Anda di halaman 1dari 35

BAB I - PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

1 tingkat operasi dilaporkan 10-30 per 10.000 wanita dan cenderung


lebih meningkat pada populasi wanita dengan usia yang lebih tua

2 Pada 72% pasien dengan prolaps puncak vagina dapat disertai dengan
defek dasar panggul berupa sistokel, rektokel dan enterokel

3 Biro Sensus AS memperkirakan prevalensi prolaps puncak vagina akan


meningkat dari 3,3 juta pada 2010 menjadi 4,9 juta pada 2050

4 Faktor-faktor penyebab tunggal yang paling berpengaruh dianggap


kehamilan dan persalinan

Robinson, D., Thiagamoorthy, G., & Cardozo, L. 2018. Post-hysterectomy vaginal vault prolapse. Maturitas, 107, 39-43.
1
Pilihan pembedahan untuk koreksi prolaps puncak
vagina dapat berupa pendekatan vaginal dan
abdominal.

2 Tujuan dari pembedahan prolaps adalah untuk


LATAR mengembalikan fungsi vagina yang normal sambil
mempertahankan kapasitas vagina dan fungsi
BELAKANG coital

3
Ketika mempertimbangkan penanganan bedah
untuk prolaps puncak vagina, dokter menghadapi
dua pilihan utama: rekonstruktif atau obliteratif

Ramalingam, K., & Monga, A. 2013. Management of vault prolapse. The Obstetrician & Gynaecologist.15(3), 167-170.
BAB II – TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi Penyangga Puncak Vagina
• Peranan ligamentum ini sebagai penyangga
masih kurang jelas, karena kurang
dipahami dengan baik
• Lapisan jaringan fibromuskular berfungsi
untuk menutupi seluruh saluran vagina,
membentang dari puncak vagina ke
perineum dan dari arcus tendenius ke arcus
tendenius
• Jika lapisan fasia terlepas dari puncak
vagina, hernia dapat berkembang dalam
bentuk enterokel

Ligamentum dan fasia penyangga dari puncak vagina

Biller, D. H., & Davila, G. W. 2005. Vaginal vault prolapse. Cleveland Clinic journal of medicine, 72, S13.
Epidemiologi
50% wanita akan mengalami prolaps, namun hanya 10% -
1 20% yang akan datang untuk mencari pertolongan medis.

insidiensi prolaps puncak vagina adalah sebesar 4,4% pada


2 448 pasien yang dilakukan follow up setelah histerektomi
vaginal

pada pasien yang telah menjalani histerektomi abdominal,


3 insidensinya adalah 1,9%.

63 kasus prolapsus genitalis dari 5372 kasus ginekologi di Rumah


4 sakit Dr. Pirngadi di Medan, terbanyak pada grande multipara
dalam masa menopause
Marchionni M, Bracco GL, Checcucci V, Carabaneanu A, Coccia EM, Mecacci F, Scarselli G. 1999. True incidence of vaginal
vault prolapse. Thirteen years of experience. J Reprod Med 44(8):679–684
Faktor Resiko

Riwayat Paritas 1 2 USIA


2

Riwayat Operasi Prolaps


Organ Panggul 3 4 Histerektomi

Uzoma, A., & Farag, K. A. 2009. Vaginal vault prolapse. Obstetrics and gynecology international, 2009.
Patofisiologi
Struktur penyokong organ panggul dipertahankan oleh
interaksi yang kompleks antara otot-otot dasar panggul,
jaringan ikat dasar panggul, dan dinding vagina

faktor pendorong utama prolaps adalah hilangnya


penyokong jaringan ikat di puncak vagina yang
menyebabkan peregangan atau robeknya arcus
tendineus fascia pelvis.

Kelainan pada anatomi, fisiologi, dan biologi seluler otot


polos dinding vagina dapat berkontribusi pada prolaps
organ panggul

Schorge, J. O., Hoffman, B. L., Bradshaw, K. D., Halvorson, L. M., Schaffer, J. I., &
Corton, M. M. Williams gynecology. Third Eds. 2016. New York: McGraw-Hill Medical.
DIAGNOSIS

Poin dan landmark untuk Contoh pengukuran


Baden-Walker Halfway
pemeriksaan sistem POP-Q menggunakan sistem
Scoring System
POP-Q
TATALAKSANA NON-BEDAH

Tidak melakukan Pelvic Floor


apapun. Excersice (PFE).

Pessary

Sacrocolpopexy for Vaginal Vault Prolapse. 2017. British Society of Urogynaecology.


Teknik pemasangan dan pelepasan pessary

Schorge, J. O., Hoffman, B. L., Bradshaw, K. D., Halvorson, L. M., Schaffer, J. I., & Corton, M. M.
Williams gynecology. Third Eds. 2016. New York: McGraw-Hill Medical.
TATALAKSANA BEDAH

Kolpokleisis
Prosedur ini dimulai
dengan penandaan dan
diseksi segmen anterior
(a) dan posterior (b),
meninggalkan bagian
lateral dengan utuh.
Kemudian dijahit dengan
sendirinya menggunakan
jahitan Lembert yang
terputus

Munro, M. G., & Gomel, V. Reconstructive and Reproductive Surgery in Gynecology. Volume Two: Gynecological
Surgery. 2018. CRC Press.
TATALAKSANA BEDAH

Kolpokleisis
(c) untuk membuat saluran
lateral untuk pelepasan
serviks. Serviks kemudian
dibalik melalui serangkaian
jahitan longitudinal (d). Baris
berurutan dari jahitan
longitudinal selanjutnya
membalikkan serviks sambil
mendekati dinding vagina
anterior ke dinding vagina
posterior

Munro, M. G., & Gomel, V. Reconstructive and Reproductive Surgery in Gynecology. Volume Two: Gynecological
Surgery. 2018. CRC Press.
TATALAKSANA BEDAH

Kolpokleisis

(e). Akhirnya epitel


ditutup dan dilakukan
perineorrhaphy dengan
levator plication (f).
Munro, M. G., & Gomel, V. Reconstructive and Reproductive Surgery in Gynecology. Volume Two: Gynecological Surgery.
2018. CRC Press.
Sacrospinous Fixation
(a) Tampilan sagittal menunjukkan defleksi posterior
dari vaginal cuff, melekat pada ligamentum
sakrospinus kanan. (B) Tampilan oblique pelvis
menunjukkan perlekatan cuff ke ligamentum
sakrospinus kanan dan menyebabkan defleksi lateral.

Munro, M. G., & Gomel, V. Reconstructive and Reproductive Surgery in Gynecology. Volume Two: Gynecological Surgery.
2018. CRC Press.
Abdominal Sacrocolpopexy
(a) Prosedurnya bisa dilakukan melalui laparotomi,
atau secara endoskopi. (B) Setelah diseksi ruang
vesikovaginal, ruang rektovaginal dan ruang pra-
sakral, kemudian tali anterior dan posterior melekat
dengan beberapa jahitan. Culdoplasty Halban
kemudian dilakukan untuk melenyapkan cul-de-sac
dan menutupi mesh. (c) Mesh kemudian dijahit ke
ligamentum sakral anterior pada level S2-3.

Munro, M. G., & Gomel, V. Reconstructive and Reproductive Surgery in Gynecology. Volume Two: Gynecological Surgery. 2018. CRC Press.
Komplikasi
kolpokleisis

17
Beer, M.; Kuhn, A. 2005. Surgical techniques for vault prolapse: a review of the literature. European Journal of Obstetrics &
Gynecology and Reproductive Biology. 119.2: 144-155.
Komplikasi
sacrospinous
fixation

18
Beer, M.; Kuhn, A. 2005. Surgical techniques for vault prolapse: a review of the literature. European Journal of Obstetrics & Gynecology and
Reproductive Biology. 119.2: 144-155.
Komplikasi abdominal
sacrocolpopexy

19
Beer, M.; Kuhn, A. 2005. Surgical techniques for vault prolapse: a review of the literature. European Journal of Obstetrics & Gynecology and
Reproductive Biology. 119.2: 144-155.
2. PERUBAHAN PSIKOLOGI

Beberapa kasus yang ringan dapat


ditangani tanpa operasi

sebagian besar kasus prolaps puncak vagina


yang berat dapat diperbaiki dengan cara
pembedahan.

Hasil operasi pada prolaps vagina biasanya


bagus, dengan angka rekurensi yang rendah

Beer, M.; Kuhn, A. 2005. Surgical techniques for vault prolapse: a review of the literature. European Journal of Obstetrics & Gynecology and
Reproductive Biology. 119.2: 144-155.
LAPORAN KASUS
ANAMNESIS PRIBADI
• Nama : Ny. M
• Umur : 51 tahun
• Status : Menikah
• Paritas : P4A0
• Suku : Batak
• Agama : Kristen
• Pendidikan : S1
• Pekerjaan : Guru
• No HP : 081257604982
• Tanggal Masuk : 26 Juli 2019
• No Rekam Medis : 78.56.73
AMNESIS PENYAKIT
Keluhan Utama : Keluar benjolan dari kemaluan

Telaah : Hal ini sudah dialami pasien sejak 1


bulan ini dan tidak bisa masuk kembali ke dalam kemaluan,
pasien merasa buang air kecil lebih sering, tidak puas dan
nyeri sejak 1 bulan ini. Riwayat BAB (+) tetapi sulit untuk
keluar sejak 1 bulan ini. Riwayat keluar darah dari kemaluan
(-). Riwayat batuk lama (-), riwayat aktivitas mengangkat
beban berat (-). Pasien rujukan dari RS tarutung dengan
diagnosa prolapsus puncak vagina + Post histerektomi ec
mioma uteri.
RPT : Mioma Uteri
RPO : Tidak jelas
Riwayat Operasi : Histerektomi 2017
Riwayat KB : (+) suntik 3 bulan
Riw. Menstruasi : Menarche 13 tahun, siklus 28-30 hari, volume 2-3 kali
ganti pembalut per hari, selama 4-5 hari, nyeri haid (-)

• Riwayat Persalinan :
• Laki-laki, 4500 gram, aterm, PSP, Bidan, klinik, sehat, 28 tahun
• Laki-laki, 4000 gram, aterm, PSP, Bidan, klinik, sehat, 26 tahun
• Laki-laki, 3800 gram, aterm, PSP, Bidan,klinik, sehat, 24 tahun
• Laki-laki, 3500 gram, aterm, SC a/i ?, RS, SpOG, sehat, 19 tahun
Pop-q Assesment

Cough test : Negatif


TLA : +3
TSA : +3
Hasil pemeriksaan USG TAS :
• Kandung kemih tidak terisi
• Uterus Antefleksi ukuran 81,2 x 45,1 x 50 mm
• E-line (+)
• Tampak gambaran hiperekoik intrauterine dengan
ukuran19,5 x 23 mm, hipervaskularisasi (-)
• Adnexa Kanan : Ovarium kanan berukuran 23,5 x
27,2 mm
• Adnexa Kiri : Ovarium kiri berukuran 21,9 x 22,3 mm
• Cairan bebas (-)

KESIMPULAN
Sisa Konsepsi Jaringan Mola
Hasil Laboratorium (12-08-2019)
DIAGNOSA
• Prolapsus Puncak Vagina grade IV +
Sistokel grade IV + Rektokel grade IV

• Lapor supervisor dr.David Luther,


M.Ked(OG), SpOG(K) Rencana
Tindakan operasi Kolpokleisis
Laporan Operasi Kolpokleisis + Kolporafi anterior + Kolporafi
posterior a/I Prolapsus puncak vagina grade IV + Sistokel
grade IV + Rektokel grade IV
Tanggal 26 Agustus 2019 jam 10.13 wib

• ibu dibaringkan dimeja operasi dengan infus terpasang


dengan baik dibawah spinal anastesi pasien diposisi kan
litotomi
• kemudian lapangan operasi dilakukan tindakan aseptik dan
anti septik lalu ditutup dengan doek steril kecuali lapangan
operasi
• dilakukan pengosongan kandung kencing dengan foley
chateter
• dilakukan fiksasi pada labia kanan dan kiri untuk
mempermudah lapangan pandang operasi
• dilakukan traksi pada vaginal cuff , klemp dipasang pada
arah jam 3 dan 9 di belakang cincin himen kemudian
evaluasi lapisan vagina yang akan dipisahkan
• Larutan NaCl 200cc yang diencerkan dengan epinefrin 1 mg
disuntikkan ke bagian vaginal cuff untuk hemostasis dan
juga untuk hidrodiseksi..
Laporan Operasi Kolpokleisis + Kolporafi anterior + Kolporafi
posterior a/I Prolapsus puncak vagina grade IV + Sistokel
grade IV + Rektokel grade IV
Tanggal 26 Agustus 2019 jam 10.13 wib

• kemudian epitel vagina di insisi secara anterior dengan jarak 1-2


cm distal dari bladder neck , kemudian insisi sirkumferensial
dibuat 1-2 cm dibelakang cincin himen
• mucosa vagina diseksi secara tajam pada lapisan fibromuskular
kemudian seluruh lapisan mucosa vagina dilepaskan dari vagina
yang mengalami prolaps
• dinding vagina anterior dan posterior kemudian dilakukan
reposisi vagina kerongga abdomen
• dilakukan penjahitan purse string disekeliling vagina pada
lapisan fibromuskular dengan menggunakan plain catgut 2.0
penjahitan secara sirkumfensial dengan jarak 1 cm dari cuff
disimpul pada arah jam 12 dan dipasang hemostat pada ujung
prolaps untuk sebagai peyangga vagina
• kemudian mucosa vagina direaproxsimasi dengan menggunakan
vicryl 2.0
• Foley chateter dipasang
• operasi selesai ku ibu post operasi stabil
Therapy : Rencana :
- IVFD RL 20 dpm - Evaluasi vital sign, perdarahan dari
- Inj. Ceftriaxon 1 gram/12 jam/iv kemaluan, bekas jahitan operasi, urine
- Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam/iv output
FOLLOW UP

Tanggal 27 – 08 – 2019 28-08 – 2019 29 -08 - 2019


Nyeri bekas
KU Nyeri bekas jahitan Nyeri bekas jahitan
jahitan
Status Present - - -
Sens CM CM CM
TD 110 / 70 mmHg 110 / 60 mmHg 120 / 70 mmHg
Nadi 84 kali/menit 82 kali/menit 80 kali/menit
RR 24 kali/menit 20 kali/menit 20 kali/menit
Suhu 36,4 0C 36,7 0C 36,7 0C
Soepel,peristaltik
Abdomen Soepel,peristaltik (+) normal Soepel,peristaltik (+) normal
(+) normal
Perdarahan pervaginam - - -
FOLLOW UP
Tanggal 27 – 08 – 2019 28-08 – 2019 29 -08 - 2019
Saat ganti verban kesan
Luka Operasi Tertutup verban kesan kering Tertutup verban kesan kering kering, tidak dijumpai
tanda-tanda infeksi
(+) Via kateter UOP 70 cc/jam, kuning (+) Via kateter UOP 60 cc/jam,
BAK (+) Spontan
jernih kuning jernih
BAB (-) (-) (+)
Diagnosis : Post Kolpokleisis + Kolporafi anterior + Kolporafi posterior a/I Prolapsus puncak vagina grade IV + Sistokel grade IV +
Rektokel grade IV

Terapi Diet MB Diet MB - Cefadroxil 2 x 500 mg per


oral
IVFD RL 20 tetes / menit - Cefadroxil 2 x 500 mg per oral
- Inj. Ceftriaxon 1 gr/12 jam/iv - Asam Mefenamat 3 x 500 mg per - Asam Mefenamat 3 x 500
oral mg per oral
- In. Ketorolac 30 mg/8 jam/iv
- Lactulac syr 3XCI
- Lactulac syr 3XCI

Rencana Terapi lanjut Infus dan kateter  stop Pulang berobat jalan,
kontrol ke poli
Terapi oral
uroginekologi
ANALISA KASUS
TEORI KASUS
Marchionni et al. melaporkan dalam penelitiannya bahwa insidiensi Pada kasus ini dijumpai prolapsus puncak vagina pada pasien post
prolaps puncak vagina adalah sebesar 4,4% pada 448 pasien yang Total Abdominal Histerektomi.
dilakukan follow up setelah histerektomi vaginal, sedangkan pada pasien
yang telah menjalani histerektomi abdominal, insidensinya adalah
1,9%.12,13

 Telah ditunjukkan bahwa ada peningkatan 12% dalam insiden  Pasien berusia 51 tahun
prolaps organ panggul yang berat dengan setiap kenaikan usia, atau  Pasien memiliki 4 orang anak dengan 3 orang anak lahir
kira-kira dua kali lipat kejadian untuk setiap dekade kehidupan.3 dengan spontan
 Wanita yang memiliki 4 atau lebih persalinan pervaginam memiliki
risiko 12 kali lebih besar mengalami prolaps genital  Pasien tidak menggunakan vakum dan forceps
 Penggunaan vakum dan forceps  Pada pasien dijumpai sebelumnya telah dilakukan
 Risiko prolaps setelah histerektomi adalah 5,5 kali pada wanita yang histerektomi dengan indikasi mioma uteri
histerektomi awalnya adalah untuk prolaps genital dibandingkan
dengan alasan lain. Marchionni et al. setelah menindak lanjuti 2.702
wanita dengan usia lebih dari 9-13 tahun (rata-rata 11 tahun) juga
menyimpulkan bahwa insiden prolaps puncak vagina berkurang
ketika histerektomi dilakukan tanpa adanya defek pada organ
panggul
ANALISA KASUS
TEORI KASUS
Gejala klinis yang sering terjadi yaitu adanya tonjolan melalui vagina, Pada pasien ini dijumpai semua gejala kecuali disfungsi seksual
disfungsi kandung kemih, kesulitan berkemih, disfungsi seksual, sulit yaitu keluar benjolan dari kemaluan, gangguang BAK dan BAB
defekasi

Sistem POP-Q mendapat perhatian dari para spesialis di seluruh dunia, Pada kasus ini dilakukan pemeriksaan untuk menunjang diagnose
yang disetujui oleh International Continence Society (ICS), American dengan pemeriksaan POP-Q
Urogynecologic Society (AUGS), dan Society of Gynaecologic Surgeons
untuk deskripsi prolaps organ panggul wanita

Penatalaksaan bedah yang dilakukan : Kolpokleisis, Sacrospinosus Pada pasien ini dilakukan penanganan bedah dengan teknik
Fixation, Abdominal Sacrocolpopexy Kolpokleisis
Pada pasien ini tidak terdapat komplikasi didapat dengan cara
menghubungi pasien melalui telpon

Prolaps puncak vagina jarang menjadi keadaan serius yang dapat Terbukti pada pasien ini tidak memiliki keluhan apapun setelah
mengancam jiwa. Sebagian besar kasus prolaps puncak vagina yang operasi, pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari, BAK dan
berat dapat diperbaiki dengan cara pembedahan. Hasil operasi pada BAB lancer, keluhan benjolan dari kemaluan tidak dijumpai.
prolaps vagina biasanya bagus, dengan rekurensi rendah.
- THANK YOU -

Anda mungkin juga menyukai