Anda di halaman 1dari 27

CLINICAL SCIENCE SESSION

PAP SMEAR

Presentan
Setya Rofiq
Muhammad Prasetyo Putra
Preseptor
Neilvy Ratnadewi,dr., SpOG
SMF OBSTETRY DAN GYNECOLOGY
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BANDUNG
2016
PAP SMEAR

Merupakan suatu cara pemeriksaan


untuk mendeteksi adanya perubahan-
perubahan yang bersifat prekanker
pada daerah serviks.
Manfaat Pap Smear
manfaat dari pemeriksaan Pap Smear
adalah untuk mendeteksi dini tentang adanya
radang pada rahim dan tingkat radangnya, adanya
kelainan degeneratif pada rahim, ada/tidaknya
tanda-tanda keganasan pada rahim, yaitu :
1. Mengetahui penyebab radang (virus, bakteri,
jamur).
2. Untuk menyelidiki infeksi-infeksi tertentu dan
penyakit yang disebarkan secara seksual.
3. Untuk menentukan pengananan dan
pengobatan.
Indikasi Pap Smear
• American Cancer Society (ACS) merekomendasikan
pemeriksaan Pap Smear dilakukan pada :
1. Wanita yang telah menikah/seksual aktif selama tiga
tahun dan/atau sebelum berusia 21 tahun.
2. Wanita yang mempunyai riwayat penyakit seksual
berulang, dilakukan pemeriksaan setiap 6 bulan
3. Wanita yang memulai hubungan seksual saat usia < 18
tahun.
4. Wanita yang mempunyai banyak partner (multiple
partner) seharusnya melakukan tes Pap setiap tahun
• Pada tahun 2003 rekomendasi untuk
skrinning kanker serviks berubah, seorang
wanita harus menjalani pap smear
pertama tiga tahun setelah hubungan
seksual pertama atau pada usia 21 tahun.
Sebelum usia 30 tahun, dianjurkan bahwa
wanita menjalani Pap Smear tahunan,
karena usia ini resiko infeksi HPV
• Program pemeriksaan/skrinning yang dianjurkan untuk kanker
serviks (WHO), skrinning pada setiap wanita minimal satu kali pada
usia 35-40 tahun.

1. Apabila fasilitas tersedia, lakukan tiap 10 tahun pada wanita usia


35-55 tahun.
2. Apabila fasilitas tersedia lebih, lakukan tiap 5 tahun pada wanita
usia 35-55 tahun.
3. Ideal atau optimal, lakukan tiap 3 tahun pada wanita usia 25-60
tahun

Pemeriksaan rutin Pap Smear dapat dihentikan pada usia 70 tahun


pada wanita yang tidak memiliki abnormalitas pada hasil
pemeriksaan Pap Smearnya
Syarat – Syarat Pemeriksaan
Pap Smear
1. Mengisi blanko permintaan secara lengkap.
2. Menyiapkan botol atau tempat untuk etil alkohol 95%
yang dipakai untuk fiksasi.
3. Jangan lakukan pemeriksaan lainnya sebelum
pengambilan sampel.
4. Jangan gunakan lubrikan pada spekulum.
5. Sebaiknya dilakukan diluar menstruasi, kecuali pada
perdarahan vagina abnormal sampel dapat diambil
dengan melakukan tampon vagina sebelum mengambil
sampel.
6. Bila pasien menggunakan obat berupa vagina ovule,
harus dihentikan seminggu sebelum pengambilan sampel.
7. Untuk pasien pasca persalinan, pasca pembedahan, atau
pasca radiasi hanya bisa dilakukan setelah penyembuhan
untuk menghindari adanya sel inflamasi yang dapat
menganggu interpretasi pemeriksaan sitologi.
8. Pada kasus yang dicurigai adanya keganasan
endometrium, disarankan untuk mengambil sampel pada
fornik posterior atau melakukan kerokan pada
endometrium secara langsung.
9. Tidak melakukan pemeriksaan lain sebelum pengambilan
sampel untuk pemeriksaan Pap smear.
10. Dua hari sebelum pemeriksaan, dianjurkan untuk tidak
melakukan douching (mencuci vagina).
11. Sebelum melakukan pemeriksaan, pertama kali akan
diminta untuk mengosongkan kandung kemih.
12. Tidak melakukan pemeriksaan Pap Smear saat sedang
hamil, sebaiknya dilakukan dua atau tiga bulan setelah
melahirkan atau darah nifas sudah bersih.
13. Tidak melakukan hubungan seksual minimal 3x24 jam
Alat dan Bahan
Teknik/Prosedur
1. Spesimen dapat diambil dari sekresi vagina, sekret
serviks, sekret endometrium, dan fornik posterior.
Instrumen yang bisa digunakan adalah Spatula Ayre,
Spatula Szayla dan Citobush. Tempat lokasi yang tepat
adalah daerah squamo collumner junction (SCJ).
2. Pasien tidur pada meja ginekologi secara litotomi.
3. Membuka vagina secara gentle dan memasukkan
spekulum yang telah dibersihkan dengan air hangat
dengan arah vertikal setelah masuk, vagina diputar 90
derajat. Bila ada mukus pada osteum atau krusta
sebaiknya dibersihkan terlebih dahulu.
4. Spesimen diambil dengan spatula atau citobrush. Untuk
meningkatakn ketepatan pemeriksaan disarankan untuk
mengambil dua spesimen untuk tiap pasien.
5. Menghapuskan spesimen pada permukaan gelas objek.
6. Segera masukkan kedalam cairan etil alkohol 95% selama
paling sedikit 30 menit
7. Mengangkat gelas objek dan mengeringkan diudara
terbuka.
8. Untuk kasus yang dicurigai adanya keganasan dan
disarankan untuk mengambil sampel dari fornik posterior
dengan menggunakan gelas pipet. Pada saat
pengambilan sampel pipet digerakkan kekiri dan kekanan
untuk mengambil sampel yang cukup. Sampel dalam pipet
kemudian disemprotkan ke gelas kemudian difiksasi pada
etil alkohol 95% selama 30 menit kemudian dikeringkan
pada udara terbuka dan dikirimkan dalam amplop
beserta blanko pemeriksaan
Positioning
Padded Stirrups
Inspect
Anatomy
Vaginal Speculum
Warm Speculum
Insert Speculum
Squamo-Columnar Junction
Ayers Spatula
• Concave end to fit
the cervix
• Convex end for
vaginal wall and
vaginal pool
scrapings
Sample Cervix
Cytobrush
Make Pap Smear
Spray with Fixative
SR

Anda mungkin juga menyukai