Anda di halaman 1dari 3

JEJARING EKSTERNAL DAN INTERNAL PASIEN TB

No. Dokumen : No. Revisi Halaman

PT. 03-01-168 00 1/3

Ditetapkan oleh

Tanggal terbit : DIREKTUR RUMAH SAKIT PELABUHAN


JAKARTA

SPO 1 Februari 2022

DR. drg. Dwi Aryani, MARS

Pengertian Merupakan upaya untuk menjaring pasien-pasien yang dicurigai


menderita TB baik yang diluar maupun di dalam rumah sakit yang
dilakukan secara promotive case finding

Tujuan Sebagai acuan tata laksana menjaring pasien yang dicurigai


menderita TB baik di eksternal maupun internal RS.

Kebijakan Bahwa seluruh pelaksana layanan di tiap unit pelayanan di RS


mempunyai kewajiban untuk menjaring pasien yang memiliki
gejala menderita TB. Sesuai dengan SK Direktur Rumah Sakit
Pelabuhan Jakarta tentang Pelayanan Pasien TBC dengan sistem
DOTs di RS Pelabuhan Jakarta
Prosedur 1. Pasien dengan gejala sebagaimana dibawah ini harus
dianggap sebagai seorang suspek pasien TB:
a. Batuk terus menerus lebih dari 2 minggu.
b. Batuk berdahak kadang bisa disertai darah.
c. Dapat disertai: demam, meriang > 1 bulan, nafsu makan
menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat
malam.
d. Pasien yang kontak erat dengan pasien TB.
e. Pasien dengan gejala TB ekstra paru (sesuai organ yang
diserang: pembesaran kelenjar limfe multiple, gibbus,
skrofuloderma, dll).
2. Pelaksana pelayanan kesehatan (staff medis dokter/ staff
JEJARING EKSTERNAL DAN INTERNAL PASIEN TB

No. Dokumen : No. Revisi Halaman

PT. 03-01-168 00 2/3

perawat) apabila menemukan pasien dengan gejala


sebagaimana tersebut diatas:
a. Eksternal RS
 Tim TB DOTS akan mencatat data pasien yang
dicurigai menderita TB namun berasal dari unit
pelayanan kesehatan di luar RS Pelabuhan Jakarta.
 Dokumentasikan surat rujukan dari unit pelayanan
kesehatan yang dibawa oleh pasien tersebut.
 Prosedur mengikuti alur pasien di poliklinik rawat
jalan.
b. Internal RS
 Poli Paru
 Catat data identitas suspek pasien TB pada
form TB 06.
 Buatkan lembar permintaan pemeriksaan
dahak TCM (form TB 05) untuk penegakan
diagnosis.
 Dilakukan konseling dan edukasi mengenai
pentingnya dilakukan pemeriksaan dahak
TCM dan cara mengeluarkan dahak yang
benar.
 Pasien dipersilahkan ke laboratorium.
 Setelah diperoleh hasil pemeriksaan TCM
maka data hasil pemeriksaan dahak dicatat
pada TB 06.
 Melengkapi catatan rekam medik pasien.
 Poli Lain
 Catat data identitas suspek pasien TB pada
buku registrasi.
 Informasikan kepada petugas TB DOTS
JEJARING EKSTERNAL DAN INTERNAL PASIEN TB

No. Dokumen : No. Revisi Halaman

PT. 03-01-168 00 3/3

bahwa ada pasien dengan suspek TB.


 Sesuai dengan SPO bahwa pasien dengan
suspek TB akan dirujuk ke Spesialis Paru.
 Petugas TB DOTS akan mencatat data
pasien tersebut untuk selanjutnya akan
dievaluasi secara berkala.
 Ruang rawat inap
 Catat identitas pasien yang dicurigai
menderita suspek TB.
 Jika dirawat melalui poli paru maka langsung
masuk ruang rawat dan diinfokan pada tim
TB DOTS.
 Jika pasien dirawat bukan oleh spesialis paru
maka pasien harus dirujuk ke spesialis paru
dan diinfokan ke tim TB DOTS.
Unit Terkait SMF Paru
SMF Penyakit Dalam
SMF Anak
SMF bedah (umum/orthopedi/digestif/onkologi)
SMF Kebidanan dan Kandungan
Unit Laboratorium
Unit Farmasi
Unit Keperawatan
Tim TB DOTS RS

Anda mungkin juga menyukai