Sp.Perio Spesialis Periodonsia (Jaringan Gusi dan Penyangga Gigi) (Dokter Gigi)
Sub-spesialis / konsultan
Sebagian dokter spesialis melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu subspesialis
(Sp2), atau lebih dikenal sebagai konsultan. Pendidikan Sp2 ini dijalani selama 4 sampai 6 smester.
Beberapa gelar yang ditambahkan:
(K) diakhir gelar spesialisasi berarti Konsultan/Spesialis 2/Sub Spesialis, misalnya Sp.A (K)
artinya Spesialis Anak Konsultan
Gelar yang bisa ditambahkan pada spesialis jantung dan spesialis bedah:
Gastroenterologi-Hepatologi (Sp.PD-KGEH)
Geriatri (Sp.PD-KGer)
Ginjal-Hipertensi (Sp.PD-KGH)
Hepatologi (Sp.PD-KH)
Kardiovaskular (Sp.PD-KKV)
Endokrin-Metabolik-Diabetes(Sp.PD-KEMD)
Psikosomatik (Sp.PD-KPsi)
Pulmonologi (Sp.PD-KP)
Alergi Imunologi
Endokrinologi
Gastro-Hepatologi
Hematologi Onkologi
Kardiologi
Nefrologi
Neurologi
Perinatologi
Respirologi
Kesehatan Remaja
Otologi
Neurotologi
Rinologi
Laringo-Faringologi
Plastik Rekonstruksi
Bronkoesofagologi
Alergi Imunologi
THT Komunitas
Klinik nyeri
Regional analgesi
Anestesi pediatrik
Bedah Anak
Bedah Urologi
Bedah Umum
Sub-spesialis dalam ailmu Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi (Paru) , antara lain:
Infeksi
Onkologi Toraks
Imunologik klinik
Gelar Magister
Di Indonesia, hingga sekarang terdapat sedikitnya 15 perguruan tinggi yang menyediakan program
pendidikan dokter spesialis, yakni:
Penjelasan tambahan :
Sp.PD: Spesialis Penyakit Dalam. Gelar ini saya kira cukup jelas, hanya saja banyak pula
sub spesialis di dalamnya, dimana seorang Sp.PD menjadi ahli di dalamnya. Biasanya gelar
tambahan ini banyak dimiliki oleh dokter sekaligus dosen di fakultas kedokteran. Contohnya:
KGH: Konsultan Ginjal Hipertensi, KGEH: Konsultan Gastro-Entero-Hepatologi, KKV:
Konsultan Kardiovaskular, KHOM: Konsultan Hematologi-Onkologi Medik, dan lain-lain. Ada
kemungkinan sub-sub bagian ini akan berkembang menjadi spesialisasi sendiri di masa
yang akan datang seperti yang sudah terjadi pada beberapa sub bagian penyakit dalam
tertentu.
Sp.P: Spesialis Paru. Ini merupakan pengembangan sub bagian penyakit dalam menjadi
spesialisasi sendiri. Spesialis ini menangani berbagai penyakit paru-paru.
Sp.A: Spesialis Anak. Ini mungkin selevel dengan Sp.PD dalam cakupan ruang lingkup tugas
dan tanggungjawabnya,hanya bedanya mereka menangani pasien anak. Berbeda
dengan Sp.PD, Sp.A nampaknya tidak membakukan gelar-gelar konsultan sub bagian
seperti pada Sp.PD. Hanya saja di belakang gelar Sp.A biasanya ditambah dengan hurup K
yang artinya konsultan jadi gelarnya menjadi Sp.A(K).
Sp.S: Spesialis Saraf. Menangani penyakit-penyakit saraf atau terkait dengan fungsi otak,
saraf tulang belakang, dan saraf tepi. Penyakit-penyakit seperti stroke, kelumpuhan, ayan
atau epilepsi adalah contoh penyakit yang ditangani oleh spesialisasi in. Untuk konsultan
biasanya di tambah pada bagian akhir dengan huruf K : Sp.S(K)
Sp.PK: Spesialis Patologi klinik. Dokter ini lebih banyak bertugas di laboratorium untuk
memeriksa dan menginterpretasi pemeriksaan laboratorium pasien, contohnya pemeriksaan
darah, pemeriksaan cairan otak, pemeriksaan lab yang lain. Biasanya mereka tidak
membuka praktek sendiri dengan gelar spesialisnya, tapi kadang mereka berpraktek sebagai
dokter umum. Untuk konsultan memakai tambahan hurup K.
Sp.PA: Spesialis Patologi Anatomi. Spesialis ini juga lebih banyak bekerja di laboratorium,
hanya saja yang mereka periksa adalah sel dan jaringan tubuh. Sebagai contoh apabila
seseorang memiliki benjolan di payudara, maka dokter spesialis ini bisa mengambil contoh
benjolan tersebut untuk diperiksa untuk menentukan apakah benjolan tersebut jinak atau
ganas. Sering dokter spesialis bidang lain mengirim contoh jaringan ke Sp.PA untuk
mendapatkan masukan tentang diagnosis dan pengobatan pasiennya. Untuk konsultan
memakai huruf K.
Sp.R: Spesialis Radiologi. Dokter ini bertugas melakukan pemeriksaan image atau gambar-
gambar medis seperti foto rontgen, CT-Scan, MRI, dan prosedur-prosedur lain untuk
membantu mendiagnosis penyakit pasien dan pada keadaan tertentu mengobati pasien.
Dokter ini juga memberikan terapi radiasi untuk pasien penderita kanker. Untuk konsultan
memakai tambahan K.
Sp. THT-KL: Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan-Kepala dan Leher. Dulu hanya
dipakai Sp.THT namun nampaknya spesialisasi ini mengembangkan bidang tugasnya. Untuk
konsultan memakai huruf K
Sp.OG: Spesialis Obstetri Ginekologi atau spesialis kebidanan dan kandungan. Konsultan
memakai huruf K
Sp.MK: Spesialis Mikrobiologi Klinik. Dokter yang bertugas mengidentifikasi kuman yang
menyebabkan penyakit pada pasien. Lebih banyak bekerja di laboratorium.
Sp.B: Spesialis Bedah. Biasanya disebut juga spesialis bedah umum karena bisa menangani
berbagai penyakit yang memerlukan pembedahan. Biasanya untuk menjadi dokter bedah
yang lebih khusus, mereka harus menjadi Sp.B dulu, namun kini hal tersebut mulai berubah
dan sudah ada yang membolehkan langsung ke spesialis bedah yang lebih khusus.
Sp.BD: Spesialis Bedah Digestif. Spesialis bedah untuk penyakit organ-organ pencernaan
seperti usus, hati, pankreas, kantong empedu.
Sp.OT: Spesialis Bedah Orthopedi dan Traumatologi, menangani pembedahan tulang, otot
dan ligamen (jaringan yang menyambung otot dan tulang), serta keadaan yang diakibatkan
oleh trauma atau luka akibat kecelakaan, bencana dan sebagainya.
Sp.BS: Spesialis Bedah Saraf. menangani pembedahan saraf seperti otak, tulang belakang,
dan saraf-saraf yang lain.
Sp.BTKV: Spesialis Bedah Thoraks Kardiovaskular. Menangani bedah pada organ dada
termasuk jantung dan pembuluh darah jantung, dan paru-paru
Sp.BOnk: Spesialis Bedah Onkologi. Dokter yang menangani pembedahan tumor dan
kanker.
Sp.U: Spesialis Urologi. Dulu disebut Sp.BU Spesialis Bedah Urologi. Menangani
pembedahan ginjal dan saluran kemih, dan alat kelamin.
Sp.GK: Spesialis Gizi Klinik. Menangani perawatan gizi pada penyakit seperti pada diabetes,
kegemukan dan keadaan-keadaan lain yang memerlukan penanganan gizi. Spesialis ini
relatif masih baru. Saat ini pendidikannya hanya ada di Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin Makassar.
Sp.RM: Spesialis Rehabilitas Medik. Dokter ini bertugas untuk melakukan rehabilitasi fungsi-
fungsi fisik dan organ yang mengalami gangguan akibat kondisi dan penyakit tertentu
misalnya pasien pasca stroke yang kesulitan berbicara dan berjalan, pasien dengan fungsi
paru yang menurun akibat penyakit paru kronis atau menahun dan lain-lain.
Sp.KK: Spesialis kulit dan Kelamin. Dokter spesialis ini adapula yang lebih terkonsentrasi ke
kecantikan dan kosmetik.
Sp.An: Spesialis Anestesiologi. Dokter spesialis yang bertugas melakukan pembiusan serta
penanganan pasien-pasien di ICU. sekarang telah berkembang pula sub spesialisasi atau
konsultan dari bidang ini sebagai contoh: Sp.An-KIC Spesialis Anastesi-Konsultan Intensive
Care atau intensivist yang merupakan sub bagian yang mendalami penanganan pasien-
pasien gawat di ICU.
Sp.KJ: Spesialis Kedokteran Jiwa. Ahli inilah yang menangani pasien-pasien jiwa (gila),
gangguan mental lainnya. Masyarakat masih sering bingung membedakan dokter untuk
orang gangguan mental. Sering orang bilang bahwa orang gangguan dengan mental perlu
perawatan dokter saraf padahal itu bagian Sp.KJ.