Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN PASIEN ASESMEN ANAK

I. DEFINISI
 Asesmen pasien adalah suatu proses yang dilakukan secara sengaja, sistematis dan
terencana untuk mendapatkan informasi, menganalisis, mengidentifikasi dan
menatalaksana keadaan yang membawa seorang pasien datang untuk berobat ke rumah
sakit. Proses ini berlangsung sejak dari fase pre-rumah sakit hingga manajemen pasien di
rumah sakit.
 Asesmen pediatrik adalah pengkajian yang dilakukan terhadap pasien anak-anak

II. RUANG LINGKUP


Ruang lingkup Pedoman Asesmen Pediatri di Rumah Sakit Ganesha meliputi

III. TATALAKSANA
 Penting untuk melakukan pemeriksaan sistematis karena anak sering tidak dapat
mengungkapkan keluhannya secara verbal.
 Amati adanya pergerakan spontan pasien terhadap area tertentu yang dilindungi.

Tahapan asesmen berupa:


A. Asesmen pediatrik dengan tanda kegawatdaruratan, konsep ABCD
- Airway (Jalan napas) : Apakah jalan napas bebas? Sumbatan jalan napas (stridor)
a) Bila terjadi aspirasi benda asing : lakukan back blows, chest thrusts atau perasat
Heimlich. Evaluasi mulut anak apakah ada bahan obstruksi yang bias
dikeluarkan.
b) Bila tidak ada aspirasi benda asing
i. Tidak ada dugaan trauma leher
Bayi/Anak sadar
 Lakukan Head tilt dan Chin lift
 Lihat rongga mulut dan keluarkan benda asing bila ada dan bersihkan
sekret dari rongga mulut
 Biarkan bayi/anak dalam posisi yang nyaman
Bayi/Anak tidak sadar
 Lakukan Head tilt dan Chin Lift
 Lihat rongga mulut dan keluarkan benda asing bila ada dan bersihkan
sekret dari rongga mulut
 Evaluasi jalan napas dengan melihat pergerakan dinding dada
ii. Ada dugaan trauma leher dan tulang belakang
 Stabilisasi leher dan gunakan Jaw thrust tanpa Head tilt
 Lihat rongga mulut dan keluarkan benda asing bila ada dan bersihkan
sekret dari rongga mulut
 Evaluasi jalan napas dengan melihat pergerakan dinding dada
Untuk pasien anak-anak : Pembukaan jalan napas pada pasien anak-anak berbeda
dengan dewasa. Kepala anak diletakkan dalam posisi normal, tidak diekstensikan
seperti pada pasien dewasa. Anak-anak hanya membutuhkan sedikit ekstensi saja
untuk membuka jalan napasnya.

- Breathing (Pernapasan) : Apakah ada kesulitan bernapas? Sesak napas berat


(retraksi dinding dada, merintih, sianosis)
 Berikan oksigen dengan menggunakan nasal cannule, kateter nasal atau masker
 Bila anak masih tetap tidak bernapas atau bernapas tetapi tidak adekuat setelah
penatalaksaan jalan napas diatas, berikan napas bantuan dengan menggunakan
balon dan sungkup (bag and mask) dengan tetap mempertahankan jalan napas
bebas
Untuk pasien anak-anak : Harus diingat bahwa frekuensi pernapasan pada pasien
anak-anak normalnya lebih cepat bila dibandingkan dengan pasien dewasa.

- Circulation (Sirkulasi) : Tanda syok (akral dingin, capillary refill > 2 detik, nadi
cepat dan lemah.
 Hentikan perdarahan
 Berikan oksigen
 Jaga anak tetap hangat
Bila tidak gizi buruk : Pasang infus dan berikan cairan secepatnya. Bila akses iv
perifer tidak berhasil, pasang intraoseus atau jugularis eksterna
Bila gizi buruk : Bila lemah atau tidak sadar, berikan glukosa iv dan pasang infus
serta berikan cairan. Bila tidak lemah atau tidak sadar (tidak yakin syok), berikan
glukosa oral atau per NGT. Lanjutkan segera untuk pemeriksaan dan terapi
selanjutnya.

Consciousness : Apakah anak dalam keadaan tidak sadar (Coma)?


Apakah kejang (Convulsion) atau gelisah (Confusion)?
 Bila kejang, berikan diazepam rectal.
 Posisikan anak tidak sadar
 Berikan glukosa iv
Untuk pasien anak-anak :
 Frekuensi nadi pada pasien anak-anak normalnya lebih cepat dibandingkan
dengan pasien dewasa.
 Pada pasien anak-anak, harus dilakukan pemeriksaan capillary refilling time.
Biasanya kurang dari 2 detik. Pada bayi dan anak-anak, mekanisme kompensasi
saat kehilangan cairan masih bisa berjalan dengan sangat baik sehingga
terkadang bayi dan anak-anak bisa saja menunjukkan tanda-tanda dan gejala
yang masih stabil. Akan tetapi, shock bisa terjadi dengan cepat secara tiba-tiba.
Oleh karena itu, pemeriksaan capillary refilling time bisa sangat membantu
untuk mengkaji lebih cepat keadaan sirkulasi bayi dan anak-anak.

- Dehydration (Dehidrasi) : Tanda dehidrasi berat pada anak dengan diare (lemah,
mata cekung, turgor menurun)
Bila tidak gizi buruk : pasang infus dan berikan cairan secepatnya. Terapi
diarenya.
Bila gizi buruk : jangan pasang infus (bila tanpa syok /tidak yakin syok).
Lanjutkan segera untuk pemeriksaan dan terapi definitif

B. Asesmen pediatrik dengan tanda proritas


Anak ini perlu segera mendapatkan pemeriksaan dan penanganan (konsep 4T3PR
MOB)
Tiny baby (bayi kecil < 2 bulan Respiratory distress (distress
pernapasan)

Temperature : anak sangat panas Restless, irritable, or lethargic


(gelisah, mudah marah, lemah)

Trauma (trauma atau kondisi Referral (rujukan segera)


yang perlu tindakan bedah
segera)
Trismus Malnutrition (gizi buruk)

Pallor (sangat pucat) Oedema (edema kedua punggung


kaki)

Poisoning (keracunan) Burns (luka bakar luas)

Pain (nyeri hebat)

Anak dengan tanda prioritas harus didahulukan untuk mendapatkan pemeriksaan dan
penanganan lebih lanjut dengan segera. Bila ada trauma atau masalah bedah lain,
segera cari pertolongan bedah.

C. Asesmen pediatrik tidak gawat


Lanjutkan dengan pemeriksaan dan penatalaksanaan sesuai prioritas anak
a) Keadaan umum:
i. tingkat kesadaran, kontak mata, perhatian terhadap lingkungan sekitar
ii. tonus otot: normal, meningkat, menurun / flaksid
iii. respons kepada orang tua / pengasuh: gelisah, menyenangkan
b) Kepala:
i. tanda trauma
ii. ubun-ubun besar (jika masih terbuka): cekung atau menonjol
c) Wajah:
i. pupil: ukuran, kesimetrisan, refleks cahaya
ii. hidrasi: air mata, kelembaban mukosa mulut
d) Leher: kaku kuduk
e) Dada:
i. stridor, retraksi sela iga, peningkatan usaha napas
ii. auskultasi: suara napas meningkat/menurun, simetris kiri dan kanan, ronki,
mengi (wheezing); bunyi jantung: regular, kecepatan, murmur
f) Abdomen: distensi, kaku, nyeri, hematoma
g) Anggota gerak:
i.nadi brakialis
ii.tanda trauma
iii.tonus otot, pergerakan simetris
iv.suhu dan warna kulit, capillary refill
v.nyeri, gerakan terbatas akibat nyeri
h) Pemeriksaan neurologis

IV DOKUMENTASI
Untuk mempermudah dan sebagai bukti dokumentasi, proses-proses asesmen diatas dilakukan
dengan menggunakan instrumen-instrumen asesmen yang telah disediakan dan pencatatan
dilakukan juga di dalam catatan terintegrasi. Instrumen-instrumen yang ada yang digunakan
dalam proses asesmen terhadap pasien terlampir dalam buku panduan ini.

Anda mungkin juga menyukai