Anda di halaman 1dari 25

ANATOMI SOSIAL

 Apa yang dimaksud dengan Pranata Sosial ?


 Bagaimana Pranata Sosial ini berkembang ?
 Apa yang disebut Stratifikasi Sosial atau
pengelompokan Sosial ? Apa peran dan
bagaimana perkembangannya ?

1
Pranata atau institusi adalah norma atau aturan mengenai suatu
aktivitas masyarakat yang khusus. Norma/aturan dalam pranata
berbentuk tertulis (undang-undang dasar, undang-undang yang berlaku,
sanksi sesuai hukum resmi yang berlaku) dan tidak tertulis (hukum adat,
kebiasaan yang berlaku, sanksinya ialah sanksi sosial/moral (misalkan
dikucilkan)). Pranata bersifat mengikat dan relatif lama serta memiliki
ciri-ciri tertentu yaitu simbol, nilai, aturan main, tujuan, kelengkapan,
dan umur.

Institusi formal dan In-formal adalah suatu institusi yang dibentuk oleh
pemerintah atau oleh swasta yang mendapat pengukuhan secara resmi
serta mempunyai aturan-aturan tertulis/ resmi.

Institusi pemerintah dan Swasta adalah lembaga yang dibentuk oleh


pemerintah berdasarkan suatu kebutuhan yang karena tugasnya
berdasarkan pada suatu peraturan perundang-undangan melakukan
kegiatan untuk meningkatkan pelayanan masyarakat dan meningkatkan
taraf kehidupan
05/13/20
kebahagiaan kesejahteraan
FKU_Unisba 2nd
masyarakat..
pranata SOSIAL
social institution
Kemajuan Sistem sosial dicerminkan oleh kemajuan bentuk social institution
(pranata sosial)
Apa beda Lembaga Sosial dan Organisasi Sosial ?
Social Institution - seluruh struktur dan unsur masyarakat yang mampu “mengatur”
(himpunan norma, sistim nilai, etika sampai aturan formal dan informal) pola
kehidupan dan perikelakuan anggota masyarakat (kelembagaan sosial, social
institution)
Fungsinya : - memberi pedoman perikehidupan individu
- menjaga keutuhan masyarakat
- mengawasi tertib-teratur kehidupan sosial
Prosesnya : - usage – folkways – mores – costum
- pelembagaan birokrasi formal – internalisasi
- prefentif – represif
Prasarananya : - organisasi formal – struktur informal
Identitasnya : - symbol2 penciri, bahasa komunikasi, lingkungan

3
SOCIAL GROUPING
(pengelompokan sosial)

Social Grouping terbentuk karena ada unit-unit


kesatuan individu yg ikatan kehidupan bersamanya
berbeda ikatan satu sama lain
In-group (warga) dan out-group (asing)
Primer dan sekunder
Gemeinschaft dan gesellschaft
Formal dan informal
Membership dan reference
Organized dan Un-organized (demontrasi dan crowd)
Pribumi dan non-pribumi
Kota dan Desa

05/13/20 FKU_Unisba 2nd


Gemeinschaft atau paguyuban adalah pola masyarakat
yang ditandai dengan hubungan anggota-anggotanya
bersifat pribadi (senasib-sepenanggungan), sehingga
menimbulkan ikatan yang sangat mendalam dan batiniah,
misalnya pola kehidupan masyarakat pertanian umumnya
bersifat komunal yang ditandai dengan ciri-ciri
masyarakat yang homogen, hubungan sosialnya bersifat
personal, saling mengenal, serta adanya kedekatan
hubungan yang lebih intim.

Gesselschaft atau patembayan yaitu masyarakat yang


kehidupan anggotanya lebih mengutamakan kepentingan
pribadi, kelompok, atau golongan, yang memperhitungkan
untung rugi keberadaannya.

05/13/20 FKU_Unisba 2nd


Perbedaan Gemeinschaft dan Gesellschaft
Gemeinschaft Gesellschaft

Adanya hubungan
Hubungan antaranggota bersifat formal
perasaan kasih sayang

Adanya keinginan untuk


Memiliki orientasi ekonomi dan tidak
meningkatkan
kekal
kebersamaan
Tidak suka menonjolkan
Memperhitungkan nilai guna (utilitarian)
diri
Selalu memegang teguh
Lebih didasarkan pada kenyataan
adat lama yang
sosial
konservatif
Terdapat ikatan batin
yang kuat antar anggota

Hubungan antaranggota
bersifat informal

05/13/20 FKU_Unisba 2nd


Interaksi Sosial dan Stratifikasi Sosial

Dinamika sosial makin penting daripada hanya


mengetahui struktur sistem sosial secara statis
(stratifikasi, bentuk kelembagaan, peran, simbol dll)
Berbagai jenis hubungan pengaruh mempengaruhi
anggota masyarakat dan/atau masyarakat satu dengan
lainnya yang memberikan perubahan sosial.
Interaksi sosial tidak selalu melibatkan kepentingan
interaksi pribadi
Perubahan sosial (politik, ekonomi, budaya) diakibatkan
oleh adanya interaksi sosial
Faktor-faktor interaksi sosial a.l : empati, simpati,
sugesti, imitasi

05/13/20 FKU_Unisba 2nd


GROUPING DAN STRATIFIKASI

External looking (makro) Internal looking (mikro)


Social change’s karena Social change’s karena
interaksi sosial (kontak dan internal factor seperti: konflik
komunikasi) pembaharuan, segregasi
Kategori statistik sosial dan Kategori hirarhis dan “role”
performance kelompok dalam sistem sosial
Melahirkan peradaban, nilai Peranan values system, adat
universal kemanusiaan dan –istiadat, kebudayaan dan
globalisasi kesukuan (etnis - localized)
Berawal dari keragaman Berawal dari satu menjadi
menjadi kesatuan beragam

05/13/20 FKU_Unisba 2nd


STRATIFIKASI SOSIAL
Pentingnya pemahaman adanya stratifikasi sosial dalam
sistem sosial
- values system dalam sosial management
- dinamika sosial, pembagian tugas dan wewenang
- pengendalian dan pengamanan
Bentuk-bentuk stratifikasi sosial
- open system (pluralistik) dan closed system (monolit)
- sistem distribusi hak-hak, status
- dimensi penggolongan (material, kekuasaan, honour)
- gerak mobilitas sosial : horizontal dan vertikal
Mobilitas sosial vertikal

05/13/20 FKU_Unisba 2nd


SIFAT SISTEM STRATIFIKASI

o Tertutup (kasta-kasta karena komulatif


kepercayaan, etnis –apartheid, Kuk Kluk
Klan, Aria, - sampai feodal aristokrasi)
o Terbuka ( mulai sistem pembagian kerja
sampai dengan Sistem Sosio-komunis)
o Campuran (kasus pri-nonpri, dunia usaha,
birokrasi pemerintahan, transmigran)

05/13/20 FKU_Unisba 2nd


Faktor-faktor terjadinya Stratifikasi
o Ada tujuan, alamiah dalam kepandaian/ kecerdasan/
kecerdikan, persaingan, konflik yg membentuk
stratifikasi atau integrasi sosial (sempalan???)
o Stratifikasi dikaji dalam hal : distribusi hak dan
kewajiban, prestise penghargaan, lambang
status sosial, mobilitas hierarhi strata, solidaritas
o Distribusi hak, kewajiban dan kewenangan
(org.formal)
o Solidaritas sosial bersifat permanen dan spontan,
kesamaan value dan kepentingan, sikap bijak dan
kasar,

05/13/20 FKU_Unisba 2nd


Dasar-Dasar STRATIFIKASI
SOSIAL
o Kebudayaan/etnis/ras
o Size dan besaran
o Kelanggengan dan Kemampanan
o Batas formalitas dan non-formal
o Lambang/symbol/clan
o Antagonism
o Life chance (kesempatan memanfaatkan)

05/13/20 FKU_Unisba 2nd


STRATIFIKASI YG DIRENCANAKAN
o Community Development (Ahimsa Gandhi,
Muhamadyah HOS Cokroaminoto) dari Organisasi
menjadi Pranata Sosial
o Berdasarkan Cita-cita yang ingin dicapai oleh
Pranata Sosial menjadi suatu bentuk Organisasi
Sosial (NII, ISIL )
o IPM dan Community Based Development
(Komunitas Peduli Sehat, Pendidikan Belajar
Mandiri, Warung Singgah Anjal, Peduli
Lingkungan )

05/13/20 FKU_Unisba 2nd


Stratifikasi sosial untuk memahami “role”
individu dalam berbagai lingkungan
komunitas sosial

Peran kompetensi diri dalam


masyarakat pluralistik, demokratis
Peran Kepemimpinan dalam struktur
sosial industri berstrata
Peran aturan formal, etika, mores dan
kontrak sosial dalam pergaulan se-hari-
hari

05/13/20 FKU_Unisba 2nd


SOCIAL STATUS & ROLE
o Role adalah peran (tugas dan tanggung
jawab) seseorang dalam melaksanakan
kedudukan status sosialnya
o Role adalah kedudukan sosial (social status)
dan proses mencapai kedudukan :
o Kedudukan berdasarkan Warisan/kelahiran -
ascribed (masyarakat kasta , GPRH, Rd, Datuk,
Andi, Lord)
o Kedudukan berdasarkan hasil perjuangan
(achieved masyarakat demokrastis , jenjang
karier kerja, Sir, Lord)

05/13/20 FKU_Unisba 2nd


Kontribusi Pendidikan, Keluarga dan Lingkungan
dalam memahami rolenya dlm status sosial

Masa Kanak-kanak Masa Remaja

05/13/20 Unisba 3rd


Kontribusi Pendidikan, Keluarga dan Lingkungan

Masa Dewasa Masa Tua

05/13/20 Unisba 3rd


INTERAKSI SOSIAL
Interaksi sosial merupakan faktor utama terjadinya proses
perubahan dan kehidupan sosial.
Interakasi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang
dinamis, yang menyangkut:
 hubungan antara perorangan,
 antara kelompok manusia, dan
 antara perorangan dan kelompok manusia.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses interaksi sosial:
 Imitasi: proses peniruan.
 Sugesti: berlangsung apabila seseorang memberi suatu
pandangan atau sesuatu sikap yang berasal dari dirinya yang
kemudian diterima oleh pihak lain.
 Identifikas: merupakan kecenderungan-kecenderungan atau
keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi
sama dengan fihak lain.
 Simpati: merupakan proses dimana seseorang merasa
tertarik pada fihak lain. Unisba 2nd
05/13/20
SYARAT-SYARAT TERJADINYA
INTERAKSI SOSIAL
Interaksi sosial terjadi apabila memenuhi dua syarat:
 Adanya kontak sosial
 Adanya komunikasi
Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk:
 Antara orang perorangan,
 Antara orang perorangan dengan kelompok,
 Antara kelompok dengan kelompok.
Kontak sosial dapat bersifat:
 positif (mengarah pada satu kerja sama) dan negatif (mengarah pada
pertentangan atau pemutusan kontak).
 Primer (yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka)
dan sekunder (memerlukan suatu perantara).
Komunikasi adalah seseorang memberikan “tafsiran” pada perikelakuan
orang lain (yang berwujud pembicaraan, gerak, atau sikap) mengenai
perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.
Dengan adanya komunikasi maka sikap-sikap dan peasaan suatu kelompok
manusia atau orang perorangan dapat diketahui oleh kelompok atau orang
lainya. Hal itu kemudian merupakan bahan untuk menentukan reaksi apa
yang akan dilakukannya.

05/13/20 Unisba 2nd


BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL
Empat bentuk utama Interaksi sosial:
 Kerja sama (co-operation)
 Persaingan (competition)
 Pertentangan (conflict)
 Akomodasi (accomodation)
Gillin dan Gillin mengklasifikasikan bentuk proses sosial sebagai
akibat interaksi sosial:
 Proses yang asosiatif yang terbagi dalam:
 Akomodasi
 Asimilasi dan akulturasi
 Proses yang disosiatif yang mencakup:
 Persaingan
 Pertentangan dan pertikaian (conflict)
Sistematika Kimball Young mengenai proses sosial
 Oposisi yang mencakup persaingan, pertentangan dan pertikaian.
 Kerja sama yang menghasilkan akomodasi.
 Diferensiasi (pembedaan hak dan kewajiban orang/kelompok)

05/13/20 Unisba 2nd


PROSES-PROSES YANG ASOSIATIF
Kerja sama
 Kerja sama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-
kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan
dan pengendalian diri sendiri untuk memnuhi kepentingan-kepentingan tersebut melalui
kerja sama.
 Ada tiga bentuk kerja sama, yaitu: bargaining, co-optation, dan coalition.
Akomodasi
 Istilah akomodasi bisa merujuk pada dua hal yaitu: keadaan dan proses.
 Akomodasi sebagai suatu keadaan merujuk pada adanya keseimbangan (equilibrium)
dalam interaksi antara orang-perorangan dan kelompok-kelompok manusi, sehubungan
dengan norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat.
 Akomodasi sebagai suatu proses merujuk pada usaha-usaha manusia untuk meredakan
pertentangan.
 Tujuan akomodasi: 1) mengurangi pertentangan, 2) mencegah meledaknya suatu
pertentangan, 3) memungkinkan terjadinya kerjasama antara kelompok sosial, 4)
mengusahakan peleburan antara kelompok sosial yang terpecah.
 Akomodasi dapat berbentuk: 1) pakasaan (coercion), 2) Kompromi (compromise), 3)
Arbitrasi, 4) Mediasi, 5) Konsiliasi, 6) Toleransi, 7) Stalemate, 8 Adjudication.
 Hasil-hasil akomodasi:
 Akomodasi menyebakan usaha-usaha untuk sebannyak mungkin menghindarkan diri
dari benih-benih yang menyebabkan pertentangan baru.
 Menekan oposisi.
 Koordinasi perlbagai kepribadian yang berbeda.
 Perubahan lembaga-lembaga kemasyarakatn agar sesuai dengan keadaan yang
berubah.
 Perubahan dalam kedudukan-kedudukan.
 Akomodasi membuka jalan ke arah asimilasi.

05/13/20 Unisba 2nd


PROSES-PROSES YANG DISOSIATIF

Proses yang dissosiatif sering pula disebut


sebagai optional processes yang seperti halnya
dengan kerjasama, dapat ditemukan pada setiap
masyarakat, walaupun bentuk dan arahnya
ditentukan oleh kebudayaan dan sistem sosial
masyarakat tersebut.
Proses-proses yang disosiatif dibedakan dalam
tiga bentuk:
 Persaingan
 Kontroversi
 Pertentangan atau pertikaian

05/13/20 Unisba 2nd


PROSES-PROSES YANG DISOSIATIF
Kontroversi (contraversion)
 Kontroversi ditandai oleh gejala-gejala adanya ketidakpastian mengenai dri
seseorang atau suatu rencana dan perasaan tidak suka yang disembunyikan,
kebencian atau keragu-raguan terhadap kepribadian seseorang.
 Proses kontroversi menurut Leopold von Wiese dan Howard Becker mencakup:
 Perbuatan yang menunjukan penolakan seperti: keengganan, perlawanan, protes,
gangguan, perbuatan mengacaukan rencana fihak lain.
 Menyangkal pernyataan orang lain di muka umum.
 Perbuatan yang intensif seperti: menghasut, menyebarkan desas-desus,
mengecewakan fihak lain.
 Perbuatan rahasia seperti mengumumkan rahasia ke pihak lain, berkhianat, dll.
 Perbuatan yang bersifat taktis seperti: mengjutkan pihak lawan, mengganggu dan
membingungkan lawan.
 Tipe-tipe kontroversi menurut Leopold von Wiese dan Howard Becker mencakup
:
 Kontroversi yang menyangkut suatu generasi dalam masyarakat.
 Kontroversi yang menyangkut Sex
 Kontroversi parlementer.
 Tipe kontroversi lainnya (menurut Soerjono Soekanto)
 Kontroversi antar komunitas yang berbeda.
 Antagonisme keagamaan.
 Kontroversi intelektual
 Oposisi moral.

05/13/20 Unisba 2nd


PROSES-PROSES YANG DISOSIATIF
Persaingan Kontroversi Pertentangan/
Pertikaian

Publik
Publik
Fitnah

Kekerasan Kekerasan
Ancaman Ancaman

05/13/20 Unisba 2nd


TUGAS
individual

“ Pergeseran peran status sosial seorang


dokter
dalam membangun perubahan
masyarakat lebih sehat”
Kasus pergeseran sosial :
Tradisonal  Modern
Pedesaan  Urban
Pertanian  Industri

Date line : Kamis 8 Januari 2015 di TU – FKU Unisba


atau dikirim ke rustanuton2@gmail.com
25

Anda mungkin juga menyukai