang bisa ditambahkan pada spesialis jantung dan spesialis bedah:

FACC Fellow of the American College of Cardiologists

FACP Fellow of the American College of Physicians

FACS Fellow of the American College of Surgeons, menandakan anggota dari


American College of Surgeons

FESC Fellow of the European Society of Cardiology

FICS Fellow Of the International College Of Surgeon

FIHA Fellows Indonesian Heart Association

Tambahan gelar lainnya:

DPM Doctor of Pediatric Medicine

FAAEM Fellow of the American Academy of Emergency Medicine

FAAFP Fellow of the American Academy of Family Physicians spesialis di bidang


dokter keluarga

FACE Fellow of the American College of Endocrinology

FACEP Fellow of the American College of Emergency Physicians


FACFAS Fellow of the American College of Foot and Ankle Surgeons

FACOG Fellow of the American College of Obstetrics and Gynecologists

FCCP Fellow of the American College of Chest Physicians

Dalam ilmu penyakit dalam, terdapat 12 sub-spesialis, diantaranya:

Alergi-Immunologi Klinik (Sp.PD-KAI)

Gastroenterologi-Hepatologi (Sp.PD-KGEH)

Geriatri (Sp.PD-KGer)

Ginjal-Hipertensi (Sp.PD-KGH)

Hematologi Onkologi Medik (Sp.PD-KHOM)

Hepatologi (Sp.PD-KH)

Kardiovaskular (Sp.PD-KKV)

Endokrin-Metabolik-Diabetes(Sp.PD-KEMD)

Psikosomatik (Sp.PD-KPsi)

Pulmonologi (Sp.PD-KP)

Reumatologi (Sp.PD-KR) (Spesialis penyakit dalam konsultan rematologis)

Penyakit Tropik-Infeksi (Sp.PD-KPTI) (Spesialis penyakit dalam konsultan tropik


infeksi)

Terdapat 15 sub-spesialis Ilmu Kesehatan Anak, antara lain:

Alergi Imunologi

Endokrinologi

Gastro-Hepatologi

Hematologi Onkologi

Infeksi & Pediatri Tropis

Kardiologi

Nefrologi

Neurologi

Nutrisi & Penyakit Metabolik

Pediatri Gawat Darurat


Pencitraan

Perinatologi

Respirologi

Tumbuh Kembang Ped. Sosial

Kesehatan Remaja

Terdapat 9 sub-spesialis ilmu THT-KL, antara lain:

Otologi

Neurotologi

Rinologi

Laringo-Faringologi

Onkologi Kepala Leher

Plastik Rekonstruksi

Bronkoesofagologi

Alergi Imunologi

THT Komunitas

Sub-spesialis dalam Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi, diantaranya:

Perawatan Intensif/ICU (Sp.An-KIC)

Anestesi Bedah Jantung, torax dan kardiovaskuler

Klinik nyeri

Regional analgesi

Anestesi bedah saraf

Anestesi pediatrik

Anestesi bedah umum

Sub-spesialis dalam Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, antara lain:

Infeksi Menular Seksual, Herpes, Dermatosis, Bedah Kulit.

Sub-spesialis dalam ilmu bedah, antara lain:

Bedah Digestif (SpB.KBD)


Bedah Onkologi (SpB(K)Onk)

Bedah Anak

Bedah Urologi

Bedah Umum

Sub-spesialis dalam ailmu Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi (Paru) , antara lain:

Infeksi

Onkologi Toraks

Asma dan PPOK

Pulmonologi Intervensi dan Gawat Darurat Napas

Faal Paru Klinik

Paru Kerja dan Lingkungan

Imunologik klinik

Gelar Magister

M.Kes Magister Kesehatan

M.Ked Magister Kedokteran

M.Pd.Ked Magister Pendidikan Kedokteran

M.Kesja Magister Kesehatan Kerja

MMR Magister Manajemen Rumahsakit

MARS Magister Administrasi Rumah Sakit

MKK Magister Kedokteran Kerja

MKK Magister Kedokteran Klinik

M.Biomed Master Ilmu Biomedik (Kedokteran Dasar)

Perguruan tinggi yang menyediakan pendidikan spesialis

Di Indonesia, hingga sekarang terdapat sedikitnya 15 perguruan tinggi yang menyediakan program
pendidikan dokter spesialis, yakni:

Universitas Sumatera Utara, Medan

Universitas Andalas, Padang


Universitas Sriwijaya, Palembang

Universitas Indonesia, Jakarta

Universitas Padjajaran, Bandung

Universitas Diponegoro, Semarang

Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Universitas Airlangga, Surabaya

Universitas Brawijaya, Malang

Universitas Udayana, Denpasar

Universitas Sam Ratulangi, Manado

Universitas Hasanuddin, Makassar

Universitas Riau, Pekanbaru

Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh

Penjelasan tambahan :

Sp.PD: Spesialis Penyakit Dalam. Gelar ini saya kira cukup jelas, hanya saja banyak pula
sub spesialis di dalamnya, dimana seorang Sp.PD menjadi ahli di dalamnya. Biasanya gelar
tambahan ini banyak dimiliki oleh dokter sekaligus dosen di fakultas kedokteran. Contohnya:
KGH: Konsultan Ginjal Hipertensi, KGEH: Konsultan Gastro-Entero-Hepatologi, KKV:
Konsultan Kardiovaskular, KHOM: Konsultan Hematologi-Onkologi Medik, dan lain-lain. Ada
kemungkinan sub-sub bagian ini akan berkembang menjadi spesialisasi sendiri di masa
yang akan datang seperti yang sudah terjadi pada beberapa sub bagian penyakit dalam
tertentu.

Sp.P: Spesialis Paru. Ini merupakan pengembangan sub bagian penyakit dalam menjadi
spesialisasi sendiri. Spesialis ini menangani berbagai penyakit paru-paru.

Sp.JP: Spesialis Jantung dan pembuluh. Merupakan pengembangan spesialisasi dari


penyakit dalam. Ahli ini menangani pasien jantung dengan kemampuan untuk melebarkan
atau memasang cincin pada penyempitan pembuluh koroner yang menyebabkan serangan
jantung, memasang alat pacu jantung, dan berbagai tindakan invasif lainnya.

Sp.A: Spesialis Anak. Ini mungkin selevel dengan Sp.PD dalam cakupan ruang lingkup tugas
dan tanggungjawabnya,hanya bedanya mereka menangani pasien anak. Berbeda
dengan Sp.PD, Sp.A nampaknya tidak membakukan gelar-gelar konsultan sub bagian
seperti pada Sp.PD. Hanya saja di belakang gelar Sp.A biasanya ditambah dengan hurup K
yang artinya konsultan jadi gelarnya menjadi Sp.A(K).

Sp.S: Spesialis Saraf. Menangani penyakit-penyakit saraf atau terkait dengan fungsi otak,
saraf tulang belakang, dan saraf tepi. Penyakit-penyakit seperti stroke, kelumpuhan, ayan
atau epilepsi adalah contoh penyakit yang ditangani oleh spesialisasi in. Untuk konsultan
biasanya di tambah pada bagian akhir dengan huruf K : Sp.S(K)

Sp.PK: Spesialis Patologi klinik. Dokter ini lebih banyak bertugas di laboratorium untuk
memeriksa dan menginterpretasi pemeriksaan laboratorium pasien, contohnya pemeriksaan
darah, pemeriksaan cairan otak, pemeriksaan lab yang lain. Biasanya mereka tidak
membuka praktek sendiri dengan gelar spesialisnya, tapi kadang mereka berpraktek sebagai
dokter umum. Untuk konsultan memakai tambahan hurup K.

Sp.PA: Spesialis Patologi Anatomi. Spesialis ini juga lebih banyak bekerja di laboratorium,
hanya saja yang mereka periksa adalah sel dan jaringan tubuh. Sebagai contoh apabila
seseorang memiliki benjolan di payudara, maka dokter spesialis ini bisa mengambil contoh
benjolan tersebut untuk diperiksa untuk menentukan apakah benjolan tersebut jinak atau
ganas. Sering dokter spesialis bidang lain mengirim contoh jaringan ke Sp.PA untuk
mendapatkan masukan tentang diagnosis dan pengobatan pasiennya. Untuk konsultan
memakai huruf K.

Sp.R: Spesialis Radiologi. Dokter ini bertugas melakukan pemeriksaan image atau gambar-
gambar medis seperti foto rontgen, CT-Scan, MRI, dan prosedur-prosedur lain untuk
membantu mendiagnosis penyakit pasien dan pada keadaan tertentu mengobati pasien.
Dokter ini juga memberikan terapi radiasi untuk pasien penderita kanker. Untuk konsultan
memakai tambahan K.

Sp.M: Spesialis Mata

Sp. THT-KL: Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan-Kepala dan Leher. Dulu hanya
dipakai Sp.THT namun nampaknya spesialisasi ini mengembangkan bidang tugasnya. Untuk
konsultan memakai huruf K

Sp.OG: Spesialis Obstetri Ginekologi atau spesialis kebidanan dan kandungan. Konsultan
memakai huruf K

Sp.And: Spesialis Andrologi. Spesialis yang menangani kelainan-kelainan terkait hormon


seksual pada laki-laki. Pasien-pasien disfungsi ereksi, dan gangguan seksual lainnya bisa
berkonsultasi pada dokter spesialis ini.

Sp.MK: Spesialis Mikrobiologi Klinik. Dokter yang bertugas mengidentifikasi kuman yang
menyebabkan penyakit pada pasien. Lebih banyak bekerja di laboratorium.

Sp.B: Spesialis Bedah. Biasanya disebut juga spesialis bedah umum karena bisa menangani
berbagai penyakit yang memerlukan pembedahan. Biasanya untuk menjadi dokter bedah
yang lebih khusus, mereka harus menjadi Sp.B dulu, namun kini hal tersebut mulai berubah
dan sudah ada yang membolehkan langsung ke spesialis bedah yang lebih khusus.

Sp.BD: Spesialis Bedah Digestif. Spesialis bedah untuk penyakit organ-organ pencernaan
seperti usus, hati, pankreas, kantong empedu.

Sp.OT: Spesialis Bedah Orthopedi dan Traumatologi, menangani pembedahan tulang, otot
dan ligamen (jaringan yang menyambung otot dan tulang), serta keadaan yang diakibatkan
oleh trauma atau luka akibat kecelakaan, bencana dan sebagainya.

Sp.BS: Spesialis Bedah Saraf. menangani pembedahan saraf seperti otak, tulang belakang,
dan saraf-saraf yang lain.
Sp.BTKV: Spesialis Bedah Thoraks Kardiovaskular. Menangani bedah pada organ dada
termasuk jantung dan pembuluh darah jantung, dan paru-paru

Sp.BP: Spesialis Bedah Plastik

Sp.BA: Spesialis Bedah Anak

Sp.BOnk: Spesialis Bedah Onkologi. Dokter yang menangani pembedahan tumor dan
kanker.

Sp.U: Spesialis Urologi. Dulu disebut Sp.BU Spesialis Bedah Urologi. Menangani
pembedahan ginjal dan saluran kemih, dan alat kelamin.

Sp.GK: Spesialis Gizi Klinik. Menangani perawatan gizi pada penyakit seperti pada diabetes,
kegemukan dan keadaan-keadaan lain yang memerlukan penanganan gizi. Spesialis ini
relatif masih baru. Saat ini pendidikannya hanya ada di Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin Makassar.

Sp.RM: Spesialis Rehabilitas Medik. Dokter ini bertugas untuk melakukan rehabilitasi fungsi-
fungsi fisik dan organ yang mengalami gangguan akibat kondisi dan penyakit tertentu
misalnya pasien pasca stroke yang kesulitan berbicara dan berjalan, pasien dengan fungsi
paru yang menurun akibat penyakit paru kronis atau menahun dan lain-lain.

Sp.KK: Spesialis kulit dan Kelamin. Dokter spesialis ini adapula yang lebih terkonsentrasi ke
kecantikan dan kosmetik.

Sp.An: Spesialis Anestesiologi. Dokter spesialis yang bertugas melakukan pembiusan serta
penanganan pasien-pasien di ICU. sekarang telah berkembang pula sub spesialisasi atau
konsultan dari bidang ini sebagai contoh: Sp.An-KIC Spesialis Anastesi-Konsultan Intensive
Care atau intensivist yang merupakan sub bagian yang mendalami penanganan pasien-
pasien gawat di ICU.

Sp.KJ: Spesialis Kedokteran Jiwa. Ahli inilah yang menangani pasien-pasien jiwa (gila),
gangguan mental lainnya. Masyarakat masih sering bingung membedakan dokter untuk
orang gangguan mental. Sering orang bilang bahwa orang gangguan dengan mental perlu
perawatan dokter saraf padahal itu bagian Sp.KJ.

Anda mungkin juga menyukai