Anda di halaman 1dari 13

KONSEP ACUTE

LUNG OEDEMA
(ALO)
PENGERTIAN

Acute lung oedema (ALO) atau edema paru didefinisikan sebagai suatu
keadaan dimana terjadi perpindahan cairan dari vaskular paru ke inters
tisial dan alveoli paru. Pada edema paru terdapat penimbunan cairan s
erosa atau serosanguinosa secara berlebihan di dalam ruang interstisi
al dan alveoli paru (Rampengan, 2014).

Edema paru adalah timbunan cairan abnormal dalam paru baik dirongg
a intertisial dalam alveoli (Smeltzer & Bare, 2013).
ETIOLOGI DAN FAKTOR PENCETUS

Menurut Huldani (2014 dalam Guswani 2019)


1. Edema paru kardiogenik
• Penyakit pada arteri koronaria
• Kardiomiopati
• Gangguan katup jantung
• Hipertensi
2. Edema paru non kardiogenik
• Infeksi pada paru
• Infeksi pada paru
• Paparan toxic
• Acute respiratory distress syndrome (ards)
MANIFESTASI KLINIS
Menurut Guswani (2019)
1. Stadium 1
Adanya distensi dan pembuluh darah kecil paru yang prominen akan
memperbaiki pertukaran gas di paru dan sedikit meningkatkan kapasit
as difusi gas CO2
2. Stadium 2
Pada stadium ini terjadi edema paru intersisial. Batas pembuluh darah
paru menjadi kabur, demikian pula hilus juga menjadi kabur dan septa
interlobularis menebal (garis Kerley B)
3. Stadium 3
Pada stadium ini terjadi edema alveolar. Pertukaran gas sangat tergan
ggu, terjadi hipoksemia dan hipokapnia. Penderita nampak sesak sekal
i dengan batuk berbuih kemerahan
PATOFISIOLOGI
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan foto toraks


2. Ekg
3. Ekokardiografi
4. Pemeriksaan laboratorium
5. Pemeriksaan Pemeriksaan laboratorium
6. Kadar protein cairan edema
KOMPLIKASI
Menurut (Guswani 2019)

1. ARDS (Accute Respiratory Distres Syndrome)


2. Gagal napas akut
3. Kematian pada edema paru
PENATALAKSANAAN
Menurut Haryanto (2013 dalam Guswani 2019)
1. Penatalaksanaan medis
• Pemberian oksigen
• Farmakoterapi seperti: diuretic (lasix), Digitalis (digiokain), dan ami
nofusiin
• Pemasangan Indelwing catheter
• Intubasi endotrakeal dan ventilasi mekanik
• Trombolitik atau revaskularisasi pada pasien infark miokard
• Operasi pada komplikasi akut infark miokard, seperti regurgitasi, V
SD dan ruptur dinding ventrikel
• Pemantauan hemodinamika invasif
2. Tindakan keperawatan
• Berikan dukungan psikologis
• Atur posisi pasien
• Auskultasi paru
• Observasi hemodinamik non invasive/ tanda-tanda vital
• Pembatasan asupan cairan
ASUHAN
KEPERAWATA
N
PENGKAJIAN

1. Airways
2. Breathing
3. Circulation
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan pertukaran gas b/d perubahan membaran kapiler-


alveolar
2. Penurunan curah jantung b/d gangguan afterload, ganggua
n kontraktilitas
3. Ketidakefektifan pola nafas b/d hiperventilasi
INTERVENSI DX 1

• Kaji suara paru; frekuensi napas, kedalaman dan usa


ha nafas; dan produksi sputum sebagai indikator ke
efektifan pengunaan alat penunjang
• Pantau saturasi oksigen dengan oksimeter nadi
• Pantau hasil gas darah
• Pantau kadar elektrolit
• Berikan bronkodilator, jika perlu
• Berikan obat anti-atritmia jika perlu
• Persiapkan pasien untuk ventilasi mekanis, jika perlu
INTERVENSI DX 2

• Kaji dan dokumentasikan tekanan darah, adanya siaonosis, status pern


afasan dan status mental
• Kaji toleransi aktivitas pasien dengan memastikan awitan nafas pende
k, nyeri, palpitasi atau limbung
• Pantau denyut perifer, pengisian ulang kapiler dan suhu serta warna e
kstrremitas
• Pantau dan dokumentasikan frekuensi jantung, irama dan nadi.
• Kolaborasikan pemberian titrasikan obat antiaritmia, inotropik, nitrogli
serin, dan vasodilator
• Berikan antikoagulan
• Tingkatkan penurunan afterload

Anda mungkin juga menyukai