PERTAMA
1. Nungki Ervia ( 2018 )
2. Ulil Fatul Lutviana ( 2019 )
3. Musfia Niswatus Sholihah ( 2019 )
4. Zaina Putri Khusna ( 2020 )
5. Sudarmiarti Ani ( 2020 )
PERTOLONGAN
PERTAMA
• Pengertian Pertolongan Pertama adalah Pemberian pertolongan segera kepada
penderita sakit atau cedera / kecelakaan yang memerlukan penanganan medis
dasar.
• Pelaku Pertolongan Pertama adalah penolong yang pertama kali tiba di tempat
kejadian, yang memiliki kemampuan dan terlatih dalam penanganan medis
dasar.
• Diantaranya:
Sistem rangka, Sistem otot, Sistem peredaran darah, Sistem pencernaan, Sistem
endokrin, Sistem indra, Sistem saraf, Sistem pernapasan, Sistem kekebalan tubuh,
Sistem limfatik, Sistem ekskresi dan urinaria, Sistem reproduksi, Sistem integumen
Bantuan Hidup Dasar (BHD)
Pengertian Bantuan Hidup Dasar (BHD) adalah Pertolongan pertama yang dilakukan pada korban henti jantung atau henti
napas sebelum ditangani oleh tenaga medis atau rumah sakit.
DANGER
Ketika kita menemukan korban, pastikan :
• AMAN DIRI (penolong
• AMAN KORBAN
• AMAN LINGKUNGAN
RESPONSE
Cek Kesadaran : Panggil KorbanTeriak “bangun pak/bu” atau buka mata pak/bu Tepuk Bahu Rangsang Nyeri. Bila Tidak Ada
Respon :
• Shout For help (Minta bantuan)
• Tetap Bersama Korban -> Teriak Minta Tolong
• Tetap bersama korban, gunakan handphone untuk panggil bantuan, aktifkan speaker untuk berkomunikasi dan
mendengarkan instruksi tenaga kesehatan.
• Atau Jika sendirian tanpa handphone, berteriak meminta tolong dan ambil AED (jika dapat tersedia segera) sebelum
memulai RJP
Bantuan Hidup Dasar (BHD)
CIRCULATION
Lakukan kompresi dada dengan ketentuan :
• Atur posisi korban
• Korban telentang di atas permukaan yang kerasa dan datar
• Penolong berlutut di samping kanan korban
• Letakkan tumit telapak tangan pada pertengahan dada dengan telapak tangan di tumpuk dengan jari ditautkan (Posisi tangan
pada lower half of sternum)
• Perbandingan antara kompresi dada dan bantuan nafas 30:2
• Lakukan kompresi (Kedalaman 5-6 cm ke dalam dada)
• Kecepatan 100x/menit
• Dilakukan selama 5 siklus
BREATHING
Beri nafas buatn 2x
Dengan Volume tidal, dengan teknik :
• Mouth to mouth (mulut ke mulut)
• Mouth to Barrier Device (Mulut dengan penghalang/tisu/kain)
• Mouth to nose (mulut dengan hidung)
• Mouth to Stoma (mulut dengan lubang yang dibuat untuk memasukkan alat bantu nafas yang dilakukan oleh tenaga medis
yang berkompeten)
BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)
EVALUASI
Evaluasi dilakukan tiap 2 menit
• Jika napas (-) dan nadi (-) à kompresi dan ventilasi 30:2
• Jika napas (-) dan nadi (+) à Ventilasi 10 kali/menit
• Jika napas (+) dan nadi (+) à beri recovery position
Tutupi lukanya dengan pembalut steril atau kapas bersih. Tekan luka dengan kuat selama 10 menit atau lebih, sampai perdarahan berhenti. Gunakan sarung
tangan sekali pakai, jika ada. Hati-hati jika ada bagian yang luka berimbas ke tulang atau sendi.
2. Baringkan korban
Jaga agar bagian yang terluka terangkat dan jika pendarahan tidak berhenti, baringkan korban di permukaan yang lebih tinggi. Jangan lupa kendurkan
pakaian ketat.
3. Pasang perban
Perban luka dengan kuat dan jangan terlalu kencang. Jika perdarahan masih tidak berhenti dan darah merembes melalui perban, tutup dengan yang lain.
Kamu juga dapat terus mengganti balutan sampai tiba di rumah sakit.
Kamu dapat bertanya kepada orang lain atau menelepon ambulans untuk menolong korban.
5. Pantau korban
Jika perdarahannya parah, perhatikan baik-baik tanda-tanda syok. Perhatikan denyut nadi dan tingkat kesadaran setiap 10 menit hingga bantuan tiba
•
.
SYOK HIPOVOLEMIK
• Ia terjadi saat tubuh kehilangan lebih dari 20 persen dari darah atau suplai cairan tubuh. Kehilangan cairan yang
parah ini kemudian akan membuat jantung tidak mungkin memompa darah dalam jumlah yang cukup ke tubuh.
Jika tak segera mendapat pertolongan, syok hipovolemik bisa menyebabkan kegagalan organ. Syok hipovolemik
bisa terjadi akibat kehilangan darah atau cairan yang signifikan dan tiba-tiba di dalam tubuh. Kehilangan darah
sebesar ini dapat terjadi karena perdarahan dari luka atau luka serius, kecelakaan, perdarahan internal,
perdarahan dari saluran cerna, perdarahan dari vagina, hingga endometriosis. Selain kehilangan darah yang
sebenarnya, kehilangan cairan tubuh juga bisa menyebabkan penurunan volume darah. Ini dapat terjadi akibat
diare berkepanjangan, luka bakar, muntah berlebihan, dan keringat berlebih.
• Syok hipovolemik yang tidak diobati bisa merenggut nyawa seseorang. Oleh karena itu, ia perlu dibawa ke UGD
untuk mendapatkan pertolongan. Sampai mobil ambulance tiba, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, antara
lain: Minta orang tersebut berbaring rata dengan kaki ditinggikan sekitar 30 sentimeter.Jangan memindahkan
orang tersebut jika kamu mencurigai adanya cedera kepala, leher, atau punggung.Jaga agar korban tetap hangat
untuk menghindari hipotermia.Jangan berikan cairan kepada orang tersebut melalui mulut.Jangan mengangkat
kepalanya. Bersihkan kotoran atau kotoran yang terlihat dari lokasi cedera. Jangan lepaskan kaca yang tertanam,
pisau, tongkat, panah, atau benda lain yang tersangkut di luka. Jika area tersebut bersih dari puing-puing dan
tidak ada benda yang terlihat menonjol darinya, ikat kain, seperti kemeja, handuk, atau selimut, di sekitar lokasi
cedera untuk meminimalkan kehilangan darah. Berikan tekanan ke area tersebut. Jika bisa, ikat atau rekatkan
kain ke bagian yang cedera.
TUGAS
• 1.Jelaskan Cara Menghentikan Pendarahan!
• 2. Dihitung selama 15 detik dan hasilnya dikalikan 4 ,
merupakan perhitungan untuk menghitung ..... Korban.
• 3. Apa yang dilakukan pada pertolongan pertama syok
hipovolemik?
• 4. UU apa saja yang mengatur tentang pelatihan pertolongan
pertama?
• 5. apa yang anda ketahui tentang pelatihan pertolongan
pertama?