Anda di halaman 1dari 38

Deteksi Dini Kanker

Payudara

Dr Ni Putu Ari Widayani


Puskesmas IV Denpasar Selatan
• TPU :
– Setelah mengikuti materi pelatihan ini
diharapkan peserta dapat memahami tentang
Deteksi dini kanker payudara
• TPK:
– Setelah mengikuti Materi ini diharapkan
peserta bisa :
• Mengerti latar belakang dilaksanakannya deteksi dini
kanker payudara
• Memahami besaran masalah kanker payudara
• Memahami hal hal yang perlu diperhatikan saat
melakukan pemrk.payudara.
• Melakukan pemeriksaan payudara
• Mengerti Pemeriksaan payudara sendiri
Fakta Kanker Payudara
• Yang TERBANYAK diderita wanita di
Indonesia
• Sekitar 25.000 kasus baru di seluruh
Indonesia per tahun
• Jumlah kasus baru MENINGKAT 2 X lipat
dalam 3 tahun
• Beban penyakit dan finansial yang besar
karena lebih dari 30% DATANG PADA
STADIUM LANJUT.
Fakta Kanker Payudara
• Tren PENINGKATAN penderita kanker
payudara berusia di bawah 40 tahun
(terutama di Asia)

• KANKER NO.1 PADA WANITA, TAPI


AWARENESS WANITA SANGAT KURANG
(Penelitian di Jakarta (2007)  80% responden
wanita TIDAK PAHAM pentingnya pemeriksaan
payudara)
FAKTOR PENGHAMBAT DETEKSI DINI
• Dari sisi pasien:
– Bisa menutupi kelainan dengan pakaian
– Kurang biaya
– Kurang pengetahuan
– Takut didiagnosis kanker
FAKTOR PENGHAMBAT DETEKSI DINI
• Dari sisi dokter:
– Belum cancer minded
– Enggan merujuk
• Dari sisi rumah sakit:
– Kurang sarana diagnostik, terapi, dan tenaga
ahli
– Rumah sakit selalu penuh
FAKTOR PENGHAMBAT DETEKSI DINI

• Adanya disinformasi tentang kanker di


media
– Pengobatan alternatif yang diiklankan lewat
media cetak (koran, majalah, dll)
– Disinformasi tentang kanker di internet
– Penyiaran berbagai acara pengobatan alternatif
di televisi
SOLUSI
• Pengembangan tata cara deteksi dini,
diagnosis, dan penatalaksanaan yang
bersifat :
– Cost effective;
– Evidence-based best practices with limited
resources
Kanker Payudara dideteksi
sejak dini
Pemeriksaan klinis oleh dokter dapat
85% mendeteksi sampai 85% kanker
payudara

Mammografi dapat mendeteksi sampai


90% 90% kanker payudara

BIOPSI dapat mendeteksi sampai 91%


91% kanker payudara

Kombinasi ketiganya dapat mendeteksi


99,5% sampai 99,5% kanker payudara
BREAST CANCER
Survival by stage
Percent surviving
100
Stage 0

80 Stage I

Stage IIA
60

Stage IIB
40
Stage IIIA
20
Stage IIIB

0 Stage IV
1 2 3 4 5 6
Years after diagnosis
Deteksi Dini Kanker
• Cegah kasus lanjut kanker payudara dengan
deteksi dini

• KENALI PERUBAHAN pada payudara

Perubahan tersering : BENJOLAN

9 dari 10 benjolan payudara BUKAN


KANKER
Benjolan Payudara bukan kanker

Kista payudara
Fibroadenoma
Tumor
Penyakit Phylodes
Fibrokistik
Perubahan Payudara bukan
kanker
• Atypical hyperplasia of the breast
• Ditemukan pada 3% biopsi payudara jinak
• Sekitar 13% berkembang menjadi kanker
payudara (faktor risiko 4 x)
• Kriteria diagnosis sama dengan ductal
carcinoma insitu tetapi tidak memiliki
semua ciri-ciri intraductal cancer.
• Beberapa kasus mungkin memang
merupakan ductal carcinoma in situ (under-
diagnosed)
Mastitis Periduktal :
• Pada bentuk akut merupakan penyebab
tersering radang payudara non laktasi dan
pembentukan abses periareolar.

• Biasanya steril tapi sering juga ditemukan


bakteri aerob dan anaerob.

• Biasanya hanya pada satu duktus di


sebelah payudara, dan muncul sebagai
peradangan periareolar.

• Sering terjadi fistulasi


Perubahan
ke arah
Kanker ?
Ciri benjolan curiga kanker
– Hanya pada satu payudara
– Perabaan keras
– Permukaan tidak rata
– Terfiksasi (tidak mudah digerakkan)
– Sering tanpa nyeri
Perubahan pada kulit
– Kemerahan
– Cekungan seperti lesung pipi
(dimpling)
– Tampak seperti kulit jeruk
Perubahan pada puting
– Luka di puting tidak sembuh > 6 bulan
– Keluar cairan merah atau kecoklatan
– Puting tertarik ke dalam
– Kulit puting menebal
Deteksi dini kanker payudara
• Mengenali faktor risiko
• Pemeriksaan klinis payudara
• Pemeriksaan payudara sendiri
FAKTOR RISIKO KANKER PAYUDARA
Diet dan faktor Hormon & faktor
Radiasi pengion reproduksi:
yang
saat pertumbuhan -Menarche < 12 th
berhubungan
payudara -Menopause >tua
dengan diet:
-Berat badan naik -- Nullipara
-- Diet ala Barat -- Primipara saat
(lemak, alkohol) usia lebih tua
Kanker -Kontrasepsi oral
payudara -Infertilitas
-Tidak menyusui

Riwayat Keluarga:
termasuk BRCA1, Benign Breast
BRCA2, dan p53 disease termasuk
germline mutation atipikal duktal
hiperplasia
PEMERIKSAAN KLINIS
PAYUDARA
• Dapat mendeteksi sampai 85% kanker
payudara

• Dianjurkan
– 3 tahun sekali pada wanita usia 20-30 th
– 1 tahun sekali pd wanita usia di atas 40 th
Sebelum pemeriksaan
• Peka terhadap kekhawatiran klien Beri
kesempatan klien bicara
• Hargai privasi klien
• Jika klien gelisah, diskusikan langkah-
langkah pemeriksaan dan apa tujuan
pemeriksaan
• Jangan terburu-buru
• Pertimbangkan faktor budaya
• Dorong klien untuk bertanya
Pemeriksaan Payudara
• Inspeksi
• Palpasi
• Pencatatan hasil pemeriksaan
Inspeksi
• Kedua lengan klien di samping tubuh.
• Lihat bentuk dan ukuran payudara
• Adakah perbedaan bentuk, ukuran,
kerutan/ lekukan pada kulit
Inspeksi
• Lihat perubahan pada putting : ukuran,
ruam, krusta, keluar cairan ?
Inspeksi
• Minta klien mengangkat kedua lengan di
atas kepala, menekan kedua tangan di
pinggang untuk mengencangkan otot dada,
dan minta klien untuk membungkuk ke
depan

• Pada setiap posisi, periksa ukuran, bentuk,


dan simetri. Juga lihat lekukan penting,
kelainan kulit. Lihat apakah payudara
tergantung seimbang
Inspeksi
• Minta klien berbaring di meja periksa
• Letakkan bantal di bawah punggung pada
sisi yang akan diperiksa
• Letakkan tangan klien di bawah kepala, lihat
adanya perubahan pada payudara
Palpasi
• Menggunakan permukaan tiga jari tengah,
laukan palpasi payudaara dengan teknik
spiral mulai dari sisi terluar menuju areola
Palpasi
• Dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk,
tekan puting payudara dengan lembut.
• Adakah cairan keruh atau berdarah keluar
dari puting.
Palpasi KGB aksila
• Penting untuk mempalpasi pangkal
payudara untuk mendeteksi benjolan atau
pembesaran KGB aksila.
Pencatatan temuan
• Contoh hasil pencatatan:

– Payudara tampak normal. Tidak ada cairan dari


puting.. Tidak ada benjolan atau nyeri saat
palpasi. Aksila normal.
Pemeriksaan Klinis Payudara
oleh bidan
• Penelitian “Early Breast Cancer Detection
through Clinical Breast Examination Training for
Midwives in Rural Jakarta, Indonesia” oleh dr.
Kardinah, SpRad dkk.(RS Kanker Dharmais
Jakarta)
• Tujuan :
– Melatih bidan melakukan Pemeriksaan Klinis
Payudara
– Menilai akurasi hasil pelatihan dengan cara
membandingkan hasil klinis dengan mammografi
(dilakukan dg mobile mammography)
 Juni 2007: Pelatihan Pemeriksaan Klinis Payudara bagi
Bidan Puskesmas se-kecamatan Koja Jakarta Utara.

 Dilatih sebanyak 30 orang bidan.

 Setelah dilatih : total pasien yang diperiksa 2354 orang


(Juli 2007 – Maret 2009)

 Hasil pemeriksaan oleh bidan :


 Akurasi pemeriksaan mencapai 93%
 Mampu mendeteksi benjolan hingga seukuran 3 cm.
PEMERIKSAAN
PAYUDARA SENDIRI
• Mendorong wanita untuk mau
melakukannya.
• Sebagian besar benjolan ditemukan sendiri

• WAKTU TERBAIK : 7-10 HARI setelah hari


pertama menstruasi

• Dilakukan sebulan sekali walau telah


berhenti haid (menopause)
SADARI dalam 3 langkah
1 2
3
KESIMPULAN
• Kanker payudara dapat dideteksi secara dini
untuk meningkatkan angka kesembuhan.

• Cara deteksi dini sederhana untuk kanker


payudara adalah Pemeriksaan Klinis
Payudara dan Pemeriksaan Payudara sendiri
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai