DEFINISI
Pemfigoid Bulosa adalah penyakit kulit
autoimun
bulosa
subepidermal
yang
ditandai dengan bula yang besar dan
berdinding tegang diatas kulit yang
eritematosa,
yang
mana
terdapat
autoantibodi yang secara langsung melawan
komponen dari Basement Membrane Zone
kulit.1,2,3,4,5
EPIDEMIOLOGI
Pertama kali penyakit ini dilaporkan oleh Lever
pada tahun 1953. Walaupun dapat menyerang pada
semua usia, termasuk anak-anak, Pemfigoid Bulosa
biasanya didapatkan pada usia dekade ke enam.
Pemfigoid Bulosa merupakan penyakit autoimun
bulosa yang paling sering di negara barat dengan
insidensi kira-kira 6-7 kasus per sejuta populasi
setiap tahun di Perancis dan Jerman. Tidak ada
perbedaan frekuensi pada laki-laki dan wanita
maupun perbedaan ras, seperti pada pemfigus
vulgaris dan tidak ada hubungan dengan fenotipe
HLA.3,5
ETIOLOGI
Etiologinya adalah autoimunitas, tetapi penyebab
yang menginduksi produksi autoantibodi pada
Pemfigoid Bulosa masih belum diketahui. Proses
pembentukan lepuhan dimulai dengan antigen di
membrana basalis yang merangsang sel B atau sel
plasma untuk memproduksi IgG.
MANIFESTASI KLINIK
Pemfigoid Bulosa adalah penyakit bula yang nonsikatriks, biasanya khas terdapat lesi kulit yang
terdapat pada daerah yang lentur. Namun, penyakit ini
dapat terjadi secara generalisata atau dapat
terlokalisasi pada satu tempat.
Bula besar berdinding tegang berada dikulit yang normal
ataupun yang eritemadengan predileksi di bagian bawah
abdomen, paha bagian dalam atau anterior, fleksor
lengan sampai aksila merupakan tanda khas dari penyakit
ini, walaupun lesinya dapat pula timbul dimana saja.
DIAGNOSA
Diagnosa dari pemfigoid bulosa dapat ditentukan
dari pemeriksaan histopatologi dan imunopatologi.
Histopatologi diambil dari lesi kulit yaitu bula
supepidermal. Sel infiltrat radang khas polimorfik
dengan eosinofil yang mendominasi. Apusan tzanck
hanya menunjukkan sel inflamasi.
Imunofluoresensi secara langsung memperlihatkan
adanya deposit antibodi IgG pada 90 - 95% kasus
dan C3 pada 100% kasus dalam Bassement
Membrane Zone.
DIAGNOSIS BANDING
Pemfigus Vulgaris
Keadaan umumnya buruk, dinding bula kendur,
generalisata, letak bula intradermal, dan terdapat IgG
di stratum spinosum.
Dermatitis Herpetiformis
sangat gatal, ruam yang utama adalah vesikel
berkelompok, terdapat IgA tersusun granular di
papilla dermis.
Impetigo Bulosa
Kelainan kulit berupa eritema, bula hipopion kadangkadang waktu penderita datang berobat, vesikel atau
bula telah memecah sehingga yang tampak hanya
koleret dan dasarnya masih eritematosa.
Drug eruption
Adanya riwayat obat-obatan yang menyebabkan
alergi seperti penisilin dan derivatnya, sulfonamid,
asam salisilat,paracetamol . kelainan kulit menyebar
dan simetris , bentuk ruam urtikaria, purpura,
eksantema, papul, eritema nodosum.
Herpes Zoster
Sebelum timbul gejala kulit terdapat, gejala
prodromal baik sistemik ( demam, pusing ,malaise ),
maupun gejala prodromal lokal ( nyeri otot tulang,
gatal , pegal dan sebagai nya ).setelah itu timbul
eritema yang dalam waktu singkat menjadi vesikel
yang berkelompok dengan dasar kulit yang
eritematosa dan edema.
PENATALAKSANAAN
Tujuan penatalaksanaan adalah menekan manifestasi
klinis dari Pemfigoid Bulosa untuk membuat toleransi
terhadap seorang pasien (reduksi pembentukan bula,
lesi urtika dan pruritus).
Penyakit ini merupakan penyakit self-limiting dan
biasanya mengalami remisi setelah 5 tahun kemudian.
Pengobatannya dengan kortikosteroid.
Dosis prednisone 40-60 mg sehari, jika telah tampak
perbaikan dosis diturunkan perlahan-lahan. Jika
pemberian kortikosteroid belum tampak perbaikan
dapat dipertimbangkan pemberian sitostatik yang
dikombinasikan dengan kortikosteroid.
PROGNOSIS
Kematian jarang dibandingkan dengan pemfigus
vulgaris. Dapat terjadi remisi spontan. Usia tua dan
kondisi umum yang buruk telah terbukti secara
signifikan mempengaruhi prognosis. Secara historis,
dinyatakan bahwa prognosis pasien dengan Pemfigoid
Bulosa jauh lebih baik dari pasien dengan pemfigus,
terutama Pemfigus Vulgaris dengan Pemfigoid Bulosa
dimana tingkat mortalitasnya sekitar 25% untuk
pasien yang tidak diobati dan sekitar 95% untuk
pasien dengan penyakit Pemvigus Vulgaris saja tanpa
pengobatan.