TESIS
TESIS
Menyetujui
(Prof. dr. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, SpA(K)) (Prof. dr. Gontar A. Siregar, SpPD-KGEH)
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Dengan mengucap Alhamdulillah, saya panjatkan puji dan syukur yang tak
terhingga kehadirat Allah SWT karena hanya atas rahmat dan hidayahNya saya
gelar Magister Kedokteran Klinik dalam bidang Ilmu Kesehatan Kulit dan
Kelamin.
Dalam menjalani pendidikan ini, berbagai pihak telah turut berperan serta
berbahagia ini, saya sampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-
1. dr. Kamaliah Muis, SpKK, selaku pembimbing utama tesis ini, yang telah
bersedia meluangkan waktu, pikiran dan tenaga serta dengan penuh kesabaran
2. dr. Lukmanul Hakim Nasution, SpKK, selaku pembimbing kedua tesis ini,
Universitas Sumatera Utara dan juga sebagai guru besar yang telah
Utara yang telah memberikan dorongan dalam penyelesaian tesis ini maupun
Utara.
8. Prof. dr. Mansur A Nasution, SpKK(K), Dr. dr. Nelva K Jusuf, SpKK(K), dr.
Mila Darmi, SpKK sebagai anggota tim penguji, yang telah memberikan
9. Para Guru Besar, Prof. dr. Diana Nasution, SpKK(K), Alm Prof. Dr. dr.
USU, RSUP. H. Adam Malik Medan yang tidak dapat saya sebutkan satu
pendidikan ini.
ini.
11. dr. Surya Dharma, MPH, selaku staf pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat
USU, yang telah banyak membantu saya dalam metodologi penelitian dan
12. Seluruh staf/pegawai dan perawat di Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan
Kelamin, baik di RSUP. H. Adam Malik Medan, atas bantuan, dukungan, dan
13. Kedua orang tua saya, Prof. dr. Sjabaroeddin Loebis, SpA(K) & dr Yuniar
Siregar, SpKK, tidak ada kata yang mampu menggantikan rasa terima kasih
saya untuk semua pengorbanan, jerih payah dan kasih sayang Papa dan Mama
untuk saya selama ini, terima kasih yang tak terhingga saya ucapkan dan
betapa bersyukurnya saya mempunyai kedua orang tua seperti Papa dan
14. Suami saya tercinta, dr. M. Jusuf Paska Ginting dan anakku M. Raka Malik
ini.
15. Abangku dan adikku Terima kasih atas doa dan dukungan yang telah
16. Teman seangkatan saya yang tercinta, dr.Wahyuni Widianti S, dr. Irina
Damayanti, dr. Cut Putri Hazlianda, dr. Rini Amanda C.S., M(Ked)KK SpKK,
dr. Ahmad fajar M(Ked)KK, SpKK, dr. Olivia Anggraeni dan dr. Sufina F
Nasution, terima kasih untuk kerja sama, kebersamaan, waktu dan kenangan
Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang tidak dapat saya sebutkan satu
saya selama menjalani masa pendidikan dan penyelesaian tesis ini, saya
Saya menyadari bahwa tesis ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh
karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan tesis ini. Kiranya tesis ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.
kekhilafan dan kekurangan yang telah saya lakukan selama proses penyusunan
tesis dan selama saya menjalani pendidikan. Semoga segala bantuan, dorongan
dan petunjuk yang telah diberikan kepada saya selama mengikuti pendidikan,
kiranya mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amin ya Rabbal
Alamin.
Penulis
ABSTRAK
Latar belakang:Dermatitis seboroik adalah kelainan papuloskuamosa kronis
yang menyerang bayi dan orang dewasa sering ditemukan pada bagian tubuh
dengan konsentrasi folikel sebaseus yang tinggi dan aktif.
Tujuan:Untuk mengetahui proporsi dan karakteristik pasien dermatitis seboroik
di Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP. H. Adam Malik Medan
periode Januari 2010 – Desember 2012.
Metode: Penelitian deskriptif yang dilakukan secara retrospektif dengan
menggunakan analisis data sekunder dari catatan rekam medis pasien dermatitis
seboroik.
Hasil: Jumlah pasien dermatitis seboroik yang berkunjung di RSUP H. Adam
Malik Medan periode Januari 2010 – Desember 2012 berjumlah 123 orang.
Proporsi pasien dermatitis seboroik 0,75%. Karakteristik pasien dermatitis
seboroik di Unit Kulit Kelamin RSUP H. Adam Malik Medan umumnya berjenis
kelamin laki-laki yaitu 55,3 %, usia 46-50 tahun yaitu 13,0%, etnis batak yaitu
32,5%, pendidikan SMA/Sederajat yaitu 38,2%, pekerjaan PNS 30,9%, lesi
terbanyak di wajah dan kepala 33,3%. Pengobatan dermatitis seboroik umumnya
diberikan golongan kortikosteroid topikal 84,6%.
Kesimpulan:Proporsi pasien dermatitis seboroik di Unit Kulit Kelamin RSUP H.
Adam Malik Medan periode 2010 - 2012 adalah 0,75%. Karakteristik pasien
dermatitis seboroik umumnya laki-laki, usia 46-50 tahun , etnis batak,
pendidikan SMA/Sederajat , pekerjaan PNS , lesi terbanyak di wajah dan kepala ,
pengobatan dermatitis seboroik umumnya diberikan golongan kortikosteroid
secara topikal.
ABSTRACT
Halaman
ABSTRAK ...................................................................................................... i
ABSTRACT ..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vi
DAFTAR SINGKATAN ............................................................................... vii
LAMPIRAN ................................................................................................ 46
4.1. Jumlah Pasien RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2010 s/d
2012 ................................................................................................ 26
NK : Natural Killer
PENDAHULUAN
menyerang bayi dan juga orang dewasa, sering ditemukan pada bagian tubuh
dengan konsentrasi folikel sebaseus yang tinggi dan kelenjar sebaseus yang
aktif.1-6
tinggi.1,4,5,7,10-12
Prevalensi tertinggi ditemukan pada usia dekade ke-4 sampai 7 dan pada 3
bulan pertama kehidupan yang menghilang pada usia 6 sampai 12 bulan dalam
menunjukkan insidensi rata – rata dermatitis seboroik sebesar 8,3% dari jumlah
seboroik lebih sering dijumpai pada pria dibandingkan wanita, hal ini
menghasilkan sebum.13
pasti tetapi dermatitis ini umumnya terkait dengan jamur Malessezia, kelainan
parkinson, pada bayi prematur dan pasien yang menderita gagal jantung
bawaan.1,8-12
Penyakit kulit pada dermatitis seboroik yaitu kulit yang terkena tampak
berwarna merah jambu dan ditutupi dengan skuama coklat kekuningan dan
krusta.1-6 Pengelupasan berlebihan pada wajah dan kulit kepala dapat berdampak
negatif terhadap kualitas hidup seseorang, khususnya pada wanita, pasien yang
berusia muda, dan mereka yang memiliki tingkat pendidikan tinggi. 1,7,8,9
penyakit karena dermatitis seboroik ini bersifat kronis dan sering mengalami
alternatif.7,8,11,12
Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP. H. Adam Malik Medan periode 2010 -
2012?
Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP. H. Adam Malik Medan periode Januari
Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP H. Adam Malik Medan
lokasi lesi dan pengobatan di Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
2010 - 2012.
dermatitis seboroik.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
menyerang bayi dan orang dewasa sering ditemukan pada bagian tubuh dengan
konsentrasi folikel sebaseus yang tinggi dan aktif termasuk wajah, kulit kepala,
telinga, badan bagian atas dan fleksura (inguinal, inframma dan aksila).1-5
2.1.2 Epidemiologi
menyerang sekitar 1-3% populasi umum di Amerika Serikat, di mana 3-5% pasien
dermatitis seboroik sebesar 8,3% dari jumlah kunjungan dan rasio pria
Kejadian penyakit menunjukkan dua puncak, satu pada bayi baru lahir
hingga usia tiga bulan, dan yang lainnya pada orang dewasa berusia sekitar 30-60
tahun.11-14 Pria lebih sering terserang daripada wanita pada semua kelompok umur
diagnostik yang sah dan juga skala penentuan grade keparahan.14 Dermatitis
seboroik merupakan salah satu penyakit kulit paling umum, kondisi ini
mempengaruhi sekitar 11,6% populasi umum dan sampai 70% bayi pada tiga
kehidupan.1,3,11,14,19,20.
Parkinson juga menyebabkan kejadian dermatitis seboroik yang lebih tinggi, dan
dermatitis seboroik.1,6,16,21
Pada tahun 1996, Ercis et al. melaporkan bahwa 30,9% pasien penderita
tinggi meliputi infark otot jantung akut, pankreatitis alkoholik dan kecanduan
alkohol.7,14,21-23
lipase dan radikal oksigen bebas akan berhubungan erat dengan dermatitis
kolesterol, tetapi level yang rendah dari asam lemak bebas dan squalene.1,4,9,11
berminyak. Seperti yang telah disebutkan di atas, lipid sebum penting untuk
Lesi dermatitis seboroik sering dijumpai pada bagian-bagian kulit yang kaya
kelenjar sebum.15-22
Dermatitis seboroik paling umum terjadi pada masa pubertas dan remaja,
selama periode ini produksi sebum paling tinggi, hal ini berhubungan dengan
hormonal yang meningkat pada masa pubertas, oleh karena itu dermatitis
disertai dengan keberadaan jamur Malassezia dan diduga bahwa reaksi kekebalan
gangguan fungsi sel-sel T dan peningkatan sel-sel NK (natural killer) dalam darah
kontrol.5,6,11,12,18
dan IgG serum pada pasien penderita dermatitis seboroik, yang juga ditegaskan
makrofag pada bagian-bagian kulit yang terpengaruh , dengan aktivasi lokal yang
lebih tinggi secara signifikan (34%-83%) .10 Valia RG menyatakan pasien positip-
HIV, dermatitis seboroik yang terjadi gambaran klinisnya lebih berat (bahkan
penderita penyakit parkinson sudah lama diamati secara klinik, terutama pada
pasien penderita dermatitis seboroik yang sudah lama dan berat, menciptakan
cukup.6,12
dan mengurangi sekresi sebum pada pasien penderita penyakit parkinson.12 Efek
sebostatik dari L-dopa ini terbatas hanya pada pasien penderita penyakit
parkinson, sementara pada kondisi seborea lainnya seperti jerawat, L-dopa tidak
mempunyai efek pada produksi sebum.12 Lebih jauh lagi, immobilitas wajah
Beberapa obat yang dikenal dapat memicu dermatitis seboroik dari laporan
beberapa penelitian seperti laporan dari Picardo M dan Cameli N pada tahun 2008
dilaporkan, tetapi hanya beberapa tahun terakhir yang memiliki mutasi (ZNF750)
yang menguraikan protein finger zinc (C2H2) yang telah dijelaskan dan
akibat dari over produksi oksigen radikal atau mekanisme pertahanan antioksidan
lebih umum pada musim gugur dan musim dingin.1 Kondisi ini dipicu oleh stres
emosional dan dahulu dijumpai angka kejadian dermatitis seboroik yang tinggi
pada penyakit depresi dan down syndrome, tetapi ini bisa terkait dengan
kaya kelenjar sebum, seperti kulit kepala, garis batas rambut, alis mata, glabela,
lipatan nasolabial, telinga, dada atas, punggung, ketiak, pusar dan sela paha.2-8
Pasien sering mengeluhkan rasa gatal, terutama pada kulit kepala dan pada
liang telinga.1,5,6,12 Lesi pada kulit kepala dapat menyebar ke kulit dahi dan
Dua bentuk dermatitis seboroik bisa terjadi pada dada, tipe petaloid dan
tipe pitiriasiform.1,5
mahkota bunga.1,5,8,12
Bila hanya manifestasi ini yang ada, maka diagnosis tidaklah sulit.1,5,8 Varian
erythroderma).1,8,12
Komplikasi yang utama pada lesi adalah infeksi sekunder, tampak eritema,
usia yang terpengaruh, bentuk anak sifatnya dapat sembuh sendiri, sementara pada
orang dewasa penyakit ini sifatnya kronis.1-6 Lesi terdiri dari plak eritema,
Pada masa bayi, dermatitis seboroik sering dijumpai dalam tiga bulan
pertama kehidupan berupa sisik pada kulit kepala.1-10 Gambaran khas yang berupa
sisik-sisik kekuningan yang muncul segera setelah lahir.1,4,5,6,8,11 Kondisi ini juga
bisa berkembang pada wajah dan pada lipatan-lipatan tubuh seperti pada daerah
yang dimulai dari eritema ringan sampai moderat hingga lesi papular, eksudatif
dan bersisik, semakin memburuk jika disertai stres atau kurang tidur.4,6,11 Dengan
produksi sebumnya tinggi seperti kulit kepala, wajah, telinga eksternal, daerah
Lesi pada kulit kepala dimulai dari pengelupasan ringan hingga kerak-
kerak berwarna kekuningan yang melekat pada kulit kepala dan rambut, yang bisa
Pada wajah, keterlibatan daerah glabela dan malar, lipatan nasolabial dan
blefaritis, pada pria daerah kumis juga bisa terpengaruh dengan lesi dermatitis
seboroik.3,5,6,11,12
bentuk lesi berupa maserasi, lembab dengan dasar eritema pada sekitar lesi.6,11
Psoriasis pada kulit kepala (scalp psoriasis) muncul sebagai plak bersisik pada
kulit kepala dengan batas yang tegas mungkin sulit dibedakan dari dermatitis
seboroik.1,2,3,5,8 Dermatitis seboroik pada kepala juga bisa mirip dengan tinea
seboroik pada daerah dada dan punggung yang mirip dengan ptiriasis rosea dan
ptiriasis versikolor, dermatitis seboroik pada daerah paha bisa mirip dengan
langerhans.1,9,11,12
subakut, atau kronik.1,5 Pada dermatitis seboroik akut dan subakut, infiltrat
perivaskuler superfisial dari limfosit dan histiosit jarang, spongiosis ringan sampai
folikuler.1,5 Pada dermatitis seboroik kronis dijumpai kapiler dan vena kecil yang
2.1.8 Pengobatan
A. Anti Inflamasi
dewasa diawali dengan steroid topikal.1-12 Terapi ini bisa diberikan sebagai
sampo, seperti flusinolon (Synalar), larutan steroid topikal, losion yang digunakan
steroid topikal satu atau dua kali sehari dan menggunakan sampo sebagai
tambahan.3,5,6,11,12
bayi atau dewasa di daerah fleksural atau dermatitis seboroik yang rekalsitran
pada dewasa.1-8
B. Immunomodulator
tanpa risiko atrofi kulit, yang disebabkan oleh steroid topikal, inhibitor kalsineurin
juga merupakan terapi yang baik padawajah dan telinga akan tetapi penggunaan
C. Keratolitik
digunakan secara luas untuk mengobati dermatitis seboroik meliputi tar, asam
keratolitik dan antijamur nonspesifik dan bisa digunakan dua atau tiga kali per
minggu.7,8,12
untuk menjamin agar bahan mencapai kulit kepala.8 Pasien juga bisa
pada kulit kepala bayi mengharuskan penanganan yang hati-hati dan lembut
Ketokonazole (krim atau gel foam) dan terbinafine oral juga bisa
Terapi alami semakin popular seperti Tea tree oil (Melaleuca oil) adalah
minyak esensial dari tumbuhan semak asli Australia. Terapi ini ternyata efektif
dan ditoleransi dengan baik bila digunakan setiap hari sebagai sampo 5%.7,8,1
Steroid topikal
Flusinolon setiap hari
Losion betametason valerate setiap hari
Krim desonide setiap hari
Inhibitor kalsineurin topikal
Salep takrolimus setiap hari
Krim pimekrolimus setiap hari
Keratolitik
Sampo asam salisilat 2xseminggu
Sampo tar 2xseminggu
Sampo zinc pyrithione 2xseminggu
Anti jamur
Sampo ketokonazole 2xseminggu
Sampo selenium sulfide 2xseminggu
Pengobatan alternatif
Sampo tea tree oil setiap hari
2.1.9 Prognosis
Dapat sembuh dengan sendirinya disertai prognosis yang baik pada bayi
dibandingkan dengan kondisi kronis dan relaps pada orang dewasa.1 Tidak ada
bukti yang menyatakan bayi dengan dermatitis seboroik juga akan mengalami
penyakit ini pada saat dewasa. Pasien dermatitis seboroik dewasa dengan bentuk
Dermatitis seboroik
Penatalaksanaan
• Anti inflamasi & imunomodulator
• Keratolitik
• Anti jamur
• Tea tree oil
METODE PENELITIAN
retrospektif dengan menggunakan data sekunder dari catatan rekam medis pasien
dermatitis seboroik.
3.4.1 Bahan
yang datang berobat ke Poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP H.
1. Pengumpulan data pasien dermatitis seboroik periode 2010 sampai 2012 yang
dilakukan oleh peneliti di bagian rekam medis RSUP H. Adam Malik Medan.
pendidikan, pekerjaan, lokasi lesi dan pengobatan periode 2010 sampai 2012
dilakukan oleh peneliti di bagian rekam medis RSUP H. Adam Malik Medan.
4. Data pasien dermatitis seboroik periode 2010 sampai 2012 yang diperoleh
jenis kelamin, usia, etnis, pendidikan, pekerjaan, lokasi lesi dan pengobatan
Penyajian dalam bentuk tabel distribusi & diagram batang berdasarkan jenis
kelamin, usia, etnis, pendidikan, pekerjaan, lokasi lesi dan pengobatan
dan Kelamin RSUP. H. Adam Malik Medan periode Januari 2010 - Desember
2012.
2. Usia adalah usia pasien saat pertama datang dihitung dari tanggal lahir, bila
lebih dari 6 bulan, usia dibulatkan keatas; bila kurang dari 6 bulan, usia
3. Etnis adalah garis keturunan yang didapatkan pasien dermatitis seboroik yang
berasal dari orang tua yang melahirkan dirinya atau dari nenek moyangnya
4. Pendidikan adalah: pendidikan formal yang sedang dijalani atau yang terakhir
5. Pekerjaan adalah pekerjaan yang sedang dijalanin atau tidak lagi dijalankan
6. Lokasi lesi adalah lokasi lesi dari anamnesis dan pemeriksaan klinis pasien
Kulit dan Kelamin RSUP. H. Adam Malik Medan periode 2010 sampai 2012
seboroik dengan jumlah seluruh pasien penyakit kulit yang datang berobat ke
Dengan rumus:
Jumlah kasus dermatitis seboroik periode 2010 sampai 2012
Proporsi = X 100 %
Jumlah kasus penyakit kulit periode 2010 sampai 2012
Data yang terkumpul ditabulasi dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi
ada.
Selama periode Januari 2010 sampai dengan Desember 2012 ada 123
orang pasien dermatitis seboroik yang datang ke RSUP H. Adam Malik Medan.
Selain itu, jumlah seluruh pasien di Unit Rawat Jalan Kulit dan Kelamin di RSUP
H. Adam Malik Medan tahun 2010 ada 5.514 orang, tahun 2011 ada 5.641 orang
dan tahun 2012 ada 5.327 orang. Data tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1
berikut ini :
50
40
Jumlah
30
20
10
2010 2011 2012
pasien dermatitis seboroik tertinggi pada tahun 2011, yaitu 40,7 % (50 orang)
dibandingkan tahun 2010, yaitu 35,8 % (44 orang), dan tahun 2012, yaitu 23,6 %
(29 orang). Dari grafik ini dapat dilihat terjadi fluktuasi peningkatan dan
diduga karena rasa bosan pada penderita untuk mengobati penyakitnya karena
Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP H. Adam Malik Medan
selama periode Januari 2010 sampai dengan Desember 2012 adalah 0,75 % .
Saudi arabia menunjukkan dari 5641 pasien baru yang berobat ke bagian kulit dan
kelamin periode tiga tahun (1990-1993) dijumpai 330 pasien dermatitis seboroik
Subyek Penelitian
No. Jenis Kelamin
n %
1. Laki-laki 68 55,3
2. Perempuan 55 44,7
Total 123 100
Laki-laki
Perempuan
permukaan kulit.10,11,16,20
Subyek Penelitian
No. Usia
n %
1. 1-5 tahun 5 4,1
2. 6-10 tahun 3 2,4
3. 11-15 tahun 8 6,5
4. 16-20 tahun 8 6,5
5. 21-25 tahun 1 0,8
6. 26-30 tahun 4 3,3
7. 31-35 tahun 9 7,3
8. 36-40 tahun 7 5,7
9. 41-45 tahun 10 8,1
10. 46-50 tahun 16 13,0
11. 51-55 tahun 9 7,3
12. 56-60 tahun 13 10,6
13. 61-65 tahun 14 11,4
14. 66-70 tahun 9 7,3
15. 71-75 tahun 1 0,8
16. 76-80 tahun 5 4,1
17. 81-85 tahun 1 0,8
Total 123 100
0 2 4 6 8 10 12 14 16
kelompok umur 46-50 tahun, yaitu 13,0 % (16 orang), dan terendah pada
kelompok umur 21-25 tahun, 71-75 tahun dan 81-85 tahun, yaitu 0,8 % (1 orang).
sampai 7 kehidupan hal ini diduga selain adanya pengaruh dari patogenesis
pasien yang berusia diatas 65 tahun terdapat 43 kasus dermatitis seboroik, hal ini
Subyek Penelitian
No. Etnis
n %
1. Aceh 1 0,8
2. Batak 40 32,5
3. Jawa 26 21,1
4. Karo 35 28,5
5. Mandailing 10 8,1
6. Melayu 7 5,7
7. Minang 1 0,8
8. Nias 2 1,6
9. Simalungun 1 0,8
Total 123 100
Simalungun
Nias
Minang
Melayu
Mandailing
Karo
Jawa
Batak
Aceh
0 5 10 15 20 25 30 35 40
karakteristik dermatitis seboroik berdasarkan etnis tertinggi pada etnis batak, yaitu
32,5 % (40 orang) dan terendah pada etnis Aceh, Minang dan Simalungun, yaitu
dermatitis seboroik berdasarkan etnis tertinggi pada etnis batak, hal ini diduga
berhubungan dengan lokasi atau letak dari rumah sakit tempat penelitian yang
Subyek Penelitian
No. Pendidikan
n %
1. Belum Sekolah/SD/Sederajat 20 16,3
2. SMP/Sederajat 15 12,2
3. SMA/Sederajat 47 38,2
4. Akademi/S1 41 33,3
Total 123 100
50
40
30
20
10
0
Belum Sekolah/SD/Sederajat SMP/Sederajat SMA/Sederajat Akademi/S1
(20 orang), dan pendidikan SMP/Sederajat, yaitu 12,2 % (15 orang). Pendidikan
kesehatannya.
Subyek Penelitian
No. Pekerjaan
N %
1. IRT 17 13,8
2. Pelajar/Mahasiswa 22 17,9
3. Pensiunan 21 17,1
4. Petani 5 4,1
5. PNS 38 30,9
6. TNI 1 0,8
7. Wiraswasta 19 15,4
Total 123 100
Wiraswasta
TNI
PNS
Petani
Pensiunan
Pelajar/Mahasiswa
IRT
0 5 10 15 20 25 30 35 40
sebagai PNS, yaitu 30,9 % (38 orang), dan terendah pada pekerjaan sebagai TNI,
Hal ini sesuai dengan umumnya subyek penelitian memiliki umur 46-50
Lokasi Lesi
No Lokasi Lesi Ada Tidak Ada Total %
n % n %
1. Scalp 41 33,3 82 66,7 123 100
2. Wajah 41 33,3 82 66,7 123 100
3. Telinga 14 11,4 109 88,6 123 100
4. Wajah + Leher 3 2,4 120 97,6 123 100
5. Wajah + Punggung 5 4,1 118 95,9 123 100
6. Ketiak 2 1,6 121 98,4 123 100
7. Leher 10 8,1 113 91,9 123 100
8. Lengan 5 4,1 118 95,9 123 100
9. Punggung 24 19,5 99 80,5 123 100
10. Punggung + Leher 3 2,4 120 97,6 123 100
11. Lipat paha 16 13,0 107 87,0 123 100
12. Lipat paha + Kelamin 2 1,6 121 98,4 123 100
13. Kelamin 17 13,8 106 86,2 123 100
dermatitis seboroik berdasarkan letak lesi di wajah & scalp tertinggi yaitu 33,3 %
(41 orang). Persentase subyek penelitian berdasarkan letak lesi terendah di paha
Seperti yang telah disebutkan di atas, lipid sebum penting untuk proliferasi
jumlah tertentu selalu dibutuhkan untuk menciptakan kondisi yang sesuai untuk
pada daerah yang produksi sebumnya tinggi seperti kulit kepala, wajah, telinga
eksternal, daerah retroaurikular dan daerah pra-sternal, kelopak mata dan lipatan-
lipatan tubuh.1-7 Pada pasien dermatitis seboroik area tubuh yang terkena dapat
lebih dari satu lokasi tetapi literatur yang melaporkan persentase kejadian ini
sedikit.19 Pada usia bayi atau anak-anak dermatitis seboroik biasanya dijumpai
daerah lipatan sedangkan pada usia dewasa dermatitis seboroik biasanya dijumpai
pada scalp dan wajah.1-5 pada beberapa kasus yang jarang bentuk klinis dari
dermatitis seboroik ini bisa mengenai badan dan ekstremitas bahkan bisa meluas
sampai ke leher.3
seboroik merupakan penyakit yang kronis yang memiliki periode remisi (sembuh)
eksaserbasi ringan lokasi yang terkena hanya satu area (lokal) sedangkan jika
ekaserbasinya lebih berat area yang terkena lebih dari satu lokasi dan bisa meluas
dermatitis seboroik paling sering terjadi pada area wajah yaitu sebanyak 88% dan
lokasi lesi dermatitis seboroik paling banyak di scalp 70,2% dan wajah 37,5%,
lokasi lesi dermatitis seboroik yang dijumpai lebih dari satu area yaitu 52% .27
Pengobatan
No Obat Ya Tidak Total %
n % n %
I Kortikosterid / Anti-Inflamasi
A. Topikal 104 84,6 19 15,4 123 100
Hidrokortison cream 1%
Hidrokortison cream 2,5%
Desoximetasone ointment
B. Sistemik 5 4,1 118 95,9 123 100
Metilprednisolon tablet
II Antimikotik / Anti-Jamur
Topikal 50 40,7 73 59,3 123 100
Ketokonazole cream 2%
Miconazole nitrat 2% cream
Ketokonazole 2% scalp solution
Selenium sulfide shampoo
III Pengobatan Lainnya
Topikal 4 3,3 119 96,7 123 100
Urea 10% cream
Asam fusidat cream
IV Antihistamin oral 99 80,5 24 19,5 123 100
Mebhydroline napadisylate
tablet
Cetirizine tablet
Kortikosterid / Anti-Inflamasi :
Topikal
0 20 40 60 80 100 120
secara topikal tertinggi pada yang menggunakan, yaitu 84,6 % (104 orang).
pengobatan yang terendah adalah pengobatan lainnya secara topikal yaitu 3,3% (4
orang).
steroid topikal satu atau dua kali sehari dan menggunakan sampo sebagai
tambahan.3,5,6,11,12
pada bayi atau dewasa di daerah fleksural atau dermatitis seboroik yang
Treatment No (%)
Topical corticosteroids 1.293 (59.9%)
Imidazole antimycotics 758 (35.1%)
Hydrating/emollient/nutritive treatments 663 (27.2%)
Topical calcineurin inhibitors 588 (27.2%)
Pyrithione derivatives 389 (18.0%)
Tar derivatives 263 (12.2%)
Keratolytics 201 (9.3%)
Selenium sulfate 165 (7.6%)
Vitamin D derivatives 44 (2.0%)
Other pharmacological treatments 110 (5.1%)
Other nonpharmacological treatments 22 (1.0%)
5.1 Kesimpulan
orang.
5.2 Saran
STATUS PENELITIAN
Tanggal pemeriksaan :
IDENTITAS
Nama :
Alamat :
Telp. :
4.Hindu 5. Budha
2. SD / sederajat
3. SMP / sederajat
4. SMA / sederajat
5. Perguruan tinggi
2. Pegawai swasta
3. Wiraswasta
4. Tidak bekerja
ANAMNESIS
Keluhan utama :
PEMERIKSAAN FISIK
Status generalisata
Keadaan umum :
•Kesadaran :
•Gizi :
•Tekanan darah :
•Frekuensi nadi :
•Suhu :
•Frekuensi pernafasan :
Keadaan Spesifik :
•Kepala :
•Leher :
•Toraks :
•Abdomen :
•Genitalia :
Status dermatologikus:
• Lokalisasi :
• Efloresensi :
DIAGNOSIS BANDING :
DIAGNOSIS KERJA :
PENATALAKSANAAN :
PROGNOSIS
• Quo ad vitam :
• Quo ad functionam :
• Quo ad sanactionam :
Lima_Umur (Kategori)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
1-5 tahun 5 4,1 4,1 4,1
6-10 tahun 3 2,4 2,4 6,5
11-15 tahun 8 6,5 6,5 13,0
16-20 tahun 8 6,5 6,5 19,5
21-25 tahun 1 ,8 ,8 20,3
26-30 tahun 4 3,3 3,3 23,6
31-35 tahun 9 7,3 7,3 30,9
36-40 tahun 7 5,7 5,7 36,6
41-45 tahun 10 8,1 8,1 44,7
Valid
46-50 tahun 16 13,0 13,0 57,7
51-55 tahun 9 7,3 7,3 65,0
56-60 tahun 13 10,6 10,6 75,6
61-65 tahun 14 11,4 11,4 87,0
66-70 tahun 9 7,3 7,3 94,3
71-75 tahun 1 ,8 ,8 95,1
76-80 tahun 5 4,1 4,1 99,2
81-85 tahun 1 ,8 ,8 100,0
Total 123 100,0 100,0
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Laki-laki 68 55,3 55,3 55,3
Valid Perempuan 55 44,7 44,7 100,0
Total 123 100,0 100,0
Etnis
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Aceh 1 ,8 ,8 ,8
Batak 40 32,5 32,5 33,3
Jawa 26 21,1 21,1 54,5
Karo 35 28,5 28,5 82,9
Mandailing 10 8,1 8,1 91,1
Valid
Melayu 7 5,7 5,7 96,7
Minang 1 ,8 ,8 97,6
Nias 2 1,6 1,6 99,2
Simalungun 1 ,8 ,8 100,0
Total 123 100,0 100,0
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
IRT 17 13,8 13,8 13,8
Pelajar/Mahasiswa 22 17,9 17,9 31,7
Pensiunan 21 17,1 17,1 48,8
Petani 5 4,1 4,1 52,8
Valid
PNS 38 30,9 30,9 83,7
TNI 1 ,8 ,8 84,6
Wiraswasta 19 15,4 15,4 100,0
Total 123 100,0 100,0
Lesi di Punggung
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Ya 24 19,5 19,5 19,5
Valid Tidak 99 80,5 80,5 100,0
Total 123 100,0 100,0
Lesi di Leher
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Ya 10 8,1 8,1 8,1
Valid Tidak 113 91,9 91,9 100,0
Total 123 100,0 100,0
Lesi di Scalp
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Ya 4 3,3 3,3 3,3
Valid Tidak 119 96,7 96,7 100,0
Total 123 100,0 100,0
Lesi di Ketiak
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Ya 2 1,6 1,6 1,6
Valid Tidak 121 98,4 98,4 100,0
Total 123 100,0 100,0
Lesi di Lengan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Ya 5 4,1 4,1 4,1
Valid Tidak 118 95,9 95,9 100,0
Total 123 100,0 100,0
Lesi di Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Ya 17 13,8 13,8 13,8
Valid Tidak 106 86,2 86,2 100,0
Total 123 100,0 100,0
Antihistamin oral
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak 24 19,5 19,5 19,5
Valid Ya 99 80,5 80,5 100,0
Total 123 100,0 100,0