Anda di halaman 1dari 19

Deep Vein Thrombosis (DVT)

Oleh:
MELA SAVITRI
16360391

Pembimbing:
dr. Yosi Andila, Sp. B

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR SMF ILMU BEDAH FAKULTAS

KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG

RUMAH SAKIT HAJI MEDAN

TAHUN 2018
Definisi
• Trombosis  bekuan darah di dalam sistem
kardiovaskuler termasuk arteri, vena,
ruangan jantung dan mikrosirkulasi
• DVT  bekuan darah (trombus) di vena yang
letaknya profunda, seperti vena femoralis,
vena popliteal, vena iliaka
Epidemiologi
• DVT  penyebab umum kematian di
seluruh dunia, setelah infark miokard
dan stroke
• Usia tua   sebanding usia
• Anak-anak  0,07-0,14 per 10.000 
neonatus >>
• Ibu hamil memiliki risiko >>
Faktor Risiko & Etiologi
• Triad of Virchow  kelainan dinding pembuluh darah,
perubahan aliran darah, dan perubahan daya beku darah
• Faktor utama  status aliran darah dan meningkatnya aktifitas
pembekuan darah
• Defisiensi Anti trombin III, protein C, protein S dan alfa 1 anti
tripsin
• Tindakan operatif
• Kehamilan dan persalinan
• Infark miokard dan payah jantung
• Immobilisasi yang lama dan paralisis
ekstremitas
• Obat-obatan konstrasepsi oral
• Obesitas dan varises
• Proses keganasan
Klasifikasi
• DVT Proksimal  trombosis terjadi
pada vena popliteal dan vena paha 
penyakit kronik
• DVT Distal  trombosis juga terjadi
hingga ke vena daerah betis 
tindakan operatif & imobilisasi
Patogenesis
• Stasis vena  trombosis lokal 
trombus
• Kerusakan pembuluh darah  aktivasi
sistem koagulasi & trombosit
• Aktivitas faktor pembekuan 
meningkat  trombosis
Gambaran Klinis

• Nyeri
• Pembengkakan
• Perubahan warna kulit
• Sindroma post-trombosis
Pemeriksaan Penunjang (1)
• D-dimer assay
• Venous ultrasonography
• Contrast venography
• Impedance plethysmography
• Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Pemeriksaan Penunjang (2)
Diagnosis
Algoritme Diagnosis DVT
Penatalaksanaan (1)
Tujuan pengobatan adalah:
• Mencegah meluasnya trombosis dan
timbulnya emboli paru
• Mengurangi morbiditas pada serangan
akut
• Mengurangi keluhan post-flebitis
• Mengobati hipertensi pulmonal yang
terjadi karena proses trombo-emboli
Penatalaksanaan (2)
Mencegah meluasnya trombosis dan
timbulnya emboli paru:
• Heparin 5000 ini bolus (80 iu/KgBB) 7–
10 hari  heparin dosis rendah
• Low Molecular Weight Heparin (LMWH)
 Heparin Induced Thormbocytopenia
(HIT)
• Antikoagulan oral warfarin 5 mg (7,5-
10 mg) 3-6 bulan; INR: 2,0 – 3,0 (2,5)
Penatalaksanaan (3)
Kontraindikasi pemberian antikoagulan
adalah:
• Hipertensi: sistolik > 200 mmHg,
diastolik > 120 mmHg
• Perdarahan yang baru di otak
• Alkoholisme
• Lesi perdarahan traktus digestif
Penatalaksanaan (4)
Mengurangi Morbiditas pada serangan akut
• Istirahat di tempat tidur (bedrest)
• Posisi kaki ditinggikan
• Pemberian heparin atau trombolitik
• Analgesik untuk mengurangi rasa nyeri
• Pemasangan stoking yang tekanannya kira-kira 40
mmHg
• Embolektomi  flagmasia alba dolens
Penatalaksanaan (5)
Pencegahan sindroma post-flebitis
• Sindroma post-flebitis  inkompeten
katup vena sebagai akibat proses
trombosis
• Panas, edema dan nyeri di tempat
terjadinya trombosis  pigmentasi dan
indurasi
Penatalaksanaan (6)
Pencegahan terhadap adanya hipertensi
pulmonal  DVT + Emboli paru
• Antikoagulan + trombolitik
Pencegahan
• Mekanikal  Intermittent Pneumatic
Compression Device, Graduated Compression
Stocking (GCS), dan pompa vena kaki 
mencegah statis vena
• Farmakologi  Unfractionated Heparin
(UFH), Low-Molecular-Weight Heparins
(LMWH), fondaparinux, inhibitor selektif
trombin dan inhibitor faktor Xa
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai