Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN
Glaukoma ditandai oleh meningkatnya tekanan intraokular yang disertai oleh
pencekungan discus optikus dan pengecilan lapangan pandang. Pada seagian esar kasus!
tidak terdapat penyakit mata lain. "glaukoma primer#.
$
Di seluruh dunia glaukoma dianggap seagai penyea keutaan yang tinggi! % &
penduduk erusia leih dari '( tahun menderita glaukoma. Glaukoma dapat )uga
didapatkan pada usia %( tahun! meskipun )arang. Pria leih sering terserang dari pada
*anita.
$
Berdasarkan etiologi! glaukoma diagi men)adi ' agian + glaukoma primer!
glaukoma kongenital !glaukoma sekunder dan glaukoma asolut sedangkan erdasarkan
mekanisme peningkatan tekanan intraokular glaukoma diagi men)adi dua! yaitu
glaukoma sudut teruka dan glaukoma sudut tertutup. ,ekanisme peningkatan tekanan
intraokular pada glaukoma adalah gangguan aliran keluar humor akueus akiat kelainan
sistem drainase sudut kamera anterior "glaukoma sudut teruka# atau gangguan akses humor
akueus ke sistem drainase "gaukoma sudut tertutup#.
$
Penurunan pementukan humor akueus adalah suatu metode untuk menurunkan
tekanan intraokular pada semua entuk glaukoma. Beerapa oat dapat menurunkan
pementukan humor akueus. -uga terdapat tindakan.tindakan edah yang menurunkan
pementukan humor akueus tetapi iasanya digunakan hanya setelah terapi medis gagal.
$
1
BAB II
ANA/0,I DAN 1I2I0L0GI
A. Anatomi Sudut Filtrasi
Anatomi sudut 3iltrasi terdapat di dalam limus kornea. Limus adalah agian yang
diatasi oleh garis yang menghuungkan akhir dari memran descement dan memran
Bo*man! lalu ke posterior (!45 mm! kemudian ke dalam mengelilingi kanal schlemn dan
traekula sampai ke ilik mata depan. Akhir dari memran descement diseut garis
sch*ale.
$
Di dalam stromanya terdapat serat.serat sara3 dan caang akhir dari a. siliaris
anterior.
Bagian terpenting dari sudut 3iltrasi adalah traekula! yang terdiri dari6
$. /raekula korneoskleral! serautnya erasal dari dalam stroma kornea dan
menu)u ke elakang! mengelilingi kanal schlemn untuk erinsersi pada sklera.
%. /raekula u7eal! seraut erasal dari lapisan dalam stroma kornea! menu)u ke
skle.ralspur "insersi dari m. siliaris# dan seagian ke m. siliaris meridional.
8. 2eraut erasal dari akhir memran descement "garis sch*ale#! menu)u
)aringan pengikat m. siliaris radialis dan sirkularis.
'. Ligamentum pektinatum rudimenter! erasal dari dataran depan iris menu)u
depan traekula.
/raekula terdiri dari )aringan kolagen! )aringan homogen! elastis dan seluruhnya
diliputi endotel. 9eseluruhannya merupakan spons yang temus pandang! sehingga ada
darah di dalam kanal schlemn! dapat terlihat dari luar.
%
9anal schlemn merupakan kapiler yang dimodi3ikasi! yang mengelilingi kornea. n.
Pada dinding seelah dalam terdapat luang.luang seesar % U! sehingga terdapat
huungan langsung antara traekula dan kanal schlemn. Dari kanal schlemn! keluar
saluran kolektor %(.8( uah! yang menu)u ke pleksus 7ena didalam )aringan sklera dan
episklera dan 7. siliaris anterior di adan siliar.
%
2

Gambar 1. Anatomi Sudut Filtrasi
B. Akueus Humor
/ekanan intraokular ditentukan oleh kecepatan pementukan humor akueus dan
tahanan terhadap aliran keluarnya dari mata Humor akuos adalah suatu cairan )ernih
yang mengisi kamera anterior dan posterior mata.
$!%
Komposisi Akueus Humor
Humor akueus adalah suatu cairan )ernih yang mengisi kamera okuli anterior dan
posterior mata! yang er3ungsi men)aga tekanan intraokuler! memerikan nutrisi dan
oksigen pada kornea dan lensa dan )uga memeri entuk ola mata anterior.
:olumenya adalah sekitar %5( ;L! dan kecepatan pementukannya! yang er7ariasi
diurnal! adalah $!5 < % ;L=menit. /ekanan osmotik sedikit leih tinggi daripada
plasma. 9omposisi humor akueus serupa dengan plasma kecuali ah*a cairan ini
3
memiliki konsentrasi askorat! piru7at! dan laktat yang leih tinggi dan protein! urea!
dan glukosa yang leih rendah. Unsur pokok dari humor akueus normal adalah
air ">>!>&#! protein "(!('&# dan lainnya dalam mmol=kg adalah Na
?
"$''#! 9
?
"'!5#!
@l
.
"$$(#! glukosa "A!(#! asam laktat "4!'#! asam amino "(!5# dan inositol"(!$#./ekanan
intraokular normal rata.rata yakni $5 mmHg pada de*asa! dimana leih tinggi
daripada rata.rata tekanan )aringan pada organ lain di dalam tuuh. /ekanan yang
tinggi ini penting dalam proses penglihatan dan memantu untuk memastikan 6
. 9ur7atura dari permukaan kornea tetap halus dan seragam
. -arak konstan antara kornea! lensa dan retina
. 9eseragaman arisan 3otoreseptor di retina dan epitel erpigmen di memran
BruchBs dimana normalnya rapi dan halus
$!%
Produksi Akeus Humor
@airan akueus diproduksi epitel non pigmen dari korpus siliaris! tepatnya dari
plasma darah di )aringan kapiler proccesus siliaris. :olumenya sekitar %5( ;L
dengan )umlah yang diproduksi dan dikeluarkan setiap harinya er)umlah 5
mL=hari. @airan ini ersi3at asam dengan tekanan osmotik yang leih tinggi
diandingkan plasma.
$!%
/iga Proses Produksi Humor A kue us oleh proc. @iliar "epitel ciliar# 6
$. /ranspor akti3 "sekresi#
/ranspor akti3 menggunakan energi untuk memindahkan sustansi mela*an
gradien elektro kimia dan tidak ergantung pada tekanan. @iri.ciri tepatnya ion
atau ion.ion yang ditranspor tidak diketahui! akan tetapi sodium! klorida!
potasium! asam askorat! asam amino dan ikaronat ikut terliat./ranspor akti3
diperhitungkan untuk seagian esar produksi akueus dan meliatkan!
setidaknya seagian! akti7itas enCim caronic anhydrase II dan Na? 9 ? pump
diakti7asi A/Pase.
%. Ultra3iltrasi
Ultra3iltasi erkenaan dengan pergerakan yang ergantung pada tekanan
sepan)ang gradien tekanan. Pada prosesus siliaris! tekanan hidrostatik diedakan
antara tekanan kapiler dan tekanan intraokular yang menyokong pergerakan
cairan kedalam mata! sedangkan gradien onkotik diantara keduanya menghamat
pergerakan cairan. Huungan antara sekresi dan ultra3iltrasi tidak diketahui.
3. Di3usi
4
Di3usi adalah pergerakan pasi3 ion.ion mele*ati memran yang erhuungan
dengan pengisian. 2odium sangat ertanggung)a*a untuk pergerakan cairan
kedalam kamera okuli posterior.
$!%
Mekanisme Aliran Akueus Humor
Humor akuous diproduksi oleh epitel non pigmen dari korpus siliaris dan
mengalir ke dalam ilik posterior! kemudian masuk diantara permukaan posterior iris
melalui sudut pupil. 2elan)utnya masuk ke ilik anterior. Humor akuous keluar dari
ilik anterior melalui dua )alur kon7ensional ")alur traekula# dan )alur
u7eosklera")alur non traekula#.
$!%
Gambar 2. Aliran Akueus Humor
$. -alur traekulum "kon7ensional#
9eanyakan humor akueus keluar dari mata melalui )alur )alinan traekula.
kanal 2chlemm.sistem 7ena. -alinan traekula dapat diagi kedalamtiga agian 6
. U7eal
. 9orneoskleral
. -ukstakanalikular
/ahanan utama aliran keluar terdapat pada )aringan )uksta kanalikular. 1ungsi
)alinan traekula adalah seagai katup satu )alan yang memolehkan akueus
meninggalkan mata melalui aliran teresar pada arah lain yang tidak ergantung pada
5
energi. Akueus ergerak mele*ati dan diantara sel endotelialyang mematasi dinding
dalam kanal 2chlemm.2ekali erada dalam kanal 2chlemm ! Akueus memasuki
saluran kolektor menu)u pleksus 7ena episkleramelalui kumpulan kanal sklera.
%
%. -alur u7eosklera "nonkon7ensional#
Pada mata normal setiap aliran non.traekular diseut dengan aliran
u7eoskleral. ,ekanisme yang eragam terliat! didahului le*atnya akueus dari
camera oculi anterior kedalam otot muskularis dan kemudian kedalam ruang
suprasiliar dan suprakoroid. @airan kemudian keluar dari mata melalui sclera yang
utuh ataupun sepan)ang ner7us dan pemuluh darah yang memasukinya. Aliran
u7eoskleral tidak ergantung pada tekanan. Aliran u7eoskleral ditingkatkan oleh
agen sikloplegik! adrenergik! dan prostaglandin dan eerapa entuk pemedahan
"misal siklodialisis# dan diturunkan oleh miotikum.
%
Humor akueus erperan seagai pema*a Cat makanan dan oksigen
untuk organ di dalam mata yang tidak erpemuluh darah yaitu lensa dan
kornea!disamping itu )uga erguna untuk mengangkut Cat uangan hasil metaolisme
pada kedua organ terseut. Adanya cairan terseut akan mempertahankan entuk mata
dan menimulkan tekanan dalam ola mata "tekanan intra okuler#. Untuk
mempertahankan keseimangan tekanan di dalam ola mata cairan akueus
diproduksi secara konstan serta dialirkan keluar melalui sistem drainase
mikroskopik.
%
9ecepatan pementukan cairan aDuos dan hamatan pada mekanisme
pengaliran keluarnya menentukan esarnya tekanan intraokuler. Normalnya
tekanan di dalam ola mata erkisar antara $(.%( mmHg.
%
Peningkatan tekanan intraokuler dapat ter)adi akiat produksi cairan aDuos
yang meningkat misalnya pada reaksi peradangan dan tumor intraokuler atau karena
aliran keluarnya yang terganggu akiat adanya hamatan pada pratraekular!
traekular atau post traekular.
%
Eesistensi utama terhadap aliran keluar humor aDuous dari @0A adalah
lapisan endotel saluran schlemm dan agian.agian )alinan traekula di
dekatnya!ukan dari sistem pengumpul 7ena. /etapi tekanan di )aringan 7ena
episklera menentukan esar minimum tekanan intraokular yang dicapai oleh terapi
medis.
%
6
Gambar 3. Aliran Akueus Humor (2)
Faktor an! Mempen!aru"i #ekanan $ntraokular
:ariasi tekanan intraokular dengan se)umlah 3aktor termasuk erikut ini6
%
F Gaktu siang
F Detak )antung
F Perna3asan
F Intake cairan
F ,edikasi sistemik
F 0at.oatan topical
BAB III
GLAU90,A PEI,EE 2UDU/ /EEBU9A
A. %e&inisi
Glaukoma adalah suatu penyakit dimana gamaran klinik yang lengkap
ditandaioleh peninggian tekanan intraokular! penggaungan dan degenerasi papil sara3
optik serta dapat menimulkan skotoma " kehilangn lapangan pandang#.
$
7
/ekanan intraokular ditentukan oleh kecepatan pementukan humor akueus dan
tahanan terhadap aliran keluarnya dari mata. /ekanan intraokular dianggap normal ila
kurang dari %( mmHg pada pemeriksaan dengan tonometer aplanasi yang dinyatakan
dengan tekanan air raksa.
%
Glaukoma primer sudut teruka adalah glaukoma yang penyeanya tidak
ditemukan dan ditandai dengan sudut ilik mata depan yang teruka. Glaukoma primer
sudut teruka ini diagnosisnya diuat ila ditemukan glaukoma pada kedua mata pada
pemeriksaan pertama! tanpa ditemukan kelainan yang dapat merupakan penyea.
%
B. Klasi&ikasi
Glaukoma Primer 2udut /eruka
Glaukoma sudut teruka primer! sering diseut )uga seagai glaukoma
kronis! ersi3at progresi3! yang umumnya merupakan penyakit mata yang
menyerang orang de*asa! ilateral! dengan karakteristik 6
. Peningkatan /I0 H %$ mmHg
. 9erusakan ner7i optici glaukomatosa
. 2udut @0A teruka
. 9ehilangan lapang pandang yang progresi3
. /idak adanya tanda.tanda glaukoma sekunder atau neuropati non.
glaukomatosa
%
Glaukoma tekanan normal adalah suatu keadaan dimana ditemukan
penggaungan papil sara3 optik dan kelainan lapang pandang yang khas glaukoma
tetapi disertai tekanan ola mata yang tidak tinggi. 9eadaan ini dihuungkan
dengan terdapatnya gangguan pendarahan papil sara3 optik *alaupun tekanan
ola mata tidak tinggi.
%
Glaukoma 2ekunder 2udut /eruka
Glaukoma sudut teruka sekunder dimana glaukoma tidak didapatkan
kelainan pada pangkal iris serta kornea peri3er melainkan terhamatnya aliran
humor aDuos di )alinan traekuler karena hal lain yang mendasari.
%
8
Gambar '. Glaukoma Sudut #erbuka dan #ertutup
(. )pidemiolo!i
Di seluruh dunia! glaukoma dianggap seagai penyea keutaan yang tertinggi!%&
penduduk erusia leih dari '( tahun menderita glaukoma. Glaukoma dapat )uga
didapatkan pada usia %( tahun! meskipun )arang. Pria leih anyak diserang daripada
*anita.
$!%
Diketahui ah*a angka keutaan di Indonesia menduduki peringkat pertama untuk
ka*asan Asia /enggara. ,enurut Badan 9esehatan Dunia "GH0#! angka keutaan di
Indonesia mencapai $!5& atau sekitar 8 )uta orang. Persentase itu melampaui Negara
Asia lainnya seperti Bangladesh dengan $&! India (!4& dan /hailand (!8&.
$!%
Di Indonesia! glaukoma diderita oleh 8& dari total populasi penduduk. Umumnya
penderita glaukoma telah erusia lan)ut. Pada usia 5( tahun! tingkat resiko menderita
glaukoma meningkat sekitar $( &. Hampir separuh penderita glaukoma tidak menyadari
ah*a mereka menderita penyakit terseut.
$!%
Glaukoma sudut teruka adalah entuk glaukoma yang tersering di)umpai! sekitar
(!'.(!4& orang erusia leih dari '( tahun dan %.8& orang erusia leih dari 4( tahun
diperkirakan mengidap glaukoma sudut teruka.
$!%
%. Faktor *esiko
Glaukoma sudut teruka etilogi tidak pasti! dimana tidak didapatkan kelainan yang
merupakan penyea glaukoma.
9
Glaukoma ini didapatkan pada orang yang telah memiliki akat a*aan glaukoma!
seperti6
$. Bakat dapat erupa gangguan 3asilitas pengeluaran cairan mata atau susunan anatomis
ilik mata yang menyempit.
%. ,ungkin diseakan kelainan pertumuhan pada sudut ilik mata depan
" goniodisgenesis#! erupa traekulodisgenesis! iridodisgenesis dan korneodisgenesis
dan yang paling sering erupa traekulodisgenesis dan goniodisgenesis.
%!8
Gambar +. Faktor *esiko Glaukoma Sudut #erbuka Primer
). Pato!enesis
Gamaran patologik utama pada !laukoma
sudut terbuka primer adalah proses degenerati3
di )alinan traekular! termasuk pengendapan
ahan ekstra sel di )alinan dan di a*ah lapisan
endotel kanalis 2chlemm. Hal ini ereda dari
proses penuaan normal. Akiatnya
adalah penurunan drainase humor akueus yang
menyeakan peningkatan tekan intra.okuler.
Peningkatan tekanan intra.okuler mendahului
kelainan diskus optikus dan lapangan pandang
selama ertahun.tahun. *alaupun terdapat
huungan yang )elas antara esarnya tekanan
10
intra.okuler dengan keparahan penurunan penglihatan! e3ek esar tekanan pada
sara3 optikus sangat er7ariasi antar indi7idu. 2eagian orang dapat mentoleransikan
peningkatan tekanan intra.okuler tanpa mengalami kelainan diskus atau lapangan
pandang "hipertensiokuler#+ yang lain memperlihatkan kelainan.kelainan glaukomatosa
pada tekanan intra.okuler InormalJ.
8!'
,ekanisme kerusakan neuron pada glaukoma sudut teruka primer dan
huungannya dengan tingginya tekanan intra.okuler masih diperdeatkan. /eori.teori
utama memperkirakan adanya peruahan.peruahan elemen penun)ang struktural akiat
tekanan intra.okuler di sara3 optikus setinggi lamina kirosa atau si pemuluh yang
memperdarahi kepala=u)ung sara3 optikus. /ekanan intra.okuler yang leih tinggi saat
pertama kali diperiksa erkaitan dengan penurunan lapangan pandang yang leih luas.
Apaila pada pemeriksaan pertama di)umpai penurunan lapangan pandang
glaukomatosa! risiko perkemangan leih lan)ut man)adi )auh leih esar. 9arena
merupakan satu.satunya 3aktor risiko yang dapat dioati! tekanan intra.okuler tetap
men)adi 3okus terapi. /erdapat ukti kuat ah*a kontrol tekanan intra.
okuler memperlamat kerusakan diskus optikus dan pengecilan lapangan pandang.
mekanisme ter)adinya glaukoma sudut teruka adalah adanya hamatan pada )aringan
traekulum sendiri. Akueus humor dengan leluasa mencapai luang < luang
traekulum! tetapi sampai di dalam terentur celah < celah traekulum yang sempit!
hingga akuos humor tidak dapat keluar dari ola mata yang eas.
8!'
,utasi pada lokus $5 dalam genom manusia se)auh ini telah diidenti3ikasi
memiliki huungan dengan glaukoma sudut teruka primer. Empat gen telah
diidenti3ikasi antara lain6 MYOC gene (chromosome 1q21-q31)! coding for the
glycoprotein myocilin that is found in the trabecular meshor! and other ocular tissues"
the O#$% gene on chromosome 1&p" hich codes for optineurin" the '()3* gene on
chromosome +q22" and the %$,- gene on chromosome 1.q13/3. Dari keempat ini!
MYOC adalah gen paling sering ermutasi dalam glaukoma sudut teruka primer6
penelitian terhadap pasien yang tidak erhuungan glaukoma sudut teruka primer
menemukan mutasi myocilin di setidaknya '& dari orang de*asa. 2e)umlah mutasi yang
ereda telah di)elaskan dalam gen MYOC! meskipun 3ungsi normal myocilin dan
perannya dalam menyeakan glaukoma masih elum sepenuhnya dapat ditentukan.
8!'
Penggunaan steroid topikal )uga erperan dalam peningkatan tekanan intra
okuler+ steroid poten memiliki kecenderungan leih esar untuk meningkatkan /I0.
11
9ecenderungan ini leih ditandai pada pasien dengan glaukoma sudut teruka primer.
2teroid sistemik )auh kurang rentan menyeakan ele7asi /I0! tapi sustansial! mungkin
tergantung dosis. 2ehingga dian)urkan skrining untuk semua pasien yang menggunakan
steroid sistemik! terutama deksametason. ,ekanisme yang tepat dari respon steroid
elum pasti! tetapi mungkin dimediasi oleh peningkatan produksi myocilin trabecular
meshor! cell.
8!'
F. Ge,ala Klinis
Glaukoma primer yang kronis dan er)alan lamat sering tidak diketahui ila
mulainya! karena keluhan pasien amat sedikit atau samar. ,isalnya mata seelah terasa
erat! kepala pening seelah! kadang.kadang penglihatan kaur dengan anamnesa tidak
khas. Pasien tidak mengeluh adanya halo dan memerlukan kacamata koreksi untuk
presiopia leih kuat dianding usianya. 9adang.kadang ta)am penglihatan tetap normal
sampai keadaan glaukomanya sudah erat.
$!%
Pada akhirnya akan ter)adi penyempitan lapang pandang yang menyeakan
penderita sulit melihat enda.enda yang terletak di sisi lain ketika penderita melihat
lurus ke depan " diseut penglihatan tero*ongan#.
$!%
G. Pemeriksaan
2-+
Untuk mendiagnosis glaukoma dilakukan se)umlah pemeriksaan yang rutin
dilakukan pada seseorang yang mengeluh rasa nyeri di mata! penglihatan dan ge)ala
prodromal lainnya. Pemeriksaan yang dilakukan secara erkala dan dengan leih dari
satu metode akan leih ermakna diandingkan )ika hanya dilakukan $ kali
pemeriksaan.Pemeriksaan terseut meliputi6
a. /a)am penglihatan
Pemeriksaan keta)aman penglihatan ukan merupakan cara yang khusus
untuk glaukoma! namun tetap penting! karena keta)aman penglihatan yang aik!
misalnya A=A elum erarti tidak glaukoma.
. /onometri
Eentang tekanan intraokular normal adalah $(.%$ mmHg. Pada usia lan)ut!
rerata tekanan intraokularnya leih tinggi sehingga atas atasnya adalah %' mmHg.
/ekanan ola mata untuk satu mata tak selalu tetap! tetapi dapat dipengaruhi seperti
pada saat ernapas mengalami 3luktuasi $.% mmHg dan pada )am 5.4 pagi paling
12
tinggi! siang hari menurun! malam hari naik lagi. Hal ini dinamakan 7ariasi diurnal
dengan 3luktuasi 8 mmHg.
"$!A#
,enurut Langley dan ka*an.ka*an! pada glaukoma primer sudut teruka
terdapat empat tipe 7ariasi diurnal yaitu $# 1lat type! /I0 sama sepan)ang hari+
%# 1alling type! puncak /I0 terdapat pada *aktu angun tidur+ 8# Eising type!
puncak /I0 didapat pada malam hari+ '# Doule 7ariation+ puncak /I0 didapatkan
pada )am > pagi dan malam hari. ,enurut Do*ney! )ika pada seuah mata
didapatkan 7ariasi diurnal meleihi 5 mmHg ataupun selalu terdapat peredaan /I0
seesar ' mmHg atau leih maka menun)ukan kemungkinan suatu glaukoma primer
sudut teruka! meskipun /I0 normal.
/onometri diperlukan untuk memeriksa tekanan intraokuler. Ada 8 macam
tonometri! yaitu6
$. Digital
,erupakan teknik yang paling mudah dan murah karena tidak memerlukan
alat. @aranya dengan melakukan palpasi pada kelopak mata atas! lalu
memandingkan tahanan kedua ola mata terhadap tekanan )ari. Hasil
pemeriksaan ini diinterpretasikan seagai /.N yang erarti tekanan normal! /
n?$ untuk tekanan yang agak tinggi! dan / n.$ untuk tekanan yang agak rendah.
/ingkat ketelitian teknik ini dianggap paling rendah karena penilaian dan
interpretasinya ersi3at su)ekti3.
%. /onometer 2chiotC
/onometer 2chiotC ini entuknya sederhana! mudah dia*a! gampang digunakan
dan harganya murah. Pasien tidur terlentang tanpa menggunakan antal! dan
dieri anestesi local "pantokain# pada kedua mata. Dengan pasien menatap lurus
ke depan! kelopak mata ditahan agar tetap teruka dengan menarik kulit palpera
dengan hati.hati pada tepian orita. /onometer diturunkan oleh tangan lainnya
13
sampai u)ung cekung laras menyentuh kornea. Dengan gaya yang ditetapkan
dengan ean terpasang! ton)olan plunger eru)ung tumpul menekan pada kornea
dan sedikit melekukkan pusat kornea. /ahanan kornea! yang seanding dengan
tekanan inraokuler! akan mendesak plunger ke atas. 2e*aktu ergeser ke atas
didalam selongsong! plunger menggeser )arum penun)uk skala. ,akin tinggi
tekanan intraokuler! makin esar tahanan kornea terhadap indentasi! makin tinggi
pula geseran plunger ke atas! sehingga makin )auh menggeser )arum penun)uk
skala. Pemacaan skala disesuaikan dengan kalirasi dari Keiger.Ausschlag 2cale
yang diter)emahkan ke dalam tekanan intraokuler.
Gambar .. Pemeriksaan den!an #onometri S/"iot0
8. /onometer Aplanasi Goldmann
Alat ini cukup mahal dan tidak praktis!
selain itu memerlukan slitlamp yang )uga
mahal. Dengan alat ini! kekakuan sclera
dapat diaaikan sehingga hasil yang
didapatkan men)adi leih akurat. 2etelah
anestesi lokal dan pemerian 3lourescein!
pasien duduk di depan slitlamp dan
tonometer disiapkan. Agar dapat melihat 3lourescein! dipakai 3ilter coalt lue
dengan penyinaran paling terang. 2etelah memasang tonometer didepan kornea!
pemeriksa melihat melalui slitlamp okuler saat u)ungnya erkontak dengan
kornea. 2euah percounter alance yang dikendalikan dengan tangan menguah.
uah ean yang dierikan pada u)ung tonometer. 2etelah erkontak! u)ung
tonometer meratakan agian tengah kornea dan menghasilkan garis 3lourescein
melingkar tipis. 2euah prisma di u)ung 7isual memecah lingkaran ini men)adi
14
dua setengah lingkaran yang tampak hi)au melalui okuler slitlamp. Bean
tonometer diatur secara man ual sampai kedua setengah lingkaran terseut tepat
ertumpuk.
Gambar 1. Goldmann Applanation Pattern
c. Gonioskopi
Gonioskopi sangat penting untuk ketepatan diagnosis glaukoma. Gonioskopi dapat
menilai lear sempitnya sudut ilik mata depan. Pemeriksaan ini seaiknya dilakukan
pada semua pasien yang menderita glaukoma! pada semua pasien suspek glaukoma!
dan pada semua indi7idu yang diduga memiliki sudut ilik mata depan yang sempit.
Dengan gonioskopi dapat diedakan glaukoma sudut tertutup dan glaukoma sudut
teruka! )uga dapat dilihat adanya perlekatan iris agian peri3er kedepan "peripheral
anterior sinechiae#
Pada gonioskopi terdapat 5 area spesi3ik yang die7aluasi di semua kuadran yang
men)adi penanda anatomi dari sudut ilik mata depan yang dilihat pada prisma
goniolen 6 $# Iris peri3er! khususnya insersinya ke adan siliar. %# Pita adan siliar!
iasanya tampak au.au atau coklat. 8# 2clera spur! iasanya tampak seagai garis
putih prominen di alas pita adan shier. '# /raekulum mesh*ork . 5# Garis
2ch*ale! suatu tepi putih tipis tepat di tepi traekula ,esh*ork. Dengan lensa
goniskopi dapat melihat keadaan sudut ilik mata yang dapat menimulkan
glaukoma. Pemeriksaan ini dilakukan dengan meletakkan lensa sudut "goniolens# di
15
dataran depan kornea setelah dierikan anestesi local. Lensa ini dapat digunakan
untuk melihat sekeliling sudut ilik mata dengan memutarnya 8A( dera)at.Nilai
dera)at (! ila terlihat struktur sudut dan terdapat kontak kornea dengan iris "sudut
tertutup#! dera)at $ ila tidak terlihat L agian )alinan traekulum seelah elakang
dangaris 2ch*ale terlihat diseut sudut sangat sempit! dera)at % ila seagian kanal
2chlem terlihat! dera)at 8 elakang kanal 2chlemm dan skleral spur masih terlihat!
dera)at ' adan siliar terlihat "sudut teruka#
Gambar 2. Pemeriksaan Gonioskopi
d. Lapang Pandang "Perimetri#
Mang termasuk ke dalam pemeriksaan ini adalah lapangan pandang sentral dan
lapangan pandang peri3er. Pada stadium a*al! penderita tidak akan menyadari
adanya kerusakan lapangan pandang karena tidak mempengaruhi keta)aman
penglihatan sentral. Pada tahap yang sudah lan)ut! seluruh lapangan pandang rusak
dengan ta)am penglihatan sentral masih normal sehingga penderita seolah.olah
melihat melalui suatu teropong "tunnel 7ision#.
Gambar 3. Pemeriksaan 4apan! Pandan!
16
e. 03talmoskopi
Pada pemeriksaan o3talmoskopi! yang harus diperhatikan adalah keadaan papil
sara3 optik. Peruahan yang ter)adi pada papil dengan glaukoma adalah penggaungan
"cupping# dan degenerasi sara3 optik "atro3i#. -ika terdapat penggaungan leih dari
(!8 dari diameter papil dan tampak tidak simetris antara kedua mata! maka harus
di*aspadai adanya ekska7asio glaukoma. Diskus optikus normal. Lihat atas tegas
dari diskus optikus! demarkasi yang )elas dari NcupB! dan *arna pink cerah dari sisi
neuroretinal.
Gambar 15. Kerusakan Sara& 6ptikus pada Glaukoma
3. /onogra3i
/onogra3i dilakukan untuk mengukur anyaknya cairan aDuos yang
dikeluarkan melalui traekula dalam satu satuan *aktu. Dengan tonogra3i diukur
dera)at penurunan tekanan ola mata ila dierikan tekanan dengan tonometer schiotC.
/onometer yang dipakai adalah semacam tonometer schiotC dan ersi3at elektronik
yang merekam tekanan ola mata selama ' menit dan erguna untuk mengukur
pengaliran keluar cairan air mata. Pada tonogra3i terlihat kur7a 3asilitas pengeluaran
cairan ilik mata! )uga terlihat pulsasi nadi intraocular. Nilai tonogra3i @O(! $P adalah
normal! ila @ kurang dari (!$P maka keadaan ini dicurigai menderita glaukoma.
17
g. U)i Pro7okasi
/es ini dilakukan pada keadaan dimana seseorang dicurigai menderita
glaukoma. Untuk glaukoma sudut teruka! dilakukan tes minum air! pressure
congestion test ! dan tes steroid. 2edangkan untuk glaukoma sudut tertutup! dapat
dilakukan tes kamar gelap! tes memaca dan tes midriasis.
U)i lain pada glaucoma 6
F U)i 9opi
Penderita meminum $.% mangkok kopi pekat! ila tekanan ola mata naik $5. %(
mmHg setelah minum %(.'( menit menun)ukkan adanya glaukoma.
F U)i ,inum Air
2eelum makan pagi tekanan ola mata diukur dan kemudian pasien disuruh minum
dengan cepat $ liter air. /ekanan ola mata diukur setiap $5 menit. Bila tekanan ola
mata naik P.$5 mmHg dalam *aktu '5 menit pertama menun)ukkan pasien
menderita glaukoma.
F U)i 2teroid
Pada pasien yang dicurigai adanya glaukoma terutama dengan ri*ayat
glaukoma simpleks pada keluarga! diteteskan etametason atau deksametason (!$&
8.' kali sehari. /ekanan ola mata diperiksa setiap minggu. Pada pasien erakat
glaukoma maka tekanan ola mata akan naik setelah % minggu.
F U)i :ariasi Diurnal
Pemeriksaan dengan melakukan tonometri setiap %.8 )am sehari penuh!selama 8
hari iasanya pasien dira*at. Nilai 7ariasi harian pada mata normal adalah antara %.
' mmHg! sedang pada glaukoma sudut teruka 7ariasi dapatmencapai $5.%( mmHg.
Peruahan '.5 mmHg sudah dicurigai keadaan patologik.
F U)i 9amar Gelap
Pada u)i ini dilakukan pengukuran tekanan ola mata dan kemudian pasien
dimasukkan ke dalam kamar gelap selama A(.>( menit. Pada akhir >( menit tekanan
ola mata diukur. 55& pasien glaukoma sudut teruka akan menun)ukkan hasil yang
positi3! naik P mmHg.
F U)i pro7okasi pilokarpin
/ekanan ola mata diukur dengan tonometer! penderita dieri pilokarpin $&selama $
minggu ' kali sehari kemudian diukur tekanannya.
H. %ia!nosis
18
Pada anamnesa tidak khas! seperti mata seelah terasa erat! kepala pening
seelah! kadang.kadang penglihatan kaur. Pasien tidak mengeluh adanya halo dan
memerlukan kaca mata koreksi untuk presiopia leih kuat dianding usianya.
,asalah utama dalam mendeteksi glaukoma sudut teruka primer adalah tidak
adanya ge)ala sampai stadium akhir. ,ulai timulnya ge)ala glaukoma primer
sudut teruka agak lamat yang kadang.kadang tidak disadari oleh penderita
sampai akhirnya erlan)ut dengan keutaan. 2e*aktu pasien menyadari ada
pengecilan lapangan pandang! iasanya telah ter)adi pencekungan glaukomatosa
yang ermakna. ,ata tidak merah atau tidak terdapat keluhan! yang
mengakiatkan terdapat gangguan susunan anatomis dan 3ungsi tanpa disadari oleh
penderita.

Pada glaukoma sudut teruka! kerusakan lapangan pandang mata dimulai
dari tepi lapangan pandang dan lamat laun meluas ke agian tengah. Dengan
demikian penglihatan sentral "3ungsi macula# ertahan lama! *alaupun penglihatan
peri3er sudah tidak ada sehingga penderita terseut seolah.olah melihat melalui
teropong "tunnel 7ision#.
%
Diduga glaukoma primer sudut teruka diturunkan secara dominan atau resesi3
pada 5(& penderita sehingga ri*ayat keluarga )uga penting diketahui dalam
menggali ri*ayat penyakit.
9ita harus *aspada terhadap glaukoma sudut teruka pada orang.orang 6 erumur
'( tahun atau leih! penderita diaetes mellitus! pengoatan kortikosteroid lokal
atau sistemik yang lama dan dalam keluarga ada penderita glaukoma! miopia
tinggi.
Pemeriksaan /onometri ila antara kedua mata! selalu terdapat peredaan tensi
intraokular ' mmHg atau leih! maka itu menun)ukkan glaukoma sudut teruka.
Pemeriksaan lapang pandangan
Pada glaukoma yang masih dini! lapang pandangan peri3er elum menun)ukkan
kelainan! tetapi lapang pandangan sentral sudah menun)ukkan adanya ermacam.
macam skotoma. -ika glaukomanya sudah lan)ut! lapang pandangan peri3er )uga
memerikan kelainan erupa penyempitan yang dimulai dari agian nasal atas.
Pemeriksaan o3talmoskopi
Pada glaukoma sudut teruka! didalam sara3 optik didapatkan kelainan degenerasi
yang primer! yaitu diseakan oleh insu3isiensi 7askuler.
19
Pemeriksaan gonioskopi
Pada glaukoma sudut teruka sudutnya normal. Pada stadium yang lan)ut! ila
telah timul goniosinechiae " perlengketan pinggir iris pada kornea atau traekula #
maka sudut dapat tertutup.
/es pro7okasi
tes minum air kenaikan tensi P.> mmHg! mencurigakan! $( mmHg pasti
patologis
tes steroid kenaikan P mmHg menun)ukkan glaukoma
pressure congesti7e test kenaikan > mmHg atau leih! mencurigakan .
sedangkan $$ mmHg pasti patologis.
$!%!8!5
$. %ia!nosis Bandin!
a. Glaukoma Sekunder Sudut #erbuka
Glaukoma pigmentasi
2indrom ini tampaknya diseakan oleh degenerasi epitel pigmen iris dan korpus
siliaris. Granula pigmen terkelupas dari iris akiat 3riksi dengan serat.serat Conular
di a*ahnya sehingga ter)adi transiluminasi iris. Pigmen mengendap dipermukaan
kornea posterior "0ru!enberg1s spindle# dan tersangkut di )alinan traekular!
mengganggu aliran keluar humor aDuos. 2indrom ini ter)adi paling sering pada pria
miopia usia antara %5.'( tahun yang memiliki ilik mata depan yang dalam dengan
sudut ilik mata yang lear.
8!'
2indrom pseudo.eQ3oliasi
Pada sindrom eks3oliasi! di)umpai endapan.endapan ahan erserat mirip serpihan
di permukaan lensa anterior "ereda dengan eks3oliasi kapsul lensa se)ati akiat
pa)anan terhadap radiasi in3ramerah! yakni Iglass bloer cataractJ#!prosesus
siliaris! Conula! permukaan posterior iris! dan di )alinan traekular "disertai
peningkatan pigmentasi#. Penyakit ini iasanya di)umpai pada orang erusia leih
dari A5 tahun.
8!'
Glaukoma akiat steroid
9ortikosteroid topikal dan periokular dapat menimulkan se)enis glaucoma yang
mirip dengan glaukoma primer sudut teruka! terutama pada indi7idu dengan
20
ri*ayat penyakit ini pada keluarga dan akan memperparah peningkatan tekanan
intraokuler pada para pengidap glaukoma primer sudut teruka. Hal
inikemungkinan diseakan karena meningkatnya deposit mukopolisakarida yang
terdapat pada humor aDuos sehingga drainasenya terganggu.
8!'
Glaukoma 1akolitik
2eagian katarak stadium lan)ut dapat mengalami keocoran kapsul lensa anterior!
sehingga protein.protein lensa yang mencair masuk ke ilik mata depan. -alinan
traekular men)adi oedema dan tersumat oleh protein.protein lensa dan
menimulkan peningkatan mendadak tekanan intraokular.
8!'
b. Hipertensi 6kuler
Pasien dengan hipertensi okular memperlihatkan peningkatan tekanan
intraokular secara signi3ikan dalam eerapa tahun tanpa memperlihatkan
tanda.tanda adanya kerusakan ner7us optik ataupun gangguan lapangan
pandang. Diagnosis ini secara umum ditegakkan )ika didapatkan kenaikan /I0
di atas %$ mmHg sesuai dengan rata.rata /I0 dalam populasi. Beerapa dari
pasien ini akan menun)ukan peningkatan tekanan intraokular tanpa lesi
glaukoma! tetapi eerapi dari mereka akan menderita glaukoma sudut
teruka.
/. Glaukoma #ekanan 7ormal (#ekanan *enda")
Pasien dengan glaukoma tekanan rendah memperlihatkan peningkatan
peruahan glaukomatosa pada diskus optik dan de3ek lapangan pandang tanpa
peningkatan tekanan intraokular. 9amal dan Hitchings menetapkan eerapa
kriteria yaitu6
/ekanan intraocular rata.rata adalah %$ mmHg dan tidak pernah meleihi
%' mmHg.
Pada pemeriksaan gonioskopi didapatkan sudut ilik mata depan teruka.
Gamaran kerusakan diskus optikus dengan cupping glaumatosa yang
disertai de3ek lapangan pandang.
9erusakan glaumatosa yang progressi7e.
Pasien.pasien ini susah diterapi karena penanganan terapinya tidak er3okus
pada kontrol tekanan intraokular.

21
8. Penatalaksanaan
Prinsip dari pengoatan glaukoma yaitu untuk mengurangi produksi humor akueus
dan meningkatkan sekresi dari humor akueus sehingga dapat menurunkan tekanan
intraokuler. Pengoatan glaucoma sudut teruka dierikan secara teratur dan
pemedahan hanya dilakukan ila pengoatan tidak mencapai hasil memuaskan
$!%
.
Pengoatan dengan oat.oatan yaitu 6
,iotik 6
o Pilokarpin %.'&! 8.A kali $ tetes sehari meningkatkan pengeluaran air mata
<out3lo*
o Eserin R.$ &! 8.A kali $ tetes sehari meningkatkan pengeluaran air mata <
out3lo*
Pemeriannya disesuaikan dengan 7ariasi diurnal yaitu diteteskan pada *aktu tekanan
intaokuler menaik.
E3ek samping 6 meskipun dengan dosis yang dian)urkan hanya sedikit yang diasorpsi
ke dalam sirkulasi sistimik! dapat ter)adi mual dan nyeri adomen. Dengan dosis leih
tinggi dapat menyeakan keringat erleih! sal7ias! tremor! radikardi! hipotensi.
2impatomimetik
o Epine3rin (!5.%&! $.% kali $ tetes sehari menghamat produksi humor
aDuos
E3ek samping 6 pingsan! menggigil! erkeringat! sakit kepala! hipertensi.
Beta <locker
o /imolol maleate (!%5.(!5(&! $.% kali tetes sehari menghamat produksi
humor aDuos
E3ek samping 6 hiptensi! radikardi! sinkop! halusinasi! kamuhnya asma! payah
)antung kongesti3.
Nadi harus dia*asi terus! pada *anita hamil harus dipertimangkan dulu seelum
memerikannya.
Carbonic anhidrase inhibitor
o AsetaColamid %5( mg! ' Q $ talet "menghamat produksi humor aDuos#
E3ek samping 6 poliuria! anoreksia! muntah! mengantuk! tromositopenia!
granulositopenia kelainan gin)al
2eelumnya pasien harus dierikan edukasi untuk memahami ah*a pengoatan
glaucoma sudut teruka adalah suatu proses seumur hidup dan ah*a penilaian ulang
secara teratur sangat penting dilakukan oleh dokter spesalis mata.
%!5
Dimulai dengan oat penghamat adrenergic-beta topical kecuali apaila terdapat
kontraindikasi pemakaiannya. Epine3rin "atau dipi7e3rin# dan pikokarpin merupakan
pilihan utama. Apaila tekanan intraocular elum dapat dikontrol secara e3ekti3 denga
22
terapi topical atau tekanan intraokuler masih leih dari %$ mmHg! mungkin diperlukan
traekuloplasti dengan laser. AsetaColamid oral iasanya dierikan setelah tindakan.
tindakan terseut dilakukan atau! dalam penatalaksanaan )angka pan)ang! pasien tidak
dapat dioperasi.
%!8!5
P)MB)%AHA7
/indakan operasi dilakukan erdasarkan indikasi yaitu 6
/ekanan intraokuler tidak dapat dipertahankan di *ah %% mmHg
Lapangan pandang terus mengecil
0rang sakit tidak dapat dipercaya tentang pemakaian oatnya
/idak mampu eli oat
/idak tersedia oat.oat yang diperlukan
-enis. )enis pemedahan 6
$. Laser /raeculoplasty
Dilakukan pada glaucoma sudut teruka. 2inar laser "iasanya argon# ditemakkan ke
anyaman traekula sehingga seagian anyaman mengkerut. 9erutan ini dapat
mempermudah aliran keluar cairan aDuos. Pada eerapa kasus!terapi medikamentosa
tetapdiperlukan. /ingkat keerhasilan dengan argon laser traeculoplasty mencapai
45&. 9arena adanya proses penyemuhan luka maka kerutan ini hanya akan
ertahan selama % tahun.
8
Gambar 11. 4aser #rabe/uloplast
%. Pemedahan 1iltrasi
Indikasi6 Pemedahan 3iltrasi dilakukan kalau glaukoma akut sudah erlangsung lama
atau penderita sudah masuk stadium glaukoma kongesti3 kronik.
23
#repanasi )lliot6 seuah luang kecil erukuran $!5 mm diuat di daerah kornea.
skleral! kemudian ditutup oleh kon)ungti7a dengan tu)uan agar aDuoeus mengalir
langsung dari ilik mata depan ke ruang sukon)ungti7a.
Sklerektomi S/"eie 6 kornea.skleral dikauterisasi agar luka tidak menutup kemali
dengan sempurna! dengan tu)uan agar aDuoeus mengalir langsung dari ilik mata
depan ke ruang sukon)ungti7a.
#rabekulektomi yaitu dengan mengangkat traekulum sehingga terentuk celah
untuk mengalirkan cairan mata masuk ke dalam kanal 2chlemm.
Pengoatan glaukoma sudut teruka dierikan secara teratur dan pemedahan hanya
dilakukan ila pengoatan tidak mencapai hasil memuaskan.
8
Gambar 12. #rabekulektomi
K. Komplikasi
9ontrol tekanan intraokular yang )elek akan menyeakan semakin rusaknya ner7us
optik dan semakin menurunnya 7isus sampai ter)adi keutaan.
%
4. Pro!nosis
/anpa pengoatan! glaukoma dapat mengakiatkan keutaan total. Apaila oat tetes anti
glaukoma dapat mengontrol tekanan intraokular pada mata yang elum mengalami
kerusakan glaukomatosa luas! prognosis akan aik. Apaila proses penyakit terdeteksi
dini seagian esar pasien glaukoma dapat ditangani dengan aik.
5
24
BAB I:
9E2I,PULAN
Glaukoma merupakan sekelompok penyakit neurooptic yang
menyeakankerusakan serat optik "neuropati optik#! yang ditandai dengan kelainan atau
atro3i papilner7us opticus yang khas! adanya ekska7asi glaukomatosa! serta kerusakan
lapangpandang dan iasanya diseakan oleh e3ek peningkatan tekanan intraokular seagai
3aktor risikonya.
@amera occuli anterior "@0A# dan produksi humor aDuous merupakan
struktur penting dalam huungannya dengan pengaturan tekanan intraokuler. @amera
occulianterior dientuk oleh persamungan antara kornea peri3er dan iris. Bagian mata
yangpenting dalam glaukoma adalah sudut 3iltrasi. 2udut 3iltrasi ini erada dalam
limuskornea. Bagian terpenting dari sudut 3iltrasi adalah traekula.
/iga Proses Produksi Humor ADuous oleh proc. @iliar "epitel ciliar# yaitu6/ransport
akti3 "sekresi#! ultra3iltrasi dan di3usi. Humor akuous keluar dari @amera occulianterior
melalui dua )alur kon7ensional ")alur traekula# dan )alur u7eosklera ")alur nontraekula#.
Glaukoma sudut teruka primer adalah neuropati optica yang kronis! progresi3 lamat!
dengan kerusakan syara3 optik yang tampak pada diskus optikus dan de3ek lapang pandang.
Glaukoma sudut teruka sekunder adalah glaukoma yang tidak diketahui
penyeanya. Dapat diseakan atau dihuungkan dengan keadaan.keadaan atau penyakit
yang telah diderita seelumnya atau pada saat itu! yang dapat menyeakan ter)adinya
peningkatan tekanan intaokuler.
Pemeriksaan penun)ang 6 pemeriksaan 7isus! /onometri! Gonioskopi! Lapang
pandang! 03talmoskopi! /onogra3i! /es pro7okasi. Penatalaksaan Glaukoma dapat
melalui /erapi ,edikamentosa "mengurangi produksi akueus humor dan mempercepat
sekresi akueus humor#! /indakan Pemedahan dan dapat )uga /erapi Laser.
25
DA1/AE PU2/A9A
$. Ilyas! 2idarta.%((>.Glaukoma.Ilmu Penyakit ,ata 1akultas 9edokteran Uni7ersitas
Indonesia. Edisi 8. Balai Penerit 19UI 6 -akarta. Hal %$%.%$4.Ed.%
%. Gi)ana! Nana. $>P8. 2lmu #enya!it Mata. -akarta. Hal.$A4.$44
8. :aughan! Daniel.%((( .3lau!oma dalam Opthamologi 4mum. -akarta 6 Gidya
,edika.Hal. %%(.%8>
'. Eoin and @otran. %((5/ #athologic 5asis of (isease ed/ 6. Philadelphia 6 Else7ier
2aunders. Page $'''.$''5.
5. ,ans)oer! Arie3. %(((. 3lau!oma 0ronis dalam 0apita 7ele!ta 0edo!teran. -akarta 6
,edia Aesculapius. Hal. A$.A%
26

Anda mungkin juga menyukai