Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN PRAKTIK

KLINIS
(DIAGNOSIS & TERAPI)

Abses Cerebri
No. Dokumen

No. Revisi

Tanggal Terbit

PENGERTIAN

ANAMNESIS

Halaman
Ditetapkan
Direktur Utama

Dr. Bambang Wibowo, SpOG (K)


NIP. 196108201988121001
Suatu infeksi supuratif yang melibatkan parenkim otak,
diselubungi kapsul dan terlokalisir pada satu atau lebih area di
dalam otak.

Gejala dan tanda yang paling sering adalah :


nyeri kepala, kejang dan defisit neurologis fokal.
Gejala-gejala gangguan neurologis tergantung dari
daerah korteks dan subkortokal otak yang terlibat
seperti : hemiparesis, disfasia dan defisit visual, serta
perubahan mental. Nausea dan muntah yang mungkin
dikarenakan oleh adanya tekanan tinggi intracranial,
kurang lebih separo dari pasien mengalami keluhan
demam, yang mana dikaitkan dengan fase invasi
abses dan biasanya mempunyai temperatur yang
(< 38 0C)

tidak terlalu tinggi

PEMERIKSAAN FISIK

Trias abses otak klasik adalah : peningkatan tekanan


intracranial (TIK), defisit neurologis fokal dan demam.
1. Abses
Lobus
Frontalis
:
Nyeri
kepala,
mengantuk, inatensi dan gangguan fungsi mental
umum. Hemiparesis kontralateral disertai kejang
motorik dan kelainan wicara (lesi di hemisfer
dominan) adalah tanda neurologis yang sering
dijumpai. Dapat dijumpai anosmia unilateral dan
eksoftalmus ringan.
2. Abses

lobus

frontoparietalis

atau

lobus

temporal : Gangguan fungsi luhur (inatensi atau


disfasi) disertai gangguan lapang pandang.

3. Abses lobus temporalis : Nyeri kepala awalnya


disisi yang sama dengan abses dan terlokalisasi di
region frontotemporalis. Jika abses terdapat di
lobus temporalis dominan, akan timbul afasia
anomik (kesulitan menamai sesuatu). Tanda khas
abses

lobus

temporalis

kanan

adalah

kudrantanopsia homonym atas. Defisit motorik


atau sensorik ekstremitas kontralateral biasanya
minimal,

walaupun

dapat

diamati

adanya

kelemahan wajah bagian bawah dan lidah.


4. Abses lobus oksipitalis : hemianopsia homonim,
inatensi, mengantuk dan stupor
5. Abses serebelar : Sering dijumpai nistagmus
dengan arah deviasi konjugat ke arah lesi. 'motorik
ekstremitas perlahan menjadi hipotoni, dan terjadi
inkoordinasi ipsilateral disertai ketidakmampuan
melakukan

gerakan-gerakan

tangkas.

Gejala

lainnya berupa kaku tengkuk, nyeri kepala dan


retraksi kepala kearah lesi. Tanda defisit serebelar
menandakan tingkat keparahan kasus.
6. Abses batang otak : menyebabkan kelumpuhan
saraf-saraf kranialis.

KRITERIA
DIAGNOSIS

Terdapat kesesuaian antara anamnesis dengan pemeriksaan fisik


dengan hasil pemeriksaan penunjang.

DIAGNOSIS KERJA

Abses Serebri

DIAGNOSIS
BANDING

1. Tumor intrakranial
Abses
intrakranial

otak
dimana

dapat

menyerupai

keduanya

tumor

memperlihatkan

adanya defisit neurologi fokal dan progresif. Tetapi


adanya riwayat infeksi dan tampilan pada CT Scan
biasanya dapat membedakan keduanya.
2. Meningitis
Infeksi

otak

pada

awalnya

akan

menimbulkan serebritis fokal yang menyerupai

meningitis

dengan

demam,

sakit

kepala

dan

meningismus. Tetapi perkembangan lengkap dari


abses umumnya akan memperlihatkan adanya
efek massa dengan tanda fokal dan papiledema.
3. Subdural hematom kronik
Adanya

riwayat

trauma

tanpa

adanya

riwayat infeksi serta gambaran khas subdural


hematom

pada

CT

Scan

atau

MRI

dapat

membedakan keduanya.
4. Subdural empiema
Subdural
menyerupai

abses

empiema
serebral.

dapat
Keduanya

sangat
dapat

dibedakan dengan MRI atau CT Scan.


5. Tuberkuloma
Adanya riwayat infeksi tuberkulosis disertai
gambaran CT Scan dapat membantu membedakan

PEMERIKSAAN
PENUNJANG

TERAPI

KOMPETENSI
KOMPETENSI PPDS

EDUKASI

keduanya.
a. Pemeriksaan darah rutin (LED, leukosit)
b. Kultur darah
c. Pemeriksaan gula darah sewaktu
e. X Foto ( Rontgent ) tergantung fokus infeksinya bisa
didapat tanda tanda radang pada sinus paranasal,
mastoid dan paru
f. CT Scan Kepala dengan kontras
CT
Scan
didapatkan
gambaran
ring
contrast
enhancement.
g. MRI kepala dengan kontras

Tindakan Bedah Drainase.


Antibiotik yang sesuai; cefalosporin generasi ke III utk gram dan
+ , metronidazol utk kuman anaerob.
Steroid utk mengontrol oedem.
Dokter Bedah Saraf
Merah

Diagnosis
Pengelolaan
Medis
Prosedur
Hindari faktor risiko

Kuning

Hijau

PROGNOSIS

Dubia ad bonam

TINGKAT EVIDENS
INDIKATOR MEDIS
KEPUSTAKAAN

1. Greenberg Mark S. Cerebral Abscess in Handbook of


Neurosurgery. 6th ed,Thieme, New York,2006;217-223
2. Lindsay K, Bone I, Callander R. Neurology and
Neurosurgary Ilustrated. 4nd ed, Churchill Livingstone,
New York,2005;352-355
3. Marshall

RS,

Mayer

SA.

Brain

Abscess

Parameningeal Infections in On Call Neurology. 3


Saunders Elsevier, New York, 2006; 302-306

and
th

ed,

Anda mungkin juga menyukai