Anda di halaman 1dari 14

SISTEM METABOLIK

ROCHFIKA ARSID
Pendahuluan
Hepar merupakan organ tubuh yang terbesar dan
mempunyai berat seperlimabelas dari berat tubuh kita.
Karena fungsinya yang sangat kompleks, maka organ
ini mendapat suplai darah yang berganda.
Berbagai macam zat yang masuk ke dalam tubuh baik
berupa makanan atau obat-obatan sebagaian besar
dimetabolisme, didetoksikasi dan dikonyugasi di dalam
bepar. Sebaliknya sebagian makanan yang
mengandung racun seperti aflatoxin dan obat-obatan
bisa pula mempengaruhi fungsi bepar dan
menimbulkan kelainan.
Bila kelainan tersebut tidak segera diatasi maka akibat
fatal mungkin dapat terjadi. Disamping itu hepar juga
HATI
Terletak di belakang tulang-tulang iga
dalam rongga abdomen daerah kanan
atas, beratnya kurang lebih 1500 gr,
dibagi menjadi empat lobus
Darah mengalir ke dalam hati berasal
dari dua sumber yaitu vena portal yang
berasal dari traktus gastrointestinal dan
arteri hepatika
Cabang terminalis dari kedua pembuluh
darah di atas membentuk capillary beds
yang merupakan sinusoid hepatik
Sel-sel hati (hepatosit) akan terendam
dengan campuran darah vena dan darah
arteri
Sel-sel fagositik disebut juga sel Kupffer
fungsinya memakan benda asing seperti
bakteri yang masuk ke hati melalui
darah portal
Vena sentralis bersatu membentuk vena
hepatika yang merupakan drainase vena
dari hati menuju vena kava inferior
Saluran empedu terkecil disebut kanalikulus terletak
diantara lobus hati fungsinya menerima sekresi dari
hepatosit dan membawanya kesaluran empedu yang
lebih besar yang akhirnya akan membentuk duktus
hepatikus
Duktus hepatikus dari hati dan duktus sistikus dari
kandung empedu bergabung untuk membentuk
duktus koledokus (common bile duct) yang akan
mengosongkan isinya kedalam intestinum.
Kandung empedu (vesika velea) merupakan organ
berongga dan menyerupai kantong dengan panjang
7,5-10 cm, terletak dipermukaan inferior hati,
kapasitasnya 30-50 ml empedu
Fungsi metabolik hati
Metabolisme glukosamengubah glukosa menjadi
glikogenselanjutnya diubah kembali menjadi glukosa
untuk mempertahankan kadar gula normal
Metabolisme amoniamengubah amonia menjadi
ureum
Metabolisme potein
Metabolisme lemakasam-asam lemak dipecah
menjadi energi dan badan keton
Penyimpanan vitamin dan zat besi
Metabolisme obatumumnya menghilangkan
aktivitas obat tertentu sehinggga dapat
diekskresikan kedalam feses atau urin
Empedu
Diproduksi secara terus menerus oleh hepatosit dan di
kumpul dalam kanalikulus serta saluran empedu
Tersusun dari air dan elektrolit
Empedu dikumpulkan dan disimpan dalam kandung
empedu untuk kemudian dialirkan kedalam intestinum
bila diperlukan bagi pencernaan
Fungsinya sebagai ekskretorik seperti ekskresi bilirubin
dan sebagai pembantu sistem pencernaan melalui
emulsifikasi lemak oleh garam-garam empedu
Garam-garam empedu disintesis oleh hepatosit dari
kolesterolsetelah terjadi konyugasi dengan asam
amino garam empedu diekskresikan ke dalam empedu
Sirkulasi enterohepatik lintasan
hepatosit-empedu-intestinum-kembali
lagi ke hepatosit
Fungsi sirkulasi enterohepatik agar
garam empedu masuk kedalam
intestinum, hanya sebagian kecil yang
diekskresikan kedalam feses, sehingga
menurunkan kebutuhan terhadap
sintesis aktif garam empedu oleh sel-sel
hati
Kandung empedu
Berfungsi sebagai depot penyimpanan
bagi empedu
Selama penyimpanan sebagian besar air
dalam empedu diserap melalui dinding
kandung empedu sehingga empedu
lebih pekat 5-10 kali lipat
Ketika makanan masuk kedalam
duodenum akan terjadi kontraksi
kandung empedu dan relaksasi sfingter
Oddi sehingga empedu mengalir masuk
kedalam intestinum
Evaluasi diagnostik
Pemeriksaan hati
Lakukan palpasi hati untuk menentukan batas hati, ada
tidaknya nyeri tekan, hati pasien sirosis akan teraba mengecil
dan keras sedangkan hati pasien hepatitis terasa lunak dan
tepinya mudah digerakkan oleh tangan, hepatitis virus nyeri
bila ditekan dan hepatitis alkoholik tidak ada nyeri tekan
Tes fungsi hati
pemeriksaan enzim serum yaitu alkali phospatase, laktik
dehidrogenase, serum aminotransferase (serum glutamik-
piruvik transaminase/SGPT atau Alanin aminotransferase/ALT
dan glutamik-oksaloasetik transamonase/SGOT atau Aspartat
aminotransferase/AST
pemeriksaan serum protein, bilirubin, amonia, faktor
pembekuan serra lipid.
Pemeriksaan diagnostik lain
ultrasonografi, pemindai CT ( Computer
Tomography) dan magnetic resonance imaging
(MRI)
laparoskopismemasukkan alat endoskopis
fiberoptik melalui luka insisi kecil pada abdomen
untuk memeriksa hati dan struktur pelvis
lainnya.
Biopsi hatimengambil sedikit jaringan hati
lewat aspirasi jarum untuk pemeriksaan sel-sel
hati
Manifestasi klinis disfungsi
hati
Ikterus akibat peningkatan konsentrasi bilirubin dalam
darah
Hipertensi portal dan asites akibat perubahan sirkulasi
dalam hati yang sakit dan mengakibatkan hemoragi
gastrointestinal yang hebat serta retensi natriun dan
cairan yang nyata
Defisiensi nutrisi yang terjadi akibat ketidakmampuan
sel-sel hati yang rusak untuk memetabolisme vitamin
tertentu sehingga dapat menyebabkan disfungsi sistem
saraf pusat dan perifer
Ensefalopati atau koma hepatik yang mencerminkan
penumpukan amonia dalam serum akibat terganggunya
metabolisme protein oleh hati yang sakit
SELAMAT BELAJAR
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai