OLEH
KRISTINA IKA
NIM : 132111069
Kristina Ika
132111069
ii
iii
iv
BIODATA PENULIS
1. BIODATA
Nama : Kristina Ika
Tempat/ Tgl Lahir : Nagekeo, 21 Desember 1994
Agama : Katolik
Alamat : Kayu Putih
2. RIWAYAT PENDIDIKAN
a. Tahun 2006 :SDN Ndenasangi-Nangaroro-Nagekeo
b. Tahun 2010 :SMP Negeri 1 Nangaroro-Nagekeo
c. Tahun 2013 :SMA Setiawan Nangaroro-Nagekeo
d. Tahun 2013-2016 :Sedang menyelesaikan program
pendidikan Diploma III Kebidanan
di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Citra Husada Mandiri Kupang.
v
LEMBAR PERSEMBAHAN
MOTO
vi
Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Citra Husada
Mandiri Kupang Jurusan
Kebidanan Kupang Study
Kasus, Agustus 2016.
Kristina Ika
NIM: 132111069
Latar Belakang: Berdasarkan data yang didapatkan di RSUD. W.Z.Johannes Kupang
tahun 2015 ibu nifas yang menderita anemia berat berjumlah 14 orang diantaranya yaitu
berumur 15-24 tahun ada 5 orang (35%), yang berumur 25-44 tahun ada 8 orang (57%)
dan yang berumur 45-54 tahun ada 1 orang (7%).
Tujuan: Tujuan pemberian asuhan kebidanan pada ibu postpartum dengan anemia berat
yaitu untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang asuhan kebidanan
postpartum pada primipara dengan manajemen kebidanan varney, menganalisa proses
postpartum yang patologis.
Metode Penelitian: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang di amati
Simpulan: Postpartum Ny. L. S dengan anemia berat dengan Hb 6,7 grm% pasien
mengalami anemia berat atau kadar hemoglobin >7 gram sehingga dilakukan transfusi
darah dengan hasil jumlah hemoglobinnya 7,7 gram%, dan pasien pulang karena
keluarga tidak bisa membiayai dengan mendapatkan terapi oral.
Kata Kunci:Asuhan Kebidanan, Ibu Nifas, Anemia berat.
vii
KATA PENGANTAR
viii
5. Para dosen program studi D III Kebidanan yang telah banyak
memberikan bimbingan kepada penulis dalam mengikuti
pendidikan.
6. Bapak Fridus Muwa (Alm.) dan mama Sofia Ndese, Kakak
Mateus Nanga, kakak Afi kakak Markus, Kakak Ety, Kakak
Simus, Kakak Mensi, Kakak Grasi, adik Lorens, Heri, Ertin, serta
keluarga besar yang telah memberikan dukungan, motivasi dan
moril serta doa selama penulis menyelesaikan laporan studi
kasus ini.
7. Sahabat-sahabatku tercinta Gobo Elen, Nge mersi, Toyo Dogu,
Evra Mayuz, Roga, Laga dabe, Falin La, Jiman Nggeme, Nohos
Bontak, Ka Helmin, Ka Efrem Misi dan teman – teman prodi
kebidanan angkatan VI, kelas kebidanan B dan berbagai pihak
yang telah memberikan motivasi kepada penulis dalam
penyelesaian studi kasus ini.
Semoga Tuhan membalas semua budi baik semua pihak
yang telah memberi kesempatan dan dukungan dalam
menyelsaikan Laporan Tugas Akhir ini. Penulis juga menyadari
bahwa Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan
oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan
untuk menyempurnakan Laporan Tugas Akhir ini dan semoga
bermanfaat.
Kristina ika
ix
DAFTAR ISI
x
2.3 Konsep Teori Perdarahan Postpartum Sekunder ........................... 36
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN ASKEB
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
xiv
DAFTAR SINGKATAN
Hb : Hemaglobin
DL : Desi Liter
Gr : Gram
SF : sulfas Ferosus
Im : Intra muskular
Ml :Mililiter
S :Suhu
N :Nadi
RR :Resperation Rate
xv
TD :Tekanan Darah
KU :Keadaan Umum
RL : Ringer Laktat
Iv :Intravena
UK :Umur Kehamilan
LH :Lahir Hidup
LM :Lahir Mati
PB :Panjang Badan
JK :Jenis Kelamin
P :Perampuan
L :Laki-laki
KB :Kelurga Berencana
USG :Ultrason
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
organ genitalia internal ibu kembali menjadi normal secara anatomis dan
partum adalah masa dari kelahiran plasenta dan selaput janin yang
diindikasikan bila hemoglobin (hb) kurang dari 12 g/dl pada wanita yang
tidak hamil atau kurang dari 10 g/dl pada wanita hamil (Hamilto, 2009).
sedang 367 orang (16,5%) anemia berat 98 orang (4,4%). (Profil Dinas
1
persalinan Kala pertama dapat berlangsung lama, Kala dua berlangsung
plasenta, dan perdarahan post partum karena atonia uteri, Kala empat
dapat terjadi perdarahan post partum sekunder atonia uteri. Pada masa
nifas terjadi sub involusio uteri yang dapat menimbulkan perdarahan post
Kupang, yaitu tahun 2013 ibu nifas yang menderita anemia berat
berjumlah 3 orang diantaranya ialah ibu nifas berumur 15-24 tahun ada 1
orang (33%), yang berumur 25-44 tahun ada 2 orang (66%) yang
menderita anemia berat. Pada tahun 2014 ibu nifas yang menderita
orang (10%), yang berumur 24-44 tahun ada 8 orang (80%) dan yang
berumur 45-64 tahun ada 1 orang (10%), pada tahun 2015 ibu nifas yang
15-24 tahun ada 5 orang (35%), yang berumur 25-44 tahun ada 8 orang
(57%) dan yang berumur 45-54 tahun ada 1 orang (7%) (Data rekam
2
pula untuk makan lebih banyak protein dan sayur-sayuran yang banyak
RSUD Prof. DR. W.Z. Johannes Kupang agar penulis mampu melakukan
Johannes Kupang”.
1.3. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Johannes Kupang.
3
b. Menegakan analisa masalah dan diagnosa ibu postpartum pada
Johannes Kupang.
Johannes Kupang.
Johannes Kupang.
Johannes Kupang.
Kupang.
4
1.4. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Peneliti
b. Bagi profesi
anemia berat.
5
d. Bagi Institusi Pendidikan
pathologi kebidanan.
Penyusunan laporan tugas akhir ini terdiri dari lima bab, yaitu:
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Pengertian
nifas.
7
perdarahan, trauma persalinan, partus lama, retensio plasenta,
2012).
8
Perdarahan post partum dapat disebabkan oleh berbagai
faktor, diantaranya:
1) Atonia uteri
antara lain:
e) Kelainan uterus
2) Retensio plasenta
9
dinding uterus. Implantasi atau perlekatan plasenta pada
3) Inversio uteri
b) Grandemultipara
lemah)
10
c) Inversion uteri berat
sphingter ani
11
yang masih menempel pada dinding uterus mengakibatkan
a. Periode Taking In
1) Periode ini terjadi 1-2 hari sesudah melahirkan. Ibu baru pada
12
5) Dalam memberikan asuhan, bidan harus dapat mengfasilitasi
sebagainya.
5) Pada masa ini, ibu biasanya agak sensitif dan merasa tidak mahir
c. Periode Letting Go
13
3) Depresi postpartum umumya terjadi pada periode ini.
1. Tanda-tanda Vital
a. Suhu
lainnya.
b. Nadi
waktu kurang lebih 2 bulan. bila terdapat takikardi (denyut nadi >
14
c. Pernafasan
d. Tekanan darah
15
kesulitan atau persalinan lama dan darah yang keluar lebih dari
persalinan.
apabila di sentuh.
4. Penyesuaian Gastroinstestinal
hari akan terjadi penurunan motilitas usus (tonus otot pada otot
16
polos usus) yang dapat menyebabkan konstipasi dan rasa tidak
kemudian.
5. Abdomen
6. Penyesuaian moskuluskeletal
17
7. Penyesuaian sistem integument
18
1) Involusi uterus
2) Ukuran uterus
persalinan
minggu ke-1
19
Pada akhir 200 gram 5,0 cm 1 cm
minggu ke-2
akhir 6
minggu
b. Kontraksi uterus
c. After pain
20
d. Payudara
atau mati). Desidua yang mati akan keluar bersama sisa cairan
f. Lokhea
21
1) Lokhea rubra: terjadi pada hari ke 1-3 pasca partum setelah
g. Serviks
22
mengeras, bentuk akan kembali mendekati bentuk semula.
(Maryunani, 2010).
hamil.
23
3. Romete puerperium: waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
bayi.
ibu.
24
merah melalui perdarahan kronis, perdarahan mendadak, atau lisis
(Price,1995).
(1968) adalah:
a. Hemoglobin < 10 g/ dl
b. Hemotokrit < 30 %
25
a. Anemia ringan : 9-10 gr%
tubuh.
b. Anemia megaloblastik.
26
d. Anemia defisiensi asam folat
e. Anemia aplastik
f. Anemia hemolitik
Hb.
a. Genetik
1) Hemoglobinopati
2) Thalasemia
27
3) Abnormal enzim glikolitik
b. Nutrisi
c. Perdarahan
d. Imunologi
e. Infeksi
1) Hepatitis
2) Cytomegalovirus
3) Parvovirus
4) Clostridia
6) Malaria
7) Toksoplasmosis
1) Agen chemoterapi
2) Anticonvulsan
3) Antimetabolis
4) Kontrasepsi
28
1) Pucat
2) Takhikardi
4) Bising karotis
5) Pembesaran jantung
6) Pusing
7) Cepat lelah
8) Keringat dingin
9) Sesak nafas
14) Tanda dan gejala anemia defisiensi zat besi, seperti cepat
Pemeriksaan Laboratorium.
laboratorium.
HEMATOLOGI
29
Darah rutin
Hematokrit 37.0-47.0 %
MCV,MCH,MCHC
MCV 81.0-96.0 fL
MCH 27.0-36.0 Pg
RDW-CV 11.0-16.0 %
RDW-SD 37-54 Fl
Hitung jenis
Heosinofil 0-4 %
Basofil 0-1 %
Neotrofil 50-70 %
Limfosit 20-40 %
Monosit 2-8 %
30
Jumlah trombosit 150-400 10^3/uL
PDW 9.0-17.0 fL
MPV 9.0-13.0 fL
P-LCL 13.0-43.0 %
PCT 0.17-0.35 %
a. Darah
31
dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta.
2012).
bermacam-macam.
b. Fungsi Darah
32
2) Termoregulasi (pengatur suhu tubuh)
2) Persalinan prematuritas
4) Molahilatidosa
5) Hiperemesis gravidarum
6) Perdarahan antepartum
33
2) Kala dua berlangsung lama sehingga menyebabkan kelelahan
atonia uteri.
kemudian masa nifas dengan dosis 250 mg/hari, ditambah asam folat
2.2.11. Prognosis
baik bagi ibu dan anak. Persalinan dapat berlangsung seperti biasa
34
dalam kehamilan tua dapat menyebabkan partus lama, pendarahan
postpartum dan infeksi. Walaupun bayi yang dilahirkan dari ibu yang
35
g. Penghentian pemberian obat-obatan dapat menurunkan sampai
menghilangkan hemolisisnya
2.3.1 . Defenisi
postpartum.
2) Hidramnion
3) Distosia
4) Multiparitas grande
36
2.3.3 . Patofisiologi
fragmen plasenta.
perdarahan postpartum.
tetapi, keadaan ini lebih sering terjadi pada paien solusio plasenta,
2.3.4 . Penanganan
37
2) Penanganan emergency bergantung5 pada kecepatan dan
atau Ringer Laktat yang cepat dan mungkin juga albumin atau
tidak efektif
tindakan akhir
38
2.3.5 . Asuhan kebidanan
39
6) Mengajarkan kepada pasien tentang tanda dan gejala perdarahan,
2.4.1 Pengertian
infus seluruh darah atau suatu komponen darah dari suatu individu
2.4.2 Indikasi
40
c) Anemia Berat pada postpartum (Hb < 7 gram atau timbul gagal
jantung).
perampuan luka
orsotatik
sekunder karena
kehilangan darah.
trombosit
41
pasien yang c) Profilaksis pada transfusi
menunjukan massif
kekurangan
willebrand, kekurangan
diketahui lebih dari 500 antigen eritrosit, 100 diantaranya telah dapat
Saat ini telah dapat ditentukan lebih dari 100 sistem golongan darah,
golongan darah ABO dan rhesus. Sistem yang lain kurang penting
berulang kali atau hanya bereaksi pada suhu rendah sekali. Akhir-
42
akhir ini telah dapat ditentuakan pula sistem antigen leukosit dan
trombosit.
2.4.4 Resiko
Infeksi
Hepatitis B 1: 50.000
Hepatitis C
1: 100.000
43
yang kekebalan tubuhnya terganggu. Oleh karena status kekebalan
kelebihan volume.
Reaksi hemolitik akut terjadi satu kasus untuk setiap 6.000 unit
gejala-gejala klasik dari mulai rasa dingin, demam, nyeri dada dan
melakukan transfusi.
44
1) Darah lengkap atau transfusi sel darah merah
a. Resiko transfusi
tidak benar
2.4.5 Pemberian
45
jantung meningkat. Adanya penyakit cold agglutinin merupakan
46
2.4.6 Standar Operasional Prosedur (SOAP) Pemberian
Transfusi Darah
1. Informed consent
1. Infus set
2. Transfusi set
5. Perlak alas
6. Torniket
7. Kapas alkohol
8. Plester
9. Gunting
11. Betadine
2. Cuci tangan
47
4. Gantung larutan NaCl 0,9% dalam botol untuk
setelah 15 menit
a) Wanita
b) Identitas
e) Tanggal kadauluwarsa
15 menit
naikan 28 tetes/menit.
48
2.5 Konsep Dasar Manajemen Kebidanan Postpartum Pada Primipara
1. Pengkajian
1. Data Subyektif
49
a. Identitas pasien
1) Agama
3) Suku/Bangsa
Negara industri.
4) Pendidikan
5) Pekerjaan
50
dengan konsumen atau terlibat dengan masalah uang / kasir
b. Keluhan Utama
c. Riwayat Kesehatan
51
d. Riwayat kebidanan
1) Riwayat Haid
(Prawirohardjo, 2008).
e. Riwayat KB
1. Pola Nutrisi
52
(Ambarwati dkk, 2010). Salah satu faktor penyebab anemia
2. Pola Eliminasi
3. Istirahat
4. Personal Hygine
g. Data Psikologis
2. Data Obyektif
53
a) Pemeriksaan umum
yang kuat.
2012).
54
dibawah dari 90/60 mmHg dan terdengar bising sistolik
55
b) Pemeriksaan fisik
1) Kepala
3) Abdomen
tumor atau benjolan, ada nyeri atau tidak, ada luka bekas
4) Anogenital
(Prawirohardjo, 2008).
56
eksterna, korpus uteri, pengeluaran dan discharge
(Prawirohardjo, 2008).
5) Ekstremitas
c) Pemeriksaan Penunjang
2007).
diagnosis kebidanan yang diakui oleh profesi. Dalam langkah ini data
57
1) Diagnosa Kebidanan
Data Subjektif :
(Prawirohardjo, 2011).
Data Objektif :
2. Kesadaran :.........
RR :...x/menit, S : ...ºc
2) Masalah Kebidanan
58
merasa lemah, cepat lelah, pusing, jantung berdebar-debar
(Prawirohardjo, 2008).
3) Kebutuhan
(Prawirohardjo, 2011).
oleh bidan atau dokter dan atau untuk dikonsultasikan atau ditangani
59
perdarahan, observasi tanda-tanda vital dan observasi infeksi
(Nugroho, 2011).
hanya meliputi apa yang sudah dilihat dari kondisi pasien atau dari
60
6. Pelaksanaan
oleh ke dua belah pihak yaitu bidan dan pasien, agar dapat
61
7. Evaluasi
SOAP meliputi :
S : Subyektif
O : Obyektif
Varney.
62
A : Assesment
identifikasi:
atau kolaborasi
P : Planning
langkah 5, 6, 7 Varney.
63
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
2011).
DR.W.Z.Johannes Kupang.
64
3.2. Kerangka Kerja Penelitian
Informed Consent
Dokumentasi
Telaah kasus
65
3.3. Lokasi Dan Waktu Penelitian
RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang dari tanggal 08 Mei s/d 11 Mei
2016.
3.4.1. Populasi
Kupang.
3.4.2. Sampel
Johannes Kupang.
66
3.5. Pengumpulan Data
67
masalah. Berdasarkan cara memperolehnya, data dibagi menjadi
a. Data Primer
b. Data Sekunder
1) Dokumentasi
68
2) Studi Kepustakaan
berikut ini:
69
a. Lembar persetujuan (informed consent)
(Sugiyono, 2011).
70
c. Kerahasiaan (confedentialy)
71
BAB IV
tenaga bidan 4-5 orang/ sif dan dokter 1 orang/ sif setiap harinya.
Tanggal : 08-05-2016
72
I. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
lamanya haid 4 hari, sifat darah encer, warna darah merah, tidak
syah.
73
hipertensi, ataupun malaria. Ibu mengatakan keluarga merasa
seperti tempe, telur, dan sayur. Ibu makan dengan porsi 1 piring
sedang, 4-5x/hari dan minum air putih. Ibu mengatakan buang air
kecil (BAK) 4-5 x/hari berwarna kuning dan bau khas amoniak. Ibu
tidur malam 7-8 jam/hari. Ibu mengatakan setiap hari mandi, sikat
gigi, ganti pakaian luar dan dalam sebanyak 1 x/hari. Ibu belum
dilakukan.
B. Data Objektif
x/menit dan tekanan darah (TD): 90/60 mmHg, tinggi badan (TB):
rambut ibu bersih dan tidak ada ketombe, wajah ibu berbentuk
oval, pucat, tidak ada cloasma dan tidak ada oedema, kelopak
74
pucat, dan sclera putih. Mukosa bibir kering, warna bibir agak
pucat, dan tidak stomatitis. Gigi ibu bersih dan tidak caries gigi,
puting susu menonjol dan bersih. Abdomen tidak ada striae dan
jari bawah pusat, dan Vesika urinaria kosong. kuku dan telapak
tangan pucat, tidak ada oedema. Kaki tidak ada oedema, kuku
dan telapak kaki pucat dan tidak ada varices. Pemeriksaan pada
tidak ada varices dan tidak ada haemoroid. Lochea rubra, warna
75
Perdarahan Postpartum. Data dasar yang mendukung adalah data
ibu wajah tampak pucat, tidak ada oedema, konjungtiva pucat, sclera
76
(berkeringat dingin, tekanan darah diastole dibawah 90, nadi diatas
V. Perencanaan
petugas kesehatan.
pergeluaran pervaginam.
77
e) Observasi intake dan output cairan.
keluaran.
ke uterus.
tindakan.
78
k) Beri inform concent pada suami/keluarga untuk
darah.
Masalah
VI.Pelaksanaan
79
b) Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang hasil
80
4,7 gr%) dan ibu harus segera ditangani dengan pemberian
trasfusi darah
Masalah
nutrisi ibu.
81
Tanggal 09-11 mei 2016 jam 06.00 wita, yang dilakukan
ditingkatkan
grm/IV
cross
VII. Evaluasi
kesadaran compos mentis, tanda vital dalam batas normal dan pada
Johannes Kupang.
82
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengkajian
menurun.
83
Pada pengumpulan data objektif ditemukan TD: 90/60
bibir kering dan warna bibir agak pucat. Dan pada pemeriksaan
jaringan tubuh dan perifer (Aru, 2009), hasil pemeriksaan lab HB <7
praktek.
adalah suatu pernyataan dari masalah pasien atau klien yang nyata
84
Kriteria menentukan diagnose anemia berat yaitu: konjutiva
Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang. Pada tahap ini tidak terdapat
85
terjadi hal ini dikarenakan deteksi dini yang baik dari tenaga
praktek.
segera oleh bidan atau dokter dan atau untuk dikonsultasikan atau
86
kosong 20 tts/mnt sehingga tidak terjadi komplikasi pada ibu
4.2.5 Perencanaan
metronidazole infus 500 ml/IV, injeksi cefotaxime 500 mg/ IM, asam
87
4.2.6 Pelaksanaan
metronidazole infus 500 ml/IV, injeksi cefotaxime 500 mg/ IM, asam
4.2.7 Evaluasi
88
dengan cara transfusi darah dan tidak terjadi komplikasi dari
uterus baik, Hb terakhir 7,7 gr%. Terapi lanjut amoxilin 3 x 500 mg,
89
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
pola seksual).
90
4. Pada kasus anemia berat dan riwayat perdarahan postpartum
transfusi darah.
5.2. Saran
91
2. Bagi Puskesmas yang merujuk
3. Bagi Pasien
minimal 2 kali pada trimester I dan trimester IIII agar bisa mengetahui
anemia berat.
92
DAFTAR PUSTAKA
93
Saifudin, (2010), Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Sarwono (2002), Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka
94
LAMPIRAN
95
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. L.S P1A0AH1 DENGAN ANEMIA BERAT
I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBYEKTIF
1. BIODATA
No.HP :- No.HP :-
2. KELUHAN UTAMA :
96
dan lemah. Dan pada tanggal 08-05-2016 pasien baru di rujuk dari
Puskesmas Sulamu.
3. RIWAYAT HAID
Siklus : 28 hari
HPHT : 08-08-2016
TP : 15-05-2016
4. RIWAYAT PERNIKAHAN
Lamanya :-
Status perkawinan :-
P1 A0 AH1
b) Kala
Kala I :-
97
Kala II :-
Kala III :-
Kala IV :-
c) Obat-obatan
Oksitosin : ya
Lidocain : -
7. RIWAYAT KB
Jenis kontrasepsi :-
Lamanya :-
Keluhan :-
Alasan berhenti KB :-
DENGAN NIFAS
9. DUKUNGAN KELUARGA :
Selama nifas
a. Pola makan 3x/ hari
b. Nafsu makan Baik
c. Jenis makanan Nasi, sayur, ikan, daging, tempe,
tahu, dan buah
d. Porsi makanan 1 piring sedang
e. Jenis minuman Air putih
f. Frekuensi minuman 6-8/hari
98
11. ELIMINASI
Selama nifas
BAB
a. Warna Kuning
b. Bau Khas feses
c. Konsistensi Lunak
d. Frekuensi 1x/hari
e. Keluhan Tidak ada
BAB
a. Warna Kuning
b. Bau Khas amoniak
c. Frekuensi 5-7x/hari
d. keluhan Tidak ada
Selama nifas
a. Tidur siang 1 jam/hari
b. Tidur malam 6-7 jam/hari
c. Kebiasaan sebelum tidur Tidak ada
d. Kesulitan tidur Tidak ada
15. MOBILISASI :
payudara
c. Mandi : 1x/hari
99
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
b) Kesadaran : composmentis
c) Penampilan : rapi
d) Tanda vital
2. Pemeriksaan fisik
a) Mata
Konjungtiva : pucat
Pupil : normal
Sclera : putih
b) Hidung
Lainnya : tidak
c) Mulut
100
d) Telinga
e) Tenggorokan
f) Leher
g) Dada
Payudara
Colostrum : ada
h) Abdomen
Involusi : baik
101
TFU : 2 jari bawah pusat
i) Vulva/vagina
j) Anus
Haemoroid : tidak
Lainnya : tidak
k) Ekstremitas ata/bawah
Oedema : tidak
Varises : tidak
3. Pemeriksaan penunjang
3x500 mg.
102
II. ANALISA MASALAH DAN DIAGNOSA
103
Anus : Tidak ada haemorrhoid
Ekstremitas : ektremitas atas : tidak ada oedema dan
terpasang infus
ektremitas bawah : tidak ada oedema dan varises
Laboratorium : Hb : 4,7 gr%, Gol darah: 0
2. Infeksi
eritrosit
104
V. Perencanaan
Tanggal : 08-05-2016
Diagnosa : P1A0AH1, post partum hari ketiga dengan anemia berat riwayat
perdarahan postpartum
2) Informasikan pada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan dan tindakan
pervaginam
R/ Masukan harus kurang lebih sama dengan keluaran dengan kadar cairan
6) Anjurkan dan ajarkan ibu mengkonsumsi makanan yang tinggi kalori tinggi
protein
105
7) Anjurkan ibu untuk istirahat agar kondisi tubuh dapat pulih serta
menghilangkan stres.
10) Anjurkan ibu untuk minum obat secara teratur dan sesuai dosis
keadaan ibu
Masalah
1) Beri dukungan psikologi pada ibu, membantu ibu agar lebih tenang
2) Anjurkan kepada keluarga dan suami untuk selalu dampingi ibu dan
ibu
penyembuhan
106
VI. Pelaksanaan
Tanggal : 08-05-2016
Diagnosa : P1A0AH1, post partum hari ketiga dengan anemia berat riwayat
perdarahan postpartum
107
16.50 9 Memberikan informed concent pada suami/keluarga untuk
wita menandatangani bukti persetujuan dilakukan tindakan transfusi
darah beserta efek samping yang mungkin akan dialami ibu.
Suami telah menandatangani informed concent.
Masalah:
1) Memberi dukungan psikologi pada ibu, membantu ibu agar lebih tenang
2) Menganjurkan kepada keluarga dan suami untuk selalu dampingi ibu dan
ibu
proses penyembuhan.
VII. Evaluasi
Tanggal : 08-05-2016
Jam : 18.20
anemia berat
108
3) Motivasi dan dukungan moril pada ibu telah diberikan dan ibu menerima
12) Telah terpasang darah dengan golongan darah O nomor Bag 56297798. Dengan
109
CATATAN PERKEMBANGAN
110
19) Menganjurkan ibu tetap menjaga personal hygene
20) Menganjurkan ibu makan dan minum cukup
21) Menganjurkan ibu menyusui bayinya sesering
mungkin
22) ibu sudah minum obat oral sesuai dosis:
amoxicillin 500 mg, SF 200 mg dan asam
mefenamat 500 mg.
10-05-2016
00.00wita 1) melayani injeksi metronidazole infus 500 mg/IV
03.30 wita 2) melayani injeksi cefotaxime 1 g/IV
05.00 wita 3) memonitor TTV, TD:100/70 mmHg, S: 36,8ºC, dan
N: 80 x/mnt.
4) mengambil sampel darah untuk pemeriksaan darah
lengkap + cross
07.00 wita 5) hasil laboratorium sudah ada HB: 6.7 gram.
S:Ibu mengatakan perutnya mules dan pusing.
O:KU: baik, sadar penuh, pucat, TFU 2 jari bawah pusat
kontraksi uterus baik, lohea sanguelenta terpasang infus
RL 20 tetes. TTV: TD : 100/70mmHg, Suhu: 36,80C,
Nadi :80 x /menit,pernapasan : 20 x /menit, wajah ibu
masih pucat.
A:P1A0AH1 postpartum hari ke-6 dengan Anemia Berat
masalah teratasi sebagian
P:
6) Menganjurkan kepada ibu untuk :
7) Menjaga personal hygene
8) Istirahat cukup
9) Beri bayi ASI
111
istirahat cukup, gizi ditingkatkan
18.30 wita 21) mengobservasi TTV: TD : 110/70 mmHg, Suhu:
36 0C, Nadi :70 x/menit,pernapasan : 20 x /menit
22) melayani kebutuhan nutrisi. Ibu sudah makan dan
minum
23) Ibu sudah minum obat oral sesuai dosis:
amoxicillin 500 mg, SF 200 mg, asam
mefenamat500 mg.
21.00 wita 24) Mengobservasi KU pasien, KU baik, pucat (+),
TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi uterus baik,
terpasang infus Nacl (+) 20 tetes/menit.
25) Menganjurkan pada ibu jaga personal hygiene,
istirahat cukup, gizi ditingkatkan
11-05-2016 S: ibu mengatakan perutnya mules dan tidak pusing lagi
06.00 wita O: KU baik, kontraksi uterus baik. Hb: 7,7 gram%
A :P1A0AH1 pospartum hari ke-7 dengan Anemia
masalah teratasi sebagian
P:
1) Mengobservasi TTV, TD: 110/70 mmHg, S: 36,6ºC,
N: 84 X/mnt.
2) Melakukan sampel darah vena laboraturium, HB
7,7 gram%.
12.00 wita 3) Mendampingi Visite dokter, pasien+keluarga minta
pulang paksa. Keluarga sudah menandatangani
format pulang paksa. Pasien diperbolehkan pulang
sesuai permintaan ibu dan keluarga (pulang
paksa).
4) Terapi obat oral dilanjutkan, yang meliputi:
Amoxicillin 3 x 500 mg, jumlah 20 tablet, Asam
mefenamat 3 x 500mg, jumlah 14 tablet, SF
2 x 200 mg, jumlah 20 tablet
5) Melakukan aff Infus pada tanggal 11-05 2016 jam
12.30 wita.
6) Memberitahukan kepada ibu dan keluarga tentang
kondisi ibu sudah cukup sehat dan sudah
diperbolehkan pulang oleh dokter, ibu dan
keluarga sangat senang dengan kesehatannya
saat ini.
7) Menganjurkan ibu untuk kontrol ulang pada tanggal
14-05-2016 di RSUD Prof. DR. W.Z Johannes
Kupang atau bila ada keluhan, ibu bersedia untuk
datang kontrol kembali pada tanggal yang sudah
ditentukan.
8) Menganjurkan ibu agar tetap minum obat oral
sesuai dosis, ibu bersedia mengikuti anjuran yang
diberikan
9) menganjurkan ibu Istirahat cukup dan makan
makanan yang bergizi untuk pemulihan kondisi
tubuh setelah sakit dan ibu bersedia mengikuti
anjuran yang diberikan
112
10) Menyarankan ibu agar tetap memperhatikan
kebersihan alat genetalianya, ibu bersedia
mengikuti saran yang diberikan.
11) Menyarankan pada ibu dan suami untuk tidak
melakukan hubungan seksual sampai kondisi ibu
pulih selama masa nifasdan suami bersedia
mengikuti saran yang diberikan
12) Ibu sudah pulang tanggal 11-05-2016, jam 14.30
wita, dalam keadaan sehat.
113
\
114
115
116
117
118
119
120