Pemeriksaan ginekologis:
Pemeriksaan sistem POP-Q (Prolapse Organ Pelvic
Quantficaton system) untuk menentukan derajat prolapsus
uteri, sistokel, dan rektokel
Tes stres/Tes valsalva
Tes Bonney
Perhatkan adanya ulkus pada porsio
Pemeriksaan sitologi (Pap Smear) untuk menyingkirkan
keganasan serviks
3. Diagnosis banding Inversio uteri kronis (N85.5)
4. Pemeriksaan Pap smear
penunjang Usg
Laboratorium
5. Konsultasi Tidak diperlukan
6. Terapi 1. Tanpa pembedahan, dilakukan pada prolapsus uteri derajat I.
Dilakukan lathan otot dasar panggul atau pemakaian Pessarium
2. Pembedahan
a. Histerektomi vagina (68.59)
b. Kolporafi anterior
c. Kolpoperineorafi
d. Operasi Manchester Fothergill (69.22)
e. Operasi LeFort (70.8)
f. Fiksasi sakrospinosus
g. Kolposuspensi dengan mesh
7. Perawatan rumah Diperlukan bila:
sakit
a. Direncanakan untuk dioperasi
b. Disertai penyulit sepert infeksi, gangguan fungsi ginjal berat
8. Penyulit Infeksi, keganasan
9. Prognosis Dubia ad bonam
10. Informed consent Dilakukan informed consent pada setap aspek tndakan, baik
diagnostk maupun terapeutk, kecuali bila keadaan sudah sangat
mengancam jiwa.
11. Output Prolapsus uteri terkoreksi
12. Patologi anatomi Jaringan yang diangkat
13. Otopsi Diperlukan pada kasus kematan akibat penyulit tndakan operatf
maupun keadaan penyakitnya sendiri
Referensi :
1. Berek & Novas Gynecology. LWW
2. Fritz A, Speroff L, Clinical Gynaecology. Endocrinology and Infertlity, Eight Editon. LWW
Pemeriksaan fisik:
Demam
Flank pain (Nyeri ketok pinggang belakang/costovertebral angle)
Nyeri tekan suprapubik
Referensi
1. Weiss,Barry.20 Common Problems In Primary Care.
2. Rakel, R.E. Rakel, D.P. Textbook Of Family Medicine. 2011
3. Panduan Pelayanan Medik. Jakarta: PB PABDI. 2009
4. Hooton TM. Uncomplicated urinary tract infecton. N Engl J Med 2012;366:1028- 37
(Hooton, 2012)
FISTULA UROGENITAL
1. Pengertian (Definisi) Suatu hubungan abnormal antara dua atau bahkan lebih organ
internal urogenital atau terbentuknya hubungan antara saluran
kemih (uretra, kandung kemih, ureter) dan saluran genitalia
(vagina, uterus, perineum)
2. Diagnosis Anamnesis:
Pemeriksaan ginekologis:
Referensi :
1. Fistula Urogenital,Uroginekologi I,Uroginekologi Rekonstruksi, Obstet dan Ginekologi FK-
UI, Jakarta
2. Berek & Novas Gynecology. LWW
3. Fritz A, Speroff L, Clinical Gynaecology. Endocrinology and Infertlity, Eight Editon. LWW
Referensi :
Berek & Novas Gynecology. LWW
1. Fritz A, Speroff L, Clinical Gynaecology. Endocrinology and Infertlity, Eight Editon. LWW
SEPTUM VAGINA
1. Pengertian (Definisi) Sekat sagital di vagina dapat ditemukan di bagian atas vagina
2. Diagnosis Anamnesis:
Biasanya penderita tdak akan mengeluhkan suatu gejala, namun
apabila pasien dalam keadaan inpartu, septum vertkal dapat
menghalangi penurunan dan kesulitan menilai pembukaan.
Pemeriksaan ginekologis:
Tampak selaput pada liang vagina, dapat parsial ataupun
komplit
3. Diagnosis banding Himen imperforata
4. Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan ultrasonografi (USG)
Magnetc Resonance Imaging (MRI)
Intravenus pielogram (IVP)
Laboratorium
Referensi :
1. Berek & Novas Gynecology. LWW
2. Fritz A, Speroff L, Clinical Gynaecology. Endocrinology and Infertlity, Eight Editon.
LWW
RUPTURA PERINEUM
1. Pengertian (Definisi) Robeknya mukosa vagina dan atau kulit badan perineum yang
disebabkan proses persalinan normal, episiotomi, persalinan
buatan, atau trauma lainnya
2. Diagnosis Anamnesis:
Tidak dapat menahan flatus, feses cair atau lembek yang
dirasakan setelah persalinan
Feses keluar dari vagina saat BAB
Riwayat persalinan dengan episiotomi
Riwayat persalinan dengan bantuan alat
Persalinan dengan dugaan trauma traktus genital
Pernah mengalami robekan perineum sebelumnya
Adanya faktor risiko terjadinya ruptura perineum, antara lain:
o Persalinan dengan ekstraksi forseps (7%)
o Nullipara (4%)
o Kala II lebih dari 1 jam (4%)
o Distosia bahu (4%)
o Episiotomi mediana (3%)
o Posisi oksipito posterior menetap (3%)
o Berat bayi >4000gr (2%)
o Induksi persalinan (2%)
o Analgesia epidural (2%)
Pemeriksaan ginekologis:
Pemeriksaan inspeksi daerah genital
Pemeriksaan inspekulo
Pemeriksaan rectal toucher
Pemeriksan pill rolling acton
3. Klasifikasi Klasifikasi trauma perineum menurut RCOG
Derajat 1 : Laserasi hanya mengenai mukosa vagina dan/atau kulit
perineum
Derajat 2 : Robekan mencapai otot-otot perineum tetapi tdak
mengenai otot sfingter ani
Derajat 3 : Robekan mengenai otot sfingter ani yang dibagi
menjadi
Derajat 3a : Robekan mengenai <50% otot sfingter ani eksterna
Derajat 3b : Robekan mengenai >50% otot sfingter ani eksterna
Derajat 3c : Robekan mengenai otot sfingter ani interna
Derajat 4 : Derajat 3 disertai dengan robekan mukosa anus
4. Pemeriksaan USG
penunjang Anal manometri
Laboratorium
5. Konsultasi Tidak diperlukan
6. Terapi Perbaikan perineum langsung dilakukan setelah persalinan atau
maksimal 24 jam pascasalin bila tdak ada infeksi atau inflamasi,
dengan golden period 6-8 jam
Bila lebih dari 24 jam pascasalin maka perbaikan perineum
dilakukan 3 bulan pascasalin
Tehnik pembedahan:
o Sfingterorafi
o Perineoprafi
o Sfingteroplast
o Perineoplast
7. Perawatan rumah Diperlukan bila pasien direncanakan untuk dioperasi
sakit
8. Penyulit Infeksi
9. Prognosis Dubia ad bonam
10. Informed consent Dilakukan informed consent pada setap aspek tndakan, baik
diagnostk maupun terapeutk, kecuali bila keadaan sudah sangat
mengancam jiwa.
11. Output Trauma perineum terkoreksi
12. Patologi anatomi Tidak ada
13. Otopsi Diperlukan pada kasus kematan akibat penyulit tndakan operatf
maupun keadaan penyakitnya sendiri
Referensi :
1. Berek & Novas Gynecology. LWW
2. Fritz A, Speroff L, Clinical Gynaecology. Endocrinology and Infertlity, Eight Editon.
LWW
Pemeriksaan ginekologis:
Referensi :
1. Berek & Novas Gynecology. LWW
2. Fritz A, Speroff L, Clinical Gynaecology. Endocrinology and Infertlity, Eight Editon.
LWW
Pemeriksaan ginekologis:
Pemeriksaan spekulum terkadang sulit dilkakukan karena
derajat agenesi vagina tersebut
Tanda seks sekunder normal
16. Pemeriksaan Laboratorium (FSH, LH, Kromosom, Testosteron)
penunjang USG
MRI
Laparoskopy
Pyelografi
17. Konsultasi Tidak diperlukan
18. Terapi Pembedahan
b. Histerektomi vagina (68.59)
c. Kolporafi anterior
d. Kolpoperineorafi
e. Operasi Manchester Fothergill (69.22)
f. Operasi LeFort (70.8)
g. Fiksasi sakrospinosus
h. Kolposuspensi dengan mesh
19. Perawatan rumah Diperlukan bila:
sakit
c. Direncanakan untuk dioperasi
c. Disertai penyulit sepert infeksi, gangguan fungsi ginjal berat
20. Penyulit Infeksi, keganasan
21. Prognosis Dubia ad bonam
22. Informed consent Dilakukan informed consent pada setap aspek tndakan, baik
diagnostk maupun terapeutk, kecuali bila keadaan sudah sangat
mengancam jiwa.
23. Output Prolapsus uteri terkoreksi
24. Patologi anatomi Jaringan yang diangkat
25. Otopsi Diperlukan pada kasus kematan akibat penyulit tndakan operatf
maupun keadaan penyakitnya sendiri