TESIS
OLEH :
T. RAHMAT IQBAL
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.
Segala Puji dan Syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wataala,
Tuhan Yang Maha Kuasa, berkat Ridha dan Karunia-Nya penulisan tesis ini
dapat diselesaikan.
Tesis ini disusun untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi salah satu
syarat untuk memperoleh keahlian dalam bidang Obstetri dan Ginekologi.
Sebagai
manusia
biasa,
saya
menyadari
bahwa
tesis
ini
banyak
selesainya
laporan
penelitian
ini,
perkenankanlah
saya
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi FK-USU Medan; Prof. dr. Djafar
Siddik, SpOG.K, selaku Kepala Bagian Obstetri dan Ginekologi pada saat
saya diterima untuk mengikuti pendidikan spesialis di Bagian Obstetri dan
Ginekologi FK-USU Medan, Prof. dr. T. Bahri Anwar, Sp.JP.K selaku
Dekan Fakultas Kedokteran USU pada saat saya diterima untuk mengikuti
pendidikan spesialis di Bagian Obstetri dan Ginekologi; Prof. dr.
Hamonangan Hutapea, SpOG.K; Prof. DR. dr. M. Thamrin Tanjung,
SpOG.K; Prof. dr. R. Haryono Roeshadi, SpOG.K, Prof. dr. T. M.
Hanafiah, SpOG.K; Prof. dr. Budi R. Hadibroto, SpOG.K; dan Prof. dr.
Daulat H. Sibuea, SpOG.K, yang telah bersama-sama berkenan
menerima saya untuk mengikuti pendidikan spesialis di Departemen
Obstetri dan Ginekologi.
3. Prof. dr. M. Fauzie Sahil, SpOG.K, sebagai kepala sub divisi Onkologi atas
kesempatan yang diberikan kepada saya untuk melakukan
tentang
penelitian
Nazaruddin
Jafar,
SpOG.K,
selaku
pembimbing
refarat
mini
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
13. Kepala Bagian Anestesiologi dan Reanimasi FK USU Medan beserta staf,
atas kesempatan dan bimbingan yang telah diberikan selama saya
bertugas di bagian tersebut.
14. Kepala Departemen Patologi Anatomi FK-USU beserta staf, atas
kesempatan dan bimbingan yang telah diberikan selama saya bertugas di
Departemen tersebut.
15. dr. Hayu Lestari Haryono, SpOG; dr. Nismah Sri Hanum, SpOG; dr.
Rachma Bachtiar, SpOG; dr. David Leo Ginting, SpOG; dr. Juni Hardi
Tarigan, SpOG;
T. Rahmat Iqbal
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
ABSTRAK
Tujuan : Untuk mengevaluasi hasil penatalaksanaan kanker ovarium di
RSUP. H. Adam Malik Medan.
Rancangan Penelitian : Penelitian ini bersifat prospektif yang diuraikan secara
deskriptif analitik dengan meneliti data-data sejak pasien masuk / pengobatan
hingga saat ini dan ditambah kunjungan kerumah terhadap semua penderita
tumor ovarium yang di rawat dan diterapi di RSUP. H. Adam Malik mulai
Januari 2002 Desember 2006. Data dalam penelitian ini merupakan data
primer yang dikumpulkan dari semua catatan medik tumor ovarium yang di
rawat di sub divisi Onkologi Departemen Obstetri dan Ginekologi FK. USU /
RSUP. H. Adam Malik Medan periode Januari 2002Desember 2006 dan
kunjungan rumah, di salin kedalam formulir yang telah disediakan.
Hasil Penelitian : Pada penelitian yang dilaksanakan dari Januari 2002
sampai Desember 2006 di RSUP H. Adam Malik Medan terdapat 128 kasus
kanker ovarium yaitu 112 kasus (87.5%) kanker ovarium jenis epitel dan 16
kasus (12.5%) kanker ovarium non epitel. Karakteristik kanker ovarium jenis
epitek yang ditemukan adalah, umur yang paling banyak menderita kanker
ovarium jenis epitel adalah usia 40-49 tahun 38 orang (33.8%) dan insiden
tumor ovarium jenis epitel paling banyak dijumpai pada adekuat staging
(stadium IA & B, IC, IIA & B & C, IIIA & B, IIIC dan IV) sebanyak 68 orang
(60.7%). Gambaran waktu bebas penyakit pasien kanker ovarium adalah,
pada pasien tidak kambuh yang menjalani surgical staging sebanyak 70
orang dengan nilai rata-rata waktu bebas penyakit adalah 36.93 19.83
bulan, yang menjalani SOU sebanyak 16 orang dengan nilai rata-rata waktu
bebas penyakit adalah 38.44 24.54 bulan, yang menjalani debulking
sebanyak 3 orang dengan nilai rata-rata waktu bebas penyakit adalah 7.33
12.70 bulan dan yang tidak menjalani operasi sebanyak 7 orang dengan nilai
rata-rata waktu bebas penyakit adalah 8.71 10.23 bulan. Pasien kambuh
yang menjalani surgical staging sebanyak 11 dengan nilai rata-rata waktu
bebas penyakit adalah 28.55 17.04 bulan dan yang menjalani SOU
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
sebanyak 5 orang dengan nilai rata-rata waktu bebas penyakit adalah 26.60
32.22 bulan. Dari hasil uji anova disimpulkan tindakan surgical staging dan
SOU lebih bermanfaat untuk memperpanjang jarak waktu bebas penyakit.
Pada jarak kematian pasien kanker ovarium dapat dilihat bahwa pasien tidak
kambuh yang menjalani surgical staging sebanyak 70 orang dengan nilai ratarata jarak kematian adalah 25.27 18.68 bulan, yang menjalani SOU
sebanyak 16 orang dengan nilai rata-rata jarak kematian adalah 5.00 5.66
bulan, yang menjalani debulking sebanyak 3 orang dengan nilai rata-rata
jarak kematian adalah 2.33 2.31 bulan dan yang tidak menjalani operasi
sebanyak 7 orang dengan nilai rata-rata jarak kematian adalah 2.00 1.73
bulan. Pasien kambuh yang menjalani surgical staging sebanyak 11 dengan
nilai rata-rata jarak kematian adalah 29.17 15.76 bulan dan yang menjalani
SOU sebanyak 5 orang dengan nilai rata-rata jarak kematian adalah 15.50
4.95 bulan. Dari hasil uji anova disimpulkan tindakan surgical staging dan
SOU lebih bermanfaat untuk memperpanjang jarak kematian.
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI.
BAB 1. PENDAHULUAN .. 1
1.1. LATAR BELAKANG ........
2.1. INSIDEN
11
17
20
20
22
23
30
33
41
42
43
43
44
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
DAFTAR SINGKATAN
ASKESKIN
BRCA 1
BRCA 2
CA 125
CAP
CP
FIGO
FDI
FK
FSH
KB
KGB
KO
KS
LH
NCI
PA
RS
RSUP
SKRT
SEER
USA
USU
WHO
5 SYR
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.
Tabel 2.
16
Tabel 3.
24
Tabel 4.
26
Tabel 5.
38
Tabel 6.
45
Tabel 7.
Sebaran stadium
48
Tabel 8.
Sebaran Histopatologi
49
Tabel 9.
50
Tabel 10.
51
Tabel 11.
51
Tabel 12.
52
Tabel 13.
53
Tabel 14.
53
Tabel 15.
54
Tabel 16.
55
Tabel 17.
58
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
BAB 1
PENDAHULUAN
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
Kematian yang disebabkan oleh kanker ovarium masih tetap tinggi meskipun
sudah dengan penanganan yang agresif. Di USA, kanker ovarium merupakan
penyakit keganasan kelima dari seluruh penyakit keganasan yang lainnya
dan penyebab kematian yang lebih sering pada wanita dibandingkan dengan
keganasan ginekologi lainnya. Penyakit ini memiliki angka ketahanan hidup 5
tahun sebesar 85% jika didiagnosis pada stadium dini (stadium I dan II) tapi
akan menurun sampai kurang dari 20% pada wanita bila diagnosis baru
ditegakkan pada stadium III atau IV. Dijumpai lebih dari 22.430 kasus baru
dan lebih dari 14.500 kematian dari penyakit ini. 5,6,7,8
Sebanyak 70% kanker ini di diagnosa, pada saat penyakit sudah menyebar
ke intraabdominal atau metastasis jauh, menyebabkan buruknya prognosa
penyakit. Dengan penanganan kanker ovarium yang terkini, 90% stadium IA
dan 70% stadium II dapat disembuhkan, namun angka kesembuhan tersebut
menurun mencapai 30% untuk stadium III dan IV. Prognosa yang kurang baik
untuk wanita dengan kanker ovarium ini diakibatkan oleh ketiadaan metode
untuk mendeteksi kanker ini pada stadium awal, kurangnya terapi yang dapat
diterapkan untuk stadium lanjut, kurangnya pemahaman menyeluruh baik
mengenai perubahan awal pada ovarium yang memicu perkembangan kanker
maupun
mengenai
penyebab
terjadinya
perubahan
ini.
Walaupun
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
Salah satu masalah yang sering dihadapi dalam penanganan kanker ovarium
adalah hampir sebagian besar penderita (75%) datang dalam stadium yang
sudah lanjut. Hal ini disebabkan kanker ovarium jarang memberikan keluhan
yang spesifik sebelum penyakit ini menjadi lanjut dan seperti sudah
diperkirakan prognosanya sangat berhubungan dengan stadium. Selain itu
sudah dikenal beberapa faktor yang berpengaruh terhadap hasil luaran
(outcome) dari pengobatan dan hal ini dikenal sebagai faktor prognosa.
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
Tujuan umum
Untuk mengevaluasi hasil penatalaksanaan kanker ovarium di RSUP. H.
Adam Malik Medan.
Tujuan khusus
1.
2.
3.
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
2.
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Insiden
Di Indonesia berdasarkan data dari Badan Registrasi Kanker Perhimpunan
Dokter Ahli Patologi Indonesia tahun 1998, kanker ovarium menduduki urutan
ke-enam (4.9%) dari seluruh kanker dengan urutan pertama kanker leher
servik (17.2%), kanker payudara (12.2%), kanker kulit (5.9%), kanker
nasofaring (5.3%), kanker rektum (4.9%), kanker kelenjar limfe (4.3%), kanker
kolon (3%), kanker tiroid (3%) dan kanker kelenjar lunak (2.6%). Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO), melaporkan 192.000 kasus di seluruh dunia di
tahun 2000, dengan 6000 kasus dilaporkan dari Inggris.2
Institut
ditemukan kurang lebih 22.430 kasus kanker ovarium baru selama tahun
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
adanya
perbedaan
yang
signifikan
secara
statistik.
2,5,6,13,14,15,16
5,12,17,18
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
Negara asal:
Didapatkan angka kejadian karsinoma ovarium yang tinggi pada wanita di
negara-negara industri di bandingkan dengan negara-negara non industri,
khususnya di Eropa Barat dan Utara dan Amerika bagian utara. Insiden
karsinoma ovarium di beberapa negara dapat dilihat pada tabel 1 di bawah
ini;
Penelitian
Tahun
Negara
Insiden
Katherine, YL
1992
Europe
17.2
Katherine, YL
1992
Japan
3.2
SEER
1995
USA
14.4
Tingulstad, S
1996
Norway
12.5
Godard,B
1996
Canada
12.0
Ras :
Insiden Karsinoma ovarium per 100.000 penduduk di kalangan kulit putih
Amerika Serikat sebesar 14.2% sedangkan di kalangan populasi Afrika
Amerika hanya sebesar 9.3%. Parker juga melaporkan insiden karsinoma
ovarium di kalangan kulit putih Amerika sebesar 15.8%, di kalangan IndianAmerika sebesar 17.5% dan di kalangan China-Amerika sebesar 9.3%.
Usia :
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
dan
jaringan
metastase
sebanyak-banyaknya,
meninggalkan
2.2. Klasifikasi
Kanker ovarium bukan suatu jenis penyakit tunggal. Sebenarnya ada lebih
dari 30 tipe dan subtipe keganasan ovarium, masing-masing memiliki
gambaran histopatologi (jaringan) dan biologi. Oleh karena itu, kebanyakan
ahli membagi kedalam tiga kelompok besar, berdasarkan jenis sel berasal:
11,13,19
1. Tumor epitel yang berasal dari sel permukaan atau menutupi ovarium
Kanker ovarium epitel berasal dari lapisan sel yang menutupi permukaan
ovarium. Penyakit ini menyebar melalui kavum peritoneum dan ke kelenjar
limfatik. Menurut WHO tipe histologi kanker ovarium epitel dikelompokkan
kedalam tipe sebagai berikut :
1. Serous tumors
Benign
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
2. Mucinous cystadenocarcinoma
Benign
Cytadenoma
Adenofibroma and cystadenofibroma
Tumor of low malignant potential
Intestinal type
Endocervical like
Malignant
Adenocarcinoma
Malignant adenofibroma
Mural nodule arising in mucinous cystic tumor
3.
Endometrioid Tumor
Benign
Adenoma and cystadenoma
Adenofibroma and cystadenofibroma
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
Malignant
Adenocarcinoma
Adenoacanthoma
Adenosquamous carcinoma
Malignant adenofibroma with a malignant stromal
Component
Adenosarcoma
Endometrial stromal sarcoma
Carcinosarcoma, homologous and heterologous
Undifferantiated sarcoma
4.
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
(non-Branner type)
8. Undifferentiated carcinoma
endoservik
dan
tumor
endometrioid
menyerupai
lapisan
endometrium. 20,21
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
Epitel
Germ Cell
Tumor
Frekuensi
38
Kistadenokarsinoma musinosum
11
Karsinoma endometroid
13
< 0.5
Undifferentiated carcinoma
15
Tumor leydig-sertoli
<1
Tumor campuran
< 0.5
Teratoma imatur
< 0.5
Karsinoma embrional
< 0.5
Sarkoma
Miscellanous
Karsinoma metastatic
Limphoma
<1
< 0.5
<1
2
< 0.5
10
< 0.5
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
menemukan
beberapa
faktor
spesifik
yang
menimbulkan
perubahan
Obesitas
Beberapa penelitian menyatakan adanya hubungan antara obesitas dan
kanker ovarium. Secara keseluruhan, wanita obesitas mempunyai faktor
risiko yang lebih tinggi pada perkembangan kanker ovarium. Risiko
terjadinya kanker ovarium meningkat 50% pada wanita yang mempunyai
berat badan yang lebih.
Pembedahan ginekologi
Ligasi tuba dapat mengurangi risiko terjadinya kanker ovarium sebanyak
67%. Histerektomi juga menurunkan risiko terjadinya kanker ovarium
sebanyak sepertiga dari total pasien yang di histerektomi.
Obat-obatan fertilitas
Pada beberapa penelitian, ditemukan bahwa penggunaan klomifen sitrat
(Clomid) untuk penggunaan yang lebih dari 1 tahun dapat meningkatkan
risiko terjadinya kanker ovarium.
Androgen
Androgen
merupakan
hormon
pria.
Danazol
meningkatkan
kadar
penelitian
menggunakan
terbaru
estrogen
menyatakan
setelah
menopause
bahwa
wanita
yang
meningkatkan
risiko
terjadinya kanker ovarium. Terdapat risiko yang lebih tinggi pada wanita
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
Hal yang tersebut diatas merupakan faktor risiko secara umum. Namun faktor
risiko ini dapat dicegah melalui kemopreventif yang masih diteliti. Adapun
parameter untuk identifikasi wanita yang berisiko tinggi menderita kanker
ovarium yang diperkirakan dapat dihindari dengan kemopreventif:
1. Riwayat pribadi atau keluarga menderita kanker payudara sebelum usia
50 tahun atau kanker ovarium pada usia berapapun.
2. Dua atau lebih dari satu kasus kanker payudara dan / atau kanker
ovarium.
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
2.4. Etiologi
2.4.1. Gambaran epidemiologi (13,17,24,25,26)
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
Etiologi kanker ovarium kurang begitu jelas. Sampai saat ini faktor riwayat
keluarga penderita kanker ovarium, usia, menarche dini dan nuliparitas masih
merupakan faktor risiko pada kanker ovarium epitel, sementara kehamilan,
penggunaan kontrasepsi oral, histerektomi dan ligasi tuba merupakan faktor
pendukung.
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
Penggunaan
KO
mengalami
peningkatan
sebanyak
7%
dan
risiko
karsinoma
ovarium
mungkin
disebabkan
karena
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
(12)
Gejala dan tanda klinis dari karsinoma ovarium yang biasa di jumpai adalah
sebagai berikut :
Frekuensi relative
Xxxx
2. Nyeri perut
xxx
3. Gejala-gejala dispepsia
xx
xx
xx
6. Gangguan haid
xx
Keterangan
Tumor terbatas pada ovarium
IA
Tumor terbatas pada ovarium , kapsul tumor utuh, tidak ada pertumbuhan
tumor di permukaan ovarium,tidak ada sel tumor di cairan ascites ataupun
bilasan cairan di rongga peritoneum
IB
Tumor terbatas pada dua ovarium, tidak ada pertumbuhan tumor pada
permukaan ovarium, tidak sel tumor di cairan ataupun pada bilasan cairan
di rongga ovarium
IC
Tumor terbatas pada satu atau dua ovarium dengan salah satu faktor yaitu
kapsul tumor pecah, pertumbuhan tumor pada permukaan ovarium, ada sel
tumor di cairan acites ataupun pada bilasan cairan di rongga peritoneum
II
IIB Tumor meluas ke jaringan / organ pelvik lainnya tanpa sel tumor di cairan
ascites ataupun bilasan cairan di rongga peritonem
IIC Perluasan ke pelvik (IIA atau IIB) dengan sel tumor di cairan ascites
ataupun bilasan cairan cairan di rongga peritoneum
III
Tumor pada satu atau dua ovarium disertai dengan perluasan tumor pada
rongga peritoneum di luar pelvik dengan / atau metastase kelenjar getah
bening regional
IIIA Metastase mikroskopik di luar pelvik
IIIB Metastase makroskopik di luar pelvik dengan besar lesi metastase 2 cm
IIIC Metastase makroskopik di luar pelvik dengan besar lesi metastase > 2 cm
Dan / atau metastase ke kelenjar getah bening
IV
92.7%
IB
85.4%
IC
84.7%
IIA
78.6%
IIB
72.4%
IIC
64.4%
IIIA
50.8%
IIIB
42.4%
IIIC
31.5%
IV
17.5%
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
Angka kemampuan bertahan hidup 5 tahun untuk pasien kanker ovarium jenis
epitel telah menunjukkan peningkatan pada 20 tahun terakhir. Data SEER
1997 menunjukkan secara keseluruhan pada 20 tahun terakhir penurunan
angka kematian dari 8.5 sampai 7.8 per 100.000. Angka ketahanan hidup 5
tahun yang relatif untuk semua pasien adalah 37% pada tahun 1974-1976
dan 50% pada tahun 1989-1994 yang secara statistik terbukti adanya
perbedaan yang signifikan.36
2.6 Penatalaksanaan
Pengobatan
utama
pada
karsinoma
ovarium
adalah
dengan
cara
2.6.1 Pembedahan
Tindakan pembedahan yang baku untuk penentuan stadium (surgical staging)
pada karsinoma ovarium dilaksanakan sebagai berikut : 11,12,16,17
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
Pengangkatan kelenjar getah bening pelvis dan para aorta atau laping
tidak dilakukan pengambilan contoh untuk pemeriksaan histopatologi
Infrakolik omentektomi
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
dilakukan
pengangkatan
uterus
dan
ovarium
yang
sehat.
Tindakan
2.6.2 Kemoterapi
Kemoterapi sistemik menggunakan obat-obatan yang diinjeksikan kedalam
vena atau diberikan secara oral. Obat-obatan ini memasuki pembuluh darah
dan mencapai seluruh area / wilayah tubuh, sehingga terapi ini sangat
berguna untuk kanker yang telah bermetastase. Untuk beberapa kasus
kanker ovarium, kemoterapi dapat diinjeksikan melalui sebuah kateter
langsung kedalam kavum abdomen. Hal ini disebut sebagai kemoterapi
intraperitoneal. Obat-obatan yang diberikan juga
diabsorbsi kedalam
Tipe kemoterapi untuk kanker ovarium jenis epitel melibatkan 6 siklus. Satu
siklus merupakan sebuah jadwal yang mengatur dosis obat secara reguler.
Obat yang berbeda mempunyai siklus yang bervariasi. Obat ini biasanya
diberikan secara intravena selama siklus 3 sampai 4 minggu. Biasanya
kemoterapi terdiri dari kombinasi obat. Kebanyakan ahli onkologi di Amerika
Serikat percaya bahwa kemoterapi kombinasi lebih efektif dalam penanganan
kanker ovarium daripada penggunaan obat tunggal.
13,16,2
Terapi kombinasi
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
Walaupun
kanker
ovarium
jenis
epitel
cenderung
respon
terhadap
merupakan
dan
cyclophosphamide,
topotecan,
anthracyclines
liposomal
doxorubicin
vinorelbine
(Navelbine),
seperti
(Doxil),
doxorubicin
gemcitabine,
hexamethyl
melamine,
hingga
minimal
dan
bahkan
menetralkan
risiko
terjadinya
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
Efek samping yang sering terjadi adalah nausea dan muntah, kehilangan
selera makan, rambut rontok, bercak ditangan dan kaki, dan sariawan.
Beberapa obat yang digunakan untuk terapi kanker ovarium dapat
menyebabkan kerusakan ginjal dan syaraf. Karena kemoterapi dapat
merusak sumsum tulang penghasil sel darah, pasien dapat menderita jumlah
sel darah yang rendah. Hal ini dapat mengakibatkan:
2.6.3 Radiasi
Terapi radiasi menggunakan sinar radiasi energi tinggi untuk membunuh sel
kanker. Sinar radiasi dapat diberikan didalam sebuah prosedur bukan hanya
untuk sinar radiasi diagnostik. Pada masa lalu radiasi lebih sering
digunakkan, tetapi sekarang terapi radiasi jarang digunakan sebagai terapi
utama untuk tumor ovarium. 16,17,21
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
Terapi radiasi sinar eksternal : pada prosedur ini, radiasi dari mesin yang
berada diluar tubuh yang disebut sebagai a linear accelerator difokuskan
kepada kankernya. Ini adalah salah satu tipe terapi radiasi yang
direkomendasikan untuk terapi kanker ovarium. Terapi diberikan 5 hari setiap
minggu selama beberapa minggu. Setiap terapi berlangsung selama
beberapa menit dan menyerupai dengan pemeriksaan diagnostik dengan
sinar radiasi. Seperti sinar radiasi untuk dignostik, radiasi melewati kulit dan
jaringan lainnya sebelum mencapai tumor. Waktu paparan terhadap radiasi
sangat pendek, dan kebanyakan waktu pertemuan yaitu untuk memposisikan
pasien secara tepat agar radiasi yang diberikan tertuju secara tepat pada
kanker.
Selama terapi ini, kulit dapat terlihat dan terasa terbakar. Secara bertahap
akan berkurang hingga kembali normal dalam 612 bulan. Karena abdomen
dan pelvik sesitif terhadap radiasi, kebanyakan wanita juga merasakan
kelelahan, nausea atau diare. 16,17,20
Brachytherapy : Terapi radiasi juga dapat diberikan dengan cara
menanamkan bahan radioaktif
disebut brachytherapy. Hal ini jarang dilakukan untuk kanker ovarium. 16,17,20
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
Penatalaksanaan primer
Penatalaksanaan primer adalah laparotomi untuk semua stadium atau
bedah beku jika stadium II, III dan IV atau kemoterapi untuk pasien yang
tidak mungkin dioperasi pada stadium III / IV.
Kemoterapi
Stadium IA atau IB : Grade I observasi
Grade
II
observasi
atau
Taxane
atau
tahun,
periksa
CA-125
setiap
kunjungan,
pemeriksaan
Penatalaksanaan sekunder
Setelah kemoterapi primer pada stadium II, III dan IV maka pasien
diawasi, jika sembuh sempurna maka diobservasi / diuji klinik / pemberian
obat setelah sembuh yaitu paclitaxel (135 -175 mg/m2 setiap 4 minggu 12
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
Penatalaksanaan kekambuhan
1. Jika penyakit tetap setelah kemoterapi primer atau sembuh sempurna
tetapi kambuh < 6 bulan setelah berhenti kemoterapi maka diberikan
terapi pendukung atau ulangi kembali regimen kemoterapi primer.
2. Stadium II, III dan IV dengan kekambuhan partial
maka diberikan
dilakukan
pembedahan
awal
atau
pembedahan
prior.
Pada
pembedahan awal ada pasien yang masih ingin bisa memiliki anak atau tidak,
jika tidak maka dilakukan operasi pengangkatan ovarium secara keseluruhan.
Pada pembedahan prior ada yang dinilai stadium secara lengkap atau belum
lengkap. Stadium I disgerminoma atau stadium I, grade I teratoma immatur :
dilakukan observasi
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
Pencegahan primer
Dalam penelitian yang terbaru dikembangkan teori mengenai pencegahan
primer dengan strategi kemoprevensi. Kemopreventif kanker merupakan
bidang penelitian yang dewasa ini berkembang dengan pesat karena adanya
kemungkinan untuk mencegah perjalanan penyakit dan memperbaiki fungsi
sel yang menurun karena kanker. Kemopreventif adalah mikronutrien atau
pengobatan yang mencegah atau menghambat kanker pada populasi dengan
risiko kanker. Elemen dasar untuk penelitian kemopreventif termasuk (a)
kohort yang sesuai dari pasien dengan angka insiden yang cukup untuk
merumuskan adanya risiko yang jelas ; dan rasio manfaat ; (b) agen yang
tepat dan aman dimana penggunaannya didukung oleh data epidemiologis
dan data mekanik ; (c) biomarker terukur yang dapat dipengaruhi oleh zat
aktif yang bersangkutan dan modulasinya dapat diprediksi dari efek
kemopreventif secara teoritis.
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
Biomarker adalah faktor penting dalam hal ini karena dapat digunakan pada
pasien secara prospektif sampai terjadinya kanker, jika biomarker ini dapat
mengindikasikan respon protektif pada agent kemopreventif. Beberapa
kriteria harus dipenuhi agar biomarker dapat digunakan (a) biomarker ini
sesuai dengan perkembangan displasia baik secara fenotip (proliferasi,
angiogenesis, atau morpometri dari inti sel) atau secara mekanik (marker
molekul) ; (b) biomarker ini dapat dipengaruhi oleh agent kemopreventif ; dan
(c) biomarker ini dapat memprediksi berkurangnya karsinogenesis.9
Salah satu yang termasuk kemopreventif adalah alat KO. Alat KO telah
berulang kali terbukti mengurangi risiko kejadian karsinoma ovarium
dalam
KO
secara teratur. Akan tetapi data yang lebih baru menunjukkan bahwa efek
protektif KO mungkin lebih kompleks.10
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
Tahun
Tipe
Penelitian
Jumlah
Kasus
Kontrol
atau
besarnya
Cohort
Risiko
relatif atau
Odds
Ratio
95% Cl
Ness et al
2001
Case-Control
727
1.360
0,6
0,5 - 0,8
Siskind et al
2000
Case-Control
794
853
0,57
0,4 0,82
Narod et al
1998
Case-Control
207
161
0,5
0,3 0,8
1995
Cohort
42
15.292
0,3
0,1 0,7
Hankinson et al
1995
Cohort
260
121.700
0,65
0,4 1,05
Rosenberg et al
1994
Case Control
441
2,065
0,6
0,4 0,8
John et al
1993
Case Control
110
246
0,62
0,24 1,6
Parazzini et al
1991
Case Control
505
1.375
0,7
0,5 1,0
Franceschi et al
1991
Case Control
971
2.258
0,6
0,4 0,8
Parazzini et al
1991
Case Control
91
237
0,3
0,2 0,6
Gwin et al
1990
Case Control
436
3.833
0,5
0,5 - 0,7
CASH Group
1987
Case Control
546
4.228
0,6
0,5 0,7
Tzonou et al
1984
Case Control
150
250
0,4
0,1 1,1
La Vecchia et al
1984
Case Control
209
418
0,6
0,3 1,0
Rosenberg et al
1982
Case Control
136
187
0,6
0,4 0,9
Cramer et al
1982
Case Control
144
139
0,11
0,04 0,33
Willet et al
1981
Case Control
47
464
0,8
0,4 1,5
Weiss et al
1981
Case Control
112
552
0,57
Tidak ada
dasar
kira-kira
15
tahun
setelah
penggunaan
KO
secara
teratur.30,31,32
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
kanker ovarium yang lebih tinggi secara signifikan bila dibandingkan dengan
formulasi KO dengan progesteron tinggi.33,34
Salah satu faktor risiko paling kuat untuk perkembangan kanker ovarium
selanjutnya adalah riwayat lebih dari satu anggota keluarga menderita
penyakit ini. Studi Gross dkk, dan Tavani dkk, menunjukkan penurunan
risiko dengan penggunaan KO pada wanita dengan riwayat keluarga yang
kuat. Hasil-hasil ini mendorong Tavani dkk, mengajukan bahwa lima tahun
penggunaan KO pada wanita risiko tinggi bisa mengurangi risiko kanker
ovarium sampai ke tingkat yang ditemukan dalam studi wanita risiko-rendah
dan pada wanita risiko tinggi yang tidak pernah menggunakan KO tetapi
mempunyai paritas sebagai faktor protektif. Akan tetapi, dibutuhkan studi
lebih lanjut pada carrier mutasi gen BRCA1 atau BRCA2, mutasi dengan
risiko kanker ovarium yang tinggi. Walaupun studi awal Narod dkk, terhadap
207
wanita
dengan
mutasi
BRCA1/BRCA2
yang
telah
ditegaskan
Efek protektif dari alat kontrasepsi oral akan tampak konsisten antar ras
karena John dkk, menunjukkan penurunan risiko 0.6 pada wanita AfrikaAmerika dengan penggunaan KO enam tahun atau lebih.35
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
PASIEN MASUK
Diagnosis
Susp. Kanker ovarium
Pemeriksaan :
- Anamnesis
- Pemeriksaan Fisik
- Pemeriksaan
Penunjang
o CA-125
Surgical
Staging
+
P
ik
Sub-optimal
Debulking
Optimal
Debulking
Stadium
IA & IB
Adjuvant
Kemoterapi
Sitoreduksi
Debulking
Stadium > IC
Kemoterap
i
In Adekuat Staging
(RS Luar)
Kemotera
pi
Kemotera
pi
BAB 3
Kemoterap
i
METODOLOGI PENELITIAN
Evaluas
i
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
penyakit
ini
ditentukan
oleh
luasnya
tumor
pada
saat
timbulnya
residif
setelah
pemberian
platinum-based
primary
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
BAB 4
HASIL PENELITIAN
Dalam kurun waktu 5 tahun, dari 1 Januari 2002 sampai 31 Desember 2006
di RSUP H. Adam Malik Medan terdapat 105 kasus kanker ovarium yang
terdiri dari 84 kasus (80%) kanker ovarium jenis epitel dan 21 kasus (20%)
kanker ovarium non epitel.
UMUR (TAHUN)
<29
30-39
40-49
50-59
60-69
70-79
Jumlah
PARITAS
O
>3
Jumlah
RIWAYAT KB
TIDAK DIKETAHUI
TANPA KB
12
15
30
21
4
1
14.3
17.9
36.9
25.0
4.8
1.2
84
100
30
19
11
9
15
35.7
22.6
13.1
10.7
17.9
84
100
45
31
2
6
53.6
36.9
2.4
7.1
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
HORMONAL
KONTAP
Jumlah
84
100
Dari tabel 6 diatas terlihat bahwa kanker ovarium epitel paling banyak didapati
pada kelompok usia 40-49 tahun yaitu sebanyak 30 orang (36.9%). Di
Amerika Serikat, dilaporkan bahwa insiden karsinoma ovarium paling banyak
pada populasi wanita berusia di atas 50 tahun sebesar 41.4 per 100.000
penduduk, sedangkan pada wanita yang lebih muda hanya 5.1 per 100.000
penduduk. 5
Insiden tumor ovarium jenis epitel paling banyak dijumpai pada ibu dengan
jumlah paritas 0 sebanyak 30 orang (35.7%). Seorang wanita yang sudah
memiliki anak mempunyai faktor risiko yang lebih rendah terkena kanker
ovarium daripada wanita yang belum memiliki anak. Wanita dengan infertilitas
juga mengalami peningkatan risiko karsinoma ovarium, dimana induksi
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
Insiden tumor ovarium jenis epitel paling banyak dijumpai pada ibu yang tidak
menggunakan KB sebanyak 31 orang (36.9%). Sedangkan pada kelompok
ibu-ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal dan kontrasepsi mantap
kejadian kanker ovarium berturut-turut 2.4% dan 7.1%. Pike dkk32,
melaporkan bahwa penggunaan kontrasepsi oral dapat menurunkan risiko
kejadian kanker ovarium.
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
IA
IB
3
0
15
4.1
0
20.5
IC
IIA
IIB
IIC
0
1
3
5
44
0
0
1.4
4.1
6.8
60.3
IIIA
IIIB
IIIC
IV
Jumlah
73
2.7
100
68
81
10
11.9
ENDOMETRIOID
7.1
84
100
Jumlah
Dari tabel 8 terlihat bahwa jenis histologi terbanyak adalah Kista Adeno
Karsinoma Serosum yaitu sebanyak 68 orang (81%). Berek dkk21,
melaporkan bahwa sebanyak 75% dari kanker ovarium epitel adalah bentuk
serosum. Sebagian kecil adalah musinosum (20%), endometrioid (2%), clear
cell, Brenner dan undifferentiated carsinoma masing masing sebanyak
1%.42
SURGICAL STAGING
62
84.9
INTERVAL DEBULKING
11.0
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
SOU (KONSERVATIF)
Jumlah
4.1
73
100
Dari tabel 9 terlihat bahwa sebagian besar kasus yaitu sebanyak 62 kasus
(84.9%) dilakukan tindakan surgical staging, 8 kasus (11.0%) dilakukan
sitoreduksi / interval debulking, 3 kasus (4.1%) dilakukan SOU (konservatif).
Sedangkan 11 kasus lainnya dari 84 kasus dioperasi diluar oleh dokter Obgin
luar.
Pengobatan
utama
pada
karsinoma
ovarium
adalah
dengan
cara
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
< 1 cm (OPTIMAL)
60
82.2
1 cm (SUB OPTIMAL)
13
17.8
73
100
Jumlah
CP
42
91.3
CAP
8.7
46
100
Jumlah
sebanyak 42
2 Siklus
3 Siklus
4 Siklus
5 Siklus
6 Siklus
Jumlah
n
5
5
5
1
3
27
%
10.9
10.9
10.9
2.2
4.1
58.7
46
100
14
73.7
15.8
KEMOTERAPI TERPUTUS
MENINGGAL
LOSS OF FOLLOW UP
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
10.5
19
100
Jumlah
49 60 Bln
11
18.3
15
25
14
23.3
11.7
13
21.7
60
100
61.5
15.4
23.1
13
100
19
26
15
20.5
16
21.9
10
13.7
Jumlah
Koefisien korelasi Spearman (r) = 0.033 ; p = 0.026
13
17.8
73
100
Operasi
OPTIMAL
12 24 Bln
25 36 Bln
Jumlah
n
%
37 48 Bln
SUBOPTIMAL
Pada Tabel 14 terlihat bahwa dalam masa <12 bulan sesudah terapi terdapat
61.5% (8 kasus) dari kelompok operasi suboptimal telah mengalami
kekambuhan, sedangkan dari kelompok operasi yang optimal hanya dijumpai
18.3% (11 kasus). Pada periode 49-60 bulan setelah terapi masih dijumpai
21.7% (13 kasus) dari kelompok operasi optimal yang mengalami
kekambuhan, sedangkan dari kelompok operasi suboptimal tidak dijumpai lagi
kasus yang mencapai periode tersebut.
Dengan uji korelasi spearman dapat dilihat adanya hubungan yang bermakna
(p 0.05) antara waktu bebas penyakit dengan optimalisasi operasi, hal ini
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
25 36 Bln
37 48 Bln
49 60 Bln
>60 bln
n
%
0
2
0
1
1
11
0
0
13.3
0
33.3
20
25
0
0
4
1
1
2
8
0
0
26.7
100
33.3
40
18.2
0
0
2
0
0
2
6
0
0
13.3
0
0
40
13.6
0
0
4
0
0
0
6
0
0
26.7
0
0
0
13.6
0
3
0
0
0
0
0
0
100
0
0
0
0
0
0
10
13.7
4.1
Stadium
IA
IC
IIC
IIIA
IIIB
IIIC
IV
12 24 Bln
0
0
3
20
0
0
1 33.3
0
0
13 29.5
2 13.3
Tabel 15 terlihat bahwa pada kasus dengan stadium IA, semuanya yaitu
3 kasus mempunyai waktu bebas penyakit >60 bulan. Pada kasus dengan
stadium IC sebanyak 4 kasus (26.7%) mempunyai waktu bebas penyakit
25-36 bulan dan 49-60 bulan. Pada kasus dengan stadium IIC sebanyak 1
kasus yang mempunyai waktu bebas penyakit 25-36 bulan. Pada kasus
dengan stadium IIIA dan IIIB tidak satupun kasus yang dengan interval bebas
penyakit antara 49-60 bulan. Pada kasus dengan stadium IIIC sebanyak 13
kasus (29.5%) yang mempunyai waktu bebas penyakit <12 bulan dan 6 kasus
(13.6%) yang mempunyai waktu bebas penyakit 49-60 bulan. Pada kasus
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
Dengan uji korelasi spearman dapat dilihat adanya hubungan yang bermakna
(p 0.05) antara waktu bebas penyakit dengan stadium, hal ini menunjukkan
bahwa makin tinggi tingkat stadium semakin pendek interval bebas
penyakitnya.
49 Bln
n
%
< 12 Bln
Operasi
12 24 Bln
25 36 Bln
37 48 Bln
Jumlah
n
%
OPTIMAL
11.7
8.3
1.7
1.7
46
76.7
60
100
SUBOPTIMAL
38.5
7.7
7.7
46.2
13
100
12 16.4
5
6.8
2
2.7
2
2.7
52
Jumlah
Koefisien korelasi Spearman (r) = 0.038 ; p = 0.023
71.2
73
100
1.0
OPERASI
Cum Survival
0.8
0.6
0.4
0.2
Grafik
0.0
0
20
40
60
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
12 24 Bln
25 36 Bln
37 48 Bln
49 60 Bln
>60 Bln
n
%
0
0
0
1
0
9
2
0
0
0
33.3
0
20.5
13.3
0
2
0
0
0
3
0
0
13.3
0
0
0
6.8
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
4.5
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
100
0
0
2.3
0
0
13
0
2
5
29
0
0
86.7
0
66.7
100
65.9
0
3
0
0
0
0
0
0
100
0
0
0
0
0
0
12 16.4 5
6.8
2
2.7
2
2.7
Total
Koefisien korelasi Spearman (r) = 0.004, p = 0.001
49
67.1
4.1
Stadium
IA
IC
IIC
IIIA
IIIB
IIIC
IV
stadium
IIIC
terbanyak
29
kasus
yang
mempunyai
waktu
Dengan uji korelasi spearman dapat dilihat ada hubungan yang bermakna (p
0.05) antara kelangsungan hidup dengan stadium, hal ini menunjukkan
bahwa tingkat stadium mempengaruhi lamanya kelangsungan hidup.
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
1. Dari hasil penelitian didapati 105 kasus kanker ovarium yang terdiri dari 84
kasus (80%) kanker ovarium jenis epitel dan 21 kasus (20%) kanker
ovarium non epitel.
2. Dari hasil penelitian ini 60.3% penderita di diagnosis setelah berada pada
stadium lanjut.
3. Dengan uji korelasi spearman dapat dilihat adanya hubungan yang
bermakna (p 0.05) antara waktu bebas penyakit dengan optimalisasi
operasi, hal ini menunjukkan bahwa besarnya sisa massa tumor
mempengaruhi lamanya waktu bebas penyakit.
4. Dengan uji korelasi spearman dapat dilihat adanya hubungan yang
bermakna (p 0.05) antara waktu bebas penyakit dengan stadium, hal ini
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
5.2 SARAN
1. Perlunya peningkatan pelayanan dasar untuk parameter kanker ovarium
guna peningkatan angka kemampuan bertahan hidup.
2. Edukasi pasien paska penatalaksanaan mengenai kesadaran pasien
untuk kontrol kembali secara berkala.
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
Mori M., Harabuchi I., Miyake H., Casagrande J. T., Henderson B. E.,
Ross R. K. Reproductive, genetic, and dietary risk factors for ovarian
cancer. Am. J. Epidemiol.,1988;128: 771-777.
4.
5.
6.
Cigna
HealthCare
Coverage
Position,2007.
Available
from:
www.cigna.com
7.
8.
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
9.
10. Barnes M.N., Grizzle W.E., Grubbs C.J., Partridge E.E., Paradigms for
Primary
Prevention
of
Ovarian
Carcinoma.
CA
Cancer
Clin
2002;52:216-225.
11. Farid Aziz dkk, Onkologi Ginekologi edisi pertama; Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo,Jakarta 2006; 469 527.
12. Sahil, M.F. Penatalaksanaan Kanker Ovarium Pada Wanita Usia Muda
Dengan Mempertahankan fungsi Ovarium; Pidato pengukuhan jabatan
guru besar tetap dalam bidang ilmu Onkologi Ginekologi pada Fakultas
Kedokteran USU,2007
13. M.O. Nicoletto, S. Tumolo, C. Falci, and friends. A Randomized Study of
Ephitelial Ovarian Cancer: Is Chemotherapy Useful after Complete
Remission. International Journal of Medicine.2004. Available from:
www.medsci.org
14. Ephitelial Ovarian Cancer. Scottish Interoleegiate Guidelines Network.
2003. Available from: www.sign.ac.uk
15. A.E. Guppy,P.D Nathan, G.J.S. Rustin; Epithelial Ovarian Cancer; A
Review of Current Management; Clincal Oncology 2005
16. National Comprehensive Cancer Network (NCCN) Clinical Practice
Guidelines in Oncology. Ovarian Cancer, 2008. Available from:
www.nccn.org
17. Andrijono, Sinopsis Kanker Onkologi. Divisi Onkologi Departemen
Ginekologi. Edisi pertama. 2004; 94 125
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
from:
www.oncologychannel.com/ovariancancer/types.html
20. Berek JS,Hacker NF.Eds. Practical by gynaecologic Oncology. Second
ed. William and Wilkins. 4th edition.1994; 443 536
21. Berek JS, Adashi EY, Hillard PA.Eds. Novaks gynaecology 12th
ed,William and Wilkins, 1996.
22. Ovarian
Cancer.
American
Cancer
Society.
Available
from:
www.cancer.gov
23. Salazar H., Godwin A. K., Daly M. B., Laub P. B., Hogan W. M.,
Rosenblum N., Boente M. P., Lynch H. T., Hamilton T. C. Microscopic
benign and invasive malignant neoplasms and a cancer-prone phenotype
in prophylactic oophorectomies. J. Natl. Cancer Inst. (Bethesda),
1996;810-1820.
24. NIH Consensus Statement. Ovarian Cancer: Screening, Treatment, and
Followup. Natinal Institutes of Health. Vol 12, No 3. April 1994.
25. New Directions in Ovarian Cancer Research. Report of the Strategic
Planning Conference. National Cancer Institute Society of Gynecologic
Oncologists Public Health Service Office of Womens Health December 89 2007.
26. Annekatrin Lukanova and Rudolf Kaaks; Endogenous Hormones and
Ovarian Cancer: Epidemiology and Current Hypotheses, Departement of
Obsterics and Gynaecology, New York University of Medicine.2005
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
and
contraceptives.
progestin
dose
and
use
SHARE
Study
Group.
characteristics
Steroid
of
oral
Hormones
and
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008
T.Rahmat Iqbal : Evaluasi Penatalaksanaan Kanker Ovarium Epitel Di RSUP. H.Adam Malik Medan Periode Januari
2002 Desember 2006, 2009
USU Repository 2008