BAB I
1.1 Latar Belakang
US 2015
Indonesia 2013
Di
rekomendasikan
melakukan
tindakan
preventif
Carrier mutasi gen
BRCA
Paparan estrogen
yang berlebihan
Operasi profilaksis
Histerektomi dan
Bilateral SalpingoOoforektomi
Etiolo
gi
penin
gkata
n
risiko
kank
er
payu
dara
Memelihara agama
Memelihara nafs
Anjuran
berobat
Menjaga eksistensi
dan hak-haknya
Memelihara
keturunan
Riwayat
Abu
Darda
Radhiyalla
hu Anhu
Memelihara akal
Operasi
profilaksis
Histerekto
mi dan
BSO
Memelihara harta
Kecantikan
Kesehatan
Diperbolehkan
berdasarkan
syariat Islam
Meng
ubah
bentu
k
cipta
an
Allah
M
asl
ah
ah
1.2 Permasalahan
Bagaimana interaksi serta
regulasi hormon dan gen
sebelum dan setelah
dilakukan Histerektomi dan
BSO pada wanita dengan
risiko tinggi kanker payudara?
BAB II
2.1 Payudara
2.1.1 Anatomi
Lobulus (kelenjar yang memproduksi susu)
Lobulus
Payudara berada diatas m.pectoralis
Memanjang dari sternum linea midaxillaris
Suplai darah utama: a. mamaria interna
Pembuluh limfatik pada arah yang berlawanan
2.1.2 Fisiologi
Perkembangan selama pubertas
Estrogen duktus epitel dan sekeliling stroma
berkembang
3 macam perubahan payudara:
1. Awal kehidupan hingga pubertas
2. Masa fertilitas hingga klimakterium
3. Menopause
*Perubahan hormon pada kehamilan
US 2015
Indonesia 2013
Kanker payudara
0,5% (Kedua tertinggi)
DIY Jogjakarta 2,4%
Prevalensi tertinggi
Faktor risiko
utama
Genetika &
Riwayat
Keluarga
Pajanan Lama
estrogen
Patofisiologi
Hiperplasia Duktal
JINAK
Hiperplasia klonal
(atipik)
Meningkatkan
risiko kanker
payudara
Karsinoma insitu
Karsinoma
invasif
E-ER
Peningkatan
kerusakan DNA
Tumorigenesis
Penurunan stabilitas
genom
Saling
bersinergis
memberikan
sinyal
Sel epital
Diferensias mammae
i
Proliferasi
ER+
Mensekresi
faktor
pertumbuhan
paracrine
Sel epitel
mammae ERyang terpapar
ER+
Merangsang
proliferasi sel
tetangga
Merangsang
kembali proliferasi
Berkontribusi
pada
perkembangan
glandula
mammae
1.
2.
ERTransformasi
Onkogenik
ER+
Memblok
diferensiasi sel
progenitor
Meningkatakan
proliferasi sel
Berhubungan denga
sel basal
Diferensia
si sel
luminal
SOX9 dan
SLUG
Sel stem
mammae
SLUG
Dimediasi
EMT
Penekanan
ekspresi
BRCA1
Menekan ekspresi
SLUG
Menekan ekspresi
FRA-2 dan AP-1
Menghambat
sintesis REL-B
Menghambat
EMT
Estrogen
Menekan
EMT
Receptor
Tergantung ligand ER
binding status
Mempromosikan
EMT dengan
menekan E-cadherin
Kondisi
mutasi
BRCA1
Efek
tumpang
tindih
mutasi
BRCA1 dan
estrogen
Proliferasi
sel &
mengekspr
esi faktor
SOX9 dan
SLUG
Dediferensiasi
Aktivasi NFkB
Dediferensiasi
sel
Proliferas
i sel
Transformasi
Onkogenik
Mutasi
BRCA
Transformasi
neoplasia
pada sel
epitel
mammae
Deteksi Dini
PALPASI
1. Pemeriksaan
fisik
Penampakan kulit:
Warna, penebalan
Tangan di atas
kepala
Posisi pasien
Tangan bertolak
pinggang
Tubuh contong
ke depan
IN
SP
EK
SI
Tangan di
samping
Ukuran dan
kesimetrisan
payudara
Kontur payudara
Karakteristik puting
2. Pemeriksaan Penunjang
a. Skrining Mamografi
2 gambar xray
kraniokauda
l
Mediolateral
obliq
Kategori 1: negatif
Kategori 2: Penemuan
Benign
Kategori 3: Kemungkinan
penemuan Benigndisarankan untuk follow up
jangka pendek
Penilaian Mamografi
dengan kategori BI-RADS
Kategogri 4: Abnormalitas
yang mencurigakanPertimbangan untuk
melakukan biopsi
Kategori 6: Biopsi
keganasan- Penanganan
yang sesuai harus
dilakukan
c. Tes Genetik
Faktor riwayat
keluarga yang
dinilai pada alat
skrining tes
genetik
Kanker
payudara
yang
didiagnosis
sebelum umur
80 tahun
Kanker pada
kedua payudara
pada perempuan
yang sama
Kejadian kanker
payudara dan
ovarium pada
perempuan yang
sama/ keluarga
yang sama
Kanker payudara multiple
Dua/ lebih tipe primer
BRCA1/ BRCA2 yang
berhubungan pasa satu
anggota keluarga yang
sama
Kanker payudara pada laki-laki
Etnis Ashkenazi Jewish
Tidak
Diskusi tentang:
1. Kelayakan untuk melakukan tes genetic
2. Implikasi medis pada hasil tes yang +/ 3. Kemungkinan bahwa hasilnya mungkin tidak terlalu
informative
4. Risiko psikologi dan keuntungan ketika hasil genetic
keluar
5. Risiko untuk menurunkan mutasi ke anak
Modifikasi Gaya
Hidup
Tindakan
Profilaksis/
Preventif
Medikamentosa
Profilaksis
Mastektomi
Pembedahan
Profilaksis
Ooforektomi
Profilaksis
Histerektomi dan
BSO
Endometriosis
Kista Ovarium
In
di
ka
si
Estrone
Progresteron
(penghambat
sekresi LH)
Ovarium
Estradiol
(penghambat
sekesi LH dan FSH)
Testosteron
Penurunan
estrogen
Penurunan
progresteron
Dilakukan bilateral
salpingoooforektomi
Penurunan
testosteron
Penurunan
estradiol
Penurunan aliran
darah ke Ovarium
Simple
Histerektomi
Penurunan jumlah
estrone
Penurunan jumlah
testosterone
Peningkatan level
FSH
Akselerasi deplesi
folikel
Menopause awal
Penurunan
testosterone 40%
Histerektomi dan
BSO
Penurunan
androstenedione
10%
Penurunan
estradiol
Penurunan
estrogen
Osteoporosis
Komplikasi Utama
Histerektomi dan
Bilateral SalpingoOoforektomi
Osteoporosis
Penyakit
Kardiovaskuler
BAB III
3.1 Perempuan dengan risiko tinggi kanker payudara
Al-Baqarah: 155
Risiko tinggi
kanker
payudara
Bagian dari
ujian
Al-Ankabut: 2
An-Nisa: 97
Taqdir
Mubram
Taqdir
Taqdir
Muallaq
Hifdz-al-Nafs
(memelihara jiwa)
Maslahah
Al-Dharurriyat alKhams
Hifdz al-Nasl
(memelihara
keturunan)
Hifdz al-Aql
(memelihara
akal)
Hifdz al-Maal
(memelihara
harta)
Hifdz al-nafs
Anjuran
Berobat
Histerekto
mi dan
BSO
Tindakan
Merubah Ciptaan
Allah
Memotong
Bermacammacam
bedah
Bedah
Preventif
Harus
berdasrkan
sangkaan
yang kuat
An-Nisa: 28
Al-Baqarah: 185
Hukum
Islam
membolehk
an
Mencegah
penderitaan lapar
dan dahaga, panas
dan dingin
Kesulitan dan
kesukaran
untuk menguji
hamba Allah
Boleh untuk
mencegah kesulitan
Berobat ketika
muncul penyakit
Membentengi dari
kesulitan yang telah
diprediksikan
BAB IV
Menurut pandangan kedokteran,
Peningkatan
risiko kanker
payudara pada
wanita
Modifikasi gaya
hidup
Mastektomi
Tindakan
preventif
Paparan estrogen
yang berlebihan
Medikamentosa
Bilateral
salpingoooforektomi
Pembedahan
Histerektomi
Histerektomi dan
BSO
Osteoporosis
Konsekuensi
Penyakit
kardiovaskule
r
Tingkat
keefektifan
terbaik
Salah satu
ikhtiar
untuk
mencegah
Mubram
Takdir
Mualaq
Histerekto
mi dan
Bilateral
salpingoOoforekto
mi
Diperbolehk
an dalam
Islam
BAB V
1.
2.
3.
Simpulan
Peningkatan risiko kanker payudara disebabkan adanya
gen mutasi BRCA dan paparan estrogen yang berlebihan
Tindakan profilaksis peningkatan risiko kanker payudara
meliputimodifikasi gaya hidup, medikamentosa, dan
pembedahan
Prosedur histerekstomi dan bilateral salpoingo-ooforektomi
diperbolehkan menurut syariat Islam
Dokter
Wanita dengan
risiko tinggi
kanker payudara
Saran
Masyarakat
Ulama
TERIMAKASIH