PENDAHULUAN
pola hidup yang tak terkendali dan konsumsi makanan yang jauh dari
kata sehat.1
Penyebab fungsional perdarahan dari uterus yang tidak ada
Perdarahan diluar haid dapat terjadi pada setiap umur antara menarche
dan menopause. Tetapi kelainan ini lebih sering dijumpai sewaktu masa
sakit.2
Polip endometrium ditandai dengan adanya perdarahan abnormal per
1
lebar ( tidak bertangkai ). Kadang-kadang polip prolaps melalui serviks.
stroma, sel – sel radang, ulerasi dan dilatasi pembuluh darah dilatasi.
Kadang – kadang terjadi poliposis multipel. Varian lain yang jarang adalah
polos ).2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
2.1 Definisi Polip Endometrium
terutama pada daerah fundus uteri atau korpus uteri. Polip ini dapat tumbuh
tunggal ataupun ganda dengan diameter atau ukuran yang bervariasi mulai
dan tidak jarang hal ini terjadi secara bersamaan. Seringkali ditemukan
polip endometrium, bersamaan dengan mioma uteri. Oleh karena itu, sulit
untuk menentukan apakah gejala yang timbul disebabkan oleh salah satu
3
2.2 Etiologi dan Epidemiologi
teori hormonal dan faktor genetik diyakini memliki peran penting dalam
pathogenesis penyakit ini. Faktor risiko yang berperan dalam penyakit ini
antara lain: usia, hipertensi, obesitas, dan penggunaan tamoxifen ( obat anti
2. Produksi hormon yang abnormal yaitu hormon estrogen yang tidak diimbangi
2.3 Patofisiologi
polip merupakan sebuah tumor tunggal atau ganda yang dihasilkan dari mutasi
4
abnormalitas kromosom, khususnya pada kromosom 6 dan 12. Kromosom
apoptosis pada endometrium normal. Dapat dilihat bahwa baik estrogen dan
endometrium.5
5
Secara histologis, polip endometrium memiliki inti stroma dengan jaringan
pembuluh darah yang jelas dengan vena permukaan mukosa yang dapat melapisi
gejala spesifik. Pada umumnya polip terjadi secara asimptomatik dan ditemukan
secara tidak sengaja pada saat kuretase ataupun USG, tetapi beberapa dapat
Pada wanita pre atau post menapause dengan polip endometrium, perdarahan
abnormal terjadi sekitar 68% kasus dan gejala yang paling umum dikeluhkan
adanya menorrhagia, haid tidak teratur, perdarahan post coital, perdarahan post
menapause, atau perdarahan intermenstrual. Ujung polip yang keluar dari ostium
Polip endometrium memiliki konsistensi yang lebih kenyal dan berwarna lebih
dapat menyebabkan timbulnya nyeri abdomen dan nyeri pelvik. Gejala ini tidak
begitu khas pada polip endometrium. Nyeri timbul karena gangguan reaksi
Dismenore dapat terjadi sebagai efek penyempitan kanalis servikalis oleh tangkai
6
obstruksi mekanik menghambat fungsi ostium dan mempengaruhi migrasi
sperma, atau efek biokimia polip pada implantasi atau perkembangan embrio.
dengan jaringan rahim yang normal. Wanita dengan berbagai penyakit intrauterin
kesuburan.2
2.5 Diagnosis
Ultrasonografi transvaginal8
dan dipenuhi oleh cairan protein yang dapat dilihat dalam polip atau polip
7
tersebut tidak spesifik untuk polip, dan kelainan endometrium lainnya
-pembuluh darah percabangan terminal dari arteri uterina dapat juga dinilai,
8
multipalanar melalui rahim dan kontur eksternal. Pemeriksaan ini
miometrium.
Diagnosis Histologi8
Blind Biopsy8
polip, yang cenderung lebih luas berdasarkan dengan permukaan yang tidak
rata disebabkan oleh kista tembus kecil yang ditutupi oleh endometrium
itu juga dapat dilihat dari hiperplasia jaringan lokal yang terbatas pada
9
histeroskopi sendiri hanya memungkinkan penilaian subjektif dari ukuran, lokasi,
dan sifat fisik lesi, dengan sensitivitas dilaporkan 58% sampai 99% dan
dipandu biopsi.
10
sinyal intensitas tinggi dan cairan endometrium oleh T2-tertimbang
biaya, paparan radiasi, dan sensitivitas rendah dari 53% untuk ketebalan
kontras.
11
Gambar 2.5 Abnormal Histerosalpingogram
2.6 Penatalaksanaan9
prosedur tanpa risiko atau risiko rendah, tetapi ada tidaknya resiko ataupun
sebesar 27% untuk regresi spontan selama 12 bulan. Oleh karena itu pasien
dengan hasil biopsi rendah keganasan, pasien asimptomatik atau pasien dengan
12
mengobati gejala jangka pendek polip endometrium, tetapi kekambuhan gejala
pemberiannya harus dipertimbangkan terhadap biaya dan efek samping dari obat
Dilatasi buta dan kuretase telah menjadi pilihan manajemen standar untuk
buta dan kuretase untuk pengelolaan polip endometrium, dan 51% melakukan
menunjukkan bahwa tindakan ini tidak begitu efektif dan memiliki tingkat
komplikasi yang signifikan (1:100 tingkat perforasi dan 1:200 tingkat infeksi ).
lengkap polip endometrium dengan hanya menggunakan teknik dilatasi buta dan
kuretase hanya efektif pada 8 dari total 51 pasien atau sebesar 4%, sedangkan
pasien (41 % ).
13
tersebut banyak ditemukan penghapusan yang tidak lengkap. Mengingat tingkat
dalam pengaturan rawat jalan, dilatasi buta dan kuretase harus digantikan oleh
dipandu polipektomi telah diusulkan sebagai perbaikan pada teknik dilatasi dan
kuretase buta.
Histeroskopi dan polipektomi adalah metode yang efektif dan aman untuk
secara cepat dalam waktu yang singkat. Jenis instrumen yang digunakan untuk
bedah, serta ukuran dan lokasi lesi . Polip besar dan sessile sebaiknya dihapus
Sedangkan polip kecil dan pedunkulata dapat dihilangkan dengan gunting atau
definitif untuk polip endometrium. Meskipun hal ini menjamin tidak adanya
bedah, biaya, dan implikasi kesuburan adalah faktor yang harus dipertimbangkan
14
1. Apabila terdapat tanda-tanda invasif keganasan, seperti pada hiperplasia
adenokarsinoma.
mengontrol perdarahan.
2.7 Prognosis
sel adenokarsinoma, dimana sel-sel ini akan berkembang menjadi sel-sel kanker.
15
Polip dapat meningkatkan resiko keguguran pada wanita yang sedang menjalani
perawatan fertilisasi in vitro. Jika pertumbuhan polip dekat dengan saluran telur,
BAB III
KESIMPULAN
1. Polip endometrium adalah massa atau jaringan lunak yang tumbuh pada
d. Infertilitas
16
e. Polip endometrium dapat berkembang pada wanita pre atau post
perdarahan bercak.
1. Kuretase
tanpa histeroskopi.
17